Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
  Pendidikan Indonesia saat ini tengah berbenah,
menyongsong masa Revolusi Industri 4.0 yang saat ini kian
digaungkan. Pesatnya perkembangan teknologi harus bisa diimbangi
oleh dunia pendidikan. Pendidikan pada hekakatnya menjadi salah satu
sarana yang berpengaruh besar dalam membentuk sumber daya
manusia berkualitas. Melalui pendidikan, dapat tercipta generasi
berkarakter yang mampu mengaktualisasikan diri menjadi ujung tombak
kemajuan peradaban. Pemanfaatan teknologi tepat guna akan
meningkatkan kualitas pendidikan yang merupakan cerminan kemajuan
suatu bangsa. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tanggung
jawab besar bagi seluruh bangsa, terutama oleh pemerintah agar
Sumber Daya Manusia Indonesia dapat bersaing secara global.
Pendidikan abad  21  menuntut  untuk  menyesuaikan diri  dengan
perkembangan zaman. Seluruh elemen pendidikan Indonesia
berlomba-lomba menyiapkan diri demi kemajuan bersama, tidak
terkecuali pada sekolah kejuruan.
Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam mensukseskan
pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan terkait pemenuhan
kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri,
dunia kerja, dan tantangan zaman. Oleh karena itu, diperlukan adanya
solusi yang komprehensif untuk menjawab beraneka ragam tantangan
tersebut guna pembenahan kondisi SMK yang berfokus pada
pengembangan mutu dan kualitas pembelajaran. Pemerintah juga
sudah merespon tantangan tersebut dengan upaya-upaya konkrit. Hal
tersebut dapat kita lihat dari program-program yang diluncurkan mulai
dari Sekolah Rujukan, SMK Revitalisasi, SMK Center of Excellence
(CoE), hingga yang terakhir SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).

1
Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) tidak terlepas dari
program-program pendahulunya, pusat keunggulan hadir sebagai
pengembangan dari SMK CoE dan SMK Revitalisasi yang lebih
berfokus pada pengembangan SDM SMK dengan paradigma baru yang
terintegrasi, penguatan manajemen sekolah dan pemutakhiran
kurikulum yang berbasis pada kebutuhan dunia usaha, dunia industri
dan dunia kerja serta penggunaan platform digital.
Pembahasan berfokus pada program SMK Pusat Keunggulan
(SMK PK) yang diluncurkan di tahun 2021. Ini merupakan program
pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam
peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan
penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja,
yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai
sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK
lainnya (Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan: 2021).
Secara umum program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan
memiliki visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Mampu mengembangkan
pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia
kerja. Bisa menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor
pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah
dengan kekhususan lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah
lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha. Program
SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan
pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja
serta diharapkan menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi
SMK lainnya. (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
17/M/2021). SMK yang melaksanakan Program SMK Pusat

2
Keunggulan akan menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas
dan kinerja SMK lainnya.
SMK pusat keunggulan ditetapkan berdasar Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17/M/2021. Tujuannya untuk
mengembangkan pendidikan kejuruan agar semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai
perkembangan dunia kerja. Selain itu mampu untuk mendukung proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan serta dapat
menghasilkan lulusan yang kompeten dan bisa terserap di dunia kerja
atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang
mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja atau dengan kata lain
melanjutkan ke perguruan tinggi yang sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
SMK Negeri 1 Batu berdiri pada tahun 2002 bersamaan dengan
berdirinya pemerintahan Kota Batu. Visi yang dimiliki antara pemerintah
kota dan sekolah memiliki kesamaan yaitu mengedepankan potensi
daerah terutama pada sektor pariwisata. Lokasi sekolah berada pada
jantung kota Batu dengan luas lahan kurang lebih 2200 m2 dan
memiliki 4 jurusan konsentrasi keahlian diantaranya Kuliner, Desain
dan Produksi Busana, Tata Kecantikan Kulit dan Rambut serta
Perhotelan.
SMK Negeri 1 Batu dinaungi oleh tenaga profesi handal dan
profesional dibidangnya yang dikelompokkan dalam Tenaga Pendidik
dan Kependidikan. Jumlah keseluruhan mencapai 103 orang yang
terdiri atas 87 Tenaga Pendidik dengan komposisi 67 orang Guru ASN,
1 orang Guru Honorer Daerah dan 19 orang Guru Tidak Tetap
sedangkan pada tenaga kependidikan terdiri atas 15 orang dengan
komposisi 5 orang  berstatus ASN dan 10 orang berstatus Pegawai
Tidak Tetap. Daya dukung internal tenaga pendidik di SMK Negeri 1
Batu memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 (sarjana), bersertifikat
pendidik, memiliki asesor P1, P2 dan P3. Terdapat juga Tenaga

3
Pendidik yang bersertifikat magang di dunia industri, Pengajar Praktik 2
orang serta 6 orang calon guru penggerak angkatan 6.
Siswa di SMK Negeri 1 Batu tergolong cukup banyak, terdapat
sekitar 1080 siswa dengan mengisi berbagai konsentrasi keahlian yang
ada. Animo masyarakat sekitar sangat  tinggi karena melihat jurusan
yang berhubungan dengan pariwisata di sekolah, karena seperti yang
diketahui kota Batu merupakan kota yang unggul dalam sektor
pariwisatanya dengan demikian SMK Negeri 1 Batu menjadi tujuan
para orang tua untuk menyekolahkan putra putrinya. Terdapat
beberapa konsentrasi keahlian yang memiliki produk dan jasa yang
diunggulkan, salah satunya adalah pada konsentrasi keahlian kuliner.
Dikelola oleh guru dan siswa sebagai bentuk penerapan dalam
pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Dijadikan sebagai mini
laboratorium sebelum para siswa terjun di dunia usaha. Dengan
demikian perlu dirancang salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja.
Salah satu misi sekolah yaitu mengembangkan peluang usaha
unit produksi untuk meningkatkan kesejahteraan dan sebagai tempat
praktik siswa dan guru dalam berwirausaha.  Dalam hal ini yang akan
menjadi project pengembangan adalah bidang usaha pada konsentrasi
keahlian kuliner. Diharapkan melalui program ini akan memiliki visi
menggerakkan sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas
hasil belajar siswanya. Mampu mengembangkan pendidikan kejuruan
yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang
senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia kerja. Bisa menjadi
pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan
kekhususan lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK
yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
Peran Kepala sekolah dan guru sangat berpengaruh dalam
pelaksanaan menuju Sekolah Pusat Keunggulan. Dalam hal ini kepala
sekolah dan guru belajar banyak mengenai kepemimpinan dan

4
managerial berbasis industri sedangkan untuk guru bisa dengan
mengikuti program penguatan kompetensi melalui program reskiliing,
upskilling, dan sertifikasi kompetensi. Program SMK Pusat keunggulan
yang berdampak nyata pada peningkatan mutu dan kualitas
pembelajaran, khusunya bagi siswa sebagai subjek utama sistem
pendidikan. Selanjutnya, melalui penerapan program SMK pusat
keunggulan sekolah diproyeksikan mampu menghasilkan output
sekolah atau lulusan yang kompeten dan bisa terserap di dunia kerja
atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang
mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja atau dengan kata lain
melanjutkan ke perguruan tinggi yang sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
Sebagai sekolah pusat keunggulan menjadi tantangan
tersendiri untuk SMK Negeri 1 Batu bisa mengimplementasikan
program PK dengan sebaik-baiknya terutama pada konsentrasi
keahlian kuliner. Tantangan tersebut menjadi kian kompleks ketika
program harus dilaksanakan di pasca masa pandemi Covid-19 seperti
sekarang.  Diperlukan strategi, kreativitas, inovasi dan pemikiran ekstra
agar program dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Implementasi
yang tepat akan berdampak pada kemajuan sekolah dan tercapainya
tujuan program Pusat Keunggulan (PK) itu sendiri. Berdasarkan
paparan di atas maka kami mengajukan Best Praktices dengan Judul “
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Kuliner SMK Negeri 1 Batu Pada
Program SMK Pusat Keunggulan”
 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan
yang dirumuskan dalam Best Practice ini adalah 
1. Bagaimana menyiapkan SMK Negeri 1 Batu Pada Konsentrasi
Keahlian Kuliner menuju program SMK  Pusat  Keunggulan ?
2. Bagaimana menerapkan program SMK pusat keunggulan di SMK
Negeri 1 Batu pada konsentrasi keahlian kuliner?

5
 

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Best Practice ini adalah
1. SMK Negeri 1 Batu mampu menyiapkan segala kebutuhan
program SMK  Pusat  Keunggulan  pada konsentrasi keahlian
kuliner
2. SMK Negeri 1 Batu mampu menerapkan program SMK Pusat
Keunggulan pada konsentrasi keahlian kuliner
 
D. Manfaat
1. Bagi sekolah lain, dapat dijadikan inspirasi dan motivasi guna
merencanakan pengembangan program sekolah.
2. Bagi guru, dapat dijadikan wawasan dan peningkatan kinerja untuk
mengimplementasikan  kegiatan  pembelajaran  yang  berorientasi 
proyek dan peningkatan kompetensi siswa.
3. Bagi siswa, berdampak langsung pada peningkatan kualitas
pembelajaran dan tentunya dapat mendorong siswa untuk
berprestasi dan berwirausaha
4. Bagi peneliti dan stake holder dapat dijadikan acuan, pengalaman
dalam menyiapkan dan menerapkan program sekolah pada
konsentrasi keahlian kuliner  dengan    IDUKA.
 
 

6
 BAB II
 KAJIAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
 
A. Kajian Teori
1. Program SMK Pusat Keunggulan
  Sistem Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, SMK bertujuan
untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan
dunia kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam
mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. (Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 15).
a. Visi SMK Pusat Keunggulan:
Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki
visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta mampu
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa
berubah sesuai perkembangan dunia kerja, serta menjadi
pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan
kekhususan lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah
lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha.
b. Tujuan Khusus SMK Pusat Keunggulan

7
 Program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk
mencapai hal-hal berikut:
a) Memperkuat kemitraan antara Kemendikbud dan
pemerintah daerah dalam pendampingan Program SMK
Pusat Keunggulan
b) Memperkuat kualitas sumber daya manusia SMK, antara
lain Kepala SMK, Pengawas Sekolah, dan Guru untuk
mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia
industri
c) Memperkuat kompetensiketerampilan nonteknis (soft
skills) dan keterampilan teknis (Hard skils) siswa yang
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta
mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
d) Mewujudkan perencanaan yang berbasis data melalui
manajemen berbasis sekolah
e) Meningkatkan   efisiensi   dan   mengurangi   kompleksitas
pada sekolah dengan menggunakan platform digital.
f) Peningkatan sarana dan prasaran praktik belajar siswa
yang berstandar dunia kerja
g) Memperkuat kemitraan dan kerja sama antara
Kemendikbud dengan dunia kerja dalam pengembangan
dan pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan
c. Pelaksanaan kegiatan program SMK Pusat Keunggulan pada
SMK.
 SMK melaksanakan kegiatan Program SMK Pusat
Keunggulan yang meliputi:
a) Sosialisasi Program SMK Pusat Keunggulan kepada
seluruh warga SMK, dunia kerja, serta pemangku
kepentingan terkait lainnya
b) Penyiapan kebijakan di SMK terkait pelaksanaan Program
SMK Pusat Keunggulan.

8
c) Penyiapan kepala SMK dan Guru yang akan mengikuti
pelatihan Program SMK Pusat Keunggulan
d) Penyusunan perencanaan berbasis data pada tingkat
satuan pendidikan
e) Pelaksanaan kemitraan link and match secara menyeluruh
sesuai kesepakatan dengan dunia kerja, paling sedikit
meliputi:
1) penyusunan dan penyelarasan kurikulum berbasis
industri dan dunia kerja;
2) pembelajaran berbasis proyek nyata (produk
barang/jasa) dari dunia kerja;
3) pelibatan guru/ pengajar tamu dari industri dan dunia
kerja;
4) penyelenggaraan program praktek kerja lapangan;
5) penyelenggaraan   sertifikasi   kompetensi   yang  
diakui   oleh industri dan dunia kerja bagi lulusan;
6) pelatihan guru di SMK oleh industri;
7) pembuatan komitmen dengan dunia kerja terhadap
penyerapan lulusan SMK; dan
8) pemberian beasiswa dan/ atau ikatan dinas oleh dunia
kerja bagi peserta didik SMK.
f) Pelaksanaan pelatihan Program SMK Pusat Keunggulan
ditujukan bagi kepala SMK dan guru SMK.
g) Pemanfaatan    platform    teknologi    untuk    pembelajar
dan manajemen sekolah, yang bertujuan untuk
mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang akan
diterapkan bagi SMK pelaksana Program SMK Pusat
Keunggulan. Platform teknologi dimaksud terdiri atas:
 platform teknologi bagi guru, meliputi:
 platform teknologi untuk pembelajaran, yang
bertujnan membantu guru SMK dalam

