Anda di halaman 1dari 8

ANTOLOGI MERDEKA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF SISWA-SISWI

MA AR ROSYAAD

Apa itu merdeka belajar? Merdeka belajar menurut setiap orang pasti berbeda. Sejak kita berada
ditingkat taman kanak-kanak hingga ditingkat perguruan negri. Belajar merupakan suatu
kewajiban bagi umat islam. Saya pernah mendengar sebuah mahfuzat kewajiban belajar yang
mengatakan:'ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran diatas batu'

Pasti kalian juga tidak asing dengan mahfuzat tersebut. Sebelum saya menyimpulkan apa itu
merdeka belajar, saya ingin anda berpendapat terlebih dahulu. Tanyakan kepada diri anda,
apakah anda pernah merasa bahwa kalian merdeka dalam belajar? Mari kita mengfokuskan diri
untuk berusaha tidak tertekan dalam belajar. Terkadang disaat kita ingin melakukan sesuatu pasti
kalian berfikir terlebih dahulu kan?

Ingatkah kalian bahwa pemerintah memberi kebijakan tentang kurikulum merdeka. Seharusnya
anda harus bersikp bijak dan tetap semangat. Ingat,, muslim yang baik adalah muslim yang
mencari keberkahan ilmu. Jika kalian merasa jenuh dengan pembelajaran, cobalah untuk
menutup buku mu terlebih dahulu. Pejamkan mata mu, tarik nafas lalu buanglah perlahan. Jika
kalian sudah merasa lebih baik, lanjutkan belajarmu. Jika belum merasa lebih baik, cobalah
keluar dari ruangan, dan pergilah ke tempat yang kalian suka. Lalu kembalilah. Jika sudah
merasa lebih baik, barulah itu bisa disebut merdeka dalam belajar, tidak tertekan dalam
menjalankan kewajiban. (Devin Nabilah, kelas X IIK, MA Ar-Rosyaad, kediri)

Merdeka belajar itu ketika aku senang dan enjoy dalam mengerjakan tugas, ketika tidak merasa
terbebani dalam menyelesaikan tugas, Dan ketika bebas berinovasi menyampaikan argumentasi
dan angan-anganku terkait pembelajaran. Menurutku,ada beberapa hal yang menjadi faktor aku
bebas dan merdeka dalam belajar. Yang pertama, aku suka pelajarannya. Kalo suka dalam
bidang pembelajarannya, maka akan sangat excited untuk mengerjakan tugas terkait pelajaran
tersebut. Kedua, guru yang mengampu. Type guru yang aku sukai adalah guru yang sabar,
cekatan, tidak lemot, kritis, dan mengedepankan pemahaman siswa daripada memberi tugas.
Ketiga, tingkat kepahaman terhadap pelajaran. Jika saat materi dijelaskan faham atas materi
tersebut, kita akan mudah dalam mengerjakan tugas. Maka dari itu, dalam suatu proses
pembelajaran, perlu adanya metode pembelajaran yang efektif demi membangun sebuah insting
siswa menuju kepada pola pikir yang kritis. Yang aku harapkan, metode pembelajaran yang
diinginkan adalah siswa harus bisa enjoy dalam belajar,tidak tertekan dan terbebani, dan siswa
harus bisa kritis dalam menyampaikan argumentasi atau unek-unek pribadi ketika diskusi dalam
belajar. Untuk bapak ibu guru yang terhormat, saya mohon untuk jangan membebani siswa
dengan memberikan tugas yang banyak karena kita para siswa ingin merdeka dalam belajar
sehingga bisa tercapai apa yang menjadi tujuan dalam pembelajaran. (Binti Rosidah, kelas 10
IIK, MA Ar-Rosyaad, kediri, 085790652887).

Merdeka belajar merupakanproses pembelajaran dimana siswa atau siswi berhasil menjadi yang
dia inginkan dalam suatu pembelajaran. Faktor pendorong utama terjadinya merdeka belajar
adalah guru dan mata pelajaran yang diminati siswa. Seperti dalam suatu pembelajaran terdapat
guru yang sesuai type idealnya, sehingga mereka terus bersemangat dari awal hingga akhir dalam
pembelajaran itu. Ada juga guru yang memaksakan kehendaknya terhadap siswa dalam mata
pelajaran yang diampu. Dimana siswa di paksa untuk terus mengikuti pembelajaran tersebut,
padahal sudah jelas bahwa siswa itu menolaknya secara halus. Hal tersebut merupakan hambatan
yang dialami siswa untuk mencapai merdeka belajarnya.

