Anda di halaman 1dari 155

DINAS KESEHATAN

KAB PANDEGLANG

LAPORAN BULANAN PROGRAM POKOK PUSKESMAS

TAHUN 2023

NAMA PUSKESMAS : PUSKESMAS CIKEUSIK

BULAN : Januari

I PROGRAM WAJIB PUSKESMAS JANUARI

I.1 PROMOSI KESEHATAN

I. PENYEBARLUASAN INFORMASI KESEHATAN kel. Cikeusik


1
A L P

I.1A Jumlah Rumah (Rumah Tangga) yang ada


.1

I.1A Jumlah Rumah (Rumah Tangga) yang dipantau/penyuluh


.2 PHBS tatanan Rumah Tangga

I.1A Jumlah Sarana Pendidikan Yang ada


.3

I.1A Jumlah Institusi pendidikan yang di Pantau / penyuluhan


.4 PHBS Tatanan Institusi pendidikan

I.1A Jumlah sarana pelayanan kesehatan yang ada


.5

I.1A Jumlah Institusi kesehatan yang di Pantau / penyuluhan


.6 PHBS Tatanan Institusi Kesehatan

I.1A Jumlah tempat kerja ( kantor instansi, pabrik ) yang ada


.7

I.1A Jumlah sarana tempat kerja yang di Pantau / penyuluhan


.8 PHBS Tatanan institusi Tempat kerja

I.1A Jumlah tempat tempat umum ( terminal, stasiun, kolam


.9 renang,pasar,tempat ibadah ) yang ada

I.1A Jumlah tempat tempat umum yang di Pantau/ penyuluhan


.10 PHBS Tatanan tempat tempat umum

I.1A Jumlah penyebarluasan informasi kesehatan melalui


.11 kemitraan / LSM

I.1A Jumlah Majlis Ta'lim ( Kelompok pengajian ) yang ada


.12

I.1A Jumlah anggota majlis ta'lim yang di beri Informasi


.13 Kesehatan

I.1A Jumlah penyebarluasan informasi kesehatan melalui Media


.14 cetak/elektronik
I.1A Jumlah kelompok pemuda ( karang taruna ) yang ada
.15

Remaja Sekolah Dan Luar Sekolah / Karang Taruna Usia 10-19


Tahun Yang Diberi Informasi

I.1A Remaja Sekolah SMP yang mendapatkan informasi


.16

I.1A Kesehatan Reproduksi Remaja


.17

I.1A NAPZA
.18

I.1A GIZI
.19

I.1A ANEMIA
.20

I.1A HIV/AIDS
.21

I.1A IMS
.22

I.1A Lain-lain
.23

Remaja Sekolah SMA Yang Mendapatkan Informasi

I.1A Kesehatan Reproduksi Remaja


.24

I.1A NAPZA
.25

I.1A GIZI
.26

I.1A ANEMIA
.27

I.1A HIV/AIDS
.28

I.1A IMS
.29

I.1A Lain-lain
.30

Remaja Luar Sekolah (Karang Taruna) Yang Mendapatkan


Informasi

I.1A Kesehatan Reproduksi Remaja


.31

I.1A NAPZA
.32

I.1A GIZI
.33
I.1A ANEMIA
.34

I.1A HIV/AIDS
.35

I.1A IMS
.36

I.1A Lain-lain
.37

Jumlah Sekolah Yang Diberi Informasi

Jumlah Sekolah SMP Yang Diberi Informasi

I.1A Kesehatan Reproduksi Remaja


.38

I.1A NAPZA
.39

I.1A GIZI
.40

I.1A ANEMIA
.41

I.1A HIV/AIDS
.42

I.1A IMS
.43

I.1A Lain-lain
.44

Jumlah Sekolah SMA Yang Diberi Informasi

I.1A Kesehatan Reproduksi Remaja


.45

I.1A NAPZA
.46

I.1A GIZI
.47

I.1A ANEMIA
.48

I.1A HIV/AIDS
.49

I.1A IMS
.50

I.1A Lain-lain
.51

I. PEMBINAAN UKBM (USAHA KESEHATAN BERSUMBERDAYA


1 MASYARAKAT)
B
I.1B Jumlah Posyandu yang ada
.1

I.1B Jumlah Posyandu yang dibina :


.2

I.1B Jumlah posyandu pratama yang dibina


2.1

I.1B Jumlah posyandu Madya yang dibina


2.2

I.1B Jumlah posyandu Purnama yang dibina


2.3

I.1B Jumlah posyandu Mandiri yang dibina


2.4

I.1B Jumlah posbindu pratama yang dibina


2.5

I.1B Jumlah posbindu Madya yang dibina


2.6

I.1B Jumlah posbindu Purnama yang dibina


2.7

I.1B Jumlah posbindu Mandiri yang dibina


2.8

Jumlah Kelurahan Siaga Aktif yang ada

Jumlah pengembangan Kelurahan siaga aktif yang dibina

I.1B Jumlah pondok pesantren yang ada


.3

I.1B Jumlah pondok pesantren yang memiliki pos kesehatan


.4

I.1B Jumlah Pondok pesantren yang memiliki pos kesehatan


.5 pesantren yang dibina

I.1B Jumlah Kader kesehatan yang ada


.6

I.1B Jumlah Kader kesehatan yang dilatih / dibina


.7

I.1B Jumlah Tokoh masyarakat ( TOMA ) yang ada


.8

I.1B Jumlah Tokoh Masyarakat ( Toma ) yang dilatih / dibina


.9

I.1B Jumlah Tokoh Agama ( TOGA ) yang ada


.10

I.1B Jumlah Tokoh Agama ( Toga )yang dilatih / dibina


.11

I.1B Jumlah Kelompok kerja ( Pokja ) kelurahan sehat yang ada


.12
I.1B Jumlah Kelompok kerja ( Pokja ) Kelurahan sehat yang dilatih
.13 / dibina

I.1B Jumlah Anggota Pramuka SBH yang dilatih / dibina


.14

I. PROGRAM UKS
1
C
II.1C Jumlah TK/ RA yang ada
.1

II.1C Jumlah TK/ RA strata Minimal yang dibina


.2

II.1C Jumlah TK/ RA strata Standar yang dibina


.3

II.1C Jumlah TK/ RA strata Optimal yang dibina


.4

II.1C Jumlah TK/ RA strata Paripurna yang dibina


.5

II.1C Jumlah SD/ MI yang ada


.6

II.1C Jumlah SD/ MI strata Minimal yang dibina


.7

II.1C Jumlah SD/ MI strata Standar yang dibina


.8

II.1C Jumlah SD/ MI strata Optimal yang dibina


.9

II.1C Jumlah SD/ MI strata Paripurna yang dibina


.10

II.1C Jumlah SMP/ MTS yang ada


.11

II.1C Jumlah SMP/ MTS strata Minimal yang dibina


.12

II.1C Jumlah SMP/ MTS strata Standar yang dibina


.13

II.1C Jumlah SMP / MTS strata Optimal yang dibina


.14

II.1C Jumlah SMP/ MTS strata Paripurna yang dibina


.15

II.1C Jumlah SMA/ MA/SMK yang ada


.16

II.1C Jumlah SMA/ MA/SMK strata Minimal yang dibina


.17

II.1C Jumlah SMA/ MA/SMK strata Standar yang dibina


.18

II.1C Jumlah SMA / MA/ SMK strata Optimal yang dibina


.19
II.1C Jumlah SMA/ MA/SMK strata Paripurna yang dibina
.20

II.1C Jumlah Guru UKS TK/RA yang ada


.21

II.1C Jumlah Guru UKS TK/ RA yang dibina/ dilatih


.22

II.1C Jumlah Guru UKS SD/MI yang ada


.23

II.1C Jumlah Guru UKS SD/ MI yang dibina / dilatih


.24

II.1C Jumlah Guru UKS SMP/ MTS yang ada


.25

II.1C Jumlah Guru UKS SMP/ MTS yang dibina / dilatih


.26

II.1C Jumlah Guru UKS SMA/ MA/SMK yang ada


.27

II.1C Jumlah Guru UKS SMA/ MA/SMK yang dibina / dilatih


.28

II.1C Jumlah Dokter kecil yang ada


.29

II.1C Jumlah Dokter kecil yang dibina / dilatih


.30

II.1C Jumlah Kader kesehatan Remaja yang ada


.31

II.1C Jumlah kader kesehatan Remaja yang dibina / dilatih


.32

II.1C Jumlah warung sekolah/ kantin yang ada


.33

II.1C Jumlah Warung sekolah yang dibina / dilatih


.34

II.1C Jumlah sekolah yang dipantau PHBS Pendidikan


.35
Luar Wilayah

L P
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L

I.2
PENYEHATAN LINGKUNGAN

I.2 PENYEHATAN LINGKUNGAN


A

I.2A. Jumlah Kelurahan/Desa


1

I.2A. Jumlah RW
2

I.2A. Jumlah RT
3

I.2A. Jumlah KK
4

I.2A. Jumlah Penduduk


5

I.2A. Jumlah rumah yang ada


6

I.2A. Jumlah rumah diperiksa


7

I.2A. Jumlah rumah diperiksa yang memenuhi syarat


8 kesehatan

I.2A Jumlah Rumah/Bangunan yang diperiksa


.9 Jentiknya (Pengendalian Vektor)

I.2A Jumlah Rumah/Bangunan yang diperiksa


.10 bebas dari Jentik Nyamuk

I.2A Jumlah sarana air bersih yang diperiksa


.11

I.2A Jumlah sarana air bersih yang memenuhi


.12 syarat

I.2A Jumlah keluarga yang menggunakan PDAM


.13 (Perpipaan)

I.2A Jumlah Keluarga yang menggunakan sumur


.14 Bor (SPT dan Pompa Listrik)

I.2A Jumlah keluarga yang menggunakan sumur


.15 gali (SGL)

I.2A Jumlah pengiriman sampel air bersih untuk


.16 pemeriksaan laboratorium
I.2A Jumlah sarana pembuangan air limbah yang
.17 diperiksa

I.2A Jumlah sarana pembuangan air limbah yang


.18 memenuhi syarat

I.2A Jumlah jamban yang diperiksa


.19

I.2A Jumlah jamban yang memenuhi syarat


.20

I.2A Jumlah tempat Pengumpulan sampah


.21 sementara yang diperiksa

I.2A Jumlah tempat Pengumpulan sampah


.22 sementara yang memenuhi syarat

I.2A Jumlah tempat Pengumpulan sampah akhir


.23 yang diperiksa

I.2A Jumlah tempat Pengumpulan sampah akhir


.24 yang memenuhi syarat

I.2A Jumlah tempat pengolahan dan


.25 penyimpanan Pestisida yang ada

I.2A Jumlah tempat pengolahan dan


.26 penyimpanan Pestisida yang diperiksa

I.2A Jumlah tempat pengolahan dan


.27 penyimpanan Pestisida yang memenuhi
syarat
I.2A Jumlah Sarana Pelayanan kesehatan yang
.28 ada

I.2A Jumlah sarana Pelayanan kesehatan yang


.29 dibina

I.2A Jumlah sarana pelayanan kesehatan yang


.30 memenuhi syarat

I.2A Jumlah Institusi pendidikan yang ada


.31

I.2A jumlah institusi pendidikan yang dibina


.32

I.2A jumlah institusi pendidikan memenuhi


.33 syarat

I.2A Jumlah Sarana TTU yang ada


.34

I.2A Jumlah sarana TTU yang dibina


.35
I.2A Jumlah sarana TTU yang memenuhi syarat
.36

I.2A Jumlah Industri Rumah Tangga Pangan yang


.37 terdaftar

I.2A Jumlah Industri Rumah Tangga Pangan yang


.38 diperiksa

I.2A Jumlah Industri Rumah Tangga Pangan yang


.39 memenuhi syarat

I.2A Jumlah Jasa Boga yang terdaftar


.40

I.2A Jumlah Jasa Boga yang diperiksa


.41

I.2A Jumlah Jasa Boga yang memenuhi syarat


.42

I.2A Jumlah Rumah Makan/restoran yang


.43 terdaftar

I.2A Jumlah Rumah Makan / Restoran yang


.44 diperiksa

I.2A Jumlah Rumah Makan / Restoran yang


.45 memenuhi syarat

I.2A Jumlah depot air minum yang terdaftar


.46

I.2A Jumlah depot air minum yang diperiksa


.47

I.2A Jumlah depot air minum yang memenuhi


.48 syarat

I.2A Jumlah tempat makanan jajanan yang


.49 diperiksa

I.2A Jumlah tempat makanan jajanan yang


.50 memenuhi syarat

I. KESEHATAN KELUARGA
3

I. KESEHATAN IBU
3
A
I3A. Jumlah ibu hamil baru yang mempunyai
1 buku KIA

I3A. Jumlah kunjungan baru ibu hamil (K1)


2
I3A. Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
3

I3A. Jumlah ibu hamil dapat Fe ke-1 (30 tablet)


4

I3A. Jumlah ibu hamil trimester III mendapat Fe


5 ke-3 (90 tablet)

I3A. Jumlah ibu hamil dengan status T1


6

I3A. Jumlah ibu hamil dengan status T2


7

I3A. Jumlah ibu hamil dengan status T3


8

I3A. Jumlah ibu hamil dengan status T4


9

I3A. Jumlah ibu hamil dengan status T5


10

I3A. Jumlah bumil dengan kurang energi kalori


11 (KEK) bila lila kurang dari 23,5 cm

I3A. Jumlah Ibu Hamil yang diperiksa protein


12 Urin

I3A. Jumlah Ibu Hamil dengan Protein Urin


13 positif

I3A. Jumlah bumil diperiksa kadar hemogrobin


14 (HB)

I3A. Jumlah bumil diperiksa HB dengan anemia (


15 HB kurang dari 11gr%)

I3A. Jumlah Ibu Hamil yang d periksa IMT


16

I3A. Jumlah Ibu hamil yang diperiksa / skrining


17 gangguan kejiwaan

I3A. Jumlah Ibu hamil yang positif mengalalami


18 gangguan jiwa

I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa gula darah


19 (GD)

I3A. Jumlah ibu hamil yang hasil gula darah


20 (GD)>140 g/dl

I3A. Jumlah Ibu hamil yang datng dengan HIV (+)


