DISERTASI
Diajukan Kepada Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Oleh :
DHONI KURNIAWATI
NPM : 1403020036
Promotor
Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A
Dr. Subandi, M.M
Dr. Imam Syafe’i, M.Ag
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 1403020036
Telah disetujui untuk diajukan dalam Ujian Terbuka/ Promosi pada Program
Doktor Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.
Program Pascasarjana
UIN Raden Intan Lampung
Ketua Program Doktor (S3) MPI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS/KEASLIAN
NPM : 1403020036
Dhoni Kurniawati
v
ABSTRACT
vi
secara adil. (3) Prinsip pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam
perspektif Islam, yaitu Allah memerintahkan untuk mencari ilmu, menuntut ilmu
diniatkan ibadah, pendidikan dan pelatihan SDM dilandasi dengan fondasi tauhid
yang kuat, menyeru dengan pengajaran yang baik, adanya metode pelatihan dan
pengembangan SDM dalam Islam, pentingnya memperhatikan Ahlaq,
penampilan fisik dan Islam mendorong umatnya bersungguh-sungguh untuk
meningkatkan kinerja. (4) Prinsip pemeliharaan sumber daya manusia dalam
perspektif Islam, yaitu Pemberian imbalan yang layak, tidak memberi beban berat,
Upah terkait dengan moral, Pemberian tunjangan, pejabat dijamin kehidupannya
agar dapat berkontribusi penuh, kaum lemah diberi porsi sebagai orang yang
berhak mendapatkan rizki dari orang lain, penentuan upah sebelum pekerjaan
dimulai dan upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. (5) Prinsip penilaian
sumber daya manusia dalam perspektif Islam, yaitu Islam mengajar umatnya
bersungguh-sungguh dalam bekerja, tercapainya tujuan yang optimal tergantung
dari kinerja, Bekerja dalam Islam menempati posisi yang mulia, bekerja
disejajarkan dengan Mujahid Fi Sabililah, bekerja dalam Islam adalah suatu
kewajiban dan Allah memberikan penilaian setiap perbuatan manusia.
vii
ABSTRACT
The approach used in this research was library research ; It was to search
and collect relevant literature or related problem. Primary data was obtained from
books of interpretation and hadith and secondary data was obtained from the
writings that had correlation with the discussion of human resource management,
whether in the form of articles, books or dissertations. The process undertaken
was to group the verses and traditions that were related to management and human
resources, then it was traced in depth to the interpretation of selected verses and
hadiths relevant to Human Resources. Furthermore, the authors browsed the
theories of human resource management that was relevant to the study of the
problem so that the theory of human resource management with verses of the
Qur'an and hadith could be sought relevance.
viii
Islamic faith, the prohibition on appointment based on love and nepotism and
selection is carried out fairly. (3) The principle of training and development of
human resources in the perspective of Islam, is God commands to seek
knowledge, requires knowledge to worship, education and HR training is based on
a strong monotheistic foundation, calls for good teaching, the method of training
and development of human resources in Islam, the importance of paying attention
to moral, physical appearance and Islamic encourages the people to be serious
about improving performance. (4) The principle of maintaining human resources
in Islam perspective is the provision of appropriate rewards, not giving heavy
burdens, wages related to morals, giving benefits, officials guaranteed life so that
they can contribute fully, the weak are given a portion as people who have the
right to get sustenance from others, determination wages before work begins and
wages are determined by type of work. (5) The principle of assessing human
resources in Islam perspective is that Islam teaches its people to be serious about
working, achieving optimal goals depending on performance. Working in Islam a
noble position, working in line with Mujahid Fi Sabilillah, working in Islam is an
obligation and Allah gives an assessment of every human act.
ix
أُِقٔ
أُ٘ظٔخ .أُٞاهك اُجْو٣خ ٢ٛػبَٓ أٍبٍ ٢ك ٢أُ٘ظٔخ .أ٣ب ًبٕ ٌِّٚ
ٝاُـوٗ ٓ٘ ، ٚكبٕ أُ٘ظٔخ رو ّٞػِ ٠هإ٣خ ُلبئلح اُجْو ٝك ٢ر٘ل٤ن
ٜٓٔزٜب ٣زْ اكاهرٜب ٝاكاهرٜب ٖٓ هجَ اُجْو .اإلَٗبٕ ٞٛػبَٓ اٍزوار٤غ٢
ك ٢عٔ٤غ أْٗطخ أُئٍَخ /أُ٘ظٔخ .رٜلف ٛن ٙاُلهاٍخ اُ)1( :٠
ٓؼوكخ ٝرؾِ َ٤أُ٘ظٞه اإلٍالٓ ٢ك ٢رقط ٜ٤أُٞاهك اُجْو٣خ ). (2
ٓؼوكخ ٝرؾِٝ َ٤عٜبد اُ٘ظو اإلٍالٓ٤خ ؽْٓ ٍٞزو٣بد أُٞاهك اُجْو٣خ
(ٓ ) 3ؼوكخاكاهح أُٞاهك اُجْو٣خ ٢ٛعيء ٖٓ ػِْ اإلكاهح اُز ٢روًي
اٛزٔبٜٓب ػِ ٠اكاهح كٝه أُٞاهك اُجْو٣خ ك ٢أْٗطخ ٝرؾِ َ٤أُ٘ظٞهاد
اإلٍالٓ٤خ ك ٢رله٣ت ٝرط٣ٞو أُٞاهك اُجْو٣خ )ٓ. (4ؼوكخ ٝرؾَِ٤
أُٞاهك اُجْو٣خ ك ٢اإلٍالّ )ٓ. (5ؼوكخ ٝرؾِ َ٤رو ْ٤٤أُٞاهك اُجْو٣خ
ك٘ٓ ٢ظٞه اٍالٓ٢
اُٜ٘ظ أَُزقلّ كٛ ٢نا اُجؾش ٞٛثؾش أٌُزجخ ؛ أ ١اُجؾش ٝعٔغ
ا٧كث٤بد ماد اُِٖخ أ ٝاُوٚب٣ب ماد اُِٖخ .اُج٤بٗبد ا٤ُٝ٧خ اُز ٢رْ
اُؾٖ ٍٞػِٜ٤ب ٖٓ ًزت اُزلَ٤و ٝاُؾل٣ش ٝاُج٤بٗبد اُضبٗ٣ٞخ اُز ٢رْ
اُؾٖ ٍٞػِٜ٤ب ٖٓ اٌُزبثبد اُزُٜ ٢ب ػالهخ ٓغ ٓ٘بهْخ اكاهح أُٞاهك
اُجْو٣خ ٍٞ ،اء كٓ ٌَّ ٢وبالد أً ٝزت أ ٝأٛوٝؽبد ٝ.رزٔضَ اُؼِٔ٤خ
أُٚطِغ ثٜب ك ٢عٔغ ا٣٥بد ٝاُزوبُ٤ل أُورجطخ ثبإلكاهح ٝأُٞاهك
اُجْو٣خ ،صْ رزجؼٜب ثؼٔن ُزلَ٤و ا٣٥بد ٝا٧ؽبك٣ش أُقزبهح ماد اُِٖخ
ثبُٔٞٙٞع .ػالٝح ػِ ٠مُي ٣ ،زٖلؼ أُئُلٗ ٕٞظو٣بد اكاهح أُٞاهك
اُجْو٣خ ماد اُِٖخ ثلهاٍخ أٌُِْخ ثؾ٤ش ٌٖٔ٣اُجؾش ػٖ ٗظو٣خ
اكاهحأُٞاهك اُجْو٣خ ٓغ آ٣بد ٖٓ اُووإٓ ٝاُؾل٣ش.
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Arab Arab
ا A ٗ ḍ
ة B ٛ ṭ
د T ظ ẓ
س ṡ ع „
ط J ؽ g
ػ H ف f
ؿ Kh م q
ك D ى k
م ż ٍ l
ه R ّ m
ى z ٕ n
ً s ٝ w
ُ Sy ح h
ٓ ṣ ء ,
١ y
B. Maddah
Maddah atau volal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliternya berupa huruf dan tanda, yaitu :
xii
Harokat dan Huruf Huruf dan Tanda
ا_ة
ؘ_ ؘ â
١ ِ_ î
ۥ_ إ û
xiii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
pada Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung. Atas bantuan semua pihak dalam
proses penyelesaian disertasi ini sesuai dengan rencana tak lupa dihaturkan
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag., selaku Rektor UIN Raden Intan
Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Idham Khalid, M. Ag. Selaku Direktur PPs UIN Raden Intan
baik.
3. Ibu Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd selaku Ketua Prodi Program Doktor
support secara terus menerus, sehingga disertasi ini dapat selesai ditulis dan
dapat diujikan.
xiv
4. Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A selaku Promotor yang telah meluangkan
berproses hingga disertasi ini dapat selesai ditulis dan dapat diujikan.
arahan, bimbingan dan support secara terus menerus, sehingga disertasi ini
6. Dr. Imam Syafe‟I, M.Ag selaku Co-Promotor 2 yang tidak lelah dalam
7. Bapak dan Ibu dosen, para staf karyawan Program Pascasarjana (PPs) UIN
9. Ayahanda H. Drs. Akhmad dan ibunda Hj. Sunarti, S.Pd.i yang tulus dan
studi. Dan juga adik adikku Zulfikriyani S.Pd.i, Khoirul Fajri, ST dan Anis
penyelesaian studi.
10. Suami tercinta Isbani Saputra, ST. MT atas izinnya, perhatian dan
Aliya Sabrina Indriani dan Azzam Nasrudin Putra yang telah menjadi
xv
11. Rekan-rekan mahasiswa Pascarasjana seperjuangan tahun 2014, yang
Jaza.
Bandar Lampung
Dhoni Kurniawati
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
A. Latar Belakang.......................................................................... 2
B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian ............................................... 23
1. Fokus Penelitian ................................................................ 23
2. Sub Fokus Penelitian.......................................................... 23
xvii
E. Tujuan dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Pendidikan........ ................................................................................ 90
Indonesia.................................. .......................................................... 98
A. Kesimpulan............................................................................................ 365
B. Saran...................................................................................................... 367
C. Penutup................................................................................................... 368
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Konsep Upah antara Barat dan Islam ...................................... 344
xx
DAFTAR GAMBAR
Manusia.......................................................................... 90
xxi
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
dalam kegiatan suatu organisasi. 1 Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor
sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat
dikelola dan diurus oleh manusia. Manusia merupakan faktor strategis dalam
( Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan cara cara yang
1
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. Manajemen Sumberdaya Manusia : Teori, Aplikasi dan
isu penelitian, (Bandung : Alfabeta,2013), h. 1
2
Ibid., h. 8
3
Gary Desseler, Human Resorce Management, Tenth Edition, ( New Jersey : Prentice
Hall,2003), h. 2
1
Menurut Hall T. Douglas dan Goodale G. James bahwa Manajemen sumber
daya manusia adalah the prosess through which optimal fit is achieved among the
desired level of satisfaction and performance and the organization meets it‟s
goals”. 4 Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses melalui mana
dan Jackson bahwa manajemen sumber daya terdiri atas beberapa aktivitas, yaitu :
Protection (7) Employee and Labor Relations. Menurut Henry Simamora untuk
4
Hall T. Douglas & James Goodale G., Human Resources Management: Design and
Implementation, (Glenview:Scott Foresman and Company, 1986), h.6.
5
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, ( yogyakarta:BPFE,
2001), h. 4.
6
Henry Simamora, Manajemen Sumber daya Manusia, (Yogyakarta : Adiyta Media, 2014),
h.40
2
Ditunjang oleh Aktivitas : (1) perencanaan sumber daya manusia (2) rekrutmen
(3) seleksi (4) pelatihan dan pengembangan (5) penilaian kinerja (6) penempatan
(7) aktivitas. 7
Dalam lembaga pendidikan Islam, asset paling penting yang harus dimiliki
financial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Sumber daya
7
Ibid.
8
Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: PT. Pustaka
rizki putra, 2012), h.. 25-27
9
Sadili Samsudin, Manajemen Sumberdaya Manusia, ( Bandung : Pustaka Setia, 2006),
h.21.
10
Hidayat Syarif, Op Cit., h.1
3
merupakan ujung tombak pelaksanaan pembelajaran yang memegang peranan
Kep. Solomon, dan Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki
kualitas guru Indonesia berada di urutan ke-12. Hasil uji kompetensi guru oleh
hanya mencapai nilai rata-rata 4,30 posisnya jauh di bawah nilai minimal yang
ditargetkan 7,00.13 Bank Dunia merilis hasil penelitiannya yang menemukan data
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai uji kompetensi guru
11
https://unnes.ac.id/berita, diakses tanggal 16 September 2016.
12
heruizzuddin.blogspot.com/2010/04/blog-post.html, diakses tanggal 16 September 2016.
13
https://blog.djarumbeasiswaplus.org/2014fredickbro/pungguk-merindukan-bulan/ diakses
tanggal 16 September 2016.
4
(UKG) antara guru yang sudah tersertifikasi dengan guru yang belum
tersertifikasi. 14
Calon guru selama ini berasal dari generasi muda kelas bawah ( karena
gaji guru rendah ), walaupun diikutkan dalam berbagai kegiatan penataran dan
lokakarya, mereka akan tetap tidak beranjak, karena secara akademik kemampuan
sulitnya peningkatan kualitas guru adalah warisan masa Orde Baru. Pola
rekrutmen guru yang salah diteruskan meski sudah memasuki masa reformasi
"Guru-guru yang dulu itu direkrutnya juga salah. Dalam persyaratan menjadi
guru zaman itu adalah guru bersih diri dan bersih lingkungannya dari pengaruh
G-30S-PKI, guru yang kritis tidak bisa diterima pada saat itu. Pascareformasi
juga sama, banyak guru honorer yang secara otomatis bisa jadi PNS," ujar
pendidikan Aceh selama ini karena system rekrutmen guru yang salah sejak dulu.
Banyak guru di Aceh yang ternyata tidak bisa mengajar serta menguasai bahan
ajar.
“Selama ini, kata dia, system rekrutmen guru hanya melalui tes biasa seperti PNS
lainnya. Padahal, lulusan yang cerdas dalam menjawab soal CPNS, belum tentu
14
http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/09/dua-kebijakan-baru-dalam-program-
sertifikasi-guru-tahun-2016. Di unduh tanggal 18 September 2016
15
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management ( analisis teori dan praktik),
(Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.49
16
http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/22/09005236/Benahi.Pola.Rekrutmen.Guru
diunduh 5 desember 2016
5
bisa mengajar. “Dampak dari pola rekrutmen yang salah ini, ya seperti sekarang.
Imbasnya baru kita ketahui sekarang dan ini harus segera diperbaiki,”
ujar Al Fatah lagi. 17 Pendidikan kita saat ini kita berada pada tingkat krisis yang
Week 2000, tidak satupun Perguruan Tinggi di Indonesia masuk dalam 20 terbaik.
Daya saing SDM Indonesia jika dilihat dari indeks pertumbuhan manusia
pertama abad- 21, HDI SDM Idonesian diantara 187 negara dan teritori yang
19
diakui dunia masuk dalam kategori menengah. Tabel 1.1 dan tabel 1.2
menunjukkan nilai HDI Indonesia naik dari 0,422 pada tahun 1980 menjadi 0,629
pada tahun 2012. Akan terapi angka tersebut masih berada di bawah Filifina
17
http://atjehpost.co/berita2/read/DPR-Aceh-Sistem-Rekrutmen-Guru-Salah-Imbasnya-
Seperti-Ini-6428 diunduh 5 Desember 2016.
18
Zulia Ilmawati, “Wajah Buruk Pendidikan di Indonesia”, al-wa‟ie, 1-31 Juli 2005,h.12.
19
Mirawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindon
Persada,2015), h. 13
6
(0,654), Tiongkok (0,600), Malaisya (0,769), negara negara Asia Timur (0,663),
digit (0,066), lebih rendah jika dibandingkan dengan negara India (0,283),
Kamboja (0,212) lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailad (0,006), Vietnam
SDM tersebut menunjukkan SDM Indonesia telah berupaya untuk menjadi lebih
20
Ibid.
21
Ibid., h. 14
22
Ibid., h. 13
7
2011 69,4 12,9 5,8 3.973 0,624
Tabel I.2 Indikator HDI Indonesia Relatif dengan Negara-negara dan Kelompok
Tertentu Tahun 2012 23
Tantangan utama dunia pendidika dewasa ini dan di masa depan adalah
ini menarik untuk dikaji bagaimana kualitas pendidikan kita dan upaya apa yang
23
Ibid., h.13
24
Aldillaa08‟s.student.ipb.ac.id diunduh tanggal 3 Juli 2015
8
memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain dalam kehidupan global ini. 25 Disinilah peran ilmu manajemen dalam
(1945), jauh sebelum keduanya, ajaran-ajaran Al-Qur`an dan hadis telah lebih
dimiliki oleh setiap manusia. Sikap ini merupakan salah satu modal penting bagi
”sesuatu tindakan atau perbuatan seseorang yang berhak menyuruh orang lain
memerintah”.27
25
Aldillaa08‟s.student.ipb.ac.id diunduh tanggal 3 Juli 2015
26
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.285
27
George R. Terry, Principle of Managemen, (New York : Irwin, 1956), h.6
9
Ramayulis menyatakan pengertian yang sama dengan hakikat manajemen
adalah al-tadbir (pengaturan). 28 Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara
Keteraturan alam ini merupakan bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini.
Namun, karena manusia telah dijadikan khalifah di bumi (QS.Fatir : 9), maka dia harus
mengatur alam raya. Manajerial setiap manusi, baik dalam konsep secara umum, yakni
menjadi khalifah di bumi sebagaimana tersebut diayat diatas, maupun dalam konsep
khusus, yaitu mengelola sumberdaya manusia dibidang pendidikan, semuanya itu harus
SWT berupa naluri beragama sejak manusia itu dilahirkan. Potensi ini disebut
dengan fitrah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat ar-Ruum ayat 30:
28
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia,2008), h.362
29
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op. Cit., h. 415
10
Kesucian ini merujuk bahwa ruh manusia berasal dari zat yang Maha Suci
dan anak yang dilahirkan tidak membawa dosa turunan (dosa dari kedua orang
tuanya). 31 Di samping fitrah sebagai salah satu potensi dasar manusia, manusia
juga memiliki potensi dasar yang lain yang dalam hal ini, disebut dengan
manusia juga memiliki potensi kesucian, yaitu bahwa manusia dilahirkan dalam
َْ ٍِ ه
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ ُّ ُ هَب ٍَ هَب ٍَ اُ٘ه ِجْٚ٘ ػ َ َُّللا ه٢
َ ِٙ َْوح َ َه٣ َوُٛ ٢ػ ْٖ أ َ ِث َ
ْٝ َ أِٚ ِٖٗ َوا ّ ِ َُ٘٣ ْٝ َ أِٚ ِٗكَاِٞ ّ َٜ ُ٣ ُٙاَٞ ط َوحِ كَؤ َ َثْ ْاُ ِل٠َِػ
َ َُُلُٞ٣ ٍكُُْٞٞ َٓ َُّ ًُ
ِٚ َِٗب
َ ُ َٔ ِ ّغ٣
Artinya :
“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang
menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau majusi.” (HR. Al-Bukhari)
30
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.407
31
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005), h.46
32
Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi, juz I (Beirut Dar al-Fikr,t.t), h.35
11
Ayat-ayat Al-Qur`an juga menerangkan penciptaan manusia dengan
makhluk Tuhan yang diciptakan dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Hal ini
33
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.531
34
Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
35
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 596
36
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 597
12
mengelola bumi beserta isinya daiantaranya adalah sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim yang
memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah. Sebagaimana dalam surat
Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen dan seleksi
37
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.522
38
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.150
39
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.388
13
Menurut Abu Sinn, prosesi pemilihan calon pegawai yang dilakukan institusi
membebankan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang tidak mampu
mengembannya. 40
kepatutan dan kelayakan.41 Persoalan ini pernah diingatkan oleh Rasulullah dalam
sabdanya:
٢ أَ ِث٢ِ٘ َ ْؼٍ هَب ٍَ َؽلهص٤َُِ ُْ ث ُْٖ ْاُ ُٔ ْ٘ن ِِه هَب ٍَ َؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ث ُْٖ ك٤ِٛ ِاث َْوا٢ِ٘ َ َؽلهص
ٍَ َْوح َ هَب٣ َوُٛ ٢ػ ْٖ أ َ ِث َ بهٍ َ َ ٣َ ِْٖ بء ث ِ طَ ػ َ ْٖ ػ َ ٍ٢ َ ُْٖ َال ٍُ ثِٛ ٢َِ٘هَب ٍَ َؽلهص
ّ ِِ ػ
ُٙ َّ َعب َءْٞ َِس ْاُو ُ ُّ َؾل٣ ٌٍ ِِ ْ َٓغ٢ٍِِه َْ ك َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ ُّ َ٘ َٔب اُ ه٘ ِج٤ْ َث
َْ ٍِهَ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ
َ َُّللا ه٠ِٕه َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ َه٠ٚ َ َٔ َػخُ ك َ َب اُ ه٠َ كَوَب ٍَ َٓز٢ ٌّ ِأَػ َْواث
َْ ْْ َثُٜ ٚ ُ هَب ٍَ َث ْؼَٝ ٍَ َ َٓب هَبٍٙ ِٔ َغ َٓب هَب ٍَ كَ ٌَ ِو َ ِّ ْٞ َ٘ ْاُو ُ ِس كَوَب ٍَ َث ْؼ ُ ُّ َؾل٣
ػ ِخَ َب ػ ْٖ اُ ه َ َُ َِبئ ُ اُ هَْٖٙ أ ُ َها٣َُ هَب ٍَ أَٚض٣ِ َؽل٠ٚ َ َ ِامَا ه٠ َْ َٔ ْغ َؽزه٣َ ْْ َُ
َػخ َ َب َ َٓب َٗخُ كَب ْٗز َِظ ْو اُ ه٧ذ ْا ْ ّ َؼ٤ِ ُٙ َّللاِ هَب ٍَ َكبِمَا ٍَ هٍٞ ُ َب َه٣ َب أََٗبٛ ٍَ هَب
كَب ْٗز َِظ ْوِٚ ِِ ْٛ َ ِْو أ٤ؿَ ٠َُِ َ ْٓ ُو ا٧ٍلَ ْا ّ ِ ُٝ ب هَب ٍَ اِمَاَٜ ُ ػز َ بَٙ ِْق ا َ ٤ًَ ٍَ هَب
ػخَ َب
اُ ه
Artinya : “Mengabarkan padaku Ibrahim Ibnu Mundzir, Dia berkata
mengabarkan padaku Muhammad Ibnu Fulaih, mengabarkan padaku Hilal Ibnu
Ali dari Atho Ibnu Yasar dari Abu Hurairah berkata Kami bersama nabi duduk
bercakap-cakap kemudian datanglah seorang A‟rab, Dia bertanya kapankah
datangnya hari kiamat, kemudia Rasululallah berlalu begitu saja, maka berkata
sebagian kaum beranggapan bahwa Rasulullah tidak menyukai pertanyaan
40
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2006), h.111
41
Ibid., h.107
14
tersebut dan sebagian yang lain beranggapan bahwa Rasulullah tidak mendengar
pertanyaan itu sehingga selesai perbincangan Rasulullah, Rasulullah Bersabda
dimana orang yang bertanya tadi tentang kiamat, yang bertanya berkata “ Saya
ya Rasulullah” Rasulullah bersabda ketika suatu perkara diserahkan kepada
orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran (Kiamat).” (H.R
Bukhari).
