ANALISIS STATISTIK HASIL UJI BANDING NITRIT (NO2-N) DAN AMONIA (NH3-N)
DENGAN MENGGUNAKAN UJI DIXON DAN Z-SCORE
ABSTRAK
Keabsahan pengujian dapat dinilai salah satunya melalui uji banding antar laboratorium penguji. Pada
kegiatan ini dilakukan pengelolaan data hasil uji banding dalam pengukuran konsentrasi nitrit (NO 2-N) dan
amonia (NH3-N). Kegiatan ini bertujuan untuk menyeleksi data ekstrem hasil uji banding dan mengetahui
kompetensi dari laboratorium penguji peserta uji banding dalam menguji nitrit dan amonia menggunakan
uji Dixon dan z-score. Sampel air yang diujikan sebanyak 500 mL yang dikemas dalam botol plastik tertutup
rapat. Pengujian parameter nitrit dan amonia secara spektrofotometrik dilakukan serentak di lima
laboratorium penguji, dengan kode Lab-1, Lab-2, Lab-3, Lab-4, dan Lab-5. Analisis dan evaluasi data hasil
uji banding dilakukan menggunakan uji dixon dan z–score. Hasil uji Dixon terhadap data hasil pengukuran
konsentrasi nitrit dan amonia pada lima laboratorium penguji peserta uji banding diperoleh nilai kritis
terendah dan tertinggi yang lebih kecil dari nilai kritis tabel (0,710), baik pada data simplo (terendah
0,2577 dan tertinggi 0,1366) maupun duplo (terendah 0,2985 dan tertinggi 0,1045); sehingga nilai ekstrem
tidak dianggap sebagai pencilan dan dapat dipertahankan. Hasil perhitungan nilai z- score data hasil
pengukuran konsentrasi nitrit menunjukkan bahwa terdapat satu laboratorium penguji yang berada dalam
kategori diragukan, yaitu laboratorium dengan kode Lab-4 (nilai z-score antar laboratorium Zbi = -2,1169
dan nilai z-score intra laboratorium Zwi = 2,6980); sedangkan empat laboratorium penguji lainnya termasuk
dalam kategori kompeten. Berdasarkan nilai z-score data hasil pengukuran konsentrasi amonia, kelima
laboratorium penguji berada dalam kategori kompeten, kecuali laboratorium penguji dengan kode Lab-3
(nilai z-score intra laboratorium Zwi = 2,2483); mengindikasikan bahwa keterulangan hasil pengujiannya
belum memenuhi syarat keberterimaan.
KATA KUNCI: uji banding; konsentrasi nitrit (NO2-N); konsentrasi amonia (NH3-N); uji Dixon; z-score
55
Analisis statistik hasil uji banding nitrit (NO2-N) dan amonia (NH3-N) ..... (Dina Sri Wardhani)
terlampau jauh berbeda maka dengan cara uji Dixon Kemasan botol yang telah diisi sampel air ditutup rapat
kedua data tidak akan dapat dibuang karena keduanya untuk menjamin agar sampel air sampai di
saling menutupi. Uji z-score digunakan untuk laboratorium peserta uji banding tanpa terjadi
mengambil sampel dalam satu set data atau untuk kerusakan. Sampel air beserta petunjuk dikirim secara
menentukan berapa jumlah standar deviasi di atas atau serentak pada tanggal 1 Juni 2015.
di bawah nilai rata-rata (mean). Untuk mencari z-score
suatu sampel, perhitungan nilai rata-rata, varian, dan Pengujian dan Evaluasi
standar deviasi perlu dilakukan. Hasil uji dari beberapa Pengujian konsentrasi NO2-N dan NH3-N dilakukan
laboratorium dikumpulkan, diolah secara statistika menggunakan sprektrofotometer dengan dua kali
dan hasilnya dibandingkan terhadap nilai yang ulangan. Selanjutnya, hasil uji dari laboratorium
ditetapkan (assigned value, consensus value) untuk dapat peserta uji banding dievaluasi secara statistik dengan
menentukan unjuk kerja masing-masing laboratorium uji Dixon dan z-score untuk menilai kompetensi
(Yusnitha et al., 2007). Kegiatan ini bertujuan untuk laboratorium.
menyeleksi data ekstrem hasil uji banding dalam
pengukuran konsentrasi nitrit (NO 2-N) dan amonia Uji Dixon
(NH3-N) dan mengetahui kompetensi laboratorium
Data hasil uji banding yang dianggap tidak seragam
penguji peserta uji banding menggunakan uji Dixon
dieliminasi menggunakan uji Dixon. Tahap awal yang
dan z-score.
