Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN FUNGSI KOGNITIF PASIEN DI ICU

Questionnaire on Cognitive Decline in The Elderly (IQCODE). Pasien kritis memiliki bentuk disfungsi
kognitif dalam jangka panjang yang masih perlu dilakukan penelitianlebih dalam. Gangguan fungsi
kognitif ini ditandai dengan gangguan deisit eksaserbasi ringan yang sudah ada sebelumnya, fungsi
kognisi global dan eksekutif. Kerusakan kognitif jangka panjang setelah pasien mampu melewati penyakit
kritisdapat menjadi masalah baru dan menurunkan kualitas hidupnya. Hasil studididapatkan bahwa fungsi
kognitif pasien kritis dapat dilakukan pengukuran denganmenggunakan Questionnaire on Cognitive
Decline in The Elderly (1QCODE).IQCODE memiliki 26 item pertanyaan yang memiliki korelasi, test-
retest reliabilitiesyang baik.Jorm, 2009) Instrumen ini juga dapat diberikan pada pasien demensia,pada
hasil studi lainnya juga menunjukkan bahwa IQCODE memiliki reliabiliti yang tinggi.Jorm, 2004)
The Mini Mental State Examination (MMSE). Pengukuran status kognitif pasien menggunakan the mini
mental state examination (MMSE). The mini mental state examination merupakan alat untuk mengukur
status mental yang dalam hal ini adalah gangguan kognitif. The mini mental state examination merupakan
alat ukur yang memiliki reliabilis dan validitas yang tinggi sehingga mampu mengambarkan fungsi
kognitif. The mini mental state examination memiliki 11 pertanyaan yang didalamnya terdapat lima area
fungsi kognitif yaitu orientasi, registration, attention, dan calculation, recall dan bahasa dengan skor
maksimum adalah 30. Skor 23 kebawah mengidentifikasikan terjadi kerusakan kognitif. Durasi lama
pengukuran The MMSE selama 5-10 menit (Kurlowics & Wallace, 1999)

RICHMOND AGITATION SEDATION SCALE (RASS)


Tindakan Keperawatan harus berdasarkan Hasil penelitian / Publikasi Jurnal terkini.Pasien kritis di ICU
dengan sedasi tidak dapat diukur tingkat kesadarannya dengan GCS danjika tetap diukur maka nilai GCS
tidak dapat dipertanggung jawabkan hasilnya ataukesimpulannya. Pasien kritis di ICU dengan terpasang
ventilator mekanik tidak dapat diukurdengan GCS: Misal pasien DKA dengan gagal napas terpasang
venilator mekanik pasiensadar maka GCS akan di tuliskan E4V1M6 tota 11 (Delirium), padahal pasien
dapat beresponterhadap suara. Pasien kritsis di ICU yang mengalami trauma fasial, mata lebam tidak
dapatmembuka da pasien sadar. Jika dinilai GCS maka nilanya E1V5M6 total 12 (Apatis) padahalpasien
dapat berespon terhadap suara. Richmon agitation sedation scale merupakan alat ukurpada pasien kritis di
ICU untuk mengukur skala agitasi dan pemberian sedasi dan kondisitersebut (No 1, 2, 3) yang tidak dinlai
tingkat kesadarannya. ICU > Ruang perawatan denganTingkat Resiko Kematian yang Tinggi.Pasien kritis
pasien yang membutuhkan pemulihan kembali secara cepat atau jika tidak pasien dapat menuju pada
kondisi kritis kronis bahkan meninggal pada masa kritis akutNierman, 2016).
Pain Agitation dan Delirium (PAD) merupakan permasalahan yang palingsering muncul dalam area
Klinik keperawatan di ICU dimana penggunaan sedasi yang kurangatau berebih sehingga tidak
teridentifikasinya PAD.
1.Role perawat: manajemen (tepat & benar) dalam mengkaji , mengatasi dan mencegahadanya PAD
sehingga tercipta kenyamanan yang optimal bagi pasien||Dampak padapemberian terapi, Kejadian
potensial Cedera
2.Pemberian Opioid pasien ICU> 26,82% px penurunan fungsi fisik dengan sindroma tardive dyskenesia
berupa pergerakan secara cepat pada lengan dan kaki (RASS agiasi), 82,68% mengalami gangguan
kesehatan mental berupa kecemasan dengan82,92% diantaranya memiliki kualitas tidur yang kurang baik
(Suwardianto, 2016)
3.Causa NYERI di ICU [\Ventilator Mekanik, sedasi yang bersamaan, akibat kehilangan kesadaran,
Farmakologis, LoS panjang, farmakodinamik, post op, trauma,luka bakar, Ca, dan tindakan prosedural
4.77% ~>pasien ICU dengan Nyeri sedang s/d Parah,
5.53% kasus>tidak dikaji nyeri saat pasien VM & mendapatkan analgesik di ICU,
6.28% pasien->dikaji nyeri saat pasien berespon sangat nyeri
7.82% pasien mengingat Nyeri b.d pengalaman terpasang ETT
7.Post ICU 1 minggu->82% pasien melaporkan Nyeri sebagai posttraumatic stress
disorder (PTSD).
9.Post ICU 6 bulan,>38% masih ingat rasa sakit sebagai PTSDat & 27% PTSD banyak ditemukan di ICU
dari pada Bangsalmedikal bedah (Barr, 2013; Davison, 2013; Hajiesmaeili, 2012; Evanthia, 2015)Agi
Agitasi dapat mengubah diagnosis dan pengobatan medis
10.38% insiden nyeri si: gambaran aktivitas motorik yang berlebihan -ikonsekwensi dari etiologi dasar
Sedasi diberikan untuk mengatasi agitasi & kemungkinan negatif
Sedasi dalam>konsekwensi negatif,
Sedasi ringan> manfaat
Sedasi> Midazolam & propafol
Mengurangi penggunaan Lorazepam, Barbiturat, diazepam, dan ketamin
18.Keuntungan pemberian sedasi yang tepat: Minimal sedasi, pepenggunaan obat
nonbenzodiazepinn, LoS yang Pendek, penurunan insiden delirium dan disfungsi kognitif jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai