Abstrak— Permainan sepak bola digemari oleh hampir Indonesia berupaya menjaga eksistensinya di dunia sepak
seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Indonesia berupaya
bola. Segala macam kompetisi pun diikuti agar
menjaga eksistensinya di dunia sepak bola. Segala macam
kompetisi pun diikuti agar persepak bolaan Indonesia bisa
persepakbolaan Indonesia bisa diakui di kancah internasional.
diakui di kancah internasional. Namun minimnya kualitas Namun minimnya kualitas sumber daya manusia
sumber daya manusia menghambat tim nasional (Timnas) menghambat tim nasional (Timnas) Indonesia untuk banyak
Indonesia untuk banyak menghasilkan prestasi di kancah menghasilkan prestasi di kancah internasional.
internasional. Dari fakta-fakta tersebut sebuah akademisepak Di saat sepak bola modern tengah berkembang
bola menjadi alternaltif dalam mencetak pemain-pemain yang Indonesia juga memiliki keinginan untuk menunjukan
memiliki bakat serta memiliki prilaku yang baik . Ide yang
eksistensinya di dunia sepak bola lokal maupun internasional.
konsep yang di tawarkan yaitu sebuah akademi pemain sepak
bola muda dengan konsep rancangan yang bisa merangsang Hal ini membuat saya berpikir bagaimana cara agar sepak bola
motivasi, jiwa kompetisi serta kebersamaan. Akademi ini Indonesia bisa di perhitungkan kualitasnya. Lalu bagaimana
diharapkan mampu berkontribusi terhadap persepak bolaan agar bisa membentuk sebuah tim nasional yang berkualitas
nasional dan menjadi harapan kita semua. demi menjawab harapan yang besar dari masyarakat
Indonesia yang loyalitasnya tidak perlu diragukan?
Kata Kunci— Akademi , Sepak bola, Prilaku. Ada beberapa macam tolak ukur dalam membentuk kualitas
persepakbolaan suatu negara. Faktor yang paling
I. PENDAHULUAN mempengaruhi adalah kualitas liga lokalnya. Dimana terbukti
negara yang memiliki tim nasional yang berkualitas
S AAT ini Sepak bola menjadi salah satu olahraga
yang diminati dan digemari oleh hampir semua orang di
bumi. Sepak bola juga bisa dinikmati oleh semua kalangan
memiliki liga yang berkualitas pula. Lalu bagaimana
membentuk sebuah liga yang berkualitas? Tentu saja tim
yang ikut memiliki kualitas pula. Lalu bagaimana cara
usia dan
membentuk tim yang berkualitas? Pembibitan usia muda
lapisan
masyarakat. merupakan jawaban yang paling tepat.
Hingga kini, tidak ada olahraga yang mendapatkan Jadi bisa disimpulkan bahwa dengan pembimbitan
sambutan paling meriah dan gegap gempita dari masyarakat di pemain usia muda di harapkan mampu memberi kontribusi
berbagai negara dunia selain sepak bola. Untuk itulah yang maksimal mulai dari tingkat lokal sampai internasional.
tidak sedikit analisa yang meyakini bahwa sepak bola bukan Sehigga dengan begitu sebuah AKADEMI SEPAKBOLA
sekedar olahraga, tapi sebuah olahraga yang menimbulkan modern diharapkan mampu menjadi solusi bagi
perang, revolusi, dan menjadi perhatian mafia dan para persepakbolaan Indonesia.
diktator. Sepak bola modern kini berkembang dari masa Saya mencoba mengangkat isyu tentang kontribusi klub
ke masa. Banyak sekali aspek yang di pengaruhi atau sepak bola Persebaya Surabaya terhadap perkembangan sepak
mempengaruhi dalam proses berkembangnya olah raga ini bola nasional. Yang diharapkan mampu menyuplai pemain-
diantarannya aspek sosial, ekonomi, politik dan hiburan. pemain muda yang berkualitas sehingga membuat timnas
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki Indonesia menjadi tim yang lebih kuat dan besar.
