Anda di halaman 1dari 2

Ujian Akhir Semester

Sosiologi Hukum
Magister Hukum Universitas Jayabaya

Muhammad Aulia Akbar


2022010261022

2) Dalam kajian sosiologi hukum sangat memiliki peran penting dalam pembuatan
maupun partisipasi lahirnya Hukum. Dapat juga menghasilkan keputusan yang
strategis bahkan menghentikan bekerjanya hukum ataupun bisa juga memperkuat
pelaksanaan hukumnya. Berikan contoh kasus dan penjelasan peranan penting
sosiologi hukum dimaksud ?

Jawaban :

Bahwa sosiologi Hukum tentunya berperan penting di dalam lahirnya suatu hukum
atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kehidupan masyarakat.
Sosiologi hukum mempengaruhi terciptanya suatu hukum berdasarkan kebutuhan
masyarakat bahkan dianggap dapat juga membuat masyarakat takut akan hukum
dimana tujuan hukum yang sejatinya menegakkan keadilan di masyarakat justru
menjadi sebaliknya membuat kesenjangan serta perselisihan di masyarakat. Tentu
dalam hal ini sosiologi hukum harus hadir dan membuat hukum ke jalan yang
seharusnya kembali. Hukum sudah sepatutnya hadir di dalam masyarakat guna
membuat masyarakat menjadi tertib, aman, teratur dan menjadi suatu hal yang hidup
berdampingan, bukan menjadi suatu hal yang menakutkan. Dengan demikian
diperlukan pendekatan sosio antara hukum dengan masyarakat yang diperlukan
untuk membuat hukum sejalan dengan tujuannya dan massyarakat mendapatkan
kepastian serta keadilan.

Bahwa menurut sosiologi hukum dianggap dapat merubah hukum positif yang sudah
ada, jika secara hakikat tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satu
contohnya dapat kita lihat pada UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
transaksi elektronik, dimana setelah disahkan dan diundangkannya UU tersebut
ternyata menemui permasalahan yang konkrit di dalam pasal-pasalnya yang
menimbulkan keresahan dan bahkan membuat suatu ketidakpastian hukum,
khususnya mengenai pasal yang menyangkut pencemaran nama baik karena pasal
tersebutlah yang selalu bermasalah dan menjadi sorotan publik. Sejalan dengan
permasalahan yang timbul dari disahkannya UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi
dan transaski elektronik membawa suatu perubahan pada tahun 2016 dengan
dirubahnya UU No. 11 tahun 2008 menjadi UU No. 19 tahun 2016, dan diharapkan
mampu menjawab aspirasi masyarakat mengenai produk hukum yang gagal, karena
sejatinya UU ITE diperuntukkan untuk mengisi kekosongan hukum di bidang
Teknologi Informasi atau cyber crime yang belum memiliki payung hukumnya,
sehingga pemerintah menetapkan UU ITE sebagai pelindung masyarakat dari
kejahatan teknologi yang sedang berkembang pesat, namun praktiknya UU ITE
menjadi sarana untuk membungkam suara atau aspirasi masyarakat yang
mengedepankan hak-hak warga bahkan hak individual serta digunakan oleh oknum-
oknum untuk mengkriminalisasi suatu kelompo atau orang yang tidak disukai, dengan
demikian melalui perubaha UU ITE diharapkan mampu merubah stigma negatif akan
UAS Sosiologi Hukum - Muhammad Aulia Akbar_2022010261022
UU ITE itu sendiri. Meskipun tidak mengalami banyak perubahan akan tetapi seiring
berjalannya waktu pemerintah juga mengeluarkan Surat Keputusan Bersama antara
Kominfo, Kepolisian dan Kejaksaan mengenai pedoman pelaksanaan UU ITE, dan
dalam pedoman tersebut sangat kental berisikan pasal mengenai pencemaran nama
baik yang selalu disalahgunakan dan membuat keonaran di publik. Tentunya dengan
hal yang demikian berarti sosiologi hukum sangatlah berpengaruh dan berperan
penting dalam merubah suatu hukum yang sudah berlaku di masyarakat jika faktanya
hukum tersebut ada, lahir berlawanan dengan tujuannya.

3) Tujuan hukum tidak hanya Kepastian, Keadilan, Kemanfaatan, tetapi harus dapat
dirasakan masyarakat. Bagaimanakah jika hukum sudah menyimpang dari tujuannya.
Apa langkah nyata yang dapat di lakukan melalui pendekatan sosiologi hukum
tersebut. Berikan contoh!

Jawaban :

Bahwa tujuan dari hukum adalah memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan
sebagaimana sifat dari hukum itu sendiri, sehingga melalui pendekatan sosiologi
hukum jika ternyata tujuan hukum bertentangan, bertolak belakang atau menyimpang
dari tujuan, sosiologi hukum dapat berperan bagi aparat penegak hukum sebagai
sebuah perubahan untuk paradigma formal kepada para penegak hukum. Penegak
hukum harus diartikan bukan semata-mata hanya menjalankan hukum tertulis atau
law by the book saja, melainkan haruslah lebih mendalami tujuan hukum, lebih
mementingkan kepentingan publik dan menghilangkan kewenangan kekuasaan yang
tidak terkontrol. Dengan demikian sosiologi hukum dapat membatasi arti kekuasaan
kepada penegak hukum guna mengembalikkan tujuan hukum itu sendiri. Sebagai
contoh terhadap kasus pencurian yang dilandasi motif kekurangan ekonomi sehingga
si pelaku harus mencuri untuk memenuhi kebutuhan primernya seperti makan, minum
dan kebutuhan utama lainnya, di satu sisi memang perbuatan tersebut jelas
bertentangan dengan hukum dan tidak dibenarkan jika si pelaku tidak dilakukan
penghukuman, namun berdasarkan sosiologi hukum, pemberian hukuman pada saat
ini tidak hanya selalu mengenai pidana penjara atau pembatasan kemerdekaan
terhadap seseorang. Lebih lanjut untuk saat ini hukum hadir untuk memberikan
keadilan yang seimbang bagi seluruh masyarakat, hal ini dapat kita temui pada
Peraturan Kejaksaan No. 15 tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan
berdasarkan keadilan restoratif yang dimiliki oleh institusi Kejaksaan khususnya
sebagai dasar bagi Jaksa Penuntut Umum memberikan hukuman lain atau alternatif
bagi pelaku pencurian tadi yang didasari bukan karena niatnya melainkan untuk
kebutuhan primer hidupnya, juga sosiologi hukum harus mampu membuat penegak
hukum mengetahui perkara apa saja yang dapat dilakukan penghentian perkaranya
guna mencegah terjadinya korupsi atau penyalahgunaan kewenangan oleh Penegak
Hukum. Artinya adanya penyelewengan pidana itu bukan semata-mata bertentangan
dengan undang-undang, melainkan harus dengan syarat-syarat dan kondisi tertentu
dengan melihat apakah sudah ada perdamaian antara kedua belah pihak, kondisi
yang sudah kembali seluruhnya serta perdamaian. Dengan demikian hukum telah
kembali ke tujuan utamanya yakni memberikan keadilan, kepastian dan kemanfaatan
serta dirasakan langsung oleh masyarakat tanpa menyimpang sedikitpun dari tujuan
utamanya.

UAS Sosiologi Hukum - Muhammad Aulia Akbar_2022010261022

Anda mungkin juga menyukai