Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021

e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id


10.52523/maskermedika.v9i2.464

PENGARUH MOBILISASI PROGRESIF TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN DI


RUANG ICU : LITERATURE REVIEW

Apriyani1, Fuji Lestari2, Sri Tirtayanti3


1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, IKesT Muhammadiyah Palembang
Email Korespondensi : apriyani0286@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Mobilisasi Progresif menjadi salah satu cara gerakan untuk monitoring
status hemodinamik pasien di ICU. Ketidakstabilan hemodinamik juga dapat menjadi
hambatan untuk melakukan mobilisasi progresif. Pemulihan status hemodinamik dapat
dilakukan melalui intevensi keperawatan dengan memberikan aktifitas fisik yaitu mobilisasi
progresif berupa gerakan Head of Bed (HOB) dan Range of Motion (ROM) yang bisa
diberikan 2-3 kali dalam sehari selama 15-20 menit setiap kali melakukan aktifitas. Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif terhadap status hemodinamik pasien di
ruang ICU. Metode Penelitian : Artikel yang digunakan dalam literature review ini disusun
melalui penelusuran artikel penelitian yang sudah terpublikasi dan full text. Data diperoleh
dari database yaitu Google Scholar dan Pubmed yang dipublikasi antara tahun 2016-2020.
Kombinasi kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah mobilisasi progresif,
status hemodinamik, dan pasien ICU. Hasil : Berdasarkan hasil ulasan terdapat 4 jurnal
yang didapatkan bahwa fenomena yang telah dijelaskan dengan pemberian atau
dilakukannya mobilisasi progresif pada pasien di ruang ICU untuk melihat status
hemodinamik. Kesimpulan : Berdasarkan dari hasil 4 artikel yang telah didapatkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa mobilisasi progresif dapat meningkatkan status hemodinamik
pasien di ruang ICU.
Kata Kunci : Mobilisasi Progresif, Status Hemodinamik, Pasien ICU

THE EFFECT OF PROGRESSIVE MOBILIZATION ON THE HEMODYNAMIC STATUS OF


PATIENTS IN THE ICU : LITERATURE REVIEW

ABSTRACT
Introduction : Progressive mobilization is one way of movement for monitoring the
hemodynamic status of patients in the ICU. Hemodinamic instability can also be an obstacle
to progressive mobilization. Recovery of hemodynamic status Could be conducted through
nursing interventions by providing physical activity, namely progressive mobilization using of
Head to Bed (HOB) and Range of Motion (ROM) movements given 2-3 times a day for 15-20
minutes each time. Objective : To determine the effect of progressive mobilization on the
hemodynamic status of patients in the ICU. Research Methods : This study used a
literature review as an approach using PubMed and Google Scholar as an electronic
database, whereas year range 2016-2020 was the inclusion criteria. Several keyword were
used to search the articles, those were progressive mobilization, hemodynamic status and
ICU patients. Result : Four journals found that the phenomenon had been explained by
giving progressive mobilization of patients in the ICU to monitoring the hemodynamic status.
Conclusion : It can be concluded that progressive mobilization might improve the
hemodynamic status of patients in the ICU.
Keyword : Progressive Mobilization, Hemodynamic Status, ICU Patients.

PENDAHULUAN mandiri, dengan staf khusus dan


Intensive Care Unit (ICU) adalah perlengkapan khusus yang ditunjukkan
suatu bagian dari rumah sakit yang untuk observasi, perawatan dan terapi

