Anda di halaman 1dari 38

Bidang Ilmu/Rumpun: Kedokteran

PROPOSAL PENELITIAN

Tahapan Patofisiologi Pasien COVID-19 dengan Komorbid dan Tanpa Komorbid


pada Masa Pandemi Gelombang Kedua di Rumah Sakit Islam Jemursari pada tahun
2021

dr.Anna Lewi Santoso, M.Si (NIDN : 0706117301)

Dr.dr.Ibrahim Njoto, M.Hum., M.Ked PA (NIDN : 0718117101)

dr.Roethmia Yaniari, Sp.PD (NIDN : 0704017907)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMASURABAYA


2021

i
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii


HALAMAN CEK PLAGIASI .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 2
2.1. Pendahuluan ... ....................................................................................................... 2
2.2. Virologi..............................................................................................................................3
2.3. Patogenesis dan Patofisiologi............................................................................................3
2.4. Manifestasi Klinis..............................................................................................................4
2.5. Pasien COVID-19 dengan Komorbid ........................................................................ 5
2.6. Diagnosis COVID-19 ................................................................................................. 5
2.7. Tatalaksana COVID-19 ............................................................................................ 6
2.8. Preventif.............................................................................................................................6
2.9. Kesesuaian Roadmap Peneliti dengan RIP UWKS..................................................... 6
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................................. 8
3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 8
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................................8
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................................8
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi.............................................................................................8
3.5. Variabel Penelitian .................................................................................................... 9
3.6. Tahap Pelaksanaan ..................................................................................................... 9
3.7. Pengumpulan dan Analisis Data Hasil Penelitian ...................................................... 9
3.8. Proses publikasi.................................................................................................................10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN................................................................ 11
4.1. Anggaran Biaya.................................................................................................................11
4.2. Jadwal Kegiatan.................................................................................................................12
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 13
Lampiran ........................................................................................................................... 15

vi
Tahapan Patofisiologi Pasien COVID-19 disertai komorbid dan tanpa komorbid pada
Masa Pandemi Varian Delta di Rumah Sakit Islam Jemursari pada tahun 2021.
Abstrak:
Masa pandemi COVID-19 saat ini masih belum berakhir sepenuhnya, upaya 5M
(Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Menurunkan
mobilitas) dan 3T (Testing, Tracing, Treatment) masih diperlukan pelaksanaan secara
maksimal, untuk menurunkan angka kejadian COVID-19. Keadaan pandemi saat ini telah
berakibat hambatan pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia, sehingga berdampak pada
pemasukan negara dan masyarakat. Penyakit COVID-19 adalah penyakit baru dan
menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang luas dan parah, maka kewajiban akademisi
melakukan penelitian yang berguna untuk diterapkan pada masa pandemi COVID-19, guna
mendukung pemutusan mata rantai transmisi penyakit ini demi pemulihan ekonomi nasional.
Metode penelitian ini adalah observasional analitik, dengan melibatkan berbagai faktor
komorbid: penyakit hipertensi, penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2, penyakit ginjal,
penyakit paru, penyakit jantung. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Islam Jemursari,
dengan melibatkan pasien COVID-19 yang dirawat pada bangsal isolasi khusus dan kamar
ICU (Intensive Care Unit), dimana berdasarkan profil kegawatan pasien yang dirawat dan
hasil pemeriksaan penunjang laboratorium pasien tersebut. Subyek penelitian adalah pasien
yang telah meninggal dunia setelah dirawat pada ruang isolasi khusus berlanjut sampai ICU,
diawali masuk rumah sakit dengan gejala ringan (batuk, anosmia, sesak nafas) disertai atau
tanpa gejala komorbid tersebut diatas (5 buah). Sampai saat ini belum diketahui secara pasti
tentang tahapan patofisiologi pasien COVID-19. Diharapkan hasil penelitian ini menghasilkan
postulat tentang tahapan patofisiologi yang terjadi pada pasien COVID-19, sehingga postulat
ini dapat digunakan sebagai dasar awal pengembangan langkah secara aktif memberantas
keberadaan virus COVID-19 yang menular secara airborne.
Keyword: Patofisiologi COVID-19, pemutusan mata rantai transmisi, penyakit komorbid
Lama Kegiatan: 1 tahun
Bidang Fokus: Bidang Ilmu Kedokteran Lain yang belum tercantum

vii
viii
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang:

Pandemi COVID-19 telah terjadi hampir 2 tahun, menyebabkan dampak kerugian yang
timbul secara ekonomis yang parah. Penyakit COVID-19 merupakan penyakit yang baru,
sehingga menimbulkan keterlambatan penanganan serta pencegahannya. Berdasarkan berbagai
riset sebelumnya didapatkan bahwa penyakit COVID-19 menular awalnya melalui droplet dan
akhirnya diumumkan oleh WHO pada awal tahun 2021 bahwa penularan COVID-19 melalui
airborne. Keadaan ini menyebabkan perubahan protokol kesehatan yang awalnya 3M (Menjaga
Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker) menjadi 5M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan,
Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Menurunkan mobilitas). Penularan COVID-19
secara airborne menyebabkan penyakit ini semakin mudah menular dan meningkatkan
morbiditas serta mortalitas.

I.2. Tujuan:
Berbagai kejadian pada pasien COVID-19 yang memerlukan kajian lebih mendalam.
Salah satu kebutuhan untuk diteliti adalah tahapan patofisiologi pasien COVID-19, penelitian ini
dilakukan pada Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari pada periode bulan Mei-Juni-Juli 2021 saat
periode pandemi varian delta melanda Indonesia. Data pasien berupa keadaan pasien serta hasil
pemeriksaan penunjang yang tercantum pada rekam medik dirawat oleh Dr.Roethmia
Yaniari,Sp.PD sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) COVID-19 di RSI.Jemursari,
Surabaya. Dimana dikelompokkan menjadi lima kelompok besar pasien yang menderita
komorbid: penyakit hipertensi, penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2, penyakit ginjal, penyakit
paru, penyakit jantung, serta kelompok pasien tanpa komorbid sebagai pembanding. Harapannya
penelitian ini menghasilkan postulat yang menjabarkan tentang tahapan patofisiologi pasien
COVID-19 dengan dan tanpa penyakit komorbid dari sejak awal masuk rumah sakit dengan
gejala batuk, anosmia dan sesak nafas pada ruang isolasi khusus sampai berlanjut ke ruang ICU
dan akhirnya meninggal dunia. Hasil penelitian ini dibutuhkan untuk mengetahui lebih mendasar
tentang tahapan patofisiologi COVID-19 pada pasien yang disertai penyakit komorbid
dibandingkan dengan pasien yang tidak disertai penyakit komorbid.