9
mengimplementasikan pembelajaran dengan
paradigma baru; dan
 platform teknologi untuk profil guru dan
pengembangan kompetensi, yang bertujuan
membantu kegiatan pengelolaan profil guru serta
mendukung kegiatan pengembangan kompetensi
guru yang dilakukan melalui media digital.
 platform  teknologi  bagi sumber daya SMK,  yang 
bertujuan untuk membantu kepala SMK, bendahara, dan
pengawas sekolah dalam mengelola sumber daya SMK
dengan lebih tepat, mudah, dan efisien;
 platform   teknologi   untuk   profil   pendidikan   dan  
rapor pendidikan, bertujuan membantu kepala SMK dan
pengawas sekolah menyusun program peningkatan
mutu yang lebih tepat sasaran dan berbasis data.
h) Pembelajaran dengan paradigma baru, merupakan
pembelajaran yang berorientasi pada penguatan
kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. Pembelajaran dengan paradigma baru dilakukan
melalui:
1) penggunaan kurikulum yang disesuaikan dengan
tujuan untuk pengembangan dan penguatan
kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil
pelajar Pancasila;
2) penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia
kerja;
3) penerapan pembelajaran sesuai dengan tahap
capaian belajar peserta didik;
 penggunaan beragam perangkat ajar termasuk
buku teks pelajaran dan rencana pembelajaran
yang bersifat modular sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik; dan

10
 pembelajaran lintas mata pelajaran berbasis proyek
 untuk penguatan pencapaian profil pelajar
Pancasila.
 
2. Sekolah Unggul 
Memaknai sekolah unggul dapat kita mulai dengan
mendefinisikan kata unggul itu sendiri. (KBBI: 2016)
mengartikan unggul sebagai sesuatu yang lebih tinggi, pandai,
baik, cakap, kuat, awet daripada hal-hal sejenisnya. Selanjutnya
menurut Kurniasih (2016: 49) sekolah unggul merupakan
sekolah yang mampu mengelola siswa untuk dijadikan peribadi
yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakteristik
individualnya. Sekolah unggul juga mampu dan sanggup
mendidik sisiwanya untuk menguasai sains dan teknologi.
Sekolah unggul berkaitan erat dengan prestasi siswa.
Sekolah unggul merupakan sekolah yang mampu menjadikan
setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan
mampu menunjukkan prestasinya. Sekolah unggul dianggap
sekolah bermutu, sekolah dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas secara (output) dan (outcome) sekolah memiliki
kemampuan intelekual, moral dan keterampilan yang dapat
berguna bagi masyarakat, negara dan agama.
Sekolah unggul pada prinsipnya harus memiliki ciri-ciri
khusus dan dapat menjadi dasar utama dalam menentukan
unggul tidaknya sebuah lembaga pendidikan. Ciri-ciri sekolah
unggul adalah:
a. memiliki siswa dengan bakat-bakat khusus dan
kemampuan serta kecerdasan dan prestasi yang tinggi
b. memiliki tenaga pengajar yang profesional dan handal
c. memiliki kurikulum yang diperkaya (eskalasi)
d. memiliki sarana dan prasarana yang baik

11
Tidak semua sekolah dapat dikatakan unggul,
keunggulan suatu sekolah, harus dilengkapi dengan komponen-
komponen pendukung seperti tersebut di atas, dan selain
komponen di atas, letak dan luas sekolah juga harus
diperhatikan. Sekolah unggul juga harus memiliki komponen-
komponen kelengkapan pendukung lainnya. Komponen-
komponen tersebut adalah:
a. Letak dan kondisi sekolah nyaman dan asri, jauh
dengan jalan raya, bertujuan menghindari terhambat
berjalannya proses pembelajaran.
b. Guru harus disiplin, dapat mengatur waktu selama
proses pembelajaran.
c. Guru  dapat  menciptakan  model  dan  metode 
pembelajaran  sendiri, sesuai kebutuhan.
d. Kepala     sekolah   memberikan   reward/penghargaan  
kepada   guru berprestasi.
e. Tersediannya ruang bermain siswa termasuk gedung
olah raga, gedung seni, laboratorium guna
pengembangan kreativitas siswa.
f. Guru   yang   mengajar   profesional,   sesuai   dengan  
disiplin   ilmu pendidikannya, berpengalaman dan
menyenangkan.
g. Tidak terjadi dikotomi antara guru dan siswa.
 Ketujuh komponen di atas sudah semestinya dipenuhi
dan dimiliki oleh sekolah unggul. Ada beberapa faktor sebuah
sekolah dapat dikatakan unggul dalam pencapaiannya, karena
sekolah unggul adalah sekolah yang mampu membawa setiap
siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu
menunjukkan prestasinya. Faktor-Faktor yang menunjukkan
sekolah unggulan adalah:
a.   Kepemimpinan kepala sekolah yang professional

12
  Kepala sekolah harus bisa menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik.
b.   guru-guru yang tangguh dan profesional.
  Guru ujung tombak sekolah dan berhadapan
langsung dengan siswa. Guru profesional mampu
mewujudkan harapan orang tua, dan kepala sekolah dalam
kegiatan sehari-hari di dalam kelas.
c.   Memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas
  Tujuan filosofis ditunjukkan dalam bentuk visi dan misi
seluruh kegiatan sekolah, tidak hanya itu, visi dan misi dapat
dicerna dan dilaksanakan secara bersama oleh setiap
elemen sekolah.
d.   Lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan yang
dapat memberikan dimensi pemahaman secara menyeluruh
bagi siswa.
e.   Kelima, Jaringan organisasi yang baik.
 Organisasi yang baik dan solit terutama organisasi
guru, orang tua di rumah. Serta perlu pula dialog antar
organisasi, misalnya forum orang tua siswa dengan forum
guru guna tercipta harmonisasi antara guru dan siswa di
ruang kelas.
f.   Kurikulum yang jelas.
 Kemampuan membuat dan mengembangkan
kurikulum disesuaikan untuk tiap daerah terutama sekolah.
Pusat hanya membuat kisi-kisi materi yang akan diujikan
secara nasional. Sedang pada pelaksanaan pembelajaran
diserahkan pada daerah dan tiap sekolah menyusun
kurikulum dan target pencapaian pembelajaran sendiri.
Diharapkan akan muncul sekolah unggulan.
g. Evaluasi belajar yang harus dicapai untuk mengetahui
apakah tujuan pembelajaran dari kurikulum sudah tercapai.