Dalam pembelajaran sehari-hari yang dijalani, saya merasa merdeka belajar itu apabila guru
mengerti psikologi siswa-siswinya. Kenapa saya memilih demikian? Karena guru yang mengerti
psikologi siswa-siswinya metode pembelajaran yang dilakukan menyenangkan, disitulah saya
merasa bahwa merdeka dalam belajar. Kemerdekaan belajar yang dialami setiap siswa dan siswi
berbeda. Dalam merdeka belajar, saya merasa bahagia, merasa tidak terbebani, mendapat
sesuatu dari hasil kerja keras dalam belajar sehari-hari. Diantaranya, disaat guru memberi tugas
presentasi, membuat mekalah, menciptakan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Merdeka
belajar itu dimana kita sebagai pelajar dapat memilih suatu hal yang sesuai dalam minat dan
bakat kita sendiri. Kebebasan kita berekspresi dalam mencapai merdeka belajar kita masing-
masing. (Arini Khusnil Hidayah, kelas X IIS, MA Ar Rosyaad, Kediri, +62 857-7553-6859)

Saya merasa merdeka belajar itu perlu. Hal ini pernah saya alami. salah satunya jarang ada jam
kos dalam setiap pembelajaran. Jam kos dalam pembelajaran bisa menghambat materi yang akan
dibahas. Merdeka belajar juga bisa dikatakan aktifnya pembelajaran antara guru dan murid.
Sehingga bisa memengaruhi lancarnya guru dalam menyampaikan materi-materi yang
disampaikan oleh siswa. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami, paham
nya siswa dalam penyampaian materi juga akan membuat siswa mampu menyerap semua materi-
materi yang nantinya berguna pada saat akan mengerjakan tugas-tugas yang selanjutnya akan
diberikan oleh guru. Saya sudah merasakan merdeka belajar, dikarenakan pada saat guru
menjelaskan secara perlahan - lahan, saya bisa memahaminya dengan baik. Sehingga ilmu dapat
menerapkannya pada suatu saat nanti. Contoh penerapan merdeka belajar yang sudah diterapkan
ialah berdiskusi bersama teman-teman. Guna mempermudah persoalan yang sedang saya hadapi
dan membuat segala persoalan lebih ringan dan legah ketika akan menemukan jawaban dari
suatu persoalan. (Nur Intan Putri Mulyono, kelas 10 IIK, MA Ar-Rosyaad, kediri, +62 857-
4851-2688).

Munculnya COVID-19 dalam dua tahun terakhir membawa dampak yang serius terhadap
berbagai bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Sistem pendidikan yang dilakukan
secara langsung atau face to face terpaksa harus diganti dengan sistem pendidikan yang baru,
baik itu secara online, pembelajaran tatap muka terbatas dan sebagainya. Implikasinya, siswa-
siswi harus beradaptasi dengan situasi baru dalam belajar. Saya kira merdeka belajar sangat tepat
untuk diterapkan.

Merdeka belajar merupakan salah satu program unggulan yang dicetuskan oleh Kemendikbud
Ristek. Konsep merdeka belajar memberi kebebasan kepada para siswa untuk mengakses ilmu
secara mandiri. Sumber ilmu tidak hanya berpatok pada guru dan dalam ruangan kelas tetapi bisa
di luar kelas, di media online atau internet, perpustakaan dan lingkungan sekitar. Ruang
kreativitas diberikan seluas-luasnya kepada para siswa agar mengeksplorasi pengetahuan yang
baik dan berguna dalam kehidupan. (M.Shirot Nurhidayat, X IIK, MA ARROSYAD, Kediri,
085707375878)