1
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. PENDAHULUAN
Coronavirus disease (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
yang oleh WHO diberi nama severe acute respiratpry syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Penyakit ini pertama kali menjangkiti karyawan pasar ikan di Wuhan, Hubei, Cina pada
Desember 2019 dan kemudian pasar ikan tersebut ditutup pada tanggal 1 Januari 2020 setelah
dinyatakan sebagai wabah pada 31 Desember 2019 oleh otoritas Kesehatan lokal di sana. Pada
Januari 2020, ribuan orang di beberapa provinsi di Cina terkena infeksi COVID-19 dan
kemudian penyakit ini terus menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia. Data Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia mencatat kasus COVID-19 di Indonesia dimumkan pertama kali
pada tanggal 2 Maret 2020 (WHO, 2021; KEMENKES PADK, 2020; Wu, 2020). Sejak awal
penyebaran COVID-19 ke Indonesia, kasus COVID-19 terus meningkat dan didapatkan lonjakan
kasus pada bulan November 2020 – Januari 2021 (kenaikan kasus hampir 4 kali lipat), yang
disebut sebagai gelombang pertama pandemi COVID-19 di Indonesia; sedangkan gelombang
kedua tercatat dari lonjakan kasus berikutnya yang terjadi di bulan Mei 2021 dimana kasus
mingguan naik sampai lebih dari 7 kali lipat di bulan Juli 2021 (Antaranews.com, 2021).

Gambar 1.1 Perkembangan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Per-Hari (dikutip dari
README.md, 2021)

2
II. 2. VIROLOGI

Gambar 2.1 Partikel coronavirus. Coronavirus memiliki beberapa komponen protein antara lain:
envelope (E), nucleocapsid (N), spike glycoprotein trimmer (S). (Dikutip dari J Med Virol. 2020;
92: 424-432)

Coronavirus merupakan virus single-strand RNA yang positif dan memiliki dilapisi oleh
envelope di bagian terluarnya. Coronavirus termasuk dalam subfamily Orthocoronavirinae,
dengan karakteristik sesuai dengan namanya, yaitu mempunyai bentuk seperti mahkota, dan
memiliki beberapa komponen protein antara lain: envelope (E), nucleocapsid (N), spike
glycoprotein trimmer (S) (Li, 2020; Wu, 2020).

II. 3. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI


Virus corona tidak dapat hidup dan memperbanyak diri tanpa sel inang. Virus SARS-
CoV-2 adalah virus single stranded ribonucleic acid (ss-RNA), dimana siklus hidupnya yaitu
menemukan sel inang, kemudian menempel dengan sel inang melalui spike protein (protein S)
yang ada di permukaan virus dengan reseptornya yang ada di permukaan sel inang, yaitu
angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2). Reseptor ACE-2 ini ditemukan pada permukaan kulit,
mukosa oral, nasal, nasofaring, sel epitel alveolar paru, lambung, sel enterosit usus halus, usus
besar, timus, sumsung tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel endotel arteri maupun vena, juga sel
otot polos. Setelah protein S pada permukaan virus menempel dengan reseptor ACE-2 pada sel

3
inang, kemudian masuk ke dalam sel melalui proses endositosis dan melakukan proses translasi
dan transkripsi yang merupakan bagian dari siklus replikasi gen dari RNA Genom virus yang
terjadi di dalam sitoplasma sel, sehingga pada akhirnya virus tersebiut dikeluarkan dari sel untuk
selanjutnya mengalami proses yang sama seperti dijelaskan sebelumnya (menempel pada
reseptor sel yang lain dan seterusnya) (Aryal, 2021; Yuliana, 2020).
Infeksi virus dalam sel inang akan memicu respon imun inang melawan virus, dimana
respon imun dalam rangka perlawanan tubuh terhadap virus ini, bila tidak terkontrol akan dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan paru, gangguan fungsi paru dan penurunan kapasitas paru.
Selain respon imun yang tidak terkontrol, penyebab kondisi tersebut di atas juga bisa akibat
kurangnya respon imun sehingga replikasi virus meningkat, menyebabkan kerusakan alveolar
masif yang luas, kegagalan nafas akut dan kondisi hipoksemia yang pada kebanyakan kasus
membutuhkan ventilasi mekanik (Li et al., 2020; Mazzoleni, 2020).

II. 4. MANIFESTASI KLINIS


Masa inkubasi COVID-19 adalah 1-14 hari, rata-rata 4-5 hari, kemudian gejala COVID-
19 dapat muncul setelah 5-6 hari sampai 14 hari paska pajanan virus SARS-CoV-2. COVID-19
memiliki spektrum gejala yang luas, mulai dari tanpa gejala, atau mengalami gejala respirasi
yang ringan, sedang, sampai gejala yang berat hingga gagal nafas. Pada pasien dengan gejala
yang ringan sampai sedang umumnya bisa sembuh dalam waktu kurang lebih 1 minggu tanpa
membutuhkan pengobatan khusus, namun pada sebagian kecil kasus (sekitar 20%), gejala dapat
menjadi lebih serius (berat) dan membutuhkan penanganan medis khusus. Pasien dengan gejala
berat, dapat mengalami gagal nafas akibat kerusakan alveolar yang progresif dan dapat
menyebabkan kematian. Pasien dengan gejala berat yang menjadi fatal (berkembang menjadi
acute respiratory distress syndrome/ARDS), syok septik, asidosis metabolic yang sulit dikoreksi,
perdarahan atau gangguan sistem koagulasi dan mengalami perburukan dalam waktu yang sangat
cepat, hingga terjadi kematian akibat kegagalan organ multipel (Syam, 2020; Wu, 2020; Yuliana,
2020; Levani et al., 2021; WHO, 2021).
Infeksi COVID-19 bersifat akut tanpa adanya potensi terjadinya status carrier. Gejala
diawali dengan sindroma yang tidak spesifik, seperti demam, batuk kering dan kelelahan. Gejala
COVID-19 dapat diklasifikasikan menjadi ringan, sedang sampai berat. Keterlibatan sistem
organ multiple dapat terjadi, termasuk sistem saluran nafas (batuk, sesak nafas, nyeri telan, pilek,
batuk darah dan nyeri dada); sistem saluran cerna (diare, mual dan muntah); sistem
muskuloskeletal (nyeri otot); maupun sistem neurologis (nyeri kepala dan kebingungan). Gejala
yang paling sering adalah demam, batuk, kelelahan, kehilangan kemampuan untuk merasa dan
membau; lalu gejala yang lebih jarang adalah nyeri tenggorokan, nyeri kepala, myalgia, diare,

