BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah sejahteranya seseorang dari segi badan atau fisik, mental,
dan sosial sehingga ia dapat hidup dengan sejahtera baik di lingkungan sosial
maupun secara ekonomis. Dari pengertian kesehatan secara umum tersebut yang
dinamakan orang sehat, bukan hanya dari fisiknya saja tetapi juga harus dari
mentalnya. Orang yang pemikirannya masih belum terbuka, mengira bahwa
kesehatan terkait dengan sakit atau tidaknya badan, padahal hal itu adalah salah
kaprah. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Melihat kepada peraturan presiden RI No. 12 tahun 2013 tentang jaminan
kesehatan, tepatnya pada Bab I ketentuan umum pasal 1 No 14, disebutkan bahwa
pengertian dan fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat.
Semakin tinggi tingkat kesehatan masyarakat suatu daerah, maka dapat
dikatakan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan rakyatnya. Tenaga kesehatan di
Desa Sukabakti yang ada 1 Perawat dan 2 Bidan. Adapun keadaan sarana dan
prasarana kesehatan di Desa Sukabakti tersedia 1 Poskesdes dan 3 bangunan
Posyandu dari 7 Posyandu.
Dalam rangka pencapaian derajat kesehatan khususnya di desa Sukabakti
maka diperlukan pelayanan kesehatan yang optimal. Penempatan Tenaga
Kesehatan 1 perawat dan 2 Bidan di desa Sukabakti bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di desa Sukabakti dan untuk menurunkan angka
kematian ibu (AKI) angka kematian bayi (AKB).
B. TUJUAN
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan kinerja Teanga Kesehatan Desa Sukabakti Kecamatan Naringgul
Kabupaten Cianjur.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pencapaian program Kesehatan Ibu Anak/
Keluarga Berencana (KIA/KB) di Desa Sukabakti pada tahun 2022.
b. Untuk mengetahui gambaran pencapaian program CEKAS (Posbindu PTM
dan Lansia) dan Program TB di Desa Sukabakti pada Tahun 2022.
c. Untuk mengetahui gambaran pencapaian Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
(Gizi, Imunisasi, Vitamin A, Obat Cacing) di Desa Sukabakti pada Tahun
2022.
d. Untuk mengetahui gambaran pencapaian Pelaksanaan Kegiatan pelayanan
Kesehatan di Sekolah (Penjaringan Kesehtan anak Sekolah, Posyandu
Remaja, Rematri, BIAS, Obat Cacing) di Desa Sukabakti pada Tahun 2022.
e. Untuk mengetahui gambaran pencapaian Pelayanan Kesehatan BPJS di
Poskesdes Desa Sukabakti pada Tahun 2022.
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA
4. DATA DEMOGRAFIS
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2022
Tabel 2.3 : Tabel Data Jumlah Penduduk
menurut Jenis Kelamin
N
Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
o
1. Laki-laki 2.752 orang
2. Perempuan 1.686 orang
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
f. Sarana Pendidikan
Tabel 2.8 : Tabel Data Sarana Pendidikan Desa Sukabakti
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK/PAUD 7
2 SD 3
3 SMP 1
4 SMA 0
g. Vital Statistik
1) Tidak ada kematian ibu dan bayi serta lahir mati di Desa Sukabakti
2) 1 bayi mati dalam kandungan
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
1 WUS 932
2 PUS 785
3 Ibu Hamil 81
4 Ibu Bersalin 77
5 Ibu Menyusui 77
6 Neonatus 70
7 Bayi 70
8 Balita 299
9 Ibu Hamil Risiko Tinggi 16
10 Ibu Nifas Risiko Tinggi 16
11 Neonatus Risiko Tinggi 11
12 Cekas 2.621
13 Imunisasi 70
14 Lansia 289
15 Kunjungan Pasien BPJS 4.800
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BAB III
HASIL CAKUPAN PROGRAM
K4 81 100 79 97,5%
K6 81 100 27 33,3%
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
Tahun 2022
PELAYANAN CAKUPAN
KESEHATAN SASARAN TARGET
ABSOLUT %
(%)
CEKAS
2.621 100 609 23,2%
(Posbindu PTM)
Posbindu
291 100 221 75,9%
Lansia
Program TB
Tahun 2022
PELAYANAN CAKUPAN
KESEHATAN SASARAN TARGET
ABSOLUT %
(%)
GIZI
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
IMUNISASI
Tahun 2022
PELAYANAN CAKUPAN
KESEHATAN SASARAN TARGET
ABSOLUT %
(%)
PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BIAS
Tahun 2022
PELAYANAN
CAKUPAN
KESEHATAN SASARAN
TARGET (%) ABSOLUT %
Pelayanan
4.800 100 2.674 55,7%
Kesehatan BPJS
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
6.
