Anda di halaman 1dari 2

Sosialisasi STUNTING

Menurut data dari WHO di seluruh dunia, 178 juta anak di bawah usia lima tahun diperkirakan mengalami
pertumbuhan terhambat karena stunting.
Apa itu Stunting ?
Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang
cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah
menginjak usia dua tahun.
Apa Penyebab Stunting ?
1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
2. Tidak cukup protein
3. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat
ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.
Apa Gejala Stunting ?
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda
Bagaimana Cara Mencegah Stunting ?
Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan dengan memenuhi
kebutuhan gizi yang sesuai. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jalan yang paling tepat agar
kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan baik?
 Dampak Stunting umumnya terjadi karena diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari
pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun.
- Jika pada rentang waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek
jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan
perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem
pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa,
penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000 hari pertama
kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil. Tidak hanya untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam
kandungannya.
 Lebih lanjut pada saat bayi telah lahir, penelitian untuk mencegah Stunting menunjukkan bahwa,
konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6
bulan.
PMBA
(Pemberian Makan Bayi dan Anak)
Ada beberapa istilah penting dalam PMBA, yaitu
1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
Dimulai saat bayi masih didalam kandungan sampai berusia 2 tahun, pada fase ini kebutuhan nutrisi
Ibu saat hamil harus diperhatikan kebutuhan gizi dan keberagaman makanannya.
IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Melakukan Kontak kulit ke kulit antara bayi dan ibunya dalam segera dalam waktu 1 jam setelah
kelahiran dan berlangsung minimal 1 jam. Dengan memberikan Kolostrum (Air Susu Ibu Pertama yang
berwarna kuning) kepada bayi.
ASI Eksklusif
Pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain, kecuali vitamin, mineral atau obat-obatan
dalambentuk sirup. Dimulai sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan.
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Proses pemberian makanan dan cairan lainnya pada bayi mulai usia 6 bulan ketika ASI saja tidak lagi
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
- Faktor Penting yang harus diperhatikan saat memberikan MP-ASI adalah Usia, Frekuensi,
Jumlah, Tekstur, Variasi, Respon dan Bersih.
1. Anak umur 6-8 Bulan.
Makanan yang diberikan berupa Bubur Kental dan Makanan Lumat
2. Anak umur 9-11 Bulan
Makanan yang diberikan berupa Nasi Lembek, Makanan Cincang dan diberikan finger food
3. Anak umur 1 tahun ke atas
Makanan yang diberikan sudah makanan keluarga dan jangan lupa buah
- Jangan Lupa untuk memberikan MP ASI dengan tepat dan benar, dan jangan memberikan MP-
ASI dini (kurang dari 6 bulan, kecuali tidak ada indikasi medis), terlambat (lewat dari 6 bulan)
dan MP-ASI tidak sesuai rekomendasi faktor penting diatas.

Anda mungkin juga menyukai