4
ruam pada kulit, mata merah atau iritasi; dan gejala yang serius adalah sesak nafas, nyeri dada,
gangguan bicara atau kebingungan. Pasien yang mengalami gejala serius harus segera mencari
pertolongan medis. Gejala COVID-19 yang sangat bervariasi ini membuatnya disebut sebagai
the great imitator (Syam, 2020; Wu, 2020; Yuliana, 2020; Levani et al., 2021; WHO, 2021).

II. 5. PASIEN COVID-19 DENGAN KOMORBID


Pasien COVID-19 dengan komorbid adalah pasien dengan penyakit dasar atau penyakit
penyerta lain yang sudah ada sebelum terinfeksi virus corona (CNN, 2020; Sanyaolu, 2020).
Pada pasien usia tua maupun pasien dengan komorbid seperti penyakit jantung, diabetes,
penyakit paru kronis atau kanker, gejala yang muncul berpotensi untuk menjadi berat, meskipun
semua orang dapat terkena infeksi COVID-19 dan menjadi berat bahkan sampai meninggal pada
usia berapapun (Syam, 2020; Wu, 2020; Yuliana, 2020; Levani et al., 2021; WHO, 2021).
Diyakini bahwa pasien COVID-19 dengan komorbid dapat dengan cepat berkembang menjadi
berat dan bahkan menyebabkan kematian (Sanyaolu, 2020).
Penyakit komorbid utama yang berkontribusi terhadap penyakit COVID-19 yang dalam
perjalanannya menjadi berat-kritis antara lain penyakit hipertensi, diabetes mellitus tipe 2 dan
penyakit ginjal kronis (Karya, 2021). Pada pasien yang mengalami perburukan kondisi, maka
dibutuhkan pertimbangan untuk pemberian terapi spesifik sesuai dengan kebutuhan pasien.
Prinsip tata laksana pada pasien dengan kondisi COVID-19 yang berat adalah dengan melakukan
monitor kondisi kritis, yaitu kemungkinan terjadinya gagal nafas, syok maupun gagal multi-
organ yang membutuhkan perawatan di intensive care unit (ICU) (KEMENKES, 2021).

II. 6. DIAGNOSIS COVID-19


Penegakan diagnosis COVID-19 berdasarkan anamnesis yaitu adanya 3 gejala utama, yaitu
demam, batuk kering (sebagian kecil batuk berdahak) dan gangguan nafas atau sesak yang
ditunjang dengan pemeriksaan swab tenggorok (nasofaring dan orofaring). Pemeriksaan standar
baku emas untuk mendeteksi infeksi SARS-CoV-2 saat ini adalah dengan mendeteksi asam
nukleat virus dengan menggunakan tes diagnostik real time reverse transcriptase polymerase
chain reaction (real time RT-PCR). Banyak faktor yang mempengaruhi sensitivitas dari tes
tersebut, antara lain faktor individu yang diperiksa, prosedur pengambilan sampel, dan tekhnik
pemeriksaan sampel; oleh sebab itu hasil yang negatif pada pasien dengan karakteristik klinis
COVID-19 tidak dapat menyingkirkan kemungkinan diagnosis COVID-19. Diagnosis COVID-
19 harus berdasarkan riwayat epidemiologi klinis, tes untuk menentukan etiologi dan tes untuk
menyokong diagnosis infeksi beserta komplikasinya (Syam, 2020; Yuliana, 2020; Goudouris,
2021; National Institutes of Health, 2021).

5
Pemeriksaan penunjang laboratorium lain juga dapat mendukung diagnosis COVID-19.
Pemeriksaan darah lengkap dapat bervariasi, yaitu leukopenia atau leukositosis dan didapatkan
kecenderungan limfopenia. Pemeriksaan LDH dan kadar feritin serum didapatkan meningkat.
Pada pemeriksaan prokalsitonin serum pada masa awal perawatan banyak didapati hasil yang
normal. Pemeriksaan penunjang radiologis yang dapat menyokong diagnosis COVID-19 yaitu
foto thorax yang menunjukkan gambaran opasitas bilateral perifer dan CT scan toraks
menunjukkan gambaran groundglass (Syam, 2020; Yuliana, 2020).

II. 7. TATA LAKSANA COVID-19


Prinsip dan strategi tata laksana secara umum pada pasien COVID-19 sama dengan pada
penyakit lain, yaitu tata laksana secara non farmakologis dan farmakologis. Tata laksana secara
non farmakologis antara lain adalah dengan mengisolasi pasien, pemberian terapi suportif lain,
seperti nutrisi, oksigenasi dan menjaga agar saturasi oksigen tetap normal, menjaga agar tanda-
tanda vital tetap normal, serta mengedukasi pasien dan keluarganya terkait Tindakan yang perlu
dikerjakan. Tata laksana farmakologis yaitu dengan memberikan suplementasi vitamin C dan D,
obat-obatan simtomatis, antivitrus (favipiravir atau remdesivir) dan obat-obatan untuk mengatasi
komplikasinya seperti infeksi sekunder (azithromisin 500 mg atau levofloxacin 500 mg) maupun
obat-obatan suportif untuk mengatasi kegagalan organ (misalnya antikoagulan atau steroid bila
diperlukan), serta secara simultan juga memberikan pengobatan penyakit komorbid yang dimiliki
pasien (Wu, 2020; Yuliana, 2020; KEMENKES, 2021; Levani et al., 2021).

