Anda di halaman 1dari 10

Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

PROPOSAL SINOVIK

GEMAR CEMILAN
(Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia)
Puskesmas SUKODADI

I. RINGKASAN (5%)
PERTANYAAN
Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan, setidaknya meliputi:
implementasi, dampak, dan relevansi inovasi dengan kategori yang dipilih.
(maksimal 200 kata)

JAWABAN
Implementasi:
Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia (GEMAR CEMILAN) dikembangkan
karena tingginya kasus ibu hamil anemia (kadar Haemoglobine/Hb ≤ 10 gr/dl) di wilayah
kerja Puskesmas Sukodadi, yang terdeteksi saat pemeriksaan Ante Natal Care (ANC)
terpadu. Program ini merupakan integrasi antara Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan lintas sektor. Melalui program ini, dilakukan
intervensi dan monitoring intensif pada ibu hamil anemia. Intervensi berupa pemberian
tablet tambah darah, dan pengawasan rutin kegiatan minum tablet tambah darah oleh
petugas Pemantau Minum Obat (PMO), serta evaluasi berupa pemeriksaan
Haemoglobine berkala pada bumil sejak ditemukan kasus hingga akhir kehamilan.

Dampak:
Program Gemar Cemilan berdampak signifikan menurunkan angka kejadian anemia
pada ibu hamil, yaitu dari delapan belas kejadian saat belum diintervensi, menjadi dua
belas kasus pada tahun pertama intervensi, dan enam kasus ditahun kedua. Selaras
dengan penurunan angka rujukan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukodadi.

Kesesuaian Kategori:
Melalui program ini, angka anemia pada ibu hamil dapat menurun, yang
selanjutnya dapat menurunkan resiko penyulit kehamilan, persalinan, dan paska
persalinan. Penurunan angka rujukan kehamilan, diharapkan dapat menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Yang pada akhirnya kehidupan yang sehat dan

GEMAR CEMILAN 1
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

terdorongnya kesejahteraan bagi semua orang dalam segala usia dapat terwujud, sesuai
dengan salah satu tujuan TPB.

II. IDE INOVATIF (20%)


PERTANYAAN
Uraikan latar belakang dan tujuan inovasi, kesesuaian permasalahan yang akan diatasi
melalui inovasi dengan kategori yang dipilih, dan sisi kebaruan atau nilai tambah inovasi
ini dalam konteks wilayah Anda. (maksimal 600 kata)

JAWABAN
Latar Belakang:
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Haemoglobine ≤ 10 gr/dl. Ibu hamil dengan
anemia dapat meningkatkan resiko terjadinya penyulit, mulai dari resiko janin tidak
berkembang, abortus, prematur, plasenta previa, hingga perdarahan, baik perdarahan
sebelum persalinan, saat persalinan, maupun paska persalinan. Mengingat fatalnya resiko
ibu hamil dengan anemia, sehingga kondisi ini memerlukan perhatian khusus.
Wilayah kerja Puskesmas Sukodadi berada di Kecamatan Sukodadi, dengan jumlah
penduduk sebanyak 29.322 jiwa pada tahun 2019. Terdiri dari 11 desa, dengan 69,4%
diantaranya adalah penduduk usia produktif. Angka kelahiran hidup sebanyak 518
kelahiran, terjadi 3 kasus kematian ibu, dan 2 kasus kematian bayi pada rentang waktu
tahun 2019.
Angka kunjungan pertama ibu hamil (K1) pada tahun 2019 adalah sebanyak 508
kunjungan, dan yang melakukan ANC terpadu di puskesmas adalah 439 orang. ANC
Terpadu merupakan pemeriksaan terpadu ibu hamil yang dilakukan mulai usia kehamilan
dua belas minggu hingga aterm (cukup bulan). Pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik
kehamilan rutin, pemeriksaan gigi, laboratorium, konsultasi gizi, hingga konsultasi
dengan dokter. Diantara sejumlah ibu hamil yang melakukan ANC terpadu
tersebut, didapatkan 76 (17,31%) bumil tersebut dalam keadaan anemia. Total rujukan
ibu hamil selama tahun 2019 sebanyak 332 kasus, baik yang direncanakan (elektif),
maupun gawat darurat (cito). Kejadian tertinggi untuk ibu hamil anemia dan rujukan ibu
hamil sepanjang tahun 2019 berasal dari Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi. Yaitu
delapan belas kasus ibu hamil anemia, dan 51 kasus rujukan ibu hamil. Oleh karena
itu Puskesmas Sukodadi membuat program Gemar Cemilan (Gerakan Bersama Cegah
Ibu Hamil Anemia) untuk mengatasi kondisi anemia pada ibu hamil dengan pendekatan
gizi, yang merupakan kerjasama antara kegiatan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan lintas sektor. Tahap awal kegiatan dilakukan

