PENDAHULUAN
pernah dan gemar bermain olahraga ini. Sepakbola bisa dikatakan sebagai alat
pasti punya klub kebanggaan nya masing-masing. Namun jika tim nasional
datang ke stadion atau menonton televisi menjadi satu nama yaitu Tim
Nasional Indonesia.
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau yang lebih sering kita kenal
dengan PSSI. PSSI sendiri dibentuk tahun 1930, yang awalnya dibentuk oleh
7 orang yang berasal dari Indonesia yang salah satunya adalah Soeratin
Indonesia namun, prestasi yang diraih masih sangat minim. Jika kita
1
Malaysia pada satu dekade terakhir, Tim Nasional Indonesia masih tertinggal.
Padahal, asosiasi sepakbola Malaysia baru dibentuk pada tahun 1933 yang
berarti Tim Nasional Indonesia unggul 3 tahun dari Tim Nasional Malaysia.
Prestasi Tim Nasional Indonesia terbaik adalah saat Indonesia tampil pada
Piala Dunia tahun 1938, namun Tim Nasional Indonesia tampil dengan nama
berhasil masuk semifinal Piala Asia pada tahun 1954. Untuk satu dekade
terakhir pada piala regional atau yang dikenal sebagai Piala AFF sendiri,
Indonesia berhasil menjadi finalis dua kali. Pertama, pada Piala AFF 2010
yang akhirnya Indonesia ditundukkan oleh Malaysia. Kedua, pada tahun 2016
yang pada Leg I, Indonesia memenangkannya dengan skor 2-1, namun di Leg
II kalah 2-0 yang berarti Indonesia gagal. Jika dibandingkan dengan Malaysia,
Malaysia sudah berhasil menjadi finalis Piala AFF pada tahun 2010 dan 2014,
yang pada 2010 mereka berhasil menjadi juara setelah menundukan Tim
Nasional Indonesia.
Selain itu, dalam kepengurusan PSSI juga terjadi dualisme yang menyebabkan
ada beberapa klub bermain di luar liga yang disahkan oleh PSSI. Dualisme ini
Dampak dari dualisme ini adalah terbentuknya Liga Premier Indonesia (LPI).
2
Publik mengira dengan terbentuknya LPI akan membuat sepakbola Indonesia
oleh PSSI, Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Sanksi tersebut berupa
berikut:
b. Prestasi apa saja yang sudah diraih oleh Tim Nasional Indonesia?
3
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, dalam karya ilmiah ini penulis membatasinya pada ruang lingkup
1.5 Hipotesis
Timnas Indonesia.
4
1.6 Tujuan Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode
deskriptif yaitu menggambarkan fenomena yang ada saat ini atau saat yang
lampau.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada karya tulis ini
5
Penelitian untuk pencarian data dan penyusunan karya tulis ini
dilaksanakan di kota DKI Jakarta, mulai dari bulan April hingga Agustus
2017.
Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
muda berpengaruh terhadap prestasi Tim Nasional Indonesia. Karya tulis ini
sangat bermanfaat untuk para pemerhati Tim Nasional Indonesia dan para
6
BAB II
LANDASAN TEORI
prestasi kerja yang efektif dan efesien. Dalam buku Tri Ubaya Sakti yang
7
2.2 Definisi Usia Muda
tahun, di bawah itu adalah remaja. Sedangka usia 26 sampai 30 tahun adalah
usia dewasa. Remaja adalah waktu manusia yang berumur belasan tahun.
Pada masa ini manusia tidak dapat disebut sebagai sudah dewasa atau pula
masih anak-anak. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan
dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Masa remaja di
bagi tiga fase: ada fase remaja awal,pertengahan, dan akhir. Masa remaja
8
adalah Jerman dan Belanda. Belanda sukses dengan pembinan yang
atau suku.
9
saling berbagi nilai-nilai kemanusiaan dan tentu saja,
mengagumkan ini.