21
I3A. Jumlah Ibu hamil yang di tawarkan test HIV
22

I3A. Jumlah ibu hamil yang di test HIV


23

I3A. Jumlah ibu hamil hasil test HIV (+)


24

I3A. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan ART


25

I3A. Jumlah ibu yang melahirkan pervaginam


26 dengan HIV (+)

I3A. Jumlah ibu yang melahirkan perabdominal


27 (SC) dengan HIV (+)

I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa


28 mikroskopis/RDT (malaria)

I3A. Jumlah ibu hamil yang positif malaria


29

I3A. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan


30 kelambu

I3A. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan KINA /


31 ACT

I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa dahak


32

I3A. Jumlah ibu hamil yang hasil pemeriksaan


33 dahak TB (+)

I3A. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan obat


34 TB

I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa


35 ankylostoma (Kecacingan)

I3A. Jumlah ibu hamil yang hasil pemeriksaan


36 test ankylostoma (Kecacingan) (+)

I3A. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan obat


37 ankylostoma (Kecacingan)

I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa IMS


38

I3A. Jumlah ibu hamil yang hasil pemeriksaan


39 test IMS (+)

I3A. Jumlah ibu hamil yang IMS dan diobati


40
I3A. Jumlah ibu hamil yang diperiksa Hepatitis B
41

I3A. Jumlah ibu hamil yang hasil pemeriksaan


42 Hepatitis B (+)

I3A. Jumlah ibu hamil yang Hepatitis B (+) dan


43 diobati

I3A. Jumlah Kelas Ibu hamil yang terbentuk


44

I3A. Jumlah ibu hamil yang mengikuti kelas ibu


45 hamil

I3A. Jumlah suami / keluarga yang mengikuti


46 kelas ibu hamil

I3A. Jumlah Bidan yang melakukan kelas ibu


47 hamil

I3A. Jumlah Kelas Ibu balita yang terbentuk


48

I3A. Jumlah ibu balita yang mengikuti kelas ibu


49 balita

I3A. Jumlah suami / keluarga yang mengikuti


50 kelas ibu balita

I3A. Jumlah Bidan yang melakukan kelas ibu


51 balita

I3A. Jumlah bumil < 19 tahun yang diperiksa


52 oleh Nakes

I3A. Jumlah kasus MATERNAL (Bumil, Bulin,


53 Bufas) Resti/Komplikasi
dideteksi/ditemukan Nakes
I3A. Jumlah kasus MATERNAL ( Bumil, Bulin,
54 Bufas) Resti/Komplikasi
dideteksi/ditemukan Masyarakat
I3A. Jumlah kasus resiko tinggi/komplikasi
55 MATERNAL (Bumil,bulin,Bufas) ditangani

I3A. Jumlah kasus resiko tinggi MATERNAL


56 (Bumil,Bulin,Bufas) dirujuk

I3A. Jumlah ibu bersalin ditolong oleh tenaga


57 kesehatan ( Bidan)

I3A. Jumlah ibu bersalin ditolong oleh tenaga


58 kesehatan (Dokter SPOG )

I3A. Jumlah pertolongan persalinan di fasilitas


59 kesehatan (RS/ RSIA)
I3A. Jumlah pertolongan persalinan di fasilitas
60 kesehatan (BPS/RB)

I3A. Jumlah pertolongan persalinan di fasilitas


61 kesehatan (Puskesmas)

I3A. Jumlah ibu bersalin yang melahirkan secara


62 Pervaginam

I3A. Jumlah ibu bersalin yang melahirkan secara


63 Sectio Caecaria (SC)

I3A. Jumlah pertolongan persalinan di Non


64 fasilitas kesehatan (dukun telatih)

I3A. Jumlah ibu bersalin dapat Vitamin A nifas (2


65 kapsul)

I3A. Jumlah ibu bersalin < 19 tahun yang


66 ditolong oleh Nakes

I3A. Jumlah kunjungan nifas ke 1 (KF1),1-3 hari


67

I3A. Jumlah kunjungan nifas ke 2 (KF2),4-28 hari


68

I3A. Jumlah kunjungan nifas ke 3 (KF3),29-42


69 hari

I3A. Jumlah kematian ibu


70

I3A. Jumlah kematian ibu karena pendarahan


71

I3A. Jumlah kematian ibu karena hipertensi


72 dalam kehamilan

I3A. Jumlah kematian ibu karena infeksi


73

I3A. Jumlah kematian ibu karena abortus


74

I3A.7 Jumlah kematian ibu karena partus lama


5
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L

I3A.7 Jumlah kematian ibu karena gangguan sistem


6 peredaran darah (jantung,stroke dll)
I3A.7 Jumlah kematian ibu karena gangguan metabolik (DM
7 dll)
I3A.7 Jumlah kematian ibu karena lain-lain
8
I3A.7 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara mental
9 (umur 15-44 tahun)
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara mental
0 (umur 45-60 tahun)
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara mental
1 (umur >60 tahun)
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara fisik
2 (umur 15-44 tahun)
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara fisik
3 (umur 45-60 tahun)
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara fisik
4 (umur >60 tahun )
I3A.8 Jumlah kekerasan terhadap perempuan secara
5 emosional (umur 15-44 tahun)
I3A. Jumlah kekerasan terhadap perempuan
86 secara emosional (umur 45-60 tahun)
I3A. Jumlah kekerasan terhadap perempuan
87 secara emosional (umur >60 tahun)

I3A. Penanganan kekerasan terhadap


88 perempuan yang dirujuk

I3A. Jumlah kekerasan terhadap perempuan


89 secara penelantaran ( umur 15-44 tahun)

I3A. Jumlah kekerasan terhadap perempuan


90 secara penelantaran (umur 45-60tahun)

I3A. Jumlah kekerasan terhadap perempuan


91 secara penelantaran ( umur > 60 tahun)

I3A. Penanganan kekerasan terhadap


92 perempuan di Puskesmas/di Rumah Sakit

I3A. Penanganan kekerasan terhadap


93 perempuan yang dirujuk

Petugas Yang Telah Mendapatkan Pelatihan IBU

I3A. Petugas terlatih APN (Bidan)


94

I3A. Petugas terlatih APN (Dokter)


95

I3A. Petugas terlatih USG (Bidan)


96
I3A. Petugas terlatih USG (Dokter)
97

I3A. Petugas terlatih Kelas Ibu Hamil (Bidan)


98

I3A. Petugas terlatih Kelas Ibu Hamil (Dokter)


99

I3A. Petugas D.O terlatih Software PPWSKIA


100

I3A. Petugas Bidan terlatih Software PPWSKIA 0


101

I3A. Jumlah kelurahan yang melaksanakan P4K


102

I3A. Jumlah rumah tunggu kelahiran


103

I. KELUARGA BERENCANA 0
3
B
I.3B Jumlah PUS seluruhnya
.1

I.3B Jumlah PUS Miskin 0


.2

I.3B Jumlah PUS Miskin Ber KB


.3

I.3B Jumlah PUS 4 T Ber KB 0


.4

I.3B Jumlah PUS 4 T Ber KB


.5

JUMLAH AKSEPTOR KB BARU

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru PIL


1

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru Suntik


2

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru AKDR 0


3

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru Implant


4

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru Kondom


5

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru MOW 0


6
I.3C. Jumlah akseptor KB Baru MOP
7

I.3C. Jumlah akseptor KB Baru Lain-lain 0


8

JUMLAH AKSEPTOR KB AKTIF

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif PIL


.1

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif Suntik 0


.2

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif AKDR


.3

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif Implant


.4

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif Kondom 0


.5

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif MOW


.6

I.3D Jumlah akseptor KB Aktif MOP


.7

I.3D Jumlah akseptor yang mengalami


.8 komplikasi

I.3D Jumlah akseptor yang mengalami kegagalan


.9

I.3D Jumlah akseptor yang mengalami efek


.10 samping

I.3D Jumlah akseptor yang drop out PIL 0


.11

I.3D Jumlah akseptor yang drop out Suntikan


.12

I.3D Jumlah akseptor yang drop out AKDR


.13

I.3D Jumlah akseptor yang drop out Implan 0


.14

I.3D Jumlah akseptor yang drop out Kondom


.15

I.3D Jumlah akseptor yang drop out KB lain-lain


.16

PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI


I.3E. PIL
1

I.3E. Suntikan 0
2

I.3E. AKDR
3

I.3E. Implan
4

I.3E. Kondom 0
5

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

I.3F. PIL
1

I.3F. Suntikan
2

I.3F. AKDR
3

I.3F. Implan
4

I.3F. Kondom
5

PASCA SALIN

I.3G PIL
.1

I.3G Suntikan
.2

I.3G AKDR
.3

I.3G Implan
.4

I.3G Kondom 0
.5

I.3G MOW
.6

I.3G KB Baru Lainnya


.7

PEMERIKSAAN IVA TEST


I.3H WUS(Umur 15-49 Tahun) Sudah Menikah /
.1 Pernah menikah

I.3H WUS ( Umur > 50 Tahun) Sudah Menikah / 0


.2 Pernah menikah

PETUGAS YANG TELAH MENDAPATKAN 0


PELATIHAN KB

1.3I. CTU BIDAN 0


1

1.3I. CTU DOKTER 0


2

1.3I. KB PASCA SALIN 0


3

1.3I. ABPK BIDAN 0


4

1.3I. ABPK DOKTER 0


5

1.3I. MOW DOKTER


6

1.3I. MOP DOKTER


7

1.3I. MOP PERAWAT


8

1. KESEHATAN ANAK 0
3
C
I. PERINATAL & BAYI 0
3
A
I.3A Jumlah bayi lahir hidup 0
.1

I.3A Jumlah bayi lahir mati (IUFD)


.2

I.3A Jumlah bayi lahir prematur <37 minggu


.3 (259 hari)

I.3A Jumlah bayi dengan BBLR <2500 gram 0


.4 (Tanpa memandang masa kehamilan)

I.3A Jumlah bayi yang baru mempunyai buku 0


.5 KIA

I.3A Jumlah bayi mendapat vitamin K1 0


.6

I.3A Jumlah bayi melaksanakan Inisiasi Menyusu


.7 Dini
I.3A Jumlah kunjungan NEONATAL I (6-48 jam)
.8

I.3A Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari) 0


.9

I.3A Jumlah kunjungan NEONATAL III (8-28 hari)


.10

I.3A Jumlah kunjungan NEONATAL (meliputi KN


.11 I,II,III)

I.3A Jumlah NEONATAL (0-28 hari) dengan


.12 komplikasi yang ditemukan

I.3A Jumlah NEONATAL (0-28 hari) dengan


.13 komplikasi yang ditangani

I.3A Jumlah NEONATAL (0-28 hari) dengan 0


.14 komplikasi yang dirujuk

I.3A Jumlah kunjungan BAYI I (29 hari-2 bulan)


.15

I.3A Jumlah kunjungan BAYI II ( 3-5 bulan)


.16

I.3A Jumlah kunjungan BAYI III ( 6-8 bulan)


.17

I.3A Jumlah kunjungan BAYI IV ( 9-11 bulan)


.18

I.3A Jumlah kunjungan BAYI (meliputi kunjungan 0


.19 bayi I,II,III,IV)

I.3A Jumlah bayi yang diperiksa SHK ( Skrining


.20 Hipotiroid)

I.3A Jumlah bayi dengan hasil penimbangan T 0


.21

I.3A Jumlah bayi dengan hasil KPSP Dp (4 kali


.22 dalam 1 tahun )

I.3A Kematian NEONATAL 0-6 hari 0


.23

I.3A Kematian NEONATAL 7-28 hari


.24

I.3A a. Trauma lahir 0


.15.
1
I.3A b. Asfiksia
.15.
2
I.3A c. BBLR <2500 gram 0
.15.
3
I.3A d. Infeksi
.15.
4
I.3A e. Tetanus neonaturum 0
.15.
5
I.3A f. Ikterus/kelainan darah
.15.
6
I.3A g. Kelainan bawaan
.15.
7
I.3A h. Masalah Laktasi
.15.
8
I.3A i. ................
.15.
9
I.3A. j. ................
15.1
0
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P
I.3A Kematian bayi 29 hari - 11 bulan
.24
I.3A Diare
16.
I.3A
1 Pneumonia
16.
I.3A
2 Meningitis/Enchephalitis
16.
I.3A
3 Sepsis
16.
I.3A
4 Kelainan jantung
16.
I.3A
5 Kelainan pencernaan
16.
I.3A
6 Ikterus/kelainan darah
16.
I.3A
7 Kelainan bawaan
16.
I.3A
8 Demam berdarah dengue
16.
I.3A
9 ................
16.
10
I.3A ...................
16.
11
I.3A ....................
16.
12
I.3 Jumlah kasus kematian neonatal di otopsi verbal
A.
27
I.3 Jumlah kasus kematian bayi di otopsi verbal
A.
28
ANAK BALITA & APRAS(ANAK USIA PRA SEKOLAH)

I.3 Jumlah kunjungan balita


B.
1
I.3 Jumlah Kunjuan balita sakit ke puskesmas
B.
2
I.3 Jumlah kunjungan balita yang ditangani dengan MTBS
B.
3
I.3 Jumlah balita yang mempunyai KIA
B.
4
I.3 Jumlah balita yang mendapat pemantauan perkembangan
B. min. 8x/tahun
5
I.3 Jumlah balita yang mendapat pemantauan perkembangan
B. min. 2x/tahun
6
I.3 Jumlah balita yang mendapatkan vitamin A 2x/tahun
B.
7
I.3 Jumlah kematian balita
B.
8
I.3B Infeksi Saluran nafas (Pneumonia)
.7.1

