Anda di halaman 1dari 8

SURAT KEPUTUSAN

Nomor: ___________________________
Tentang
TATA TERTIB PERUSAHAAN PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Perusahaan PT AIEI


ENGINEERING INDONESIA, maka perlu dibuat tata tertib perusahaan
PT AIEI ENGINEERING INDONESIA yang mengatur pelaksanaan
hubungan kerja diantara Perusahaan dan Karyawan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan


dan peraturan pelaksananya.
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU),
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
3. Peraturan Perusahaan PT AIEI ENGINEERING INDONESIA.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : TATA TERTIB PERUSAHAAN PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

Pertama : Surat Keputusan ini dan lampirannya berlaku dan mengikat


Perusahaan dan Karyawan dalam melaksanakan hubungan kerja
sesuai dengan Peraturan Perusahaan.

Kedua : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan


terhadap Surat Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan
seperlunya.

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

Direktur
LAMPIRAN
Surat Keputusan Nomor: ______________
Tentang Tata Tertib Perusahaan PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

TATA TERTIB PERUSAHAAN


PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

1. PENDAHULUAN
Tata Tertib Perusahaan ini merupakan pedoman dan ketentuan teknis operasional
sebagai pelaksanaan dari Peraturan Perusahaan PT AIEI ENGINEERING INDONESIA__,
yang mengikat Perusahaan dan Karyawan dalam menjalankan hubungan kerja
diantara Perusahaan dan Karyawan dalam menciptakan hubungan kerja yang tertib
dan harmonis serta mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik di PT AIEI
ENGINEERING INDONESIA (“Tata Tertib Perusahaan”).
2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum Tata Tertib Perusahaan ini adalah:
(1) Peraturan Perusahaan PT AIEI ENGINEERING INDONESIA (“Peraturan
Perusahaan”).
(2) Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan peraturan
pelaksananya (“UU Ketenagakerjaan”).
(3) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Nomor 2 Tahun
2022 tentang Cipta Kerja.
(1) HUMAN RESOURCES
Untuk mewakili Perusahaan dalam menjalankan hubungan kerja dan urusan
ketenagakerjaan lainnya yang berkaitan dengan Perusahaan, Perusahaan
mengangkat seorang Supervisor atau jabatan di atasnya di Human Resources
dan General Affairs Department sebagai wakil dari Perusahaan berdasarkan
Surat Kuasa Khusus.
(2) Surat Kuasa Khusus sebagaimana dimaksud dalam angka (1) diatas
memberikan kuasa dari Perusahaan kepada Supervisor atau jabatan di atasnya
di Human Resources dan General Affairs Department, untuk dan atas nama
Perusahaan, untuk menjalankan urusan ketenagakerjaan di Perusahaan sesuai
dengan ketentuan dalam Tata Tertib Perusahaan ini dan Peraturan Perusahaan.
3. WAKTU KERJA DAN ISTIRAHAT KERJA
(1) Dalam menjalankan pekerjaan, Karyawan wajib untuk mengikuti waktu kerja
sebagai berikut:
a. Karyawan wajib hadir dan melakukan pekerjaan pada hari kerja dan jam
kerja normal sebagai berikut:
i. Hari Senin Jam 08.00 s/d 17.00
ii. Hari Selasa Jam 08.00 s/d 17.00
iii. Hari Rabu Jam 08.00 s/d 17.00
iv. Hari Kamis Jam 08.00 s/d 17.00
v. Hari Jumat Jam 07.30 s/d 17.00
b. Karyawan berhak untuk mendapatkan istirahat antar jam kerja sebagai
berikut:
i. Hari Senin Jam 12.00 s/d 13.00
ii. Hari Selasa Jam 12.00 s/d 13.00
iii. Hari Rabu Jam 12.00 s/d 13.00
iv. Hari Kamis Jam 12.00 s/d 13.00
v. Hari Jumat Jam 11.30 s/d 13.00
c. Karyawan berhak untuk mendapatkan istirahat mingguan pada hari Sabtu
dan hari Minggu.
(2) Karyawan wajib untuk mencatatkan kehadirannya secara tepat waktu pada
setiap hari kerja pada mesin pencatat kehadiran yang telah disediakan oleh
Perusahaan dengan ketentuan:
a. Karyawan wajib untuk mencatatkan kehadirannya di mesin atau aplikasi
pencatat kehadiran sebelum dimulainya jam kerja.
b. Dalam hal Karyawan tidak mencatatkan kehadirannya pada mesin atau
aplikasi pencatat kehadiran, maka Karyawan dianggap tidak hadir pada
hari kerja tersebut.
