Anda di halaman 1dari 28

Aliran Behavioristik

Kelompok 6 Belajar dan Pembelajaran


Kelompok 6

1. Eni Sarifatul P 192153001


2. Rifa Anjiana 192153003
3. Intannia Mulya R 192153021
4. Indah Permata S 192153047
5. Shofa Meilinda 192153054
6. Sisi Fauziah 192153066
Aliran Behavioristik
01 Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Teori Belajar Behavioristik menurut


02 Para Ahli

Implementasi Aliran Behavioristik


03 dalam Pembelajaran
Pengertian Teori Behavioristik
Teori behaviorstik adalah teori belajar yang hanya fokus
pada perilaku yang diharapkan muncul dan teramati
sebagai hasil belajarnya.
Behavioristik adalah teori belajar yang hanya fokus pada
perilaku yang diharapkan muncul dan teramati sebagai hasil
belajar.

-Edward Lee Thornidike


Teori Behavioristik
DEFINISI

Teori behaviorstik
merupakan teori paling KELEMAHAN
pertama dalam psikologi Tidak bisa mengukur
Pendidikan, teori ini suatu yang kompleks
seperti proses
menjelaskan bahwa respon
berpikiirnya manusia.
hanya muncul jika ada
stimulus dan berulang

FOKUS KARAKTERISTIK
Stimulus – Respon
Berfokus pada tingkah laku
(adanya reward,
(respon) bukan penalaran
reinforcerment dan
(kontruktisme)
punishment
Apa itu reward?

Reward not always as gift (weak)

50% perilaku akan muncul jika reward berupa


skor, ranking, pujian atau bahkan perlakuan
Reward akan kuat jika ada reinforcement (penguatan)
bukan besar kecilnya reward tapi terkait dengan konsistensi
dalam memberikan stimulus

Hukum Latihan E.L Thorndike

-100% +100%
S-R tanpa S-R dengan
reinforcement reinforcement

Inconsistence score or quiz (example)

4
Punishment

Tidak selalu identik dengan


hukuman negative.

Hukuman negatif hanya akan


menghilangkan respon bukan
memunculkan respon yang
diharapkan atau malah muncul
respon yang tidak diharapkan

7
Aliran
Behavioristik
Menurut Para Ahli
JENIS PANDANGAN DALAM TEORI
BELAJAR BEHAVIORISTIK
PENGKONDISIAN KLASIKAL (Classical conditioning)
HUKUM EFEK (Effect law)
PENGKONDISIAN OPERANT (Operant conditioning)
PENGKONDISIAN KLASIKAL (Classical conditioning)
Ivan Petrovich Pavlov ( 1849-1936)

Pavlov merupakan fisiologi dan dokter asal Rusia. Pavlov menemukan bahwa
Pengkondisian klasikal menjelaskan belajar sebagai sebuah pasangan dari respon
otomatis terhadap stimulus baru.

1. Stimulus Tak-dikondisikan

2. Respon Tak-dikondisikan

3. Stimulus Netral

4. Stimulus Dikondisikan

5. Respon dikondisikan
1. Stimulus tak-dikondisikan (unconditioned stimulus)
 Sebuah stimulus yang menimbulkan sebuah respon
tertentu
 Sebuah stimulus yang menghasilkan respon
psikologis dan/atau emosi secara otomatis

2. Respon tak-dikondisikan (unconditioned response)


Sebuah perilaku yang timbul secara otomatis oleh
sebuah stimulus
Respon otomatis terhadap sebuah stimulus tak-
dikondisikan

Contoh:
Pemberian semangkuk (unconditioned stimulus)
daging pada anjing menyebabkan anjing mengeluarkan
air liur (Unconditioned response)
3. Stimulus netral (neutral stimulus)
 Stimulus yang tak memberikan efek
terhadap respon tertentu.

Contoh:
Bel/lonceng yang dibunyikan (Neutral
stimulus) tidak menarik perhatian anjing
anjing tidak mengeluarkan air liur
(Unconditioned response)
4. Stimulus dikondisikan (conditioned
stimulus)
 Sebuah stimulus netral sebelumnya yang
membangkitkan sebuah respon tertentu
setelah dipasangkan dengan sebuah stimulus
tak terkondisikan
5. Respon dikondisikan (conditioned
respond)
 Sebuah respon yang telah dipelajari
melalui pengkondisian klasik
 Sampai pada suatu saat daging
dihilangkan, anjing akan memberikan respon
(conditioned respond) walaupun hanya di
stimulasi dengan bel yang dibunyikan. Bel
berubah dari neutral stimulus menjadi
conditioned stimulus.
Gambar 1 & 2 : sebelum pengkondisian klasik
Gambar 3 : saat pengkondisian klasik
Gambar 4 : setelah pengkondisian klasik
Hasil Eksperimen Pavlov ini
melahirkan beberapa hukum
pembelajaran diantaranya:
1. Hukum pembiasaan yang dituntut

Hukum ini menjelaskan bahwa apabila ada dua macam stimulus yang diberikan
secara bersama – sama (dan salah satunya merupakan reinforce) maka gerakan
stimulus lainnya juga akan meningkat.