I.3B Asfiksia
.7.2

I.3B Diare
.7.3

I.3B Campak
.7.4

I.3B DBD
.7.5

I.3B Meningitis/encephalitis
.7.6

I.3B Kelainan bawaan


.7.7

I.3B Sepsis
.7.8

I.3B Lain-lain
.7.9

I.3B ................
.7.1
0
I.3B ...................
.7.1
1
I.3B ....................
.7.1
2
I.3 Jumlah kematian balita diaudit
B.
9
I.3 Jumlah sasaran siswa TK / RA
B.
10
I.3 Jumlah sasaran siswa TK / RA yang di periksa penjaringan
B. kesehatan
11
I.3 Jumlah sasaran sekolah SD/MI
B.
12
I.3 Jumlah sekolah SD/MI yang melaksanakan penjaringan
B. kesehatan
13
I.3 Jumlah TK/ RA yang melaksanakan pemeriksaan berkala (6
B. Bulan sekali)
14
I.3 Jumlah SD/ MIyang melaksanakan pemeriksaan berkala(6
B. bulan sekali)
15
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara seksual (Umur 0-11
B. Bulan)
16
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara seksual (Umur 1-4
B. Tahun)
17
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara seksual (Umur 5-9
B. Tahun)
18
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara seksual (Umur 10-14
B. Tahun)
19
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara seksual (Umur 15-18
B. Tahun)
20
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara fisik ( Umur 0-11
B. Bulan)
21
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara fisik (Umur 1-4
B. Tahun)
22
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara fisik ( Umur 5-9
B. Tahun)
23
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara fisik (Umur 10-14
B. Tahun)
24
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara fisik (Umur 15-18
B. Tahun)
25
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara emosional (Umur 0-
B. 11 Bulan)
26
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara emosional ( Umur 1-
B. 4 Tahun)
27
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara emosional (Umur 5-9
B. Tahun)
28
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara emosional (Umur 10-
B. 14 Tahun)
29
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara emosional (Umur 15-
B. 18 Tahun)
30
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara penelataran (Umur
B. 0-11 Bulan)
31
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara penelataran (Umur
B. 1-4 Tahun)
32
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara penelataran (Umur
B. 5-9 Tahun)
33
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara penelataran ( Umur
B. 10-14 Tahun)
34
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara penelataran (Umur
B. 15-18 Tahun)
35
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara trafiking (Umur 0-11
B. Bulan)
36
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara trafiking (Umur 1-4
B. Tahun)
37
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara trafiking ( Umur 5- 9
B. Tahun)
38
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara trafiking (Umur 10-
B. 14 Tahun)
39
I.3 Jumlah kekerasan terhadap anak secara trafiking (Umur 15-
B. 18 Tahun)
40
Petugas Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Kesehatan Anak

I.3 Asfiksia (Bidan)


B.
41
I.3 Asfiksia (Dokter)
B.
42
I.3 Asfiksia (perawat)
B.
43
I.3 BBLR (Bidan)
B.
44
I.3 BBLR (Dokter)
B.
45
I.3 BBLR (perawat)
B.
46
I.3 MTBS (Dokter)
B.
47
I.3 MTBS (Bidan)
B.
48
I.3 MTBS (Perawat)
B.
49
I.3 Kekerasan terhadap anak (Dokter)
B.
50
I.3 Kekerasan terhadap anak (Perawat)
B.
51
I.3 SDIDTK (Dokter)
B.
52
I.3 SDIDTK (Bidan)
B.
53
I.3 SDIDTK (Perawat)
B.
54
I.3 KELAS Balita (Dokter)
B.
55
I.3 KELAS Balita (Bidan)
B.
56
I.3 SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital)
B.
57
1. PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT DAN REMAJA
3
D
II. PROGRAM KESEHATAN PRALANSIA DAN LANSIA
1
A
1 JUMLAH POSBINDU

2 JUMLAH KADER

3 KADER YANG DILATIH

4 JUMLAH PANTI

5 JUMLAH RS/RSB/POLIKLINIK SWASTA

6 JUMLAH PRALANSIA DI KELURAHAN : UMUR 45-59 TAHUN

7 JUMLAH LANSIA DI KELURAHAN : UMUR 60-69 TAHUN

8 JUMLAH LANSIA DI KELURAHAN : UMUR > 70 TAHUN

9 JUMLAH PRALANSIA DI POSBINDU : UMUR 45-59 TAHUN

10 JUMLAH LANSIA DI POSBINDU : UMUR 60-69 TAHUN

11 JUMLAH LANSIA DI POSBINDU : UMUR > 70 TAHUN

PRA LANSIA DAN LANSIA YANG DATANG DAN DIPERIKSA


KESEHATANNYA DI POSBINDU

1 USIA 45-59 TAHUN

2 USIA 60-69 TAHUN

3 USIA > 70 TAHUN


4 PRALANSIA MENGALAMI GANGGUAN/PENYAKIT :

1 MENTAL EMOSIONAL

2 KOGNITIF

3 PENGLIHATAN

4 PENDENGARAN

5 GINJAL

6 ARTRITIS

7 DM

8 HIPERTENSI

9 JANTUNG

10 KANGKER

11 STROKE

12 TBC

13 ASAM URAT TINGGI

14 CHOLESTEROL TINGGI

15 HB (HEMOGLOBIN)

16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA

5 PRALANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN

6 PRALANSIA DIRUJUK KE PUSKESMAS

7 PRALANSIA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN :


PRALANSIA KEMANDIRIAN : A

PRALANSIA KEMANDIRIAN : B

PRALANSIA KEMANDIRIAN : C

8 PRALANSIA DENGAN INDEX MASA TUBUH (IMT) :

IMT : NORMAL
ri
uar Wilayah
L
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P

IMT : LEBIH
IMT : KURANG
9
PRALANSIA YANG DIBERDAYAKAN
10
LANSIA MENGALAMI GANGGUAN/PENYAKIT :
1 MENTAL EMOSIONAL
2 KOGNITIF
3 PENGLIHATAN
4 PENDENGARAN
5 GINJAL
6 ARTRITIS

7 DM

8 HIPERTENSI

9 JANTUNG

10 KANGKER

11 STROKE

12 TBC

13 ASAM URAT TINGGI

14 CHOLESTEROL TINGGI

15 HB (HEMOGLOBIN)

16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA

11 LANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN

12 LANSIA DIRUJUK KE PUSKESMAS

13 LANSIA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN :

LANSIA KEMANDIRIAN : A
LANSIA KEMANDIRIAN : B

LANSIA KEMANDIRIAN : C

14 LANSIA DENGAN INDEK MASA TUBUH


(IMT) :

IMT : NORMAL

IMT : LEBIH

IMT : KURANG

15 LANSIA YANG DIBERDAYAKAN

PRA LANSIA DAN LANSIA YANG DATANG DAN


DIPERIKSA KESEHATANNYA DI PUSKESMAS

1 USIA 45-59 TAHUN

2 USIA 60-69 TAHUN

3 USIA > 70 TAHUN

4 PRALANSIA MENGALAMI
GANGGUAN/PENYAKIT :

1 MENTAL EMOSIONAL

2 KOGNITIF

3 PENGLIHATAN

4 PENDENGARAN

5 GINJAL

6 ARTRITIS

7 DM

8 HIPERTENSI
9 JANTUNG

10 KANGKER

11 STROKE

12 TBC

13 ASAM URAT TINGGI

14 CHOLESTEROL TINGGI

15 HB (HEMOGLOBIN)

16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA

5 PRALANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN

6 PRALANSIA DIRUJUK KE RUMAH SAKIT

7 PRALANSIA DENGAN TINGKAT


KEMANDIRIAN :

PRALANSIA KEMANDIRIAN : A

PRALANSIA KEMANDIRIAN : B

PRALANSIA KEMANDIRIAN : C

8 PRALANSIA DENGAN INDEX MASA TUBUH


(IMT) :

IMT : NORMAL

IMT : LEBIH

IMT : KURANG

9 PRALANSIA YANG DIBERDAYAKAN

10 LANSIA MENGALAMI
GANGGUAN/PENYAKIT :
1 MENTAL EMOSIONAL

2 KOGNITIF

3 PENGLIHATAN

4 PENDENGARAN

5 GINJAL

6 ARTRITIS

7 DM

8 HIPERTENSI

9 JANTUNG

10 KANGKER

11 STROKE

12 TBC

13 ASAM URAT TINGGI

14 CHOLESTEROL TINGGI

15 HB (HEMOGLOBIN)

16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA

11 LANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN

12 LANSIA DIRUJUK KE RUMAH SAKIT

13 LANSIA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN :

LANSIA KEMANDIRIAN : A
LANSIA KEMANDIRIAN : B

LANSIA KEMANDIRIAN : C

14 LANSIA DENGAN INDEK MASA TUBUH


(IMT) :

IMT : NORMAL

IMT : LEBIH

IMT : KURANG

15 LANSIA YANG DIBERDAYAKAN

PRA LANSIA DAN LANSIA YANG DATANG DAN


DIPERIKSA DI SARANA KESEHATAN SWASTA

1 USIA 45-59 TAHUN

2 USIA 60-69 TAHUN

3 USIA > 70 TAHUN

4 PRALANSIA MENGALAMI
GANGGUAN/PENYAKIT :

1 MENTAL EMOSIONAL

2 KOGNITIF

3 PENGLIHATAN

4 PENDENGARAN

5 GINJAL

6 ARTRITIS

7 DM

8 HIPERTENSI
9 JANTUNG

10 KANGKER

11 STROKE

12 TBC

13 ASAM URAT TINGGI

14 CHOLESTEROL TINGGI

15 HB (HEMOGLOBIN)

16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA

5 PRALANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN

6 PRALANSIA DIRUJUK KE PUSKESMAS

7 PRALANSIA DENGAN TINGKAT


KEMANDIRIAN :

PRALANSIA KEMANDIRIAN : A

PRALANSIA KEMANDIRIAN : B

PRALANSIA KEMANDIRIAN : C

8 PRALANSIA DENGAN INDEX MASA TUBUH


(IMT) :

IMT : NORMAL

IMT : LEBIH

IMT : KURANG

9 PRALANSIA YANG DIBERDAYAKAN

10 LANSIA MENGALAMI
GANGGUAN/PENYAKIT :
1 MENTAL EMOSIONAL

2 KOGNITIF

3 PENGLIHATAN

4 PENDENGARAN

5 GINJAL
6 ARTRITIS
7 DM
8 HIPERTENSI
9 JANTUNG
10 KANGKER
11 STROKE
12 TBC
13 ASAM URAT TINGGI
14 CHOLESTEROL TINGGI
15 HB (HEMOGLOBIN)
16 GANGGUAN/PENYAKIT LAINNYA
11 LANSIA MENDAPATKAN PENGOBATAN
12 LANSIA DIRUJUK KE PUSKESMAS
13 LANSIA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN :
LANSIA KEMANDIRIAN : A
LANSIA KEMANDIRIAN : B
LANSIA KEMANDIRIAN : C
14 LANSIA DENGAN INDEK MASA TUBUH
(IMT) :
IMT : NORMAL
IMT : LEBIH
IMT : KURANG
15 LANSIA YANG DIBERDAYAKAN
II. PROGRAM KESEHATAN REMAJA
1 JUMLAH KUNJUNGAN REMAJA YANG
B DILAYANI DI PUSKESMAS PKPR
JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN
TINDAKAN MEDIS
JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN
KONSELING
1. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling
Reproduksi Remaja
2. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling HIV/
AIDS
3. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling IMS/
ISR
4.. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling NAPZA

5.. Jumlah Remaja yang mendapatkan


pelayanan Kesehatan Konseling GIZI
Remaja
6. LAIN-LAIN

Jumlah konselor sebaya PKPR luar


sekolah usia 10-19 tahun yang dibina

Jumlah Remaja luar sekolah usia 10-19


tahun yang dibentuk menjadi konselor
sebaya
Jumlah remaja yang hamil < 19 tahun

Jumlah persalinan remaja < 19 tahun

Jumlah remaja anemia usia 10-14


tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet


Fe usia 10-14 tahun

Jumlah remaja anemia usia 15-19


tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet


Fe usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena AIDS usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena AIDS usia


15-19 tahun
Jumlah remaja yang merokok usia 10-
14 tahun

Jumlah remaja yang merokok usia 15-


19 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol


usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol


usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang memakai napza


selain merokok dan alkohol usia 10-14
tahun
Jumlah remaja yang memakai napza
selain merokok dan alkohol usia 15-19
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan seksual usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan seksual usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan fisik usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan fisik usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan emosional usia 10 - 14
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan emosional usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan penelantaran usia 10 - 14
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan penelantaran usia 15-19
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan trafiking usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan trafiking usia 15-19 tahun

Jumlah Rujukan Remaja usia 10-14


tahun
Jumlah Rujukan Remaja usia 15-19
tahun

Jumlah SMP/ Sederajat

Jumlah SMP/ sederajat yang dijaring

Jumlah Remaja/ Murid SMP kelas 1


yang ada

Jumlah Remaja/ Murid SMP kelas 1


yang dijaring

Jumlah SMP/ Sederajat yang sudah


dibentuk PKPR

Jumlah Konselor Sebaya PKPR di SMP/


Sederajat

Jumlah SMA/ Sederajat

Jumlah SMA/ sederajat yang dijaring

Jumlah Remaja/ Murid SMA kelas 1


yang ada

Jumlah SMA/ Sederajat yang sudah


dibentuk PKPR

Jumlah Konselor Sebaya PKPR di SMA/


Sederajat

JUMLAH KUNJUNGAN REMAJA YANG


DILAYANI DI SEKOLAH PKPR

JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN


TINDAKAN MEDIS

JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN


KONSELING

1. Jumlah Remaja yang mendapatkan


pelayanan Kesehatan Konseling
Reproduksi
2. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling HIV/
AIDS
3. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling IMS/
ISR
4.. Jumlah Remaja yang mendapatkan
pelayanan Kesehatan Konseling NAPZA

5.. Jumlah Remaja yang mendapatkan


pelayanan Kesehatan Konseling GIZI
Remaja
6. LAIN-LAIN

Jumlah remaja yang hamil < 19 tahun

Jumlah persalinan remaja < 19 tahun

Jumlah remaja anemia usia 10-14


tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet


Fe usia 10-14 tahun

Jumlah remaja anemia usia 15-19


tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet


Fe usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia


10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena AIDS usia


10-14 tahun
Jumlah remaja yang terkena AIDS usia
15-19 tahun

Jumlah remaja yang merokok usia 10-


14 tahun

Jumlah remaja yang merokok usia 15-


19 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol


usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol


usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang memakai napza


selain merokok dan alkohol usia 10-14
tahun
Jumlah remaja yang memakai napza
selain merokok dan alkohol usia 15-19
tahun
Jumlah remaja yang dirujuk usia 10-14
tahun