Hadis ini menjadi menjadi salah satu landasan etis teologis kerja dan
bidang kerjanya. Kualitas sumber daya manusia yang baik adalah manusia yang
memiliki etos kerja, seperti yang telah dijabarkan oleh Faisal Badroen. 42 Al-
Munawi dalam kitab Faidl Qadir menjelaskan : Apabila hukum yang berkaitan
fatwa, pengajaran dan lainnya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
dekatnya kiamat, sebab menyerahkan urusan dalam hal amar (perintah) dan nahi
tanda-tanda kiamat.43
42
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 145-157.
43
Al- Munawi, Faidhul Qadir, juz 1, Darul Fikr, Beirut, cetakan 1, 1416 H/1996 M, h.
563-564.
44
Pembinaan lebih berorientasi pada pencapaian standar minimal, yaitu diarahkan untuk
dapat melakukan pekerjaan/tugasnya sebaik mungkin dan menghindari pelanggaran. Sedangkan
pengembangan lebih berorientasi pada pengembangan karier para pegawai, termasuk upaya
15
memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaganya. Oleh karena itu,
kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut, diperlukan
pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu: (1) Syakhshiyyah Islamiyyah
atau kepribadian Islamnya, (2) skill atau keahlian dan keterampilannya, dan (3)
Dalam hal manajemen sumberdaya manusia ini kita juga belajar dari
panutan kita yaitu nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai seorang yang
terpercayai). Bukan hanya dari kalangan manusia, Allah pun memuji keluhuran
adalah teladan yang baik dalam berbagai aspek kehidupan. 48 Tidak ada manusia
manajer untuk memfasilitasi pegawai supaya bisa mencapai jabatan yang lebih tinggi. Lihat
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, h. 133-134.
45
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2006), h.117
46
Muhammad Ismail Yusanto & Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen
Strategis Perspektif Syariah (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), h.84
47
Qs. Al-Qolam (68) :4
48
Muhammad Syafii Antonio. Muhammad SAW the Super Leader Super Manager, (ProLM
Center : Jakarta, 2007), h. 29
16
yang demikian sempurna dapat diteladani karena dalam dirinya terdapat berbagai
sifat mulia
oleh Michel Heart karena memegang teguh kejujuran dalam berbisnis. 49 Dan
generasi terbaik umat ini adalah para sahabat Nabi SAW. 50 Telah banyak lahir
sumber daya manusia berkualitas dimasa kejayaan Islam seperti : Umar bin
Khaththab, Khalid bin walid, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Umar bin Abdul Aziz,
Khatab dalam membedakan yang hak dan batil banyak mengundang kekaguman
dari kalangan para sahabat maupun musuhnya. 52 Dalam salah satu riwayat,
ٖ٤
ِ ٛب
ِ ٤َ ّ ُ ْٗ َ ٧َ ٢ِّٗ ٍِه َْ ِا
َ ٠َُظ ُو ِا َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ هَب ٍَ َه
ُ ْٖ ِٓ اٝ ْاُ ِغ ِّٖ هَ ْل كَ ُّوَٝ ٌِ ْٗ اإل
ػ َٔ َو ِْ
Artinya : “Rasululloh SAW bersabda sesungguhnya aku melihat Setan-Setan dari
golongan manusia dan jin pun lari dari Umar.” (HR. Tirmidzi).
Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw bersabda,
“Sejak Umar masuk Islam, setiap setan yang bertemu dengannya akan
tunduk.”(HR. Thabrani).
Umar bin Khatab berhasil menaklukkan Jerusalem dengan damai, tanpa
setitik darahpun keluar dari kulit atau runcingnya ujung pedang maupun tombak.53
49
Abdullah Zein. Memikat Hati Pelanggan Ala Rasulullah, (Yogyakatra: Safirah,2016),
h.31
50
Quran dan sunnah.wordpress.com diunduh 3 juli 2015
51
Felix Y Siauw, Muhammad Al-Fatih 1453, ( Jakarta : AlFatih-Press,2013), h. 47
52
Zen Abdurrohman, Ilham Keberanian Umar bin Khatab, (Jogjakarta : DIVA
Press,2014), h.9
53
Ibid., h.96
17
Sophronius, yang pada saat itu menjabat sebagai uskup agung, menyerahkan kota
suci Jerusalem kepada sang Khalifah. Sophronius tertegun, penuh takjub melihat
ketegasan yang dimiliki, tetapi juga pada keshalihan dan kebersahajaanya, semua
tampak sempurna keagungan sifat dan kepribadian yang dimilikinya 54 Umar bin
iringan ajudan maupun pasukan berbaju zirah dengan penutup kepala baja. Jubah
bidang sains dan teknologi sperti saat ini. Dengan Bersumberkan Al-qu'ran dan
hadis telah banyak lahir ulama-ulama besar seperti Imam syafi, Imam Malik,
Imam Hambali, Imam Ghazali dan ulama besar lain yang kualitas keilmuanya
54
Ibid., h. 97
55
Ibid., h. 97
56
Samsudin Amin, Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta : Amzah, 2009), h. 177
57
Ibid., h. 177
58
S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern, (Jakarta :
P3M,1986), h. 67
18
masih sulit ditandingi hingga saat ini. Kekuatan sistem pendidikan Islam terletak
manusia berkualitas dalam sistem pendidikan Islam dan ini lahir ketika mereka
berpegang teguh pada ilmu Allah yaitu Al-Qur`an dan menjadikannya menjadi
rujukan utama dalam seluruh aspek kehidupan. Rasulullah dan sahabat nabi SAW
adalah orang orang orang yang kembali kepada Allah dan menjadikan Al-Qur`an
kejayaan Islam. Hal ini tak lepas dari penggalian ilmu yang bersumber dari
yang dibawakan dan dikandung oleh lafaz-lafaznya. 61 Mukjizat ini hanya bisa
menilai keagungan mukjizat ini hanyalah orang-orang yang memiliki disiplin ilmu
memiliki banyak perspektif dan beragam sudut pandang. Tidak ada seorangpun
berasal dari berbagai macam keilmuannya, wawasanya, dan berasal dari berbagai
perspektif sesuai dengan zaman mereka berada. Allah berfirman dalam surah
Luqman : 27
Luasnya sumber pengetahuan dari Allah juga dinyatakan dalam surah Al-
64
Hisyam Thalbah (et.al). Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur`an dan hadis(Kemukjizatan sastra
dan bahasa Al-Qur`an) jilid 7, h. 267
65
Ibid., h.41
66
Yang dimaksud dengan “Kalimat Allah” ialah Ilmu-Nya dan Hikmah-Nya.
67
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.413
20
Artinya : “ Katakanlah : sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku,
Meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu(pula(Q.S. Al-kahfi,[18]:(109))68
merupakan firman Allah yang azali, yang membicarakan semua aspek kehidupan
masyarakat di setiap masa.70 Dengan begitu Al-Qur`an tetap terbuka untuk diamati oleh
siapa saja yang datang setelah kita pada masa yang akan datang. 71 Ayat-ayat Al-Qur`an
dan hadis di atas apabila di telaah lebih teliti dan mendalam menunjukkan adanya nilai-
nilai manajemen dalam Islam. Manajemen dalam sumber daya manusia perspektif Islam
sangat dibutuhkan apalagi dalam aspek pendidikannya. Pendidikan Islam yang di-manage
secara baik dan teratur akan mencapai hasil maksimal. Sebalikknya pendidikan yang
tidak di-manage secara baik tentu akan menghasilkan sesuatu yang tidak menentu pula.
Busines Managemen, yang berjudul Islamic and Western approaches to human resource
Islam berasal dari prinsip-prinsip Islam yang dituntun oleh Al-Qur`an dan Sunnah. Secara
umum manusia tidak bisa dintuntun oleh apa yang mereka pikir benar tetapi mereka
membutuhkan tuntunan ilahiah dari Allah SWT dalam manajemen organisasi mereka.
Saat ini, kebanyakan dari organisasi dalam manajemen SDM menggunakan pendekatan
68
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.304
69
Amsal Bachtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.16
70
Hisyam Thalbah, Op Cit., h. 225
71
Hisyam Thalbah, Op Cit., h. 41
72
www. Jitbm.com diunduh 10 April 2016
21
Ditinjau dari perspektif sistem filsafat, rumusan definitif manajemen pendidikan
lslam telah mencakup sisi : ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi sebagai objek
pengelolaan, dalam hal ini berupa lembaga pendidikan Islam, sumber-sumber belajar, dan
hal hal lain yang terkait; epistemologi sebagai “ cara atau metode” pengelolaan, dalam
hal ini berupa proses pengelolaan dan cara menyiasati; sedangkan aksiologi sebagai hasil
pengelolaan berupa pencapaiaan tujuan pendidikan Islam. Adapun istilah efektif dan
adalah filsafat Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bahwa yang dijadikan dasar
filsafat manajemen dibedakan dalam tiga jenis hakikat, yaitu: Hakikat tujuan, hakikat
manusia dan hakikat kerja. 74 Jadi, Filsafat manajemen SDM adalah sebuah dasar atau
beberapa dasar yang digunakan sebagai pijakan untuk mencapai tujuan, baik itu dari
aspek tujuan, aspek pelaku (manusia) maupun aspek aktifitas yang dilakukan.
term manajemen sumberdaya manusia serta hal-hal yang berkaitan dengannya dan
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah SDM ditinjau dari Perspektif Islam dikaji
73
Mujamil Qomar, Manajemen pendidikan Islam : Strategi baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga,2008), h.13
74
Nanang fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosyda Karya,
2004), h.15
22
dalam kajian ( Al-Qur`an dan Hadis).
Adapun yang menjadi Sub Fokus dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Islam.
C. Rumusan Masalah
perspektif Islam ?
23
1. Mengetahui dan menganalisis perspektif Islam tentang perencanaan
sumberdaya manusia.
sumberdaya manusia.
Islam.
perspektif Islam.
Al-Qur`an dan praktek Nabi Muhammad SAW atau dengan kata lain,
24
knowledge antara guru dan peserta didik sehingga menghasilkan output
yang bermutu.
pendidikan Islam.
E. Kerangka Fikir
mencapai tujuannya. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur
pasti bahwa manajemen yang efektif dan efisienlah yang sangat dominan dalam
melaksanakan pekerjaan melalui orang – orang ( the art of getting things done
25
through people). 75 Sapre menyatakan bahwa “ manajemen adalah serangkaian
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 76 Efisien disini
berarti memperoleh out put terbesar dengan input terkecil atau digambarkan
proses pemanfaatn sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk memcapai suatu tujuan tertentu yang terdiri dari 6 unsur yaitu :
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen
menyatakan : “ Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
tujuan organisasi”.78 Tujuan organisasi tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
sumber daya manusia, meskipun alat alat yang dimiliki organisasi tersebut
berteknologi tinggi. Alat alat berteknologi tinggi yang dimiliki tidak ada
manfaatnya bagi organisasi jika peran aktif SDM tidak diikutsertakan. Mengatur
SDM sangat sulit dan kompleks, karena mereka memiliki pikiran, perasaan,
75
Husaini Isman, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan,(Jakarta : Bumi
Aksara, 2013), h.6
76
Ibid.
77
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2007), h.1
78
Ibid., h.10
26
status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa kedalam
organisasi. SDM tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mesin, modal,
societal objectives are accomlised”.81 Sumber daya manusia adalah faktor sentral
seluruh sumber daya yang ada di bumi. Oleh karena itu sumber daya yang ada
harus dikelola dengan benar karena merupakan amanah yang diemban manusia
dalam surah ar-Rahman ayat 33, Allah telah menganjurkan manusia untuk
79
Tjuju Yuniarsih, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Bandung,: Alfabeta, 2011), h.3
80
Mondy, R.W, &Noe, R. M , Human Resource Managemen (9th Ed.)., (Massachusetts :
Pearson Education, Inc. 2005), h.3.
81
Edwin B. Flippo, Personal Managemen, McGraw-Hill, Inc., Singapore, 1980, h.5.
82
Tjuju Yuniarsih, Op Cit., h.8
27
Mahakuasaan Allah SWT. Dan ilmu pengetahuan yang dimaksut harus diarahkan
Rasulullah SAW, belum mempunyai bentuk yang formal dan sistematis, Kendati
berkualitas (2) Menilai kinerja sumberdaya manusia (3) Menilai kinerja sumber
riwayat-riwayat atau hadis-hadis yang secara turun temurun telah diceritakan para
berkaitan dengannya, serta berbagai hadis yang dijadikan sebagai data sekunder
atau data pendukung. Mengingat Al-Qur`an dan hadis Rasulullah SAW tersusun
dalam bahasa arab, maka penelusuran ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan
83
M.Suyatno, Muhammad Business Strategy &Ethics : Etika dan Strategi Bisnis Nabi
Muhammad SAW, (Yogyakarta : Andi Offset, 2008), h.223
28
dengan manajemen sumberdaya manusia dalam penelitian ini akan menggunakan
manusia.
merujuk pada kitab-kitab tafsir, seperti Tafsir Al-Maragi, Tafsir Ar-Razi, Tafsir fi
modern. Manajemen modern dibangun atas dua konsep utama yaitu teori tentang
(management science).84 Beberapa nama yang menganut teori perilaku antara lain:
84
Priyono,
Sumber DayaPengantar manajemen,Nilai-nilai
(Zifatama: Surabaya,2007), h.17 Perspektif
85
Ibid., h.17
Islam
Manusia Al-Qur`an dan Hadis 29
Hadis
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja bahasa inggris “to manage” yang
memimpin). 86 Pandangan ini jika dilihat dari aspek leksikal memiliki kesamaan
bahasa Inggris yakni berasal dari kata kerja (verb) “to manage” yang identik
dengan kata “to control” dan “to handle”.87 To manage means to bring about,to
process of deciding what todo and then gettingit done trought the effective use of
resources. 88
dalam mencapai tujuan dengan sumberdaya yang ada secara efektif dan
bertanggung jawab. 89
86
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media,2008), h. 16
87
AS. Hornby, Oxford advanced Leaner‟s Dictionary of Current English, (London :
Oxford University Press, 1987), h.517
88
Michael Amstrong, Armstrong‟s Handbook of management and Leadership : A Guide
to Managing for Result, ( London : Kogan Page Limited, 2009), h.3
89
Sukarji dan Umiarso, Manajemen dalam Pendidikan Islam, (Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2014), h. 13
30
Dalam buku yang ditulis Made pidarta dijelaskan bahwa menurut pendapat
organizations such that common purposes are identified, worked toward, and
mencapai tujuan organisasi. Aktivitas ini hanya distimulir oleh sosok pemimpin
90
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Melton Putra,1988), h. 17
91
John A. Wagner III & John R. Hollenbeck, Organizational Behavior : Securing
Competitive Adventage, ( New York : Routledge, 2010), h.13
92
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi dan Implementasi,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), h.107
31
pengendalian sumber daya organisasi. 93 Sebab managing is essensial in all
Definisi ini mengandung dua kata kunci sebagai proses akhir dalam pencapaian
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif
merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
93
Richard L. Darf, Manajemen, Peterj. : Emil Salim,dkk., (Jakarta : Erlangga, 2002), h.8
94
Harold koontz, dkk., Management, ( New York : McGraw-Hill Book Company, 1980),
h.7
95
Lebih detailnya dalam hal ini lihat dalam Peter F. Drucker, Innovation and
Entrepreneurship, ( New York : Herper & Collins, 1985)
96
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya,2001), h.1
97
James AF. Stoner, dkk, Peterj. : Alexander Sindoro, (Jakarta : Prenhallindo, 1996).h. 7
98
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi
Aksara,2008), h.1-2.
32
sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan
Dalam term bahasa Arab, Istilah manajemen dipadankan dengan kata al-
idarah. Dr. Abdul Wahhab sebagaimana dikutip oleh Ahmad ibnu Daud al-
99
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : Rajawali Pres, 2008),h. 10
100
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum , (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 16.
101
Ahmad ibnu Daud al-Muzjaji, 2000, خ٤ٓ ٓول ٓخ االكاهح االٍال، (Jeddah-SaudibArabia),
Cet. 1., h. 37-38
102
Ibid.
33
Manajemen di dalam Al-qur`an memiliki kata yang sepadan dengan al-tadbir
dari kata dabbara (mengatur) untuk mencapai tujuan organisasi.103 Kata al-tadbir yang
terdapat di dalam ayat ayat Al-qur`an terletak dalam beberapa ayat, antara lain : 104
“Katakanlah, Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa ( menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup
dan siapakah yang mengatur segala urusan ? Maka mereka akan menjawab, “ Allah.’
103
Sukarji dan Umiarso, Manajemen dalam Pendidikan Islam, ( Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2014), h. 79.
104
Ramayulis, Op.Cit., 259
105
Al Qur‟an dan Terjemah, (Jakarta:Al-Fatih, 2009). h.415
34
Maka katakanlah ‘ Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (Q.S. Yunus,[10]:(31)).
106
Dalam dua ayat tersebut kata yudabbiru al-amra yang berarti mengatur urusan ;
mengatur dalam artian dengan tepat dan profesional, bukan seperti pada waktu sejarah
awal manajemen 7000 tahun yang lalu yang menyebutkan bahwa manajemen
merupakan sebuah proses berdasarkan trial and error, hanya sedikit atau bahkan tanpa
teori, dan hampir tidak terdapat penyebaran ide dan praktik. Tata laksana pengaturan
dan menjalankan urusan yang diajarkan Allah terhadap manusia tersebut sangat
berbeda. Ia penuh dengan keteraturan, keserasian dan kerapian mulai dari tingkat yang
paling sederhana hingga yang kompleks. Hal ini dapat di lihat pada proses bergantinya
malam dan siang yang teratur, bergiliran dan tidak ada diantara keduanya yang
berusaha mendahului, sebagaimana yang digambarkan dalam surat al-Qashash ayat 71:
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus
menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar? (Q.S. al-
Qashash,[28]:(71)). 107
106
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.212
107
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.394
35
Pemikiran manajemen dalam Islam bersumber dari mash-nash Al-qur`an
Artinya :
108
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah sebuah kajian Historis dan
Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.219
109
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.23
110
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.255
36
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.” (Q.S. Ali-Imran,[3]:(85)).111
bersifat bebas nilai serta hanya berorientasi pada pencapaian manfaat duniawi
semata.112
Rasul dan para sahabat telah menggunakan manajemen untuk mengatur kehidupan
dan bersandar pada pemikiran manajemen Islam yang bersumber dari Al-qur`an
dengan teori lain adalah fokus dan konsen teori Islam terhadap segala variabel
dalam Islam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana tidak
111
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 60
112
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.219
113
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.220
114
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.235
37
Sumber daya manusia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris human
resources.115 Maka ada yang menyatakan istilah human resources developmen (HRD)
sebagai sebutan terhadap manajemen sumber daya manusia. Disamping itu banyak juga
para ahli menggunakan istilah manpower management, bahkan banyak judul buku
management).116
Istilah sumber daya manusia dapat disamakan artinya dengan pekerja, pegawai
atau karyawan, yaitu orang yang mengerjakan atau mempunyai pekerjaan. 117
Penggunaan istilah Sumber daya manusia (SDM) dimaksudkan untuk lebih memperluas
kajian sehingga lebih bersifat universal dan tidak mengarah pada satu bidang pekerjaan
tertentu.118 Sumber daya manusia menurut Shetty dan Vernon B. Bucher (1985) dalam
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang
115
Emeron Edison, Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya
Manusia),(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3
116
A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia ( Jakarta : PT. Pradnya Paramita,
2007), h. 5
117
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2016), h. 2
118
Ibid.
119
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, ( Bandung : Rosda Karya, 1997), h.
13
120
TjuTju Yuniarnih dan Suwanto, Manajemen Sumber daya manusia ( Teori, Aplikasi
dan Isu penelitian)( Bandung : Alfabeta, 2013), h. 1
38
manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (aset), jadi Manajemen
sumberdaya manusia ( MSDM) sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai
karyawan sebagai salah satu faktor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif,
daya manusia utama yang memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi
dilaksanakan efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.
121
Ibid.
122
Ibid.
123
Ibid., h. 2
124
Sculer Randall S, Dowling, Peter J Smart, John P & Huber, Vadral, Human Resource
Management in Australia. (Anatarmom-wsw: Harper Education Publiser, 1992), h. 16
39
industrial relations theories. This foundation has been built with the helf of multitude of
reseach projects”.125
tentang bagaimana orang bekerja dan dikelola dalam organisasi. Ini mencakup kegiatan
seperti strategi SDM, manajemen SDM, tanggung jawab sosial perusahaan, manajemen
daya manusia, rekrutmen dan seleksi, dan manajemen bakat), manajemen kinerja,
Praktek SDM memiliki dasar konsep yang kuat, yang diambil dari ilmu perilaku dan dari
manajemen strategis, modal manusia, dan teori hubungan industrial. Pemahaman ini
Menurut Veithzal Rivai, Manajemen SDM merupaka salah satu bidang dari
dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang
disebut manajemen sumber daya manusia. Istilah manajemen mempunyai arti sebagai
125
Michael Armstrong. Armstrong‟s Handbook of Human Resouce Management
Practice 11th edition, (United Kingdom : Kogan page,2009), h. 4
40
kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya me-manage (mengelola)
berbagai tantangan, baik yang bersifat eksternal maupun internal, melalui kebijakan-
kinerja pegawai.127 Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu
Untuk melihat aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam organisasi dapat
126
Veitzal Rivai dan Eva J. Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan
: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.1
127
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 3
128
TjuTju Yuniarnih dan Suwanto, Loc Cit., h. 1
129
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Erlangga : Jakarta, 2012), h.