GEMAR CEMILAN 2
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

di Desa Sukolilo sebagai pilot project. Desa Sukolilo sendiri merupakan bagian dari
wilayah kerja Puskesmas Sukodadi dengan jumlah penduduk 3659 jiwa. Dari angka
kelahiran yang terjadi selama tahun 2019 di desa ini, ada satu kasus kematian ibu.

Tujuan:
Program Gemar Cemilan ini bertujuan untuk menurunkan kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukodadi pada umumnya, dan wilayah Desa Sukolilo
pada khususnya. Diharapkan dapat menurunkan potensi resiko penyulit
selama kehamilan, persalinan, dan paska persalinan. Angka rujukan ibu hamil dapat
menurun, hingga akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah
desa tersebut. Target program Gemar Cemilan ini adalah terjadi penurunan kasus anemia
pada ibu hamil di Desa Sukolilo, yaitu 30% disetiap tahunnya (12 kasus pada tahun 2020,
dan 8 kasus pada tahun 2021)

Kesesuaian dengan Kategori:


Melalui program Gemar Cemilan ini kejadian anemia ibu hamil menurun, yang
selanjutnya menurunkan resiko penyulit kehamilan, persalinan, maupun paska
persalinan; menurunkan angka rujukan ibu hamil. Akhirnya dapat menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Sehingga kehidupan yang sehat serta terdorongnya kesejahteraan
bagi semua orang dalam segala usia dapat terwujud, sesuai dengan salah satu tujuan TPB.

Sisi Kebaruan atau Nilai Tambah Inovasi:


Selama ini belum ada kegiatan atau program khusus yang dilakukan secara intensif untuk
menurunkan angka anemia pada ibu hamil. Yang dilakukan selama ini hanyalah
pemberian tablet penambah darah bagi semua ibu hamil tanpa melihat status anemianya,
dan tidak ada monitoring maupun evaluasi berkelanjutan. Sehingga masih banyak
didapati ibu hamil dengan anemia hingga akhir kehamilan.
Melalui program Gemar Cemilan ini, kondisi ibu hamil yang mengalami anemia dapat
terdeteksi sejak awal kehamilan, yaitu saat dilakukan ANC terpadu, sehingga dapat
dilakukan intervensi untuk memperbaiki kekurangan gizi yang terjadi sejak dini. Dengan
harapan ada perbaikan kondisi ibu hamil tersebut, kasus ibu hamil anemia dapat
diturunkan, resiko penyulit selama kehamilan, persalinan, dan paska persalinan juga

GEMAR CEMILAN 3
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

menurun, kasus rujukan juga ikut menurun. Sehingga pada akhirnya dapat menurunkan
angka kematian ibu dan bayi, bahkan pada efek jangka panjang dapat menurunkan resiko
terjadinya stunting pada bayi yang dilahirkan.