512
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

pasien-pasien yang menderita penyakit progresif diperkenalkan di American


dan cedera yang mengancam nyawa atau Association of Critical Care Nurse (AACN).
berpotensi mengancam nyawa dengan Mobilisasi progresif berbentuk
prognosis fungsi sistem organ tubuh prosedur yang berisikan serangkaian
secara terkoordinasi dan memerlukan rencana atau langkah-langkah untuk
pengawasan yang konstan secara mempersiapkan pasien agar mampu
kontinue juga dengan tindakan segera bergerak atau berpindah tempat secara
(Kemenkes RI, 2010). berjenjang dan berkelanjutan (Basset et
Menurut World Health Organization al., 2010). Mobilisasi progresif dimulai
(WHO) tahun 2014, setiap tahunnya dengan menilai keamanan pasien
pasien di ICU selalu meningkat sebanyak berdasarkan kondisi umum pasien.
13-14 juta pertahun. Pasien kritis yang di Mobilisasi progresif memiliki 5 level yaitu
rawat di ICU per 100.000 jumlah Head of Bed (HOB), latihan Range of
penduduk, penyakit yang kronis ini juga Motion (ROM) pasif dan aktif, posisi
dapat menyebabkan kematian yang tengkurap, pergerakkan melawan gravitasi,
meningkat di dunia terdapat sebnayak 1,1 posisi duduk, posisi kaki menggantung,
– 7,4 juta orang yang meninggal. Negara berdiri dan berjalan. Continus Lateral
asia dan salah satunya ialah Indonesia Rotation Therapy (CLRT) dan Head of Bed
terdapat 16 rumah sakit terutama di ruang (HOB) untuk memposisikan pasien
ICU mempunyai 1285 pasien yang setengah duduk 30° dan miring kanan dan
terpasang ventiator, dan ada 575 pasien kiri 30° (Indriani et al., 2018).
yang meninggal dunia. pasien kritis yang Mobilisasi progresif diawali dengan
kronis, luka parah, cidera kepala dan menilai keamanan pasien berdasarkan
tracheostomy (Suyanti et al., 2019). beberapa kriteria salah satunya dengan
Pasien kritis yang mengalami menggunakan kriteria RASS (Richmon
disfungsi atau kegagalan dalam satu atau Agitation Sedation Scale). RASS juga
beberapa sistem tubuh dengan kondisi merupakan salah satu indikator untuk
yang mengancam jiwa bergantung pada menilai kesadaran pasien di ruang ICU.
peralatan pemantauan hemodinamik dan Peningkatan level di dalam mobilisasi
terapi Intensive Care Unit (Rahayu progresif juga akan dinilai berdasarkan
Ningtyas et al., 2017). Gangguan pada RASS dari masing-masing pasien
pemantauan hemodinamik dalam keadaan sehingga pasien mampu untuk meningkat
pasien kritis selalu terjadi kelainan pada ke level selanjutnya. Hasil penerapan
organ kegagalan atau disfungsi yang mobilisasi progresif menjunjukkan bahwa
membutuhkan pemantauan yang sangat terdapat peningkatan kondisi pasien di ICU
mempengaruhi fungsi oksigen dalam setelah dilakukan mobilisasi progresif
tubuh.Pemantauan Hemodinamik bisa (Hodgson et al., 2016).
dilakukan dengan pemeriksaan Mobilisasi progresif yang diberikan
Respiratory Rate, Tekanan Darah, Suhu pada pasien diharapkan menimbulkan
Tubuh, Saturasi Oksigen, GCS, dan respon hemodinamik yang baik. Pada
Produksi Urin. Pemantauan hemodinamik posisi duduk tegak kinerja paru-paru baik
merupakan suatu teknik pengkajian pada dalam proses distribusi ventilasi serta
pasien kritis untuk mengetahui kondisi perfusi akan membaik selama diberikan
pasien yang memburuk (Angga, 2020). mobilisasi. Proses sirkulasi darah juga
Pasien kritis yang berada di ICU dipengaruhi oleh posisi tubuh dan
membutuhkan aktifitas fisik, aktifitas fisik perubahan gravitasi tubuh. Sehimgga
bertujuan untuk meningkatkan status perfusi, difusi, distribusi aliran darah dan
hemodinamik dan morbiditas pasien yang oksigen dapat mengalir keseluruh tubuh
berada di ICU. Salah satu intervensi yang (Hartoyo, 2017).
dapat dilakukan untuk melakukan aktifitas Menurut hasil penelitan (Hartoyo &
fisik adalah mobilisasi progresif. Mobilisasi Rachmilia, 2017) yang dilakukan oleh
(Olviani, 2015) tentang mobilisasi progresif

