PROPOSAL PENELITIAN
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
Tahapan Patofisiologi Pasien COVID-19 disertai komorbid dan tanpa komorbid pada
Masa Pandemi Varian Delta di Rumah Sakit Islam Jemursari pada tahun 2021.
Abstrak:
Masa pandemi COVID-19 saat ini masih belum berakhir sepenuhnya, upaya 5M
(Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Menurunkan
mobilitas) dan 3T (Testing, Tracing, Treatment) masih diperlukan pelaksanaan secara
maksimal, untuk menurunkan angka kejadian COVID-19. Keadaan pandemi saat ini telah
berakibat hambatan pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia, sehingga berdampak pada
pemasukan negara dan masyarakat. Penyakit COVID-19 adalah penyakit baru dan
menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang luas dan parah, maka kewajiban akademisi
melakukan penelitian yang berguna untuk diterapkan pada masa pandemi COVID-19, guna
mendukung pemutusan mata rantai transmisi penyakit ini demi pemulihan ekonomi nasional.
Metode penelitian ini adalah observasional analitik, dengan melibatkan berbagai faktor
komorbid: penyakit hipertensi, penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2, penyakit ginjal,
penyakit paru, penyakit jantung. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Islam Jemursari,
dengan melibatkan pasien COVID-19 yang dirawat pada bangsal isolasi khusus dan kamar
ICU (Intensive Care Unit), dimana berdasarkan profil kegawatan pasien yang dirawat dan
hasil pemeriksaan penunjang laboratorium pasien tersebut. Subyek penelitian adalah pasien
yang telah meninggal dunia setelah dirawat pada ruang isolasi khusus berlanjut sampai ICU,
diawali masuk rumah sakit dengan gejala ringan (batuk, anosmia, sesak nafas) disertai atau
tanpa gejala komorbid tersebut diatas (5 buah). Sampai saat ini belum diketahui secara pasti
tentang tahapan patofisiologi pasien COVID-19. Diharapkan hasil penelitian ini menghasilkan
postulat tentang tahapan patofisiologi yang terjadi pada pasien COVID-19, sehingga postulat
ini dapat digunakan sebagai dasar awal pengembangan langkah secara aktif memberantas
keberadaan virus COVID-19 yang menular secara airborne.
Keyword: Patofisiologi COVID-19, pemutusan mata rantai transmisi, penyakit komorbid
Lama Kegiatan: 1 tahun
Bidang Fokus: Bidang Ilmu Kedokteran Lain yang belum tercantum
vii
viii
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang:
Pandemi COVID-19 telah terjadi hampir 2 tahun, menyebabkan dampak kerugian yang
timbul secara ekonomis yang parah. Penyakit COVID-19 merupakan penyakit yang baru,
sehingga menimbulkan keterlambatan penanganan serta pencegahannya. Berdasarkan berbagai
riset sebelumnya didapatkan bahwa penyakit COVID-19 menular awalnya melalui droplet dan
akhirnya diumumkan oleh WHO pada awal tahun 2021 bahwa penularan COVID-19 melalui
airborne. Keadaan ini menyebabkan perubahan protokol kesehatan yang awalnya 3M (Menjaga
Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker) menjadi 5M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan,
Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Menurunkan mobilitas). Penularan COVID-19
secara airborne menyebabkan penyakit ini semakin mudah menular dan meningkatkan
morbiditas serta mortalitas.
I.2. Tujuan:
Berbagai kejadian pada pasien COVID-19 yang memerlukan kajian lebih mendalam.