III. SIGNIFIKANSI (25%)


PERTANYAAN
Uraikan secara singkat bagaimana inovasi ini diimplementasikan dalam mengatasi
permasalan yang dihadapi, dan penilaian/asesmen yang dilakukan untuk mengukur
dampak/keberhasilan inovasi (dengan mendeskripsikan kondisi sebelum dan sesudah
inovasi diimplementasikan).
(maksimal 600 kata)

JAWABAN
Deskripsi Implementasi Inovasi:
Program Gemar Cemilan (Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia) merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menurunkan angka kejadian anemi ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukodadi, khususnya di wilayah Desa Sukolilo.
Program ini diluncurkan karena tingginya penemuan kasus anemia ibu hamil selama
tahun 2019. Sebagai pilot project, program ini dilakukan di satu desa dengan angka
kejadian tertinggi, yaitu Desa Sukolilo.
Kegiatan awal program Gemar Cemilan berupa skrining sasaran melalui pemeriksaan
ANC terpadu, yang dilakukan terhadap seluruh ibu hamil di wilayah Desa Sukolilo,
mulai usia kehamilan dua belas minggu hingga aterm (cukup bulan). Sedangkan sasaran
yang dilakukan intervensi adalah ibu hamil dengan hasil pemeriksaan kadar
Haemoglobine (Hb) ≤ 10 gr/dl pada saat kegiatan ANC terpadu tersebut. Intervensi yang
dilakukan berupa pemberian tablet tambah darah oleh ahli gizi.
Setelah ditetapkan sasaran, kegiatan berikutnya berupa penunjukkan anggota keluarga
yang bertugas sebagai petugas Pengawas Minum Obat (PMO). PMO ini bertugas untuk
memonitoring secara intensif kegiatan minum tablet tambah darah ibu hamil sasaran.
Monitoring dilakukan dengan cara mencatat jadwal kegiatan minum tablet tambah darah
oleh bumil, dan efek samping yang mungkin terjadi selama intervensi. Pencatatan
dilakukan setiap hari dan dengan menggunakan form yang telah disediakan oleh
puskesmas.
Monitoring catatan PMO dilakukan oleh bidan desa dan kader setiap minggunya, dan
kemudian dilaporkan gizi puskesmas.

GEMAR CEMILAN 4
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

Evauasi program dilakukan melalui pemeriksaan kadar Haemoglobine (Hb) ibu hamil
sasaran secara berkala, yaitu setiap empat minggu pada ibu hamil trimister II, dan setiap
dua minggu pada ibu hamil trimister III, dan saat menjelang proses persalinan. Hasil
pemeriksaan dievaluasi dan dianalisis oleh petugas KIA dan dokter, yang kemudian
direncanakan tindak lanjut. Seluruh dokumentasi data dan kegiatan dilakukan oleh ahli
gizi. Yaitu mulai dari identifikasi sasaran dari data KIA, hasil pemeriksaan
Haemoglobine dari analis laboratorium, dan hasil pencatatan kegiatan minum obat dari
bidan desa dan kader. Begitu juga dengan dokumentasi (foto-foto) kegiatan.

Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang Dilakukan):


Evaluasi program Gemar Cemilan ini dilakukan dengan cara pemeriksaan
kadar Haemoglobine secara berkala pada kelompok sasaran, yaitu setiap empat minggu
sekali pada ibu hamil trimester II, setiap dua minggu sekali pada ibu hamil trimester III,
dan saat menjelang proses persalinan. Dalam hal ini yang melakukan pemeriksaan
Haemoglobine adalah analis laboratorium Puskesmas Sukodadi. Dari hasil pemeriksaan
Haemoglobine berkala ini, akan dilakukan analisis dan evaluasi oleh dokter, ahli gizi gizi,
petugas KIA, dan bidan desa. Setiap hasil analisis dan evaluasi akan menentukan tingkat
keberhasilan kegiatan, sehingga akan mempengaruhi rencana tindak lanjut terhadap
sasaran. Baik dalam hal kelanjutan program, kondisi kesehatan atau klinis sasaran,
analisis resiko, hingga perencanaan tindakan yang diperlukan. Apabila telah didapatkan
kadar Haemoglobine yang normal, maka akan dipertahankan hingga akhir kehamilan,
dan intervensi tetap dilanjutkan. Begitu juga apabila didapatkan
kadar Haemoglobine yang masih di bawah normal, maka selain melanjutkan intervensi,
juga akan dilakukan pendekatan khusus untuk pemahamam dan kebiasaan tentang
konsumsi gizi yang cukup kepada sasaran dan keluarga.