7.
BAB IV
ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Identifikasi Masalah
Program TB
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
Tahun 2022
PELAYANAN CAKUPAN KESENJANGA
KESEHATAN SASARAN TARGET N
ABSOLUT %
(%)
GIZI
IMD 90 62% 88 97,8% +35,8%
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BIAS
OBAT
471 100% 471 100% -
CACING
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
Tahun 2022
PELAYANAN CAKUPAN
KESENJANGAN
KESEHATAN SASARAN TARGET
ABSOLUT %
(%)
Pelayanan
Kesehatan 4.800 100 2.674 55,7% -44,3%
BPJS
Berdasarkan tabel diatas hasil cakupan pelayanan kesehatan BPJS di
Poskesdes Desa Sukabakti Tahun 2022 capaiannya 55,7% terdapat kesenjangan
44,3% disebabkan karena banyak peserta yang di non aktifkan kepesertaan
BPJSnya juga banyak pesera BPJS yang berobat langsung ke Puskesmas
mengingat jarak dari Desa ke Puskesmas yang tidak terlalu jauh.
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
Prioritas Masalah
Masalah yang terindentifikasi perlu dilakukan alternatif penyelesaian masalah sehingga tidak menjadi masalah yang semakin besar. Masalah
prioritas merupakan masalah yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu dan diikuti dengan penyelesaian masalah selanjutnya.
Hal ini disebabkan faktor kemungkinan adanya keterkaitan antara masalah yang terindentifikasi dan kemampuan yang dimiliki, sehingga melakukan
penyelesaian secara bertahap.
Tabel 4.6. : Prioritas Masalah dengan skoring USG Desa Sukabakti
Tahun 2022
No Masalah Urgensi Serius Dampak Score Rank
(U) (S) Perkembangan (G)
1 Kunjungan K1
murni oleh dokter 4 4 4 12 3
dan kunjungan K6
2
5 5 4 14 1
CEKAS
3 Pelacakan Kasus
5 4 4 13 2
TB
4 Balita Naik BB
4 4 3 11 4
sesuai KBM (N/D)
5 IDL 4 3 3 10 5
6 Kunjungan 1 3 3 7 6
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
POSREM
7 Kunjungan BPJS 2 2 2 6 7
Mencari Akar Penyebab Masalah
Dari hasil skoring USG prioritas masalah yang didapatkan adalah :
1. CEKAS (Posbindu PTM)
Gambar 4.1 : Gambar Prioritas Masalah Kesehatan Program CEKAS
Money : Maccine :
Biaya transport untuk TIM CEKAS Alat yang digunakan dalam kegiatan CEKAS
masih belum terpenuhi
Money : Maccine :
Transport Kader TB dalam pemantauan disiplin Kurangnya dukungan linsek dalam pelacakan kasus TB
minum obat dan pelacakan kasus TB
Transport pengiriman sampel Dahak ke Belum tersedianya alat pengecekan dahak di
laboratorium Laboratorium Puskesmas Naringgul
Kurangnya sosialisasi tentang penyakit TB
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
Waktu pelaksanaan CEKAS dilakukan Dilakukan perubahan jadwal Jadwal CEKAS hari JUm’at di
pukul 08.00 s/d pukul 12.00 sehingga CEKAS dari jam 12.00 s/d 17.00 masing-masing RT yang dimulai
tidak semua sasaran hadir karena WIB dari siang hari pukul 12.00 s/d 17.00
sebagian warga memiliki kesibukan WIB
masing-masing di pagi hari. Waktu pelaksanaan CEKAS tetap
dilakukan pukul 08.00 s/d pukul
12.00
Kurangnya kesadaran masyarakat Sosialisasi oleh tenaga Dilakukan Sosialisasi bersama
akan pentingnya mengikuti kegiatan kesehatan tentang CEKAS oleh Tenaga Kesehatan Desa,
CEKAS (skrining deteksi dini PTM) Sosialisasi oleh seluruh linsek Aparatur Desa, Kader CEKAS,