II. 8. PREVENTIF
Virus corona dapat menyebar melalui partikel kecil cair yang dikeluarkan saat seseorang
yang terinfeksi COVID-19 mengalami batuk, bersin, sedang berbicara atau bernafas. Dilihat dari
cara penyebarannya, maka diketahui upaya terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghambat
penyebarannya adalah dengan melakukan pencegahan, antara lain menjaga jarak minimal 1
meter dengan orang lain, menggunakan masker dengan benar dan sering mencuci tangan atau
menggunakan handsanitizer. Selain itu upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan vaksinasi, dan apabila merasa tidak enak badan, maka seharusnya melakukan isolasi
mandiri di rumah sampai pulih kembali (WHO, 2021).
II.9. Kesesuaian Roadmap Peneliti dengan RIP UWKS:
Penelitian ini sesuai dengan Rencana Induk Penelitian LPPM UWKS tentang sains dan
lingkungan, serta sesuai dengan roadmap penelitian dan kesesuaian dengan keilmuan yang
diampu para peneliti: dr.Anna LS,M.Si sebagai dokter dan ketua Satgas COVID-19 FK UWKS
selaku ketua peneliti, Dr.dr.Ibrahim Njoto,M.Hum.,M.Ked.,PA sebagai dokter dan Anggota

6
Satgas COVID-19 LLDIKTI VII JATIM selaku inisiator ide dan anggota peneliti, dr.Roethmia
Yaniari,Sp.PD sebagai dokter spesialis penyakit dalam dan Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) RSI.Jemursari, Surabaya selaku pelaksana analisis keadaan pasien dan anggota peneliti.
Selain itu penelitian ini selaras dengan RIP UWKS th.2016-2020, yaitu: Penyakit Akibat Gaya
Hidup (dimana transmisi COVID-19 meningkat saat penerapan Protokol Kesehatan/ ProKes
yang kendor) dan RENSTRA UWKS th.2021-2025 dengan sasaran strategis: meningkatnya
kualitas penelitian dan kerjasama riset/ riset kolaboratif.

Berikut roadmap penelitian berkaitan dengan kedudukan kelimuan para peneliti, sbb:

Gb.1: Roadmap penelitian COVID-19 para peneliti berkaitan dengan latar belakang
keilmuan pendidikannya.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengembangan Pencegahan dan


Pengobatan COVID-19 berbasis patofisiologinya, sehingga dapat menurunkan angka mortalitas
dan morbiditas. Selanjutnya hasil penelitian ini ditargetkan terpublikasi pada jurnal nasional/
internasional bereputasi.

7
BAB III.
METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan melibatkan pasien
COVID-19 yang berobat nginap di RSI Jemursari, dengan pendekatan kohort retrospektif

III.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Februari sampai Agustus 2022 dengan tempat di
Depo rekam medik RSI. Jemursari untuk jangka waktu bulan Mei -Juni-Juli 2021

III.3. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian adalah kelompok pasien almarhum yang menderita penyakit COVID-19
yang disertai penyakit komorbid: penyakit hipertensi, penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2,
penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit komorbid campuran, dan kelompok
pasien yang tidak disertai penyakit komorbid pada jangka waktu bulan Mei -Juni-Juli 2021

III.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Kriteria Inklusi:
1) Pasien COVID-19 yang almarhum, dirawat dari awal di ruang isolasi khusus
berlanjut ke ruang ICU
2) Pasien COVID-19 yang disertai penyakit hipertensi; penyakit diabetes mellitus tipe 1
atau 2, penyakit ginjal; penyakit paru; penyakit jantung
3) Rekam medik pasien yang memiliki data pencatatan lengkap tentang hasil
pemeriksaan penunjang monitor terhadap progresivitas penyakit COVID-19, meliputi:
Ddimer test, LED, X Ray Thorax AP-Lateral, Px Darah Lengkap

Kriteria Eksklusi:
1) Pasien COVID-19 yang mengalami penyembuhan dan tidak berakhir dengan kematian
2) Data Rekam medik yang cacat

8
III.5. Variabel Penelitian
Variabel Bebas: penderita COVID-19 disertai penyakit komorbid dan tanpa disertai
penyakit komorbid
Variabel Terikat: tahapan patofisiologi pasien COVID-19 berdasarkan nilai pemeriksaan
Penunjang (Ddimer, Pemeriksaan Darah Lengkap, X ray Thorax
AP-Lateral)

III.6. Tahap Pelaksanaan:


A) Analisis rekam medik almarhum pasien COVID-19, yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi kemudian dilakukan pengelompokkan menjadi 7 kelompok, yaitu: kelompok pasien
komordid a) penyakit hipertensi; b) penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2,
c) penyakit ginjal; d) penyakit paru; e) penyakit jantung, f) kelompok komorbid campuran,
selanjutnya kelompok almarhum pasien COVID-19 tanpa disertai penyakit komorbid sebagai
pembanding/ kontrol.
B) Analisis hasil pemeriksaan penunjang masing-masing almarhum pasien COVID-19 yang
tersebar dalam 7 kelompok tersebut diatas, dikaitkan dengan tahapan patofisiologi progresifitas
penyakit COVID-19.

III.7. Pengumpulan dan Analisis Data Hasil Penelitian


Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis maka dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas data untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
bergeser kekanan/ kekiri, dengan menggunakan uji chi square. Uji homogenitas data untuk
mengetahui apakah sebaran data dari variabel homogen atau tidak (dilakukan setelah hasil uji
normalitas adalah beristribusi normal), sehingga dapat menunjukkan bahwa perbedaan yang
terjadi dari hasil uji statistik parametrik merupakan perbedaan antar kelompok dan bukan
perbedaan didalam kelompok (sebaran data homogen bila Fhitung<Ftabel), dengan
menggunakan uji t. Setelah melewati uji normalitas dan homogenitas data, berarti data homogen
dengan asumsi bahwa data tidak terdapat perbedaan bermakna atau telah homogen. Selanjutnya
dilakukan dua tahap uji statistik parametrik komparasi: Komparasi within group terhadap data
hasil pemeriksaan terhadap kelompok OA, kelompok OA disertai DM memakai uji Anova dan
pos hoc
Selanjutnya dilakukan komparasi Between group terhadap data hasil pemeriksaan pada
kelompok almarhum pasien COVID-19 tanpa disertai komorbid (Kelompok kontrol),
dibandingkan dengan kelompok almarhum pasien COVID-19 yang disertai penyakit komorbid: a)
penyakit hipertensi (C1); b) penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2 (C2), c) penyakit ginjal (C3);

9
d) penyakit paru (C4); e) penyakit jantung (C5), f) kelompok komorbid campuran (C6) dilakukan
komparasi secara simultan untuk selanjutnya dilakukan uji ANOVA. Kemudian hasil dari
komparasi tahap satu dan dua dianalisis, untuk mengetahui perbedaan kekuatan hubungan antara
kedua kelompok penelitian. Hasil data masing-masing kelompok dianalisis lebih lanjut untuk
mendapatkan hubungan yang paling kuat sampai yang paling lemah (korelasi yang paling kuat).
Hasil uji statistik digunakan untuk menganalisis dan menghasilkan kesimpulan, sehingga dapat
membuktikan hipotesis penelitian. Selanjutnya melakukan pembahasan tentang hasil data
penelitian dengan menggunakan dasar teori yang telah ada, guna mendapatkan kebaruan/
novelty.