13
h.   Partisispasi orang tua siswa harus aktif dalam kegiatan
sekolah
 Umumnya di sekolah unggulan, dalam setiap kegiatan
selalu melibatkan orang tua. Secara proses intensif orang tua
dilibatkan dalam penyusunan kurikulum sekolah sehingga orang
tua memiliki tanggung jawab yang sama di rumah dan di
sekolah hal pengawasan anak sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Sehingga terjadi sinergi antara pola pendidikan di
sekolah dengan pola pendidikan di rumah. Pada akhirya
sekolah unggulan menjadi program bersama seluruh
masyarakat yang tidak hanya dibebankan kepada pemerintah,
sekolah dan orang tua secara perorangan. Namun menjadi
tanggug jawab bersama dalam peningkatan SDM masyarakat.
Menurut pendapat (Shannon & Bylsma: 2007) untuk
mengidentifikasi karakteristik sekolah berpenampilan unggul
(high performing schools) adalah dengan melihat keefektifan
sekolah melalui indikator berikut:
a.   Fokus bersama dan jelas;
b.   Standar dan harapan yang tinggi bagi semua siswa;
c.   Kepemimpinan sekolah yang efektif;
d.   Tingkat kerja sama dan komunikasi inovatif;
e.   Kurikulum, pembelajaran dan evaluasi yang melampaui
standar;
f.   Frekuensi pemantauan terhadap belajar dan mengajar
tinggi;
g.   Pengembangan staf pendidik dan tenaga kependidikan
yang terfokus;
h.   Lingkungan yang mendukung belajar;
i.   Keterlibatan yang tinggi dari keluarga dan masyarakat.
Kemudian menurut (Komariah &  Triatna: 2005) sekolah
dapat dikatakan unggul apabila jika kegiatan sekolah berjalan
secara efektif yaitu sekolah mampu mengoptimalkan semua

14
masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu
prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengan
dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang
dipersyaratkan di dalam belajar. Program sekolah dapat
berjalan secara efektif dan efesien apabila didukung oleh
sumber daya manusia yang profesional untuk
mengoperasikannya, dana sekolah yang cukup untuk
membiayai staf sesuai dengan fungsinya, sarana dan prasarana
yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran, serta
dukungan yang tinggi dari orang tua dan masyarakat.
Dengan program sekolah yang jelas dan terarah dapat
mengoptimalkan input, proses, dan output yang memiliki tingkat
kesesuaian antar hasil yang dicapai dengan rencana dan yang
telah ditetapkan dengan memberdayakan semua komponen
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif yaitu
mampu memberikan pembinaan kepada sekolah imbas
mengenai program unggulan yang dimiliki sekolah pusat
keunggulan sehingga terjalinnya kemitraan dengan berbagai
pihak dalam mengembangkan sekolah. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya pernyataan dari Suharsaputra (2010: 65) yang
menjelaskan bahwa sekolah efektif dapat diartikan sebagai
sekolah yang mempunyai efek atau dampak signifikan bagi
terwujudnya tujuan yang diharapkan.
Dalam perspektif mutu pendidikan sekolah bermutu
ditunjukkan bukan hanya dari indikator seberapa banyak siswa
yang berprestasi yang dilihat dari nilai yang paling tinggi,
sekolah juga perlu melihat siswanya baik dari kepemilikan
kualitas pribadi, seperti tampak dalam kepercayaan diri,
kemandirian, kedisiplinan, kerja keras, ulet, terampil, berbudi
pekerti, beriman, dan bertaqwa, tanggung jawab, apresiasi, dan
sebagainya.

15
3. Penerapan Program dan Managemen Sekolah Unggul
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan,
sedangkan menurut beberapa ahli, penerapan adalah suatu
perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain
untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan
yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah
terencana dan tersusun sebelumnya. 
Menurut Usman (2002), penerapan (implementasi)
adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem.Implementasi bukan sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai
tujuan kegiatan. 
Menurut Setiawan (2004) penerapan (implementasi)
adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses
interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta
memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. 
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kata penerapan (implementasi) bermuara
pada aktifitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu
system. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa
penerapan (implementasi) bukan sekedar aktifitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai
tujuan kegiatan.
Ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan
untuk menerapkan dan mamenegemen program sekolah agar
mampu mencapai kualitas sekolah unggul, yaitu:
a.   Membangun    mindset    secara    kolektif,    dalam   
mengupayakan pengembangan mutu sekolah unggul.
Hal ini membutuhkan pandangan, cita-cita, imajinasi,
nilai-nilai keyakinan yang kuat secara kolektif. Membangun

16
mindset pada sekolah unggul adalah menanamkan keyakinan
dan tekad di antara sesama warga sekolah. Mereka
digerakkan untuk memperjuangkan keunggulan institusi,
dengan cara mengimplementasikan visi, misi, tradisi,
orientasi dan mimpi-mimpinya ke depan. Hal ini perlu
disosialisasikan oleh pimpinan di setiap tingkatan melalui
berbagai bentuk publikasi baik secara lisan, tulisan dan
termasuk media lainnya secara terus menerus ke seluruh
warga sekolah.
b.   Menciptakan inovasi.
 Keunggulan sekolah sesungguhnya terletak pada
inovasinya. Inovasi merupkan usaha dan kerja nyata untuk
mencari dan membuat hal baru. Inovasi harus didasarkan
pada kebutuhan sekolah. Inovasi juga dimaksudkan agar
sekolah unggul dapat menawarkan sesuatu yang baru, yang
khas dan memiliki keunikan.
c.   Memanfaatkan teknologi informasi.
 Sekolah unggul harus mengembangkan pembelajaran
berbasis digital, selain yang sudah ada guna mengefektifkan
program kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang lebih
maksimal. Teknologi informasi dengan memanfaatkan IT,
akan memudahkan siswa dalam belajar. IT juga bermanfaat
sebagai sumber belajar yang mudah dan dapat terjangkau
dimanapun juga.
d.   Keterlibatan orang tua siswa dalam kegiatan sekolah adalah
langkah paling cerdas dalam membangun sistem
pembelajaran yang berkualitas.
Sa’ud (2014: 62) memaparkan strategi pendidikan untuk
melaksanakan suatu program atau perubahan akan efektif jika:
a. Digunakan untuk menanamkan prinsipprinsip yang perlu dikuasi
untuk  digunakan  sebagai  dasar tindakan 

17
b. selanjutnya sesuai  dengan tujuan perubahan sosial yang akan
dicapainya.
c. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan
adanya sumbangan dana, donatur, serta berbagai penunjang
yang lain.
d. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan
atau kembali ke keadaan sebelumnya.
e. Digunakan untuk menanamkan pengertian tentang hubungan
antara gejala dan masalah, menyadarkan adanya masalah dan
memantabkan bahwa masalah yang dihadapi dapat dipecahkan
dengan adanya perubahan.
 

4. Konsentrasi Keahlian Kuliner


Dalam Kepmendikbudristek Nomor 165 Tahun 2021 tentang
Program SMK Pusat Keunggulan menjelaskan bahwa penyusunan
Kurikulum konsentrasi keahlian didsarkan ada kebutuhan peserta
didik, dunia kerja, potensi daerah, dan kondisi sekolah. Konsentrasi
Keahlian merupakan bagian pokok dari pendidikan dan pelatihan di
sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Istilah Konsentrasi
Keahlian berawal dari perubahan kurikulum merdeka yang pada
awalnya sering sebut degan Program Keahlian. Lingkup penyusunan
kurikulum konsentrasi keahlian didasarkan pada
a. Penetapan konsentrasi keahlian sesuai dengan
a) Program keahlian yang diselenggarakan
b) Kebutuhan dunia kerja
c) Rencana pembangunan daerah, dan
d) Sumber daya yang tersedia
b. Penyusunan struktur kurikukulum konsentrasi keahlian
c. Penyusunan capaian pembelajaran mata pelajaran pada struktur
kurikulum konssentrasi keahlian.