Pemahaman masyarakat yang takut yang terkait (Tim CEKAS/ Tokoh Masyarakat, Tokoh
akan terdeteksinya penyakit dari hasil RT/RW/ PKK/ TOMA /TOGA Agama, PKK, Kader Posyandu,
skrining kesehatan Kader Posyandu) tentang RT/RW tentang bagaimana
Pemahaman warga yang masih CEKAS Manfaat Program CEKAS
kurang akan preventif daripada kuratif Sosialisasi dalam media sosial (skrining kesehatan) serta
Remaja yang merasa dirinya sehat Desa Tentang CEKAS bagaimana gambaran
sehingga tidak mau mengikuti Pembuatan Leaflet/Brosur pelaksanaan kegiatan CEKAS
kegiatan CEKAS tentang Cekas Sosialisasi dalam media sosial
Desa dan juga Posyandu
Tentang CEKAS
Kurangnya kader CEKAS Pengajuan pembentukan TIM Dibentuk TIM CEKAS Desa
(Posbindu PTM) CEKAS Sukabakti yang beranggotakan : 2
orang Kader CEKAS/Posbindu PTM
2 orang Tenaga Kesehatan Desa
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
2. Pelacakan dan Transport Kader TB dalam Pengajuan transport kader TB ke Transport kader TB didanai dari
Pemantauan pemantauan disiplin minum obat desa dan Puskesmas Puskesmas
Pengobatan dan pelacakan kasus TB
Kasus TB Positif Transport pengiriman sampel Transport pengiriman dahak ke Pengiriman sampel dahak di kolektif
Dahak ke laboratorium laboratorium Puskesmas Cidaun oleh Puskesmas Naringgul dan oleh
di tanggung oleh keluarga keluarga
Transport pengiriman dahak ke
laboratorium Puskesmas Cidaun
di tanggung oleh pemerintahan
Desa
Transport pengiriman dahak ke
laboratorium Puskesmas Cidaun
di tanggung oleh Puskemas
Pengiriman sampel dahak di
kolektif oleh Puskesmas
Naringgul
Kurangnya dukungan linsek dalam Kerjasama dengan kepala desa Pembuatan media sosialisasi
pelacakan kasus TB untuk melakukan komitmen seperti brodur dan leaflate
Kurangnya sosialisasi tentang tentang pelacakan kasus TB di tentang penyakit TB dan
penyakit TB dampingi oleh desa siaga dilakukan oleh tenaga kesehatan
Pembuatan media sosialisasi desa juga PKK serta
seperti brodur dan leaflate menggunakan media sosial
tentang penyakit TB Pelacakan kasus TB dilakukan
Bekerjasama dengan PKK untuk oleh Tanga kesehatan
sosialisasi penyakit TB
Menggunakan media sosial
dalam mensosialisasikan
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
penyakit TB
Belum tersedianya alat Memberikan saran untuk Dilakukan pemberian saran untuk
pengecekan dahak di Laboratorium pengajuan alat pengecekan pengajuan alat pengecekan dahak
Puskesmas Naringgul dahak di Laboratorium di Laboratorium Puskesmas
Puskesmas Naringgul Naringgul
Tidak terjaringnya warga kontak TB Melakukan pelacakan kasus TB Dilakukan pelacakan kasus TB
dengan penderita TB Positif tehadap keluarga TB Positif tehadap keluarga TB Positif (1:10)
(1:10)
Kurangnya kerjasama antara Membuat alur informasi tentang Dibuatkan alur informasi tentang
pemegang program TB dengan penderita kasus TB baik dari penderita kasus TB baik dari tenaga
tenaga kesehatan desa tenaga kesehatan desa ke PJ kesehatan desa ke PJ program TB
program TB maupun dari PJ maupun dari PJ program TB ke
program TB ke petugas petugas kesehatan Desa
kesehatan Desa