III.8. Proses publikasi


Selanjutnya setelah proposal pendanaan ini mendapatkan dukungan dari Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, maka segera dilakukan
pengajuan lolos etik penelitian dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) secara online atau
melalui Komite Penelitian Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya.

1
BAB IV.
BIAYA DAN JADWAL
PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Item Satuan Volume Biaya Satuan Total
Honor Petugas Admin
1 1 500000 500.000
Internal Peneliti
Honor petugas lapangan 2 15 150000 4.500.000
Kelompok Honor Petugas Admin
1 1 500000 500.000
Biaya Eksternal Peneliti
Gaji/ Upah Honor profesional
dokter Puskesmas
Dukuh Pakis 1 1 1000000 1.000.000
Honor konsultasi
1 1 1000000 1.000.000
narasumber pakar
Barang Alat tulis kantor 1 1 500000 500.000
Habis Pakai
Biaya print dan foto
dan
kopi 1 5 50000 250.000
Peralatan
Transportasi Biaya mobilisasi dalam
3 5 150000 2.250.000
kota
Transpor kerja
1 1 1000000 1.000.000
Ketua Tim
Transpor kerja
1 1 750000 750.000
Anggota 1
Transpor kerja
Anggota 2 1 1 750000 750.000
Lain-lain Plakat Cinderamata
1 1 300000 300.000
Untuk RSI Jemursari
Biaya Dokumentasi 1 1 250000 250.000
Biaya seminar hasil 1 1 500000 500.000
Biaya publikasi pada
jurnal nasional/
1 1 7500000 7.500.000
internasional bereputasi
Biaya pulsa komunikasi
3 6 150000 2.700.000
tim peneliti
Total 24.250.000

1
4.2. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan ke:


1 2 3 4 5 6
1 Persiapan penelitian dan rapat koordinasi
2 Pengajuaan ijin kepada RSI.Jemursari
3 Pengurusan uji etik/ etical clearence
4 Pelaksanaan tahap penelitian: skrening rekam medik
5 Pelaksanaan tahap penelitian: skrening tahapan
patofisiologis para pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
6 Pelaksanaan tahap peneltian: analisis empiris dan
statistik terhadap data hasil penelitian yang didapat
7 Pelaksanaan komunikasi dengan narasumber pakar
terkait
8 Penyusunan manuskrip hasil penelitian
9 Pengajuan publikasi manuskrip pada jurnal nasional/
internasional bereputasi

1
DAFTAR PUSTAKA

WHO (2021). There is a current outbreak of coronavirus (COVID-19) disease. Available


at: https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1

Wu Y-C, Chen C-S, Chan Y-J (2020). The outbreak of COVID-19: An overview. Review
Article. J Chin Med Assoc. 2020; 83: 3

KEMENKES PADK (2020). Berita Positif. Available at:


http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/03/24/17/berita-positif.html
Yuliana (2020). Corona Virus Disease (Covid-19); Sebuah tinjauan literatur. Wellness and
Healthy Magazine. 2020; Vol. 2; No. 1: p 187-192

Aryal S. (2021). Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS CoV). Available
at:https://microbenotes.com/severe-acute-respiratory-syndrome-coronavirus-sars-cov/

Li G., Fan Y., Lai Y. et al (2020). Coronavirus infections and immune response. J Med Virol.
2020; 92: 424-432

Levani Y., Prastya A. D., Mawaddatunnadila S. (2021). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):
Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.
2021; Vol. 17; No. 1; p 44-57

Mazzoleni S., Turchetti G., Ambrosino N. (2020). The COVID-19 outbreak: From ‘black
swan” to global challenges and opportunities. Pulmonol. 2020; 26 (3): 117-118

National Institutes of Health (2021). Testing for SARS-CoV-2 Infection. Available at:
https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/overview/sars-cov-2-testing/

Goudouris E. S. (2021). Laboratory diagnosis of COVID-19. J Pediatr (Rio J). 2021; 97: 7-12

Syam A. F., Zulfa F. R., Karuniawati A. (2020). Manifestasi Klinis dan Diagnosis Covid-19.
EJKI. 2020; Vol. 8; No. 3; p 223-226
KEMENKES (2021). Protokol Tata Laksana COVID-19, Buku Saku Ed. 2. Available at:
https://promkes.kemkes.go.id/download/fpfk/files56950Buku%20Saku%20Protokol%
0Kesehatan%20ep.%202%20rev%20final%20with%20page%20(1).pdf

1
Karya K. W. S., Suwidnya I. M., Wijaya B. S. (2021). Hubungan penyakit komorbiditas terhadap
derajat klinis COVID-19. Intisari Sains Medis. 2021; Vol. 12; No. 2; p 708-717
Antaranews.com (2021). Gelombang I dan II COVID-19 di Indonesia. Available at:
https://www.antaranews.com/infografik/2275510/gelombang-i-dan-ii-covid-19-di-indo
esia
README.md (2021). Perkembangan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Per-Hari. Available
at: https://covid19.go.id/peta-sebaran
Sanyaolu A., Okorie C., Marinkovic A. et al (2020). Comorbidity and its Impact on Patients with
COVID-19. SN Compr. Clin. Med. 2020. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7314621/pdf/42399_2020_Article_363.
pdf
CNN (2020). 5 Penyakit Penyerta Penyebab Kematian Pasien Covid-19. Availabe at:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200415143127-255-493794/5-penyakit-p
nyerta-penyebab-kematian-pasien-covid-19