18
C. Strategi Pemecahan Masalah
  Batu dibangun melalui gaya kepemimpinan demokrasi
dengan menstimulasi seluruh warga sekolah terutama tim manajemen
sekolah dan para guru untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama. Mengadakan rapat bulanan serta berkoordinasi, atau rapat
sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan untuk memberi
pengarahan dengan mengedepankan musyawarah dalam mengambil
keputusan demi melahirkan karakter dan budaya kerja disiplin di SMK
Negeri 1 Batu.
Sekolah unggul atau sekolah efektif menjadi dambaan semua
orang. Untuk menuju kearah sana dibutuhkan strategi yang tepat.
Mengacu pada paparan (Fasil Jalal: 2001) ada tujuh konsep strategi
untuk menuju sekolah unggul, yaitu: (1) Mampu memberikan layanan
optimal kepada seluruh siswa dengan berbagai perbedaan, bakat,
minat kebutuhan belajar; (2) Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki siswa menjadi aktualisasi diri yang
memberikan kebanggaan; (3) Mampu membangun karakter
keperibadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa; (4)
Mampu mengembangkan sumber daya yang ada secara optimal dan
efektif; (5) Mampu  mengembangkan  networking  yang  luas  kepada 
stakeholder;  (6) Mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi
pembelajar; dan (7) Responsif terhadap pembelajaran.
Mutohar, (2013:204) mengemukakan bahwa aspek yang
sangat penting dari kreatifitas yang ada di sekolah adalah, ”kepala
sekolah dan proses itu sendiri”. Kepala sekolah merupakan pelaku
yang menentukan proses berjalannya organisasi, dan menentukan
solusi permasalahan-permasalahan yang ada dalam lembaga
tersebut. Sementara proses merupakan aktifitas yang didesain untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang ada di sekolah. Dengan
kata lain, proses adalah solusi dalam menyelesaikan semua
permasalahan yang ada di sekolah. Adapun peran kepala sekolah

19
bedasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)
Nomor 162 Tahun 2003, tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah. Selanjutnya, Karwati, Euis, dkk, (2013:114)
menjelaskan secara rinci tugasnya Kepala Sekolah: sebagai educator,
manager, administrator, supervisor, leader, entrepreneur, dan climate
creator. Tugas-tugas tersebut disingkat dengan EMASLEC.
Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah membantu para
guru untuk pengembangan kesanggupan mereka secara maksimal
dan menciptakan suasana hidup sekolah yang sehat yang mendorong
para guru, pengawai tata usaha dan orang tua murid mempersatukan
kehendak, pikiran dan tindakan dalam kegiatan kerjasama yang efektif
bagi tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang
sangat penting dalam implementasi program SMK Pusat Keunggulan
di sekolah, terutama dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan 
menyelaraskan semua sumber daya   pendidikan yang tersedia.
Peranan Kepala Sekolah menurut Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah adalah sebagai EMASLEC,
yaitu:
1.    Educator (pendidik)
Kepala   sekolah   sebagai   educator   berperan  
merencanakan,melaksanakan,  menilai  hasil  kinerja,  membimbing 
dan  melatih,  dameneliti   (penelitian   tindakan   sekolah).   Kepala  
sekolah   merupakan gurunya guru.
2.    Manager (pengelola)
 Kepala sekolah sebagai manager melakukan perencanaan,
pengorganisasi, penggerakkan, dan pengawasan semua program
sekolah.
3.    Administrator (pengadministrasi)
 Kepala sekolah sebagai administrator mampu mengelola
ketatausahaan dan kebijakan/program sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah.

20
4.    Supervisor (penyelia)
 Kepala sekolah sebagai supervisor membantu guru
mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan merencanakan
supervisi, melaksanakan supervisi, dan menindaklanjuti hasil supervisi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengembangan
profesionalisme guru.
5.    Leader (pemimpin)
 Kepala sekolah sebagai leader mampu memengaruhi semua
warga sekolah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
masing- masing guna mencapai tujuan sekolah.
6.    Enterpreneur (pengusaha)
 Kepala sekolah sebagai enterpreneur kreatif, inovatif, bekerja
keras, etos kerja, ulet, dan memiliki naluri kewirausahaan pendidikan.
7.    Climate creator (pencipta iklim).
 Kepala sekolah sebagai climate creator mampu menciptakan
suasana yang kondisif dan menyenangkan warga sekolah dalam
bekerja di sekolah.
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya,
banyak ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan
merupakan faktor yang paling penting dalam menunjang tercapainya
tujuan organisasi sekolah. Keberhasilan  kepala sekolah dalam 
mengelola kantor,  mengelola sarana prasarana sekolah, membina
guru, atau mengelola kegiatan sekolah lainnya, banyak ditentukan
oleh kepemimpinan kepala sekolah. Apabila kepala sekolah mampu
menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan anggota secara
tepat, maka segala kegiatan yang ada dalam organisasi sekolah akan
bisa terlaksana secara efektif. Sebaliknya, bila tidak bisa
menggerakkan anggota secara efektif, tidak akan bisa mencapai
tujuan secara optimal. Kepala Sekolah yang baik selalu mendorong
diri dan stafnya mencari dan menerapkan strategi baru dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Kepala sekolah yang baik
nembebaskan guru & staf dari belenggu rutinitas dan mendorong

21
mereka melakukan perubahan demi keefektifan sekolah. Pemimpin
yang baik membudayakan diri dan seluruh stafnya untuk
membayangkan masa depan yang inspiratif dan berjuang untuk
mewujudkannya.
Penyelenggaraan program sekolah didukung oleh Undang-
Undang Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 54 ayat (1) menjelaskan bahwa
pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien,
efektif, dan akuntabel. Sekolah diberi kewenangan dan peran yang
luas untuk merancang dan melaksanakan pendidikan sesuai dengan
potensi dan kondisinya masing- masing dengan tetap mengacu pada
standar minimal yang ditetapkan pemerintah melalui Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
 
 
BAB III
METODE PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBAHASAN HASIL

A. Metode Pemecahan Masalah

1. Kepemimpinan dan Manajerial Berbasis Industri

Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam


menyiapkan program SMK Pusat Keunggulan di SMK
Negeri 1 Batu, terutama dalam mengkoordinasikan,
menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya
pendidikan yang tersedia. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh
kepala SMK Negeri 1 Batu. Persiapan SMK Pusat Keunggulan di
SMK Negeri 1 Batu dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun
program. Penyusunan program yang dilakukan oleh kepala SMK
Negeri 1 Batu berdasarkan hasil musyawarah dengan tim
manajemen, dewan guru, dan komite sekolah.