Belum terbentuknya kader TB Mengajukan ke Pihak desa untuk Tenaga kesehatan desa di
di bentuk kader TB bentuk menjadi kader TB
Tenaga kesehatan desa menjadi
kader TB
Kader Posyandu di linatkan
menjadi kader TB
Kurangnya kesadaran warga Dilakukan sosialisasi tentang Sosisalisasi tentang penyakit TB
tentang penyakit TB penyakit TB baik dari media oleh tenaga kesehatan desa di
sosial desa serta pembuatan lingkungan Posyandu
brosur / leaflate Dilakukan sosialisasi tentang
Sosialisasi oleh PKK di pengajian penyakit TB baik dari media
tentang penyakit TB sosial desa serta pembuatan
Sosisalisasi tentang penyakit TB brosur / leaflate
oleh tenaga kesehatan desa di
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
lingkungan Posyandu
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan ada tujuh program kesehatan
yang capaiannya masih kurang, yaitu kunjungan K1 murni dan k6 ibu hamil oleh
dokter, program CEKAS, Program pelacakan kasus TB, balita naik BB sesuai KBM
(N/D), Imunisasi Dasar Lengkap, Kunjungan POSREM, Kunjungan BPJS).
Prioritas masalahnya Program CEKAS yang capaiannya masih kurang dari
sasaran. Masalah tersebut dipicu oleh banyak faktor diantaranya dari segi SDM
/(Man) baik dari tenaga kesehatan maupaun sasaran, dari sisi sumber dana
(Money), metode (tekhnik pelaksanaan suatu program) dan Machine (sumber
kekuatan penggerakan).
Namun sebagian besar pelayanan kesehatan sudah mencapai target hal
tersebut dipicu karena adanya kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan lintas
sektor maupun lintas program Puskesmas.
Untuk mengatasi permasalahan program CEKAS dilakukan berbagai upaya
yang tercantum dalam Rencana Pelaskanaan Kegiatan ditahun yang akan datang.
B. SARAN
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik terhadap masyarakat
khususnya di wilayah Desa Sukabakti harus dilakukan :
1. Tenaga Kesehatan desa di komunitas harus mampu memberdayakan
masyarakat dan lebih meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan lintas
program.
2. Tenaga Kesehatan desa diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik
kebidanan maupun umum yang diberikan secara komprehensif.
3. Harus dilakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan setiap tahunnya.
4. Tenaga kesehatan desa harus mampu proaktif dalam mengelola sasaran
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
23
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Desa Sukabakti
BAB VI
PENUTUP
Demikian Laporan Pencapaian Kinerja Desa Sukabakti Tahun 2022. Laporan ini
disusun dan direncanakan dengan harapan semoga Laporan ini dapat dijadikan
pedoman dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kesehatan di
Kecamatan Naringgul Khususnya di Desa Sukabakti yang sesuai dengan visi, misi,
Puskesmas Naringgul.
Semoga Laporan Tahunan ini dapat dijadikan acuan dalam rangka
pengembangan pembangunan Kesehatan di wilayah Puskesmas Naringgul khususnya
Desa Sukabakti sehingga terbeentuknya berbagai program kegiatan dalam rangka
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat di Desa Sukabakti ke depan akan lebih
terarah dengan baik dan benar dengan suatu permulaan yang baik yaitu perencanaan.
23