24
41
Kegiatan Manajemen
Visi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen :
Pelaksana Pekerjaan
Operasional
42
Aktivitas manajemen sumber daya manusia mencakup suatu strategi yang
ditetapkan dan dijalankan oleh pengambilan keputusan untuk dapat memberikan hasil
kerja yang efektif. Pada tingkat strategik, pengelola sumber daya manusia harus dapat
Dalam berbagai referensi umum, ada dua istilah yang perlu dibedakan untuk
menunjukkan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia. Pada lingkup makro,
pada tingkat makro dapat dimaknai sebagai suatu program, kebijakan, dan praktik yang
mengatur tenaga kerja dalam organisasi kerja secara nasional. Sedangkan personnel
management pada tingkat mikro, lebih menekankan pada aktivitas yang berusaha untuk
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses untuk menentukan jumlah dan jenis manusia
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi/perusahaan dalam waktu dan tempat yang tepat
130
Ibid., h. 24
131
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto,Op.Cit., h.21
43
serta melakukan tugas yang sesuai yang diharapkan.132 Perencanaan SDM/tenaga kerja
bermanfaat secara ekonomis. (George Milkovich & Paul C.Nystrom, dalam Dale Yoder,
1981:173).134
Tabel 2.1 Definisi-definisi perencanaan sumber daya manusia yang dikemukakan para
pakar.135
Pakar Definisi
William B.Werther, Jr. & Keith Human Resource Planning (HRP) systematically forecast
Davis (1993) an organization future demand for, and supply of,
employees. By estimating the number and type of
employees that will be needed, the human resource
department can better plan its recruitment, selection,
132
Sedarmayanti, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung :
Refika Aditama,2017), h. 39
133
Ibid., h. 41
134
Ibid., h. 39
135
Wirawan Msl, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : Rajagrafindo
Persada,2015), h. 42
44
training, carrer planning, and other activities.”
Cynthia D. Fisher; Lyle F. “human resource planning is the process through which
Scoenfeldt & James B.Shaw organizational goals, as put forth in mission statement
and bussines plans, are translated into human resource
(1993) objectives concerning staffing levels and flow rates and,
and from these, into an integrated set of personnel
policies and programs. Human resources planning help to
assure that organization are neither over-nor
understaffed, that the right employees are placed in the
right jobs and in the right time, that organization and
environtmental change is anticipated and adjusted to
with minimum of cost, and that there is direction and
coherence to personnel activites.”
George T.Milkovich & John W. “Human resource planning is gathering and using
Boudreau (1991) information to support decisions about investing resource
in HR activities.”
Dilihat dari seluruh kegiatan yang dilakukan, maka posisi perencanaan terletak
pada awal sebelum kegiatan yang dilakukan, maka posisi perencanaan terlelak pada
Beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga perencanaan dapat dikatakan baik, ialah :
45
melibatkan semua pihak, karena rencana hanyalah sebagai alat dan bukan
tujuan sehingga melalui rencana yang dibuat dengan baik dapat mencapai
tujuan perusahaan;
bidangnya.
4. Perencanaan yang baik perlu adanya kombinasi antara top down dan bottom
up ;
5. Perencanaan disusun harus didasarkan pada data yang akurat dan telah
8. Perencanaan disusun dengan cara dan bahasa yang sederhana sehingga akan
10. Tersedia celah-celah untuk pada suatu saat tertentu terpaksa dilakukan
penyimpangan
46
11. Dalam penyusunan hendaknya telah diperhitungkan kemungkinan faktor-
faktor ketidakpastian;
13. Perencanaan yang disusun adalah rencana yang mungkin dapat dilaksanakan,
artinya realistis;136
tenaga kerja di masa depan, baik dalam jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi
berbagai jabatan dan untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan
a. Tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai dalam satu kurun waktu
b. Tenaga kerja bukan hanya dilihat dari segi jumlah dan tugasnya, tetapi juga
Tahap yang paling kritis dari perencanaan sumber daya manusia adalah
penyusunan program, untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
136
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 44
47
yaitu : (a) kemungkinan untuk suksess; (b) kemungkinan gagal;(c)
antisipasi besarnya biaya; (d) kelayakan teknis dari tindakan dan (e)
Kemungkinan dampaknya.
Reaktif Proaktif
Luas
Sempit
Informal Formal
137
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit, h. 49
138
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit, h.49
139
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit, h.50
48
Sempit Menengah Lebar
- Sistem Informasi
- Kesehatan
- Keselamatan kerja
- Penilaian
- Penyelesaian
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan tentang SDM yang ada dan
1. Menentukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan mengisi jabatan dalam
organisasi/perusahaan.
2. Menjamin tersedianya pegawai masa kini dan masa depan sehingga setiap
tugas.
140
Donni Juni Priansa, Perencanaan dan Pengembangan SDM (Bandung : Alfabeta,
2014), h.50
49
4. Mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja
meningkat.
pegawai.
Perencanaa SDM sebagai proses sistematis dan terus menerus dalam menganalisis
kebutuhan organisasi dan SDM dalam kondisi selalu berubah dan mengembangkan
kebijakan yang sesuai dengan rencana jangka panjang organisasi.142 Perencanaan SDM
merupakan bagian penting pada proses perencanaan strategis karena tidak saja
mencapai tujuan, tetapi membantu menentukan apa yang dapat dicapai dengan SDM
1. Aspek sistematis merupakan proses yang disadari dan terencana, bukan sesuatu
yang mendadak.
3. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang dengan penekanan pada rencana jangka
panjang.
141
Sedarmayanti, Op Cit., h. 39
142
Sedarmayanti, Op Cit., h. 44
143
Sedarmayanti, Op Cit., h. 40
50
4. Berhubungan dan integral dengan proses perencanaan perubahan karena
Dengan perencanaan SDM jelas, tegas dan akurat maka setiap pegawai dapat
b. Kepentingan Organisasi
c. Kepentingan Nasional
144
Sedarmayanti, Op Cit., h. 39-40
145
Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 51
51
mampu bersaing dengan negara lain di tingkat Internasional. Pegawai
Tabel 2.2
NO Filosofi Penjelasan
146
Sedarmayanti,Op Cit.,h.44
147
Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 53
52
depan.
1. Perubahan demografi
2. Perubahan teknologi
148
Sedarmayanti, Op Cit., h. 39
53
Pola ini tepat digunakan apabila pendekatan perencanaan merupakan
yang akan dating dengan anggapan persedian SDM yang ada cukup.
Penggantiannya hanya untuk SDM yang dipromosikan dan SDM yang keluar.
b. Petunjuk Praktis
membawahi 10 pegawai.
c. Metode Delphi
panjang.
d. Skenario
e. Peramalan unit
f. Simulasi Komputer
54
Untuk meramalkan kebutuhan SDM paling rumit, simulasi berupa gambaran
Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat : (a) analisis
Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan: (a) peramalan kebutuhan tenaga
kerja, (b)analis terhadap kebutuhan tenaga kerja, (b) analisis terhadap kebutuhan
tenaga kerja (work force analysis).
Fleksibiliti.
Pertimbangan-pertimbangan hukum.
b. Metode Rekrutmen
Terdapat banyak metode yang bisa diterapkan oleh organisasi dalam merekrut
pegawai. Tabel 2.3 menyajikan beberapa metode perekrutan yang lazim digunakan oleh
organisasi.
149
Sedarmayanti, Op Cit., h. 49
55
No Metode Penjelasan
1 Teori Deret Menentukan jumlah Pegawai yang bekerja atas beban kerja
yang bervariasi setiap harinya. Misalnya berapa jumlah
pewancara yang diperlukan apabila datangnya pelamar tidak
teratur atau tidak dapat dipastikan
4 Teori Keputusan Badan eksekutif yang menetapkan langsung calon mana yang
direkrut dan berapa banyak jumlah pekerja yang dibutuhkan
7 Metode Nomor Ukuran dari turun naiknya harga, jumlah kegiatan organisasi
Indeks dikaitkan dengan suatu periode, disajikan dalam nomor verbal
56
Rekrutmen atau penarikan berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah
Tujuan rekruitmen pegawai adalah menyediakan calon pegawai yang betul-betul baik
(surplus of candidate) dan paling memenuhi kualifikasi ( mase qualified and outstanding
untuk menarik temana, tetangga, saudara dari mereka untuk bekerja pada
perusahaan tersebut.
Melalui advertasi.
C. Proses seleksi
57
melukiskan proses seleksi SDM yang meliputi 8 langkah sebagai berikut:
prajabatan &
d. seleksi administratif
e. Melakukan tes
SDM, pelatihan, dan pelatihan & pengembangan. Mondy dan Noe mendefinisikan
major HRM function that consists not only of T & D but also individual career
MSDM yang mencakup tidak hanya pelatihan dan pengembangan karir individu
150
Mondy, R. W., & Noe, R. M. (2005). Human Resorce Management, ( 9th Ed.).
Massachusetts : Prentice –Hall, h. 202
58
Berikut ini adalah beberapa pengertian pelatihan dan pengembangan dari
that will achieve organization goals. Training is related to present job skills
151
Rothwel & Sredl, dalam Dubois, D. D. & Rothwell, W. J. (2004). Competency-Based
Human Resource Management, Palo Alto, California: Davies-Black Publishing, h. 9.
152
Ivancevich, J. M. (2007), Human resource management, (10th Ed.). New York:
McGraw-Hill/Irwin, h.399
59
Pengembangan SDM organisasi memiliki banyak tujuan, baik secara eksternal
berikut153 :
Tabel 2.4
No Tujuan Penjelasan
a. Kemampuan manajerial.
Kemampuan untuk mengatur atau memanajemen suatu
prosedur pekerjaan sehingga dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan rencana
b. Kemampuan Berpikir
Merupakan kemampuan pegawai untuk dapat menggunakan
pikirannya dalam pekerjaan sehingga individu pegawai
bukanlah sebuah benda yang dapat diperintah apa saja,
namun merupakan pegawai yang memiliki akal dan pikiran
untuk dikembangkan
c. Kemampuan teknis
merupakan kemampuan pegawai dalam menggunakan
perlengkapan dan peralatan yang ada di dalam organisasi.
153
Donni Juni Priansa, Op. Cit., h. 148
60
berkurangnya kerusakan dari mesin-mesin sehingga efisiensi dapat
dikatakan suatu tindakan yang sangat penting dan sangat berguna
bagi organisasi untuk dapat meningkatkan laba yang diinginkan
organisasi tersebut.
7. Moral pegawai Moral pegawai sangat penting bagi organisasi, karena dengan
moral pegawai yang baik maka setiap hasil pekerjaan sesuai
dengan apa yang diinginkan organisasi. Dengan adanya
61
pengembangan pegawai, maka moral pegawai diharapkan akan
lebih baik, dimana keahlian dan ketrampilan serta kemampuan
yang dimiliki pegawai sesuai dengan pekerjaannya, sehingga
pegawai bekerja semangat dan antusias dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan dengan hasil yang memuaskan bagi organisasi.
10. Suksesi Pengembangan SDM yang tepat juga akan menggerakkan siklus
kepemimpinan kepemimpinan yang ada di dalam organisasi. Organisasi akan
mendorong calon-calon pemimpin yang berasal dari internal
organisasi untuk berkembang, sehingga suksesi kepemimpinan
yang ada di dalam organisasi akan berjalan dengan baik.
62
dilakukan melalui insentif berbasis kinerja (IBK) dimana pegawai
yang memiliki kompetensi dan ketrampilan yang tinggi dan mampu
mengemban pekerjaan dengan lebih efektif, efesien, serta beban
kerja yang tinggi akan memperoleh penghasilan tambahan berupa
insentif yang besarannya ditententukan atas kinerja pegawai itu
sendiri.
Tabel. 2.5
No Tujuan Penjelasan
154
Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 151
63
C. Prinsip Pengembangan SDM
yang akan datang.155 Beberapa prinsip lainnya yang penting diperhatikan dalam
Tabel 2.6
No Prinsip Penjelasan
155
Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 151
64
SDM melalui latihan ini membutuhkan pengorbanan waktu dan biaya
yang tidak sedikit, namun hasil yang diperoleh akan lebih efektif sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan pegawai.
mencakup:
dan lain-lain)
2. evaluasi terhadap hasilnya mencakup evaluasi sejauh mana materi yang diberikan
latihan dan pengembangan secara sistematis. Evaluasi latihan dan pengembangan dapat
Gambar 2.5
65
Kriteria Evaluasi Tes Purna
(Post Test)
Tes Pendahuluan
Transfer Atas
Promosi
Karyawan Dilatih/
Tindak Lanjut
Dikembangkan
Setelah evaluasi dalam latihan dan pengembangan dilaksanakan, maka hasil evaluasi
akan datang.156
lain adalah:
kepemimpinan
156
Sedarmayanti, Op. Cit., h. 132
66
6) Memberikan bekal pelatihan kepada karyawan baru untuk orientasi.
makna manajemen multi budaya (pluralisme budaya) ialah upaya mengelola budaya
organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Budaya dapat diartikan sebagai cipta,
keragaman nilai, baik secara individu, kelompok dalam organisasi bisnis maupun non
profit.
Esensi dari manajemen multi buday terletak pada komunikasi, baik melalui kata-
kata, benda material, maupun prilaku didasarkan pada informasi yang sebaik mungkin
budaya, maka perlu direkayasa model-model komunikasi yang sesuai dengan kasus-kasu
157
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op. Cit., h. 39
67
yang dihadapi. Dibawah ini adalah contoh model komunikasi multi budaya, seperti
Imbalan
ganjaran
Nilai Komunikasi
Kepercayaan
68
Dari gambaran di atas tersirat pengertian bahwa prilaku seseorang (dalam
bisnis, kehidupan social, pemerintah dan lainnya) dipengerahui sistem kepercayaan, juga
dan bidang-bidang lainnya, yang sifatnya berkelanjutan. Kurang lebih mirip keizen,
hanya saja organisasi pembelajaran meliputi ruang lingkup yang beraneka ragam.
disiplin belajar (yang disebut “the fifth discipline”). Kelima prinsip tersebut bekerja
secara bersama-sama dan merupakan suatu sistem. Kontribusi setiap disiplin akan
tampak pada proses learning itu sendiri secara berangkai. Pembahasan singkat kelima
kapasitas pribadi. Setiap orang hingga dapat menciptakan hasil yang paling
lebih berani dari para anggotanya untuk mengembangkan diri menuju maksud dan
tujuan yang dipilihnya. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya berwujud pendidikan,
158
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op. Cit., h. 41
69
individu dan organisasi mendengarkan, mengetahui dan melakukan perubahan
keadaan lingkungan .
dapat ditampilkan. Mental model ini dimiliki oleh setiap individu anggota organisasi.
kesadaran orang untuk membaca realitas sosial. Garvin mengatakan bahwa dengan
menggunakan metal model, kita akan mendapatkan kondisi organisasi yang seluruh
analis diwarnai oleh mental model anggota organisasi yang siap menyiapkan
gagasan secara objektif dan sekaligus membuat pikiran secara terbuka serta dapat
3. Shared Vision, menyediakan basis untuk berpikir secara umum guna membuat
komitmen, sehingga shared vison ini penting untuk menghasilkan focus dan energi
anggotanya secara bersama tentang masa depan yang akan dicari dan akan
diciptakan. Hal tersebut diraih dengan melalui prinspi-prinsip serta praktek kegiatan-
kegiatan yang terarah serta menghindari adanya pembangkangan dari para anggota
individu secara umum, untuk mengarah pada suatu visi . bersama. Kegiatan ini
70
kolektif, sehingga kelompok learning ini tampil meyakinkan untuk dapat
mengembangkan intelejensia serta kemampuan dan bakat yang lebih besar dari
sejumlah anggota tim secara individual. Team learning dapat mengembangkan pola-
pola interaksi yang baik, mengurangi pola-pola interaksi yang bersifat defensif atau
pola-pola interaksi yang tidak dipahami. Lebih jauh, team learning ini akan
mengembangkan pola interaksi yang bersifat dialog, tidak saling tekan dan
5. System Thinking, merupakan sesuatu yang membuat seluruh tipe learning bekerja
dalam harmoni. Ini merupakan suatu cara berpikir tentang keseluruhan (holistic),
dan suatu bahasa untuk dimengerti dan dijelaskan. Juga merupakan kerangka kerja
memudahkan kita untuk memahami semua pola-pola interaksi dalam suatu sistem.
membentuk perilaku sistem. Disiplin ini menolong kita agar dapat melihat
bagaimana sistem itu dapat berubah dan melakukan perubahan ke arah yang lebih
efektif (Garfin, 1993). Disamping itu, system thinking dapat digunakan untuk
mengambil langkah yang lebih serasi dengan berbagi proses yang lebih luas secara
Hakikat dari organisasi pembelajaran adalah siklus dari keahlian dan kemampuan
kesadaran dan kepekaan sikap dan keyakinan dari seluruh (wilayah) perubahan yang
langgeng (siklus belajar yang dalam). Secara sederhan dapat digambarkan pada gambar
2.7
159
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op.Cit., h. 44
71
KESADARAN DAN
SIKAP DAN Wilayah perubahan
KEPEKAAN
KEYAKINAN yang Abadi (Siklus
belajar yang
dalam)
KEAHLIAN DAN
KEMAMPUAN
3) Model Benchmarking
Istilah lain dari benchmarking adalah patok duga, meniru dengan memodifikasi
antara lain:
b. Patok duga adalah suatu proses belajar yang berlangsung secara sistematik dan
perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul (Teddy Prawira dalam
72
c. Benchmarking dapat dirumuskan sebagai aktivitas imitation with modification,
a. Tujuan utama benchmarking adalah menemukan kunci atau rahasia sukses dan
(legalitas ini diikat dalam etika benchmarking yang diatur dan bersumber dari
merupakan proses yang cukup panjang dan berat, diharapkan produk akhirnya yang
Bertindak Merencanakan
Merinci/ Merencanakan
Memodifikasi Bersangkutan
160
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op. Cit., h. 48
(menyempurnakan)
Menganalisis Mengumpulkan 73
data
Data
4) Model Gemba Kaizen
“kemanajemenannya” yang lengkap dan teruji dengan baik. Konsep ini sukses di jepang
dilaksanakan dijepang dan kemudian meluas ke Negara lain. Gemba diartikan sebagai
tempat yang sebenarnya, tempat di mana kejadian terjadi atau tempat dimana produk,
melibatkan semua orang, baik manajer (pimpinan) dan karyawan dengan biaya yang
tidak seberapa. Falsafah kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita, apakah kehidupan
kerja, kehidupan social, kehidupan rumah tangga, hendaknya berfokus kepada upaya
perbaikan terus menerus, kecil bertahap, berguna (berlawanan dengan inovasi yang
drastic, yang sekali gebrak dan berbiaya tinggi). Kaizen adalah integrasi dari Total Quality
Control (TQC), cacat nihil (Zero Damaged=ZD), tepat waktu (Just in Time=JIT) dan sistem
161
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op Cit., h. 51
74
Pandangan terhadap fungsi tugas dan konsep perbaikan, dapat digambarkan pada
Gambar 2.9
Manajemen Puncak
Perbaikan
Manajemen Madya
Pemeliharaan
Pengawas (Supervisor)
Karvawan
Kaizen
Manajemen Madya
Pemeliharaan
Pengawas (Supervisor)
Karyawan
mengembangkan kondisi fisik, mental, sikap dan prilaku karyawan agar karyawan
menjadi loyal dan mampu bekerja secara optimal sesuai dengan kebutuhan
kenyamanan kerja dan kesehateraan karyawan yang memadai. Hal tersebut sesuai
75
dengan maksud yang disampaikan oleh Hasibuan yang menyatakan bahwa
Kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja
selalu ikut aktif berperan dan paling berperan tercapai tidaknya tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, keamanan dan keselamatan perlu mendapat pemeliharaan sebaik-
162
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 249
76
b. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
keamanan, kesehatan dan sikap loyal karyawan, sehingga mereka bersikap efektif
e. Asas Kemampuan
163
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 250
77
bersangkutan tidak mengalami gangguan kerja selama melakukan tugas yang
perlindungan fisik, jiwa dan raga karyawan dari berbagai macam ancaman yang
perusahaan.164
d. Meningakatkan rasa aman, rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya
164
Sedarmayanti, Op Cit., h. 229
78
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan
5. Metode-metode Perawatan
terhadap karyawannnya.
1) Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih yang
2) Pemberian Insentif
bisnis.
165
Sedarmayanti, Op.Cit., h. 230
79
Pemberian kesejahteraan karyawan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
a) Pelayanan Kesehatan
b) Jaminan sosial
Menurut PP No.40 tahun 2004 jaminan sosial adalah salah satu bentuk
kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental,
emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. 166
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau
166
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op.Cit., h. 120
80
dilakukan dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standard
pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau melebihi standard pekerjaan
dapat dikatakan kinerja seseorang karyawan termasuk pada kategori baik. Demikian
pekerjaan termasuk pada kinerja yang tidak baik atau berkinerja rendah.167
Bagi suatu perusahaan penilaian kinerja memiliki berbagai manfaat antara lain,
Penilaian kinerja dapat bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu dalam
organisasi. Tujuan ini dapat memberi manfaat dalam menentukan jumlah dan jenis
kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu dalam organisasi. Kepentingan lain
atas tujuan ini adalah sebagai dasar dalam memutuskan pemindahan pekerjaan (job
transferring) pada posisi yang tepat, promosi pekerjaan, mutasi atau demosi sampai
tindakan pemberhentian.
Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengembangan karyawan. Setiap
individu dalam organisasi dinilai kinerjanya, bagi karyawan yang memiliki kinerja rendah
167
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Erlangga,2012), h. 231
81
ditingkatkan pendidikannya, sedangkan bagi karyawan yang kurang terampil dalam
3. Pemeliharaan Sistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang ada saling
berkaitan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Salah satu subsistem yang
tidak berfungsi dengan baik akan mengganggu jalannya subsistem yang lain. Oleh karena
itu, sistem dalam organisasi perlu dipelihara dengan baik. Tujuan pemeliharaan sistem
akan memberi beberapa manfaat antara lain, pengembangan perusahaan dari individu,
evaluasi pencapaian tujuan oleh individu atau tim, perencanaan sumber daya manusia,
penentuan dan identifikasi kebutuhan pengembangan organisasi, dan audit atas sumber
daya manusia.
