Anda di halaman 1dari 13

BAB V

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Implementasi

Setelah dilakukan LOKMIN I pada tanggal 6 Januari 2023 masalah yang

disepakati untuk diangkat dan ditindak lanjuti di ruang rawat inap Ambun Suri

Lantai 2 RSAM Bukitinggi adalah belum optimalnya pelaksanaan overan

menggunakan SBAR di ruangan Ambun Suri lantai 2, belum optimalnya

pelaksanaan pre - post conference di ruangan Ambun Suri lantai 2, belum

optimalnya penggunaan 3S dalam pendokumentasian (SOAP), struktur

organisasi di ruangan belum terpajang.

Adapun solusi atau pemecahan masalah dari keempat masalah yang

diangkat, sesuai dengan Planning of Action yang telah dibuat antara lain

72
73

1. Belum Optimalnya Pelaksanaan Overan Menggunakan SBAR di Ruang

Rawat Inap Ambun Suri Lantai 2

a. Kegiatan
1) Desiminasi

Desiminasi ilmu dilaksanakan pada hari Rabu,18 Januari 2023

diruangan pendidikan rawat inap Ambun Suri lantai 2 pukul 11.00

WIB dan dihadiri oleh CI klinik, kepala ruangan dan 14 perawat

dari ruangan Ambun Suri lantai 2. Di ruangan Ambun Suri lantai

2 masih belum optimalnya pelaksanaan overan menggunakan

SBAR, maka mahasiswa didampingi oleh CI klinik memberi

pemaparan materi tentang bagaimana cara overan menggunakan

SBAR yang seharusnya :


74

2) Role Play

Mahasiswa melakukan role play pada hari Jum’at, 13 Januari

2023 tentang pelaksanaan overan menggunakan SBAR dilakukan

oleh mahasiswa manajemen dan di hadiri oleh CI klinik, kepala

ruangan dan perawat shif malam dan shif pagi di ruang rawat inap

Ambun Suri lantai 2.

b. Evaluasi

Sebelum dilakukan implementasi Persentase pelaksanaan overan

dengan menggunakan metode SBAR sebelum dilakukan desiminasi

sekitar 37,5% Setelah dilakukan implementasi Persentase

pelaksanaan overan dengan menggunakan metode SBAR sekitar

37,5%, dan untuk Persentase pelaksanaan hand over sebelum

dilakukan desiminasi sekitar 33% dan setelah dilakukan

implementasi Persentase pelaksanaan hand over sekitar 100%.

Hasil evaluasi yang didapat, menurut kelompok terjadi

peningkatan dalam pelaksanaan hand over yaitu hand over

dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab ruangan masing-masing

dan menggunakan komunikasi terapeutik, serta dilakukannya validasi

keadaan pasien dengan data yang didapat dari overan. Sedangkan


75

untuk Pelaksanaan overan dengan menggunakan metode SBAR

belum terjadi peningkatan disebabkan terbatasnya waktu karena

kurangnya tenaga kesehatan dan banyaknya jumlah pasien dengan tingkat

ketergantungan pasien yang tinggi, dan juga butuhnya waktu untuk

beradaptasi dengan implementasi baru yang diberikan

c. Rencana Tindak Lanjut

Untuk Pelaksanaan hand over / timbang terima ke pasien

diharapkan kerja sama antara karu dan staf perawat lainnya dalam

mempertahankan dan meningkatkan pelaksanannya sesuai SOP agar

tercapai pelayanan Kesehatan yang lebih optimal. Untuk Pelaksanaan

overan dengan menggunakan metode SBAR diharapkan karu

membagi rentang kendali sebelum overan, sehingga saat overan dan

timbang terima hanya dilakukan oleh katim dan perawat yang

bertanggung jawab dengan pasien masing-masing agar waktu

pelaksaannya lebih efektif dan efisien untuk melakukan asuhan

tindakan keperawatan.

2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pre – Post Conference di Ruang

Rawat Inap Ambun Suri Lantai 2

a. Kegiatan
1) Desiminasi ilmu

Desiminasi ilmu dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Januari 2023

diruangan pendidikan rawat inap Ambun Suri lantai 2 pukul 11.00

WIB dan dihadiri oleh CI klinik dan 14 perawat dari ruangan Ambun

Suri lantai 2. Di ruang rawat inap Ambun Suri lantai 2 pelaksanaan

pre-post conference masih belum optimal dilaksanakan, maka

mahasiswa didampingi oleh CI klinik memberi pemaparan materi

tentang bagaimana cara pre-post conference yang sesuai SOP.