c. Dalam hal Karyawan hadir namun tidak mencatatkan kehadirannya
tersebut pada mesin atau aplikasi pencatat kehadiran, Karyawan dapat
melakukan koreksi kehadirannya tersebut dengan mengisi form koreksi
kehadiran yang telah disediakan oleh Perusahaan dengan persetujuan
atasan dan manager.
d. Dalam hal Karyawan terlambat mencatatkan kehadirannya pada mesin
pencatat kehadiran, maka keterlambatan tersebut akan menjadi catatan
performa bagi Karyawan.
e. Dalam hal Karyawan hadir namun diluar waktu yang telah ditentukan
maka karyawan wajib mengajukan kehadiran abnormal yang telah
disediakan dengan persetujuan atasan, manager, dan direksi.
f. Dalam hal karyawan Bertugas diluar kantor atau penempatan kerja dan
berangkat langsung dari rumah.
(3) Karyawan wajib untuk mencatatkan kehadirannya saat selesai kerja pada setiap
hari kerja pada mesin pencatat kehadiran yang telah disediakan. Karyawan
wajib memberitahukan secara tertulis atau lisan serta mengajukan persetujuan
kepada atasan dan manager apabila bertugas
4. CUTI DAN LIBUR
(1) Karyawan yang telah melakukan pekerjaan selama 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus di Perusahaan berhak untuk mendapatkan cuti tahunan dengan
ketentuan:
a Cuti tahunan wajib diajukan oleh Karyawan kepada Perusahaan dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal
efektif cuti tahunan tersebut.
b Pengajuan cuti tahunan dilakukan dengan mengisi dan menandatangani
formulir permohonan cuti tahunan yang turut ditandatangani oleh atasan
langsung Karyawan dan Human Resources dan General Affairs Supervisor
sebagai bukti persetujuan.
c Perusahaan berhak untuk menolak pengajuan cuti tahunan yang diajukan
oleh Karyawan dalam hal menurut penilaian Perusahaan terdapat kondisi
tertentu yang menyebabkan Karyawan belum dapat mengajukan cuti
tahunan tersebut.
d Cuti tahunan yang tidak diambil oleh Karyawan dalam tahun berjalan
tidak dapat diakumulasikan dengan cuti tahunan untuk tahun berikutnya
dan tidak dapat dikompensasikan dalam bentuk uang atau bentuk lainnya.
(2) Karyawan berhak untuk mendapatkan libur pada hari libur resmi yang
ditentukan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan dengan ketentuan, libur
resmi tersebut ditentukan berdasarkan peraturan atau keputusan resmi dari
pemerintah atau berdasarkan peraturan atau keputusan resmi dari perusahaan.
(3) __________________________________________________________________________________________.
5. LEMBUR

6. SERAGAM KERJA
(1) Dalam setiap waktu kerja dan melakukan pekerjaan, Karyawan wajib untuk
menggunakan seragam kerja dengan ketentuan:
a Seragam kerja hari Senin _______________________.
b Seragam kerja hari Selasa _______________________.
c Seragam kerja hari Rabu _______________________.
d Seragam kerja hari Kamis _______________________.
e Seragam kerja hari Jumat _______________________.
(2) Karyawan berhak untuk mendapatkan seragam kerja dari Perusahaan dengan
ketentuan:
a ____________________________________.
b ____________________________________.
(3) ___________________________________________________________________________________________.
7. TANDA PENGENAL KARYAWAN
(1) Selama berada di lingkungan Perusahaan dan/atau melakukan pekerjaan,
Karyawan wajib untuk menggunakan tanda pengenal Karyawan yang
dikeluarkan oleh Perusahaan.
(2) Karyawan wajib untuk melaporkan kepada Perusahaan setiap terjadi
kehilangan dan/atau kerusakan tanda pengenal Karyawan dengan ketentuan,
Perusahaan akan mengganti tanda pengenal Karyawan yang hilang atau rusak
tersebut dengan dikenai biaya kehilangan atau kerusakan.
(3) Karyawan dapat menggunakan tanda pengenal pengganti yang disediakan oleh
Perusahaan dengan terlebih dahulu mengisi formulir permohonan tanda
pengenal pengganti dalam hal Karyawan tidak membawa tanda pengenal
Karyawan pada saat berada di lingkungan Perusahaan dan/atau melakukan
pekerjaan dengan ketentuan, penggunaan tanda pengenal pengganti dibatasi
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan.
(4) __________________________________________________________________________________________.