4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut dalam posisi
pekerjaan karyawan di masa akan datang. Manfaat penilaian kinerja disini berkaitan
Dalam kesatuan sistem organisasi pendidikan di sekolah, yang disebut sumber daya
manusia tidak hanya tenaga pendidik, tetapi juga tenaga kependidikan lainnya. Jika yang
dimaksudkan pendidik di sekolah dapat disebut guru, maka yang dimaksud tenaga
kependidikan lainnya adalah pustakawan, teknisi sumber belajar, staf tata usaha, dan
168
Ibid., h. 232
82
tenaga yang lainnya. 169 Bahkan dalam kesatuan sistem organisasi pendidikan pada
lingkup pengelolaan yang lebih tinggi, yang dimaksud sumber daya manusia tidak hanya
pendidik yang disebut guru dan tenaga kependidikan yang disebut pustakawan, teknisi
sumber belajar, dan staf tata usaha, tetapi juga sebutan lain termasuk didalamnya
adalah pengurus yayasan atau staf pemerintah yang ikut mengelola pendidikan.170
Dengan demikian, yang dimaksud sumber daya manusia dalam pendidikan adalah
Manajemen sumber daya manusia pendidikan adalah segala kegiatan berkaitan dengan
pengakuan akan pentingnya sumber daya manusia yang ada di sekolah sebagai sumber
pendidikan, serta menjamin bahwa sumber itu dimanfaatkan secara efektif dan adil
berkaitan dengan pengakuan akan pentingnya sumber daya manusia yang ada di
secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, sekolah dan masyarakat. 173
operasional dapat diistilahkan : (1) kelompok orang yang disebut peserta didik,
169
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
170
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
171
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
172
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 11
173
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 11
83
dan (2) kelompok orang yang disebut pendidik dan tenaga kependidikan. Peserta
didik adalah adalah semua orang yang mengikuti pendidikan. Sedangkan pendidik
pendidikan. Semua orang yang tergolong pendidik dan tenaga kependidikan itulah
Sistem Pendidikan Nasional, secara teknis disebutkan istilah Pendidik dan Tenaga
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan
174
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 3
175
M. Ahmad Rohani, PGRI dan Pembinaan Profesi Guru, ( Semarang, 1989), h.27
84
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
(3) Pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah
disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi
disebut dosen.176
Sedangkan pada Bab XI pasal 40 atat (1) dan (2) dijelaskan mengenai
176
Undang-undang SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan Nasional), Nomor no tahun 2003,
Bab XI pasal 39 ayat (1) dan (2), h. 30.
85
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh `:
pendidikan , dan
Beberapa kompetensi akademik guru yang telah diatur dalam permendiknas No. 16
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultur,
177
Undang-undang SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan Nasional), Nomor no tahun 2003,
Bab XI pasal 40 ayat (1) dan (2), h. 31.
86
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
Ngalimin Purwanto merinci karakteristik kinerja guru yang dapat dilihat dari :
masing-masing.
bidang pendidikan.
87
j. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin san rasa pengabdian. 178
yang ada, namun keberadaannya sangat strategis karena sebagai penentu dan
biaya dan lainnya, untuk mengantarkan peserta menjadi luaran yang lebih
bermakna di masyarakat. Oleh karena itu, seluruh perangkat pendidik dan tenaga
jenis dan jenjang pendidikan diperlukan pendidik dan tenaga kependidikan yang
BALIKAN EFEKTIVITAS
NORMATIF
KONDISI
178
M.Ngalimin Purwanto, Administrasi dan Supervisi pendidikan, ( Bandung : Remaja
Rossakarya,2003), h. 156-159
PENDIDIK
179 DAN
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 6
TENAGA
KEPEDIDIKAN 88
PROSES HASIL PRODUKTIVITAS
PENDIDIKAN
BALIKAN
EFISIENSI
NORMATIF
dan sumber daya manusia lain diperlukan sistem manajemen yang benar dan
dikelompokkan menjadi dua fungsi besar, yaitu fungsi manajerial dan fungsi
operasional.
Gambar 2.11 Sistem dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan.180
Fungsi-fungsi manajerial :
180
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 7
89
Perekrutan Pengembangan Pembayaran Pemutusan
hubungan
(Recrutment) ( Development) (Compensation) kerja
Kinerja
(Separation) Pendidikan
manusia.
diperlukan manajemen dengan tujuan yang jelas. Tujuan manajemen dapat dilihat
dari tingkat yang paling rendah yaitu tingkat personal (personal objective), naik ke
objective).181
organisasi agar sumber daya manusia pada bagian-bagian itu dapat menjalankan
tugas secara optimal. Tujuan organisasional yaitu tujuan yang terkait dengan
181
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.11
90
organisasi diharabkan dapat memberi manfaat atau keuntungan bagi
masyarakat.182
encakup kegiatan lain sebagai berikut : (1) perencanaan, (2) pengadaan, (3)
seleksi, (4) orientasi, (5) penempatan dan penugasan, (6) kopensasi dan
jalur karir, (9) penilaian kinerja, dan (10) pemberhentian dan pemutusan kerja. 183
Pendidikan
seorang insiyur mesin yang bekerja di Yale & Towne Manufacturing Company, ia
berhasil meneliti “job task” yang ada di perusahaannya tempat bekerja. Taylor
yang dikembangkan oleh Taylor didasarkan pada empat prinsip, yaitu :“ (1) the
development of the „ one best way‟ of doing a job, (2) the selection and
development of worker, (3) the bringing together of methods and men, and (4) the
182
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.13
183
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.23
184
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.17-18
91
Keempat prinsip manajemen ilmiah ini didesain untuk memaksimalkan
produktivitas kerja. Titik berat dari pemikiran Taylor ialah peningkatan efiesiensi
Inggris dan disebarluaskan sampai dengan tahun 1949. Diskusi makalah Fayol
belas prinsip manajemen yang menjadi penekanan bagi seorang manajer untuk
diaplikasikan dalam mengubah keadaan, yaitu : (1) division of work, (2) authority,
(3) discipline, (4) unity of command, (5) unity of direction, (6) subordination of
(9) scalar chain ( line of authority), (10) order, (11) equity, (12) stability of tenure
pegawai dalam menggunakan mesin-mesin yang mahal dan bukan pada perlakuan
mulai dibentuk “ Labor Departement” pada sekitar tahun 1902-an, yang kemudian
187
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.18-19
188
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.19
93
sebagai program studi di perguruan tinggi dan diterapkan di banyak organisasi
Harvard University dan mendapat julukan Bapak Psikologi Industri yang terkenal
dilakukan dengan tiga cara, yaitu (1) menerima pekerja terbaik, (2) menciptakan
pekerjaan terbaik dan (3) penggunaan pengaruh yang terbaik untuk merangsang
hasil eksperimen psikologi. Ia juga menyarankan agar faktor sosial dan budaya
untuk manajemen adalah ialah aplikasi psikologi industri dalam manajemen. 191
harus memahami alasan-alasan pekerja bekerja dengan cara tertentu, tidak dengan
189
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, OP Cit., h.19
190
Husaini Usman, Op Cit., h.45
191
Husaini Usman, Op Cit., h.46
94
cara yang lainnya. Selain itu, Mayo juga meneliti faktor-faktor sosial dan
dua kelompok pekerja yang masing masing terdiri atas enam orang pada dua
ruang terpisah. Satu ruang dilakukan eksperimen berupa upah dinaikkan, hari
kerja dan minggu kerja diperpendek, lama istirahat dan jam makan siang diubah-
ubah, jam istirahat disuruh memilih sendiri, kesempatan untuk mengusulkan jam
istirahat agar diubah sesuai saran. Sementara itu, kelompok di ruang lainnya
d. Periode Behavioral
(1) Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan
192
Husaini Usman, Op Cit., h.47
193
Husaini Usman, Op Cit., h.47
194
Husaini Usman, Op Cit., h. 49
95
(2) McGregor dengan teori X dan Y
(4) McClelland dengan teori need of power, need of affiliation, and need of
achievement.
(8) Argyris dengan teori organisasi sebagai sistem budayanya dan optimal
(14) Ochi dengan teori Z-nya sebagai kombinasi budaya Amerika dan jepang.
195
Husaini Usman, Op Cit., h. 49
96
Beberapa prinsip perilaku antara lain (1) pendekatan motivasi yang menghasilkan
komitmen pekerja sangat dibutuhkan; (2) manajemen tidak dapat dianggap sebagai
suatu proses teknik yang kaku; (3) manajemen harus sistematis dan sistematis; (4)
pendekatan yang digunakan dalam manajemen harus hari-hati; (5) organisasi sebagai
suatu keseluruhan; (7) unsur manusia merupakan kunci utama yang menentukan sukses
atau gagalnya organisasi mencapai tujuannya; (8) manajer masa kini harus dididik dan
dapat ditingkatkan melalui partisipasi dan keterlibatan pekerja; dan (10) pengawasan
berlomba-lomba menyusun standar minimal kerja bagi guru. Banyak hal yang
menjadi perhatian termasuk kompetisi melalui apa yang disebut dengan vauchers,
awards, pendidikan karakter, penerapan disiplin yang kuat dan sebainya. Periode
ini terus berlanjut sampai sekarang dan menjadi acuan penting dalam mempelajari
196
Husaini Usman, Op Cit., h. 49-50
197
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.21
97
1. Proses pengadaan PNS/ ASN
Pengadaan rekrutmen dan seleksi PNS diatur oleh peraturan pemerintah republik
Indonesia nomor 98 Tahun 2000 tentang pengadaan pegawai negeri sipil (PP98/2000)
Menteri, Jaksa Agung, Sekrataris Negara, sekretaris kabinet, sekretaris militer, sekretaris
198
Wirawan,Msl, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : RajaGrafindo
Persada, 2015) h.155
98
Gambar 2.12 Proses penerimaan Pegawai Negeri Sipil
a. Rekrutmen
dan 5 PP98/2000) yang meliputi lowongan formasi PNS, yang diumumkan seluas-luasnya
informasi mengenai :
disurat kabar dan majalah, di Internet atau di media massa seperti radio dan televisi
serta di internet. Akan tetapi, penguman di media massa dilakukan secara terbatas
199
Wirawan,Msl, Ibid., h.156
99
hanya memberi kesempatan kepada anggota keluarga, dan teman-teman PNS hanya
d. Tidak diberhentikan oleh atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat
diperlukan
g. Berkelakuan baik
200
Wirawan,Msl, Ibid., h.156
100
b. Seleksi
penyaringan atau seleksi bagi pelamar syarat dilaksanakan oleh suatu panitia
yang dibentuk oleh pejabat pembina kepegawaian (pasal 7.98/2000) yang bertugas
sebagai berikut :
d. Menyelenggarakan ujian
Para pelamar harus mengikuti ujian yang meliputi tes kompentensi dan psikotes
: kedua tes tersebut umumnya tertulis. Tes di administrasikan ditabulasi dan dirangkin
dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Di lembaga pemerintah tertentu bagi pelamar
yang lulus tes sering tes diukuti oleh wawancara. Secara teoritis jika lulus ada 120 orang
sedangkan yang diperlukan hanya 20 orang, maka yang dipilih adalah urutan 20 teringgi
pertama.201
201
Wirawan,Msl, Ibid., h.157
101
provinsi, kabupaten dan kota memerlukan pegawai baru. Formasi PNS sangat terbatas
tentang ketenaga kerjaan mucul konsep alih daya (outsourcing) yang dimanfaatkan baik
milik Negara dan badan usaha Milik Daerah banyak memanfaatkan peluang ini
pengangkatan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil (PP 43/2007). Pasal 3
menjadi calon PNS diprioritaskan bagi mereka yang melaksanakan tugas sebagai guru;
pertanian, perikanan, peternakan, dan tenaga teknis lainnya yang sangat dibutuhkan
pemerintah.
tahun dan paling rendah 19 tahun. Masa kerjanya sebagai pegawai honorer paling
sedikit 1 tahun secara terus menerus. Akan tetapi, ketentuan masa kerja tersebut tidak
berlaku bagi dokter yang telah menjalani masa bakti sebagai pegawai tidak tetap.
202
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
203
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
102
Pegawai tidak tetap tersebut melengkapi kelengkapan administrasi dan bagi dokter yang
Pelamar yang lulus dalam tes seleksi dipanggil dan diminta untuk menyerahkan
para pelamar yang lulus tersebut kemudian dikirimkan oleh pejabat pembina
nomor identitas nomor induk pegawai (NIP) PNS (pasal 10 PP98/2000). Fungsi dari NIP
adalah : (1) sebagai nomer identitas PNS, (2) sebagai nomer pensiun, (3) sebagai nomor
asuransi social PNS, (4) sebagai dasar penyusunan dan sistem tata usaha pns; (5)
pelayanan gaji; (6) pengembangan karier; (7) untuk mutasi pegawai antarkementrian
dan lembaga nonkementrian dan pemerintah daerah. Mulai januari 2009, NIP
menggunakan format baru terdiri dari 18 digit: 8 digit tanggal lahir; 6 digit tahun dan
bulan pengangkatan; satu digit jenis kelamin; 3 digit nomor urut. 205
keputusan pengangkatan sebagai calon PNS dalam tahun anggaran berjalan penetapan
204
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
205
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
103
dan tidak boleh berlaku surut. Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan
a. Golongan ruang I/a bagi mereka yang memiliki ijazah sekolah dasar atau sederajat.
b. Golongan ruang I/c bagi yang saat melamar menggunakan surat tanda tamat
c. Golongan ruang II/a bagi mereka yang menggunakan surat tanda tamat belajar
sekolah lanjutan tingkat atas atau yang sederajat, diploma I atau yang setingkat.
d. Golongan ruang II/b bagi yang memiliki surat tanda tamat belajar/ijazah sekolah
e. Golongan II/c bagi mereka memiliki ijazah sarjana muda, akademi atau diploma III.
f. Golonagan ruang III/a bagi mereka menggunakan ijazah sarjana (S1) atau diploma
IV.
g. Golonagan ruang III/b bagi mereka yang menggunakan ijazah dokter, ijazah apoteker
h. Golongan ruang III/c bagi mereka yang memiliki ijazah doktor (S3).
Ijazah-ijazah tersebut diatas hanya berlaku bagi ijazah pendidikan sekolah atau
lemabaga pendidikan didalam negeri. Ijasah dari sekolah dan lembaga pendidikan tinggi
kebudayaan.206
e. Masa Kerja
calon PNS pada pengangkatan pertama kalinya untuk menentukan gaji pokok PNS dan
206
Wirawan,Msl, Ibid., h.159
104
dasar perhitungan masa kerja selanjutnya. Masa kerja yang diperhitungkan penuh
adalah :
Negara;
badan pemerintahan yang tidak kurang dari 1 tahun dan tidak terputus-putus
e. Menunjukan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu
lingkungan pekerjaan;
g. Pada pelamar dengan sengaja memberikan keterangan atua bukti yang tidak
benar;
105
h. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang
tidak melapor dan melaksanakan tugas, kecuali bukan karena kesalahan yang
bersangkutan.207
nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil. Calon
dua tahun setelah pengangkatan sebagai calon pns. Pendidikan dan pelatihan
merupakan syarat untuk diangkat sebagai PNS. Pendidikan dan pelatihan prajabatan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS disamping pengetahuan dasar tentang system
diklat prajabatan untuk calon pns golongan III. Sasaran diklat ini adalah memberikan
207
Wirawan,Msl, Ibid., h.160
106
kompetensi yang diperlukan untuk golongan III yang berupa pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya yang merupakan
1. Menunjukan komitmen dan integritas moral serta tanggung jawab profesi sebagai
PNS;
3. Menjelaskan posisi, peran, tugas, fungsi dan kewenangan instansi asal peserta dan
4. Menjelaskan posisi, peran, tugas, fungsi dan kewenangan instansi asal peserta dan
kewajiban PNS;
republik Indonesia;
11. Bekerja sama dalam kelompok melalui komunikasi yang saling menghargai;
II adalah:
107
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika pns
4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola fikir dalam melaksanakan tugas
Materi yang diberikan dalam pelatihan prajabatan bersifat umum. Pelatihan ini diikuti
oleh materi yang bersifat khusus yang terkait pekerjaan PNS di unit-unit
organisasinya.208
1. Persyaratan
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
2. Kompentensi
208
Wirawan,Msl, Ibid., h.161
108
a. Kompentensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan prilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam
4. Perancangan pembelajaran
dimilikinya
2. Berakhak mulia
3. Demokratis
4. Mantap
5. Berwibawa
6. Stabil
109
7. Jujur
8. Sportif
didik.
kebersamaan.
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya
1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standard isi
2. Konsep dan mitode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan,
110
pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu.
kependidikan yang terakreditasi. Program pendidikan profesi tersebut hanya diikuti oleh
peserta didik yang telah memiliki kualifikasi akademik S1 atau DIV. proses pengadaan
guru pns sama dengan proses pengadaan PNS, hanya persyaratan dan prosese
nasional nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula. Guru pemula
pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah dan madrasah
ditempat tugasnya.
beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah di tempat kerja yag
209
Wirawan,Msl, Ibid., h.163
111
barunya; dan melaksanakan pekerjaannya sebagai guru professional di
1. Pelaksanaan proses pembelajara, bagi guru kelas dan guru mata pelajaran.
konseling.
bertugas selama satu tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun. Bagi guru
pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain, program induksi dilaksanakan
sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru. Bagi guru
pemula yang berstatus bukan PNS, program induksi dilaksanakan sebagai salah satu
observasi ajaran/bimbingan dan konseling, penilain dan pelaporan. Guru pemula diberi
beban mengajar antara 12 sampai 18 jam tatap muka per minggu bagi guru mata
pelajaran, atau beban bimbingan antara 75 sampai 100 jam peserta didik per tahun bagi
sekolah/madrasah, dan pengawas wajib membimbing guru pemula agar menjadi guru
112
pembelajaraan/bimbingan dan konseling, perbaikan dan pengayaan dengan
Penilaian terhadap kinerja guru pemula dilakukan pada akhir masa program
sekolah/madrasah, dan pengawas. Hasil penilaian tersebut berupa nilai dengan kategori
amat baik, baik, cukup, sedang dan kurang, yang selanjutnya disampaikan kepada kepala
pemula yang memiliki kinerja paling kurang berkategori baik. Guru pemula yang
bestatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain yang telah menyelesaikan program induksi
dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik yang dibuktikan dengan sertifikat
program induksi dapat diusulkan untuk diangkat dalam jabatan fungsional guru
Islam secara Islami dengan cara menyisiati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang
terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.210Definisi ini
memiliki ciri khas yang sangat menarik : Pertama, dari segi penekanannya, definisi ini
kedua, strategi yang digunakan untuk menyiasati sumber belajar dan aspek-aspek yang
terkait lainnya akan merujuk pada strategi yang Islami; dan ketiga, dengan pengelolaan
yang Islami, maka pencapaian tujuan pendidikan Islam pun juga akan turut Islami.211
210
Mujammil Qomar, Op.Cit., h.11
211
Sukarji dan Umiarso, Op.Cit., h. 75.
113
Islam secara etimologi berasal dari bahasa arab al-salam-aslama-yuslimu-
tunduk patuh. 212 Penjelasa lain tentang pengertian Islam dikemukakan oleh
Islamsecara ringkas, yakni “ Taat kepada Allah dan tunduk kepada perintah-Nya
tanpa membantah.213
bulan Ramadhan, dan berhaji ke baitullah jika mampu.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
2. Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-
3. Islam adalah way of life, peraturan yang bersifat integral yang mengatur hidup
dan kehidupan umat manusia dan menjadi dasar akhlak mulia yang dibawa
212
Abu Fahmi , HRD Syariah Teori dan Implementasi, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2014). h. 2
213
Ibid., h. 2
214
Ibid., h. 2-5
114
4. Agama Islam merupakan kumpulan peraturan yang diturunkan Allah kepada
muamalat dan sejarah yang terkandung dilalam Al-qur`an dan sunah Rasul-
5. Islam adalah jawaban terhadap tiga persoalan yang selalu dihadapi umat
pendidikan Islam yang benar-benar perlu dilandasi nilai-nilai ajaran Islam. Artinya Islam
menjadi sumber dan rujukan utama pada aspek aksoilogi (efektif : mengerjakan sesuatu
pendidikan Islam.215
(pendidikan) modern dikenal dengan kaidah the righ man on the right place. Dan hal ini
tidak jauh seperti yang digambarkan dalam Al-qur`an dalam beberapa ayat seperti
dalam Qs. Al-Qashsash ayat 26 dan juga dalam Qs. Yusuf ayat 55 sebagaimana yang
215
Sukarji dan Umiarso, Ibid., h. 75.
115
Artinya :
“ Salah seorang dari kedua wanita itu berkata : “ Ya bapakku ambillah ia sebagai orang
yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (Q.S.
Qashash,[28]:(26)). 216
Ayat Al-qur`an, hadis Nabi, perkataan sahabat nabi atau perkataan ulama yang
adalah :
1. Surat al-Hasyr : 18
Artinya :
216
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.388
217
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.242
116
Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr,[59]:(18)).218
memikirkan masa depan. Dalam bahasa manajemen, pemikiran masa depan yang
dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis disebut dengan perencanaan
(planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena sebagai pengarah bagi
suatu urusan diberikan kepada seseorang yang bukan ahlinya maka tunggulah
perkara kepada sesorang yang profesional. Selain itu kata-kata Fantadzhir al-
sa‟ah diucapkan dua kali sebagai petanda betapa urgennya keahlian atau
pekerjaan atau tanggung jawab yang menyangkut persoalan orang banyak. 221
Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah bersabda : Berikanlah gaji /upah pegawai
Hadis ini memerintahkan kepada kita untuk memberikan upah, gaji, insentif atau
menunggu satu bulan sekali atau satu semester sekali dan seterusnya. Dengan
pengertian lain, hadits tersebut berisi pendidikan penghargaan, dan dalam me-manage
221
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 22
118
suatu lembaga termasuk lembaga pendidikan Islam, penghargaan itu sangat kondusif
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak
kamu keejakan ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S. al-Shaff [61]:(2)).223
yang sekarang populer dengan istilah konsistensi. Sikap konsistensi bagi manajer
adalah suatu keharusan sebab dia sebagai pemimpin yang dianut bawahannya.