2. Hukum pemusnahan yang dituntut

Apabila reflek yang diperkuat melalui conditioned respond diberikan kembali


tanpa adanya reinforce maka kekuatannya akan melemah.
Fase Pengkondisian Klasikal
Fase Akuisisi terjadi ketika seorang
individu belajar untuk menghasilkan
respon psikologi atau emosional
terhadap keberadaan stimulus.

A B

Fase extinction terjadi ketika respon


terkondisi akan mulai menghilang
dan akan secapatnya hilang seiring
waktu.
HUKUM EFEK (Effect law)
Edward Lee Thorndike

Hukum kesiapan Hukum Latihan Hukum akibat


(law of (law of exercise) (law of effect)
readiness),
PENGKONDISIAN OPERANT
(Operant conditioning)

Edward Lee Thorndike


Burhus Frederic Skinner (1904-1990)
Robert Gagne
Burhus Frederic Skinner (1904-1990)

Skinner mengusulkan bentuk lain dari perilaku, yaitu


perilaku operant. perilaku operant adalah perilaku
yang muncul pada lingkungan yang di dalamnya
tidak ada stimulus tak-dikondisikan. Teori Skinner
juga menggambarkan hubungan antara perilaku
dengan konsekuensinya.
Jika perilaku individu dengan segera diikuti oleh
konsekuensi yang meyenangkan, maka individu itu
akan melakukan tindakan itu lebih sering.
Penggunaan konsekuensi menyenangkan atau tak
menyenangkan untuk mengubah perilaku disebut
dengan pengkondisian operant.
Prinsip Skinner

Konsekuensi, kondisi yang Penguat, konsekuensi yang Hukuman, konsekuensi tak


menyenangkan atau tak memperkuat sebuah menyenangkan yang
menyenangkan yang perilaku. Penguat terbagi memperlemah suatu
mengikuti perilaku dan menjadi 2, yaitu penguat perilaku.
mempengaruhi frekuensi positif dan penguat negatif.
perilaku di masa mendatang
Robert Gagne
Pembelajaran adalah periode terjadinya penerimaan informasi yang kemudian diolah
dihasilkan output dallam bentuk hasil belajar.
Tahapan Proses belajar menurut Gagne dijelaskan dalam beberapa tingkatan:

1. Motivasi
2. Pemahaman
3. Perolehan
4. Penyimpanan
5. Ingatan kembali
6. Generalisasi
7. Perlakuan
8. Umpan balik
Albert Bandura
Albert bandura terkenal dalam dunia psikologi pendidikan,terutama dengan teori
pembelajaran social (Social Learning Theory), yaitu konnsep dalam teori
behavioristic yang menekankan komponen kognitif,pikiran, pemahaman dan
evaluasi. Menurut teori ini perilaku individu bisa timbul karena proses modeling, atau
tindakan peniruan.

Faktor yang mempengaruhi dan menentukan apakah sseorang akan belajar dari
suatu situasi, diantaranya:

1. Karakteristik model

2. Karakteristik orang yang mempelajari

3. Konsekuensi dari tindakan yang ditiru


Implementasi
Aliran
Behabioristik
dalam
Pembelajaran
Contoh implementasi aliran Behavioristik dalam
pembelajaran adalah:
1. Pujian, respon yang diharapkan adalah ingin kembali
menunjukkan kemampuannya.

2. Pemberian rangking, respon yang diharapakan adalah semangat berkompetisi


positif

3. Membiasakan kuis, respon yang diharapkan adalah siswa belajar sebelumnya

4. Skor tambahan untuk siswa yang bertanya, respon yang diharapkan lebih banyak
siswa yang bertanya.
Kelemahan Teori Behavioristik
01
Tidak bisa mengukur
sesuatu yang kompleks
seperti proses berpikirnya
manusia.
02
Penerapan teori ini bila salah
penempatannya akan
mengakibatkan terjadinya
Dianggap metode yang proses pembelajaran yang
03
paling efektif untuk tidak menyenangkan bagi
siswa
menertibkan peserta
didik
Thank you

Anda mungkin juga menyukai