Anda di halaman 1dari 4

Nama : Flonis Gea

Kelas : X TB 1

Mapel : Bahasa Indonesia

Jawaban
1. Struktur dari teks biografi :
 Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang menjelaskan tentang pengenalan tokoh, berisi
gambaran awal tentang tokoh yang dibicarakan dalam biografi tersebut.
 Peristiwa dan masalah
Bagian dari peristiwa atau kejadian merupakan bagian yang berisi tentang sebuah
peristiwa atau kejadian yang pernah dialami, termasuk didalamnya memuat tentang
masalah-masalah yang pernah dihadapinya dalam mencapai tujuan serta cita-citanya.
Hal yang menarik, menganggumkan, mengesankan dan mengharukan yang pernah
dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian ini.
 Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi tentang pandangan
penulis terhadap tokoh yang diceritakan tersebut. Reorientasi bersifat opsional, yang
artinya pada bagian ini boleh ada atau tidak.

2. Hal yang dapat diteladani dari biografi B.J Habbie :


 Disiplin waktu
Beragam gelar pendidikan dan kesuksesan di bidang iptek mustahil ia dapat
tanpa kedisplinan yang tinggi. Contoh kecil dari kedis[lina seorang B.J Habbie ialah
caranya dalam membagi waktu.
Dalam 24 jam, pria yang akrab dipanggil eyang ini konsisten membagi
waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang dengan para
tamunya. Namun dari semuanya, ia paling banyak menghabiskan waktu untuk
membaca dan menulis. Total ia mengalokasikan waktu tujuh jam untuk kedua
aktivitas tersebut.

 Rasa ingin tahu


Dalam banyak kesempatan, B.J Habbie mengaku sebagai orang dengan rasa ingin
tahu yang sangat tinggi. Panca inderanya aktif menangkap segala hal yang ada
disekelilingnya dan berusaha menganalisa. Dirinya tak pernah berhenti berpikir.
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya maka ia banyak membaca buku saat malam
hari. Hal ini berhubungan dengan kebiasaannya yang hanya tidur dalam waktu
cukup singkat, hanya 5 jam.
 Penuh pengabdian
Nama B.J Habbie sangat dipandang di dunia iptek internasional. Dirinya bahkan
sempat menjabat sebagai direktur perusahaan pesawat di jerman. Namun, ketika
panggilan untuk menjadi presiden RI datang, ia tanpa ragu memutuskan pulang ke
Tanah Air.
Alasan yang mendorongnya ialah, tawaran tersebut merupakan kesempatan
memberikan segala ilmunya untuk kemajuan bangsa.

 Peduli keluarga
Sudah bukan rahasia lagi bahwa B.J Habbie adalah sosok yang sangat mencintai
mendiang istrinya., Hasri Ainun Besari. Bahkan, kisahnya pernah diangkat menjadi
film layar lebar. Hal ini bisa dijadikan contoh bahwa sudah sepatutnya kita
membantu waktu seimbang untuk pekerjaan dan keluarga.
Sosok B.J Habbie memang penuh dengan nilai-nilai keteladanan. Maka tak salah
bila kita menjadikannya sebagai salah satu inspirasi untuk terus berkarya menggapai
sukses.

3. Unsur-unsur puisi :

a. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang terkandung dalam puisi dan
mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Diantaranya :
 Diksi atau pilihan kata. Dalam membangun puisi, penyair berusaha memilih kata-
kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan komposisi bunyi dalam rima dan
irama, kedudukan kata ditengah-tengah kata lain, dan kedudukan kata dala puisi dalam
konteks keseluruhan.
 Daya bayang atau imaji. Yang dimaksud dengan daya bayang atau imaji ketika
membangun puisi adalah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat
menimbulkan imaji visual, auditif, maupun taktil.
 Gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa atau majas atau bahasa figuratif dalam puisi
adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara
yang tidak biasa atau menggunakan kata-kata yang bermakna kiasan atau lambing.
 Bunyi. Bunyi dalam puisi mengacu pada digunakannya kata-kata tertentu sehingga
menimbulkan efek nuansa tertentu.
 Ritme. Ritme dalam puisi mengacu pada dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa
monoton bagi penikmat puisi.
 Tema. Tema dalam puisi mengacu pada ide atau gagasan pokok yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui puisinya.
b. Unsur entrinsik
Unsur entrinsik puisi merupakan unsur- unsur yang berada di luar puisi dan
mempengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Diantaranya :
 Aspek historis mengacu pada unsur-unsur kesejarahan atau gagasan yang
terkandung dalam puisi.
 Aspek psikologis mengacu pada aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam
puisi.
 Aspek filsafat. Beberapa ahli menyatakan bahwa filsafat berkaitan erat dengan puisi
atau karya sastra keseluruhan dan beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa filsafat
dan karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terkait satu sama lain.
 Aspek religious puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh
pengarang.

4. Hal yang diperhatikan dalam membaca puisi :


 Ekspresi/mimik
Ekspresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Sedangkan mimik
adalah gerak air muka.
 Kinesik
Kinesik adalah gerak anggota tubuh.

 Kejelasan artikulasi
Artikulasi adalah ketepatan dalam melafalkan kata-kata.
 Timbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
 Irama puisi adalah panjang pendek, keras, lembut, tinggi rendahnya suara.
 Intonasi yaitu tekanan dinamik dan tekanan tempo saat membaca puisi.
 Diksi yaitu pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
 Tempo yaitu Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan
menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Dimana harus ada jeda, dimana kita harus
menyambung atau mencuri nafas.
 Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada
saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan
mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan
yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
 Modulasi yaitu mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
 Jeda yaitu pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
 Pernafasan yang artinya, biasanya dalam membaca puisi yang digunakan adalah
pernafasan perut.
 Penampilan
Salah satu faktor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau
performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup,
berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).
 Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bisa memberikan sentuhan, bahkan
menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
 Konsentrasi yaitu pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.

5. Satu bait puisi menggunakan :

a. Imaji visual

Tikar pucuk tikar mengkuang

Alas nikah raja melayu

Ikan busuk jangan dibuang

Buat perecah disaur kayu

b. Imaji auditif

Suara gitar mendayu-dayu

Bercampur desau angin menderu

Kecipak ombak menggericik ricuh

Bersamaan hujan mengguntur luruh

Anda mungkin juga menyukai