Ayat ini juga dapat difahami bahwa seorang manajer tersebut harus jujur dalam
yang ia lakukan akan sia-sia. Disamping itu, ayat ini juga menunjukkan konsep
tiada dusta diantara kita. Konsep itu merupakan konsep dasar yang harus
Dari umar ibn al-Khaththab, dia berkata : koreksilah dirimu sekalian sebelum
menunjukkan adanya evaluasi bagi siapapun, baik itu personal maupun berupa
222
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 24
223
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.551
224
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 2
119
organisasi. Maka seorang manajer harus ber-musahabah dalam segala kegiatan
Artinya :
225
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid.,h. 2
226
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah sebuah kajian Historis dan
Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.219
227
Sabah Alorfi, “ Human resource management from an Islamic perspective”, online
Journal of Islamic and human Advanced Research 2 (2012) 86-92. https://www.sign-ific-
ance.co.uk/index.php/JIHAR/article/ (accesed April 11, 2016).h. 91
228
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.23
120
“ Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji.” (Q.S. Ibrahim,[14]:(1)).229
Rasul dan para sahabat telah menggunakan manajemen untuk mengatur kehidupan
dan bersandar pada pemikiran manajemen Islam yang bersumber dari Al-qur`an
Al- Ali defined in his book ( the management in Islam ) the most important
229
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.255
230
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.61
231
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.219
232
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.220
121
a. Effectife management.
dengan teori lain adalah fokus dan konsen teori Islam terhadap segala variabel
dalam Islam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana tidak
233
Sabah Alorfi, “ Human resource management from an Islamic perspective”, online
Journal of Islamic and human Advanced Research 2 (2012) 86-92. https://www.sign-ific-
ance.co.uk/index.php/JIHAR/article/ (accesed April 11, 2016).h. 87
234
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.235
235
Al-qur`an, 89(al-Fajr) : 27 ; 91 (al-Shams) : 7-8
236
Al-qur`an, 4:28; 10 (Yunus):12; 16 (al-Nahl):78;32(al-Sajadah):7;dst.
237
Al-qur`an, 2 (al-Baqarah):21,165,168 ;4 (al-Nisa):1; 49(al-Hujurat):13; dst.
238
Al-qur`an, 6 (al-an‟am):112,128;17(al-Isra):88;51(al-Zariyat):56.
239
Al-qur`an, 2 (al-Baqarah):60;6(al-An‟am):112,130;51(al-Zariyat):56.
240
Al-qur`an, 18 (al-Kahfi):110;30(al-Rum):20;41(Fussilat):6.
122
Adam242, Di atas semua itu, secara fungsional, manusia disebut sebagai Abdullah (Hamba
Allah) dan khilafatullah fi al-ard (khalifah Allah di muka bumi). Manusia merupakan
diantara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi. Allah
Ayat di atas dipertegas dengan ayat lainnya dala surah Al-An‟am : 165
241
Al-qur`an, 5 (al-Maidah):27;7(al-A‟raf):26,27,31,35,172; 17 (al-Isra):70;36(Yasin):60;
19 (Maryam):58; Lihat lebih lanjut: 6 (al-An‟am):83-90; 17 (al-Isra):3-6.
242
Al-qur`an, 19 (Maryam):30;72 (al-Jin):19.
243
Departemen Agama RI, Al-qur`an dan Tafsirnya ( Edisi Revisi 2008), h. 89-90
123
Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia
meninggikan sebagian kamu atas sebagian ( yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamuï. Sesungguhnya Tuhanmu
sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha
Penyayang. 244
Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tinggi dan luhur.
Oleh karena itu manusia dikarunai akal, perasaan dan tubuh yang sempurna.
Artinya : Dan aku tidak menciptakahan jin dan manusia melainkan supaya
berkewajiban hanya beribadah kepada-Nya. Hal itu memberikan konskuensi bahwa apa
244
Departemen Agama RI, Al-qur`an dan Tafsirnya, ( Edisi Revisi 2008), h.345-346.
245
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.597
246
Veitzal Rivai Zainal , Islamic Human Capital Management( Manajemen Sumber
Daya Insani),( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), h. 4
247
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.523
124
pun aktivitas kita harus senantiasa dalam koridor aturan yang telah Allah tentukan.248
Berkaitan dengan ini, Allah telah memerintahkan dalam surah Al-An’am : 162
Artinya :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untu manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkardan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (Q.S. Ali-Imran,[3]:(110)).250
248
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 1
249
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.150
250
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.64
125
Artinya :
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir,
maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri, dan kekafiran orang-orang yang
kafir tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (Q.S.
Fatir,[35]:(39). 251
(Abdullah) dan Khalifah Allah (Khalifatulloh) di muka bumi. Manusia diberikan potensi
oleh Allah SWT berupa naluri beragama sejak manusia itu dilahirkan. Potensi ini disebut
251
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.439
252
Fitrah Allah maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama yaitu agama tauhid.
253
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 407
126
Rasulullah Saw juga mempertegas bahwa selain memiliki potensi fitrah, manusia
juga memiliki potensi kesucian, yaitu bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci.
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : “Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata :
Rasulullah Saw bersabda : setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi.”(HR. Al-
Bukhari).
beragama dan memiliki potensi fitrah yang suci yang dapat dikembangkan menjadi
manajemen pendidikan.
127
4. Kultur komunitas ( pimpinan dan pegawai) lembaga pendidikan Islam.
Posisi dan bahan fungsi bahan-bahan keilmuan manajemen Pendidikan Islam dalam
yaitu :
Islam.
relevan. 255
254
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam : Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga,2008), h. 11-12.
255
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen Pendidikan Islam
128
Menurut Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, manajemen
kegiatan eksperimen yang pada gilirannya melahirkan teori atau ilmu manajemen
Islam bisa dilakukan dengan cara : pertama, cara deduksi, yakni dimulai dari teks
wahyu atau sabda rasul (hadits) kemudian ditafsirkan secara kontekstual, dari sini
maka selanjutnya muncul teori manejemen penddikan Islam tingkat Ilmu. Apabila
pendidikan Islam.
dan kultur, yang tidak sekedar bersifat justifikasi, jika tidak berlawanan, maka
METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Pengumpulan Data
pada bahan bahan koleksi perpustakkan saja tanpa memerlukan riset lapangan. 257
Setidaknya ada tiga alasan penelitian dibatasi oleh studi pustaka saja, yaitu:
Pertama, karena persoalan penelitian tersebut hanya bisa dijawab lewat penelitian
pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari riset lapangan.
Kedua, Studi pustaka diperlukan sebagai salah satu tahab tersendiri, yaitu studi
pendahuluan (Prelimanry research) untuk memahami lebih dalam gejala baru yang
256
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan : (Yayasan obor Indonesia :Jakarta ,2004),
h. 3
257
Ibid., h. 2
130
Diantara ciri studi kepustakaan yaitu pertama peneliti berhadapan langsung
dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari
lapangan atau saksi mata (eyewitness) berupa kejadian, orang atau benda lainnya.
Kedua, data pustaka siap pakai. Ketiga ialah bahwa data pustaka umumnya
adalah data sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari
tangan kedua dan bukan data orisil dari tangan pertama di lapangan. Keempat
adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.258 Tahap
penelitian. 259
Data-data primer diperoleh dari buku-buku tafsir maupun hadis dan data
kajian masalah sehingga teori manajemen sumberdaya manusia dengan ayat Al-
258
Ibid., h. 4
259
Ibid., h. 17
131
2. Analisis Data
saat penelitian dilakukan.260 Studi deskriptif mencoba untuk mencari suatu uraian
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis),262
yaitu suatu analisis data yang sistematis dan objektif. Analisis isi adalah suatu
Adapun tahapan analisis isi yang ditempuh penulis adalah dengan langkah-
langkah :
1. Menentukan permasalahan
metode mencakup :
260
Arief Furhan, Pengantar penelitian Dalam Pendidikan, (Pustaka Pelajar:Yogyakarta
,2004), h.447.
261
Supranto, Metode riset (Aplikasinya dalam pemasaran),(Rineka Cipta : Jakarta, 2003),
h.58
262
Pengertian tentang content analysis : Analisis isi adalah metode ilmiah untuk mempelajari
dan menarik kesimpulan atas suatu fenomena dengan memanfaatkan dokumen(teks).
263
Klaus Krippendorff, Analisis Isi : Pengantar teori dan dan metodologi, (Rajawali Press,
1993), h.15
132
a. Menentukan metode pengukuran dan prosedur operasionalisasi
konsep.
pengambilan sampelnya.
4. Analisis data
5. Interpretasi data.264
Islam”. Namun, pembahasan yang secara khusus fokus pada perspektif Islam
264
Burhan Bungin (Ed), Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis Ke Arah
Ragam Varian kontemoporer, (Jakarta : PT Raja Grafindo persada, 2004), h.139-142.
133
Sepanjang pengetahuan peneliti, ada beberapa sarjana atau individu yang
makalah.
manajemen sumber daya insani dalam karyanya adalah prof. Veithzal Rivali
diterbitkan Rajawali Pres tahun 2014. Kehadiran buku ini diilhami oleh berbagi
bidang manajemen dan bisnis islam, disertai sentuhan wahyu Allah serta hadis.
dengan disertai sentuhan Islam dengan mengacu pada Al-qur`an dan hadis.
Buku ini memberikan kontribusi penting bagi pembukaan perspektif baru dalam
134
1. Akil Lutfi AlKhasawneh, Hamdan Rasheed Al-Jammal dan Mashael Al-
Qur'an, yang membentuk arti umum, yaitu manusia dan elemen manusia.
waktu dan cakupan tempat, dan ini tidak berubah, karena diwahyukan oleh
2. Aisha Salim Juma Alarimy. 266 Hasil penelitiannya yaitu Manajemen SDM
dalam Islam berasal dari prinsip-prinsip Islam yang dituntun oleh Al Qur'an
dan Sunnah. Secara umum manusia tidak bisa dintuntun oleh apa yang
mereka pikir benar tetapi mereka membutuhkan tuntunan ilahiah dari Allah
pendekatan-pendekatan Islam.
265
Akil Lutfi AlKhasawneh and others, “Human resources stature from the Islamic
perspective, Internasional Jurnal of Academic Research in Buness and Social Sciences, vol, no 12
( Dec 2015) , http : // www.hrmars.com / (accesed April 10, 2016).
266
Aisha Salim Juma Alarimy, “Islamic and western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach” Inter nasional Journal of Information and
Busines Managemen, vol.39 No.1.( July 2015), http : // www. Jitbm.com (accesed April 10, 2016).
267
Abdurezak A. Hashi and Bashiir A, Conference paper: Internasional conference on
Human Capital Development, by UMP, Kuantan Pahang, Malaisya. “ Human capital development
from islamic, May 25-27, 2009.
135
mendahulukan kebutuhan biologis manusia hingga menggunakan tenaga kerja
dengan prinsip metafisis dan nilai etis yang permanen dan stabil.
SDM Islam. Hasil dari penelitian ini yaitu SDM harus dikelola berdasarkan
Al Qur'an.
adalah organisasi Islam, dimiliki dan dikelola oleh seorang muslim. Mereka
Islam. Terungkap juga bahwa tiga aspek dari keadilan organisasi dan
http://irep.iium.edu.my/23273/2/Human_Capital_Development_from_an_Islamic_Perspectie.
pdf (accesed April 10, 2016).
268
Parvaneh Adelzadeh, ” Management of human resources from holy qur'an perspective”,
Kuwai chapter of Arabian Journal of Business and managemen Review Vol.2 no.4; Dec.2012,
http://www.omicsonline.com/open-access/2224-8358/2224-8358-2-239.pdf (accesed April 11,
2016).
269
Junaidah Hasyim, “ The quran-based human resource management and its effects on
organisational justice, job satisfaction and turnover intention,” The Journal of Internasional
Managemen Studies, Volume 3, number 2, August, 2008.
http://www.jimsjournal.org/21%20Junaidah%20Hashim.pdf (accesed April 12, 2016).
136
6. Mohd Syahrir Bin Ahmad Razimi, Murshidi Noor dan Norzaidi Mohd
hubungan karyawan
7. Paper Mohamed Brainine dan David. 271 Kesimpulan dari penelitian ini
negara-negara Arab dibentuk dan dipengaruhi oleh norma dan nilai budaya
8. Rafiu Wasiu Kehinde dan Ahmad Abdul Malik. 272 Dalam jurnal ini
270
Mohd Syahrir Bin Ahmad Razimi and others, “ The concept of dimension in human
resource management from Islamic management perspectiv.” Jurnal Middle-East Journal of
Scientific Reseach 20(9) : 117582,2014. http://www.idosi.org/mejsr/mejsr20(9)14/31.pdf
(accesed April 12, 2016).66
271
Mohamed Brainine and David Pollard “Human resource management with Islamic
management priciples: a dialectic for a reverse diffusion in management.”
http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/00483481011075576 (accesed April 12, 2016).
272
Rafiu Wasiu Kehinde and Ahmad Abdul Malik, “ Islamic management perspective of
human and material resource,” online Journal of Humanities and Social Science , Volume 19,
issue 6, Ver.IV (jun.2014), PP 42-50. http : // www.iosrjournals.org (accesed April 11, 2016).
137
“Organizational Development through Islamic Management”, sebuah model
9. Sabah Alorfi. 273 Jurnal ini Membicarakan ranah manajemen sumber daya
manusia terkait dengan prinsip agama Islam dan hasil penelitian ini yaitu
berikut ini adalah beberapa dasar daripada manajemen SDM dalam Islam
10. Siti Akmar Samah, Kamaruzman jusoff, Moh Roslan Nor dan Ishak
273
Sabah Alorfi, “ Human resource management from an Islamic perspective”, online
Journal of Islamic and human Advanced Research 2 (2012) 86-92. https://www.sign-ific-
ance.co.uk/index.php/JIHAR/article/ (accesed April 11, 2016)
274
Siti Akmar Samah, and others “ Prophetic best practices in business for human capital
development,” GJAT/Desember/Vol Issue ISSN : 2232-0474/e-ISSN :2232-048,www.gjat.my
(accesed April 12, 2016).
138
Kesejahteraan
karyawan
Performa dan
Spiritualitas Perasa arti atau produktifitas
tujuan yang meningkat
Perasaan
keterkaitan dan
komunitas
Spritual,Etis dan
Kesadaran sosial
Profesionalisme Komersialisasi
139
Setelah melakuka analisa mendalam terhadap jurnal-jurnal dan artikel tersebut,
penulis melihat masih ada celah yang luas untuk membahas lebih dalam mengenai
konsep manajemen sumberdaya manusia perspektif Islam yang dapat digali dari
ini.
diantaranya adalah sebuah disertasi dari program pasca sarjana Institut Pertanian
Bogor, tahun 2011, Karya Popy Novita Pasaribu yang berjudul Model
penelitian tersebut perspektif Islam tentang sumber daya manusia belum di bahas
secara mendalam.
Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam, dari Program Pasca Sarjana
pendidikan sebagai hasil kajian Al-qur`an maupun Al-Hadits dan juga dibahas
275
http://elibrary.sb.ipb.ac.id/files/disk1/24/mbipb-12312421421421412-popynovita-1170-
s5-1dm-05-p-n.pdf di unduh 25 April 2016
140
mengenai upaya membangun manajemen sumberdaya Qur‟ani didalam
manusia dan relevansinya dengan teori manajemen modern yang difokuskan pada
bidang pendidikan Islam, dikaji dalam kajian Al-qur`an dan Hadis. Dalam
penelitian ini akan dicari, digali dan dianalisis konsep manajemen sumberdaya
sumberdaya manusia Islam yang dianggap lebih relevan dikaitkan dengan konsep
manajemen modern.
276
www. Acacemia edu. Com, di download tanggal 29 Apri 2016.
141
BAB IV
A. Buku Referensi
manajemen sumber daya manusia yang memiliki pengalaman lebih dari tiga
puluh tahun. Buku ini memberikan ulasan secara komprehensif teori dan
praktek Manajemen Sumber Daya Manusia pada era manajemen modern, yang
(passionate) bila diisi oleh para pemimpin dan karyawan yang memiliki ruh
syariah, yang hidupnya berorientasi pada kehidupan yang sejati, akherat kelak
Terminologi ini lebih luas dan dalam jika dibandingkan dengan istilah
dan tidak bebas nilai. Pendekatan bahasan yang merujuk pada Al-qur`an dan
efektif dan bernilai. Buku ini dilengkapi dengan contoh praktis penerapan
manajemen sumber daya manusia dalam perspektif syariah yang mudah dan
bisa diterapkan.
142
2. Islamic Human Capital Management (Manajemen Sumber Daya Manusia
Insani)
Karya Prof. Dr. Veithzal Rivai Zainal, S.E., M.M., MBA, Prof. Dr. Salim
Basalamah, S.E, MS dan Dr. Natsir Muhammad, S.E., M.M. Buku ini mengajak
sendiri.
Buku ini hadir didorong oleh keprihatinan mendalam dari penulis, bahwa
banyaknya kalangan yang sepatunya menjadi khalifah di muka bumi ini, tetapi
sebagai khalifah di muka bumi yang memiliki potensi besar dalam menentukan
nilai manusia sebagai sumber daya insani yang islami agar dapat memberikan
Berbasis Syariah
Buku ini ditulis oleh Ust.Abu Fahmi, Ir. Agus Siswanto, M.E.I, Ir.
Muhammad Fahri Farid, M.M dan Arijulmanan, s.s, M.H.I. Buku ini ditulis
143
oleh penulis penulis yang berpengalam di bidang HRD berbasis spiritual. Buku
ini berisi tentang pengaturan SDM syariah agar senatiasa memiliki jiwa amanah
Secara umum, SDM syariah memiliki nilai nilai universal yang selaras
dengan bisiness ethic dari seluruh penjuru dunia. SDM syariah harus menjadi
percaya diri dan bisa diandalkan. Semua itu lahir dari prophetic value sebagai
efek positif tauhid yang hanif dalam keyakinan Islam. SDM syariah harus
Buku ini ditulis oleh Ahmad Ibrahim Abu Sinn. Buku ini diterjemahkan
dari buku aslinya Al-Idarah fi Al-Islam oleh Dimyauddin Djuwaini. Buku ini
bersumber dari nilai-nilai syariah Islam yang masih autentik. Selain itu
Buku ini terdiri dari dua pokok bahasan. Pembahas pertama adalah
diatas muka bumi, tugas negara dalam Islam, tonggak sejarah manajemen
Islam, public duties and utilities. Pembahasan kedua terdiri kegiatan manajemen
144
5. Muhammad SAW the Super Leader Super Manager
Buku ini ditulis oleh Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. Metodologi
yang diterapkan dalam penulisan buku ini adalah sebagai berikut : pertama kali
ayat ayat Al-qur`an, musnad-musnad dan sunah hadits, buku buku sirah, maghazi
wa siyar, kitab-kitab syama‟il, buku buku tentang haramayn, buku sejarah, kitab
perjalanan hidup pribadi, keluarga, bisnis, sosial, politik, militer, hukum dan
harapan teritorial suri tauladan Rasululloh SAW tidak lagi dalam masjid dan
Buku karya Sukarji dan Umiarso. Buku ini disusun berdasarkan keinginan
pendidikan Islam. Titik temu antara keduanya akan terpaut pada sisi pencapaian
secara efektif dan efiesien tujuan pendidikan Islam dengan membangun manusia
Buku ini terdiri atas tujuh bab dengan ciri khas masing-masing. Pada bab I
145
penulis mencoba mendeskripsikan tentang pemetaan diskursus proses manajerial
dalam pendidikan Islam. Bab II, penulis menguak tentang manajemen pendidikan
yang sangat ideal, Bab III menyajikan tentang pendidikan Islam secata umum.
Bab IV merupakan bab yang menjadi substansi buku gradual ini yang didalamnya
mengkaji tentang sisi penting tata kelola potensi pendidikan untuk mencapai
adalah penutup yang didalam nya penulis secara parsial memberikan rekomendasi
ini merupakan buku kolaborasi yang ditulis oleh dua penulis yang memiliki latar
sumbangsih pemikiran dalam kaitanya manajemen pendidikan yang lebih luas dan
mendalam.
Impact).
Buku ini ditulis oleh Justine Mercer, Bernard Barker dan Richard Bird.
This book providesan holistic, reseach-based in human resource management
( HRM) within of the core ideas and key debates in human resource management(
HRM) within the education sector. It has been written to help practitioners,
146
students and academics develop an approprite conseptual framwork within which
to offer readers a clearly articulated critical stance. It challenges the normative
best-practice paradigm that dominates the field of HRM in educational, and in its
place develops a consistent alternative perspective that takes full account of
recent nasional and internasional trends.
Buku ini ditulis oleh Gary Dessler. Buku ini memberikan suatu pengantar
di tempat kerja. Seluruh manajer tidak hanya manajer SDM membutuhkan dasar
kuat dalam konsep dan tehnik manajemen SDM untuk melakukan pekerjaan
mereka secara efektif. Dengan demikian akan ditemukan penekanan pada materi
Buku ini dilengkapi fitur fitur yang sangat membantu bagi para pembaca
untuk lebih memamami penerapannya dalam dunia nyata. Selain itu dilengkapi
dengan berbagai latihan dan soal yang dapat digunakan mahasiswa untuk melatih
147
11. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia
hidup di negara nomor 7 luasnya di dunia dan kaya dengan sumber daya alam,
akan tetapi sebagian masih hidup miskin dan primitif. Mereka kurang kompetitif
Indonesia. Hanya dengan cara tersebut SDM Indonesia dalam 10 tahun medatang
dunia.
berbagai teori yang membentuk tubuh, tulang dan otot ilmu tersebut. Buku ini
buku ini membahas aplikasi MSDM dalam praktek penerapannya dalam dunia
penelitian MSDM yang dilakukan oleh para pakar di berbagai negara yang dapat
148
digunakan menumbuhkan ide untuk melakukan penelitian MSDM di Indonesia.