Jumlah remaja yang dirujuk usia 15-19


tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan seksual usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan seksual usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan fisik usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan fisik usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan emosional usia 10 - 14
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan emosional usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan penelantaran usia 10 - 14
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan penelantaran usia 15-19
tahun
Jumlah remaja yang mendapatkan
kekerasan trafiking usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan


kekerasan trafiking usia 15-19 tahun

Jumlah Rujukan Remaja usia 10-14


tahun

Jumlah Rujukan Remaja usia 15-19


tahun

JUMLAH KUNJUNGAN REMAJA YANG


DILAYANI DI SARANA KESEHATAN SWASTA

JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN


TINDAKAN MEDIS

JUMLAH REMAJA YANG MENDAPATKAN


KONSELING
Wilayah
L
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
0 0

0
0

0
0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L
1. Jumlah Remaja yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Konseling
Reproduksi

2. Jumlah Remaja yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Konseling


HIV/ AIDS

3. Jumlah Remaja yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Konseling


IMS/ ISR

4.. Jumlah Remaja yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Konseling


NAPZA

5.. Jumlah Remaja yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Konseling


GIZI Remaja

6. LAIN-LAIN

Jumlah remaja yang hamil < 19 tahun

Jumlah persalinan remaja < 19 tahun

Jumlah remaja anemia usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet Fe usia 10-14 tahun

Jumlah remaja anemia usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapat tablet Fe usia 15-19


tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena IMS usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena ISR usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena HIV usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang terkena AIDS usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang terkena AIDS usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang merokok usia 10-14 tahun


Jumlah remaja yang merokok usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang memakai alkohol usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang memakai napza selain merokok dan


alkohol usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang memakai napza selain merokok dan


alkohol usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang dirujuk usia 10-14 tahun

Jumlah remaja yang dirujuk usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan seksual


usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan seksual


usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan fisik usia


10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan fisik usia


15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan emosional


usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan emosional


usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan


penelantaran usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan


penelantaran usia 15-19 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan trafiking


usia 10 - 14 tahun

Jumlah remaja yang mendapatkan kekerasan trafiking


usia 15-19 tahun

Jumlah Rujukan Remaja usia 10-14 tahun

Jumlah Rujukan Remaja usia 15-19 tahun

I. PERBAIK
4 AN GIZI
I. PERBAIKAN GIZI
4
A
I.4A Jumlah Sasaran Bayi (S) : (0 - 5 bulan)
.1

I.4A Jumlah Sasaran Bayi (S) : (6 - 11 bulan)


.2

I.4A Jumlah Sasaran Balita (S) : (12 - 23 bulan)


.3

I.4A Jumlah Sasaran Balita (S) : (24 - 59 bulan)


.4

I.4A Jumlah Bayi yang mempunyai KMS (K) : (0 - 11 bulan)


.5

I.4A Jumlah Balita yang mempunyai KMS (K) : (12 - 23 bulan)


.6

I.4A Jumlah Balita yang mempunyai KMS (K) : (24 - 59 bulan)


.7

I.4A Jumlah Bayi yang ditimbang (D) : (0 - 11 bulan)


.8

I.4A Jumlah Balita yang ditimbang (D) : (12 - 23 bulan)


.9

I.4A Jumlah Balita yang ditimbang (D) : (24 - 59 bulan)


.10

I.4A Jumlah Bayi yang Naik berat badannya (N) : (0 - 11 bulan)


.11

I.4A Jumlah Balita yang Naik berat badannya (N) : (12 - 23 bulan)
.12

I.4A Jumlah Balita yang Naik berat badannya (N) : (24 - 59 bulan)
.13

I.4A Jumlah Bayi yang tidak naik berat badannya (T) : (0 - 11


.14 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang tidak naik berat badannya (T) : (12 - 23
.15 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang tidak naik berat badannya (T) : (24 - 59
.16 bulan)

I.4A Jumlah Bayi yang ditimbang bulan ini tapi bln lalu tidak di
.17 timbang (O) : (0 - 11 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini tapi bln lalu tidak di
.18 timbang (O) : (12 - 23 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini tapi bln lalu tidak di
.19 timbang (O) : (24 - 59 bulan)
I.4A Jumlah Bayi yang baru di timbang bulan ini (B) : (0 - 11 bulan)
.20

I.4A Jumlah Balita yang baru di timbang bulan ini (B) : (12 - 23
.21 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang baru di timbang bulan ini (B) : (24 - 59
.22 bulan)

I.4A Jumlah Bayi yang tidak naik berat badannya 2x berturut-turut


.23 (2T) : (0 - 11 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang tidak naik berat badannya 2x berturut-


.24 turut (2T) : (12 - 23 bulan)

I.4A Jumlah Balita yang tidak naik berat badannya 2x berturut-


.25 turut (2T) : (24 - 59 bulan)

I.4A Jumlah BGM Kasus Baru (0 - 11 bulan)


.26

I.4A Jumlah BGM Kasus Baru (12 - 23 bulan)


.27

I.4A Jumlah BGM Kasus Baru (24 - 59bulan)


.28

I.4A Jumlah BGM Kasus Lama (0 - 11 bulan)


.29

I.4A Jumlah BGM Kasus Lama (12 - 23 bulan)


.30

I.4A Jumlah BGM Kasus Lama (24 - 59bulan)


.31

I.4A Jumlah Bayi Gizi Buruk Baru (0 - 11 bulan)


.32

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk Baru (12 - 23 bulan)


.33

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk Baru (24 - 59 bulan)


.34

I.4A Jumlah Bayi Gizi Buruk Lama (0 - 11 bulan)


.35

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk Lama (12 - 23 bulan)


.36

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk Lama (24 - 59 bulan)


.37

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk mendapat perawatan


.38

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk yang membaik (sembuh)


.39
I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk yang dirawat Inap
.40

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk yang dirawat jalan


.41

I.4A Jumlah Balita Gizi Buruk yang meninggal


.42

I.4A Jumlah Bayi ( 6 - 11 Bln ) Gakin


.43

I.4A Jumlah Balita ( 12 - 23 Bln ) Gakin


.44

I.4A Jumlah Bayi (6 - 11 bulan) Gakin yang mendapat MP-ASI


.45

I.4A Jumlah Bayi (12 - 23 bulan) Gakin yang mendapat MP-ASI


.46

I.4A Jumlah Balita dapat kapsul Vitamin A (6 - 11 bulan)


.47

I.4A Jumlah Balita dapat kapsul Vitamin A (12 - 59 bulan)


.48

I.4A Jumlah bayi (0 - 5 bln) yang masih diberi ASI saja ( √ )


.49

I.4A Jumlah bayi (0 - 5 bln) yang sudah diberi Pendamping ASI ( x )


.50

I.4A Jumlah bayi (0 - 5 bln) yang tidak datang penimbangan ( A )


.51

I.4A Jumlah bayi (0 - 5 bln) yang kembali diberi ASI saja / Relaktasi
.52 (R)

I.4A Jumlah Balita yang kurus


.53

I.4A Jumlah Balita Kurus yang mendapat PMT


.54

I.4A Jumlah Bumil KEK yang mendapat PMT


.55

I. P
5 2
P
I. PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR MALARIA
5
B
I.5B Jumlah kasus baru penyakit malaria daerah setempat
.1

I.5B Jumlah kasus baru penyakit malaria import


.2
I.5B Jumlah kasus lama penyakit malaria
.3

I.5B Jumlah sediaan darah diperiksa ACD


.4

I.5B Jumlah sediaan darah diperiksa PCD


.5

I.5B Jumlah sediaan darah yang positif ACD


.6

I.5B Jumlah sediaan darah yang positif PCD


.7

I.5B Jumlah kasus malaria yang diobati sesuai standar


.8

I. PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR FILARIA


5
C
I.5C. Jumlah kasus baru penyakit Filaria
1

I.5C. Jumlah kasus lama penyakit Filaria


2

I.5C. Jumlah sedian darah jari yang diperiksa


3

I.5C. Jumlah sedian darah jari yang positif


4

I.5C. Jumlah pengobatan Massal


5

I.5C. Jumlah kasus filaria yang diobati


6

I. PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR DBD (DEMAM BERDARAH


5 DENGUE)
D
I.5D Jumlah kasus penyakit DBD
.1

I.5D Jumlah penderita yang meninggal


.2

I.5D Jumlah kelurahan / desa dengan ABJ > 95%


.3

I.5D Jumlah fokus DBD yang di Fogging


.4

I.5D Jumlah fokus DBD yang diabatisasi


.5

I.5D Jumlah fokus DBD yang ditangani sesuai standar


.6
I.5D Temuan kasus dengan KDRS
.7

I. PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PENYAKIT KELAMIN


5
E
I.5E. Jumlah penderita GO Klinis
1

I.5E. Jumlah pemeriksaan Smear GO


2

I.5E. Jumlah kasus IMS


3
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L
I.5E.4
Jumlah kasus IMS yang diobati

I.5E.5
Jumlah Klien IMS yang berkunjung ke Puskesmas :
(Lama)
I.5E.6
Jumlah Klien IMS yang berkunjung ke Puskesmas :
(Baru)
I.5E.9
Jumlah Klien IMS berdasarkan kelompok umur : < 15 th

I.5E.10
Jumlah Klien IMS berdasarkan kelompok umur : 15 - 24
th
I.5E.11
Jumlah Klien IMS berdasarkan kelompok umur : 25 - 34
th
I.5E.12
Jumlah Klien IMS berdasarkan kelompok umur : 35 - 44
th
I.5E.13
Jumlah Klien IMS berdasarkan kelompok umur : > 44 th

I.5E.14
Status Perkawinan klien : Menikah
I.5E.15
Status Perkawinan klien : Belum Menikah

I.5E. Status Perkawinan klien : Janda / Duda


16
I.5E. Jenis pekerjaan klien : Pelajar
17
I.5E. Jenis pekerjaan klien : Mahasiswa
18
I.5E. Jenis pekerjaan klien : Karyawan / i
19
I.5E. Jenis pekerjaan klien : Ibu Rumah Tangga
20
I.5E. Jenis pekerjaan klien : Lain-lain
21
I.5E. Jumlah klien yang memiliki keluhan > 1
22 keluhan IMS : Pria
I.5E. Jumlah klien yang memiliki keluhan > 1
23 keluhan IMS : Wanita
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi pengobatan
24 dan/atau antibiotik
I.5E. Jumlah klien IMS yang dirujuk untuk VCT
25 Pria
I.5E. Jumlah klien IMS yang dirujuk untuk VCT
26 Wanita
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi konseling :
27 Informasi Umum IMS
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi konseling :
28 Perilaku Sex Aman
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi konseling :
29 Kesehatan Reproduksi
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi Kondom
30
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi Kartu Rujukan
31 Pasangan
I.5E. Jumlah klien IMS yang diberi materi KIE 0
32
I.5E. Jumlah Kunjungan Layanan IMS
33 berdasarkan usia
I.5E. < 1 tahun
33.1
I.5E. 1-14 tahun 0
33.2
I.5E. 15-19 tahun
33.3
I.5E. 20-24 tahun 0
33.4
I.5E. 25-49 tahun
33.5
I.5E. ≥50 tahun 0
33.6
I.5E. Jumlah Kunjungan Layanan Ims
34 Berdasarkan Kelompok Resiko:
I.5E. WPS
34.1
I.5E. PPS
34.2
I.5E. Waria
34.3
I.5E. LSL 0
34.4
I.5E. IDU
34.5
I.5E. WBP
34.6
I.5E. Pasangan Risti 0
34.7
I.5E. Pelanggan PS
34.8
I.5E. Lain-lain 0
34.9
I.5E. Jumlah Yang Tes Sifilis Berdasarkan Usia
35
I.5E. < 1 tahun
35.1
I.5E. 1-14 tahun 0
35.2
I.5E. 15-19 tahun
35.3
I.5E. 20-24 tahun
35.4
I.5E. 25-49 tahun 0
35.5
I.5E. ≥50 tahun
35.6
I.5E. Jumlah Yang Tes Sifilis Berdasarkan
36 Kelompok Resiko
I.5E. WPS
36.1
I.5E. PPS
36.2
I.5E. Waria
36.3
I.5E. LSL 0
36.4
I.5E. IDU
36.5
I.5E. WBP
36.6
I.5E. Pasangan Risti 0
36.7
I.5E. Pelanggan PS
36.8
I.5E. Lain-lain
36.9
I.5E. Jumlah Pasien Ims Yang Ditemukan
37 Berdasarkan Usia
I.5E. < 1 tahun
37.1
I.5E. 1-14 tahun 0
37.2
I.5E. 15-19 tahun
37.3
I.5E. 20-24 tahun
37.4
I.5E. 25-49 tahun 0
37.5
I.5E. ≥50 tahun
37.6
I.5E. Jumlah Pasien Ims Yang Ditemukan
38 Berdasarkan Kelompok Resiko
I.5E. WPS
38.1
I.5E. PPS
38.2
I.5E. Waria
38.3
I.5E. LSL
38.4
I.5E. IDU
38.5
I.5E. WBP
38.6
I.5E. Pasangan Risti
38.7
I.5E. Pelanggan PS
38.8
I.5E. Lain-lain
38.9
I.5E. Jumlah Pasien Ims Yang Diobati 0
39 Berdasarkan Usia
I.5E. < 1 tahun
39.1
I.5E. 1-14 tahun
39.2
I.5E. 15-19 tahun
39.3
I.5E. 20-24 tahun
39.4
I.5E. 25-49 tahun 0
39.5
I.5E. ≥50 tahun 0
39.6
I.5E. Jumlah Pasien Ims Yang Diobati 0
40 Berdasarkan Kelompok Resiko
I.5E. WPS 0
40.1
I.5E. PPS 0
40.2
I.5E. Waria 0
40.3
I.5E. LSL 0
40.4
I.5E. IDU
40.5
I.5E. WBP
40.6
I.5E. Pasangan Risti
40.7
I.5E. Pelanggan PS 0
40.8
I.5E. Lain-lain 0
40.9
I.5E. Jumlah Pasien Yang Diobati Dalam Ppb 0
41 (Ppt)Berdasarkan Usia
I.5E. < 1 tahun
41.1
I.5E. 1-14 tahun
41.2
I.5E. 15-19 tahun 0
41.3
I.5E. 20-24 tahun 0
41.4
I.5E. 25-49 tahun 0
41.5
I.5E. ≥50 tahun
41.6
I.5E. Jumlah pasien yang diobati dalam PPB
42 (PPT)berdasarkan Kelompok resiko
I.5E. WPS 0
42.1
I.5E. PPS
42.2
I.5E. Waria
42.3
I.5E. LSL
42.4
I.5E. IDU
42.5
I.5E. WBP 0
42.6
I.5E. Pasangan Risti
42.7
I.5E. Pelanggan PS
42.8
I.5E. Lain-lain
42.9
I.5E. Jumlah orang yang diberi KIE berdasarkan
43 usia
I.5E. < 1 tahun 0
43.1
I.5E. 1-14 tahun
43.2
I.5E. 15-19 tahun 0
43.3
I.5E. 20-24 tahun
43.4
I.5E. 25-49 tahun 0
43.5
I.5E. ≥50 tahun
43.6
I.5E. Jumlah orang yang diberi KIE berdasarkan 0
44 Kelompok resiko
I.5E. WPS
44.1
I.5E. PPS 0
44.2
I.5E. Waria
44.3
I.5E. LSL 0
44.4
I.5E. IDU
44.5
I.5E. WBP
44.6
I.5E. Pasangan Risti
44.7
I.5E. Pelanggan PS
44.8
I.5E. Lain-lain
44.9
I.5E.45
Jumlah orang yang diberi Kondom berdasarkan usia