Dampak:
Program Gemar Cemilan berdampak signifikan menurunkan angka kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah Desa Sukolilo, yaitu dari delapan belas kasus saat sebelum
diintervensi (tahun 2019), dan menjadi dua belas kasus pada tahun pertama intervensi
(2020), dan enam kasus pada tahunkedua intervensi (2021). Rata-rata telah terjadi
penurunan sebesar 40% dari sebelum intervensi hingga tahun kedua pelaksanaan
kegiatan. Penurunan angka kejadian anemia pada ibu hamil ini juga diikuti dengan

GEMAR CEMILAN 5
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

penurunan kasus rujukan ibu hamil, baik rujukan berencana (elektif) maupun rujukan
gawat darurat (cito). Yaitu dari 51 total kasus rujukan pada tahun 2019, menjadi 42 kasus
pada tahun 2020, dan 35 kasus rujukan pada tahun 2021. Terjadi penurunan angka
kematian ibu dan bayi di wilayah desa tersebut, yaitu dari 1 kasus kematian ibu pada
tahun 2019, menjadi tidak ada kasus kematian ibu pada tahun 2020 dan 2021.

IV. KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN TPB (5%)


PERTANYAAN
Jelaskan kontribusi nyata yang dapat diukur dari inovasi terhadap capaian TPB pada
tingkat Kementrian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Pemerintah
Kota.
(maksimal 200 kata)

JAWABAN
Kontribusi Nyata yang Dapat Diukur:
Program Gemar Cemilan yang bertujuan menurunkan angka anemia pada ibu hamil ini
merupakan suatu bentuk kegiatan pengendalian faktor resiko penyulit pada kehamilan,
persalinan, maupun paska persalinan. Sehingga apabila faktor resiko dapat
dikendalikan, diharapan dapat menurunkan kejadian penyulit fatal yang mungkin
terjadi. Menurunkan angka rujukan ibu hamil, hingga menurunkan resiko kematian ibu
dan bayi. Hal ini selaras dengan program Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam
rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Program ini juga sangat mendukung target outcome pemetaan TPB bidang Kesehatan
(Goal 3), yaitu: mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2030 (TPB 3.1), dan mengakhiri kematian bayi dan balita
yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha untuk menurunkan angka
kematian neonatal setidaknya hingga angka 12 setiap 1000 kelahiran hidup, dan angka
kematian balita hingga 25 setiap 1000 kelahiran hidup (TPB 3.2).

GEMAR CEMILAN 6
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

V. ADAPTABILITAS (20%)
PERTANYAAN
Jelaskan bahwa inovasi telah diadaptasi/direplikasi/disesuaikan dan diterapkan oleh
unit/instansi lain atau memiliki potensi untuk direplikasi dengan menggambarkan
luasan populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada daerah lain.
(Maksimal 400 kata)

JAWABAN
Inovasi dapat Diadaptasi/Direplikasi/Disesuaikan, dan Diterapkan oleh
Unit/Instansi Lain:
Program Gemar Cemilan ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari program
pemerintah yang sudah ada, yaitu pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil.
Tetapi, pada program ini tidak hanya cukup diberikan tablet tambah darah saja, namun
juga dilakukan intervensi dan monitoring yang intensif. Pada perencanaan ke depannya,
program inovasi ini akan dilaksanakan di semua desa wilayah kerja Puskesmas Sukodadi.
Dan juga penjaringan sasaran akan dimulai lebih dini, yaitu pada kelompok calon
pengantin.
Mengingat masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia, kejadian
anemia pada ibu hamil tentunya dapat terjadi pada semua wilayah, meskipun dengan
karakteristik wilayah maupun status sosial ekonomi masyarakat yang berbeda.
Ide program ini dapat dengan mudah untuk diadaptasi dan diterapkan di tempat lain yang
disesuai dengan karakter dan kebutuhan masing-masing tempat atau wilayah.
Pelaksanaan program ini tidak rumit, namun membutuhkan sistem, kerjasama, dan
komitmen kuat semua pihak, yaitu puskesmas, sasaran, dan lintas sektor. Bahan baku
maupun sarana prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan program ini juga
telah tersedia di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Sistem pendanaan untuk kegiatan
ini juga tidak besar, bahkan tidak memerlukan anggaran pendanaan khusus, karena
kebutuhan semua obat, bahan habis pakai laboratorium, alat tulis, dan lain-lain sudah
termasuk pembiayaan rutin puskesmas. Tenaga pelaksana juga sudah tersedia dan sesuai
dengan tupoksi masing-masing di puskesmas.
Sehingga dapat dipastikan program ini dapat dengan mudah diadaptasi oleh puskesmas
atau fasilitas kesehatan mana saja, hanya memerlukan penyesuaian sesuai karakter dan
kondisi masing-masing.