12. Manajemen Sumber Daya Manusia ( Membangun Tim kerja yang solid
Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela. Buku ini ditulis
Tim Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja. Penekanan pada tim kerja
dipandang perlu mengingat sekalipun pegawai sangat trampil, sangat disiplin dan
berkomitmen pada pekerjaanya, tetapi kinerja organisasi yang optimal tidak dapat
dicapai jika hanya mengandalkan dirinya. Oleh sebab itu, manusia harus dapat
bekerja sama dengan baik dalam tim kerja. Apabila tim kerja memiliki kinerja
Pembahasan buku ini dibagi dalam lima bagian. Bagian pertama disajikan
pengelolaan SDM dalam organisasi. Bagian kedua Perencanaan SDM terdiri dari
organisasi. Bagian ini diakhiri denga Rekrutmen dan seleksi. Selanjutnya, bagian
Bagian keempat adalah Pembinaan SDM, bagian kelima Membangun Tim Kerja
untuk Kinerja.
149
13. Manajemen Sumber Daya Manusia
Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. Dalam buku ini
mikro, yaitu mambahas konsep, teori, metode dan langkah langkah dalam
sumber daya manusia bagi setiap jenis organisasi dan diakhiri dengan pembahasan
Buku ini ditulis oleh Imam Gunawan dan Djum Djum Noor Benty.
Pembahasa buku ini adalah tiga bidang kajian besar yang dikaji dalam ilmu
kepemimpinan pendidikan.
Ketiga bidang tersebut diuraikan lebih lanjut, buku ini membahas tentang
150
15. Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan
Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Sedarmayanti, M.Pd., APU. Buku ini
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada
151
B. Pemaparan Hasil Penelitian
pendidikan Islam. Islam mengajarkan kita tentang studi perencanaan secara jelas
terperinci dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber segala ilmu yang
yang teliti ini, banyak terdapat di dalam Al-qur`an, baik secara tegas maupun sindiran
(kinayah) agar sebelum mengambil sesuatu tindakan haluslah di buat perencanaan. 278
dalam Al-qur`an, salah satunya dalam surat al-Hasyr ayat 18 yang menyatakan bahwa :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
277
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen pendidikan Islam,
(Yogyakarta : 2014), h. 29
278
Ibid., h. 29
152
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan ( Q.S. Al-Hasyr,[59]:(18)). 279
diturunkan sesudah surat Al Bayyinah. Dinamai surat Al Hasyr (pengusiran) diambil dari
perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan
kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar
kota Madinah.
Kata-kata ‘ghad’ sendiri dalam bahasa Arab berarti besok. Beberapa ahli ta’wil
menyatakan dalam beberapa riwayat : Allah senantiasa mendekatkan hari kiamat hingga
menjadikannya seakan terjadi besok, dan ‘besok’ adalah hari kiamat. Ada juga yang
mengartikan ‘ghad’ sesuai dengan makna aslinya, yakni besok. Hal ini bisa diartikan juga
bahwa kita diperintahkan untuk selalu melakukan introspeksi dan perbaikan guna
mencapai masa depan yang lebih baik. Melihat masa lalu, yakni untuk dijadikan
pelajaran bagi masa depan. Atau juga menjadikan pelajaran masa lalu sebuah investasi
untuk hari esok pada firman Allah tersebut dapat kita tafsirkan dan kita buktikan bahwa
dalam kehidupan di dunia maupun untuk kehidupan di akhirat. Dalam tafsir Ibnu Katsir
279
Al Qur‟an dan Terjemah, (Jakarta:Al-Fatih, 2009), h.548
153
menjelas kan bahwa intropeksilah diri kalian sebelum kalian diintropeksi dan lihatlahlah
amalan apa yang telah kalian simpan untuk bekal hari kiamat.280
ketakwaan kepada Allah SWT, dimana proses kehidupan manusia tidak boleh sama
memperhatikan dari setiap perbuatan yang dia kerjakan, serta harus mempersiapkan
diri (merencanakan) untuk selalu berbuat yang terbaik demi hari esok.
Prof. Dr. Quraish Shihab dalamnya tafsir “al-Misbah” nya, menafsirkan bahwa
memikirkan terhadap dirinya dan merencanakan dari segala apa yang menyertai
kehidupan ini.
َا هللاُٞارهوٝ : َُّٙللاَ } ؛ ٓؼ٘ب اْ هُٞاْ ارهوَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِب اُهنَٜ ُّ٣َبأ٣ { : ٠َُُ ر َ َؼبُُْٚٞ َه
ْ َٓ ٌ هٓب هَله
} ذ ُِـَ ٍل ٌ ظ ْو َٗ ْلُ َ٘ ُْزَٝ { ، ٚ٤ٕاعز٘بة َٓؼبٝ ِٚ ٚثؤكاء كوائ ِ
ٍ هب، بُٜثوُٞ٣ ً ِّئب٤ٍ َ ًػٔال َ ّب أٜ٤٘غ ِ ُ٣ ً ٕب ُِؾب َ ًػٔال َ بٓ ِخ٤ّ اُوٞ٤ُ ِ ١؛ أ
.)ٍب ًَـَلَٜ َِ َع َؼ٠ػخَ َؽزه َ َب ة اُ ه ُ ُوَ ِ ّو٣ ُ ( َٓب ىَ ا ٍَ هللا: َٖاُؾ
ُ
} ََُِٕٞٔ و ثِ َٔب ر َ ْؼ٤ اْ هُٞارهوَٝ {
َّللاَ اِ هٕ ه
ٌ َِّللاَ َفج
280
Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir, (Cet; IV, Jakarta:
Pustaka Ibnu Katsir, 2011), h. 36
154
Artinya :
Firman Allah (Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah) makusudnya
bertaqwa pada allah dengan cara menunaikan kewajibanNya dan menjauhhi
laranganNya (dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok) maksudnya hari kiamat amal kebaikan yang akan menyelamatkan atau
amal amal kejelekan yang akan membinasakannya berkata Al Hasan ( senantiasa allah
mendekatkan hari kiamat sehingga menjadikannya seperti besuk akan terjadi) (dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan).
ُ ْ٘ َ ُْزَٝ َّللا
ْ َٓ ظ ْو َٗ ْلٌ َٓب هَله
ِّ ْٞ َ٤ُِ "ٍذ ُِـَل ا هُٞا ارهوَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِب اُهنَٜ ّ٣ََب أ٣
Artinya : (Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok) yakni untuk
menghadapi hari kiamat (dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
281
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Op Cit., h. 86
282
Mujamil Qomar. Manajemen Pendidikan Islam (Surabaya : Erlangga), h. 30
155
serta memiliki manfaat.283 Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan
perbuatan yang tidak pernah direncanakan. 284
Ayat di atas menunjukkan tentang tiga hal, yang pertama adalah perintah untuk
bertakwa artinya kerjakanlah apa yang diperintahkan dan tinggalkanlah apa yang
untuk akhirat (masa depan) yang dapat member manfaat kepada kita pada hari hisab
berencana dan mengumpulkan bekal untuk hari akhir nanti. Ketiga, pengawasan Allah
mengetahui segala keadaan kita. Sedikitpun tidak ada yang luput dari pandangan-Nya.
283
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Op Cit., h. 29
284
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Op Cit., h. 29
285
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 67
156
Yusuf berkata : “ Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa;
Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk
َ٣ِٝ ْ ر َؤ٢
َ ِٛ َٝ َٖ كَأَثًب" ُٓزَز َب ِث َؼخ٤ٍِِ٘ ٍجْغَ " اٞػ ُ اى َه ْ ١ ْ َ َٕ " أُٞ"هَب ٍَ ر َْي َهػ
" ُِئ هَالٍُِٚ ْ٘جُ ٢ُِ "كًُٙٞ اُرْ ُو١ ْ َ ُ" أٖٙٝ ْلر ُ ْْ كَنَ ُه
َ َ َٔبٕ "كَ َٔب َؽ ّ ِ َُجْغ ااُ ه
ُ َٕ " كَب ْك ُهًُُِٞ ْ ال ِٓ هٔب ر َؤ٤
ٍُٙٞ ً ِِ َ"اال هَل ه ُ َ ْل٣
Artinya :
(Yusuf berkata, "Supaya kalian bertanam) artinya tanamlah oleh kalian (tujuh tahun
lamanya sebagaimana biasa) yakni secara terus-menerus; hal ini merupakan takbir
daripada tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk (maka apa yang kalian panen
hendaklah kalian biarkan) biarkanlah ia (dibulirnya) supaya jangan rusak (kecuali sedikit
untuk kalian makan) maka boleh kalian menumbuknya.
menghadapi suatu masa tujuh tahun lamanya penuh dengan segala kemakmuran dan
merasa senang dan bahagia. Maka hendaknya mereka menggalakkan rakyat untuk
bertanam dalam masa tujuh tahun itu. Hasil dari tanaman itu mesti disimpan, gandum
untuk dimakan sekadar keperluan saja. Setelah masa itu, akan datang masa yang penuh
kesengsaraan dan penderitaan selama tujuh tahun pula. Pada waktu itu, ternak habis
Sumber-sumber air menjadi kering dan rakyat menderita kekurangan makanan. Semua
286
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.241
157
simpanan makanan akan habis, kecuali tinggal sedikit untuk dijadikan benih. Kemudian
setelah itu, maka datanglah masa hidup makmur, aman dan sentosa. Di masa itu bumi
menjadi subur, hujan turun sangat lebatnya, manusia kelihatan beramai-ramai memeras
anggur dengan aman dan gembira. Mereka telah duduk bersantai menikmati buah-
buahan hasil kebunnya bersama anak-anak dan keluarganya. Itulah ta’bir dari mimpi
raja.
Berdasarkan ayat tersebut, kita ketahui bahwa tujuan jelas dan terbatas, yaitu
panen yang melimpah selama tujuh tahun untuk menghadapi tujuh tahun berikutnya di
masa susah/ paceklik sambil menanti tahun yang padanya manusia diberi hujan dengan
Ayat lain yang menyatakan penting perencanaan adalah Al-qur`an Surat al-Anfâl
8 ayat 60
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
158
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan).”
adalah untuk “menggetarkan musuh” (irhâb al‘adu), bukan untuk menindas, atau
menjajah, bukan pula untuk dimaksud melakukan agresi. Untuk mewujudkan hal itu,
maka segala kemungkinan (imkâniyât) sumber daya (quwwah) mesti direncanakan dan
dipersiapkan untuk mencapai tujuan tersebut, baik sumber daya manusia ataupun
materi Perencana mesti membangun dan menetapkan tujuan, yaitu statemen tentang
apa yang akan diperlukan, apa yang akan dicapai dan kapan pencapaian itu. 287
menafkahkan harta pada jalan Allah. Menginfakkan harta benda merupakan bentuk
ibadah yang mudah bagi orang-orang yang tidak dihinggapi ketamakan terhadap dunia
dan yang tidak mengejar dunia, tetapi merindukan akhirat. Allah telah memerintahkan
kita untuk menginfakkan sebagian dari harta kita untuk menjauhkan cinta dunia.
Menginfakkan harta benda merupakan sarana untuk membersihkan diri dari sifat tamak.
Tidak diragukan lagi bahwa bentuk ibadah ini sangat penting bagi orang-orang yang
287
Media.neliti.com/media/publications/56861-ID-perencanaan-dalam-perspektif-manajemen-
i.pdf. diunduh 08 maret 2018
288
Media.neliti.com/media/publications/56861-ID-perencanaan-dalam-perspektif-
manajemen-i.pdf. diunduh 08 maret 2018
159
بٓخ٤ّ اُوٞ٣ ؾبٍت٣ ٕب هجَ أ٤ٗ اُل٢ كَٚؽبٍت ٗل
Artinya: Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menghitung-hitung amal
perbuatannya dan mempersiapkan amalan untuk hari esok” (HR. at-Turmudzi).289
Perintah untuk memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok,
dipahami oleh Thabathabai yang dikutip dalam Tafsir al-Misbah sebagai perintah untuk
evaluasi terhadap amal-amal yang dilakukan. Ini seperti seorang tukang telah
kekurangannya, sehingga jika tiba saatnya diperiksa, tidak ada lagi kekurangan dan
Selanjut perintah untuk memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari
٠ِٕ ٍ هللاٍٞ افن ه: ٍٔب هبٜ٘ هللا ػ٠ٙػٖ اثٖ ػٔو ه
ٝجت ا٣ب ًؤٗي ؿو٤ٗ اُل٠ كوبٍ ًٖ ك٠ٍِْ ثٌٔ٘جٝ ٚ٤ِهللا ػ
ٍٞو٣ ٔبٜ٘ هللا ػ٠ًٙبٕ اثٖ ػٔو هٝ ،َ٤ػب ثوٍج
ٖٓٝ يٙفن ٖٓ ٕؾزي ُٔوٝ ذ كال ر٘ظو أَُبء٤َٓاماا
)ٟ اُجقبهٙاٝري (هُٞٔ بري٤ؽ
Artinya: Dari Ibnu umar R.A. telah berkata bahwa rosulullah SAW telah memgang
pundakku lalu beliau berkata: “jadilah engkau didunia seolah-olah perantau (orang
asing) atau orang yang sedang menempuh perjalanan”, Ibnuumar berkata: “jika engkau
ada diwaktu sore maka jangan menunggu sampai waktu pagi dan sebaliknya, jika
engkau di waktu pagi maka jangan engkau menunggu sampai waktu sore dan
gunakanlah sehatmu untuk sakitmu, dan gunakanlah hidupmu untuk matimu.” (H.R.
Bukhori).
289
Muhammad bin I>‟sya Abu> „>sya, Al-Ja<mi as-Shahih ath-Tirmidzi, Juz IV (
Beirut ; Da>r Ihya> At-Tu>rats al-„Araby, t.th.), 638
290
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah,(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.130
160
Dari keterangan sarah hadis mengenai perkataan Ibnu Umar, dapat diketahui
bahwa dalam melakukan sesuatu pekerjaan atau amalan tidak boleh ditunda-tunda.
Apabila kita bisa melakukan sesuatu pekerjaan di waktu sore hari maka kita tidak boleh
menundanya hingga pagi hari, begitu juga sebaliknya, karena menunda-nunda pekerjaan
adalah hal yang tidak benar karena jika menunda-nunda pekerjaan maka pekerjaan yang
waktu sehatmu sebelum sakit dan hidupmu sebelum mati” dapat difahami bahwa
apabila kita dalam keadaan sehat maka kita harus memanfaatkan situasi tersebut,
karena melaksanakan amalan pekerjaan dalam keadaan sehat lebih mudah dari pada
dalam keadaan sakit begitu juga waktu hidup sebelum ajal menjemput. Maka dalam
Surat al-Hasyr ayat 18, surat Yusuf ayat 47, surat Surat al-Anfâl ayat 60, HR. At-Turmudzi
dan HR. Bukhori, penulis berpendapat bahwa terdapat kewajiban bagi manusia untuk
Allah SWT pun sungguh mutlak adalah zat yang Maha Perencana. Hal ini
diungkapkan dalam firman Allah SWT dalam Alqur‟an surah Al- Thariq [86] : 16
161
.ِٕٞٔؼ٣ ش ال٤ْ ٖٓ ؽٜل < أٍزلهع٤ً ل٤ًأٝ >
Artinya :
(Dan Aku pun membuat rencana pula dengan sebenar-benarnya) maksudnya, Aku
biarkan mereka bersenang-senang sesuka hatinya, tanpa mereka sadari bahwa hal itu
merupakan Istidraj dari Aku, yang kelak Aku akan mengazab mereka dengan sepedih-
pedihnya. (Tafsir Al-Jalalain, At-Tariq 86:16)
Selanjutnya di ayat lain yaitu dalam surah Ali Imran ayat 54 Allah berfirman
Ayat ini merupakan rentetan dari kisah Nabi Isa ketika menyeru kaumnya kepada
agama Islam. Dan ayat ini juga merupakan ancaman kepada orang kafir yang ingkar akan
Mereka merancang untuk menyalib dan membunuh Nabi Isa Walau bagaimanapun
perancangan mereka atau muslihat mereka di hancurkan oleh Allah, dalam ayat yang
seterusnya Allah menceritakan bagaimana Allah mematikan dan mengangkat Nabi Isa
rapi dan hebatnya urusan perancangan Allah demi untuk membatalkan urusan
291
https://wahdahperkongsian.wordpress.com/2011/04/27/allah-sebaik-baik-
perancang/ di unduh 08 maret 2018
162
Artinya:
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-
orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
Allah menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi, dan makhluk apa saja
yang tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang
memancarkan sinarnya diwaktu siang dan bulan yang menampakkan bentuknya yang
berubah-rubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat bagi manusia. Semua itu
diciptakan dengan penuh perencanaan yang sangat besar bagi kelestarian makhluk
semesta ini dengan bathil (sia-sia), akan tetapi didalamnya mengandung banyak sekali
hikmah.292
Rencana Allah sangatlah teguh sebagaimana Firman Allah dalam surah Al-
Qalam : 45
292
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid 8 ( Jakarta : DIPA Badan
Litbang, 2007), h.366
163
Artinya :
sangat teguh.293
َ ُ٣ ل َال٣ِّل
طبم ْْ هُٜ ِْ ِٜ ْٓ َ ْْ" أُٜ َُ ٢ِِ ْٓ ُ أَٝ "
َ "ٖ٤ِ َٓز١ِل٤ْ ًَ ٕ"ا
Artinya :
(Dan aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh)
dan aku tangguhkan mereka dan aku tundakan mereka dan aku perpanjang waktu
293
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 566
164
mereka dan itulah rencanKu dan tipudayaKu pada mereka, dan untuk itulah Allah
berfirman (Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh) yaitu bessar bagi orang yang
menyelisihi perintahKu dan mendustakan utusannKu dan berbuat maksiat padaKu.
Berdasarkan surah Al- Thariq : 16, surah Ali Imran ayat 54, Surah Shad ayat 27,
dan surah Al-Qalam : 45, penulis berpendapat bahwa sesungguhnya Allah mutlak Maha
Pembuat Rencana, Rencana Allah sangatlah teguh, rencana Allah tidak ada yang sia sia
melainkan penuh dengan hikmah, demikian halnya perencanaan Allah dalam mengatur
Artinya :
Kami berfirman : “Turunlah kamu semuanya dari surga itu ! Kemudian jika datang
petunjuk –Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak
ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati( Q.S. Al-
Baqarah,[2]:(38)).”294
294
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.7
165
خ٤اُؾٝ ٌ٤ِاثٝ
ُ اءٞؽٝ ُّ ؼب ً } ؛ آك٤ِٔ ب َعَٜ ْ٘ ِٓ ْاٞط ُ ِجْٛ { هُ َِْ٘ب ا
{ ، ٌٍ ٍٞهٝ ًزبة ٌ ١ } ؛ أًٟلُٛ ٢ِِّّ٘ٓ ٌُْ ٘ه٤َ ِؤْر٣َ { كَب ِ هٓب، ًٝٝاُطبٝ
ُ
ْْ ُٛ َالَٝ { ، َُِْٜزوج٣ ٔب٤ ك، } ْْ ِٜ ٤ْ َِػ
َ فٌ َْٞ كَالَ ف١ا َ َلُٛ كَ َٖٔ ر َ ِج َغ
.اٞ ٓب فِهل٠ِ ػ، } َُٕٞٗ ََؾْ ي٣
Artinya :
(Kami berfirman : “ Turunlah kamu semuanya dari surga itu), Adan dan Hawa dan Iblis
dan Ular dan berung Merak (Kemudian jika datang petunjuk –Ku kepadamu) kitab suci
dan utusan Allah(maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka )pada apa yang mereka hadapi (dan tidak pula mereka
bersedih hati) atas apa yang mereka tempati
َ ْؼ ِطق٤َ ُِ ُٙ ًؼب" ًَ هو َه٤ِٔ ب" ِٓ ْٖ ْاُ َغ٘هخ " َعَٜ ْ٘ ِٓ اٞط
" "كَب ِ هٓبِٚ ٤ْ َِ ػ ُ ِجْٛ "هُ َِْ٘ب ا
"ًٟلُٛ ٢ِّ٘ ِٓ ْْ ٌُ َ٘٤َِؤْر٣" اُيائِلَح َٓب ه٢هخ ِك٤ِٛ ْ ْو إ اُ هْ ُٕٞٗ ّ ا ْكؿَبِٚ ٤ِك
"كَ َال٢ِػز َ ِػ ِٔ ََ ث
َ طب َ َٝ ٢ِ" كَآ ََٖٓ ث١ا َ َلُٛ ٍ "كَ َٔ ْٖ رَجِ َغٍٞ ُ َهَٝ ًِز َبة
ا ْاُ َغ ه٘خُِٞ ْل ُف٣َ ْٕ َ ِف َوح ِثؤ٥ ْا٢َٕ " ِكُٞٗ َؾْ ي٣َ ْْ ُٛ َالَٝ ْْ ِٜ ٤ْ َِػ
َ فَْٞ ف
Artinya :
(objectives) apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka
pencapaian tujuan atau sasaran dan siapa yang akan melaksanakan tugas tugasnya.295
295
Sukarji dan Umiarso, Manajemen Dalam Pendidikan Islam, (Jakarta : Mitra Wacana
Media), h. 84
166
Secara deskriptif bisa dikatakan bahwa planning involves selecting objectives and
strategies, policies, programs, and prosedures for achieving them – either for the entire
enterprise of for any organized part thereof. Planing is, of course decision making, since
it involves selecting from among alternatives. 296 Ketika ditarik dalam konteks
pendidikan, maka perencanaan merupakan suatu bentuk aktivitas yang memikirkan dan
dan tujuan pendidikan,297 dan juga sebagai sejumlah kegiatan yang ditentukan
sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai
Thobari dan Tafsir Jalalain penulis berpendapat bahwa dalam membuat perencanaan
termasuk didalamnya perencanaan SDM maka harus merujuk pada petunjuk Allah.