dilakukan adalah menyusun data dari yang terendah
BAHAN DAN METODE (X1) hingga tertinggi (X n). Tergantung pada jumlah
datanya, pada uji Dixon kumpulan data dapat
Bahan dan Alat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok pertama
untuk jumlah data 3-7, kelompok kedua untuk jumlah
Bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan ini
data 8-12 dan kelompok terakhir untuk jumlah data
adalah sampel air dengan volume 500 mL, reagen NH3-
13-40. Masing-masing kelompok dibagi lagi dalam dua
N, dan NO 2-N, alat gelas, spektrofotometer, dan
bagian, yaitu bagian data terendah dan bagian data
sertifikat hasil uji dari laboratorium peserta uji
tertinggi. Selanjutnya, dilakukan evaluasi data yang
banding.
terkecil dan terbesar menggunakan rumus Dhitung dan
Perencanaan dan Persiapan Sampel Uji hasilnya dibandingkan dengan nilai Dtabel (Tabel 1). Jika
Dhitung > Dtabel, maka data tersebut merupakan pencilan
Tahap perencanaan meliputi pemilihan bahan uji, dan dapat dibuang (Yuliana & Kantasubrata, 2012). Hal
yaitu sampel air sebanyak 500 mL dengan penambahan tersebut dilakukan terhadap data selanjutnya hingga
konsentrasi nitrit (NO2-N) dan amonia (NH3-N) tertentu tidak ada lagi data pencilan.
sebagai spike matrix, jumlah laboratorium peserta yang
terlibat sebanyak lima laboratorium uji, pelaksanaan Uji Z-Score
dilakukan pada tanggal 1 Juni 2015. Tahap persiapan
Nilai z-score memberikan perbandingan hasil uji dari
sampel uji dilakukan dengan homogenisasi sampel air
tiap-tiap laboratorium peserta uji banding. Menurut
untuk pengujian NO2-N dan NH3-N, sehingga semua
Komite Akreditasi Nasional, data hasil uji
laboratorium peserta uji banding menerima sampel
laboratorium diurut dari yang terkecil, kemudian
dengan kualitas dan kuantitas yang sama.
ditentukan median, kuartil atas (Q1), kuartil bawah (Q3),
Pengemasan dan Pengiriman dan jarak antar kuartil (Inter Quartile Range,
IQR = Q 3 - Q 1), kemudian dilakukan perhitungan
Sampel air dikemas ke dalam kemasan botol yang z-score dengan tahapan sebagai berikut (KAN, 2004):
steril dengan volume yang sesuai dan diberi kode.
3 0.970
4 0.829
2 2 1
D3 7 D3 7 5 0.710
2 1
6 0.628
7 0.569
Sumber: Shaun-Burke (2001)
56
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 14 (1), 2016, 55-59
Menentukan nilai S i di mana: IQR(Di) adalah nilai selisih kuartil atas dan kuartil
bawah dari nilai pengurangan simplo dan duplo
Si
A i B i sampel yang diuji
57
Analisis statistik hasil uji banding nitrit (NO2-N) dan amonia (NH3-N) ..... (Dina Sri Wardhani)
Tabel 3. Hasil uji Dixon yang telah diurutkan untuk parameter konsentrasi nitrit
(NO2-N) dan amonia (NH3-N) pada lima laboratorium penguji peserta uji
banding
0.0338 0.0334 Simplo = 0.3303 Simplo = 0.3139 0.0600 0.0600 Simplo = 0.2577 Simplo = 0.1366 0.710
0.0700 0.0700 Duplo = 0.3333 Duplo = 0.3115 0.0700 0.0700 Duplo = 0.2985 Duplo = 0.1045
0.0948 0.0948 0.0864 0.0804
0.1090 0.1090 0.0935 0.0900
0.1434 0.1434 0.0988 0.0935
Tabel 4. Hasil perhitungan nilai z-score data hasil uji banding pengukuran konsentrasi
nitrit (NO2-N) pada lima laboratorium penguji peserta uji banding
Konsentrasi NO2 -N
Kode A+B/√2 A-B/√2 Z-Score
(mg/L) Kategori
laboratorium
Simplo (A) Duplo (B) (Si) (Di) (Zbi) (Zwi)
Lab-1 0.1434 0.1432 0.2027 0.0001 1.6776 1.3490 Kompeten
Lab-2 0.0948 0.0948 0.1341 0.0000 0.0000 0.0000 Kompeten
Lab-3 0.1090 0.1090 0.1541 0.0000 0.4912 0.0000 Kompeten
Lab-4 0.0338 0.0334 0.0475 0.0003 -2.1169 2.6980 Diragukan
Lab-5 0.0700 0.0700 0.0990 0.0000 -0.8578 0.0000 Kompeten
Median 0.0948 0.0948 0.1341 0.0000
3Q 0.1090 0.1090 0.1541 0.0001
1Q 0.0700 0.0700 0.0990 0.0000
IQR 0.0289 0.0289 0.0409 0.0001
Berdasarkan hasil uji Dixon, data hasil uji intra laboratorium Z wi = 2,6980); sedangkan
pengukuran konsentrasi nitrit dan amonia pada lima laboratorium yang lainnya berada dalam kategori
laboratorium penguji peserta uji banding dapat kompeten. Untuk hasil uji banding pengukuran
diterima dan dianggap sudah homogen, sehingga konsentrasi amonia, hasil perhitungan nilai z-score
dilanjutkan dengan perhitungan z-score. Hasil uji z-score menunjukkan bahwa semua laboratorium penguji
data hasil uji dari lima laboratorium peserta uji berada dalam katagori kompeten (memuaskan).