76

b. Evaluasi

Sebelum dilakukan implementasi Persentase pelaksanaan pre

conference sebelum dilakukan desiminasi sekitar 62,5%, dan

setelah Persentase pelaksanaan pre-conference setelah dilakukan

desiminasi sekitar 62,5%. Sedangkan untuk Persentase pelaksanaan

post-conference sebelum dilakukan implementasi sekitar 71% dan

setelah dilakukan implementasi Persentase pelaksanaan post-

conference sekitar 71%.

Hasil evaluasi yang didapat kelompok yaitu belum terjadi

peningkatan pada pelaksanaan pre dan post conference hal ini

terjadi karena belum efisiensinya ruangan dalam memanage waktu

pada pelaksanaan asuhan keperawatan sehingga pelaksanaan pre-

post conference belum bisa dilakukan scara terjadwal.

c. Rencana Tindak Lanjut

Agar lebih optimalnya pelaksanaan pre-post conference di

ruang rawat inap ambun suri lantai 2, maka diharapkan kerjasama

antara karu dan staf perawat lainnya dalam memanage waktu

pelaksanaan pre-post conference sehingga asuhan keperawatan yang

diberikan lebih maksimal.


77

3. Belum Optimalnya Penggunaan 3S (SDKI,SLKI,SIKI) Dalam

Pendoumentasian (SOAP)

a. Kegiatan

1) Desiminasi

Desiminasi ilmu dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Januari 2023

di ruangan pendidikan rawat inap Ambun Suri lantai 2 pukul 11.00

WIB dan dihadiri oleh CI klinik, kepala ruangan dan 14 perawat dari

ruangan Ambun Suri lantai 2. Diruangan ambun suri lantai 2

penggunaan 3S (SDKI,SLKI,SIKI) dalam pendokumentasian (SOAP)

masih belum optimal maka mahasiswa didampingi oleh CI klinik

memberi pemaparan

materi tentang penggunaan 3S (SDKI,SLKI,SIKI) dalam menegakkan

diagnose keperawatan.

b. Evaluasi

Sebelum dilakukan implementasi Persentase pelaksanaan

pendokumentasian dengan menggunakan 3S (SDKI,SLKI,SIKI)

sekitar 33%, dan setelah dilakukan implementasi Persentase

pelaksanaan pendokumentasian dengan menggunakan 3S

(SDKI,SLKI,SIKI) sekitar 100%.

Hasil evaluasi yang didapat oleh kelompok terjadi peningkatan pada

pelaksanaan pendokumentasian dengan menggunakan 3S

(SKI,SLKI,SIKI) di ruang ambun suri lantai 2 hal ini karenakan saat

pemberian implementasi (desiminasi ilmu) 70% perawat ruangan

mengahadiri dan memahami materi yang diberikan sehingga

pelaksanaan pendokumentasian menggunakan 3S (SDKI,SLKI,SIKI)

dapat tercapai.
78

c. Rencana Tindak Lanjut

Diharapakan kepala ruangan dan staff perawat lainnya agar lebih

dapat mempertahankan penggunaan 3S (SDKI,SLKI,SIKI) dalam

pendokumentasian askep.

4. Belum terpanjangnya struktur organisasi diruang rawat inap Ambun Suri lantai 2

a. Kegiatan
1) Pembaharuan Struktur organisasi

Telah dilakukannya pembaharuan struktur organisasi terbaru oleh

kepala ruangan rawat inap Ambun Suri lantai 2, tetapi belum

terpajangnya struktur di ruangan. Maka dari itu kami mahasiswa

manajemen profesi mendesain dan mencetak struktur organisasi ruangan

Ambun Suri lantai 2.

Struktur Lama
79

Struktur Baru

2) Evaluasi

Sudah terpajang struktur organisasi diruang ambun suri lantai

2, hasil yang tercapai 90%.


80

Daftar Tabel 5.1

INOVASI

No Inovasi Penanggung jawab

Memprbaharui desain struktur


1 Kelompok
ruangan Ambun Suri lantai 2

Membuat poster lemari laken Yossyana Elvira, S.Kep


2

Membuat poster ruangan prasat


Fatma Yuli Fitriani, S.Kep
3 (tempat obat)

