Anda di halaman 1dari 4

MASA KECIL

Ih… tan atu duluan' kata seorang anak kecil dengan tampang polosnya.
'Enda mau, itu aku duluan' jawab yang lainnya.
'Ima.. itu, atu duluan' katanya pada sahabatnya yang biasa di panggil Ima oleh
dirinya.
'Aku ih..' jawab Ima.

Perkenalkan, anak kecil yang tidak bisa ngomong huruf 'K' tadi, bernama Dicky
Muhammad Prasetya atau di panggil Dicky. Dan, yang enggak bisa ngomong 'G'
atau yang dipanggil Ima itu bernama lengkap Bisma Karisma.

Saat ini, mereka berdua sedang berada di sebuah taman kanak-kanak. Wajah
mereka begitu polos hingga gampang untuk dibohongi.

'Anak-anak, sudah dong, jangan pada bertengkar' lerai seorang guru taman
kanak-kanak yang bernama Dina. Lebih tepatnya Pramudina Afra Narudana.
'Ibu, atu tan yang main robot-robotan duluan' kata Dicky.
'Endak bu, Dicky bohon' jawab Bisma.
'Sudah-sudah… biar lebih adil, ibu kasih satu robot lagi. Gimana? Mau enggak?'
tanya Bu Dina sambil menunjuk sebuah mainan robot-robotan.
Bisma menganggukan kepalanya.

Lalu, Bu Dina memberikan mainan robot-robotan itu pada Bisma. Hey.. lihatlah!
Sepertinya Dicky terlihat tidak senang. Mungkin, ia iri dengan Bisma yang diberi
mainan robot-robotan oleh Bu Dina.

'Bu, atu mau itu' kata Dicky sambil menunjuk mainan robot yang sekarang
sedang dipegang Bisma.
'Kan, kamu sudah dapat' jawab Bu Dina.
'Engga mau, atu maunya itu' rengek Dicky.
'Bisma, kamu kasih ya, mainannya ke Dicky!' suruh Bu Dina.

Namun, Bisma hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan


aktifitasnya, bermain robot-robotan. Karena keinginannya tidak di penuhi,
akhirnya Dicky menangis.

Guru taman kanak-kanak lainnya, menghampiri Bu Dina yang sepertinya


kewalahan untuk menenangka Dicky.
'Ada apa ini, bu?' tanya seorang laki-laki dengan suara bass-nya. Sebut saja
namanya Muhammad Reza Anugrah atau yang biasa di sapa oleh murid-murid
taman kanak-kanak Pak Eja.
'Ini Pak, Dicky mau tuker mainannya ke Bisma. Sedangkan dia sudah punya
robot-robotan' jawab Bu Dina. Pak Eja hanya menganggukan kepalanya tanda
mengerti.

Ia lalu menghampiri Dicky dan berjongkok agar tingginya sama dengan muridnya
yang paling imut itu.

'Dicky mau robot-robotan?' tanya Pak Eja.


'Mau ..' jawab Dicky sambil menganggukan kepalanya.
'Ini robot-robotannya' kata Pak Eja sambil memberikan mainan robotan pada
Dicky. Hust.. tahu tidak, sebenarnya, robot-robotan yang diberikan Pak Eja itu,
mainannya Dicky sendiri lho. Hehe… dengan polos, Dicky menerimanya
'Matasih, pa' kata Dicky.
'Sama-sama. Sudah ya, kalian jangan bertengkar lagi? Kasihan tuh, Bu Dina
kewalahan' kata Pak Eja.
'Dicky duluan tuh pak' kata Bisma menunjuk Dicky.
'Butan Dicky, tapi Ima duluan' kata Dicky.
'Sudah, kalian semua anak baik kok' jawab Bu Dina.

Setelah itu, Bisma dan Dicky kembali bermain robot-robotan yang mereka
berdua miliki. Sementara Bu Dina dan Pak Eja, mereka tersenyum melihat Bisma
dan Dicky yang telah akur.

'Bu, Ima mau tidur' kata Bisma sambil menguap.


'Dicky juga mau bobo bu' sambung Dicky.
'Ya sudah, ayo masuk ke kamar!' suruh Pak Eja.