GEMAR CEMILAN 7
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

Dan untuk saat ini, program inovasi GEMAR CEMILAN telah diadaptasi oleh instansi
lain, yaitu Puskesmas Turi, Kabupaten Lamongan, sejak penandatanganan MOU
replikasi kegiatan tanggal 10 Januari 2022.

VI. KEBERLANJUTAN (20%)


PERTANYAAN
Jelaskan sumber daya yang digunakan (berupa sumber daya keuangan, manusia,
metode, peralatan, dan material), strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut
(berupa strategi institusional, strategi sosial, dan strategi manajerial), serta factor
kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) dalam mendukung keberhasilan inovasi.
(maksimal 600 kata)

JAWABAN
Sumber Daya yang Digunakan:
Sumber daya manusia yang terlibat dalam program ini adalah: anggota keluarga sebagai
Pengawas Minum Obat (PMO), bidan desa, petugas KIA (Kesehatan Ibu dan Anak),
analis laboratorium, ahli gizi, dokter, kader, dan lintas sektor. Petugas KIA, analis
laboratorium, dan dokter berperan saat pelaksanaan ANC terpadu, untuk menemukan
atau menentukan kelompok sasaran. Dokter juga berperan berperan untuk analisis dan
evaluasi tindak lanjut. Ahli gizi untuk intervensi dan dokumentasi. Monitoring langsung
kegiatan (monitoring langsung terhadap sasaran harian) dilakukan oleh PMO, kader, dan
bidan desa. Monitoring berkala dilakukan setiap dua minggu atau empat minggu, oleh
semua tim.
Pengadaan tablet tambah darah sesuai dengan program pemerintah, didapatkan dari
gudang obat Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, sesuai dengan jumlah sasaran yang
membutuhkan. Tidak diperlukan alokasi pembiayaan khusus.
Kebutuhan sarana prasarana lain yaitu Bahan Habis Pakai (BHP) laboratorium, alat tulis,
maupun keperluan dokumentasi, dibebankan pada dana BLUD puskesmas. Pembelanjaan
pada tahun 2020 sebesar Rp. 162.000,00; dan pada tahun 2020 menghabiskan dana Rp.
132.000,00 untuk pembelanjaan BHP tersebut.
Sedangkan untuk biaya transportasi tim, petugas kesehatan desa, dan pemberdayaan
kader, menggunakan alokasi dana BOK (Biaya Operasional Kegiatan) program gizi
untuk wilayah desa Sukolilo. Pembiayaan yang menggunakan dana dari Biaya
Operasional Puskesmas (BOK) untuk program gizi, yaitu sebesar Rp. 1.078.000 pada
tahun 2020, dan ada peningkatan menjadi Rp. 1.600.000 pada tahun 2021. Untuk

GEMAR CEMILAN 8
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

perencanaan ke depan, sudah ada tambahan anggaran dari dana desa untuk mendukung
kegiatan ini.
Untuk tenaga PMO tidak diperlukan pembiayaan khusus, karena merupakan sukarelawan
dari keluarga masing-masing sasaran.