22
Kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri 1 Batu
mengacu pada implementasi program SMK PK yakni
peningkatkan kualitas dan kinerja manajemen yang berbasis
industri. Melalui berbagai workshop yang diselenggarakan dengan
bekerja sama langsung dengan industri kami berusaha bersinergi
mewujudkan budaya kerja di sekolah yang tentunya dapat
didesiminasikan dan diterapkan oleh seluruh warga sekolah mulai
dari pemimpin kepala sekolah sebagai ujung tombak, manajemen,
seluruh guru dan staf, hingga tercipta atmosfir budaya sekolah
sampai kepada siswa sebagai sasaran utama pendidikan.
Dalam menerapkan kepemimpinan dan manajemen
berbasis industri metode yang kami lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kondusif
b. Komunikasi yang terbuka dan jujur
c. Suasana kerja yang nyaman dan seru
d. Penghargaan dan motivasi
e. Kerjasama yang baik dan efektif dengan klasifikasi peran
f. Mengembangkan budaya kerja berbasis sekolah
Hal-hal di atas kami bangun dengan menciptakan kegiatan
dan program-program positif seperti penataan ruang dan
karyawan yang baik dan nyaman, lingkungan yang bersih serta di
lengkapi fasilitas jaringan yang baik dan lancar. Untuk memberi
apresiasi dan motivasi kepada guru dan staf tata usaha, SMK
Negeri 1 Batu juga rutin mengumumkan guru dan staf berprestasi
setiap tahunnya. Penghargaan diberikan pada tanggal 25
November atau bertepatan dengan hari guru. Kriteria guru
berprestasi ini antara lain:
a. Kedispilinan dan ketepatan waktu dalam bekerja
b. Keaktifan dalam organisasi sekolah
c. Karya bagi kemajuan sekolah
d. Menjalin hubungan sosial yang baik

23
Gambar 3.1 Penghargaan guru berprestasi

Berikutnya kegiatan rutin lainnya adalah doa pagi


yang dilaksanakan setiap hari sebelum kegiatan
pembelajaran di mulai, yang didalamnya juga diisi dengan
penguatan religi dan motivasi. Kegiatan ini bertujuan
meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa. membangkitkan semangat kerja, dan
menjalin silaturahmi antar warga sekolah.

Gambar 3.2 Kegiatan Doa Pagi

24
SMK Negeri 1 Batu berperan aktif dalam menyiapkan
pengembangan SMK PK, salah satu upaya yang dilakukan
adalah menciptakan budaya kerja di sekolah sesuai dengan
IDUKA. Hal ini tidak lepas dari peran aktif sekolah yang
terbuka dalam bekerja sama dengan industri guna
menyerap ilmu mengenai budaya kerja. Ini merupakan
bagian dari implementasi link and match Ini bisa dilihat dari
25
workshop yang diselenggarakan dengan tema Budaya
Kerja.

Gambar 3.3 Workshop Bersama IDUKA

26
2. Program Penguatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru
Ada 5 langkah penguatan kompetensi guru yang dilaksanakan
SMK Negeri 1 Batu sebagai upaya menuju SMK Pusat
Keunggulan, yakni melalui program reskilling, upskilling, magang
guru, dan sertifikasi kompetensi, ditambah dengan program guru
tamu IDUKA.

Gambar 3.4 reskilling dan upskilling

27
Gambar 3.5 Magang Guru di IDUKA

Gambar 3.6 Sertifikasi dan uji kompetensi guru

28
Gambar 3.6 Guru Tamu IDUKA

Kelima program tersebut tentunya sesuai dengan


langkah pengembangan SMK PK. Program reskilling, upskilling,
magang guru, dan juga guru tamu sekaligus sebagai ajang share,
compare, and adapt bagi para guru sekolah kami. Kegiatan ini
juga merupakan implementasi dari link and match sekolah dengan
29
IDUKA. Guru-guru dapat berbagi ilmu dengan instruktur dari pihak
industri terkait, dapat membandingkan apa yang selama ini
mereka ajarkan kepada siswa sudah sesuai dengan yang
dibutuhkan industri, mengupgrade pengetahuan dan kompetensi
mereka, kemudian menyesuaikan dan mengadaptasi apa yang
disampaikan oleh IDUKA kedalam pengajaran dan pembelajaran
di sekolah. Program-program hebat tersebut juga diperkuat
dengan penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi guru
kejuruan. Uji sertifikasi tentunya diakui oleh industri dan dunia
kerja.

Kami juga aktif melakukan pencatatan data kualifikasi


personil agar program peningkatan kompetensi dapat secara
merata dirasakan semua guru. Berikut tabel data tersebut:

Tabel 3.1 Kualifikasi dan Data Peningkatan


Kompetensi

Guru Produktif SMK Negeri 1 Batu

Jeni Jenis Guru Kualifika Upsk Maga


s il ng
Program si Sertifikasi Ke-
No Jml ahlian -ing Gur
L P AS PTT S1 S2 Pen Kom Gand
1 Kuliner u
N d p

Sumber: (KOS SMK Negeri 1 Batu, 2021)

Dari data diatas terlihat bahwa 39 dari 46 guru atau 85%


guru konsentrasi keahlian kuliner di SMK Negeri 1 Batu memiliki
sertifikat kompetensi. 8 dari 46 guru atau 17 % guru mengikuti
program upskilling-reskilling dan 12 dari 46 guru atau 26 % sudah
dimagangkan di IDUKA. Kami berkomitmen untuk terus
meningkatkan kompetensi guru dengan melaksankan program

30
peningkatan kompetensi untuk konsentrasi keahlian kuliner secara
berkala dan berkelanjutan.

Kami juga aktif mengirimkan guru-guru konsentrasi


keahlian kuliner dalam berbagai pelatihan mengenai teknologi dan
digitalisasi pembelajaran baik pada pelatihan skala local maupun
nasional. Kemudian kami juga rutin menyelenggarakan In House
Training yang dilaksanakan pada setiap tahunnya dengam materi
yang beragam sesuai raport mutu sekolah.

Program-program diatas terbukti nyata berpengaruh


terhadap peningkatan kualitas pembelajaran karena kompetensi
professional guru yang semakin baik. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Hapsari Prastio: 2017 bahwa kompetensi guru
berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar
siswa.