Dicky dan Bisma hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju


kamarnya. Mereka sih punya rumah dan masih memiliki orang tua. Namun,
karena orang tuanya sibuk, jadi dititipkan deh ke sekolahnya. Biasa lah, orang tua
Dicky dan Bisma itu kaya. Orang tuanya Dicky itu, adalah orang terkaya nomor
lima di Indonesia. Sedangkan orang tua Bisma, adalah orang terkaya nomor
sembilan di Indonesia dan nomor tiga puluh di Dunia. Waw… hebatnya.

Flash Back Off

'Haha… masa kecil kalian berdua lucu ya' ledek seorang perempuan yang
mengenakan rok berwarna biru.
'Haha… iya dong. Bisma Karisma gitu lho' jawab Bisma dengan percaya diri.
'Dicky Muhammad Prasetya, orang terimut nomor satu di Indonesia dan di dunia
ini' kata Dicky dengan percaya dirinya.

Ternyata, Bisma dan Dicky sekarang sudah besar lho, teman. Mereka berdua
sudah duduk di kelas delapan atau di kelas dua Sekolah Menengah Pertama atau
SMP.

Pasti, kalian pada bertanya kan, perempuan yang tadi berbicara dengan Bisma
dan Dicky itu siapa? Dia itu namanya Clarynta Amanda atau Lala. Ia adalah
sahabatnya Bisma dan Dicky.

'Eh.. kalian semua lagi ngapain sih? Sampai asyik begitu?' tanya seorang lelaki
datang menghampiri Bisma, Dicky dan Lala.
'Ini, aku lagi dengerin ceritanya Bisma dan Dicky. Bisa di bilang, cerita masa
kecilnya gitu, Ham' jawab Lala pada seseorang yang di panggil 'Ham' itu. Nama
lengkapnya Muhammad Ilham Fauzie Effendi.
'Emangnya, ceritanya gimana?' tanya Ilham penasaran.
'Jadi tuh, Bisma sama Dicky saat masih kecil rebutan mainan. Robot-robotan tuh.
Haha' jawab Lala sambil tertawa.
'Diam dong, La' kata Bisma dan Dicky berbarengan.
'Enggak ah, aku mau cerita dari awal sampai terkahir ke Ilham' jawab Lala.
'Gimana sih, ceritanya La?' tanya Ilham.
'Jadi, ceritanya di sebuah taman kanak-kanak, Dicky lagi asyik main robot-
robotan. Nah, tiba-tiba saja, Bisma datang menghampiri Dicky dan langsung
ngambil mainan yang lagi di mainkan sama Dicky'
Belum selesai Lala bercerita, Bisma sudah menutup mulut Lala dengan
tangannya sendiri.
'Emangnya beneran ya, Cky?' tanya Ilham.
'Bohong tuh, Ham. Kamu mau saja di bohongin sama Lala' jawab Dicky
berbohong.
'Oh, ya sudah yuk, kita masuk ke dalam kelas! Sebentar lagi masuk lho' ajak
Ilham sambil berjalan meninggalkan Bisma, Dicky dan Lala.

Lala langsung menyusul Ilham. Bisma dan Dicky bernapas lega karena Lala tidak
selesai menceritakan semuanya kepada Ilham.

'Huft… untung saja, Lala tidak jadi menceritakannya kepada Ilham ya, Cky?' kata
Bisma.
'Iya Bis, untung saja ya' jawab Dicky.
'Ya sudah yuk, kita masuk ke dalam kelas!' ajak Bisma.
Dicky pun mengangguki kepalanya dan berjalan mengikuti Bisma hingga masuk
ke dalam kelas dan berjalan sesuai mata pelajaran hari ini hingga bel pulang
berbunyi.

Sepertinya, Ilham penasaran tuh sama cerita masa kecilnya Bisma dan Dicky.
Haha… yang sabar ya, Ham, pasti kamu nanti tahu kok apa ceritanya. Kan kalau
kita merahasiakan sesuatu, pasti rahasia itu akan terbongkar juga kan? Kamu
tinggal tunggu waktu saja deh, pasti nanti tahu, apa cerita masa kecilnya mereka
berdua.

Nama : Risky Fatan Hidayatullah


Kelas : IX -A
No absen : 25

Anda mungkin juga menyukai