4 Membuat poster ruang berkas Athiyya Gusman, S.Kep

Membuat poster ruang gudang, laken


5 Sandra Dewi, S.Kep
kotor

6 Membuat poster ruang tindakan Wilrahmi Izahri, S.Kep

Gambar paru, 12 nervus kranial, saraf


7 Endang Hanisyah, S.Kep
spinal

8 Membuat doa overan Hayatul Husna, S.Kep

Membuat poster ruang isolasi (area


9 wajib masker dan ruangan dalam Sridevi Putri Handani, S.Kep
keadaan tertutup)
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa masalah diperoleh 4 masalah

terkait manajemen di ruang rawat inap Ambun Suri lantai 2 RSAM

Bukittinggi. Namun setelah dilakukan Lokmin 1 masalah yang diangkat

dan ditindak lanjuti ada 4 masalah antara lain :

a. Belum optimalnya pelaksanaan overan menggunakan SBAR di ruang

rawat inap Ambun Suri Lantai 2

b. Belum optimalnya pelaksanaan pre – post conference di ruang rawat inap

Ambun Suri Lantai 2

c. Belum optimalnya penggunaan 3S dalam pendokumentasian (SOAP)

d. Struktur organisasi di ruang rawat inap Ambun Suri lantai 2 belum

terpajang

2. Tindak lanjut untuk keempat masalah yang telah ditetapkan dalam

LOKMIN 1antara lain :

a. Desiminasi ilmu tentang pelaksanaan overan menggunakan SBAR,


pelaksanaan pre-post conference, dan penggunaan 3S dalam pengisian
SOAP
b. Role play overan mnggunakan SBAR, pelaksanaan pre-post
conference
c. Pemajangan struktur organisasi di ruang Ambun Suri lantai 2.
3. Setelah dilakukannya implementasi, hasil evaluasi yangdiperoleh
antara lain :
a. Target yang diharapakan untuk masalah belum optimalnya pelaksanaan

overan menggunakan SBAR di ruang rawat inap Ambun Suri Lantai 2:

80%, setelah dilakukannya implementasihasil yang tercapai 55%

81
82

b. Target yang diharapkan untuk masalah Belum optimalnya pelaksanaan pre

– post conference di ruang rawat inap Ambun Suri Lantai 2 : 80%, setelah

dilakukan implementasi hasil yang tercapai 70%.

c. Target yang diharapkan untuk masalah Belum optimalnya penggunaan 3S

dalam pendokumentasian (SOAP) di ruang rawat inap Ambun Suri lantai

2 : 80%, hasil yang tercapai tercapai 80%

d. Target yang diharapkan untuk masalah Belum terpajangnya struktur

organisasi di ruang rawat inap Ambun Suri lantai 2 : 85 %, hasil yang

tercapai 90%.

B. SARAN

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan koordinasi

dengan Kepala-kepala ruangan tentang jumlah ketenagaan yangdibutuhkan

demi meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Selain itu, ada

baiknya pihak rumah sakit dapat membuat kebijakan-kebijakan yang

mendukung terlaksananya metode pemberian asuhan keperawatan yang

diterapkan di ruang rawat inap. Selain itu pastikan staf ruangan

mendapatkan insentif yang sesuai agar meningkatkan motivasi kerja

mereka.

2. Untuk Ruang Rawat Inap Ambun Suri lantai 2

Tingkatkan motivasi pada staf untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan motivasi mereka untuk ikut seminar dan

pelatihan-pelatihan untuk mengupdate ilmu. Jalin komunikasi yang

persuasif agar staf perawat di ruangan mau melakukan perubahan terkait


83

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang harus sesuai dengan standar

yan telah ditetapkan.

3. Untuk Mahasiswa

Saat melakukan praktek manajemen keperawatan pastikan

melakukan pengkajian masalah manajemen secara lebih komprehensif. Dan

jalin komunikasi yang efektif dengan semua staf di ruangan agar dapat

optimal dalam melakukan perbaikan manajerial di ruang.


DAFTAR PUSTAKA

Candra, Syahputra. (2017). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Bogor:


In Media

Dahlan, M. S. (2017). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan:


Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat (6th ed.). Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.

Damanik et al., (2019). Hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja


perawat di RS Tentara. Jurnal Keperawatan Priority. 2(1), 64–73.

Depkes RI. (2009).Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


836/MENKES/2005 tentang pedoman pengembangan
manajemen kinerja perawat dan bidan. Jakarta

Depkes RI. (2015).Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


10/MENKES/2015 tentang standar pelayanan keperawatan di
rumah sakit. Jakarta

Dharma, K. K. (2015). Metodologi penelitian keperawatan : panduan


melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta: Trans
Info

Dickerson, B. J., & Latina, A. (2017). Team nursing : a collaborative


approach improves patient care. Nursing Journal. 47(10), 1-2.

Dourado, J., & Lima, A. De. (2019). Perception of the nursing team on
climate organizational safety of a Public Hospital, Enferemia
Global, http://dx.doi.org/10.6018/eglobal.18.1.309061119–13

84

Anda mungkin juga menyukai