Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK 1

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PASIEN SYOK

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat

Kelompok :2

Nama & NIM : - Anggryani Caroline (106012010113)

- Saroinsong, Marlin Theresia (106012010022)

- Ole, Minarty Kamila (106012010021)

Semester : VI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT

JANUARI 202
Daftar Isi

Daftar Isi..............................................................................................................................................2
Tinjauan Pustaka................................................................................................................................2
1. Definisi......................................................................................................................................2
2. Etiologi/faktor risiko...............................................................................................................3
3. Tanda dan gejala.....................................................................................................................5
4. Epidemiologi............................................................................................................................5
5. Patofisiologi..............................................................................................................................5
6. Komplikasi...............................................................................................................................5
7. Pemeriksaan.............................................................................................................................5
8. Penatalaksanaan......................................................................................................................5
9. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (terutama dari buku SDKI PPNI)............5
10. Luaran berdasarkan diagnosa (terutama dari buku SLKI PPNI)...................................5
11. Intervensi berdasarkan diagnosa (terutama dari buku SIKI PPNI)...............................5
Kesimpulan..........................................................................................................................................6
5 Soal Uji Kompetensi.........................................................................................................................7
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................8

2
Tinjauan Pustaka

1. Definisi

Syok merupakan suatu kondisi yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang

tinggi jika tidak ditangani dengan sesegera mungkin. Hal ini dapat terjadi oleh karena

syok termasuk dalam kondisi kritis yang akhirnya mengakibatkan perfusi sel, jaringan

serta organ tidak dapat berfungsi dengan baik. Jika kondisi tersebut tidak ditangani secara

tepat maka dapat menimbulkan beberapa keadaan seperti cedera sel, disfungsi organ,

kegagalan multisistem organ, bahkan dapat berujung kepada kematian. Syok juga dikenal

sebagai hipoperfusi, yaitu kondisi dimana perfusi jaringan tidak adekuat (Mistovich &

Karren, 2014).

Syok dikategorikan sebagai keadaan darurat oleh karena kondisi ini dapat

mempengaruhi kontrol dari setiap sistem organ yang ada didalam tubuh. Karena

dampaknya yang luas maka kondisi ini berisiko untuk mengancam nyawa jika tidak

ditangani secara cepat dan tepat. Apabila tidak ditangani maka kondisi ini dapat

membawa morbiditas serta mortalitas yang tinggi apabila dibiarkan berkembang. Syok

dapat menyebabkan gangguan pada komponen-komponen yang bertanggung jawab untuk

menjaga fungsi tubuh seperti volume sirkulasi, curah jantung, serta resistensi pembuluh

darah perifer (Tscheschlog & Jauch, 2015).

2. Etiologi/faktor risiko

Menurut Mistovich & Karren (2014), terdapat beberapa penyebab yang

mengakibatkan syok yaitu:

3
a. Volume tidak cukup

Pada pasien dengan volume darah yang berkurang, preload berkurang, yang pada

gilirannya menyebabkan penurunan volume sekuncup dan curah jantung. Penurunan

curah jantung menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik. Seperti yang Anda

ingat, tekanan darah sistolik bertanggung jawab atas pengangkutan darah yang kaya

oksigen melalui sirkulasi sistemik. Oleh karena itu, penurunan tekanan darah sistolik

dapat menyebabkan perfusi jaringan yang tidak mencukupi.

b. Fungsi pompa yang tidak adekuat

Jantung adalah pompa yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kekuatan

yang dibutuhkan untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh. Jika pompa gagal,

pasokan oksigen dan glukosa ke sel terganggu, terlepas dari volume darahnya.

Disfungsi pompa dapat disebabkan oleh kerusakan jantung yang memengaruhi

kemampuannya menghasilkan kontraksi yang cukup kuat untuk memompa darah ke

seluruh tubuh. Misalnya, serangan jantung (myocardial infarction) menutup sebagian

otot jantung. Seperti otot lainnya, bagian yang mati tidak berkontribusi pada kekuatan

kontraksi. Setelah serangan jantung mempengaruhi area otot jantung yang cukup luas,

pompa gagal, menyebabkan syok.

c. Tonus pembuluh darah yang tidak adekuat

Agar tekanan darah sesuai, nada pembuluh darah harus dijaga. Nada tergantung

pada ukuran pembuluh darah dan resistensi yang diciptakannya dan disebut resistensi

vaskular sistemik atau resistensi vaskular perifer. Ingat dari bab patofisiologi bahwa

resistensi meningkat seiring dengan penurunan ukuran pembuluh darah. Hasilnya

adalah peningkatan tekanan darah (BP) yang diatur oleh curah jantung (CO) dan

resistensi vaskular sistemik (SVR): (BP = CO x SVR). Sebaliknya, jika ukuran

4
pembuluh meningkat karena vasodilatasi masif, resistensi menurun dan tekanan darah

serta aliran darah juga menurun. Dalam hal ini, pasien tidak kehilangan volume darah;

Namun, itu tidak lagi cukupvolume darah intravena untuk mengisi ruang vaskular

seiring dengan bertambahnya ukuran pembuluh darah.