Prestasi berasal dari bahasa Belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi
rasa prestasi diri adalah hasil dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai
sebagai berikut. “Prestasi adalah sebagai rumus yang diberikan guru mata
kancah sepak bola Internasional. Tim ini di control oleh sebuah asosiasi yang
bernama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau yang lebih di kenal
10
dengan PSSI. Sebelum kemerdekaan Indonesia 1945 TimNas Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN
aset bangsa untuk memajukan dan menyejaterahkan suatu bangsa. Olahraga ini
mereka dalam bentuk saham di klub-klub dunia, contoh yang paling maju adalah di
benua Eropa. Sepakbola dapat dikatakan sebagai jati diri bangsa, contohnya German
merupakan negara yang dapat dikatakan paling berhasil dalam menjaga eksistensinya
memukau, yang dapat menghipnotis para penikmat sepakbola dunia. Hal ini tidak
lepas dari regenerasi yang berhasil dalam industri sepakbola German. Keberhasilan
German dalam merengkuh Piala Dunia 2014, tidak terlepas dari pembinan usia muda
11
mereka yang baik. Jika kita bandingkan Indonesia dengan German, luas negara
German hanya 1/6 kurang lebih dari luas Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia kalah jauh di bandingkan dengan German yang sempat terbelah menjadi
German Barat dan German Timur berhasil membuktikan bahwa mereka berhasil
berkembang pula perangkat dan pola permainan dari sepakbola, dari sinilah timbul
Kelompok umur pertama adalah Grassroot yaitu pembinan untuk anak berusia 6-12
tahun,lalu yang kedua adalah Youth Development ynag ditujukan untuk anak berusia
13-15 tahun, dan yang terakhir adalah Fase Golden Age yang ditujukan untuk anak
berusia 15-17.
untuk anak yang berumur 6 sampai dengan 12 tahun. Pada fase ini pembinan
12
bersemangat untuk menekuni olaharaga ini. Pada pembinaan usia muda
merupakan pembinaan dengan rentang umur 13-15. Pada usia ini seorang
fase ini yang kemarin kita sebut merka sebagai seorang pemain akan dibina
13
untuk menjadi seorang pemain sepakbola. Dalam hal ini mereka akan dilatih
mereka dan minat mereka bermain di posisi apa. Disini pula mereka akan
diberi teknik-tenik dan skill mengolah “si kulit bundar” dari yang dasar
pemain yang berusia dari 16 tahun sampai dengan dewasa. Pada fase ini
pemain dapat dikatakan sebagai umur emas mereka, karena disini merupakan
umur yang sangat produktif untuk mereka mengembangkan apa yang sudah
mereka dapatkan dari Grassroot dan Youth Development. Pada usia 16 juga
menjaring bakat-bakat muda suatu negara untuk di masa yang akan datang,
dan sudah ada wadah mereka untuk mewakili negara mereka dalam kancah
sepakbola ini merupakan penentu bagi seorang pemain apakah mereka dapat
menjadi pemain yang baik dan di butuhkan oleh tim atau tidak.
Pengembangan kearah yang lebih baik dalam olah skill mereka dan
14
3.2 Hasil Studi Kasus
Robert Rene Alberts atau yang biasa kita kenal dengan sapaan Coach
Rene Alberts merupakan pelatih yang sudah tidak asing lagi bagi
peserta Liga 1 Gojek Traveloka. Sebelum menjabat sebagai arsitek ‘Juku Eja’
atau PSM Makasar ia pernah meltih Arema Indonesia. Coach Rene Alberts
merupkan salah satu pelatih yang sangat peduli terhadap pembinan usia muda
Malaysia dan Myanmar. Ia juga pernah menjadi arsitek dari Tim Nasional
Korea U-19, dan ia berhasil melakukan pembinan usia muda yang baik dan
satu dari pemain hasil binaan coach Rene Alberts adalah Ki Sung Yueng, ia
merupakan pemain Swansea City peserta dari Liga Premier Inggris dan ia
15
Menurut coach Rene Alberts pembinan usia muda merupakan asset
tulang punggung TimNas dimasa yang akan datang, namun Indonesia masih
Pembinaan usia muda yang baik tidak hanya di butuhkan dengan adanya
sarana dan fasilitator yang baik, namun juga dukungan lingkungan mereka.
baik.