I.5E. < 1 tahun


45.1
I.5E. 1-14 tahun
45.2
I.5E. 15-19 tahun
45.3
I.5E. 20-24 tahun
45.4
I.5E. 25-49 tahun
45.5
I.5E. ≥50 tahun
45.6
I.5E.46
Jumlah orang yang diberi Kondomberdasarkan
Kelompok resiko
I.5E. WPS
46.1
I.5E. PPS
46.2
I.5E. Waria
46.3
I.5E. LSL
46.4
I.5E. IDU
46.5
I.5E. WBP
46.6
I.5E. Pasangan Risti
46.7
I.5E. Pelanggan PS
46.8
I.5E. Lain-lain
46.9
I.5E.47
Jumlah Kondom yang didistribusikan berdasarkan
usia
I.5E. < 1 tahun
47.1
I.5E. 1-14 tahun
47.2
I.5E. 15-19 tahun
47.3
I.5E. 20-24 tahun
47.4
I.5E. 25-49 tahun
47.5
I.5E. ≥50 tahun
47.6
I.5E.48
JumlahKondom yang didistribusikan berdasarkan
Kelompok resiko
I.5E. WPS
48.1
I.5E. PPS
48.2
I.5E. Waria
48.3
I.5E. LSL
48.4
I.5E. IDU
48.5
I.5E. WBP
48.6
I.5E. Pasangan Risti
48.7
I.5E. Pelanggan PS
48.8
I.5E. Lain-lain
48.9
I.5E.49
Jumlah pasien yaang dirujuk ke klinik VCT
berdasarkan usia
I.5E. < 1 tahun
49.1
I.5E. 1-14 tahun
49.2
I.5E. 15-19 tahun
49.3
I.5E. 20-24 tahun
49.4
I.5E. 25-49 tahun
49.5
I.5E. ≥50 tahun
49.6
I.5E.50
Jumlah pasien yaang dirujuk ke klinik VCT Kelompok
resiko
I.5E. WPS
50.1
I.5E. PPS
50.2
I.5E. Waria
50.3
I.5E. LSL
50.4
I.5E. IDU
50.5
I.5E. WBP
50.6
I.5E. Pasangan Risti
50.7
I.5E. Pelanggan PS
50.8
I.5E. Lain-lain
50.9
I.5E.51
Jumlah Bumil yang berkunjung ke UPK berdasarkan
usia
I.5E. < 1 tahun
51.1
I.5E. 1-14 tahun
51.2
I.5E. 15-19 tahun
51.3
I.5E. 20-24 tahun
51.4
I.5E. 25-49 tahun
51.5
I.5E. ≥50 tahun
51.6
I.5E.52
Jumlah Bumil yang berkunjung ke UPK Kelompok
resiko
I.5E. WPS
52.1
I.5E. PPS
52.2
I.5E. Waria
52.3
I.5E. LSL
52.4
I.5E. IDU
52.5
I.5E. WBP
52.6
I.5E. Pasangan Risti
52.7
I.5E. Pelanggan PS
52.8
I.5E. Lain-lain
52.9
I.5E.53
Jumlah Bumil yang di tes sifilis berdasarkan usia

I.5E. < 1 tahun


53.1
I.5E. 1-14 tahun
53.2
I.5E. 15-19 tahun
53.3
I.5E. 20-24 tahun
53.4
I.5E. 25-49 tahun
53.5
I.5E. ≥50 tahun
53.6
I.5E.54
Jumlah Bumil yang di tes sifilis Kelompok resiko

I.5E. WPS
54.1
I.5E. PPS
54.2
I.5E. Waria
54.3
I.5E. LSL
54.4
I.5E. IDU
54.5
I.5E. WBP
54.6
I.5E. Pasangan Risti
54.7
I.5E. Pelanggan PS
54.8
I.5E. Lain-lain
54.9
I.5E.55
Jumlah Bumil yang sifilis positif berdasarkan usia

I.5E. < 1 tahun


55.1
I.5E. 1-14 tahun
55.2
I.5E. 15-19 tahun
55.3
I.5E. 20-24 tahun
55.4
I.5E. 25-49 tahun
55.5
I.5E. ≥50 tahun
55.6
I.5E.56
Jumlah Bumil yang sifilis positif Kelompok resiko

I.5E. WPS
56.1
I.5E. PPS
56.2
I.5E. Waria
56.3
I.5E. LSL
56.4
I.5E. IDU
56.5
I.5E. WBP
56.6
I.5E. Pasangan Risti
56.7
I.5E. Pelanggan PS
56.8
I.5E. Lain-lain
56.9
I.5E.57
Jumlah Bumil yang sifilis positif diobati berdasarkan
usia
I.5E. < 1 tahun
57.1
I.5E. 1-14 tahun
57.2
I.5E. 15-19 tahun
57.3
I.5E. 20-24 tahun
57.4
I.5E. 25-49 tahun
57.5
I.5E. ≥50 tahun
57.6
I.5E.58
Jumlah Bumil yang sifilis positif diobati Kelompok
resiko
I.5E. WPS
58.1
I.5E. PPS
58.2
I.5E. Waria
58.3
I.5E. LSL
58.4
I.5E. IDU
58.5
I.5E. WBP
58.6
I.5E. Pasangan Risti
58.7
I.5E. Pelanggan PS
58.8
I.5E. Lain-lain
58.9
I.5E.59
Jumlah pasien yang dirujuk ke laboratorium
berdasarkan usia
I.5E. < 1 tahun
59.1
I.5E. 1-14 tahun
59.2
I.5E. 15-19 tahun
59.3
I.5E. 20-24 tahun
59.4
I.5E. 25-49 tahun
59.5
I.5E. ≥50 tahun
59.6
I.5E.60
Jumlah Bumil yang sifilis positif diobati Kelompok
resiko
I.5E. WPS
60.1
I.5E. PPS
60.2
I.5E. Waria
60.3
I.5E. LSL
60.4
I.5E. IDU
60.5
I.5E. WBP
60.6
I.5E. Pasangan Risti
60.7
I.5E. Pelanggan PS
60.8
I.5E. Lain-lain
60.9
I.5E.61
Jumlah orang baru yang berkunjung yang dirujuk oleh
LSM berdasarkan usia
I.5E. < 1 tahun
61.1
I.5E. 1-14 tahun
61.2
I.5E. 15-19 tahun
61.3
I.5E. 20-24 tahun
61.4
I.5E. 25-49 tahun
61.5
I.5E. ≥50 tahun
61.6
I.5E.62
Jumlah orang baru yang berkunjung yang dirujuk oleh
LSM Kelompok resiko
I.5E. WPS
62.1
I.5E. PPS
62.2
I.5E. Waria
62.3
I.5E. LSL
62.4
I.5E. IDU
62.5
I.5E. WBP
62.6
I.5E. Pasangan Risti
62.7
I.5E. Pelanggan PS
62.8
I.5E. Lain-lain
62.9
I.5E.63
Jumlah Bumil yang ditawarkan tes sifilis berdasarkan
usia
I.5E. < 1 tahun
63.1
I.5E. 1-14 tahun
63.2
I.5E. 15-19 tahun
63.3
I.5E. 20-24 tahun
63.4
I.5E. 25-49 tahun
63.5
I.5E. ≥50 tahun
63.6
I.5E.64
Jumlah Bumil yang ditawarkan tes sifilis Kelompok
resiko
I.5E. WPS
64.1
I.5E. PPS
64.2
I.5E. Waria
64.3
I.5E. LSL
64.4
I.5E. IDU
64.5
I.5E. WBP
64.6
I.5E. Pasangan Risti
64.7
I.5E. Pelanggan PS
64.8
I.5E. Lain-lain
64.9
I.5E.65
Jumlah pasien baru yang berkunjung yang dirujuk oleh
petugas pendukung berdasarkan usia
I.5E. < 1 tahun
65.1
I.5E. 1-14 tahun
65.2
I.5E. 15-19 tahun
65.3
I.5E. 20-24 tahun
65.4
I.5E. 25-49 tahun
65.5
I.5E. ≥50 tahun
65.6
I.5E.66
Jumlahpasien baru yang berkunjung yang dirujuk oleh
petugas pendukung Kelompok resiko
I.5E. WPS
66.1
I.5E. PPS
66.2
I.5E. Waria
66.3
I.5E. LSL
66.4
I.5E. IDU
66.5
I.5E. WBP
66.6
I.5E. Pasangan Risti
66.7
I.5E. Pelanggan PS
66.8
I.5E. Lain-lain
66.9
I.5F PENDEKATAN SINDROM/KLINIS

I.5F.1
Duh tubuh vagina berdasarkan usia

I.5F.1 < 1 tahun


.1
I.5F.1 1-14 tahun
.2
I.5F.1 15-19 tahun
.3
I.5F.1 20-24 tahun
.4
I.5F.1 25-49 tahun
.5
I.5F.1 ≥50 tahun
.6
I.5F.2
Duh tubuh vagina Kelompok resiko

I.5F.2 WPS
.2
I.5F.2 PPS
.3
I.5F.2 Waria
.4
I.5F.2 LSL
.5
I.5F.2 IDU
.6
I.5F.2 WBP
.7
I.5F.2 Pasangan Risti
.8
I.5F.2 Pelanggan PS
.9
I.5F.2 Lain-lain
.10
I.5F.3
Duh tubuh uretra berdasarkan usia

I.5F.3 < 1 tahun


.1
I.5F.3 1-14 tahun
.2
I.5F.3 15-19 tahun
.3
I.5F.3 20-24 tahun
.4
I.5F.3 25-49 tahun
.5
I.5F.3 ≥50 tahun
.6
I.5F.4
Duh tubuh uretra Kelompok resiko

I.5F.4 WPS
.1
I.5F.4 PPS
.2
I.5F.4 Waria
.3
I.5F.4 LSL
.4
I.5F.4 IDU
.5
I.5F.4 WBP
.6
I.5F.4 Pasangan Risti
.7
I.5F.4 Pelanggan PS
.8
I.5F.4 Lain-lain
.9
I.5F.5
ulkulus genital berdasarkan usia

I.5F.5 < 1 tahun


.1
I.5F.5 1-14 tahun
.2
I.5F.5 15-19 tahun
.3
I.5F.5 20-24 tahun
.4
I.5F.5 25-49 tahun
.5
I.5F.5 ≥50 tahun
.6
I.5F.6
ulkulus genital Kelompok resiko

I.5F.6 WPS
.1
I.5F.6 PPS
.2
I.5F.6 Waria
.3
I.5F.6 LSL
.4
I.5F.6 IDU
.5
I.5F.6 WBP
.6
I.5F.6 Pasangan Risti
.7
I.5F.6 Pelanggan PS
.8
I.5F.6 Lain-lain
.9
I.5F.7
Bubo inguinal berdasarkan usia

I.5F.7 < 1 tahun


.1
I.5F.7 1-14 tahun
.2
I.5F.7 15-19 tahun
.3
I.5F.7 20-24 tahun
.4
I.5F.7 25-49 tahun
.5
I.5F.7 ≥50 tahun
.6
I.5F.8
Bubo inguinal Kelompok resiko

I.5F.8 WPS
.1
I.5F.8 PPS
.2
I.5F.8 Waria
.3
I.5F.8 LSL
.4
I.5F.8 IDU
.5
I.5F.8 WBP
.6
I.5F.8 Pasangan Risti
.7
I.5F.8 Pelanggan PS
.8
I.5F.8 Lain-lain
.9
I.5F.9
Penyakit radang panggul berdasarkan usia

I.5F.9 < 1 tahun


.1
I.5F.9 1-14 tahun
.2
I.5F.9 15-19 tahun
.3
I.5F.9 20-24 tahun
.4
I.5F.9 25-49 tahun
.5
I.5F.9 ≥50 tahun
.6
I.5F.10
Penyakit radang panggul Kelompok resiko

I.5F.1 WPS
0.1
I.5F.1 PPS
0.2
I.5F.1 Waria
0.3
I.5F.1 LSL
0.4
I.5F.1 IDU
0.5
I.5F.1 WBP
0.6
I.5F.1 Pasangan Risti
0.7
I.5F.1 Pelanggan PS
0.8
I.5F.1 Lain-lain
0.9
I.5F.11
Pembengkakan krotum berdasarkan usia

