Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773

Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.11 No.2, November 2021

STUDI KASUS : ENTERITIS PADA KAMBING DI KABUPATEN


BLITAR

Hana Cipka Pramuda Wardhani1*, Intan Permatasari Hermawan1, Krisantus P.B. Kami2
1
Fakultas Kedokteran Hewan , Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2
PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan , Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
*Email : hanacipka@uwks.ac.id

Abstract
A male goat aged 1 year was reported to have had 1 day of stool mixed with
blood, decreased appetite and drinking, hair loss, thin body condition, soft stool
consistency, lice, and liver worms. On further examination, temperature checks and other
physical examinations were carried out, where the temperature of the goat was 39.0 and
for physical examination of the goat there were lice, dull buu, and experienced weight
loss so that it looked thin. Infusion of RL and Dextrose 5% SC, Bio ATP and B Complex
10 ml IM, Penstrep 7 ml IM, and Verm-O 1 tab Oral.

Keyword : Male goat, enteritis, case report, husbandry

PENDAHULUAN
dapat menyebabkan penurunan berat
Penyakit radang usus pada badan, penurunan nafsu makan,
ruminansia dewasa umumnya dapat hipoproteinemia, efisiensi pencernaan
disebabkan oleh bakteri, protozoa, yang buruk, dan kematian pada infeksi
endoparasit, dan virus. Gejala klinis berat (Akhter et al., 2011; Shahbazi et al.,
enteritis termasuk penurunan berat badan, 2012; Mukti). dkk., 2016). Beberapa
perubahan postur, demam, ulserasi dan spesies cacing gelang yang menginfeksi
air liur, selaput lendir pucat, waktu kambing antara lain Oesophagustomum
pengisian kapiler yang lambat, nyeri columbianum, Chabertia ovina,
perut pada palpasi, dan peningkatan Skrjabinema spp, Trichuris spp,
motilitas usus, dan diare. Diare adalah Capillaria spp, Haemonchus contortus,
gejala utama yang sering muncul pada Trichostrongylus spp, Bunostomum spp
kasus enteritis infeksius. Agen parasit dan Contractria spp (Mehlhom, 2016;
yang dapat menyebabkan enteritis pada Mukti et al., 2016).
kambing antara lain koksidiosis dan Koksidiosis adalah penyakit yang
filariasis. Pengobatan IBD biasanya disebabkan oleh koksidiosis dari genus
bersifat simtomatik (untuk Eimeria, parasit obligat yang berkembang
mengembalikan keseimbangan cairan biak di sitoplasma sel epitel usus.
dan elektrolit dalam tubuh) dan Coccidia dapat menyerang dan merusak
mengobati penyebabnya. (Chigerwe dan sel-sel usus inang, menyebabkan anemia,
Heller, 2017; Heller dan Chigerwe, kehilangan elektrolit, malabsorpsi nutrisi.
2017). Gejala klinis yang umum termasuk diare,
Parasit gastroenteritis merupakan dehidrasi, rambut keriting, penurunan
cacing gelang gastrointestinal yang dapat berat badan, kelemahan, dan pengerdilan
mempengaruhi morbiditas dan mortalitas (Engidaw, 2015; Khodakaram Tafti &
pada kambing (Gaherwal et al., 2016). Hashemnia, 2017).
Penyakit cacing gelang merupakan
infestasi cacing pada saluran cerna yang

74
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.11 No.2, November 2021

ANAMNESA

Sudah 1 hari Feses keluar


bercampur darah, nafsu makan dan
minum berkurang, rambut rontok,
kondisi badan kurus, konsistensi feses
lembek, terdapat kutu dan adanya cacing
hati. Pemeriksaan fisik dengan suhu
tubuh 39,0 Palpasi Abdominal Tension
(+), Palpasi Abdominal Pain (+), Palpasi
Trachea Batuk (-), Limfonodul Tidak
Bengkak, Mukosa berwarna pucat. Mata,
mulut, hidung dan kulit normal. Sensasi
Reflek aktif, diagnose Enteritis.
Gambar 2. Terapi