3.2.2 Danurwindo
16
Alasan PSSI menunjuk Danurwindo sebagai Direktur Teknik TimNas adalah
Development untuk usia dini dan muda. Dan juga dibutuhkan seseorang yang
mengenal dengan baik budaya sepakbola Indonesia dan juga tahu tentang
Indonesia masih jauh dari kata baik. Jika sepuluh tahun lalu kita dapat
dikatakan masih lebih baik di bandingkan Thailand, jika kita lihat sekarang
tertinggal dari Thailand. Dari hal ini kita dapat melihat bahwa Thailand
kurangnya sarana dan pra-sarana untuk tempat pembinaan itu berlangsung dan
Pembinaan usia muda dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama untuk
anak-anak usia 6-12 tahun, pada tahapan ini merupakan pengenalan terhadap
sepakbola, disini sepakbola diajarkan secara fun dengan niatan mereka dapat
mengemari dan menggeluti olahraga ini di kemudian hari. Pada usia 6 sampai
9 tahun ini disebut sebagai masa discovery, karena pada masa ini mereka di
17
kenalkan dengan olahraga ini, mereka pemain yang berusia 6 sampai 9 tahun
di bimbing, bukan dilatih. Setelah itu dari umur 9 sampai 12 tahun mereka
pada saat umur 9 sampai 12 ini motoric merka akan berkembang. Pada
tahapan ini kualitas pelatih sangat di perlukan, karena pelatih harus tau porsi-
porsi latihan yang cocok untuk menjadi dasar sepabola mereka. Pelatih juga
harus mengerti karakteristik dari pemain tersebut karena jika tidak apa yang di
berikan pelatih sebagai dasar sepakbola malah membuat mereka down atau
tidak percaya diri. Pelatih- pelatih tersebut harus mengerti sepakbola era ini
atau zaman sekarang yang biasa disebut sepakbola modern. Karna sepakbola
Sepakbola modern ini mengandalkan bukan hanya kekuatan fisik atau kaki,
tapi yang terpenting kekuatan otak mereka, karna visi sepakbola yang baik
pembinaan usia muda dari usia 13 sampai 17 tahun merupakan fase terpenting
karena akan menentukan mereka jadi pemain yang hebat atau tidak. Pemain-
18
implementasikan serta di kembangkan. Jadi pada usia 13 sampai 17 bukan
menurut Danurwindo pentingnya di bentuk nya liga-liga untuk usia muda agar
Lampung Putra, lalu Petrokimia, dan terakhir Pupuk Kaltim. Sementara itu
Pupuk Kaltim, dan terus menanjak menjadi pelatih kepala untuk Tim PON
19
Pada sesi diskusi mengenai pembinaan usia muda yang di gelar oleh
salah satu saluran TV di Indonesia yaitu SCTV, coach Fachri sapaan akrab
berjalan bisa dibilang masih hanya yang berada di Jabodetabek, dan jumlah
dan provinsi seperti Aspov dan Askab tidak menjalankan tugasnya dengan
baik. Kompetisi yang ideal untuk pemain muda adalah kompetisi yang
jangka waktunya jangka panjang. Realita yang terjadi di kita Asprov atau
merupakan hal yang salah, karena jika bermain seperti itu mental pemain
akan down karena mereka memiliki tanggung jawab yang besar karena
harus menang, bukun untuk menambah jam terbang mereka. Salah satu
kompetisi di Jakarta yang baik adalah Liga Kompas Gramedia dan juga Liga
Topskor, ini menjadi acuan coach Fachri untuk mencari bibit-bibit muda
20
Terkahir coach Fachri menanggapi tentang apakah TC atau Training
Centre jangka panjang itu diperlukan atau tidak. Menurut coach Fachri TC
enam bulan. Selama enam bulan para pemain TimNas U-16 sudah diberikan
materi-materi serta pelatihan yang ditujukan agar merka menjadi tim yang
bulan. Otomatis mereka tertinggal banyak sekali pelajaran, dan pada saat
kembali dari TC mereka dihadapkan dengan ujian semester dan itu sulit
untuk mengejar pelajaran yang tertinggal selama enam bulan, dan juga
mereka pasti merasa lelah setelah menjalani TC dan butuh istirahat. Maka
dari itu menurut coach Fachri sangat diperlukan kompetisi yang sifatnya
liga untuk seluruh daerah di Indonesia sehingga TC jangka panjang ini tidak
perlu lagi diterapkan, di sisi lain hal ini dapat menghemat waktu,energy
serta biaya.
