Anda di halaman 1dari 5

Nama : Donna Oktaviani Shabila

Kelas : XI IPA 1
Absen : 13

Aku, Dia, dan Benci

Kiraina Rane Atmaja, anak kedua dari Candra Rexy Atmaja dan Tatiana Kayle Atmaja.
Paras nya cantik dengan tahi lalat dibawah mata kirinya, mata belo, alis nyambung, hidung
mancung, bibir ranum dan pink alami, kulit putih, dan wajah nya terkesan imut dan lugu.
Kiraina adalah kapten basket putri di sekolah nya. Di sekolah ia cuek, namun menjadi sangat
manja dan menggemaskan jika sudah di rumah. Orang yg tidak dekat pada nya pasti mengira
ia sombong, karena Kiraina hanya menunjukan sikap periang, manja dan cerewet hanya pada
orang terdekat nya saja.

Ia memiliki Saudara laki laki bernama Klevario Zane Atmaja, sosok kakak yang baik untuk
seorang adik manja seperti Kiraina. Paras yang tampan seperti ayahnya, rahang kokoh,
hidung mancung, alis tebal, bibir tebal dan pink alami. Rio pintar walau nakal, badan nya
yang atletis, jago basket, humble dan penyayang, dia sosok yang tegas dan hangat.

Kedua nya sangat patuh pada ayah dan bunda nya. Kedua orang tua nya selalu mendukung
keputusan mereka. Masalah perilaku yang kadang nakal? orang tua nya masih mewajarkan
karena masih remaja, asal masih pada batas wajar dan berada di pihak yang benar. Terutama
Rio, sebagai laki laki ia harus tangguh dan siap bertanggung jawab atas apa yang
diperbuatnya. Candra dan Tatiana percaya penuh kepada anak anknya.

Sedari kecil, dua kakak beradik ini selalu bersekolah di sekolah yang sama. Namun saat
SMA, sekolah mereka berbeda. Klevario bersekolah di SMA Kolios, ia kini duduk di bangku
kelas 12. Sedangkan Kiraina di SMA Bravy, kelas 11. Awalnya Kiraina tidak menyetujui hal
itu, ia tidak ingin jauh dari sosok kakaknya. Namun, akhirnya ia bisa menerima karena itu
permintaan dari orang tuanya.

Setiap orang pasti memiliki banyak kisah di sepanjang perjalanan hidup nya. Banyak kisah
yang sudah dilalui seperti kisah susah, senang, sedih, suka dan duka. Hidup bagai kan roda
yang selalu berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Setelah suka pasti ada duka dan
setelah duka pasti ada suka, terus berputar seperti itu. Semua kisah kisah yang kita alami pasti
selalu tersimpan dalam memori ingatan kita. Bahkan sering kali kita mengenang atau
mengingat nya lebih dalam lagi.

Seperti Kiraina yang sedang mengingat masa kecil nya saat ada satu keluarga yang menjadi
tetangga baru nya. Ia senang karena di keluarga itu ada anak yang sebaya dengan diri nya,
karena bisa jadi teman baru untuk nya. Kebetulan juga orang tua anak itu ternyata sahabat
dari bunda dan ayah nya. Tapi....
10 tahun yang lalu, Kiraina sedang sibuk bermain dengan Rio di kamar nya. Rio memakai
topeng yang mennyerupai monyet lalu berjoget-joget asal sambil tertawa dibalik topengnya.
Tidak henti-henti nya Kiraina tertawa karena hal konyol yang dilakukan oleh Rio. Serendah
itu ya selera humor anak anak? hihi.

Saat sedang asik bermain, tiba-tiba pintu kamar Kiraina terbuka dan terlihatlah Tatiana yang
berdiri di samping pintu dengan senyum yang terpancar di wajar cantik nya melihat apa yang
diperbuat oleh kedua anak kesayangan nya itu.

"Seru banget nih kayaknya? sampe ga nyadar bunda dateng." ucap Tatiana sambil berjalan
mendekat ke arah kedua anak nya. Mendengar itu Kiraina dan Rio menghentikan tawa nya,
lalu memeluk Tatiana bersamaan. Mereka bertiga bepelukan layak nya teletubbies.
Berpelukan ria itu tidak berlangsung lama karena Tatiana melepasnya.