513
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

terhadap nilai hemodinamik menunjukkan pada status hemodinamik, jenis mobilisasi


bahwa setelah diberikan intervensi prrogresif yang digunakan dalam tidakan
terdapat perubahan pada parameter adalah Head of Bed dan Range of Motion,
tekanan darah dan respiratory rate dengan melakukan mobilissi progresif ini
dibandingkan pada awal pengukuran (p membawa pengaruh bagi pasien. Terdapat
value = 0,020). 4 jurnal penelitian terkait tentang mobilisasi
Berdasarkan dari latar belakang progresif artinya didapatkan bahwa
tersebut, penulis tertarik untuk untuk mobilisasi progresif ini sering digunakan
melakukan review jurnal tentang untuk penelitian dalam melihat status
mengetahui pengaruh mobilisasi progresif hemodinamik pasien di ruang ICU.
terhadap status hemodinamik pasien di
ruang ICU. Jenis Pergerakan
Berdasarkan penelitian jurnal
(Agustin, W. R et al., 2020) jenis
METODE PENELITIAN
pergerakan pada mobilisasi progresif
Artikel yang digunakan dalam
sangat berpengaruh dan gerakan yang
literature review ini disusun melalui
dapat dilakukan dengan melakukan
penelusuran artikel penelitian yang sudah
gerakan Head of Bed dan Range of
terpublikasi dan full text.
Motion, gerakan tersebut dapat dilakukan
Data diperoleh dari database yaitu
sebanyak 3 kali dalam sehari, dan dapat
Google Scholar dan Pubmed yang
dilakukan gerakan minimal 15-20 menit.
dipublikasi antara tahun 2016-2020.
Penelitian ini juga sejalan dengan
Pencarian jurnal menggunakan kata-kata
jurnal (Rahayu, N. et al., 2017) jenis
kunci (and, or, not) yang dituliskan dari
pergerakan yang dapat digunakan pada
database yang berbeda menggunakan
mobilisasi progresi ini adalah Range of
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia,
Motion, gerakan ini dapat dilakukan 2 kali
didapatkan artikel sekitar artikel yang
dalam sehari dan setiap dilakukan selama
ditemukan. Penelitian memiliki sendiri
20 menit, dan pada gerakan Head of Bed
artikel sesuai judul, abstrak, isi dan tujuan.
dengan memulai posisi 30°.
Kriteria Inklusi dalam literature review
Penelitian ini juga sejalan dengan
ini adalah artikel penelitian yang memiliki
jurnal (Koohpeyma, M. R et al., 2020) jenis
judul dan tujuan yang sama dengan
pergerakan yang dapat digunakan adalah
penulisan literature review yaitu artikel
Head of Bed dengan melatih duduk ditepi
penelitian yang membahas tentang
tempat tidur dalam waktu 5 menit dan bisa
mobilisasi progresif terhadap status
dilakukan 3 kali sehari, setelah berlatih
hemodinamik pasien di ruang ICU, artikel
duduk ditempat tidur lanjut untuk latihan
yang menggunakan Bahasa Indonesia dan
berjalan dan bisa dilakukan 15 menit.
Bahasa Inggris dan full text yang di
Penelitian ini juga sejalan dengan jurnal
publikasi pada tahun 2016-2020.Kriteria
(Indriani et al., 2018) jenis pergerakan
Ekslusi adalah artikel yang tidak memiliki
yang dapat dilakukan dengan
struktur lengkap yaitu artikel yang tidak
menggunakan gerakan Head of Bed
ada nama penulis, artikel yang tidak ada
dengan memulai posisi 30°.
ISSN, artikel yang tidak ada DOI dan di
publikasi sebelum tahun 2016.
Intervensi
Berdasarkan penelitian (Agustin, W.
PEMBAHASAN
R et al., 2020) intervensi ini dapat
Dalam penelitian ini terdapat 4 jurnal
dilakukan oleh perawat yang berada di
yang diambil untuk melihat pengaruh dari
ICU, dan setiap 2 jam sekali dapat
mobilisasi progresif terhadap status
diberikan untuk mengubah posisi.
hemodinamik pasien di ruang ICU. Dari
Penelitian ini juga sejalan dengan
hasil penelitian, didapatkan bahwa
jurnal (Rahayu, N. et al., 2017) intervensi
mobilisasi progresif mempunyai pengaruh
ini diberikan selama pergerakan dengan
yang efektif dalam meningkatkan pengaruh

514
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

mobilisasi progresid dapat diberikan


selama 7 hari dengan 4 kali pengukuran
pretest di hari pertama dan 3 kali posttest
di hari ke dua sampai hari ke 5. Mobilisasi
progresif yang digunakan pada level I dan
II, setiap melakukan mobilisasi peogresif
dapat diberikan setiap 3 kali dalam sehari
selama 15-20 menit.
Penelitian ini juga sejalan dengan
jurnal (Koohpeyma, M. R et al., 2020)
intervensi yang dapat diberikan pada
pemberian gerakan mobilisasi progresif
diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari,
setiap melakukan pergerakan tersebut
cukup memakan waktu 15-25 menit.
Penelitian ini juga sejalan dengan
jurnal (Indriani et al., 2018) intervensi
pada penelitian ini ada 2 jenis yang bisa
dilakukan yaitu dengan mobilisasi

