Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya penulisan Laporan
Tahunan Program Manajemen Terpadu Balita Sakit Tahun 2016 ini. Tak lupa shalawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta kelurga dan
sahabatnya.
Penulisan laporan ini dilakukan setiap tahun sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan
program tahun ini serta sebagai bahan perencanaan kegiatan program tahun depan., sehingga
diharapkan pelaksanaan program MTBS ini selalu berkembang kea rah yang lebih baik.
Tak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah melaksanakan
program MTBS ini semoga selalu mendapatkan limpahan keberkahan dari – Nya, Amin
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada sebagian besar balita sakit yag dibawa berobat ke puskesmas, keluhan
tunggal kemungkinan jarang terjadi, menurut data WHO tiga dari empat balita sakit
seringkali memiliki banyak keluhan lain yang menyertai dan sedikitnya menderita 1 dari
5 penyakit tersering pada balita yang menjadi focus MTBS.
A. TUJUAN
Menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait penyakit
tersering pada balita.
Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak.
DATA SITUASI
A. BATAS WILAYAH
B. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk 50.934 jiwa terdiri dari penduduk laki – laki 26.602 jiwa, wanita
24.332 jiwa.
C. FASILITAS KESEHATAN
o Puskesmas induk :1
o Puskesmas Pembantu :3
o Poskesdes :1
o Posyandu : 67 Pos
o Bidan Praktek Mandiri : 1 orang
o Klinik kesehatan : 1 orang
o Dokter Praktek Swasta : 1 orang
D. SDM KESEHATAN
o Dokter umum : 1 orang
o Bidan puskesmas : 4 orang
o Bidan Desa : 10 Orang
o Perawat : 1 orang
o Perawat gigi : 1 orang
o Sanitarian : 1 orang
o Analis : 1 orang
E. SASARAN
o Neonatus : 973 orang
o Bayi : 927 orang
o Balita : 5.348 orang
PELAKSANAAN
Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh petugas
kesehatan yang telah dilatih. Petugas memakai tool yang disebut algoritma MTBS untuk
melakukan penilaian/pemeriksaan dengan cara menanyakan kepada orang tua/wali, apa
saja keluhan – keluhan/ masalah anak kemudian memeriksa dengan cara lihat dan dengar
atau lihat dan raba. Setelah itu petugas akan mengklarifikasikan semua gejala
berdasarkan hasil Tanya jawab dan pemeriksaan. Berdasarkan hasil klarifikasi penyakit,
petugas akan menentukan tindakan/pengobatan misalnya anak dengan klasifikasi
Pneuminia berat atau penyakit sangat berat akan dirujuk ke dokter puskesmas.
Algoritme ini begitu sistematis dan terintegrasinya pendekatan MTBS ketika anak
sakit datang berobat, petugas kesehatan akan menanyakan kepada orang tua/wali secara
berurutan, dimulai dengan memeriksa tanda – tanda bahaya umum, seperti :
o Apakah anak bisa minum/ menyusu ?
o Apakah anak selalu memuntahkan semuanya ?
o Apakah anak menderita kejang ?
o Kemudian petugas akan melihat/ memeriksa apakah anak tampak letargis/tidak
sadar ?
o Setelah itu petugas kesehatan akan menanyakan keluhan utama lain :
o Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas ?
o Apakah anak menderita diare ?
o Apakah anak demam ?
o Apakah anaka menderita masalah telinga?
o Memeriksa status gizi
o Memeriksa anemia
o Memeriksa status imunisasi
o Memeriksa status pemberian vitamin A
o Menilai masalah/keluhan – keluhan lain
Berdasarkan hasil penilaian hal – hal tersebut diatas, petugas akan
mengklasifikasi keluhan/penyakit anak, setelah itu petugas melakukan langkah –
B. Saran
1. Puskesmas
Diharapkan segera menyediakan peralatan yang diperlukan seperti timbangan bayi
dan thermometer.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
Segera memberikan pelatihan MTBS kepada tenaga kesehatan, baik perawat bidan
maupun dokter.