Merdeka belajar adalah ketika kita tidak di tuntut selalu fokus dalam pembelajaran karena kita
manusia tidak bisa kalau di suruh belajar setiap saat pasti kita akan merasa bosan dan kita akan
merdeka belajar ketika guru kita baik sabar suka memberi suka bercanda karena hal itu murid
bisa lebih suka dalam pembelajaran tersebut kita boleh berinovasi sebebas mungkin, pendidikan
diharapkan menjadi ekosistem yang diwarnai oleh suasana sekolah yang menyenangkan,
keterbukaan untuk melakukan kolaborasi, dan keterlibatan aktif dari orang tua dan masyarakat.
Kemudian, pendidikan diharapkan menjadi ekosistem yang diwarnai oleh suasana sekolah yang
menyenangkan, keterbukaan untuk melakukan kolaborasi, dan keterlibatan aktif dari orang tua
dan masyarakat. Kemudian, guru tidak semata sebagai penyampai informasi, melainkan sebagai
fasilitator kegiatan belajar.Murid merdeka adalah murid yang mengarahkan tujuan, cara,
penilaian pembelajarannya ditandai dengan penguasaan kompetensi dan personalisasi,” Merdeka
Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih
pelajaran yang diminati. Hal ini dialkukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa
mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya
bagi bangsa. (Moh Denis Stiawan , MA ARROSYAAD, KELAS X IIK ,Kediri , 081515384630)

Merdeka belajar salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya
program merdeka belajar ini memiliki tujuan untuk memerdekakan guru dan siswa. Ini sejalan
dengan semangat Ki Hajar Dewantara yaitu memerdekakan manusia khususnya dalam hal
pendidikan. Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk
mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena
pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang
mendasar seperti literasi membaca.

Manfaat Kurikulum Merdeka Belajar bisa memberikan kebebasan kepada seluruh komponen
dalam satuan pendidikan dari Sekolah, Guru hingga siswa. Merdeka belajar dikembangkan
dengan lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan
kompetensi peserta didik. Berikut ini beberapa karakteristik merdeka belajar yang diterapkan,
antara lain: 1) Pembelajaran yang digunakan berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill
dan karakter sesuai dengan profil belajar Pancasila. 2) Fokus terhadap materi esensial sehingga
terdapat waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar. Contohnya literasi
dan numerasi. 3) Fleksibilitas guru untuk bisa melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
sesuai dengan kemampuan peserta didik. (Dewi Mamluatul Mu'arifah, Kelas X-IIK, MA
Arrosyad, kediri, 085648656409).

Merdeka Belajar adalah program kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim.[1] Esensi kemerdekaan
berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada
siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses
penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada
pembelajaran yang terjadi.

Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di
dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat
berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan
penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik
dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem peringkat
yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya
setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing. Nantinya, akan
terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan
masyarakat. (Siti linatus s, Kelas X- IIK, MA Arrosyad, kediri, 085784119151)

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting. Dimana setiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Namun dapat kita lihat masih ada anak-anak yang tidak menikmati
indahnya masa-masa sekolah. Mungkin ini terjadi karena tidak meratanya pendidikan dinegara
kita. Pendidikan seharusnya perlu ditekankan disetiap warga Negara kita, terkhusus bagi generasi
bangsa. Generasi bangsa harus dipupuk sedini mungkin melalui pendidikan agar dapat tumbuh
menjadi generasi penerus yang bisa membangun dan memajukan bangsa Indonesia.

Pemerataan pendidikan menjadi langkah awal yang harus ditempuh pemerintah dalam peliknya
persoalan pendidikan. Melalui pemerataan pendidikan, semua anak-anak diharapkan dapat
memperoleh pendidikan yang berkualitas. Upaya pemerataan pendidikan ini secara tidak
langsung akan memperbaiki persoalan kualitas pendidikan di Negara kita. Baik dari segi
kurikulum, fasilitas sarana prasarana, keterampilan guru, bahkan siswa sendiri menjadi bagian
dari proses pemerataan pendidikan yang harus ditingkatkan kualitasnya.

Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mulai menerapkan
program yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, yakni program Merdeka belajar.
Kemerdekaan dalam pendidikan itu yakni tidak hidup terperintah, berdiri tegak dengan kekuatan
sendiri dan cakap mengatur hidup sendiri. Merdeka belajar artinya dalam proses belajar baik
siswa guru ataupun instansi pendidikan memiliki hak kebebasan dalam proses menerapkan
kurikulum pembelajaran di sekolah. Namun catatannya, harus tetap mengacu pada tujuan
pendidikan bangsa kita. (Syalwa Indriana p.kelas X-IIK.MA-ARROSYAD, Kediri, 0858-5621-
8961)

Merdeka Belajar sesungguhnya diambil dari filsafat Ki Hadjar Dewantara tentang kemerdekaan
dan kemandirian. Kedua elemen ini merupakan prinsip yang baik untuk diterapkan. Mengajarkan
sesuatu kepada anak berarti mendidiknya sesuai kodrat alam, sehingga batin, pikiran, dan
tenaganya tumbuh merdeka. Konsep Merdeka belajar harus mengarah pada tumbuh kembang
siswa. Jika dilaksanakan dengan baik, Merdeka Belajar akan dapat mendukung berjalannya
tujuan pendidikan.
Merdeka belajar bisa mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Yang tak kalah penting adalah
guru harus menjadi sosok yang inspiratif. Sosok guru yang mampu memotivasi dan
menginspirasi siswa (ing madya mangun karsa). Agar siswa mampu mengoptimalkan setiap
potensi yang mereka miliki sehingga berguna bagi masa depan.

Adanya kurikulum merdeka belajar sangatlah tepat, guna mampu merubah karakter siswa, bisa
ditinjau dari latar belakang (fisik, intelektual, emosional) yang berbeda. Sehingga bisa
merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di kelas. Mampu membagi ilmu yang
dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi
siswa. Bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya dan memberi teladan (ing ngarsa sung tulada),
serta menanamkan karakter yang baik bagi siswa di sekolah. (Naila salsabila, kelas X IIK, MA
Ar Rosyaad, Kediri, 085736973800)

Merdeka belajar adalah belajar yang tidak terpaksa dan tidak terbebani pelajaran. karena jika
sang siswa terbebani oleh pelajaran maka bisa jadi sang siswa akan tidak fokus dengan
pelajarannya dan tidak semangat dalam metode belajar. Jika merdeka belajar ini di buat program
tidak ada PR atau pekerjaan rumah maka sang siswa akan lebih terlihat enjoy dalam melakukan
pembelajaran dikelas.

Ada beberapa hal yang menjadikan siswa merasa bebas dan merdeka dalam belajar. Yang
pertama: mengutamakan untuk memahami maka dari yang kita pelajari dengan konsep yang
lebih menyenangkan bagi guru dan juga siswa. yang kedua kurangi metode belajar mengajar di
kelas lebih ke praktek karena jika sang siswa belajar terus menerus di kelas maka sang siswa
akan bosan belajar. Maka,dalam proses kegiatan belajar mengajar perlu adanya metode diskusi
oleh karena itu sang siswa akan bisa menerapkan di masyarakatnya. mengasah siswa dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa agar lebih menambah wawasan siswa. (Nur khafidatul
fitriyah, kelas X IIK, MA Ar Rosyaad, Kediri, 085953758049)

Merdeka belajar? akankah program ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas
siswa secara keseluruhan, termasuk juga meningkatkan mutu pendidikan Indonesia ? Harus
diketahui pula bahwa merdeka belajar erat kaitannya dengan Kurikulum Merdeka. Bahkan bisa
dikatakan konsep dan tujuan merdeka belajar adalah landasan utama bagi penerapan dari
kurikulum ini. Merdeka Belajar adalah suatu program inovatif untuk dunia pendidikan Indonesia
dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem yang berlandaskan dua hal, yaitu; pertama
memberi kebebasan kepada siswa, guru dan sekolah untuk berinovasi dan melakukan kegiatan
pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Kedua, reformasi menyeluruh yang bukan hanya melulu
mengenai kurikulum, namun adanya sebuah gerakan di masing-masing sekolah melalui guru
penggerak.

Di samping itu, adanya program ini tujuannya adalah sebagai upaya menggali potensi yang ada
pada guru, sekolah dan murid demi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Tentu semua program, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk diterapkan
memiliki latar belakang. Apa latar belakang Merdeka Belajar? Semuanya berpulang dari fakta
bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum juga berada pada level yang dikatakan baik.
Semua permasalahan klasik, khususnya mengenai isu rendahnya kemampuan sumber daya
manusia menjadi pokok persoalan tahunan yang belum juga bisa diselesaikan. (Miftahul
Jannah, X- IIK, MA. Ar- Rosyaad, Kediri, 085755795351)

Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa bisa memilih pelajaran
yang diminati. Hal ini dialkukan supaya para siswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa
memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa. Dalam merdeka belajar
seorang guru dapat bergerak, pemilik bergerak,s iswa pun lebih aktif,dan saling berkolaborasi
bersama untuk memajukan dunia pendidikan. Dalam merdek belajar mampu mengasah
kemampuan untuk berfikir secara logis dan mampu menyampaikan argumen jujur dan
meyakinkan. Dalam merdeka belajar seorang siswa dapat menumbuhkan nilai karakter yaitu
seorang siswa mampu bertanggungjawab , kerja keras , toleransi , demokratis , kemandirian ,
semangat kebangsaan , cinta tanah air , nasionalisme , peduli terhadap lingkungan,dan
kepedulian sosial maupun keagamaan melalui apa yg di minati dalam belajar. (Riska
Damayanti, X-IIK, MA. Ar-Rosyaad, Kediri, 085732421577)

Merdeka belajar menurutku itu seperti belajar tanpa beban. Santai dan saling bertukar fikiran
dengan guru dan siswa. Tugas guru dalam programi ini seharusnya saling memberikan
pengertian, suprot siswa untuk tidak menyerah. Guru perlu sabar dalam menghadapi tingkah laku
anak didiknya. Merdeka belajar bukan berarti banyak PR (pekerjaan rumah). Hal ini bisa
memusingkan siswa. Pekerjaan rumah bukan meningkatkan belajar, namun menyebabkan
mereka untuk malas belajar. Siswa lebih menyukai pelajaran yang tidak berbau tugas. Namun
pelajaran yang di masukkan dalam game atau permainan saat pembelajaran. Karena dengan
adanya itu siswa jauh lebih bersemangat untuk belajar. Dalam belajar yang di gabungkan dengan
permainan dapat membuat pikiran menjadi rileks dan tidak tertekan dalam materi pembelajaran
tersebut. Selain itu, menurut saya merdeka belajar juga bisa dilakukan dengan menyeimbangkan
antara teori dan Praktek. karena dengan konsep ini bisa tau letak benar dan salahnya saat
mengikuti pelajaran. Selain itu dapat menjadikan siswa cepat faham dalam materi pembelajaran
daripada dijelaskan secara umum ataupun di buku. Saling adanya dialog antara guru dan murid
secara santai, bertukar fikiran dengan memaksimalkan siswa untuk berargumen juga bisa masuk
dalam merdeka belajar. (Neha Maharani, XI IIK, MA Ar Rosyaad, Kediri, +62 857-9131-9063)

Merdeka belajar bisa dikatakan belajar tanpa tekanan dengan mata pelajaran yang di minati.
Bukan hanya itu, merdeka belajar juga bisa diartikan bebas belajar, berdiskusi dimanapun
berada. Mencari ilmu bebas dimana saja dan dengan siapa saja. Ilmu dapat dicari di lingkungan
sekolah , masyarakat , atau di mana saja yang ditemui. Dan ilmu dapat diajarkan oleh siapapun
baik orang tua kita di rumah ,bapak ibu guru , dan orang-orang disekitar atau orang yang baru
ditemui. Bebas bukan berarti urakan, bebas yang dimaksud sesuai dengan aturan dalam hal
positif.

Program Merdeka Belajar sangat dibutuhkan dalam mengasah kemampuan daya fikir dan
menambah kreativitas anak terutama remaja. mereka akan semangat belajar jika menyukai hal
tersebut, bahkan rela menghabiskan waktunya untuk melakukan aktifitas yang disukainya.
Dengan demikian kemampuan otak dan daya fikir akan terus meningkat, menambah imajinasi
yang tinggi dan maju dalam bidang yang dikuasainya. Merdeka Belajar juga mengajarkan kita
untuk berani tampil percaya diri, berani mengekspresikan diri, dan berani berpendapat .
Keberanian dapat di raih apabila mereka mau mengungkapkan ilmu yang dikajinya, sesuai
dengan pelajaran yang dibidangi. Dengan kebebasan tersebut seharusnya kita dapat
memanfaatkannya dengan baik. Jangan sampai kita melalaikannya. Ingat penyesalan selalu
datang di akhir. (Arina Khusnil Hidayah, kelas X IIS, MA Ar Rosyaad, Kediri, +62 857-7553-
6849)

Anda mungkin juga menyukai