Salah satu kebutuhan untuk diteliti adalah tahapan patofisiologi pasien COVID-19, penelitian ini
dilakukan pada Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari pada periode bulan Mei-Juni-Juli 2021 saat
periode pandemi varian delta melanda Indonesia. Data pasien berupa keadaan pasien serta hasil
pemeriksaan penunjang yang tercantum pada rekam medik dirawat oleh Dr.Roethmia
Yaniari,Sp.PD sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) COVID-19 di RSI.Jemursari,
Surabaya. Dimana dikelompokkan menjadi lima kelompok besar pasien yang menderita
komorbid: penyakit hipertensi, penyakit diabetes mellitus tipe 1 atau 2, penyakit ginjal, penyakit
paru, penyakit jantung, serta kelompok pasien tanpa komorbid sebagai pembanding. Harapannya
penelitian ini menghasilkan postulat yang menjabarkan tentang tahapan patofisiologi pasien
COVID-19 dengan dan tanpa penyakit komorbid dari sejak awal masuk rumah sakit dengan
gejala batuk, anosmia dan sesak nafas pada ruang isolasi khusus sampai berlanjut ke ruang ICU
dan akhirnya meninggal dunia. Hasil penelitian ini dibutuhkan untuk mengetahui lebih mendasar
tentang tahapan patofisiologi COVID-19 pada pasien yang disertai penyakit komorbid
dibandingkan dengan pasien yang tidak disertai penyakit komorbid.
1
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. PENDAHULUAN
Coronavirus disease (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
yang oleh WHO diberi nama severe acute respiratpry syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Penyakit ini pertama kali menjangkiti karyawan pasar ikan di Wuhan, Hubei, Cina pada
Desember 2019 dan kemudian pasar ikan tersebut ditutup pada tanggal 1 Januari 2020 setelah
dinyatakan sebagai wabah pada 31 Desember 2019 oleh otoritas Kesehatan lokal di sana. Pada
Januari 2020, ribuan orang di beberapa provinsi di Cina terkena infeksi COVID-19 dan
kemudian penyakit ini terus menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia. Data Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia mencatat kasus COVID-19 di Indonesia dimumkan pertama kali
pada tanggal 2 Maret 2020 (WHO, 2021; KEMENKES PADK, 2020; Wu, 2020). Sejak awal
penyebaran COVID-19 ke Indonesia, kasus COVID-19 terus meningkat dan didapatkan lonjakan
kasus pada bulan November 2020 – Januari 2021 (kenaikan kasus hampir 4 kali lipat), yang
disebut sebagai gelombang pertama pandemi COVID-19 di Indonesia; sedangkan gelombang
kedua tercatat dari lonjakan kasus berikutnya yang terjadi di bulan Mei 2021 dimana kasus
mingguan naik sampai lebih dari 7 kali lipat di bulan Juli 2021 (Antaranews.com, 2021).
Gambar 1.1 Perkembangan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Per-Hari (dikutip dari
README.md, 2021)
2
II. 2. VIROLOGI
Gambar 2.1 Partikel coronavirus. Coronavirus memiliki beberapa komponen protein antara lain:
envelope (E), nucleocapsid (N), spike glycoprotein trimmer (S). (Dikutip dari J Med Virol. 2020;
92: 424-432)
Coronavirus merupakan virus single-strand RNA yang positif dan memiliki dilapisi oleh
envelope di bagian terluarnya. Coronavirus termasuk dalam subfamily Orthocoronavirinae,
dengan karakteristik sesuai dengan namanya, yaitu mempunyai bentuk seperti mahkota, dan
memiliki beberapa komponen protein antara lain: envelope (E), nucleocapsid (N), spike
glycoprotein trimmer (S) (Li, 2020; Wu, 2020).
3
inang, kemudian masuk ke dalam sel melalui proses endositosis dan melakukan proses translasi
dan transkripsi yang merupakan bagian dari siklus replikasi gen dari RNA Genom virus yang
terjadi di dalam sitoplasma sel, sehingga pada akhirnya virus tersebiut dikeluarkan dari sel untuk
selanjutnya mengalami proses yang sama seperti dijelaskan sebelumnya (menempel pada
reseptor sel yang lain dan seterusnya) (Aryal, 2021; Yuliana, 2020).
Infeksi virus dalam sel inang akan memicu respon imun inang melawan virus, dimana
respon imun dalam rangka perlawanan tubuh terhadap virus ini, bila tidak terkontrol akan dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan paru, gangguan fungsi paru dan penurunan kapasitas paru.
Selain respon imun yang tidak terkontrol, penyebab kondisi tersebut di atas juga bisa akibat
kurangnya respon imun sehingga replikasi virus meningkat, menyebabkan kerusakan alveolar
masif yang luas, kegagalan nafas akut dan kondisi hipoksemia yang pada kebanyakan kasus
membutuhkan ventilasi mekanik (Li et al., 2020; Mazzoleni, 2020).
4
ruam pada kulit, mata merah atau iritasi; dan gejala yang serius adalah sesak nafas, nyeri dada,
gangguan bicara atau kebingungan. Pasien yang mengalami gejala serius harus segera mencari
pertolongan medis. Gejala COVID-19 yang sangat bervariasi ini membuatnya disebut sebagai
the great imitator (Syam, 2020; Wu, 2020; Yuliana, 2020; Levani et al., 2021; WHO, 2021).
5
Pemeriksaan penunjang laboratorium lain juga dapat mendukung diagnosis COVID-19.
Pemeriksaan darah lengkap dapat bervariasi, yaitu leukopenia atau leukositosis dan didapatkan
kecenderungan limfopenia. Pemeriksaan LDH dan kadar feritin serum didapatkan meningkat.
Pada pemeriksaan prokalsitonin serum pada masa awal perawatan banyak didapati hasil yang
normal. Pemeriksaan penunjang radiologis yang dapat menyokong diagnosis COVID-19 yaitu
foto thorax yang menunjukkan gambaran opasitas bilateral perifer dan CT scan toraks
menunjukkan gambaran groundglass (Syam, 2020; Yuliana, 2020).
II. 8. PREVENTIF
Virus corona dapat menyebar melalui partikel kecil cair yang dikeluarkan saat seseorang
yang terinfeksi COVID-19 mengalami batuk, bersin, sedang berbicara atau bernafas. Dilihat dari
cara penyebarannya, maka diketahui upaya terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghambat
penyebarannya adalah dengan melakukan pencegahan, antara lain menjaga jarak minimal 1
meter dengan orang lain, menggunakan masker dengan benar dan sering mencuci tangan atau
menggunakan handsanitizer. Selain itu upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan vaksinasi, dan apabila merasa tidak enak badan, maka seharusnya melakukan isolasi
mandiri di rumah sampai pulih kembali (WHO, 2021).
II.9. Kesesuaian Roadmap Peneliti dengan RIP UWKS:
Penelitian ini sesuai dengan Rencana Induk Penelitian LPPM UWKS tentang sains dan
lingkungan, serta sesuai dengan roadmap penelitian dan kesesuaian dengan keilmuan yang
diampu para peneliti: dr.Anna LS,M.Si sebagai dokter dan ketua Satgas COVID-19 FK UWKS
selaku ketua peneliti, Dr.dr.Ibrahim Njoto,M.Hum.,M.Ked.,PA sebagai dokter dan Anggota
6
Satgas COVID-19 LLDIKTI VII JATIM selaku inisiator ide dan anggota peneliti, dr.Roethmia
Yaniari,Sp.PD sebagai dokter spesialis penyakit dalam dan Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) RSI.Jemursari, Surabaya selaku pelaksana analisis keadaan pasien dan anggota peneliti.
Selain itu penelitian ini selaras dengan RIP UWKS th.2016-2020, yaitu: Penyakit Akibat Gaya
Hidup (dimana transmisi COVID-19 meningkat saat penerapan Protokol Kesehatan/ ProKes
yang kendor) dan RENSTRA UWKS th.2021-2025 dengan sasaran strategis: meningkatnya
kualitas penelitian dan kerjasama riset/ riset kolaboratif.