1
LAMPIRAN
I. Surat Pernyataan Peneliti

1
II. Biodata Pengusul
A. IDENTITAS DIRI

Nama dr. Anna Lewi Santoso. M.Si


1
Lengkap
Jenis Perempuan
2
kelamin
Jabatan Asisten Ahli/Penata Muda Tk I (III/b)
3
Fungsional
4 NIK 02362-ET
5 NIDN 0706117301
Tempat dan Surabaya, 06 Nopember 1973
6 Tanggal
Lahir
Alamat Jl. Darmo Permai Utara XI No. 59, Surabaya
7
Rumah
Nomor 08123546809
8
Telepon/HP
9 Email anna.lewisantoso@uwks.ac.id
Alamat Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jl.Dukuh
10
Kantor Kupang Timur XXV/45 Surabaya ( 60225)
Nomor (031) 5686531
11 Telepon/Faks
kantor
Mata kuliah Histologi
12
yang diampu

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
1997 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Wijaya Kusuma
Surabaya
2002 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Wijaya Kusuma
Surabaya
2015 Magister Ilmu Kedokteran Universitas Iimu Anatomi dan
Dasar Airlangga Histologi

1
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
2014 Mangosten Skin Ketua LPPM
Extracts Decrease The Universitas
Activity of The Wijaya Kusuma
Gamma-Glutamyltransf Surabaya
1 erase (alfa-GT) Serum -
On The Cigarette
Exposure

2014 Diagnosa Dini Pada Ketua Independent


2 Penyakit Alzheimer -

2015 Ethanol Extract Of Ketua Independent


Mangosteen Peel
Reduces Histological
Count Of Alveolar
Macrophage And
Pulmonary Alveolar
3 Space Size In Male -
White Rats (Rattus
Norvegicus) Exposed
To Cigarette Smoke
http://dx.doi.org/10.204
73/fmi.v51i4.2853

2020 Pengaruh Ekstrak Anggota Independent-Cola


Etanol Buah Mengkudu boration
(Morinda Citrifolia)
Terhadap Jumlah Sel
4 -
Hepatosit Nekrosis
Pada Tikus Putih
Jantan (Rattus
Norvegicus)
Hiperglikemik

1
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
1

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL


No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal dan Volume/ Nomor
1 2014 Mangosten Skin Jurnal Ilmiah Kedokteran
Extracts Decrease The
Activity of The
Gamma-Glutamyltransfer
ase (alfa-GT) Serum On
The Cigarette Exposure

2 2014 Diagnosa Dini Pada Majalah Biomorfologi


Penyakit Alzheimer

3 2015 Ethanol Extract Of Folia Medica Indonesiana


Mangosteen Peel
Reduces Histological
Count Of Alveolar
Macrophage And
Pulmonary Alveolar
Space Size In Male
White Rats (Rattus
Norvegicus) Exposed
To Cigarette Smoke
http://dx.doi.org/10.2047
3/fmi.v51i4.2853

4 2020 Pengaruh Ekstrak Etanol Prominentia Medical Journal


Buah Mengkudu
(Morinda Citrifolia)
Terhadap Jumlah Sel
Hepatosit Nekrosis Pada
Tikus Putih Jantan
(Rattus Norvegicus)
Hiperglikemik

1
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH ( ORAL PRESENTATION) DALAM 5 TAHUN
TERAKHIR
No Nama Temu Ilmiah / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .

Surabaya, 14 Desember 2021.


Pengusul,

dr. Anna Lewi Santoso. M.Si

1
A. IDENTITAS DIRI

Nama Dr. dr. Ibrahim Njoto, M.Hum, M.Ked., PA


1
Lengkap
Jenis Laki-laki
2
kelamin
Jabatan Lektor/Penata Tk I (III/D)
3
Fungsional
4 NIK 02357-ET
5 NIDN 0718117101
Tempat dan Surabaya, 18 November 1971
6 Tanggal
Lahir
Alamat Dharmahusada Regency No 312, Surabaya
7
Rumah
Nomor 081330188188
8
Telepon/HP
9 Email ibrahim.njoto@uwks.ac.id
Alamat Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jl.Dukuh
10
Kantor Kupang Timur XXV/45 Surabaya ( 60225)
Nomor (031) 5686531
11 Telepon/Faks
kantor
Mata kuliah Anatomi, Clinical Skill, Etika dan Hukum Kedokteran
12
yang diampu

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
1995 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Wijaya Kusuma
Surabaya
1998 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Wijaya Kusuma
Surabaya
2006 Magister Ilmu Hukum Universitas Hukum Kedokteran
Wijaya Kusuma (S2)
Surabaya
2011 Magister Ilmu Kedokteran Universitas Iimu Anatomi dan
Dasar Airlangga Histologi
2019 Doktoral Universitas Ilmu Biomedical
Brawijaya

2
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
Perubahan Kedalaman Ketua Mandiri
1 2011 Fossa Hipofisis dalam Rp.5.000.000,-
Proses Penuaan
Topography of Anggota Mandiri
2 2012 Rp.3.000.000,-
Human Facial
Muscles
Morphology of Facial Anggota Mandiri
3 2012 Rp.5.600.000,-
Retinacula
Anatomy Periocular Anggota Mandiri
Area for
4 2013 Rp.7.000.000,-
Blepharoplasty

Anatomy of Abdominal Anggota Mandiri


Subcutaneus Tissue for
5 2013 Rp.6.000.000,-
Liposuction

Pengendalian Diet Anggota SIMLITABMAS


6 2016 Karbohidrat untuk KEMENRISTEK Rp.50.000.000,-
Kesehatan Sendi DIKTI
Research Grand dengan Ketua
judul "METODE
PROMOTIF
KESEHATAN SENDI
DAN PENCEGAHAN
DINI PENYAKIT
OSTEOARTRITIS
MELALUI KAJIAN
PROTEOMIK,
GENOMIK DAN SIMLITABMAS
7 2018-2020 TRANSKRIPTOMIK: KEMENRISTEK Rp. 402.320.000
PENGARUH DIKTI
HIPERGLIKEMIA
TERHADAP
PERUBAHAN
MOLEKULER DAN
LINGKUNGAN
MIKROSELULER
SENDI" Selama 3
Tahun (Sebagai Ketua
Peneliti)

2
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)