3. Menjadi inspirasi dan rujukan bagi SMK lainnya


SMK Negeri 1 Batu juga aktif dalam melakukan update
seluruh kegiatan sekolah melalui berbagai platform digital dan
media sosial seperti kanal YouTube, Instagram, dan Web resmi
sekolah. Seluruh info digital tersebut terbuka dan dapat diakses
oleh semua kalangan. Ini bertujuan untuk memberikan info
resmi dan inspirasi serta rujukan/pengimbasan bagi SMK lainnya
sekaligus sebagai ajang promosi sekolah. Bagi yang ingin
melakukan komunikasi lebih lanjut SMK Negeri 1 Batu juga
menyedikan contact person melalui akun WA dan email resmi
sekolah.

Gambar 3.7 Media Digital SMK Negeri 1 Batu

31
4. Mendorong Potensi Kearifan Lokal Dalam Pendidikan dan
Berkontribusi Bagi Perkembangan Ekonomi di Daerah
SMK Negeri 1 Batu sebagai SMK Pusat Keunggulan
memiliki kewajiban melaksanakan kurikulum paradigma baru
dengan pembelajaran berbasis proyek. Salah satu penerapannya
adalah melalui Teaching Factory (TEFA) pada konsentrasi
keahlian kuliner dengan menghasilkan produk unggulan berupa
Bolen Apel dan Roti Khastatu. Pemilihan produk unggulan
mengusung kuliner daerah Batu yang sudah menjadi kearifan
lokal yang perlu dilestarikan keberadaanya. Kedua produk
tersebut bisa dijadikan buah tangan dan dapat di beli di edu café
SKANESBA

Gambar 3.8 TEFA Produksi Bolen Apel

32
Gambar 3.9 TEFA Produksi Roti Khastatu

33
Sejalan dengan hal di atas, pada penerapan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja SMK Negeri 1 Batu memilih
tema pilihan “Kearifan Lokal” bertajuk ‘Kolaborasi Seni dan festifal kuliner
tradisional warisan leluhur sebagai wujud melestarikan budaya kearifan
lokal Jawa Timur”. Berbagai karya pelestarian budaya lokal dihasilkan
dari projek ini. Diantanya karya-karya berupa tampilan seni drama yang

34
menceritakan legenda nusantara, bazar kuliner makanan khas jawa
timur. Puncaknya karya tersebut ditampilkan dan dipamerkan kepada
seluruh warga sekolah menjelang akhir semester ganjil sebelum
pembagian raport.

Gambar 3.10 Bazar Siswa Kuliner Jawa Timur pada P5BK

35
36
Gambar 3.11 Penampilan Karya Seni pada P5BK

37
38
5. Revitalisasi dan Optimalisasi Sarana Prasarana
Pembelajaran pada konsentrasi keahlian kuliner dan
Lingkungan Sekolah
Sarana prasarana pembelajaran menjadi elemen penting
untuk menjadikan sekolah unggul, sehingga kualitas

39
pembelajaran dapat meningkat dan seluruh warga sekolah
merasa nyaman dalam belajar dan bekerja. SMK Negeri 1 Batu
melakukan revitalisasi dan optimalisasi sarana prasarana dengan
memenuhi kebutuhan Ruang Praktik Siswa (RPS) dan
pengadaan peralatan praktik kejuruan berstandar industri.
Analisis kebutuhan sarana prasarana dilakukan untuk
merealisasikan program pengadaan tersebut. Kebutuhan alat
didasari hasil perhitungan pola penyelenggaraan KBM, rasio alat
terhadap peserta didik/pengguna alat, dan status (utama atau
penunjang) alat. Selain itu pemenuhan jenis, jumlah alat didasari
alat yang ada/dimiliki, hasil perhitungan, dan harga yang layak
dibeli melalui dana bantuan pemerintah, serta pemenuhan jenis,
jumlah. Berikut adalah beberapa fasilitas praktik pada program
keahlian kuliner sebagai pilot program pusat keunggulan di SMK
Negeri 1 Batu

Gambar 3.11 Ruang restoran servis

40
Gambar 3.12 pastry

41
Gambar 3.14 TEFA

SMK Negeri 1 Batu berusaha optimal untuk melakukan


perbaikan sarana prasarana terbaik, khusunya pada ruang dan
alat praktik siswa. Karena kami menyadari pentingnya sarpras
bagi keberhasilan sekolah untuk menghasilkan siswa berprestasi
maupun lulusan yang sesuai dengan harapan industri. Berbagai
macam alat praktik sudah dimiliki oleh konsentrasi keahlian kuliner

42
yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran sehingga
bisa meningkatkan prestasi siswa

Gambar 3.15 Alat Praktik Pembelajaran keahlian


kuliner

43
6. Manajemen sekolah berbasis Digital
SMK Negeri 1 Batu berupaya untuk pengembangan SDM di
sekolah dengan paradigma baru yang terintegrasi, penguatan
manajemen sekolah dan pemutakhiran kurikulum yang berbasis
pada kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja serta
penggunaan platform digital. Kami bertransformasi untuk
melakukan percepatan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi
dan mengurangi kompleksitas pada sekolah dengan
menggunakan platform digital.
Platform-platform tersebut diantanya adalah e-learning yang
dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh di masa
pandemi dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran
hybrid ketika pembelajaran tatap muka. Selanjutnya pada sistem
penilaian kami menggunakan penilaian digital dengan nama
platform Manajemen Penilaian Digital (MPD) yang terintegrasi
dengan sistem Dapodik. pada pengembangan TEFA kami
menggunakan aplikasi kasir berbasis cloud, transaksi penjulan
juga bisa melalu online dan offline dimana para konsumen tidak
harus datang ke sekolah untuk memesan kue atau makanan yang
ada.

44
Gambar 3.14 Tampilan E-repor

Pada sistem pengawasan kinerja guru dan tata usaha kami


menggunakan sistem digital dengan platform yang dikembangkan
sendiri. Guru secara mandiri mengirim perangkat, administrasi
pembelajaran, dan jurnal pembelajaran pada website
https://jurnal.guru.smkn4bjm.sch.id/, sehingga memudahkan
kepala sekolah untuk melakukan supervisi administrasi maupun

45
kinerja. Begitu pula pada pegawai tata usaha, seluruh pegawai
dapat mengirimkan jurnal kerja, sistem adminitrasi pada website
https://jurnal.tata-usaha.smkn4bjm.sch.id/, kepala tata usaha juga
melakukan supervisi adminitrasi maupun kinerja seluruh pegawai.

Gambar 3.15 Web pengumpulan perangkat, administrasi dan


jurnal pembelajaran

46
Pada kegiatan pengadaan barang dan jasa (PBJ) sekolah
menggunakan aplikasi SIPLah sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2020 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa oleh
Satuan Pendidikan. Aplikasi tersebut memudahkan sekolah
memenuhi segala kebutuhan pembelajaran karena laman
SIPLah berbentuk aplikasi berbasis web berupa marketplace
atau situs jual beli yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun
selama terkoneksi jaringan internet. Dengan menggunakan
SIPLah, sekolah dapat melaksanakan PBJ dengan efektif,
efisien, transparan dan juga akuntabel. Dengan begitu, satuan
pendidikan bisa memperoleh barang dan jasa yang tepat dari dana
yang sudah disalurkan.

