Disusun oleh :
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas rahmat,berkat serta
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas laporan ujian praktek sejarah minat dengan tepat
waktu.adapun judul dari tugas laporan ini adalah "sejarah kontemporer politik apartheid di
Afrika Selatan yang dimulai pada tahun 1945 yang dikarenakan pasca terjadinya perang dingin
Antara Amerika dan uni Soviet".
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai ujian praktek untuk memenuhi syarat
kelulusan serta agar para pembaca sekalian dapat memperoleh pengetahuan tentang sejarah
kontemporer politik apartheid di Afrika Selatan,selain itu tugas laporan ini juga dapat berfungsi
sebagai referensi bagi para siswa lain atau bagi adik-adik kelas saya.laporan ini sudah saya susun
semaksimal mungkin namun saya juga menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat nya maupun tata bahasanya,oleh karena itu ada saya dengan tangan terbuka
menerima segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca khususnya dari guru
pengajar sejarah peminatan supaya saya dapat membuat laporan lebih baik lagi kedepannya.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru sejarah minat saya yang bernama
ibu Ni Luh Ayu Astrina Ditya Ekasari,S.Pd yang telah memberikan saya pembelajaran dan ilmu
pengetahuan sehingga saya bisa menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan baik.di akhir kata
saya berharap semoga hasil laporan saya tentang "politik apartheid di Afrika Selatan" dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca,sekian dan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.........................................................................................................................(4)
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................................(5)
1.3 Tujuan laporan ........................................................................................................................(6)
1.4 Manfaat laporan ..................................................................................................................... (7)
BAB II
GAMBARAN UMUM LAPORAN
2.1 Pengertian politik apartheid .................................................................................................( 8 )
2.2 Proses berlangsungnya politik apartheid di Afrika Selatan..................................................( 9 )
2.3 Pelanggaran norma dan hak asasi manusia dari politik apartheid........................................(10)
2.4 Reaksi warga Afrika terhadap politik apartheid...................................................................(11)
2.5 Reaksi internasional terhadap politik apartheid....................................................................(12)
BAB III
HASIL
3.1 Hak asasi manusia...............................................................................................................(13)
3.2 Upaya penyelesaian politik apartheid..................................................................................(14)
3.3 Pembentukan komisi kebenaran dan rekonsiliasi................................................................(15)
3.4 Proses pencarian fakta.........................................................................................................(16)
3.5 Pengungkap kebenaran dan keadilan...................................................................................(17)
BAB IV
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................(18)
BAB V
5.1 Daftar pustaka......................................................................................................................(19)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Penduduk Afrika terdiri dari empat ras yaitu ras putih, berwarna, India, dan Afrika.
2. Putih adalah ras beradab.
3. Kepentingan putih harus di atas kepentingan hitam.
4. Ras putih adalah Afrikaner berbahasa Inggris.beberapa dekade lamanya banyak
undang-undang sejenis yang membatasi aktivitas kehidupan dan hak orang Afrika Selatan yang
tidak berkulit putih.
Salah satu undang-undang pemisahan rasial yaitu ada pada larangan perkawinan campur ras
yang bermaksud menjaga ''kemurnian'' ras kulit putih.selain itu ada undang-undang pendaftaran
penduduk nomor 30 terkait mendaftarkan individu berdasarkan kelompok ras.ada juga peraturan
Group Areas Act No. 41 yang memisahkan ras-ras ke daerah pemukiman berbeda.
● Manfaat praktis :
Laporan ini diharapkan mampu menjadi sebuah landasan tindakan bagi pemerintahan
Indonesia dalam upaya penegakan hukum di bidang hak asasi manusia khususnya pada
kasus-kasus rasisme yang masih banyak terjadi di Indonesia.
BAB II
GAMBARAN UMUM LAPORAN
Dalam buku Sejarah Afrika (2016) karya Darsiti Soeratman,rezim Apartheid memberlakukan
diskriminasi terhadap kaum kulit hitam Afrika Selatan melalui hukum negara.dalam hukum
tersebut,terdapat pembagian ruang hidup antara ras-ras di Afrika Selatan.golongan kulit putih
memperoleh 87 persen wilayah Afrika Selatan sedangkan kaum kulit hitam hanya mendapat 13
persen.diskriminasi kebijakan juga terjadi di bidang pendidikan, sosial dan budaya.bahkan
Perdana Menteri Afrika Selatan, Hendrik F Verwoerd menyebutkan bahwa sebuah kesalahan
besar jika masyarakat Afrika Selatan hidup dalam kesetaraan dan persamaan hak.
Kebijakan rasial, inti dari apartheid menurut Tony beamond dalam bukunya "South Africa after
siege" adalah that is a group should develope separately and autonomy in is area yang artinya
adalah setiap kelompok harus membangun dirinya secara terpisah dan harus mencapai otonom
daerah masing-masing.hal ini dijabarkan dalam empat hal yakni; dalam stratifikasi penduduk
dengan urutan kulit putih, kulit berwarna (campuran), keturunan Asia.
Pemikiran ideologis apartheid seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya melandasi
group areas act pada tahun 1950. Tempat tinggal dipisahkan berdasarkan stratifikasi ras yang
ada. Orang-orang kulit hitam banyak yang tinggal di daerah perbatasan Utara hingga perbatasan
Timur Afrika Selatan. Bagi orang-orang kulit hitam yang berada di luar daerah lebih dari 72 jam
tanpa izin khususnya dari notif labour officer maka mereka akan dipenjara.
Di daerah kulit hitam,pembagian daerah kemudian dilakukan berdasarkan kelompok etnis yang
ada daerah-daerah tersebut kemudian disebut dengan homeland atau tanah air atau Bantustans
(daerah orang bantu) dan Venda daerah-daerah tersebut hanya 14% dari wilayah Afrika Selatan
dan diperuntukkan bagi 72% orang bantu yang ada karena bersifat otonomi di homeland tidaklah
baik. Sumber daya di daerah tersebut juga tidak banyak sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat,belum lagi pertumbuhan penduduk yang kian banyak setiap tahunnya membuat
homelands menjadi padat dan kumuh.berbeda dengan kondisi di daerah milik orang kulit
putih,daerah mereka luas dengan penduduk sedikit,belum lagi sumber daya alam yang melimpah
seperti berlian,mangan dan emas,(kondisi orang kulit putih itu sangat lama makmur).tidak hanya
masalah tempat tinggal yang dibedakan tapi juga masalah pekerjaan, pendidikan dan pernikahan
juga diskriminasi.umumnya orang kulit hitam hanya menjadi buruh namun karena mereka
bertambah banyak setiap tahunnya maka mereka lambat lawan banyak yang menganggur, tidak
semua orang kulit hitam mengenyang pendidikan kalaupun mereka mengenyam pendidikan itu
pun pembelajarannya juga dibedakan.
BAB IV
KESIMPULAN
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Sumber internet :
● https://sg.docs.wps.com/l/sIKi2usXEAce71Z4G
● https://sg.docworkspace.com/l/sIIS2usXEAdz_1p4G
● https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6027319/benarkah-politi
k-apartheid-adalah-kejahatan-politik-di-afrika-selatan