Penyuluhan Kesehatan
Terpadu Siswa SD pada Desa Tim BEM FK
1 2011 Rp. 11.000.000,-
Sukoreno Kec. Prigen Kab. th 2008 & 2010
Mojokerto Jatim

Pelayanan Kesehatan Lansia


Tim BEM FK
2 2012 pada Desa Sukoreno Kec. Rp. 13.000.000,-
th 2009 &
Prigen Kab. Mojokerto Jatim
2011
Penyuluhan Kesehatan Lansia
3 2013 pada Desa Kunir Kab. Tim PAAI-Jatim Rp. 25.00.000,-
Lumajang Jatim
Pelayanan pengobatan gratis
Tim Seksi
pada Desa Tegal Asri,
4 2014 Kerohanian Rp.35.000.000,-
Dusun Jati Sari Kab. Blitar
Hindu
(Korban Letusan Gunung
Kelud)
Penyuluhan Dampak Penyakit
Menular Seksual pada Desa
5 2014 Hadi Luwih Internal UWKS Rp.3.500.000,-
Kecamatan
Ngadirojo-Kab.Pacitan
Peragaan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) pada
Masyarakat Desa Tanjung
6 2014 Internal UWKS Rp.3.800.000,-
Puro
Kecamatan
Ngadirojo-Kab.Pacitan
Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi pada Masyarakat Internal
7 2015 Rp.2.000.000,-
Desa Kendal Kecamatan UWKS
Punung Kabupaten Pacitan
Pelayanan Kesehatan pada
Masyarakat Desa Sukodadi Internal
8 2016 Rp.1.500.000,-
Kecamatan Wagir UWKS
Kabupaten Malang

2
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal dan Volume/ Nomor
1 2004 Cerebral Palsy INOVASI-Jurnal Humaniora, Sains
dan Pengajaran

2 2004 Sadisme Seksual INOVASI-Jurnal Humaniora, Sains


dan Pengajaran

3 2005 Penilaian Mahasiswa Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya


Semster 2 Angkatan Kusuma Surabaya
Tahun 2004 Fakultas
Kedokteran Univ.
Wijaya Kusuma
Surabaya
4 2005 Hubungan Status Gizi Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya
dengan kejadian ISPA Kusuma Surabaya
pada Balita di Desa
Wonorejo Kecamatan
Lawang Kabupaten
Malang tahun 2004

5 2007 Lupus Erythematosus Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya


Discoid Kusuma Surabaya

6 2008 Pencegahan dan Jurnal Ilmiah FK-UWKS, periode Januari


Pembelaan diri Dokter 2008
terhadap Tuduhan
Malpraktek

7 2008 Patologi dan Deteksi Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya


Human Kusuma Surabaya
Immunedeficiency Virus

8 2009 Praktik Kedokteran Jurnal Ilmiah FK-UWKS, periode Januari


merupakan Transaksi 2009
Terapeutik

9 2009 Neurofisiologi Tidur dan Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya


Pengaruhnya Kusuma Surabaya

10 2009 Menjadi Dokter Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya


Indonesia yang Unggul Kusuma Surabaya
dan Baik

11 2011 Depth of Human Folia Medicana Indonesiana


Hypophysial Fossa Due
to Aging Process : A
Morphologic Research

2
12 2013 Epidemiologi, Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya
Patogenesis dan Faktor Kusuma Surabaya
Resiko Osteoartritis

13 2018 Chondrocyte Intracellular Journal of Academy of Medical


Matrix Strain Fields of Sciences MEDARCH, Volume: 72,
Articular Cartilage ISSN
Surface in doi:10.5455/medarch.2018.72.34
Hyperglycemia Model of
Rat: Cellular
Morphological Study

14 2018 Modulation of Perlecan Jurnal J. Pure App. Chem. Res, Volume:


Protein towards 8, ISSN: 2541 – 0733
Chondrocyte Secretion
Factors at the Articular
Cartilage in
Hyperglycemic Animal
Model

15 2019 Effect of Hyperglycemia Journal Medical Archives atau Med Arch,


to the mRNALevel and Volume: 73, ISSN: 0350-199X (Print),
Protein Expression of ISSN: 1986-5961 (Online)
Perlecan at RatModel of
Osteoarthritis with
DiabetesMellitus Type 1

16 2020 An Journal of Physics: Conference Series


Environmentally-friendly
perlecan protein
expression

17 2021 Hyperglycemia Duration Russian Open Medical Journal (ROMJ)


Impact to Anatomical
Damage Level of
osteoarthritic articular
(OA) Cartilage Rats
Model with Diabetes
Mellitus type 1

F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH ( ORAL PRESENTATION) DALAM 5 TAHUN


TERAKHIR
No Nama Temu Ilmiah / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1 Seminar Nasional Makalah : Peranan (2009), Fakultas
Pertemuan Ilmiah Sirkuit Papez pada Kedokteran Univ.
PAAI (Perhimpunan Transformasi Memori Gadja Mada Jogjakarta
Ahli Anatomi
Indonesia)

2
2 Seminar Nasional Makalah : Peranan (2010), Fakultas
Pertemuan Ilmiah DNA Mitokondria Kedokteran Univ. Yarsi
PAAI (Perhimpunan dalam Proses Penuaan Jakarta
Ahli Anatomi
Indonesia)
3 Seminar Nasional Makalah : Aspek (2010) Fakultas
Pertemuan Ilmiah Hukum Pengembangan Kedokteran Univ. Yarsi
PAAI (Perhimpunan Sel Punca untuk Jakarta
Ahli Anatomi Transplantasi Jaringan
Indonesia) dalam Riset Biomedis
di Indonesia

4 Seminar Nasional Makalah : Morfologi of (2012), Fakultas


Pertemuan Ilmiah Facial Retinakula Kedokteran Univ.
PAAI (Perhimpunan Udayana Denpasar - Bali
Ahli Anatomi
Indonesia)
5 The 5th National Makalah : Anatomy (2012), Hotel Sheraton
Symposium of Aesthetic of Facial Muscles Surabaya
Medicine and Cosmetic
Surgery, Perhimpunan
Bedah Kulit Indonesia

6 The 7th National Makalah : Anatomy (2013), Hotel Grand Melia


Symposium of Aesthetic of Periocular Area for Jakarta
Medicine and Cosmetic Blepharoplasty
Surgery, Perhimpunan
Bedah Kulit Indonesia