8. PERALATAN KERJA
(1) Untuk melakukan pekerjaan, Karyawan berhak untuk mendapatkan
peminjaman peralatan kerja yang diperlukan dari Perusahaan.
(2) Untuk mendapatkan peminjaman peralatan kerja sebagaimana dimaksud angka
(1) diatas, Karyawan wajib untuk mengajukan permohonan peminjaman
peralatan kerja tersebut dengan mengisi dan menandatangani formulir
permohonan peminjaman peralatan kerja dan tanda terima peminjaman
peralatan kerja yang disediakan oleh Perusahaan.
(3) Karyawan wajib untuk merawat dan menjaga peralatan kerja yang diserahkan
Perusahaan kepada Karyawan dengan sebaik-baiknya dengan ketentuan, dalam
hal peralatan kerja yang diterima Karyawan hilang atau rusak, maka Karyawan
wajib untuk melakukan perbaikan atau penggantian peralatan kerja tersebut
dengan biaya yang wajib ditanggung oleh Karyawan sendiri apabila kerusakan
atau kehilangan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Karyawan.
(4) Karyawan dapat melakukan penggantian peralatan kerja yang sudah tidak
berfungsi dengan baik dengan cara mengajukan permohonan penggantian
peralatan kerja tersebut kepada Perusahaan.
(5) __________________________________________________________________________________________.
9. DATA KARYAWAN
(1) Karyawan wajib untuk menyerahkan data Karyawan kepada Perusahaan
sebagai berikut:
a Alamat dan identitas Karyawan.
b Status perkawinan Karyawan.
c Jumlah dan identitas anggota keluarga yang menjadi tanggungan
Karyawan.
(2) Data Karyawan sebagaimana dimaksud angka (1) diatas merupakan data
Karyawan yang akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pemberian
tunjangan kepada Karyawan dan berbagai keperluan lainnya yang berkaitan
dengan hubungan kerja Karyawan.
(3) Karyawan wajib untuk melaporkan kepada Perusahaan dalam hal terjadi
perubahan data Karyawan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja sejak tanggal terjadinya perubahan data Karyawan tersebut.
(4) __________________________________________________________________________________________.
10. PEMBAYARAN UPAH
(1) Pembayaran upah Karyawan dilakukan setiap bulan selambat-lambatnya setiap
tanggal 28 pada bulan berjalan dengan ketentuan, pembayaran upah Karyawan
dilakukan secara transfer antar bank ke rekening bank Karyawan yang tercatat
resmi di Perusahaan.
(2) Karyawan wajib untuk mencatatkan rekening bank Karyawan di Perusahaan
untuk keperluan pembayaran upah Karyawan dengan ketentuan, hanya
rekening bank Karyawan yang tercatat secara resmi pada Perusahaan yang akan
digunakan untuk pembayaran upah Karyawan.
(3) Karyawan wajib melaporkan kepada Perusahaan dalam hal terjadi perubahan
rekening bank Karyawan.
(4) Periode perhitungan upah Karyawan dihitung sejak setiap tanggal 21 bulan
sebelumnya sampai dengan tanggal 20 pada bulan berjalan.
(5) Karyawan yang baru bergabung pada pertengahan bulan, maka upah akan
dihitung prorata upah sebulan.
(6) Karyawan yang mengundurkan diri atau selesai hubungan kerjanya pada
pertengahan bulan, maka akan dihitung prorata upah sebulan.