515
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

HASIL PENELITIAN
Tabel 1.
Daftar Literature Review

No Nama / Tahun Judul Tujuan Metode Sampel Instrumen / Alat Ukur Hasil
1. Wahyu Rima Pengaruh Untuk Quasi N = 19 Instumen atau alat ukur Hasil analisis bivariat
Agustin, Gatot Mobilisasi mengetahui Eksperimen yang digunakan dengan didapatkan ada
Suparmanto, Progresif pengaruh dengan desain lembar observasi untuk perbedaan bermakna
Wahyuningsih Terhadap Status mobilisasi one group menilai Heart Rate (HR), antara Heart Rate
Safitri (2020) Hemodinamik progresif pretest-posttest. Respiratory Rate (RR), (HR), Respiratory Rate
pada Pasien terhadap status Saturasi Oksigen (SaO2), (RR), Saturasi Oksigen
Journal for Health Kritis di hemodinamik Tekanan Darah dan Mean (SaO2), Tekanan
Sciences Intensive Care pada pasien kritis Arterial Pressure (MAP) Darah dan Mean
Unit di ICU RSUD sebelu m dan sesudah Arterial Pressure (MAP)
Karanganyar diberikan mobilisasi sebelum dan sesudah
progresif. diberikan mobilisasi
progesif dengan p
value 0,000 dan 0,037
(p <0,05).

2. Ni Wayan Rahayu Effectiveness Of Penelitian ini Quasi N = 40 Instrumen atau alat ukur Paired t-test
Ningtyas, RR Sri Progressive bertujuan untuk Experimental yang digunakan menunjukkan bahwa
Endang Pujiastuti, Mobilization menguji dengan desain menggunakan lembar ada perbedaan yang
Nina IndriyawatiLevel I and II On efektivitas tindakan obsevasi untuk menilai signifikan tekanan
(2017) Hemodynamuc mobilisasi pengukuran GCS, tekanan darah sistolik, tekanan
Status and progresif level I berulang. sistolik, tekanan darah diastolik, MAP, Heart
Belitung Nursing Decubitus Ulcer dan II terhadap diastolik, dan saturasi Rate, dan skor Braden
Jounal Risk In Critically status oksigen. setelah diberukan
Ill Patients hemodinamik dan intervensi dengan p
risiko ulkus value < 0,05.

516
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

dekubitus pada
pasien sakit kritis

3. Koohpeyma M.R Effect of Early Penelitian ini Convenience N = 88 Intrumen atau alat ukur Pada kelompok
.MSc, Sadat S.J. Mobilizaion On bertujuan untuk Sampling yang digunakan intervensi didapatkan
MSc, Afrasiabifar A.Hemodynamic mengetahui dengan desain menggunakan lembar perubahan tekanan
PhD, Zoladl M. PhD Parameters Of pengaruh rancangan acak observasi untuk melihat darah sistolik dan
(2020) Patients mobilisasi dini kelompok. tekanan darah, dan diastolik (p>0,05).
Undergoing terhadap saturasi oksigen. Kelompok kontrol
Journal Of Clinical Sleeve parameter didapatkan perubahan
Care and Skills, Gastrecromy ; A hemodinamik saturasi oksigen
Iran Randomized pada pasien yang (p>0,05).
Clinical Trial menjalani
gastrektomi
lengan.

4. Novi Indirani, Bedjo Comparison of Penelitian ini Quasi N = 34 Instrumen atau alat ukur Ada perbedaan yang
Santoso, Arwani, Effectiveness Of bertujuan untuk Experimental yang digunakan signifikan antara kedua
Mardiyono (2018) A Progressive mengetahui dengan desain menggunakan lembar intervensi dalam
Mobilization and perbandingan pretest-posttest. observasi untuk tekanan darah sistolik
Belitung Nursing Mozart Music efektivitas menggambarkan data dan heart rate (p
Journal Therapy on mobilisasi karakteristik responden <0,05), sedangkan
Non- Invasive progresif dan (umur, jenis kelamin, tekanan darah diastolik,
Hemodynamic terapi musik diagnosis medis, GCS) MAP, respirasi rate,
Status Changes mozart pada dan non-Invasif status dan saturasi oksigen
In Patients with perubahan status hemodinamik (tekanan tidak menunjukkan
Head Injury In hemodinamik non darah, MAP, heart rate, perbedaan (p>0,05).
the Intensive invasif pada respiratory rate dan
Care Unit pasien cedera saturasi oksigen).
kepala di
Intensive Care
Unit.