"Kita punya tetangga baru loh yang tinggal di rumah sebelah, kenalan yuk sama mereka."
ucap Tatiana senang.

"Waaah, ayo kita turun." ajak Kiraina dengan mata yang berbinar lalu menggandeng tangan
Rio dan Tatiana.

"Nanti dulu." ucap Rio sambil melepas genggaman Kiraina di tangannya lalu melepas
topengnyaa dan menaruhnya di rak rak mainan.

"Nah udah, ayo cus" lanjut Rio lalu menggandeng tangan kiri Kiraina

"Lets go!!" jawab Kiraina dan Tatiana serempak. Kemudian mereka menuruni tangga
bersama dengan wajah yang berseri-seri.

"Kalian nanti dapet teman baru. main sama sama ya, jangan nakal." ucap Tatiana sambil
mengusap puncak kepala kedua anaknya ketika sudah berada di depan rumah tetangga baru
nya. Diteras rumah itu terlihat Candra tengah berbincang dengan seorang pria seumuran nya.

"Siaap bunda boss" ucap Kiraina dan Rio bersamaan sambil hormat pada Tatiana, setelah itu
Tatiana menggandeng kedua anak nyaa masuk kedalam rumah tetangga baru nya. Saat sudah
tiba di teras, Tatiana berhenti begitu juga dengan Kiraina dan Rio

"Kalian kenalan dulu sama om ini. " kata Tatiana menunjuk pria yang tadi berbincang dengan
suaminya. Lalu Kiraina dan Rio pun menuruti, mereka mendekat ke arah pria itu.

"Hallo om aku Rio, ini adik aku Ina." kataa Rio dengan riang nya sambil salim pada pria itu
"Hallo om aku inaa" kata Kiraina di akhiri dengan tersenyum sampai mata nya menyipit

"Gilaa, anak lo lucu lucu banget. " ucap pria itu kepada Candra, pria itu adalah Diky. Ia
sahabat Candra dan Tatiana.

"Iya lah anak gue gitu loh" ucap Candra bangga.

"Serah lo" jawab Diky singkat. Lalu menarik Kiraina dan Rio agar lebih dekat padanya.

"Hallo anak anak manis, saya om Diky. Ah, panggil ajaa papa ya, setuju?" ucap Diky sambil
mengangkat tangan nya mengajak tos.

"Setujuuuu!" jawab Kiraina dan Rio serempak lalu bertos ria.

Setelah perkenalan tadi, Tatiana mengajak anak nya masuk taman rumah Diky yg berada di
dalam, dekat kolam renang. Disana terlihat istri Diky yaitu Diany dan anak laki lakinya
sedang berduduk santai sambil memakan beberapa cemilan yang ada.

"Emang udah beres ni rumah? Udah nyantai aja." kata Tatiana saat sudah tiba di hadapan
Diany.

"Istirahat dulu, capee dari tadi mundar mandir. Ini anak lo?" sambil menarik Kiraina dan Rio
mendekat, dibalas anggukan oleh Tatiana.

"Halo, kenalin aku mama Diany" lanjut Diany sambil tersenyum manis

"Halo mama, aku rio"

"Akuu inaa"

"Kalian cepet banget gedenya, terakhir mama liat kalian masih belum bisa jalan loh.” kata
Diany sambil mencubit gemas pipi Kiraina.

"Kalo ini nama nya Daniel." lanjut Diany sambil merangkul anak nya.

"Daniel, ini abang Rio, kalo ini Kiraina." kata Diany lagi.
Lalu terjadilah perkenalan antara anak anak kecil itu, mereka terlihat sangat menggemaskan.
Rio dan Daniel terlihat seperti sudah kenal lamaa, langsung akrab saat itu juga. Bahkan
seperti mengacuhkan Kiraina.

"Yauda biarin anak anak main, kita beres beres rumah lo." kata Tatiana pada Diany.
"Iyaaaa, bantu aku beres-beres ya." ucap Diany

"Iya bawel.” jawab Tatiana

Dua mama cantik itu akhir nya pergi beres beres rumah keluarga Diky. Rumah ini mewah
dan elegan seperti rumah Tatiana. Sebelum pindah ke rumah ini, Diky dan Diany sudah
mendekorasi rumah ini dengan baik, dan memindahkan perabotan rumah tangga. Sekarang
hanya tinggal merapihkan barang barang pelengkapan, pakaian, foto foto, hiasan hiasan dan
lain lain. Sudah sekitar 1 jam lebih merekaa membereskan rumah dan anak anak masih
bermain di taman.