Gambar 3.16 Contoh pembelian konsumsi pada aplikasi SIPlah

47
SMK Negeri 1 Batu menggunakan sistem layanan informasi
digital berbasis web dan media sosial. Berbagai kegiatan sekolah
akan selalu di update dan dipublikasikan pada laman- laman
tersebut. Jika ingin mengakses dapat dilakukan pada pencarian
akun berikut:

Website : https://www.smkn1batu.sch.id/

Youtube :
https://www.youtube.com/@smknegeri1batu250

48
Email : smkn1batu@yahoo.co.id

Whaatshap :

B. Pembahasan Hasil
1. Prestasi Konsentrasi Keahlian Kuliner
Pasca pandemi terjadi peningkatan prestasi dalam
konsentrasi keahlian kuliner. Hal ini disebabkan oleh sinergi tepat
dari semua elemen sekolah yang berpartisipasi di dalam berbagai
program link and match dan penguatan kegiatan pembelajaran
khususnya, mulai dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi.
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh SMK Negeri 1 Batu
pada 2 tahun terahir antara lain

Tabel 3.2 Raihan Prestasi Siswa SMK Negeri 1 Batu 2


Tahun Terakhir

No. Prestasi Tingkat Juara


Tahun 2021
1

4
5
6

8
9
Tahun 2022
1
2

Gambar 3.18 Pemenang Lomba

49
Ini menandakan bahwa SMK Negeri 1 Batu siap untuk
mengimplementasikan program SMK PK yang sudah
dicanangkan oleh pemerintah. Harapan kedepannya setelah
mendapatkan program SMK PK SMK Negeri 1 Batu berkomitmen
mengimplementasikan program PK yang berorintasi pada
pembelajaran yang berkualitas demi meningkatkan Sumber Daya
Manusia Indonesia umumnya dan Kalimantan Selatan khusunya.
Sehingga outcome yang dihasilkan jelas memberi manfaat
(benefit) yang dirasakan dengan baik oleh siswa dan
berkontribusi untuk peningkatan mutu pendidikan di daerah.

2. Keterserapan kelulusan
SMK Negeri 1 Batu berkomitmen menghasilkan lulusan
sesuai dengan standar industri dan mampu memenuhi keinginan
masyarakat, orang tua dan pemerintah. Katerserapan lulusan
pada dasarnya dipengaruhi oleh input dan proses, serta
keefektifan proses. Sistem input yang berkualitas tentu dapat
menghasilkan output yang berkualitas pula. Berbagai upaya
seperti dijelaskan pada sub bab metode merupakan upaya kami
dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Selain
memastikan proses pembelajaran yang bermutu, SMK Negeri
1 Batu juga memaksimalkan kemitraan dengan IDUKA perihal
komitmen dalam menyerap lulusan kami. Hal ini telah tertuang
dalam MoU komitmen penyerapan lulusan antara SMK Negeri 1
Batu dengan IDUKA yaitu Hotel…..

Tabel 3.3 Link and Match IDUKA dengan Sekolah

50
( Konsentrasi keahlian Kuliner)

3. SMK Negeri 1 Batu Siap Menjadi SMK PK pada Konsentrasi


Keahlian Kuliner
SMK Negeri 1 Batu berupaya untuk mengembangkan mutu
sekolah dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sesuai dengan Standart Nasional Pendidikan (SNP).
Peningkatan mutu sekolah merupakan asset penting yang wajib
dimiliki oleh lembaga sebagai bukti keberadaan dan kualitas
lembaga. Peningkatan mutu sekolah ditandai dengan
penungkatan kualitas pendidikan sekaligus peningkatan
pencapaian prestasi sekolah sebagai indicator keberhasilan
program pendidikan sekolah.
SMK Negeri 1 Batu siap menjadi SMK PK pada konsentrasi
keahlian Kuliner yang ada di kota Batu. Ini tidak terlepas dari
berbagai prestasi yang diraih, meluluskan alumni yang kompeten
sesuai dengan standar industri, pembelajaran yang berkualitas,
guru dan staf yang professional, manajemen sekolah yang efektif,
dan dinamis mengikuti perkembangan zaman serta kemajuan
TIK. Hal ini dapat dilihat dari testimoni yang diberikan oleh
perwakilan masyarakat yaitu pihak IDUKA, siswa, orang tua
siswa, tokoh masyarakat, dan dinas terkait. Berikut adalah
beberapa testimoni yang diberikan masyarakat untuk SMK
Negeri 1 Batu terkait pengembangan SMK PK.
a. IDUKA

51
SMK Negeri 1 Batu merupakan SMK Unggulan yang ada di
Kota Batu. Lulusan SMK Negeri 1 Batu memiliki daya saing
tinggi dan berkualitas. Selain itu, keunggulan SMK Negeri 1
Batu dibuktikan dengan kualitas lulusan yang memiliki
attitude yang baik, skill dan ketanggapan yang mumpuni
untuk siswa/siswi seusia mereka. Banyak IDUKA di Kota Batu
yang langsung minta rekomendasi sekolah agar
siswa/siswinya bisa segera bekerja di berbagai Hotel yang
ada di kota Batu (
b. Siswa
Menyatakan bahwa “SMK Negeri 1 Batu adalah sekolah
yang bagus dengan fasilitas yang memadai dan tenaga
pengajar yang profesional. Bukti dari keunggulan sekolah
adalah banyak memiliki siswa-siswi berprestasi, contohnya
pada lomba kompetensi….
c. Wali Murid
menyatakan bahwa “kualitas pendidikan SMK Negeri 1
Batu sangat baik, terlihat progress peningkatan kualitas pada
setiap tahunnya. Hal ini terbukti dari beberapa event yang di
ikuti baik tingkat daerah maupun nasional dengan raihan
prestasi yang menggembirakan. Mutu pendidikan SMK
Negeri 1 Batu sudah tidak diragukan lagi. Keunggulan SMK
Negeri 1 Batu adalah dengan tersedianya fasilitas belajar
dan mengajar yang sesuai standar industri, fasilitas praktek
di semua jurusan cukup baik khususnya konsentrasi keahlian
kuliner. SMK Negeri 1 Batu memiliki guru yang berkualitas
yang tersertifikasi dan berpengalaman.
d. Tokoh Masyarakat
“SMK Negeri 1 Batu sangat berkualitas, dikarenakan sekolah
senantiasa update dalam setiap perkembangan terutama
dalam ranah ilmu kejuruan dan juga metodologi
pembelajaran

52
e. Pengawas

53
54
55

Anda mungkin juga menyukai