Berikut roadmap penelitian berkaitan dengan kedudukan kelimuan para peneliti, sbb:
Gb.1: Roadmap penelitian COVID-19 para peneliti berkaitan dengan latar belakang
keilmuan pendidikannya.
7
BAB III.
METODE PENELITIAN
Kriteria Eksklusi:
1) Pasien COVID-19 yang mengalami penyembuhan dan tidak berakhir dengan kematian
2) Data Rekam medik yang cacat
8
III.5. Variabel Penelitian
Variabel Bebas: penderita COVID-19 disertai penyakit komorbid dan tanpa disertai
penyakit komorbid
Variabel Terikat: tahapan patofisiologi pasien COVID-19 berdasarkan nilai pemeriksaan
Penunjang (Ddimer, Pemeriksaan Darah Lengkap, X ray Thorax
AP-Lateral)
9
d) penyakit paru (C4); e) penyakit jantung (C5), f) kelompok komorbid campuran (C6) dilakukan
komparasi secara simultan untuk selanjutnya dilakukan uji ANOVA. Kemudian hasil dari
komparasi tahap satu dan dua dianalisis, untuk mengetahui perbedaan kekuatan hubungan antara
kedua kelompok penelitian. Hasil data masing-masing kelompok dianalisis lebih lanjut untuk
mendapatkan hubungan yang paling kuat sampai yang paling lemah (korelasi yang paling kuat).
Hasil uji statistik digunakan untuk menganalisis dan menghasilkan kesimpulan, sehingga dapat
membuktikan hipotesis penelitian. Selanjutnya melakukan pembahasan tentang hasil data
penelitian dengan menggunakan dasar teori yang telah ada, guna mendapatkan kebaruan/
novelty.
1
BAB IV.
BIAYA DAN JADWAL
PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Item Satuan Volume Biaya Satuan Total
Honor Petugas Admin
1 1 500000 500.000
Internal Peneliti
Honor petugas lapangan 2 15 150000 4.500.000
Kelompok Honor Petugas Admin
1 1 500000 500.000
Biaya Eksternal Peneliti
Gaji/ Upah Honor profesional
dokter Puskesmas
Dukuh Pakis 1 1 1000000 1.000.000
Honor konsultasi
1 1 1000000 1.000.000
narasumber pakar
Barang Alat tulis kantor 1 1 500000 500.000
Habis Pakai
Biaya print dan foto
dan
kopi 1 5 50000 250.000
Peralatan
Transportasi Biaya mobilisasi dalam
3 5 150000 2.250.000
kota
Transpor kerja
1 1 1000000 1.000.000
Ketua Tim
Transpor kerja
1 1 750000 750.000
Anggota 1
Transpor kerja
Anggota 2 1 1 750000 750.000
Lain-lain Plakat Cinderamata
1 1 300000 300.000
Untuk RSI Jemursari
Biaya Dokumentasi 1 1 250000 250.000
Biaya seminar hasil 1 1 500000 500.000
Biaya publikasi pada
jurnal nasional/
1 1 7500000 7.500.000
internasional bereputasi
Biaya pulsa komunikasi
3 6 150000 2.700.000
tim peneliti
Total 24.250.000
1
4.2. Jadwal Penelitian
1
DAFTAR PUSTAKA
Wu Y-C, Chen C-S, Chan Y-J (2020). The outbreak of COVID-19: An overview. Review
Article. J Chin Med Assoc. 2020; 83: 3
Aryal S. (2021). Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS CoV). Available
at:https://microbenotes.com/severe-acute-respiratory-syndrome-coronavirus-sars-cov/
Li G., Fan Y., Lai Y. et al (2020). Coronavirus infections and immune response. J Med Virol.
2020; 92: 424-432
Levani Y., Prastya A. D., Mawaddatunnadila S. (2021). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):
Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.