"BUNDAAAAAA!" terdengar suara teriakan Kiraina dari taman, karena takut terjadi apa
apa, Tatiana dan Diany segeraa berlari menuju taman.

"Kenapa sayang?" ucaap Tatina panik.

"Niel cium pipi Ina, bunda Ina gak suka." jawab Kirainaa sedikit berteriak dengan mata nya
yang berkaca kacaa. Tatiana dan Diany sangat terkejut mendengar jawaban Kiraina.

"Bener kamu cium pipi ina bang?" tanya Diany, Diany dan Diky memang memanggil Daniel
dengan sebutan 'abang'

"Engga, dia bohong." jawab Daniel santai

"Ih diaa yg bohong." timpal Kiraina

"Abang liat ga tadi?." tanya Tatiana pada Rio

"Abang ga liat bun, abang tadi lagi ambil bola ini" jawab Rio sambil menyodorkan bola yang
di pegang nya

"Ada apa si rame rame?" tanyaa Candra yang datang bersama Diky karena mendengar
keributan dari anak-anak nya.

"Itu anak nya Diky ngegodain anak lo." ucap Diany masih dalam keadaan tidak menyangka.

"Ya ampun Daniel, ko bisa? Dik, anaak lo bener-bener nii" ucaap Candra kaget

"Gak sengaja kali. " jawab Diky sambil tertawa, Diky sendiri pun tidak menyangka dengan
apaa yang Daniel perbuat.
"Turunan kamu banget dik sifatnya." ucap Diany kesal, yang hanya dibalas cengiran dari
Diky.

Kemudian Diany meminta Daniel untuk meminta maaf kepada Kiraina. Namun saat Daniel
menghampirinya, Kiraina berlari ke araah Candra lalu mengangkat tangan nya. Ia meminta
untuk di gendong. Candra pun menggendong putri kecil nya, mata Kiraina masih berkaca
kaca saat ini. Pasti ia kaget mendapat kan perlakuan seperti itu dari orang lain, apaa lagi
orang itu sebaya dengan nya.

"Ayah ayo pulang, Ina mau pulang, ayo pulang!" Kiraina merengek meminta pulang di
gendongan Candra. Saat ini ia sedang menangis, Candra merasa baju nyaa basah karena
tangisan Kiraina.

Itulah sebuah ingatan Kiraina tentang peristiwa yang tidak akan terlupakan oleh dirinya.

"Yaa tuhan kesel kalo hal itu ke inget laagiii" ucaap Kiraina yang sadar dari lamunan nya.
sambil mengetuk-ngetuk pelipis kepala nya.

"Bisa-bisa nya tu anak ihh, emang udah edan dari kecil." ucap nya tambah geregetan.

"Jangaan sampe keulang lagi, udah satu kali itu aja."

"Benci bangeet pokok nya sama si kudanil ituu, benci gue!!" lanjut nya lagi sambil
menggebuk gebuk guling di atas pahaa nya. Kiraina terus saja ngedumel tentang Daniel.

Dari kejadian itu lah Kiraina tidak suka pada Daniel. Padahal ia mendambakan bahwa Daniel
bisa menjadi sosok teman yang baik bagi nyaa, ternyataa malah sebalik nyaa. Kiraina juga
tidak mengerti kenapa saat itu Daniel mencium pipi nya. saat itu. Atau itu hanya sebatas
kejahilan di masa kecil? Entah laah ia tidak peduli. Apa pun alasan nya, saat ini iaa tetep
benci pada Daniel. Bahkan dimulai dari hari itu dan hari hari seterus nya hingga saat ini,
Daniel selalu jahil dan mengganggu Kiraina dan saat masih kecil tak jarang Kiraina menangis
dibuat nya. Kini Kiraina sudah beranjak remaja, ia tidak perlu menangis. Ia hanya perlu
bersabar dengan sikap Daniel. Tapi tak terkadang Kiraina juga membalas perbuatan Daniel
dengan ikut menjahili musuh bubuyutannya itu.

Anda mungkin juga menyukai