7 The 7th National Makalah: Anatomy of (2013), Hotel Grand Melia


Symposium of Aesthetic Subcutaneus Tissue for Jakarta
Medicine and Cosmetic Abdominal Liposuction
Surgery, Perhimpunan
Bedah Kulit Indonesia

8 International Conference Paper: Profile of (2018), Bali 28-29 Agustus


on Innovation in Research Perlecan Protein 2018, Grand Inna Beach
(ICIIR) Expression and Hotel, Sanur Bali.
Transforming Growth
Factor Alfadue To
Hyperglycemia at Rat
Model
9 The 5th International Chondrocyte (2018), Malang, 3 - 4
Conference on Advanced Intracellular Matrix September 2018, Institut
Molecular Bioscience and Strain Fields of Biosains, Universitas
Biomedical Engineering Articullar Cartilage Brawijaya.
(ICAMBBE). Surface in
Hyperglycemia Model
of Rat: Cellular
Morphological Study
10 International Conference Progressive of (2019), Yogyakarta, 29 -
on Science, on Science, Microscopic 30 Agustus 2019, Grand

2
Technology and Anatomical Damage Inna Hotel, Malioboro
Environment (ICOSTE) Level of Osteoarthritis Yogyakarta.
Cartilage with
Duration of
Hyperglycemia at
Diabetes mellitus type 1
Rats Model
11 International Conference Hyperglicemia Caused (2019), 17-19 Desember
on Life Science and Activity Difference of 2019, Kyoto-Japan.
Biological Engineering Chondrocytes
(LSBE). Nucleo-mitochondrial
at Osteoarthritis and
Osteoarthritis with
Diabetes Mellitus
Type 1 of Rat Models
(Rattus norvegicus
strainWistar)
12 International Webinar Virucide Antiseptics (2020), organized by:
ASEAN Labor Health and Disinfectants: Universitas Wijaya
Management in Pandemic Which One Suitable Kusuma Surabaya, 15 Juli
COVID-19 Againts COVID-19 2020.
Pandemic?
13 International Conference Green Science: (2020), organized by:
on Science, on Science, Controlling Method Of Universitas Wijaya
Technology and Carbohydrate Diet For Kusuma Surabaya, 2-3
Environment (ICOSTE) Healthy Joint Desember 2020

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .

Surabaya, 14 Desember 2021.


Pengusul,

Dr. dr. Ibrahim Njoto, M.Hum, M.Ked, PA

2
A. IDENTITAS DIRI

Nama dr. Roethmia Yaniari, SpPD


1
Lengkap
Jenis Perempuan
2
kelamin
Jabatan - (Dosen Tetap FK UWKS)
3
Fungsional
4 NIK 17784 - ET
5 NIDN 0704017907
Tempat dan Surabaya, 4 Januari 1979
6 Tanggal
Lahir
Alamat
7
Rumah
Nomor 08121730930
8
Telepon/HP
9 Email roethmia.a@gmail.com / roethmia.yaniari@uwks.ac.id
Alamat Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jl.Dukuh
10
Kantor Kupang Timur XXV/45 Surabaya ( 60225)
Nomor (031) 5686531
11 Telepon/Faks
kantor
Mata kuliah Ilmu Penyakit Dalam
12
yang diampu

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
2004 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Airlangga
Surabaya
2006 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Airlangga
Surabaya
2016 Spesialis Penyakit Dalam Universitas Sp.PD
Airlangga
Surabaya

2
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
Hubungan antara titer
antibody anti rituximab
(R) dengan respon

1 2016 terapipada pasien Ketua Mandiri 30 juta


limfoma non hodgkin
yang mendapatkan
R-CHOP

D. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL


No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal dan Volume/ Nomor
1 Anti Rituximab Antibody The New Armenian Medical Journal Vo.. 13
Titer and Theurapeutic (2019), No 1, p. 91-96. Link jurnal:
Response in https://repository.unair.ac.id/96196/3/Anti%20

2019 Non-Hodgkin Rituximab%20antibody%20titer%20and%20t


Lymphoma Patient herapeutic%20response%20in%20Non-Hodgk
Receiving R-CHOP in%20Lymphoma%20Patient%20Receiving%
Treatment 20R-Chop%20Treatment.pdf

P. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Tema Lokasi

1 2019 Penanganan Diabetes Mellitus Ruang Pertemuan Puskesmas


pada Faskes Tingkat Pertama Simomulyo Surabaya
2 2020 Sosialisasi Kewaspadaan Corona SMPN 12 Surabaya
Virus

2
Q. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

Nama Pertemuan
No. Tahun Tempat
Ilmiah/Seminar
1 Heavy Breathing and Pain
in The Chest “Tips and Webinar
2020
Trick For Beginner
Practice”

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .

Surabaya, 14 Desember2021. Pengusul,

dr.Roethmia Yaniari, Sp.PD

2
III. Formulir Persetujuan Usulan Penelitian
PENGAMBIL KEPUTUSAN ALASAN TANDA TANGAN PIMPINAN
KEPUTUSAN
a. disetujui Ketua Unit Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan
b. disetujui dengan Publikasi (UP3)
syarat perubahan
tertentu
c. ditolak
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes,
a. disetujui Ketua Program Studi,
b. disetujui dengan
Pimpinan syarat perubahan
Fakultas tertentu
c. ditolak
dr. Anna Lewi Santoso, M.Si
a. disetujui Dekan,
b. disetujui dengan
syarat perubahan
tertentu
c. ditolak
Prof. Dr. Suhartati, dr., MS
a. disetujui Ketua LPPM-UWKS,
b. disetujui dengan
Pimpinan syarat perubahan
LPPM-UWKS tertentu
c. ditolak Dr. Santirianingrum Soebandhi, SE., M.Com

a. disetujui Wakil Rektor Bid. Akademik,


b. disetujui dengan
Pimpinan syarat perubahan
UWKS tertentu
c. ditolak Dr. Ir. Hary Sastrya Wanto, M.S.
Persetujuan Anggaran Penelitian Wakil Rektor Bid. Admin. Umum,
a. disetujui
b. disetujui dengan
syarat perubahan
tertentu Dra. Ec. Pratiwi Dwi Karjati,M.M.CRA
c. ditolak
Rektor UWKS,
Pimpinan
UWKS
Disetujui

Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono, dr. Sp.THT-KL


(K), FICS

Anda mungkin juga menyukai