PEMBAHASAN

Kambing jantan dengan umur 1


tahun dilaporkan mengalami Sudah 1
hari Feses keluar bercampur darah, nafsu
makan dan minum berkurang, rambut
rontok, kondisi badan kurus, konsistensi
feses lembek, terdapat kutu dan adanya
cacing hati. Pada peeriksaan lebih lanjut
Gambar 1. pengecekan suhu di lakukan pengecekan suhu dan
pemeriksaan fisik lainya, di mana suhu
DIFERENTIAL DIAGNOSA pada kambing tersebut 39,0 dan untuk
pemeriksaan keadaan fisik pada kambing
Enteritis memeliki beberapa terdapat kutu, buu kusam dan mengalami
diagnosaa banding seperti gastroenteritis, penurunan berat badan sehinga terlihat
koksidiosis. kurus.
Enteritis adalah suatu kondisi medis
DIAGNOSA yang ditandai dengan terjadinya
peradangan pada mukosa usus yang
Diagnosis enteritis dapat diteguhkan
menimbulkan gangguan fungsi usus
melalui anamnesis, palpasi abdomen,
dimana peristaltik dan sekresi usus
pemeriksaan fisik, gejala klinis yang di
meningkat. Namun, fungsi dan absorpsi
timbulkan dari hewan tersebut
usus berkurang sehingga menimbulkan
gejala klinis berupa diare. Gejala klinis
TERAPI
yang umum ditemukan pada enteritis
Terapi pada kasus ini adalah Infus adalah sakit pada abdomen, diare, dan
RL dan Dextrose 5% Sub Cutan, Bio kadang-kadang dapat menyebabkan
ATP dan B Complex 10 ml Intra disentri. Diare akibat dari enteritis dapat
Muscular, Penstrep 7 ml IM Verm-O 1 bersifat kataralis ataupun berdarah dan
tab Per Oral. tergantung dari agen yang menginfeksi.
Enteritis yang terjadi dapat
berlangsung akut atau kronis. Enteritis
akut dapat berlangsung dalam 24 jam,

75
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.11 No.2, November 2021

sedangkan enteritis kronis dapat mEq/L), dan laktat (28 mEq/L).


berlangsung selama beberapa bulan. Pada Osmolaritasnya sebesar 273 mOsm/L.
enteritis akut ditandai dengan gejala sakit Sediaannya adalah 500 ml dan 1.000 m
pada abdomen, anoreksia, diare Selain RL (Ringer Laktat),
bentuk charlatanistic dengan kosistensi Dextrose 5% berfungsi untuk mengatasi
feses lembek atau cair dan menghasilkan hipoglikemia atau kondisi kadar gula
bau yang tidak enak. Pada enteritis kronis darah terlalu rendah. Obat ini juga
ditandai dengan gejala diare mengandung digunakan sebagai alternatif untuk
darah dan sisa-sisa mukosa serta memenuhi kebutuhan gula
berlendir, nafsu makan biasanya sudah dan cairan pada pasien dengan kondisi
normal. Tetapi rasa haus meningkat, dan medis tertentu.
rasa sakit pada abdomen jarang Tindakan pengobatan dilakukan
ditemukan. setelah timbul adanya penyakit. Tindakan
Enteritis pada ruminansia ssecara pengobatan dilakukan sesuai dengan
umum dapat disebabkan oleh bakteri, penyakit yang menyerang. Obat-obatan
protozoa, endoparasit dan virus. Gejala yang biasa digunakan untuk tindakan
klinis enteritis antara lain penurunan pengobatan seperti pemberian antibiotik,
berat badan, perubahan postur tubuh, antiviral, vitamin, pemberian preparat
demam, ulserasi dan hipersalivasi mulut, hormonal, dan lain-lain (Hardjopranjoto
membran mukosa pucat, capillary refill 1995). Aplikasi pemberian obat bisa
time yang lambat, daerah abdominal dengan cara peroral, intramuskular,
terasa nyeri saat dipalpasi, peristaltik intravena, intrauterine, dan lain-lain.
usus yang meningkat dan diare. Diare Pemberian antibiotik spektrum luas
merupakan gejala utama yang sering perlu diberikan pada sapi yang telah
muncul dalam kasus enteritis infeksius. mengalami distokia saat partus hal ini
Agen parasitik yang dapat menyebabkan bertujuan untuk mencegah terjadinya
enteritis pada kambing diantaranya infeksi bakteri sebagai akibat dari proses
koksidiosis dan nematodiasis. Terapi kelahiran yang tidak steril. Penggunaan
enteritis umumnya adalah terapi antibiotik berbentuk bolus yang
simtomatik (untuk memulihkan cairan mengandung sulfadiazine dan
tubuh dan keseimbangan elektrolit) dan trimethoprim umum digunakan untuk
terapi kausatif (Chigerwe dan Heller, terapi kasus-kasus reproduksi yang
2017; Heller dan Chigerwe, 2017). terjadi setelah melahirkan pada ternak
Terapi cairan pada kambing dengan tujuan untuk mengeliminasi
jantan yang terkena enteritis berupa RL bakteri yang menginfeksi uterus (Gilbert
(Ringer Laktat) dan Dextrose 5% RL et al., 2002).
berfungsi sebagai replacement therapy, Pada kasus di atas antibiotik yang
antara lain untuk syok hipovolemik, digunakan yaitu penisilin dan
diare, trauma, dan luka bakar. Laktat Dihydrostreptomyscin merupakan
yang terdapat di dalam larutan RL akan antibioti spektrum luas berguna untuk
dimetabolisme oleh hati menjadi pengonatan seperti arthritis, mastitis,
bikarbonat yang berguna untuk infeksi saluran pernafasan, pencernaan
memperbaiki keadaan seperti asidosis dan perkencingan akibat bakteri yang
metabolik. Kalium yang terdapat di sensitif terhadap Penicillin dan
dalam RL tidak cukup untuk Dihydrostreptomycin seperti
pemeliharaan sehari-hari, apalagi untuk Campylobacter, Clostridium,
kasus defisit kalium. Kemasan larutan Erysipelothrix, Corynebacterium, E. coli,
kristaloid RL yang beredar di pasaran Haemophilus, Klebsiella, Listeria,
memiliki komposisi elektrolit Na+ (130 Pasteurella, Salmonella, Staphylococcus
mEq/L), Cl- (109 mEq/L), Ca+ (3 dan Streptococcus spp. pada sapi,