517
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

progresif dan terapi musik mozart. Pada progresif bisa dilakukan dengan gerakan
saat pemberian pergerakan dengan Head of Bed dengan posisi awal 30°
mobilisasi progresif dapat dilakukan 1 kemudian naik menjadi 45° lalu naik lagi
kali dalam sehari selama 2 jam, dan sesuai kemampuan dan Range of
pada pemberian terapi musik dapat Motion bisa dilakukan 3 kali sehari
dilakukan 3 kali dalam sehari selama 30 dengan waktu 15-20 menit setiap
menit setiap diberikan terapi musik. melakukan gerakan tersebut. Untuk
monitoring status hemodinamik bisa
Outcome Akhir yang diukur dilihat dengen monitoring invasif atau
Berdasarkan penelitian jurnal monitoring non-invasif. Faktor untuk
(Agustin, W. R et al., 2020) mobilisasi dilakukan mobilisasi progresif juga dapat
progresif berpengaruh terhadap status dilihat dari gaya hidup, kelemahan fisik,
hemodinamik yang ditandai dengan usia, dan tingkat energi. Dari hasil
meningkatnya Heart Rate (HR), analisis yang dilakukan maka dapat
Respiratory Rate (RR), Saturasi disimpulkan berdasarka penjelasan di
Oksigen (SaO2), Tekanan Darah dan pembahasan dan penulis berasumsi
Mean Arterial Pressure (MAP). bahwa mobilisasi progresif bisa
Penelitian ini juga sejalan dengan meningkatkan status hemodinamik
jurnal (Rahayu, N. et al., 2017) pasien di ICU.
mobilisasi progresif berpengaruh dan
meningkat pada status hemodinamik SIMPULAN DAN SARAN
pada Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Hasil dari literature review yang
Darah Diastolik, Mean Arterial Pressure penulis lakukan pada 4 artikel penelitian
(MAP), dan Heart Rate (HR). didapatkan bahwa pemberian mobilisasi
Penelitian ini juga sejalan dengan progresif berpengaruh pada status
jurnal (Koohpeyma, M. R et al., 2020) hemodinamik pasien di ICU. Jenis
mobilisasi progresif juga berpengaruh gerakan yang digunakan dalam
terhadap meningkatnya status intervensi dan banyak digunakan oleh
hemodinamik yang diukur dengan penelitian Head of Bed dan Range of
Tekanan Darah dan Saturasi Oksigen Motion, gerakan ini dilakukan sebanyak
(SaO2). 3 kali sehari dan dilakukan selama 15-
Penelitian ini juga sejalan dengan 20 menit secara rutin. Studi literature
jurnal (Indriani et al., 2018) mobilisasi review ini diharapkan bisa menjadi
progresif berpengaruh pada status referensi khususnya dalam bidang
hemodinamik, yang ditandai dengan keperawatan.
meningkatnya GCS, Saturasi Oksigen,
Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah KONFLIK KEPENTINGAN
Diastolik dan Mean Arterial Pressure Tidak ada kemungkinan terjadinya
(MAP). konflik kepenting pada proses publikasi
Menurut asumsi dari penulis jurnal ini.
berdasarkan teori dan hasil penelitian
tentang pengaruh mobilisasi progresif KEPUSTAKAAN
terhadap status hemodinamik pasien di American Association of Critical Care
ruang ICU menunjukkan bahwa Nurses. (2009). Progressive
mobilisasi progresif yang digunakan Mobility Protocols.
pada level I dan II, karena pada level Agustin, W. R., Suparmanto, G., &
tersebut bisa dilihat dari status Safitri, W. (2020). Pengaruh
hemodinamik apakah stabil dan Mobilisasi Progresif Terhadap
kemuadian bisa dilihat kesadaran Status Hemodinamik Pasien Kritis
pasien meningkat, dan pada gerakan di Ruang Intensive Care Unit. 20-
yang bisa dilakukan pada mobilisasi 27.