21
Zico dan Rendy Juliansyah. Indonesia juga berhasil meraih juara di
pension ia ditunjuk sebagai pelatih TimNas U-19 pada periode 2011 dan
periode 2013-2014, yang kala itu tim asuhannya yang akrab di juluki
Garuda Nusantara dan tak lupa di pimpin oleh Evan Dimas berhasil
menjuarai AFF U-19 2013. Lalu setelah sanksi FIFA yang mengenai
pembekuan PSSI, ia berhenti melatih TimNas dan setelah itu melatih klub
membawa Bali United menjadi klub dengan pembinaan usia muda bisa
dibilang terbaik dan akhirnya PSSI menunjuknya kembali sebagi arsitek dari
Pada tanggal 18 Oktober 2017, Indra Sjafri hadir dalam sesi diskusi
22
tenggapannya mengenai pembinaan yang sudah berlangsung di Indonesia
yang seharusnya menjadi tangan kanan dan kiri PSSI untuk pengembangan
mungkin diadakan tiap tahun karna pasti akan memakan biaya tapi itu bisa
disiasati dengan diadakannya hanya pada tahun genap saja. Kompetesi ini
tersebut. Lalu mereka semua di lombakan, dari situlah para pelatih dapat
menentukan siapa saja yang akan dipanggil untuk seleksi TimNas. Itu akan
yang dapat membuang-buang banyak waktu dan biaya karena Indonesia ini
sangat luas.
23
Indra Sjafri juga menanggapi tentang pemain-pemain muda yang ia
bina, ia menuturkan bahwa pemain muda harus dijaga. Salah satu pemain
yang naik daun saat di bina oleh Indra Sjafri adalah Evan Dimas dan yang
baru-baru ini adalah Egy Maulana Vikri. Ia mengkritik para pengamat dan
pemain setiap pertandingan. Kita sebagai pelatih harus bisa mengatakan kalau
ia salah atau jelek, kalau seorang pemain tersebut main jelek kita harus jujur
bukan berarti ia bermain jelek masih saja kita puji, itu salah besar. Karena dari
situ ia akan belajar, Egy merupakan pemain yang mau belajar dan bekerja
pada U-19 angkatan Evan Dimas yang sekarang hilang. Ia menuturkan bahwa
pemain muda yang ia cari bukan uang, namun menit bermain. Salah satu
contohnya Muklis Hadi Ning. Pada era U-19 angkatan pertama Muklis di
mendapat menit bermain. Tak perduli ia di kontrak jangka panjang, tapi kalau
binaannya pada U-19 angkatan pertama seperti Yabes Roni dan Ricky Fajrin,
saat di U-19 mereka jadi pemain lapis kedua. Yabes menjadi pelapis
lihat sekarang disaat mereka diberi waktu bermain yang lebih mereka
24
menunjukan kualitas terbaik mereka, terbukti sekarang mereka berdua
menjadi pilar-pilar penting bukan hanya untuk Bali United tapi juga untuk
Luis Milla Aspas atau biasanya di sapa Luis Milla adalah mantan
tahun yang lalu. Karir sepakbolanya berawal dari akademi La Masia atau
dari klub Pucol dan setelah itu ia menjadi assiten pelatih dari klub liga teratas
Spanyol yaitu Getafe. Setelah itu karirnya semakin menanjak hingga menjadi
TimNas Indonesia.