76
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.11 No.2, November 2021

kambing, domba, babi dan ayam. Irigasi maupun kekurangan nutrisi pakan, kerja
uterus setelah melahirkan untuk bakteri di lambung dalam mensistesis
mencegah infeksi. vitamin B-kompleks akan menurun.
Vitamin adalah suatu senyawa Untuk itu diperlukan suplementasi
organik yang terdapat di makanan dalam vitamin B-kompleks saat kondisi khusus
jumlah yang sedikit, dan berpengaruh tersebut untuk mencegah kurangnya
besar terhadap fungsi metabolisme yang asupan vitamin B-kompleks. Terlebih
normal (Dorland, 2006). Penambahan pemberian vitamin B-kompleks penting
vitamin B komplek pada ternak dapat untuk ternak bunting, laktasi (menyusui),
mengurangi stres dan meningkatkan serta ternak muda yang membutuhkan
pertumbuhan. asupan vitamin B-kompleks
Multivitamin yang di gunakan untuk lebih banyak.
kambing jantan tersebut berupa bio ATP Diagnosa banding dari enteritis yaitu
mengandung ATP dan beberapa vitamin koksidiosis dan nematodosis. Koksidiosis
penting yang dapat membantu menangani adalah penyakit yang disebabkan oleh
kelelahan fisik dan gangguan parasit koksidian dari genus Eimeria
metabolisme otot jantung. Kandungan yang merupakan parasit obligat yang
ATP dalam obat Bio ATP berfungsi berkembangbiak dalam sitoplasma sel
untuk menyimpan dan melepaskan energi epitel intestinum. Koksidia dapat masuk
di dalam tubuh. Sementara vitamin E di dan merusak sel intestinal inang/hospes,
dalamnya berperan sebagai. antioksidan sehingga menyebabkan anemia,
alami. Selain bio ATP ada juga kehilangan elektrolit dan rendahnya
multivitamin lainya yaitu Vitamin B- penyerapan nutrisi. Gejala klinis yang
kompleks merupakan grup vitamin yang sering tejadi meliputi diare, dehidrasi,
larut dalam air terdiri dari vitamin B1 rambut yang kasar, penurunan berat
(thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin badan, lemas dan pertumbuhan yang
atau niacin amide), B5 (pantothenic terhambat (Engidaw, 2015; Khodakaram-
acid), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 Tafti dan Hashemnia, 2017).
(folic acid), dan B12 (cobalamins). Salah satunya adalah penyakit
Vitamin B-kompleks merupakan saluran pencernaan yang disebabkan oleh
grup vitamin yang larut dalam air terdiri cacing dari golongan nematoda
dari vitamin B1 (thiamine), B2 (Goodwin, 2007). Akibat besarnya
(riboflavin), B3 (niacin atau niacin kerugian ekonomi yang ditimbulkan
amide), B5 (pantothenic acid), B6 maka penyakit parasit cacing disebut
(piridoksin), B7 (biotin), B9 (folic acid), sebagai penyakit ekonomi (Imbang,
dan B12 (cobalamins) (Hellmann & 2007). Cacing nematoda saluran
Mooney 2010; Fattal-Valevski 2011). pencernaan dapat menyebabkan kerugian
Vitamin ini berperan sebagai kofaktor secara langsung maupun tidak langsung
enzim metabolisme sehingga mampu (Maichimo et al., 2004) karena dapat
mempertahankan kesehatan tubuh menyebabkan penurunan berat badan dan
(Hellmann & Mooney 2010) dan pada infeksi berat dapat menyebabkan
merupakan vitamin esensial pada fungsi kematian, terutama pada hewan muda
otak (Haskell et al., 2010). (Beriajaya dan Stevenson, 1986;
Masing-masing vitamin tersebut Handayani dan Gatenby, 1988).
memiliki kandungan yang bersinergis Beberapa cacing yang menginfeksi
satu sama lain dan mendukung aktivitas kambing adalah Oesophagustomum,
ternak. Sebenarnya vitamin B-kompleks Chabertia, Skrjabinema, Trichuris, dan
dapat dibentuk (disintesis) dalam tubuh Capillaria (Urquhart et al., 1985).
ruminansia. Namun saat ternak Nematoda saluran pencernaan pada
ruminansia dalam kondisi stres, sakit, kambing di Indonesia adalah

77
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.11 No.2, November 2021

Haemonchus contortus, Trichostrongylus Different Villages of Barwani


spp., dan Oesophagostomum District (M. P.). International
columbianum (Adiwinata dan Sukarsih, Journal of Advanced Research.
1992). Nematodiasis bersifat endemis 4(3): 1126-1137.
dengan prevalensi di Jawa Barat sebesar
67% (Kusumamihardja dan Zalizar, Gilbert, Ekman T dan Esteras 0. 2002.
1992). Retained Fetal Placenta and Dry
Menurut Firmansyah (1993), Cow Therapy. J. Vet Mned (10-
prevalensi infeksi cacing saluran 11): 277-282.
pencernaan pada kambing di Indonesia
sebesar 84,7 %, terdiri dari Bunostomum Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran
spp., (32,36%), Haemonchus spp., Pada Ternak. Airlangga
(32,26%), Trichuris spp., (11,26%), dan University Press. Surabaya
Moniezia spp., (8,82%). Sementara Haskell CF, Robertson B, Jones E,
menurut Beriajaya dan Copeman (1996), Forster J, Jones R, Wilde A,
kambing di Indonesia banyak diinfeksi Maggini S, Kennedy DO. 2010.
oleh Haemonchus spp., Trichostrongylus Effects of a multi-
spp., Cooperia spp., Oesophagustomum vitamin/mineral supplement on
spp., dan Bunostomum spp . cognitive function and fatigue
during extended multi-tasking.
REFERENSI Hum Psychopharmacol Clin Exp.
25:448-461.
Beriajaya, Stevenson P. 1986. Reduced
Productivity on Small Ruminants Hellmann H, Mooney S. 2010. Vitamin
in Indonesia as a Result of B6: A Molecule for Human
Gastrointestinal Nematode Health? Molecules. 15:442- 459.
Infections Proc 5th Int Conf Khodakaram-Tafti A, Hashemnia M.
Lvstk Dis Trop . 28- 30 2017. An Overview of Intestinal
Beriajaya, Copeman DB. 1996. Seasonal Coccidiosis in Sheep and Goats.
Differences in The Effect Of Revue de Médecine. Vétérinaire.
Nematode Parasitism on Weight 167(1): 9-20.
Gain Of Sheep and Goats in Mukti T, Oka IBM, Dwinata IM. 2016.
Cigudeg, West Java. Jurnal Ilmu Prevalensi Cacing Nematoda
Ternak dan Veteriner 2: 66-72. Saluran Pencernaan pada
Chigerwe M, Heller MC. 2017. Kambing Peranakan Ettawa di
Diagnosis and Treatment of Kecamatan Siliragung,
Infectious Enteritis in Adult Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Ruminants. Veterinary Clinics of Timur. Indonesia Medicus
North America: Food Animal Veterinus 5(4): 330-336.
Practice. 34(1): 119- 131. Urquhart GM, Armour J, Duncan JL,
Dorland, W. dan A Newman. 2006. Dunn AM, Jennings FW. 1985.
Kamus Kedokteran Dorland, Veterinary Parasitology. Dept. of
29th ed. Jakarta: EGC. Veterinary Parasitology, Faculty
of Verinary Medicine, The
Gaherwal S, Prakash MM, Dudwa, J. University of Glasgow Scotland.
2016. Research Article: Longman Scientific & Technical
Prevalence and Incidence of Published in USA by Churchill
Nematodes in Goats at Five Livingstone Inc.,New York.

78

Anda mungkin juga menyukai