11. LARANGAN KARYAWAN- KERAHASIAAN DATA


Karyawan dilarang:
(1) Tanpa izin dari Perusahaan, membawa, menyimpan dan/atau menggunakan
barang-barang milik Perusahaan di luar Lingkungan Perusahaan atau di luar
lingkungan tempat dilaksanakannya Pekerjaan.
(2) Menerima komisi dari pihak lain atas pembelian barang atau jasa atas nama
Perusahaan untuk kepentingan pribadi, atau meminta atau menerima hadiah
yang diketahui atau patut diduga ada hubungannya dengan kedudukan atau
jabatannya di Perusahaan, atau hadiah tersebut merupakan imbalan langsung
maupun tidak langsung dari pelaksanaan tugas Perusahaan, baik pemberian
dalam bentuk uang, barang maupun fasilitas lainnya.
(3) Memiliki usaha, menjadi Direktur, Komisaris atau Pimpinan perusahaan lain
yang ada kaitannya dengan bidang usaha Perusahaan dan/atau bidang usaha
yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, kecuali mendapat izin tertulis
dari Perusahaan.
(4) Menjual atau memperdagangkan barang-barang apapun atau mengedarkan
permintaan sumbangan, menempelkan dan/atau mengedarkan poster atau
selebaran di dalam Lingkungan Perusahaan atau lingkungan tempat
dilaksanakannya Pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan Pekerjaan
tanpa izin tertulis dari Perusahaan.
(5) Membawa atau menggunakan senjata api atau senjata tajam di dalam
Lingkungan Perusahaan atau lingkungan tempat dilaksanakannya Pekerjaan.
(6) Menyebarluaskan baik secara lisan maupun tulisan, baik secara manual maupun
elektronik, segala informasi yang dapat menyebabkan atau setidak-tidaknya
menjurus pada terjadinya pertentangan suku, agama, ras dan antar golongan,
termasuk segala informasi yang mengandung muatan pornografi, perjudian dan
perbuatan melanggar hukum lainnya di dalam Lingkungan Perusahaan atau
lingkungan tempat dilaksanakannya Pekerjaan.
(7) Melakukan Kesalahan Berat yang meliputi:
a. Penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan/atau uang milik
Perusahaan dan/atau milik karyawan lain.
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
Perusahaan.
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau
mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di
Lingkungan Perusahaan atau di lingkungan tempat dilaksanakannya
Pekerjaan.
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di Lingkungan Perusahaan
atau di lingkungan tempat dilaksanakannya Pekerjaan.
e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi Karyawan lain
atau Perusahaan.
f. Membujuk Karyawan lain atau Perusahaan untuk melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang milik Perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi
Perusahaan.
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan Karyawan lain atau Perusahaan
dalam keadaan bahaya.
i. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya
dirahasiakan kecuali untuk kepentingan hukum.
j. Melakukan perbuatan lainnya yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.
12. SANKSI
(1) Setiap Karyawan wajib untuk melaksanakan Tata Tertib Perusahaan ini dengan
ketentuan, Perusahaan berhak untuk memberikan sanksi kepada Karyawan
yang melakukan pelanggaran terhadap Tata Tertib Prusahaan ini.
(2) Sanksi terhadap pelanggaran Tata Tertib Perusahaan sebagaimana dimaksud
angka (1) diatas meliputi:
a. Pemberian Surat Peringatan Kesatu (SP-1) yang berlaku untuk selama
jangka waktu 6 (enam) bulan.
b. Pemberian Surat Peringatan Kedua (SP-2) yang berlaku untuk selama
jangka waktu 6 (enam) bulan.
c. Pemberian Surat Peringatan Ketiga (SP-3) yang berlaku untuk selama
jangka waktu 6 (enam) bulan.
d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perusahaan.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam angka (2) diatas diberikan secara
berjenjang atau berurutan.
13. ______________________________________________
(1) __________________________________________________________________________________________.
(2) __________________________________________________________________________________________.
(3) __________________________________________________________________________________________.

Demikian LAMPIRAN atas Surat Keputusan Nomor: _________________ Tentang Tata Tertib
Perusahaan PT AIEI ENGINEERING INDONESIA ini dibuat agar setiap Karyawan
mematuhinya.

PT AIEI ENGINEERING INDONESIA

Direktur

Anda mungkin juga menyukai