25
TimNas Indoensia dengan prestasi yang lebih baik, dan juga visi Luis Milla
yang sejalan dengan kepemimpinan yang baru era Edy Rahmayadi yaitu
pembinaan usia muda. Pada tanggal 18 Oktober 2017, PSSI bersama SCTV
merupakan warisan, warisan yang sangat berharga, yang harus dijaga oleh kita
menanggapi siapa saja pemain Indonesia yang saat ini menjadi unggulan di
Febri Haryadi, dan Septian David Maulana merupakan asset yang sangat
berharga bagii masa depan TimNas Indonesia. Semua pemain tersebut harus
kita jaga, kita harus bimbing mereka kalau perlu kita tentukan klub yang
sesuai dengan visi bermain mereka. Luis Milla juga menyarakan untuk
usia muda di Spanyol melibatkan U-16 dan U-19. Format yang di terapkan
punya TimNas U-16 dan U-19. Lalu TimNas tiap provinsi tersebut di beri
kompetisi yang sifatnya seperti liga, jadi tiap minggu mereka pasti bermain.
26
Nanti jika ada event untuk Piala Dunia U-17 atau U-21 , pelatih masing-
masing TimNas akan memberikan data dan statistic para pemain yang di
Spanyol. Jadi jika seorang pemain tidak hadir,pelatih masih akan percaya
dengan data dan statistic yang ada. Luis Milla menyarankan program ini untuk
pembinaan usia muda yang di terapkannya sudah ada pencapaian yang baik
salah satunya, peringkat FIFA Indonesia naik menjadi 165 yang sebelumnya
27
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kasus yang telah di lakukan oleh penulis serta
28
hipotesa yang diambil adalah H1 yaitu pembinaan usia muda berpengaruh terhadap
Hal ini terjadi karena pembinaan usia muda merupakan asset atau warisan yang
sangat berharga untuk kedepannya. Namun pembinaan usia muda di Indonesia belum
bisa dikatakan maksimal, karena masih banyak factor-faktor penghambat yang dapat
4.2 Saran
untuk menciptakan kesamaan visi dan misi, mengenai filosofi yang diterapkan
finishing atau tinggal memberikan sedikit materi saat pemanggilan dan seleksi
setiap lapangan sepakbola atau stadion mini di setiap kecamatan yang ada.
29
Jadi tiap anak yang menggantungkan mimpinya sebagai pemain sepakbola
dapat berlatih tidak jauh dari rumahnya, dan dapat terus berlatih di waktu-
kualitas pelatih yang ada di Indonesia. Hal ini di perlukan karena kualitas
pembinaan usia muda yang merata, tidak hanya di Jakarta tapi seluruh
bermain. Jadi itu akan menambah jam terbang mereka, lalu kompetisi yang
5. Kalau bisa PSSI membuat TimNas setiap provinsi yang di bantu oleh Asprov.
menyeleksi para pemain yang akan masuk ke TimNas. Jadi pelatih tak perlu
profesi hanya perlu memberikan data, dan pelatih TimNas kepala hanya
memanggil pemain yang disarankan oleh tiap TimNas dari tiap provinsi.
30
DAFTAR PUSTAKA
muda”
31
https://youtu.be/2Vsi02rp3Vk
https://youtu.be/i3lDboNEN0Y
https://youtu.be/jUYU9HtMDrA
https://www.google.co.id/amp/www.indosport.com/sepakbola/amp/201
71021/tingkatkan-pembinaan-usia-muda-pssi-gandeng-kemendikbud.
https://www.google.co.id/amp/bali.tribunnews.com/amp/2015/12/08/filosofi-
grassroot-football-anak-belajar-sepakbola-dari-bermain-sepakbola
32
BIODATA PENELITI
NISN : 15.6014
33
Alamat Rumah : Perumahan Cibubur Indah III Jl. Al Hidayah 1 No.46
RT 003/RW006 Ciracas,Jakarta Timur
Riwayat Pendidikan :
LAMPIRAN
34
Diskusi PSSI yang bekerjasama dengan Pers Indonesia, mengenai pembinaan usia
muda
35
Pelatihan mengenai pembinaan usia muda yang di lakukan oleh coach Rene Alberts
36