Strategi yang Dilakukan:


Program ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun. Diluncurkan pada bulan
Januari 2020, dan masih berlanjut hingga saat ini, dengan sasaran masih dari desa yang
sama. Monitoring dan evaluasi berkala tetap dilaksanakan sesuai jadwal, untuk
memastikan kegiatan tetap konsisten dan berkelanjutan. Review, analisis, dan evaluasi
program secara keseluruhan dilaksanakan setiap tiga bulan, untuk menilai relevansi
kebutuhan kegiatan. Kegiatan review dan evaluasi tiga bulanan program ini melibatkan
semua tim yang berperan dan lintas sektor. Untuk meningkatkan kepatuhan sasaran
selama program, semua sasaran dan keluarga diberingan edukasi dan informasi tentang
kondisi sasaran dan pentingnya program ini dijalankan, sehingga dari pihak sasaran dan
keluarga muncul kesadaran untuk mengikuti program dengan baik.
Komitmen tim pelaksana, dalam hal ini tim dari puskesmas maupun lintas sektor (desa)
sangat diperlukan, sehingga koordinasi selalu dilakukan disetiap kesempatan, tidak hanya
saat pertemuan review dan evaluasi tiga bulanan, sehingga program tetap dapat
dilaksanakan dengan baik.

Faktor Kekuatan:
Saat ini program ini baru diterapkan di salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas
Sukodadi, sebagai pilot project. Kerja sama dan komitmen yang kuat antara petugas
puskesmas dan lintas sektor sangat mempengaruhi terlaksananya kegiatan program
inovasi ini. Penggalangan komitmen seluruh tim dilakukan sebelum program inovasi ini
diluncurkan, untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan. Seluruh kebijakan dan
keterlibatan semua pihak, hingga prosedur pelaksanaan kegiatan telah dituangkan dan
ditetapkan dalam KAK (Kerangka Acuan Kegiatan) dan SK (Surat Keputusan) tentang
Inovasi Gemar Cemilan Puskesmas Sukodadi. Dengan komitmen yang kuat untuk
mengatasi permasalahan yang ada, dan pentingnya program inovasi ini, diharapkan
kegiatan ini dapat terus berjalan, dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas, serta
tercapainya TPB.

GEMAR CEMILAN 9
Proposal SINOVIK Puskesmas Sukodadi - 2022

VII. KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN (5%)


PERTANYAAN
Jelaskan pemangku kepentingan yang terlibat dan kontribusinya dalam merancang,
melaksanakan, mengevaluasi, dan memastikan keberlanjutan inovasi ini.
(maksimal 200 kata)

JAWABAN
Kolaborasi Pemangku Kepentingan:
Program Gemar Cemilan ini dilaksanakan dengan melibatkan tim dari puskesmas dan
lintas sektor secara langsung. Semua pihak terlibat baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, monitoring maupun evaluasi, dan penentuan tindak lanjut. Sebelum
kegiatan diluncurkan, sosialisasi dan ide kegiatan dikoordinasikan dengan lintas sektor,
dan dilakukan perencanaan kegiatan lebih lanjut secara bersama-sama.
Pemangku Kepentingan yang terlibat adalah Puskesmas Sukodadi (mendesain GEMAR
CEMILAN, membuat rencana aksi dan implementasi berbasis anggaran, monitoring dan
pelaporan, evaluasi hasil dan capaian); Kepala Puskesmas Sukodadi berlaku sebagai
penanggung jawab kegiatan; Lintas sektor, termasuk di dalamnya kader desa sebagai
koordinator lapangan; Kecamatan selaku Penangggung jawab kewilayahan; sedangkan
pelaksana kegiatan dilakukan oleh tim Kesehatan dari Puskesmas Sukodadi, yang
meliputi, Tim KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Analis Kesehatan, Ahli Gizi, dan Dokter
puskesmas.
Peranan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam kegiatan program inovasi ini
adalah sebagai instansi yang menaungi, mendukung, melakukan supervise pada setiap
kegiatan puskesmas.
Hal ini menunjukkan adanya potensi pengembangan pangan alternatif yang tentu harus
dikolaborasikan baik dari Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Semua Stake Holder,
sehingga menjadikan GEMAR CEMILAN sebagai program inovasi unggulan menuju
masyarakat Kabupaten Lamongan yang megilan.

GEMAR CEMILAN 10

Anda mungkin juga menyukai