antusias yang tinggi terhadap olahraga sepak bola. Hampir Persebaya merupakan tim sepak bola yang telah 88 tahun
seluruh lapisan masyarakat menggemari olahraga ini. eksis di dunia sepak bola nasional. Sederet prestasi juga telah
Terbukti dengan menjamurnya klub-klub sepak bola di ditunjukan tim ini. melalui hal itu penulis melihat fenomena
berbagai daerah di Indonesia. ini sebagai suatu fenomena yang pantas di angkat. Selain itu
Sepak bola merupakan olahraga yang diminati dan basis supporter yang besar menjadi potensi tersendiri.
digemari banyak orang di berbagai belahan dunia. sepak bola Sebagai salah satu penggemar sepak bola tentunya saya juga
juga memiliki peran penting pada kehidupan. Sehingga setiap berharap PERSEBAYA mampu berkontribusi terhadap
perkembangan sepak bola menjadi pembahasan yang menarik persepak bolaan nasional dengan pembibitan pemain usia
untuk diikuti dan dibahas.
Permainan sepak bola di Indonesia juga berkembang pesat.
Dibawah naungan organisasi Persatuan Sepak Bola Indonesia
(PSSI) yang didirikan pada tahun 1930 di
Yogyakarta,
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-14
Gambar 7. Program
ruang
B. Kriteria desain
Gambar 8. Konsep rancangan
f. desain harus bisa mingkatkan motivasi pemain
binaan g. desain harus bisa menumbuhkan jiwa
kompetisi
h. desain harus bisa menumbuhkan rasa kebersamaan
dan ikatan emosional
[10] S Scheunemann, Timo dkk. (2012). Kurikulum & Pedoman Dasar Sepak
Bola Indonesia. Jakarta : PSSI.
[11] Siahaan, Pangeran . (2014).The Big Pang Theory: Talking Nonsense
About Football (Indonesian Edition)
[12] Rhed, CONCEPTUAL and ACTIVITY DIAGRAMS
[13] SCHEUNEMANN, TIMO, Perbedaan Akademi dan
Sekolah Sepak Bola (SSB),
http://www.supersoccer.co.id/supersoccer-
tv/perbedaan-akademi- dan-sekolah-sepak-bola-ssb
[14]
http://www.novembre.it/architecture/casa-
milan-ac-milan-21/ [15]
http://www.acmilan.com/en/news/show/1519
47
[16] http://www.dezeen.com/2011/01/06/football-
training-centre-soweto-by- rufproject/
[17] http://rufproject.com/#/ftc-soweto/
[18] http://www.archdaily.com/96408/football-
training-centre-soweto- rufproject/
Abstrak – Untuk meraih prestasi yang optimal pada suatu cabang olahraga terdapat beberapa cara yang bisa
dilakukan. Salah satunya yaitu proses p e n g identifikasian minat dan bakat olahraga y a n g hendaknya
dilakukan sejak usai dini, hal tersebut bertujuan untuk menggali potensi atlit yang berprestasi dalam kompetisi
olahraga. Sebagai daerah dengan letak geografis serta keragaman suku dan budaya, Banyuwangi memiliki potensi
melahirkan berbagai macam bakat olahraga pada anak-anak usia dini sesuai dengan etnisnya masing-masing.
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi minat dan bakat olahraga anak usia dini pada
suku jawa yang ada di Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan sampel pengukuran
berjumlah 30 siswa yang merepresentasikan populasi seluruh siswa SD di Kabupaten Banyuwangi. Rentang usia
11– 14 tahun, memiliki latar belakang dari suku jawa. Pengukuran dilakukan dengan metode angket dan test
pengukuran pemanduan bakat sport search. Indikator bakat olahraga secara ilmiah ditinjau dari tinggi badan,
tinggi duduk, berat badan, rentang lengan, lempar tangkap bola tenis, lempar bola basket, loncat tegak, lari
kelincahan, lari cepat 40 meter, dan lari multitahap. Penelitian dilakukan dengan metode pengukuran
langsung di lapangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiman dan dilakukan di tingkat sekolah dasar. .
Sampel pada penelitian ini menggunakan anak usia dini usia 11-
14 tahun yang bertempat tinggal di wilayah dataran rendah (suku jawa): kecamatan srono dan kecamatan genteng.
Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket untuk mengetahui minat dan metode sport
search
untuk mengetahui bakat pada anak-anak usia dini tersebut.Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, dapat
disimpulkan bahwa data dari hasil tes dan pengukuran dengan menggunakan software sport search memiliki
kesesuaian pada beberapa indikator meskipun tidak secara langsung mengacu pada cabang olahraga yang
paling dominan diminati yaitu sepak bola (60%). Data dari sport search menunjukkan bahwa anak-anak usia dini
tersebut berbakat
dalam cabang olahraga atletik dengan kategori sangat potensial pada lari cepat, potensial pada lompat jangkit dan
cukup potensial pada lari gawang. Ketiga nomor atletik tersebut merupakan beberapa indikator kondisi fisik yang
penting dan dominan dalam cabang olahraga sepakbola. Karena ketiga nomor atletik tersebut membutuhkan
beberapa unsur yang baik seperti lari cepat 40 meter, kelincahan dan vertical jump.
Kata Kunci – Minat dan Bakat Olahraga, usia dini, Suku Jawa, Sport
Search.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Permana, A. (2013). Bakat Olah Raga Suku Melayu di
Kalimantan Barat (Deskripsi Tentang Potensi Bakat Olahraga Usia 11-14
Tahun Suku Melayu di Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Olahraga, 2(2),
126-133.
[2] Sungkowono, Haryono S. (2013). Minat dan Bakat
Olahraga Siswa SD dan SMP di Kabupaten Demak Tahun
2014. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 2, 106-
113.
[3] Syafruddin. (2012). Ilmu Kepelatihan Olahraga. UNP Press: Padang
[4] Trianda, R. Y. (2010). Identifikasi Bakat Siswa Sekolah
Dasar Negeri se-Kecamatan Ngemplak Boyolali Tahun
2008,. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
[5] Zainal A, Ilham SF dan Putra S. (2017). Identifikasi Bakat Olahraga Siswa
Sekolah Dasar Di Pontianak Barat. Jurnal Pendidikan Olahraga, 6(2), 129-
139.
[6] Isfiani T, Soetardji, Dwikusworo EP. (2013). Potensi Bakat Olahraga Siswa
Sekolah Dasar Negeri 01 Kerangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten
Kendal, Journal of Sport Science and Fitness 2(2): p.35-38.
[7] Suntoro, F. E. (2013). Survey Pemanduan Bakat Atlet Cabang Olahraga
Sepakbola pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V Di SD Negeri
Karanganyar 01 Semarang Tahun 2012/2013. Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi .
[8] Jamalong, A. (2014). Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional secara
Dini Melalui Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat
Pembinaan dan Laatihan Mahasiswa (PPLM). Jurnal Pendidikan Olahraga,
3(2),
156-168.
[9] Nuruddin, PBS. (2012). Pengembangan Instrumen
Pemanduan Bakat Cabang Olahraga Anggar Menuju Atlet
2022. Jurnal Ilmiah SPIRIT, 12(3), 33-47.
[10] Maksum, A. (2008). Psikologi Olahraga, Teori dan
Aplikasi. Surabaya: Unesa University Press.
[11] Islahuzzman, N. (2010). Identifikasi Bakat Usia Dini Siswa
SD-SMP Surakarta, Paedagogia. Jurnal FKIP UNS, 13(1),
61-69.
[12] Kusnanik, M. W. (2014). Kusnanik MW, 2014, Model Pengukuran
Antropometrik, Fisiologis, dan Biomotorik Dalam Mengidentifikasi Bibit
Atlet Berbakat Cabang Olahraga Sepakbola, Prosiding, Pertemuan Ilmiah Ilmu
Keolahragaan Nasional 2014,. Penerapan Iptek dan Penguatan Ilmu
Keolahragaan Dalam Mendukung Prestasi Olahraga Nasional, (hal. 146-
157).
[13] Candra, AT (2016). Studi Tentang Kemampuan Lompat Tegak Siswa
Sekolah Dasar Negeri Berdasarkan Perbedaan Geografis Sebagai
Identifikasi Bakat Olahraga. Jurnal SPORTIF, 2(2), 1-14.
[14] Faizin, N. (2015). Identifikasi Bakat Olahraga Cabang
Bola Basket Dengan Metode Sport Search pada Siswa KU
11-15 Tahun Asrama Marsudirini Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang
Tahun 2014/2015,. Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Kepelatihan.
[15] Suryadi, L. E. (2015). Identifikasi Bakat Olahraga di Pulau
Lombok ( Perbandingan Bakat Olahraga Usia 11-14 Tahun Ditinjau Dari
Dataran Rendah dan Tinggi. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.