3. Tanda dan gejala

Menurut Fitria (2012), ada beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul berdasarkan

jenis syok yang dialami, antara lain:

a. Syok hipovolemik

Manifestasi klinis syok meliputi hipotensi, pucat, keringat dingin, sianosis, buang air

kecil berkurang, oliguria, kehilangan kesadaran, sesak napas.

b. Syok septik / syok bakteremik

Pada fase hiperdinamik (thermoshock), Gejala awal yang dapat ditimbulkan seperti

Hiperventilasi, tekanan vena sentral meningkat, indeks jantung meningkat, alkalosis,

oliguria, hipotensi, area tajam panas, tekanan periferal rendah, laktidosis. Sedangkan

pada fase hipodinamik, gejala yang biasanya akan muncul seperti enurunan tekanan

vena sentral, hipotensi, curah jantung menurun, vasokonstriksi perifer, area tajam

dingin, asam laktat meningkat, sekresi urin menurun

c. Syok neurogenik

tekanan darah turun, denyut nadi tidak naik dengan cepat, bradikardia, saat pasien

tidak sadarkan diri, denyut nadi naik dengan cepat. Penumpukan darah di arteri,

kapiler dan vena, menyebabkan kulit terasa agak hangat dan cepat memerah.

d. Syok kardiogenik

Gejala yang akn muncul pada pasien seperti pasien tidak sadarkan diri atau tiba-tiba

hilang kesadaran, sianosis akibat henti jantung perifer, dan dingin.

5
4. Epidemiologi

5. Patofisiologi

6. Komplikasi

7. Pemeriksaan

8. Penatalaksanaan

Perawatan bervariasi tergantung pada jenis syok atau area cedera dengan trauma

multisystem. Dalam (Tscheschlog & Jauch, 2015), beberapa metode pengobatan dapat

dilakukan seperti:

a. Terapi transfusi darah

Transfusi darah mengobati penurunan kadar hemoglobin (Hgb) dan hematocrit

(HKT). Transfusi darah lengkap mengisi volume dan kapasitas pembawa oksigen dari

sistem peredaran darah dengan meningkatkan massa sel darah merah (RBC) yang

bersirkulasi. Ini biasanya digunakan dalam kasus perdarahan. Sel darah merah yang

dipadatkan, komponen darah yang 80% plasmanya telah dihilangkan, ditransfusikan

untuk mengembalikan kapasitas pembawa oksigen dari sistem peredaran darah. Sel

darah merah dikemas digunakan saat pasien memiliki volume darah normal untuk

menghindari kemungkinan kelebihan cairan dan peredaran darah.

b. Terapi obat

Terapi obat untuk syok dan cedera multisistem bergantung pada kondisi dasar pasien.

Misalnya, antibiotik dapat digunakan untuk mengobati syok septik, sedangkan

vasopresor dapat dipertimbangkan untuk syok neurogenik atau distributif. Syok dan

cedera multisistem biasanya membutuhkan obat untuk meningkatkan aliran darah ke

organ penting, seperti jantung dan otak. Obat-obatan ini meliputi: Epinefrin

(adrenalin), Vasopresin, Noradrenalin (Levophed), Dopamin, Dobutamine,

6
Inamrinon, Milrinon, Kalsium, Glikosida jantung, Nitrogliserin, Natrium nitroprusida

(Nitropres).

c. Oprasi

Operasi juga tergantung pada kondisi dasar pasien. Misalnya, pembedahan mungkin

diperlukan untuk memperbaiki cedera atau robekan organ, memperbaiki patah tulang,

memasukkan pin atau alat tetap untuk menstabilkan tulang, atau menoreh dan

mengeringkan abses. Pembedahan eksplorasi mungkin diperlukan pada pasien syok

hipovolemik untuk mengidentifikasi sumber perdarahan.

9. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (terutama dari buku SDKI PPNI)

10. Luaran berdasarkan diagnosa (terutama dari buku SLKI PPNI)

11. Intervensi berdasarkan diagnosa (terutama dari buku SIKI PPNI)

7
Kesimpulan

8
5 Soal Uji Kompetensi

9
Daftar Pustaka

Fitria, C. N. (2012). Syok Dan Penanganannya. Gaster : Jurnal Kesehatan, 7(2), 593–604.

Mistovich, J. J., & Karren, K. J. (2014). Prehospital emergency care (10th ed.). Pearson

Education.

Tscheschlog, B. A., & Jauch, A. (2015). Emergency nursing made incredibly easy! (2nd ed.).

Wolters Kluwer Health.

10

Anda mungkin juga menyukai