Dengan mengikuti petunjuk Allah dan beriman dengan pengaturan Allah serta
kesalahan hingga mencapai tujuan hakiki perencanaan SDM sang Maha Pembuat
296
Harold Koontz, dkk., Management, ( New York : McGraw-Hill Book Company,1980),
h. 79
297
M. Ngalimin Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosda Karya, 2002), h. 16
298
Husaini Usman, Manajemen : Teori, praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2006), h.48
167
d. Perencanaan disertai dengan tawakal
ْٖ ِٓ اُِٞا ْك ُفَٝ اؽل ِ َٝ "ٓ ْٖ َثبة ِ ٖو ْ ِٓ "اُِٞ َال ر َ ْل ُف٢ ب َث ِ٘ ه٣َ ٍَ هَبَٝ "
َ " " أ َ ْككَغ٢ِ٘ َٓب أ ُ ْؿٝ"
"ْْ ٌُ ْ٘ ػ َ ْٖ٤ج ٌُ ْْ ْاُ َؼ٤ٖ ِ ُ اة ُٓزَلَ ِ ّوهَخ" ُِئ هَال رَْٞ أَث
ِاٗه َٔب مَ ُِ َيَٝ ْْ ٌُ ٤ْ َِػ
َ ُٙء" هَل َهه٢ْ ّ
َ " َّللا ِٓ ْٖ" ىَ ائِلَح "ٓ ْٖ ه ِ مَ ُِ َي٢ُِ ْٞ َِثو
صِ ْوذَٝ ِٚ هً ِْذ" ِثََٞ رِٚ ٤ْ َِػ َ " ٙؽْ لَٝ "ِ"اُ ُؾ ٌْْ هاال ِ هّلِلْ ّلَوَخ " ِا ِٕ" َٓب َ
Artinya: (Dan Yakub berkata, "Hai anak-anakku! Janganlah kalian masuk) ke
negeri Mesir (dari satu pintu gerbang, tetapi masuklah dari pintu-pintu gerbang
yang berlainan) supaya kalian tidak menjadi sial karenanya (namun demikian aku
tidak dapat menghindarkan) menolak (diri kalian) dengan melalui saranku ini
(dari takdir Allah) huruf min di sini adalah zaidah (barang sedikit pun) yang
telah ditakdirkan-Nya terhadap kalian; sesungguhnya hal tersebut hanyalah
terdorong oleh rasa sayangku. (Tiada lain) (keputusan hanyalah hak Allah)
semata (dan hanya kepada-Nyalah aku bertawakal) artinya hanya kepada-Nyalah
299
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.243
168
aku percaya (dan hanya kepada-Nyalah hendaknya orang-orang yang bertawakal
berserah diri.")
Selain dalam Al-qur`an, Hadis Nabi Saw pun menyatakan perencanaan disertai
، ٠ٍ َ ُٞٓ ُٖ ػ ْجلُ هللاِ ْثَ َؽلهصََ٘ب، ٢ ُّ ٓ ُْ ث ُْٖ ْاُ ُٔ ْ٘ن ِِه ْاُ ِؾيَ ِا٤ِٛ َؽلهصََ٘ب ِاث َْوا
َهخ٤َٓ ُ ػ ْٖ َع ْؼلَ ِو ث ِْٖ أَ ، َهخ٤َٓ ُ ث ِْٖ أٝػ ْٔ ِو َ ِْٖ ػ ْج ِل هللاِ ث َ ُْٖ ة ثٞ ُ ُ ْؼو٣َ ٢ِ٘ َ َؽلهص
، ِ ٍَ هللاٍٞ ُ ب َه٣َ : ُ هُ ِْذ: ٍَ ُ هَبْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ٙ ِ َهٝػ ْٔ ٍو َ ِٚ ٤ػ ْٖ أ َ ِثَ ،
َْ ً هََٞ رَٝ َبّٛ ْل٤ِ ثَ َْ َه: ٍَ هً َُ ؟ هَبََٞ أَرَٝ ٢ِأ ُ ْه ٍِ َُ َٗبهَز
Artinya :
Ada juga kata-kata mutiara (mahfudzat) tentang hal itu “Orang-orang yang
lemah mengimani nasib, sedangkan orang-orang yang kuat mengimani sebab dan
hasil”.“Jika kamu melakukan sesuatu maka fikirkanlah dahulu akibatnya.” (HR. Bukhari
Muslim).
adalah meletakkan tujuan-tujuan dalam sebuah program kerja yang dapat dilaksanakan
atau dengan kata lain memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan dan
300
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cid., h. 69
169
Maksudnya adalah menentukan langkah-langkah yang dapat membantu dalam
dari semua fungsi manajemen pendidikan Islam lainya.302 Pada kerangka ini yang
menjadi subjek manajemen pendidikan Islam adalah Abdullah yang dalam setiap
dengan tawakal kepada Allah hal ini senada dengan yang dikatakan Nabi Ya’kub AS
Apa yang dilakukan manusia itu, maka itu juga yang akan dipetik manfaatnya
dikemudian hari, Sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Al-Baqoroh : 202
Artinya :
301
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 69
302
Sukarji dan Umiarso, Op Cit., h. 87
303
Sukarji dan Umiarso, Op Cit., h. 87
170
mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan;
Artinya : Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Ayat tersebut mengunakan redaksi yang bersifat aktif ketika berbicara tentang
kebahagiaan akhirat, bahkan dengan menekanya untuk bersungguh dan dengan sekuat
tenaga berupaya meraihnya.305 Ayat ini bisa kita pahami secara konteks dan hal ini
menandakan bahwa segala sesuatu yang ingin kita capai harus di dasari dengan penuh
305
M.Quraish Shihab, Op Cit., h. 407-408.
172
Selanjutnya dalam surah Al An’am, 38 Allah berfirman :
Artinya : “Dan tidak ada seekor burung pun yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga)
seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab, kemudian
kepada Allah mereka dikumpulkan. (QS. Al An’am, 38).
Dari ayat tersebut dapat kita ambil makna yang tersirat, bahwasannya setiap mahluk
hidup memiliki aktivitasnya masing-masing, dan setiap aktivitas tersebut akan dicatat
dalam kitab amal perbuatan. Dari mulai yang terkecil hingga yang terbesar akan dicatat
secara rinci dan detail oleh Malaikat. Dan kelak buku amalan tersebut akan menjadi
saksi di Yaumul Hisab. Untuk itu perlu adanya perencanaan dalam melakukan suatu
aktivitas, karena manusia berbeda dengan mahluk hidup lainnya, manusia memiliki
aktivitas yang dinamis, berbeda dengan tumbuhan dan hewan. Karena manusia dibekali
oleh akal pikiran, hal ini merupakan faktor yang membedakan manusia dengan mahluk
173
Berdasarkan surah Al-Baqoroh : 202 merujuk pada Tafsir Ibnu Abas, Tafsir Jalalain
dan Tafsir Imam Thobhari maka penulis berpendapat bahwa apapun yang dilakukan
manusia itu, maka itu juga yang akan dipetik manfaatnya dikemudian hari demikian
halnya dengan hasil perencanaan SDM yang juga akan dipetik kemudian hari hasilnya.
mahluk hidup memiliki aktivitasnya masing-masing, dan setiap aktivitas tersebut akan
dicatat dalam kitab amal perbuatan. Dengan demikian dalam Islam setiap aktivitas
perencanaan SDM dicatat dalam kitab amal perbuatan, akan dihisab dan akan dipetik
f. Perencanaan yang dibuat adalah perencanaan yang baik dan dengan niat baik.
Artinya :
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu
semuanya kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang
keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. .( Q.S. Fatir,[35]:(10)) 306
306
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.435
174
Dalam tafsir Jalalain dituliskan
ِف َوح َك َال٥ ْاَٝ ب٤َ ْٗ ُّ اُل٢ِ ك١ ْ َ ؼًب" أ٤ِٔ لِلَفِ ْاُ ِؼ هيح َع
ل ْاُ ِؼ هيح َ ِ ه٣ُ ِو٣ َٕ" َٓ ْٖ ًَب
َٞ ُٛ َٝ َُِٚٔ ْؼ٣َ "ّت٤ِ اُط ٖ َؼل ْاُ ٌَ ِِْ ه ْ ٣َ ِٚ ٤ْ َُُ "اُٚ ِط ْؼ٤ِْ َ كِٚ طب َػ ِز
َ ُ هاال ِثْٚ٘ ِٓ ٍرََ٘ب
َٖ٣ِاَُهنٝ" َ ُِٚ ْو َج٣َ "ُٚ ْوكَؼ٣َ ٖب ُِؼ ْاُ َؼ ََٔ اُ هٝ" َ َبٛٞ َْٗؾَٝ َّللا هاال هََُٚال ا
ْٝ َ أٙل٤٤ِ ح ِٓ ْٖ ر َ ْوَٝ كَاه اُ٘ه ْل٢ ِ ِك٢ َٕ " ْاُ َٔ ٌَ َواد "اُ هَٝ ْٔ ٌُ ُو٣
ّ ّئ َبد" ِثبُ٘ه ِج٤ِ َ
َٓ ٌْوَٝ ل٣ِّل َ ػنَاة َ ْْ ُٜ َُ" ٍ َ ْٗلَب٧ ْا٢ِ ًَ َٔب مَ ًَ َو كٚاف َواع ْ ْٝ َ أِْٚهَز
ِِيْٜ ُ٣ "هُٞج٣َ َٞ ُٛ َُ ِئ َيُٝأ
Artinya :
(Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu
semuanya) di dunia dan di akhirat, maka kemuliaan itu tidak akan dapat diraih
melainkan dengan jalan taat kepada-Nya, oleh karenanya taatlah kepada-Nya. (Kepada-
Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik) yang telah dipermaklumkan oleh-Nya,
yaitu kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah", dan kalimat-
kalimat yang baik lainnya (dan amal saleh dinaikkan-Nya) diterima oleh-Nya. (Dan
orang-orang yang merencanakan) membuat rencana makar (kejahatan) terhadap diri
Nabi di Darun Nadwah, yaitu untuk mengikatnya, atau membunuhnya atau
mengusirnya, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan dalam surah Al-Anfal
(bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur) yakni akan
berantakan.
(Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu
semuanya) barang siapayang mencintai kemulyaan didunia dan akhirat, maka dia
senantiasa ta’at pada Allah, maka dia akan berhasil apa yang ia maksudkannya, karena
Allah memiliki kemulyaan dunia dan akhirat , dan bagi allah itu semua kemulyaan.
175
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah kalimat
tauhid, yaitu laa ilaa ha illallah, dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan
ada pula yang mengatakan semua perbuatan yang baik yang diucapkan karena Allah.
Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima
Perecanaan Sumber daya manusia dibuat dengan niat yang baik karena segala
: ٍٞو٣ ٍ هللا ملسو هيلع هللا ىلصٍٞ ٍٔؼذ هٚ٘ هللا ػ٠ٖٙ٘ ه٤٘ٓوأُئ٤ٓهبٍ ا
ٚغورٛ كٖٔ ًبٗذٟٞٗاٗٔب ٌَُ آوء ٓبٝ بد٤ُ٘اٗٔب االػٔبٍ ثب
ٚغورٛ ٖٓ ًبٗذٝ ،ٍُٚٞهٝ هللا٠ُ اٚغورٜ كٍُٚٞهٝ هللا٠ُا
ٙاٝ (هٚ٤ُبعو اٛ ٓب٠ُ اٚغورٜب كٌٜ٘ؾ٣ آوءحٝب اٜج٤ٖ٣ ب٤ُٗل
)َِْٓٝ ٟاُجقبه
Artinya: Amirul Mu’minin (Umar bin Khottob) RA berkata: “aku mendengar rosulullah
SAW bersabda: “Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat, dan setiap
orang mendapat balasam amal sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang berpijak
karena Allah dan Rosulnya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang
diharapkan atau karena wanita yang ia nikahi, maka nikahnya menuju yang ia
inginkan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
“Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang
berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, tetap ditulis sebagai satu
amal baik yang sempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang melakukan
kebaikan dan betul betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10 kebaikan dan 700
307
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 37
176
lipat/cabang sampai cabang yang banyak, sebaliknya barang siapa yang berencana
melakukan kejelekan tetapi tidak dilaksanakan maka ia dianggap melakukan kebaikan
yang sempurna, jika ia berencana melakukan kejelekan dan melaksanakannya maka
ditulis sebagai satu kejelekan”. (Matan lain: Muslim 187, Ahmad 1897, 3288)
denga tafsir Jalalain dan tafsir Ibnu Kasir surah Al-Fathir ayat 10 bahwasanya “ Barang
siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu, maka
kemuliaan itu tidak akan dapat diraih melainkan dengan jalan taat kepada-Nya” .
Dengan demikian dalam membuat perencanaan SDM maka tujuannya adalah untuk
mendapatkan kemuliaan dari Allah sehingga dalam membuat perencanaan SDM dalam
lembaga pendidikan Islam maka perencaaan yang dibuat adalah perencanaan yang baik,
sesuai dengan syari’atnya dan dilaksanakan sebagai bukti ketaatan kepada-Nya. Oleh
karena itu setiap perencanaan SDM diniatkan untuk kebaikan sebagaimana hadis
Rasulullah dari Amirul Mu’minin (Umar bin Khottob) RA berkata: “aku mendengar
rosulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat, dan
Dengan niat yang baik maka perencanaan SDM di Lembaga pendidikan Islam akan
menghasilan perencanaan yang baik dan mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya.
177
Dalam Falsafah Perencanaan Islam, Konsepsi perencanaan dengan berbagai
dengan orang-orang yang berkompeten, orang yang cermat dan luas pandangannnya
“ Dan Kami telah mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami beri
wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mememiliki pengetahuan
(yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab) jika
kamu tidak mengetahuan”. .(Q.S An-Nahl, [16 ]: (43)) 308
urusan perang atau sipil menunjukan ada indikasi yang kuat bahwa kaum muslimin
senantiasa membuat perencanaan atas segala sesuatu yang akan dilakukan. Mereka
saling bermusyawarah dan menentukan langkah yang terbaik atas persoalan yang
dihadapi. Mereka sangat visioner dan tidak buta dalam menentukan perencanaan
strategis.309
menjelaskan tujuan dan petunjuk secara terperinci. Peran ini pernah dijalankan oleh
khalifah Abu Bakar ketika memberangkatkan pasukan perang ketika untuk memerangi
kaum murtad. Khalifah memberikan petunjuk dan nasehat kepada usamah, pimpinan
308
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Manajemen Syariah sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h. 89
309
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Ibid., h. 89
178
perang mereka, “Janganlah kalian berkhianat, mencederai (janji), berbuat ghulul, dan
meniru. Janganlah kalian membunuh anak-anak, orang tua renta. Jangan menyembelih
dan jangan memotong pohon yang sudah berbuah. Dan janganlah kalian menyembelih
Carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah( kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ( Q.S. Al-Qashash,[28]:(77)).311
310
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Ibid., h. 89
311
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.394
179
ِف َو ِح٦ْ ُِ بَٜ ٤ أ َ ْٕ ر َ ْؼ ََٔ ِك١ْ َ ب" أ٤َ ْٗ ُّجي ِٓ ْٖ اُل٤َٖ ِ ٗ" ٌ" رَزْ ُوى َ ْ٘ َ َال رَٝ "
َال رَجْؾِ" ر َْطُِتَٝ ْي٤ََُّللا ا ََٖ ه َ ْٖلَهَ ِخ " ًَ َٔب أَؽ بً ِثبُ ه ِ أَؽْ َ ِْٖ" ُِِ٘هٝ" َ
" َٖ٣ُِ ِؾتّ ْاُ ُٔ ْل َِل٣ َّللا َال"إ ه ه٢ٕب ِ َ ْهٗ" ِث َؼ َٔ َِ ْاُ َٔ َؼ٧ ْا٢َِبك ك ْ
َ َ"اُل
ْْ ُٜ ُؼَب ِهج٣ ُٚ أَٗه٠َ٘ثِ َٔ ْؼ
Artinya : (Dan carilah) upayakanlah (pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepada kalian) berupa harta benda (kebahagiaan negeri akhirat) seumpamanya
kamu menafkahkannya di jalan ketaatan kepada Allah (dan janganlah kamu
melupakan) jangan kamu lupa (bagianmu dari kenikmatan duniawi) yakni
hendaknya kamu beramal dengannya untuk mencapai pahala di akhirat (dan
berbuat baiklah) kepada orang-orang dengan bersedekah kepada mereka
(sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat)
mengadakan (kerusakan di muka bumi) dengan mengerjakan perbuatan-
perbuatan maksiat. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan) maksudnya Allah pasti akan menghukum mereka.
أػطبى
َ ٔب٤ُِتْ كٛاٝ ١ف َوح َ } ؛ أ٥ا ِ هاه َبى ه
َ َّللاُ اُل َ َٔآ آر٤ا ْثز َؾِ ِكَٝ {
َ ٔب٤ْ ٌْ ِو هللاِ ك
ْأٗؼ َ ٕ أٞٛٝ ، َاُ ِّ٘ؼٔ ِخ اُغ٘هخٝ ٍِ اٞٓ٧هللاُ ٖٓ ا
ُ ّ ثٞو٣
َِٖٓ َج َي٤َٖ َ الَ رَٝ {: ٠ُُ رؼبُٚٞهٝ ، ِب هللاٙ
ِ ٗ ٌَ٘ َ ه٢ُ كَُٚ ْ٘ ِلو٣ٝ ُهللا
أَؽْ َِٖ ًَ َٔآَٝ { : ُُٚٞهٝ ، فورِ َي٥ ََ َٔ ٌ ُزؼ َ ْ٘ َال رٝ ١ب } ؛ أ٤َ ْٗ ُّاُل
َََٖ ْ ًَ َٔب أؽ، ٖ٤ًأَُبٝ وواء ِ ُ اُل٠ُ أؽْ َ ِْٖ ا١ َْي } ؛ أ٤ََُّللاُ ِاََٖ ه َ ْأَؽ
َالَٝ {، ي٤ِػ َ َ ُ ًٔبٙا ْػجُ ْلٝ َغِ هللاٛأ
ْأٗؼ ِ : ُٙ ٓؼ٘ب: ََ ٤ْ ِهَٝ . َْي٤َُهللاُ ا
٢ٕ ِ هٗ ثبُٔؼب٧ا ِ ٢ال ر َ ْؼ َٔ َْ كٝ ١ٗ } ؛ أ ِ َ ْه٧ ا٢َبكَ ِك َ َرَجْؾِ ْاُل
.} َٖ٣ُِ ِؾتُّ ْاُ ُٔ ْل َِل٣ ََّللاَ ال
{ ِا هٕ ه، ّ اَُالٚ٤ِ ػ٠ٍٞٓ ٓقبُل ِخٝ
Artinya: (Carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu
kebahagiaan negeri akhirat )maksudnya carilah apa yang Allah telah berikan
pada kamu dari harta dan kenikmatan surga, mengerjakan sukur pada Allah
dengan mensukuri nikmat Allah yaitu menafkahkah harta pada sesuatu yang
diridhoi Allah, dan firman Allah ta‟ala(dan janganlah kamu melupakan bagianmu
dari kenikmatan duniawi)dan jangalah kamu lupa beramal untuk akhirat. Dan
Firman Allah (dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu)maksudnya berbuat baiklah kepada fakir miskin sebagai
mana Allah berbuat baik kepadamu maksudnya taatlah pada Allah sebagai mana
Allah telah memberi nikmat kepadamu (dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
muka bumi) yakni dan janganlah berbuat kemasiatan di muka bumi dan
180
pembangkangan pada nabi musa( sessungguhnya Allah tidak suka pada orang
yang berbuat kerusakan dimuka Bumi).
181
Artinya : Maka apabila kamu telah selesai ( dari suatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharab.
( Q.S. Asy Syarh,[94]:(7)).312
Artinya :
(Maka apabila kamu telah selesai) dari penyerbuan dan jihat dan peperangan
((bersungguh-sungguhlah kamu) dalam beribadah dan dikatakan apabila kamu telah
selesai dari mengerjakan ssolat wajib maka bersungguh sungguhlah kamu dalam berdoa
(Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap) dan keinginan-keingian
kamu maka kepada tuhanmu maka kemukakanlah
312
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 596
182
(Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh urusan. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharab).
Maksudnya apabila kamu telah menyelesaikan urusan dunia dan kesibukannya dan
telah menyelesaikan yang berkaiatan dengan urusan dunia,maka bersunguh-
sungguhlah kamu dalam beribadah
هُٞٓ كوؿذ ٖٓ أ َ اما١ٖتْ } ؛ أ َ ٗذ َكب َ { َكب ِ َما َك َو ْؿ: ٠َُُ ر َ َؼبُُْٚٞ َه
ٚٗاُؾَٖ أ
ِ ٖػٝ .اُؼجبكحٝ ِ ٖٓ اإلثالؽٖٚتْ ُِ َٔب أُٓود ث َ ٗب كب٤ُّٗاُل
.بَُٜ ْ ارْ َؼت١ٖتْ ُِ ِْ ِؼجَبكَحِ)) أ َ ْٗ ب ِك كَبَٜ ذ َِٖٓ ْاُ ِغ َ ((كَبمَا كَ َو ْؿ: ٍهب
ٖالَ ِح د َِٖٓ اُ ه َ ْْ ؽَ ((اما كَ َو: ٍ هبٖٚٗ أ٤ٖثٖ اُؾ ِ َٕػٖ ػِٔواٝ
ْٖت َ ٗ { كَبُٚٞهٝ .))ِٚ ٤ْ َُاهؿَتْ ا ْ َٝ ، ُ َؽب َعز ََيِْٚ ٍ َ َٝ ، بء ِ ػَ ُّكَبرْ َؼتْ ُِِل
َه ِثّ َي٠َُ ِاَٝ { : ٠ُُ رؼبُٚٞهٝ .َِ ٔ اُؼ٢اُلُّإْ ة كٝ ٖت َ } ٖٓ اُ٘ه
ٖٓ أؽ ٍل٠ُب اٜال روكَؼٝ ، هثي َ ٠ُائغي اٞؽ َ اهكَ ْغ١بهؿَتْ } ؛ أ ْ َك
.ٚفَِ ِو
Artinya :
Firman Allah (Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh) maknyanya apabila kamu telah selesai menerjakan urusan dunia, aka
kerjakanlah apa yang kamu diperintahkan dengannya menyampaikan dan ibadah. Dari
Hasan ia berkata ((maka apabila kamu telah seklesai dari medan jihat maka
kerjakanlah untuk ibadah))yakni bersungguh sungguh padanya. Dari Imron ibnu khusain
sesungguhnya ia berkata(( apabila kamu telah selesai dari sholat maka kerjakan dengan
bersungguh sungguh untuk berdoa,mintalah padaNya kepearluan kamu, dan
berharaplah padanya)) (maka bersungguh-sungguhlah) dari keseriusan dan terus
menerus dalam beramal (Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharab)
yakni sampaikan hajad kamu pada tuhan kamu, jangan kamu sampapikan pada
seseorang dari mahluknya.