I.5F.1 < 1 tahun


1
I.5F.1 1-14 tahun
2
I.5F.1 15-19 tahun
3
I.5F.1 20-24 tahun
4
I.5F.1 25-49 tahun
5
I.5F.1 ≥50 tahun
6
I.5F.12
Pembengkakan krotum Kelompok resiko

I.5F.1 WPS
2
I.5F.1 PPS
3
I.5F.1 Waria
4
I.5F.1 LSL
5
I.5F.1 IDU
6
I.5F.1 WBP
7
I.5F.1 Pasangan Risti
8
I.5F.1 Pelanggan PS
9
I.5F.2 Lain-lain
0
I.5F.13
Tumbuhan Genital / vegetasiberdasarkan usia

I.5F.1 < 1 tahun


3.1
I.5F.1 1-14 tahun
3.2
I.5F.1 15-19 tahun
3.3
I.5F.1 20-24 tahun
3.4
I.5F.1 25-49 tahun
3.5
I.5F.1 ≥50 tahun
3.6
I.5F.14
Tumbuhan Genital/vegetasi Kelompok resiko

I.5F.1 WPS
4.1
I.5F.1 PPS
4.2
I.5F.1 Waria
4.3
I.5F.1 LSL
4.4
I.5F.1 IDU
4.5
I.5F.1 WBP
4.6
I.5F.1 Pasangan Risti
4.7
I.5F.1 Pelanggan PS
4.8
I.5F.1 Lain-lain
4.9
I.5F.15
konjungtivitis neonatorum berdasarkan usia

I.5F.1 < 1 tahun


5.1
I.5F.1 1-14 tahun
5.2
I.5F.1 15-19 tahun
5.3
I.5F.1 20-24 tahun
5.4
I.5F.1 25-49 tahun
5.5
I.5F.1 ≥50 tahun
5.6
I.5F.16
konjungtivitis neonatorum Kelompok resiko

I.5F.1 WPS
6.1
I.5F.1 PPS
6.2
I.5F.1 Waria
6.3
I.5F.1 LSL
6.4
I.5F.1 IDU
6.5
I.5F.1 WBP
6.6
I.5F.1 Pasangan Risti
6.7
I.5F.1 Pelanggan PS
6.8
I.5F.1 Lain-lain
6.9
I.5G PENDEKATAN LABORATORIUM IMS

l.5G.1
Pemeriksaan sifilis berdasarkan usia

l.5G. < 1 tahun


1.1
l.5G. 1-14 tahun
1.2
l.5G. 15-19 tahun
1.3
l.5G. 20-24 tahun
1.4
l.5G. 25-49 tahun
1.5
l.5G. ≥50 tahun
1.6
l.5G.2
Pemeriksaan sifilis Kelompok resiko

l.5G. WPS
2.1
l.5G. PPS
2.2
l.5G. Waria
2.3
l.5G. LSL
2.4
l.5G. IDU
2.5
l.5G. WBP
2.6
l.5G. Pasangan Risti
2.7
l.5G. Pelanggan PS
2.8
l.5G. Lain-lain
2.9
l.5G.3
Pemeriksaan gonore berdasarkan usia

l.5G. < 1 tahun


3.1
l.5G. 1-14 tahun
3.2
l.5G. 15-19 tahun
3.3
l.5G. 20-24 tahun
3.4
l.5G. 25-49 tahun
3.5
l.5G. ≥50 tahun
3.6
l.5G.4
Pemeriksaan gonore Kelompok resiko

l.5G. WPS
4.1
l.5G. PPS
4.2
l.5G. Waria
4.3
l.5G. LSL
4.4
l.5G. IDU
4.5
l.5G. WBP
4.6
l.5G. Pasangan Risti
4.7
l.5G. Pelanggan PS
4.8
l.5G. Lain-lain
4.9
l.5G.5
Pemeriksaan suspect Go berdasarkan usia

l.5G. < 1 tahun


5.1
l.5G. 1-14 tahun
5.2
l.5G. 15-19 tahun
5.3
l.5G. 20-24 tahun
5.4
l.5G. 25-49 tahun
5.5
l.5G. ≥50 tahun
5.6
l.5G.6
Pemeriksaan suspect Go Kelompok resiko

l.5G. WPS
6.1
l.5G. PPS
6.2
l.5G. Waria
6.3
l.5G. LSL
6.4
l.5G. IDU
6.5
l.5G. WBP
6.6
l.5G. Pasangan Risti
6.7
l.5G. Pelanggan PS
6.8
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P
l.5G. Lain-lain
6.9
l.5G. Pemeriksaan servisitis/proctitis berdasarkan usia
7
l.5G. < 1 tahun
7.1
l.5G. 1-14 tahun
7.2
l.5G. 15-19 tahun
7.3
l.5G. 20-24 tahun
7.4
l.5G. 25-49 tahun
7.5
l.5G. ≥50 tahun
7.6
l.5G. Pemeriksaan Pemeriksaan servisitis/proctitis Kelompok resiko
8
l.5G. WPS
8.1
l.5G PPS
.8.2
l.5G Waria
.8.3
l.5G LSL
.8.4
l.5G IDU
.8.5
l.5G WBP
.8.6
l.5G Pasangan Risti
.8.7
l.5G Pelanggan PS
.8.8
l.5G Lain-lain
.8.9
l.5G Pemeriksaan urethritis non-Go berdasarkan usia
.9
l.5G < 1 tahun
.9.1
l.5G 1-14 tahun
.9.2
l.5G 15-19 tahun
.9.3
l.5G 20-24 tahun
.9.4
l.5G 25-49 tahun
.9.5
l.5G ≥50 tahun
.9.6
l.5G Pemeriksaan servisitis/proctitis Kelompok resiko
.10
l.5G WPS
.10.
l.5G
1 PPS
.10.
l.5G
2 Waria
.10.
l.5G
3 LSL
.10.
l.5G
4 IDU
.10.
l.5G
5 WBP
.10.
l.5G
6 Pasangan Risti
.10.
l.5G
7 Pelanggan PS
.10.
l.5G
8 Lain-lain
.10.
l.5G Pemeriksaan
9 Trikomoniasasi berdasarkan usia
.11
l.5G < 1 tahun
.11.
l.5G
1 1-14 tahun
.11.
l.5G
2 15-19 tahun
.11.
l.5G
3 20-24 tahun
.11.
l.5G
4 25-49 tahun
.11.
5
l.5G ≥50 tahun
.11.
l.5G Pemeriksaan
6 Trikomoniasasi Kelompok resiko
.12
l.5G WPS
.12.
l.5G
1 PPS
.12.
l.5G
2 Waria
.12.
l.5G
3 LSL
.12.
l.5G
4 IDU
.12.
l.5G
5 WBP
.12.
l.5G
6 Pasangan Risti
.12.
l.5G
7 Pelanggan PS
.12.
l.5G
8 Lain-lain
.12.
l.5G Pemeriksaan
9 ulkulus mole berdasarkan usia
.13
l.5G < 1 tahun
.13.
l.5G
1 1-14 tahun
.13.
l.5G
2 15-19 tahun
.13.
l.5G
3 20-24 tahun
.13.
l.5G
4 25-49 tahun
.13.
l.5G
5 ≥50 tahun
.13.
l.5G Pemeriksaan
6 ulkulus mole Kelompok resiko
.14
l.5G WPS
.14.
l.5G
1 PPS
.14.
l.5G
2 Waria
.14.
l.5G
3 LSL
.14.
l.5G
4 IDU
.14.
l.5G
5 WBP
.14.
l.5G
6 Pasangan Risti
.14.
l.5G
7 Pelanggan PS
.14.
l.5G
8 Lain-lain
.14.
l.5G Pemeriksaan
9 Herpes Genital berdasarkan usia
.15
l.5G < 1 tahun
.15
l.5G 1-14 tahun
.16
l.5G 15-19 tahun
.17
l.5G 20-24 tahun
.18
l.5G 25-49 tahun
.19
l.5G ≥50 tahun
.20
l.5G Pemeriksaan Herpes Genital Kelompok resiko
.16
l.5G WPS
.16.
l.5G
1 PPS
.16.
l.5G
2 Waria
.16.
l.5G
3 LSL
.16.
l.5G
4 IDU
.16.
l.5G
5 WBP
.16.
l.5G
6 Pasangan Risti
.16.
7
l.5G Pelanggan PS
.16.
l.5G
8 Lain-lain
.16.
l.5G Pemeriksaan
9 kadidiasis berdasarkan usia
.17
l.5G < 1 tahun
.17.
l.5G
1 1-14 tahun
.17.
l.5G
2 15-19 tahun
.17.
l.5G
3 20-24 tahun
.17.
l.5G
4 25-49 tahun
.17.
l.5G
5 ≥50 tahun
.17.
l.5G Pemeriksaankadidiasis
6 Kelompok resiko
.18
l.5G WPS
.18.
l.5G
1 PPS
.18.
l.5G
2 Waria
.18.
l.5G
3 LSL
.18.
l.5G
4 IDU
.18.
l.5G
5 WBP
.18.
l.5G
6 Pasangan Risti
.18.
l.5G
7 Pelanggan PS
.18.
l.5G
8 Lain-lain
.18.
l.5G Pemeriksaan
9 Lain-lain( BV, Bubo Kondolomata, LGV)
.19 berdasarkan usia
l.5G < 1 tahun
.19.
l.5G
1 1-14 tahun
.19.
l.5G
2 15-19 tahun
.19.
l.5G
3 20-24 tahun
.19.
l.5G
4 25-49 tahun
.19.
l.5G
5 ≥50 tahun
.19.
l.5G Pemeriksaan
6 Lain-lain( BV, Bubo Kondolomata, LGV)
.20 Kelompok resiko
l.5G WPS
.20.
l.5G
1 PPS
.20.
l.5G
2 Waria
.20.
l.5G
3 LSL
.20.
l.5G
4 IDU
.20.
l.5G
5 WBP
.20.
l.5G
6 Pasangan Risti
.20.
l.5G
7 Pelanggan PS
.20.
l.5G
8 Lain-lain
.20.
I.1H PENGAMATAN
9 PENYAKIT MENULAR DIARE
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur 0-<6 BLN
.1
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur 0-<6 BLN yang
.2 meninggal
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur ≥ 6 bln - < 1Thn
.3
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur ≥ 6 bln - < 1Thn yang
.4 meninggal
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur 1-4 Thn
.5
I.5H Jumlah penderita Diare golongan umur 1-4 Thn yang
.6 meninggal
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 5-9 Thn
7
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan 5-9 Thn yang meninggal
8
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 10-14 Thn
9
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 10-14 Thn yang meninggal
10
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 15-19 Thn
11
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 15-19 Thn yang meninggal
12
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur >20 Thn
13
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur >20 Thn yang meninggal
14
I.5H. Jumlah penderita Diare <5th yang diberi Oralit
15
I.5H. Jumlah penderita Diare <5th yang diberi Zinc
16
I.5H. Jumlah penderita Diare 0-<6bln yang diberi Zinc
17
I.5H. Jumlah penderita Diare ≥ 6 bln- <1Th yang diberi Zinc
18
I.5H. Jumlah penderita Diare 1-5 Th yang diberi Zinc
19
I.5H. Jumlah penderita Diare <5th yang diberi RL
20
I.5H. Jumlah penderita Diare >5 Th Diberi Oralit
21
I.5H. Jumlah penderita Diare >5 Th Diberi RL
22
I.5H. Jumlah Pemakaian Oralit
23
I.5H. Jumlah pemakian Zinc
24
I.5H. Jumlah penakaian Zinc umur 0-<6bln
25
I.5H. Jumlah pemakian Zinc Umur ≥ 6 bln- <1Th
26
I.5H. Jumlah pemakaian zinc umur 1-5 Th
27
I.5H. Jumlah pemakaian RL
28
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 0-<1Thn yang ditemukan kader
29
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur (1 - 4 th) yang ditemukan kader
30
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur ≤ 5Thn yang ditemukan kader
31
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 5-9 Thn yang ditemukan kader
32
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 10-14Thn yang ditemukan kader
33
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur 15-19 Thn yang ditemukan kader
34
I.5H. Jumlah penderita Diare golongan umur > 20 Thn yang ditemukan kader
35
I.5H. Jumlah Pemakaian Oralit yang ditemukan kader
36
I.5H. Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil
37
I.5H. Jumlah Ibu Hamil yang melakukan deteksi dini Usia <20 Th.
38
I.5H. Jumlah Ibu Hamil yang melakukan deteksi dini Usia 20 - 29 Th
39
I.5H. Jumlah Ibu Hamil yang melakukan deteksi dini Usia 30 - 39 Th
40
I.5H. Jumlah Ibu Hamil yang melakukan deteksi dini Usia > 40 Th
41
I.5H. Jumlah ibu hamil yang melakukan deteksi dini yang bekum pernah dilakukan
42 Imunisasi Hepatitis
I.5H. Jumlah ibu hamil yang melakukan deteksi dini dengan status imuniasi
43 Hepatitis satu kali
I.5H. Jumlah ibu hamil yang melakukan deteksi dini dengan status imuniasi
44 Hepatitis dua kali
I.5H. Jumlah ibu hamil yang melakukan deteksi dini dengan status imuniasi
45 Hepatitis tiga kali
I.5H. Jumlah Ibu hamil degan HBsAg reaktif
46
I.5H. Jumlah Ibu Hamil degan HBsAg non reaktif
47
I.5H. Jumlah Ibu Hamil dengan anti HBs reaktif
48
I.5H. Jumlah Ibu Hamil dengan anti HBs non reaktif
49
I.5H. Jumlah Ibu Hamil dengan nilai SGPT < 2 kali batas normal
50
I.5H. Jumlah Ibu Hamil dengan nilai SGPT > = 2 kali batas normal
51
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBeAg raktif
52
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBeAg non raktif
53
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBe Reaktif
54
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBe non Reaktif
55
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBV detectable
56
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBV non detectable
57
I.5H. Jumlah Ibu Hamil test HIV rekatif
58
I.5H. Jumlah Ibu Hamil test HIV non rekatif
59
I.5H. Jumlah Ibu Hamil test Sifilis Positif
60
I.5H. Jumlah Ibu Hamil test Sifilis Negatif
61
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBsAg Non reaktif di rekomendasikan pemeriksaan anti
62 HBs
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBsAg reaktif yang di monitor
63
I.5H. Jumlah Ibu Hamil HBsAg reaktif yang di lakukan terapi
64
I.5H. Jumlah Bayi Lahir Bulan Ini
65
I.5H. Jumlah Bayi yang di imunisasi HBO < 12 Jam
66
I.5H. Jumlah Bayi yang di berikan HBIG
67
PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA
I.5I.1 Jumlah penderita Pneumonia <1 tahun
I.5I.2 Jumlah penderita Pneumonia 1 - 5 tahun
I.5I.3 Jumlah penderita Pneumonia berat <1 tahun
I.5I.4 Jumlah penderita Pneumonia berat umur 1 - 5 tahun
I.5I.5 Jumlah penderita Bukan Pneumonia <1 tahun
I.5I.6 Jumlah penderita Bukan Pneumonia umur 1 - 5 tahun
I.5I.7 Jumlah Kematian Balita Pneumonia < 1 tahun
I.5I.8 Jumlah Kematian Balita Pneumonia 1- 5 tahun
I.5I.9 ISPA >5 tahun
I.5I.1 PNEUMONIA >5 tahun
0
I.5I.1 Jumlah Kunjungan Balita Batuk / Kesukaran Bernapas
1
I.5I.1 Jumlah yang dihitung napas atau ada TDDK
2
I.5 PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR TBC PARU-PARU
J
I.5J.1 Jumlah pemeriksaan Dahak tersangka (suspect) Bulan ini
I.5J.2 Jumlah kasus baru penyakit TB. Paru BTA ( + ) Bulan ini
I.5J.3 Jumlah kasus baru penyakit TB. Paru BTA ( - ) Bulan ini
I.5J.4 Jumlah kasus baru ekstra paru bulan ini
I.5J.5 Jumlah kasus baru TB. Paru BTA ( + ) golongan umur < 15 th
I.5J.6 Jumlah kasus baru TB. Paru BTA ( - ) golongan umur < 15 th
I.5J.7 Jumlah kasus TB konversi bulan ini
I.5J.8 Jumlah kasus TB sembuh bulan ini
I.5J.9 Jumlah kasus TB gagal pengobatan bulan ini
I.5J.1 Jumlah kasus TB kabuh bulan ini
0
I.5J.1 Jumlah kasus TB drop out bulan ini
1
I.5J.1 Jumlah kasus TB dengan pengobatan lengkap bulan ini
2
I.5J.1 Jumlah kasus TB yang meninggal bulan ini
3
I.5J.1 Jumlah kasus TB pindah keluar kabupaten bulan ini
4
I.5J.1 Jumlah kasus TB paru yang diobati Paket Obat OAT kategori 1
5
I.5J.1 Jumlah kasus TB paru yang diobati Paket Obat OAT kategori 2
6
I.5J.1 Jumlah kasus TB paru yang diobati Paket Obat OAT kategori 3
7
I.5J.1 Jumlah kasus TB yang diobati Paket Obat kategori anak bulan ini
8
I.5J.1 Jumlah kasus TB paru yang diobati dengan Paket Obat Sisipan
9
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN
1.2.1 PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT

UKGMD (USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA)


1.2.1 Jumlah pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
.1
1.2.1 Jumlah masyarakat yang mendapat pelayanan kesehatan gigi di Posyandu
.2
1.2.1 Jumlah pembinaan kesehatan gigi di TK
.3
1.2.1 Jumlah murid TK yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
.4
1.2.1 Jumlah SD/MI melaksanakan sikat gigi massal
.5
1.2.1 Jumlah SD/MI yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi
.6
1.2.1 Jumlah murid SD/MI yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan gigi
.7
1.2.1 Jumlah murid SD/MI yang perlu perawatan gigi
.8
1.2.1 Jumlah murid SD/MI yang mendapat perawatan gigi
.9
1.2.1 Jumlah pencabutan gigi tetap, baik di dalam maupun di luar gedung
.10
1.2.1 Jumlah penambalan gigi tetap, baik di dalam maupun di luar gedung
.11
1.2.1 Jumlah Kunjungan Baru Rawat Jalan Gigi
.12
1.2.1 Jumlah Kunjungan Lama Rawat Jalan Gigi
.13
1.2.1 Jumlah seluruh Posyandu
.14
1.2.1 Jumlah Posyandu dengan UKGMD
.15
1.2.1 Jumlah kader UKGMD
.16
1.2.1 Jumlah kader yang dilatih UKGMD
.17
1.2.1 Aktivitas petugas kesehatan gigi di Puskesmas dalam UKGMD
.18
1.2.1 Jumlah penduduk desa / kelurahan binaan UKGMD
.19
1.2.1 Jumlah penduduk penyuluhan oleh kader
.20
1.2.1 Kemampuan kader UKGMD yang aktif
.21
1.2.1 Jumlah Posyandu yang mempunyai UKGMD kit
.22
1.2.1 Jumlah kunjungan petugas kesehatan gigi Puskesmas ke desa
.23
1.2.1 Jumlah kader yang melapor
.24
1.2.1 Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan gigi :
.25
1.2.1 Dewasa :
.26
1.2.1 Anak :
.27
r Wilayah
L
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L
1.2. Penyuluhan kesehatan gigi oleh kader :
1.28
1.2. Dewasa :
1.29
1.2. Anak :
1.30
1.2. Pengobatan sederhana oleh tenaga kesehatan gigi
1.31
1.2. Penderita yang dirujuk ke Puskesmas oleh tenaga kesehatan
1.32 gigi
1.2. Jumlah Pasien Bibir Sumbing
1.33
1. PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF, DAN
2. KOMPLEMENTER
2 SELFCARE RAMUAN
1.2. Jumlah pasien yang diedukasi ISPA
2.1
1.2. Jumlah pasien yang diedukasi CEPHALGIA
2.2
1.2. Jumlah pasien yang diedukasi GASTRITIS
2.3

1.2. Jumlah pasien yang diedukasi HIPERTENSI


2.4

1.2. Jumlah pasien yang diedukasi DIABETES MELITUS


2.5

1.2. Jumlah pasien yang diedukasi RHEUMATIK


2.6

1.2. Jumlah pasien yang diedukasi Penyakit lainnya


2.7

AKUPRESURE

1.2. Jumlah pasien yang diterapi ISPA


2.8

1.2. Jumlah pasien yang diterapi ASMA BRONCHIALE


2.9

1.2. Jumlah pasien yang diterapi DISMONERE


2.10

1.2. Jumlah pasien yang diterapi Meningkatkan produk ASI


2.11

1.2. Jumlah pasien yang diterapi ENURESIS (Mengompol)


2.12

1.2. Jumlah pasien yang diterapi ANOREKSIA ( Tidak nafsu


2.13 makan )

1.2. Jumlah pasien yang diterapi penyakit lainnya


2.14

PENYEHAT TRADISIONAL MENURUT JENISNYA


III.D Jumlah Akupresuris
1.15

III.D Jumlah Akupunturis


1.16

III.D Jumlah Apiterapis


1.17

III.D Jumlah Aromaterapis


1.18

III.D Jumlah Battra Bekam


1.19

III.D Jumlah Battra Paranormal


1.20

III.D Jumlah Battra Patah Tulang


1.21

III.D Jumlah Battra Pijat Refleksi


1.22

III.D Jumlah Battra Pijat Tuina


1.23

III.D Jumlah Battra Pijat Urut


1.24

III.D Jumlah Battra Qigong (China)


1.25

III.D Jumlah Battra Ramuan Asli Indonesia


1.26

III.D Jumlah Battra Shiatsu


1.27

III.D Jumlah Battra Shiatsu


1.28

III.D Jumlah Chiropraktor


1.29

III.D Jumlah Gurah


1.30

III.D Jumlah Hipnoterapis


1.31

III.D Jumlah Homoeopatis


1.32

III.D Jumlah Naturopatis


1.33

III.D Jumlah Penata Kecantikan Kulit/Rambut


1.34
III.D Jumlah Penghusada Reiki
1.35

III.D Jumlah Penghusada Tenaga dalam (Prana)


1.36

III.D Jumlah Sinshe


1.37

III.D Jumlah SPA Terapis


1.38

III.D Jumlah Tabib


1.39

1. PROGRAM KESEHATAN JIWA


2.
3
1.2. Jumlah penemuan dini kasus gangguan jiwa oleh kelompok
3.1 Masyarakat

1.2. Jumlah penemuan & penanganan gangguan jiwa, Napza, dll


3.2 dirujuk oleh Kader/Masy

1.2. Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS/Dokter


3.3 Spesialis

1.2. Jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa ditemukan


3.4

1.2. Jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa ditangani


3.5

1.2. Jumlah pasien Gangguan Mental Organik


3.6

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.6.
1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.6.
2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.6.
3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.6.
4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.6.
5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.6.
6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.6.
7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.6.
8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.6.
9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.6.
10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.6.
11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.6.
12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.6.
13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.6.
14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.6.
15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.6.
16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.6.
17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.6.
18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.6.
19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.6.
20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.6.
21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.6.
22
1.2. Jumlah pasien Gangguan penggunaan Napza
3.7

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.7.
1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.7.
2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.7.
3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.7.
4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.7.
5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.7.
6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.7.
7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.7.
8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.7.
9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.7.
10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.7.
11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.7.
12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.7.
13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.7.
14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.7.
15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.7.
16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.7.
17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.7.
18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.7.
19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.7.
20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.7.
21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.7.
22
1.2. Jumlah Pasien Schizonfrenia dan gangguan Psikotropik kronik
3.8 lain

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.8.
1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.8.
2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.8.
3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.8.
4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.8.
5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.8.
6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.8.
7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.8.
8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.8.
9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.8.
10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.8.
11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.8.
12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.8.
13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.8.
14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.8.
15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.8.
16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.8.
17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.8.
18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.8.
19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.8.
20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.8.
21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.8.
22
1.2. Gangguan Psikotik kronik Akut
3.9

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.9.
1
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L
III.B1 pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
.9.2

III.B1 pasien baru usia 1-3 tahun


.9.3

III.B1 pasien lama usia 1-3 tahun


.9.4

III.B1 pasien baru usia 3-5 tahun


.9.5

III.B1 pasien lama usia 3-5 tahun


.9.6

III.B1 pasien baru usia 5-6 tahun


.9.7

III.B1 pasien lama usia 5-6 tahun


.9.8

III.B1 pasien baru usia 6-10 tahun


.9.9

III.B1 pasien lama usia 6-10 tahun


.9.10

III.B1 pasien baru usia 10-15 tahun


.9.11

III.B pasien lama usia 10-15 tahun


1.9.
12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.9.
13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.9.
14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.9.
15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.9.
16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.9.
17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.9.
18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.9.
19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.9.
20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.9.
21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.9.
22
1.2. Gangguan Bipolar
3.10
III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun
1.10
.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.10
.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.10
.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.10
.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun 0
1.10
.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.10
.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.10
.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun 0
1.10
.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.10
.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun 0
1.10
.10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.10
.11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun 0
1.10
.12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.10
.13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.10
.14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.10
.15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.10
.16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun 0
1.10
.17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.10
.18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.10
.19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun 0
1.10
.20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.10
.21
III.B pasien lama usia >70 tahun 0
1.10
.22
1.2. Gangguan Depresif
3.11

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.11
.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun 0
1.11
.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.11
.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.11
.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun 0
1.11
.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.11
.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.11
.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.11
.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.11
.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.11
.10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun 0
1.11
.11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.11
.12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.11
.13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun 0
1.11
.14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.11
.15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.11
.16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.11
.17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.11
.18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun 0
1.11
.19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.11
.20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.11
.21
III.B pasien lama usia >70 tahun 0
1.11
.22
1.2. Gangguan Neurotik
3.12

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.12
.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.12
.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.12
.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.12
.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.12
.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.12
.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.12
.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.12
.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.12
.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.12
.10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.12
.11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.12
.12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.12
.13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.12
.14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.12
.15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.12
.16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.12
.17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.12
.18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.12
.19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.12
.20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.12
.21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.12
.22
1.2. Retardasi Mental
3.13
III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun
1.13
.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.13
.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.13
.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.13
.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.13
.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.13
.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.13
.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.13
.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.13
.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.13
.10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.13
.11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.13
.12
III.B pasien baru usia 15-20 tahun
1.13
.13
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.13
.14
III.B pasien baru usia 20-45 tahun
1.13
.15
III.B pasien lama usia 20-45 tahun
1.13
.16
III.B pasien baru usia 45-59 tahun
1.13
.17
III.B pasien lama usia 45-59 tahun
1.13
.18
III.B pasien baru usia 60-69 tahun
1.13
.19
III.B pasien lama usia 60-69 tahun
1.13
.20
III.B pasien baru usia >70 tahun
1.13
.21
III.B pasien lama usia >70 tahun
1.13
.22
1.2. Gangguan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja 0
3.14

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.14
.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun 0
1.14
.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.14
.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun 0
1.14
.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.14
.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun 0
1.14
.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun 0
1.14
.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun 0
1.14
.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.14
.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun 0
1.14
.10
III.B pasien baru usia 10-15 tahun
1.14
.11
III.B pasien lama usia 10-15 tahun
1.14
.12
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L

III.B1 pasien baru usia 15-20 tahun


.14.1
3 pasien lama usia 15-20 tahun
III.B1
.14.1
4 pasien baru usia 20-45 tahun
III.B1
.14.1
5 pasien lama usia 20-45 tahun
III.B1
.14.1
6 pasien baru usia 45-59 tahun
III.B1
.14.1
7 pasien lama usia 45-59 tahun
III.B1
.14.1
8 pasien baru usia 60-69 tahun
III.B1
.14.1
9 pasien lama usia 60-69 tahun
III.B1
.14.2
0 pasien baru usia >70 tahun
III.B1
.14.2
1 pasien lama usia >70 tahun
III.B1
.14.2
1.2. 2
Epilepsi
3.15