banding untuk pengukuran konsentrasi nitrit disajikan Namun demikian, laboratorium penguji dengan kode
pada Tabel 4, sedangkan untuk pengukuran konsentrasi Lab-3 berada dalam kategori diragukan karena
amonia disajikan pada Tabel 5. memiliki nilai z-score intra laboratorium (Zwi) sebesar
2,2483. Hal ini menunjukkan bahwa keterulangan
Hasil perhitungan nilai z-score data hasil uji
pengujian di dalam laboratorium penguji tersebut
pengukuran konsentrasi nitrit dari lima laboratorium
belum memenuhi syarat keberterimaan.
penguji yang dibandingkan dengan kriteria yang
ditetapkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN, KESIMPULAN
2004) menunjukkan bahwa terdapat satu laboratorium
penguji yang berada dalam kategori diragukan, yaitu Hasil uji Dixon terhadap data hasil pengukuran
laboratorium penguji dengan kode Lab-4 (nilai z-score konsentrasi nitrit (NO2-N) dan amonia (NH3-N) pada
antar laboratorium Z bi = -2,1169 dan nilai z-score lima laboratorium penguji peserta uji banding dapat
58
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 14 (1), 2016, 55-59
Tabel 5. Hasil perhitungan nilai z-score data hasil uji banding pengukuran
konsentrasi amonia (NH3-N) pada lima laboratorium penguji peserta uji
banding
diterima dan dianggap sudah homogen. Berdasarkan Farrant, Tj. (1997). Practical statistics for the analyti-
perhitungan nilai z-score data hasil pengukuran cal scientist: a bench guide. The Royal Society of
konsentrasi nitrit, terdapat satu laboratorium penguji Chemistry. Cambridge. ISBN 0-85404-442-6. 282
yang berada dalam kategori diragukan, yaitu pp.
laboratorium dengan kode Lab-4, sedangkan empat KAN. (2004). Pedoman perhitungan statistik untuk uji
laboratorium penguji lainnya termasuk dalam kategori profisiensi. DP.01-34. Komite Akreditasi Nasional
kompeten. Berdasarkan nilai z-score data hasil (KAN). 20 hlm.
pengukuran konsentrasi amonia, kelima laboratorium Shaun-Burke. (2001). Statistic & data analysis: miss-
penguji berada dalam kategori kompeten, kecuali ing values, outliers, robust statistics & non-para-
laboratorium penguji dengan kode Lab-3 yang metric methods. LC.GC Europe Online Supple-
keterulangan hasil pengujiannya belum memenuhi ment. 24 pp.
syarat keberterimaan. Yusnitha, E., Farida, & Siti, A. (2007). Penggunaan
metode uji Dixon dan metode Z-Score untuk teknik
DAFTAR ACUAN
pengolahan data statistik hasil uji profisiensi bahan
BSN. (2008). SNI ISO/IEC 17025:2008. Persyaratan bakar nuklir. Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2007.
umum kompetensi laboratorium pengujian dan ISSN 0854-5561. hlm. 404-412.
laboratorium kalibrasi. Badan Standardisasi Yuliana, T., & Kantasubrata, J. (2012). Seleksi data hasil
Nasional (BSN). Jakarta, 52 hlm. analisis. Artinol RC Chem learning Center. Diakses
dari www.rcchem.co.id pada 13 Februari 2012. 3
hlm.
59