518
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

Angga. (2020). Pengaruh Mobilisasi Katili, Muhlis (2014). Bagaimana


Progresif Level I Terhadap Memahami Konsep Dasar
Respirasi Rate (RR) Pasien Kritis di Hemodinamik Secara Sederhana.
ICU RS Indriati Solo Baru. 1–13. diakses tanggal 12 Agustus 2017
Bailey, D. B,. Bluder, M. B,. Hebbeler, Kementerian Kesehatan RI. 2011.
K., Carta, J., & Defosset, M. (2010). Keputusan Direktur Jenderal Bina
Recommended Outcomes of Upaya Kesehatan Nomor:
Families of Young Children With HK.02.04/I/1966/11 tentang
Disabilities Journal : of Early Petunjuk Teknis Penyelengaraan
Intervention, 28 (04). Hlm. 227-251. Pelayanan Intensive Care Unit
Bailey, L. 2010. Strategies for (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta.
Decreasing Patient Anxiety in the Koohpeyma, M., Sadat, S. J.,
Perioperative Setting. AORN Afrasiabifar, A., & Zoladl, M.
Journal. (2019). Effect of Early Mobilization
http://search.proquest.com/ on Hemodynamic Parameters of
docview/215290670/fulltextPDF/13 Patients Undergoing Sleeve
9FC18B39C6A0CC6BD/2?accounti Gastrectomy ; A Randomized
d=34598. Diakses tanggal 25 Clinical Trial. Journal of Clinical
Oktober 2012. Care and Skills, 1(2), 55–61.
Basset.R., Vollman, K.M., Brandwene, Oliviani, Y. (2015). Pengaruh
L., & Murray, T. (2012). Integrating Pelaksanaan Mobilisasi Progresif
a multidisiplinary mobility Level I Terhadap Nilai Monitoring
programme into intensive care Hemodinamik Non Invasif Pada
practice (IMMPTP): A multicenter Pasien Cerebral Injury Di Ruang
collaborative. Intensive & Critical ICU RSUD Ulin Banjarmasin [Effect
Care Nursing, 1-10. Elsevier. Of Level I Progressive Mobilization
Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Implementation On Non Invasive
Keperawatan. Yogyakarta : Hemodynamic Monitoring Value in
Pustaka Baru Press Cerebral Injury Patients In ICU of
Erniody. (2012). Pemantauan Ulin Banjarmasin Hospital]. Caring,
Hemodinamik Invasif, Semiinvasif 2(1), 37-48
atau Noninvasif?, Jakarta: Rumah Rahayu Ningtyas, N. W., Pujiastuti, R.
Sakit Husada S. E., & Indriyawati, N. (2017).
Hodgson, C.L., Bailey, M., Bellomo, Effectiveness of Progressive
R,Berney, S.,Buhr, H., Denehy, L., Mobilization Level I and Ii on
... & Papworth, R. (2016). A Hemodynamic Status and
binational multicenter pilot Decubitus Ulcer Risk in Critically Ill
feasibility randomized controlled Patients. Belitung Nursing Journal,
trial of early goal-directed 3(6), 662–669.
mobilization in the ICU. Critical care https://doi.org/10.33546/bnj.289
medicine, 44(6), 1145-1152 Setiayawan, Rakhmawati, N., &
Indriani, N., Santoso, B., Arwani, A., & Widayanti, ika yuli. (2020). Studi
Mardiyono, M. (2018). Comparison Literatur: Faktor Yang
of Effectiveness of a Progressive Mempengaruhi Saturasi Oksigen
Mobilization and Mozart Music Pada Pasien Kritis. Jurnal Ilmu
Therapy on Non-Invasive Kesehatan, 41.
Hemodynamic Status Changes in Vollman, K. M. 2010. Introduction to
Patients With Head Injury in the progressive mobility. Critical care
Intensive Care Unit. Belitung nurse, 30(2), S3-5.
Nursing Journal, 4(2), 135–144. doi:10.4037/ccn2010803
https://doi.org/10.33546/bnj.359 World Health Organization . (2016).

519
JURNAL MASKER MEDIKA Volume 9, Nomor 2, Desember 2021
e-ISSN : 2654-8658 p-ISSN : 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id
10.52523/maskermedika.v9i2.464

edication Error : Technical Series on Safer Primary Care.Switzerland

520

Anda mungkin juga menyukai