2021; Vol. 17; No. 1; p 44-57
Mazzoleni S., Turchetti G., Ambrosino N. (2020). The COVID-19 outbreak: From ‘black
swan” to global challenges and opportunities. Pulmonol. 2020; 26 (3): 117-118
National Institutes of Health (2021). Testing for SARS-CoV-2 Infection. Available at:
https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/overview/sars-cov-2-testing/
Goudouris E. S. (2021). Laboratory diagnosis of COVID-19. J Pediatr (Rio J). 2021; 97: 7-12
Syam A. F., Zulfa F. R., Karuniawati A. (2020). Manifestasi Klinis dan Diagnosis Covid-19.
EJKI. 2020; Vol. 8; No. 3; p 223-226
KEMENKES (2021). Protokol Tata Laksana COVID-19, Buku Saku Ed. 2. Available at:
https://promkes.kemkes.go.id/download/fpfk/files56950Buku%20Saku%20Protokol%
0Kesehatan%20ep.%202%20rev%20final%20with%20page%20(1).pdf
1
Karya K. W. S., Suwidnya I. M., Wijaya B. S. (2021). Hubungan penyakit komorbiditas terhadap
derajat klinis COVID-19. Intisari Sains Medis. 2021; Vol. 12; No. 2; p 708-717
Antaranews.com (2021). Gelombang I dan II COVID-19 di Indonesia. Available at:
https://www.antaranews.com/infografik/2275510/gelombang-i-dan-ii-covid-19-di-indo
esia
README.md (2021). Perkembangan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Per-Hari. Available
at: https://covid19.go.id/peta-sebaran
Sanyaolu A., Okorie C., Marinkovic A. et al (2020). Comorbidity and its Impact on Patients with
COVID-19. SN Compr. Clin. Med. 2020. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7314621/pdf/42399_2020_Article_363.
pdf
CNN (2020). 5 Penyakit Penyerta Penyebab Kematian Pasien Covid-19. Availabe at:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200415143127-255-493794/5-penyakit-p
nyerta-penyebab-kematian-pasien-covid-19
1
LAMPIRAN
I. Surat Pernyataan Peneliti
1
II. Biodata Pengusul
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
1997 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Wijaya Kusuma
Surabaya
2002 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Wijaya Kusuma
Surabaya
2015 Magister Ilmu Kedokteran Universitas Iimu Anatomi dan
Dasar Airlangga Histologi
1
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
2014 Mangosten Skin Ketua LPPM
Extracts Decrease The Universitas
Activity of The Wijaya Kusuma
Gamma-Glutamyltransf Surabaya
1 erase (alfa-GT) Serum -
On The Cigarette
Exposure
1
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
1
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH ( ORAL PRESENTATION) DALAM 5 TAHUN
TERAKHIR
No Nama Temu Ilmiah / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .
1
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
1995 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Wijaya Kusuma
Surabaya
1998 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Wijaya Kusuma
Surabaya
2006 Magister Ilmu Hukum Universitas Hukum Kedokteran
Wijaya Kusuma (S2)
Surabaya
2011 Magister Ilmu Kedokteran Universitas Iimu Anatomi dan
Dasar Airlangga Histologi
2019 Doktoral Universitas Ilmu Biomedical
Brawijaya
2
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
Perubahan Kedalaman Ketua Mandiri
1 2011 Fossa Hipofisis dalam Rp.5.000.000,-
Proses Penuaan
Topography of Anggota Mandiri
2 2012 Rp.3.000.000,-
Human Facial
Muscles
Morphology of Facial Anggota Mandiri
3 2012 Rp.5.600.000,-
Retinacula
Anatomy Periocular Anggota Mandiri
Area for
4 2013 Rp.7.000.000,-
Blepharoplasty
2
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
No. Tahun Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
Penyuluhan Kesehatan
Terpadu Siswa SD pada Desa Tim BEM FK
1 2011 Rp. 11.000.000,-
Sukoreno Kec. Prigen Kab. th 2008 & 2010
Mojokerto Jatim
2
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal dan Volume/ Nomor
1 2004 Cerebral Palsy INOVASI-Jurnal Humaniora, Sains
dan Pengajaran
2
12 2013 Epidemiologi, Jurnal Penelitian LPPM Univ. Wijaya
Patogenesis dan Faktor Kusuma Surabaya
Resiko Osteoartritis
2
2 Seminar Nasional Makalah : Peranan (2010), Fakultas
Pertemuan Ilmiah DNA Mitokondria Kedokteran Univ. Yarsi
PAAI (Perhimpunan dalam Proses Penuaan Jakarta
Ahli Anatomi
Indonesia)
3 Seminar Nasional Makalah : Aspek (2010) Fakultas
Pertemuan Ilmiah Hukum Pengembangan Kedokteran Univ. Yarsi
PAAI (Perhimpunan Sel Punca untuk Jakarta
Ahli Anatomi Transplantasi Jaringan
Indonesia) dalam Riset Biomedis
di Indonesia
2
Technology and Anatomical Damage Inna Hotel, Malioboro
Environment (ICOSTE) Level of Osteoarthritis Yogyakarta.
Cartilage with
Duration of
Hyperglycemia at
Diabetes mellitus type 1
Rats Model
11 International Conference Hyperglicemia Caused (2019), 17-19 Desember
on Life Science and Activity Difference of 2019, Kyoto-Japan.
Biological Engineering Chondrocytes
(LSBE). Nucleo-mitochondrial
at Osteoarthritis and
Osteoarthritis with
Diabetes Mellitus
Type 1 of Rat Models
(Rattus norvegicus
strainWistar)
12 International Webinar Virucide Antiseptics (2020), organized by:
ASEAN Labor Health and Disinfectants: Universitas Wijaya
Management in Pandemic Which One Suitable Kusuma Surabaya, 15 Juli
COVID-19 Againts COVID-19 2020.
Pandemic?
13 International Conference Green Science: (2020), organized by:
on Science, on Science, Controlling Method Of Universitas Wijaya
Technology and Carbohydrate Diet For Kusuma Surabaya, 2-3
Environment (ICOSTE) Healthy Joint Desember 2020
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .
2
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Institusi Field Study
Kelulusan
2004 Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas S1
Airlangga
Surabaya
2006 Pendidikan Profesi Dokter Universitas Profesi
Airlangga
Surabaya
2016 Spesialis Penyakit Dalam Universitas Sp.PD
Airlangga
Surabaya
2
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Posisi Sumber* Jml (Juta Rp)
Hubungan antara titer
antibody anti rituximab
(R) dengan respon
2
Q. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan
No. Tahun Tempat
Ilmiah/Seminar
1 Heavy Breathing and Pain
in The Chest “Tips and Webinar
2020
Trick For Beginner
Practice”
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Usulan Pengabdian .
2
III. Formulir Persetujuan Usulan Penelitian
PENGAMBIL KEPUTUSAN ALASAN TANDA TANGAN PIMPINAN
KEPUTUSAN
a. disetujui Ketua Unit Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan
b. disetujui dengan Publikasi (UP3)
syarat perubahan
tertentu
c. ditolak
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes,
a. disetujui Ketua Program Studi,
b. disetujui dengan
Pimpinan syarat perubahan
Fakultas tertentu
c. ditolak
dr. Anna Lewi Santoso, M.Si
a. disetujui Dekan,
b. disetujui dengan
syarat perubahan
tertentu
c. ditolak
Prof. Dr. Suhartati, dr., MS
a. disetujui Ketua LPPM-UWKS,
b. disetujui dengan
Pimpinan syarat perubahan
LPPM-UWKS tertentu
c. ditolak Dr. Santirianingrum Soebandhi, SE., M.Com