III.B pasien baru usia 1 bulan-1 tahun


1.1
5.1
III.B pasien lama usia 1 bulan-1 tahun
1.1
5.2
III.B pasien baru usia 1-3 tahun
1.1
5.3
III.B pasien lama usia 1-3 tahun
1.1
5.4
III.B pasien baru usia 3-5 tahun
1.1
5.5
III.B pasien lama usia 3-5 tahun
1.1
5.6
III.B pasien baru usia 5-6 tahun
1.1
5.7
III.B pasien lama usia 5-6 tahun
1.1
5.8
III.B pasien baru usia 6-10 tahun
1.1
5.9
III.B pasien lama usia 6-10 tahun
1.1
5.1
0 pasien baru usia 10-15 tahun
III.B
1.1
5.1
1 pasien lama usia 10-15 tahun
III.B
1.1
5.1
2 pasien baru usia 15-20 tahun
III.B
1.1
5.1
3
III.B pasien lama usia 15-20 tahun
1.1
5.1
4 pasien baru usia 20-45 tahun
III.B
1.1
5.1
5 pasien lama usia 20-45 tahun
III.B
1.1
5.1
6 pasien baru usia 45-59 tahun
III.B
1.1
5.1
7 pasien lama usia 45-59 tahun
III.B
1.1
5.1
8 pasien baru usia 60-69 tahun
III.B
1.1
5.1
9 pasien lama usia 60-69 tahun
III.B
1.1
5.2
0 pasien baru usia >70 tahun
III.B
1.1
5.2
1 pasien lama usia >70 tahun
III.B
1.1
5.2
2
1.2. Jumlah ODGJ di Pasung yang dilaporkan / ditemukan
3.16

1.2. Jumlah ODGJ di Pasung yang ditangani


3.17

1.2. Jumlah ODGJ di Pasung Rujukan


3.18

1. PROGRAM KESEHATAN INDRA


2.
4
lll.A KESEHATAN MATA
1.1

III.1 Jumlah murid SD yang mempunyai kelainan tajam


A.1. penglihatan
1
III.1 Jumlah murid SD yang mempunyai kelainan tajam
A.1. penglihatan dirujuk
2
III.1 Jumlah penderita katarak yang ditemukan
A.1.
3
III.1 Jumlah penderita katarak yang dirujuk
A.1.
4
III.1 Jumlah penderita katarak yang sudah dioperasi
A.1.
5
III.1 Jumlah Balita mengalami bercak bitot (xeropthalmia)
A.1.
6
III.1 Jumlah Balita kasus Xeropthalmia yang diobati
A.1.
7
III.1 Jumlah Xeropthalmia yang dirujuk
A.1.
8
III.1 Jumlah kasus glukoma yang ditemukan
A.1.
9
III.1 Jumlah kasus glukoma yang diobati
A.1.
10
III.1 Jumlah kasus refraksi yang dirujuk
A.1.
11
III.1 Jumlah pasien katarak
A.1.
12
III.1 Jumlah pasien katarak >3/60
A.1.
13
pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun


pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien katarak<3/60

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun


pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien kelainan Refraksi

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun


pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Glaukoma

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun


pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun


Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P L
pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Xeroftalmia

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun


pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun 0

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah operasi katarak 0

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan 0

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun 0

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun 0

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun 0

pasien baru usia 45-59 tahun


pasien lama usia 45-59 tahun 0

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun 0

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah Follow up pasca operasi katarak 0


Tajam penglihatan 6/6 - 6/18

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun 0

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun 0

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun


pasien lama usia 45-59 tahun 0

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun 0

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah Follow up pasca operasi katarak


Tajam penglihatan <6/18 - 6/60

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun


pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah Follow up pasca operasi katarak


Tajam penglihatan< 6/60

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun


pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

lll.A KESEHATAN TELINGA DAN GANGGUAN


1.2 PENDENGARAN

III.1 Jumlah Pelayanan Kasus Serumen Prop


B.2. Anak Sekolah yang ditemukan
1
III.1 Jumlah kasus tuli konginetal yang
B.2. ditemukan
2
III.1 Jumlah kasus tuli konginetal yang dirujuk
B.2.
3
III.1 Jumlah kasus Otitis Media Supuratif Kronis 0
B.2. (OMSK) yang ditemukan
4
III.1 Jumlah OMSK yang diobati
B.2.
5
III.1 Jumlah OMSK yang dirujuk 0
B.2.
6
III.1 Jumlah Noice Induce Hearing Loss (NIHL)
B.2. yang ditemukan
7
III.1 Jumlah Noice Induce Hearing Loss (NIHL) 0
B.2. yang diobati
8
III.1 Jumlah Noice Induce Hearing Loss (NIHL)
B.2. yang dirujuk
9
lll.A Kasus Gangguan/ Penyakit Telinga 0
1.3

lll.A Jumlah pasien OMSK 0


1.3.
1
pasien baru usia <1 bulan 0

pasien lama usia <1 bulan


pasien baru usia 1bulan -1 tahun 0

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun


pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Tuli Kongenital

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun


Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Tuli akibat Bising Noice Induce Hearing


Loss (NIHL)
pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Presbikusis

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun


pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pasien Serumen Prop

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun

pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pengobatan OMSK

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun

pasien lama usia 1-4 tahun

pasien baru usia 5-14 tahun

pasien lama usia 5-14 tahun

pasien baru usia 15-24 tahun

pasien lama usia 15-24 tahun

pasien baru usia 25-44 tahun

pasien lama usia 25-44 tahun

pasien baru usia 45-59 tahun

pasien lama usia 45-59 tahun

pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun


pasien baru usia >65tahun

pasien lama usia >65 tahun

Jumlah Kunjungan

Jumlah kasus yang dirujuk

Jumlah pengobatan Ekstraksi Serumen

pasien baru usia <1 bulan

pasien lama usia <1 bulan

pasien baru usia 1bulan -1 tahun

pasien lama usia1bulan -1 tahun

pasien baru usia 1-4 tahun


0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0
Januari
kel. Cikeusik Luar Wilayah
P L P
pasien lama usia 1-4 tahun
pasien baru usia 5-14 tahun
pasien lama usia 5-14 tahun
pasien baru usia 15-24 tahun
pasien lama usia 15-24 tahun
pasien baru usia 25-44 tahun
pasien lama usia 25-44 tahun
pasien baru usia 45-59 tahun
pasien lama usia 45-59 tahun
pasien baru usia 60-64 tahun

pasien lama usia 60-64 tahun


pasien baru usia >65tahun
pasien lama usia >65 tahun
Jumlah Kunjungan
Jumlah kasus yang dirujuk
1. PROGRAM KESEHATAN KERJA
2.
5 1.2. Jumlah Pekerja sakit yang dilayani
5
1.2. Jumlah kasus penyakit umum pada pekerja
6
1.2. Jumlah kasus di duga penyakit akibat kerja pada pekerja
7
1.2. Jumlah penyakit akibat kerja pada pekerja
8
1.2. Jumlah Kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja
9
1.2.10 Jumlah petugas Puskesmas

1.2.11 Jumlah petugas Puskesmas yang menggunakan APD (masker dan atau
Handscoon) sesuai standar

PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA


1.2.12 Jumlah kelompok/klub olahraga di Puskesmas

1.2.13 Jumlah penyuluhan kesehatan olahraga di puskesmas

1.2.14 Jumlah pasien yang berkonsultasi kesehatan olahraga di puskesmas

Jumlah penanganan pasien cedera olahraga akut di puskesmas


1.2.15

2 Upaya Kesehatan Perseorangan


PELAYANAN PENGOBATAN
2.1 PELAYANAN PENGOBATAN
2.1. Jumlah kunjungan Baru Rawat Jalan Umum
1
2.1. Jumlah kunjungan Lama Rawat Jalan Umum
2
2.1. Jumlah kunjungan Baru Rawat Jalan Gigi
3
2.1. Jumlah kunjungan Lama Rawat Jalan Gigi
4
2.1. Jumlah Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum / JPS
5
2.1. Jumlah Pasien yang dirawat
6
2.1. Jumlah hari perawatan
7
2.1. Jumlah pasien yang dirawat yang meninggal < 24 jam
8
2.1. Jumlah pasien yang dirawat yang meninggal > 24 jam
3.1 9
PELAYANAN LAB. SEDERHANA
3.1. Jumlah pemeriksaan lab. yang dilakukan di laboratorium Puskesmas
1
3.1. Jumlah darah tromosit tersangka DBD
2
3.1. Jumlah pemeriksaan darah malaria
3
3.1. Jumlah pemeriksaan test kehamilan
4
3.1. Jumlah pemeriksaan sputum TB
5
3.1. Jumlah pemeriksaan Urine Protein pada Ibu Hamil
6
3.1. Jumlah pasien pemeriksaan Keseluruhan yang dilakukan
7
HEMATOLOGI
3.1. Jumlah pemeriksaan Haemoglobin
8
3.1. Jumlah pemeriksaan Leucocyt
9
3.1.10 Jumlah pemeriksaan Laju Endap darah

3.1.11 Jumlah pemeriksaan Thrombocyt

3.1.12 Jumlah pemeriksaan MCV

3.1.13 Jumlah pemeriksaan MCH


3.1.14 Jumlah pemeriksaan MCHC
3.1.15 Jumlah pemeriksaan Hematokrit

3.1.16 Jumlah pemeriksaan Enytrocyt


3.1.17 Jumlah pemeriksaan waktu pendarahan
3.1.18 Jumlah pemeriksaan waktu pembekuan

3.1.19 Jumlah pemeriksaan malaria

SER
OLO
3.1.20 Jumlah pemeriksaan Salmonella Typhi O
GI
3.1.21 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi AO

3.1.22 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi BO

3.1.23 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi CO

3.1.24 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi H

3.1.25 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi AH

3.1.26 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi BH

3.1.27 Jumlah pemeriksaan Salmonella para Typhi CH


3.1.28 Jumlah pemeriksaan Salmonella HBS AG
3.1.29 Jumlah pemeriksaan Anti HBS

3.1.30 Jumlah pemeriksaan Golongan Darah

KIMIA KLINIK
3.1.31 Jumlah pemeriksaan Asam Urat

3.1.32 Jumlah pemeriksaan Cholesterol Total


3.1.33 Jumlah pemeriksaan Cholesterol HDL

3.1.34 Jumlah pemeriksaan Cholesterol LDL

3.1.35 Jumlah pemeriksaan Triglicerid

3.1.36 Jumlah pemeriksaan Glucosa


3.1.37 Jumlah pemeriksaan Ureum

3.1.38 Jumlah pemeriksaan Creatinin

3.1.39 Jumlah pemeriksaan SGDT

3.1.40 Jumlah pemeriksaan SGPT

3.1.41 Jumlah pemeriksaan Bilirubin total

3.1.42 Jumlah pemeriksaan Bilirubin Direct


3.1.43 Jumlah pemeriksaan Bilirubin Indirect
URI
NE
3.1.44 Jumlah pemeriksaan kehamilan

3.1.45 Jumlah pemeriksaan protein urine


3.1.46 Jumlah pemeriksaan urine rutin
3.1.47 Jumlah pemeriksaan Sediment urine
SPUTUM BTA
3.1.48 Jumlah pemeriksaan Suspect BTA (3 slide)

3.1.49 Jumlah pemeriksaan Follow up BTA (2 slide)

3 PELAYANAN JKN
III.I Jumlah kunjungan rawat jalan PBI ( Jamkesmas) ke Puskesmas
G.1
III.I Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
G.2
III.I Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari)
G.3
III.I Jumlah kunjungan rawat inap PBI ( Jamkesmas) ke Puskesmas
G.4
III.I Jumlah kunjungan persalinan PBI ( Jamkesmas) ke Puskesmas
G.5
III.I Jumlah rujukan PBI ke Rumah Sakit Umum
G.6
III.I Jumlah kunjungan Perusahaan ke Puskesmas
G.7
III.I Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
G.8
III.I Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari)
G.9
III.I Jumlah kunjungan rawat inap perusahaan ke Puskesmas
G.1
III.I Jumlah kunjungan persalinan Perusahaan ke Puskesmas
0
G.1
III.I Jumlah rujukan Perusahaan ke Rumah Sakit
1
G.1
III.I
2 Jumlah kunjungan rawat jalan ASKES ke Puskesmas
G.1
III.I Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
3
G.1
III.I Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari)
4
G.1
III.I
5 Jumlah kunjungan rawat inap Askes ke Puskesmas
G.1
III.I
6 Jumlah kunjungan persalinan Askes ke Puskesmas
G.1
III.I
7 Jumlah rujukan ASKES ke Rumah Sakit
G.1
III.I
8 Jumlah kunjungan rawat jalan MANDIRI ke Puskesmas
G.1
III.I Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
9
G.2
III.I Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari)
0
G.2
III.I
1 Jumlah kunjungan rawat inap Askes ke Puskesmas
G.2
III.I
2 Jumlah kunjungan persalinan Askes ke Puskesmas
G.2
III.I
3 Jumlah rujukan MANDIRI ke Rumah Sakit
G.2
Pelayanan Jamkesda
4
III.I Jumlah kunjungan rawat jalan ke Puskesmas
G.2
III.I Jumlah kunjungan ibu hamil lama (K4)
5
G.2
III.I
6 Jumlah kunjungan NEONATAL II (3-7 hari)
G.2
III.I
7 Jumlah kunjungan rawat inap ke Puskesmas
G.2
III.I Jumlah kunjungan persalinan ke Puskesmas
8
G.2
III.I Jumlah rujukan ke Rumah Sakit
9
G.3
3.2 PELAYANAN E-KTP
0
III.II. Jumlah kunjungan E-KTP ke Puskesmas
1
III.II. Jumlah rujukan E-KTP ke Rumah Sakit
2
3.3
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
III.IJ. Jumlah Asuhan keperawatan pada keluarga
1
III.IJ. Jumlah Asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat
2
III.IJ. Jumlah Keluarga yang selesai Asuhan keperawatan
3
III.IJ. Jumlah Kelompok Masyarakat yang selesai asuhan keperawatan
4
Cat :

Mohon dikoreksi sebelum ditandatangani !!!


Jumlah Baris dari Nomer: 1 s/d 2415. ( Total baris 2415 )

Nb. Angka nol jangn di hapus sudah rumus dan jangan ditambah huruf
Januari
Luar Wilayah
L

0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0

Anda mungkin juga menyukai