183
Allah berfirman dalam surah Al-Zumar : 39
Artinya :
313
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.461
314
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 38
315
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.346
184
ٕٝجبكه٣ } واد٤ اُق٢َٕ ِكُٞبهػ ِ ََ ٣ُ { اُٖلخٙنٛ َُٛئي } أٝ{ أ
واد٤ٕ ثبُقْٞ ٍبثوٛٝ } ٍَُٕٞب ِثو
َ بَٜ َُ ْْ ُٛ َٝ {ػٔبٍ اُٖبُؾخ٧ ا٢ك
Artinya :
(mereka itu) yang mempunyai sifat ini (bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan)
bergegas-gegas pada amal saleh ( dan mereka pada amal berlomba-lomba) mereka
berlamba-lomba pada kebaikan
Artinya :
185
Artinya :
Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dari apa yang mereka
316
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 32
186
sebuah hadis, Allah melakukan hisab atau perhitungan bagi seluruh makhluk
dalam tempo yang tidak lebih dari setengah hari waktu dunia.
Berdasarkan Alqur’an surat An-Nahl ayat 43 dan sikap Abu Bakar dalam
dan hasil musyawarah dengan orang-orang yang berkompeten dan luas pandangannya.
tapi juga berorientasi pada kehidupan di akhirat. Allah berfirman dalam Surah An-Nisa :
134
Barang siapa yang menghendaki pahala didunia saja( maka ia merugi), karena di sisi
Allah ada pahala dunia dan akhirat, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (
317
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.99
187
" ِف َوح٥ ْاَٝ َب٤ْٗ ُّاة اُلَٞ َ َّللاِ ص
َب كَ ِؼ ْ٘لَ ه٤ْٗ ُّاة اُلَٞ َ "صِٚ ِِ َٔ َل" ثِؼ٣ُ ِو٣ َٕ" َٓ ْٖ ًَب
َ َِ ٛ
ت َ هَالَٛٝ ٌَ ّ َف٧طُِت أ َ َؽل ًُ ْْ ْا ْ ٣َ ْْ َِ َ كِٙ ِْو٤ؿ
َ َال ِػ ْ٘لَُِٙ َٔ ْٖ أ َ َهاك
ٙ َعل ِا هال ِػ ْ٘ َلُٞ٣ ُ َالُٚطَِجْ َٓ َْٕش ًَب ُ ٤ُ َؽَُٚ ِٚ ٕ ِ ِثب ِ ْف َال٠َِ َ ْػ٧ْا
Artinya : (Siapa yang menginginkan) dengan amal perbuatannya (pahala dunia,
maka di sisi Allah tersedia pahala dunia dan akhirat) yakni bagi orang yang
menginginkannya, dan bukan untuk umumnya manusia. Mengapa seseorang di
antara kalian mencari yang paling rendah di antara keduanya, dan kenapa ia
tidak mencari yang lebih tinggi saja, yaitu yang akan diperolehnya dengan jalan
mengikhlaskan tuntutan kepada-Nya serta yang tidak akan ditemuinya hanyalah
pada Zat Yang Maha Kaya. (Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.)
اٝوٜٖ أظ٣ٖ اُن٤ ٖٓ أُ٘بكو:١ب } أ٤َ ْٗ ُّاة اُل َ َٞ َ لُ ص٣ُ ِو٣ َٕ{ َٓ ْٖ ًَب
ُ َٞ َ َّللاِ ص
ُْٜ َٖ ٓب ؽٞٛٝ } َب٤ْٗ ُّاة اُل { كَ ِؼ ْ٘لَ ه،عَ مُي٧ ٕٔب٣اإل
ػ٘لٝ :١ف َوحِ } أ٥ا
ِ َٝ { :ُٚٞهٝ .ٖ٤َُِٔٔب ٓغ اٛو٤ؿٝ ْٖٗٓ أُـب
.ْٜ٘ ٗبه ع٢ثخ كْٞ ٖٓ اُؼوُٜ ٙ ٓب اكفوٞٛٝ ،فوح٥اة اٞهللا ص
Artinya :
(Barang siapa yang menghendaki pahala didunia) yakni dari orang orang munafiq yang
lahirnya beriman oleh karena itu (maka disisi Allah balasan dunia)dan dia mendapatkan
dari harta rampasan perang dan lainnya bersama orang muslim. Dan perkataan: (dan
akhirat) yakni: disisi Allah balasan akhirat dan apa yang mereka simpan dari siksaan
neraka jahanam,
ُ َٞ َ َّللاِ ص
ِ َٝ ب٤َ ْٗ ُّاة اُل
١ف َوحِ } ؛ أ٥ا َ َٞ َ لُ ص٣ُ ِو٣ َٕ{ هٖٓ ًَب
ب كَ ِؼ٘لَ ه٤َ ْٗ ُّاة اُل
ِتٛ ٠َِٖ ْو ػ ِ َ ْوز٣ الٝ َْ َٔ َ ْؼ٤ِْ َ ك، ب٤ُّٗ ٓ٘لؼخَ اُلِٚ ِٔلُ ثؼ٣و٣ َٕٖٓ ًب
ٖٓأُئٝ
ِ ، اُلبعوٝ
ِ ْاُجَ ِ ّو٠ُإ ٌَ اٝ ب٤ُّٗاة اُلٞص َ ه، ب٤ُّٗاُل
ٕكب
{ ، َِ ٔ ال رُ٘بٍ االه ثبُؼ٢فو ِح اُز٥ِت اٛ َ قْ ِ ٌَ ه٤َ ُِ ٌُٖٝ ، اٌُبكوٝ
188
، ْٜثِٞ ه٢وا ً } ؛ ثٔب ك٤ٖ ِ { َث، ِٙ ؼب ً } ؛ ُِ ٌَالَ ِّ ػجبك٤ِٔ ٍ ًَبَٕ هَٝ
َ َُّللا
٢ِإ ك" ه:ش ِ ٣ اُؾل٢كٝ . َْٖ٤ِاٍ ْْ ُٓ َوائ ْ ٖ٤لٌ ُِٔ٘بكو٣لَٜ ِخ ر٣َ ٥ ا٢كٝ
ِ أهثَؼُ ِٔبئ َ ِخ َٓ هوحٍ أ ِػله ُِ ِْوُ هو
اء ْ ٍّ ْٞ َ٣ َ٘ه َْ ًُ هَٜ ُ َعْٚ٘ ِٓ ُكٞب ُ رَز َ َؼ ه٣ِاكَٝ اُ٘هبه
ٖٓ ً بَٙٞ ِػِٚ ِٔلُ ثؼ٣و٣ ٕ َٖٓ ًب: ِخ٣٥ ا٠٘ ٓؼ: ََ ٤ْ ِهَٝ " َْٖ٤ِْاُ ُٔ َوائ
ب ٓب٤ُّٗٗ اُل ِ ػ َو َ ٖٓ ِٚ ٤ُِ هللا ػَٚ هللاِ ؛ أصَب َثٚعٝ ٚلُ ث٣و٣ الٝ ب٤ُّٗاُل
. ُٚأؽجه
Artinya :
(Barang siapa yang menghendaki pahala didunia saja maka ia merugi, karena di sisi
Allah ada pahala dunia dan akhirat) makssudnya maka barang siapa yang menghendaki
dengan amalnya manfaat keduniaa, maka kerjakanlah dan Aloh tidak mengurangi
atasatas pencahariannya didunia ,maka sessssungguhnya balasan didunia menghasilkan
kebaikan ataupun dosa, baik orang kafir atau orang beriman,tetapiupaya mencari
akhirat tidak akan mendapatkan kecuali dengan amal (dan Allah maha mendengar)pada
berkataan hamba hambanya (melihat) apa yang ada pada hati mereka,dan pada ayat
penakut-nakutan, pengancaman pada orang orang munafiq yang ria dan didalam
hadist (sesungguhnya didalam lembah neraka jahamanmereka menjenguknya setiap
hari empat ratus kali disediakan bagi orang yang beribadah karena ria) dan dikatakan
makna ayat:barang isapa dengan amalnya menghendaki balasan didunia dan tidak
mengharapkan ridhoan Allah, Allah memberinya haarta benda didunia apa yang ia
cintai
هللاٚٙ اكزو١ اُنِٚٔب ثؼ٤ٗب } ٓ٘لؼخ اُل٤ٗاة اُل َ َٞ َ لُ ص٣ُ ِو٣ َٕ{ هٖٓ ًَب
{ ب٤ٗاة اُلٞؼَٔ هلل كبٕ ص٤ِب } ك٤ٗاة اُل ُ َٞ َ { كَ ِؼ٘لَ هللا صٚ٤ِػ
} ً وا٤ٖ
ِ َؼب ً } ُٔوبٌُْ { ث٤ِٔ ٍ
َ ًَبَٕ هللاَٝ { ل هللا٤فوح } ث٥اٝ
ٌُْثؤػٔب
(Barang siapa yang menghendaki pahala didunia saja) manfaat untuk dunia dengan
amal amalnya yang Allah tetapkan padanya (maka disisi Allah balasan didunia) maka
mereka beramal karena Allah maka sessungguhnya balasan didunia (dan akhirat) ( dan
Allah maha mendengar) apa yang kamu katakan (melihat) pada amal amal kamu
Melalui dua surah diatas menunjukkan pada kita bahwa perlu adanya
keseimbangan dalam merencanakan hidup. Kebahagiaan di dunia perlu kita cari, tetapi
189
jangan lupakan akhirat sehingga sesuai dengan apa yang disampaikan Rasulullah “
Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk
akhiratmu seolah-olah kau akan mati esok” sehingga timbul semangat dalam bekerja
Berdasarkan pemaparan tafsir pada surat Al-Thariq ayat 16, Al-Qolam ayat 45,
Al-Baqarah ayat 38, Al-Hasr ayat 18, Yusuf ayat 47, Yusuf 67, Albaqoroh ayat 202, Al-
Fatir ayat 10, Al-Qashas ayat 77, surat Asy-Syarh 7-8 dan An-Nisa ayat 134 menurut
perspektif Islam, yaitu Allah Maha Membuat rencana, Rencana Allah sangat teguh,
merujuk pada petunjuk Allah dalam membuat perencanaan, perencanaan dibuat dengan
teliti, perencanaan disertai dengan tawakal, hasil perencanaan dipetik kemudian hari,
dan luas pandangannya dan orientasi perencanaan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Tabel 4.1
190
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Q.S. Al-
Hasyr,[59]:(18)).
Yusuf berkata : “ Supaya kamu bertanam tujuh tahun
(lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu
tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali
sedikit untuk kamu makan.” ( Q.S. Yusuf,
[12]:(47)). 318
318
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.241
191
Artinya:
yang jitu.
Artinya :
192
Artinya :
ُّ ٓ ُْ ث ُْٖ ْاُ ُٔ ْ٘ن ِِه ْاُ ِؾيَ ِا٤ِٛ َؽلهصََ٘ب ِاث َْوا
٢
٢َِ٘ َؽلهص، ٠ٍ َ ُٞٓ ُْٖ ػ ْجلُ هللاِ ث َ َؽلهصََ٘ب،
َهخ٤َٓ ُ ث ِْٖ أٝػ ْٔ ِو َ ِْٖ ػ ْج ِل هللاِ ث َ ُْٖ ة ثٞ ُ َُ ْؼو٣
ٝػ ْٔ ٍو َ ِٚ ٤ِػ ْٖ أَثَ ، َهخ٤َٓ ُ ػ ْٖ َع ْؼلَ ِو ث ِْٖ أ َ ،
ٍَ ٍٞ ُ ب َه٣َ : ُ هُ ِْذ: ٍَ ُ هَبْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ِٙ َه
َْ َث: ٍَ هً َُ ؟ هَبََٞ أَرَٝ ٢ِ أ ُ ْه ٍِ َُ َٗب َهز، ِهللا
َْ ً هََٞ رَٝ َبّٛ ْل٤ِ َه
Artinya :
320
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 243
194
Artinya :
8.
َب كَ ِؼ٘لَ ه٣ْۡ ُّٕاة ٱُل
ِٱّلِل َ َٞ َ لُ ص٣ُ ِو٣ َٕهٖٓ ًَب Orientasi perencanan
untuk kehidupan dunia
ًَبَٕ هَٝ ْٱٍ ْۡأْ ِف َو ِحَٝ ب٣َ ْۡ ُّٕاة ٱُل
ُٱّلِل ُ َٞ َ ص dan akhirat.
Rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan yang
secara Islam adalah memilih sesuai kualitas dan kuantitas orang yang melamar.
Sumber daya manusia yang berkualitas dalam Islam digambarkan dalam firman
Allah
323
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h.99
324
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 147
325
Abu Fahmi, HRD Syariah Teori dan Implementasi, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2014), h. 104
197
Artinya :
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata : “ Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja ( pada Kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi padat
dipercaya. ( Q.S. Al-Qhashas, [12]:(26)).326
Ayat ini menjelaskan yang dimaksud dengan kuat disini dapat dianologikan
326
Al Qur‟an dan Terjemah, Op Cit., h. 388
198
Dapat dipercaya berarti takut pada Allah SWT, mentaati kewajiban moral dan
327
komitmen pola tujuan-tujuan organisasi serta masyarakat. Ayat tersebut
dibedakan atau tergantung dari : jenis pekerjaan, kewajiban dan tanggung jawab
yang dipikul seorang pekerja.329 Ibnu Taimiyah dalam Abu Sinn pada bukunya,
dipercaya atau jujur dan amanah, yang juga merupakan salah satu sifat utama
Nabi Muhammad Saw yaitu Siddiq.332 Amanah merupakan faktor penting untuk
menentukan kepatuhan kelayakan calon pegawai. Hal ini bisa diartikan dengan
327
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), h.77
328
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h.159
329
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h. 159
330
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h. 159
331
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen pendidikan Islam,
(Yogyakarta : 2014), h. 124
332
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h. 159
333
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen pendidikan Islam,
(Yogyakarta : 2014), h. 124
199
nepotisme atau kecenderungan terhadap golongan tertentu.334
Hadis ini jelas menyatakan bahwa kelemahan Abu Dzar menjadi pertimbangan
yatim. Dalam hal ini Rasul pernah bersabda : “ Ketika engkau menyia nyiakan
Menurut Mujamil, Pegawai yang baik memiliki berbagai kelebihan dari segi
atau dimensi yang berbeda-beda, antara lain memiliki keimanan yang kuat, jujur,
banyak bicara tetapi banyak kerja, berpengalaman, mampu menghargai orang lain
dan mudah bergaul. Sedangkan orang yang paling memenuhi kualifikasi yang
berarti memiliki peluang besar untuk diterima sebagai pegawai adalah orang yang
tidak terlebih dahulu. Langkah tersebut dilakukan dengan melakukan fit and
proper test bagi calon pejabat. Bahkan langkah ini dilakukan sebelum amanah itu
diberikan.337
Praktik manajemen SDM telah dilakukan oleh beliau sejak awal dakwahnya.
Berawal dari pemilihan orang-orang yang diajak untuk masuk ke dalam Islam,
proses itu di lakukan di Mekah dengan waktu 13 tahun. Pada tahap ini Rasulullah
menyiapkan SDM yang memiliki loyalitas tinggi terhadap Islam. Seleksi ini
sangat penting untuk dilakukan mengingat tugas yang dilaksanakan sangat berat
Landasan hukum proses seleksi dalam Islam juga terlihat jelas dari pernyataan
336
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam : Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendiikan Islam, ( Jakarta : Erlangga, 2008), h. 121
337
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h. 87
338
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 87
339
Abu Fahmi dkk, Op Cit., h. 92-93.
201
Khalifah Ali bin Abi Thalib R.A yang berbunyi:
Artinya :
”Jika engkau ingin mengangkat pegawai, maka pilihlah secara selektif.
Janganlah engkau mengangkat pegawai karena ada unsur kecintaan dan
kemuliaan (nepotisme), karena hal ini akan menciptakan golongan durhaka dan
khianat. Pilihlah pegawai karena pengalaman dan kompetensi yang dimiliki,
tingkat ketakwaannya dan keturunan orang shaleh, serta orang yang memiliki
akhlak mulia, argumen yang shahih, tidak mengejar kemuliaan (pangkat) dan
memiliki pandangan yang luas atas suatu pekerjaan.”
Dari pernyataan diatas dapat kita jabarkan bahwa seleksi tidak boleh
dilakukan dengan mementingkan orang yang terdekat atau kerabat yang tidak
memenuhi kriteria seleksi. Mengangkat orang karena ada unsur hubungan tertentu
akan mengakibatkan adanya karyawan yang memiliki kinerja buruk, tidak patuh
terhadap atasan, tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan, tidak loyal terhadap organisasi dan melakukan hal yang merugikan
Islam yaitu kuat dan dapat dipercaya. Kuat baik secara jasmani maupun Rohani
dan dapat sekaligus dipercaya. Pesan Rasulullah kepada Abu Dzar untuk tidak
menjadi pemimpin dan mengurus harta anak yatim karena pandangan Rasulullah
akan kelemahan Abu Dzar menjadi bukti penguat dasar rekrutmen SDM disurah
Al-Qhashas ayat 26 bahwa kuat menjadi salah satu kriteria utama untuk rekrutmen
202
Selanjutnya dalam memilih pemimpin, Islam menyuruh selektif dalam
memilih siapa yang akan dijadikan sebagai pemimpin. Misalnya Allah SWT
menyuruh kita hanya mengangkat pemimpin dari kalangan yang seiman saja dan
Artinya : “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya
dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu
yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya.
Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Al Imran: 28).
340
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 149
203
َ ٌَُخُٝ َٓ َْئ٢
ْٖ ػ َ ْٛ َٝ ، ٌخ٤َ ب َها ِػَٜ ِعْٝ َذ ى ِ ٤ْ َث٢ ْاُ َٔ ْوأَح ُ ِكَٝ ِٚ ه ِز٤ػ ْٖ َه ِػ
َ
ٍ َهِٙ ّ ِل٤ِ ٍَ ٍِ َٓب٢ِ ْاُقَب ِك ُّ كَٝ بَٜ ِهز٤َه ِػ
اع
Artinya :
204
Buya Hamka, ketika menafsirkan ayat 247 pada surat Al-Baqarah dalam karya
pokok dasar buat memilih orang yang akan menjadi pemimpin, atau memegang puncak
kekuasaan. Pertama ilmu, kedua tubuh. Ayat 247 ini menceritakan bagaimana Allah
mengatakan Thalut menjadi raja Bani Israil dengan menganugrahkan kepadanya ilmu
yang luas dan tubuh yang perkasa, fil ‘ilmi wal jismi. Ilmu terpenting yang dimiliki adalah
dalam hal cara menggunakan tenaga. Pemimpin tidak perlu tahu segala cabang ilmu,
tetapi harus tahu memilih tenaga yang akan ditugaskan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Pokok dasar yang kedua adalah tubuh (jismi). Hal ini berkaitan dengan
kesehatan, bentuk tampang, yang menibulkan simpati. Oleh karena itu banyak ulama
fiqh berpendapat bahwa seseorang yang cacat (invalid) jangan dijadikan pemimpin.
Rasulullah adalah contoh pemimpin yang Paripurna, hampir semua teori kepemimpinan
ada pada rasululloh diantaranya empat fungsi kepemimpinan ( the 4 roles of leadership)
yang dikembangkan dalam Stephen Covey. Konsep ini menekankan bahwa seorang
pemimpin dalam memanaj SDM dalam Lembaga pedidikan Islam maka proses seleksi
pemimpin Lembaga Pendidikan Islam dan bukan orang kafir, selain itu pemimpin yang
341
Covey, Stephen R. the 8th Habit From Efeectiveness to Greatness, London : Somon &
Schuster UK Ltd, h. 114
205
dipilih adalah pemimpin yang kuat sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah
ayat 247. Dalam surat tersebut diceritakan Thalut diangkat oleh Allah sebagai raja Bani
Israil karena kekuatan Thalut dalam keimanan, ilmu dan tubuh yang perkasa. Dengan
demikian berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 247 penulis berpendapat bahwa dalam
kompetensi keilmuan yang dan kesehatan fisik yang kuat, karena dalam memimpin dan
kompetensi Ruhiyah yang kuat, keilmuan dan sekaligus fisik yang kuat.
Untuk mencapai sasaran organisasi maka setiap urusan haruslah diberikan pada
ahlinya sehingga urusan tersebut dikerjakan secara professional. Namun, jika sebaliknya
pekerjaan atau suatu urusan diberikan kepada seseorang yang bukan profesinya, urusan
atau pekerjaan tersebut tidak akan dapat diselesaikan malah akan membawa kepada
kehancuran serta kekecewaan bagi banyak orang (Syaid Ahmad Al-Hasyimi Bik, 1948).342
Seleksi calon karyawan merupakan persoalan krusial. Hal ini pernah diisyaratkan
rosululloh dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari ( Shahih Bukhari) dari Abu
Hurairah .
ُْٖ الَ ٍُ ثِٛ َؽلهصََ٘ب، َٕ َٔب٤ْ َِ ٍ ُ ُْٖ ُؼ ث٤ْ َِ ُ َؽلهصََ٘ب ك، َٕب ٍ ٍِ٘ ُْٖ َؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ث
، ُْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ٙ ِ َه، َ َْوح٣ َوُٛ ٢ػ ْٖ أ َ ِث َ ، به ٍ ََ َ٣ ِْٖ بء ث ِ طَ ػَ ْٖ ػَ ، ٍ٢ّ ِِ ػ
َ
ٍَ ػخَ هَب َ َٓبَٗخُ كَب ْٗز َِظ ِو اُ ه٧ذ ا
َ َب ِ ّ َؼ٤ِ ُٙ ِامَا: ٍُ هللاِ ملسو هيلع هللا ىلصٍُٞ هَب ٍَ َه: ٍَ هَب
342
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h.91
206
َ ٠َُ َ ْٓ ُو ِا٧ ٍَ هللاِ هَب ٍَ ِامَا أ ُ ٍْ ِ٘ َل اٍٞ
ِٚ ِِ ْٛ َ ِْو أ٤ؿ ُ ب َه٣َ بَٜ ُ ػز
َ بٙ
َ ْق ِا َ ٤ًَ
.َػخَ َب كَب ْٗز َِظ ِو اُ ه
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada
kami Fulaih bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atho' bin
yasar dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan: “ Ketika engkau menyia-
nyiakan amanah, maka tunggulah kehancuran. Dikatakan, hai Rasulullah, apa yang
membuatnya sia-sia ? Rasul bersabda, “ Ketika suatu perkara diserahkan kepada orang
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”
Rosulullah Saw selain merekrut Abu Bakar ra dan Umar Ibnu Khattab juga
merekrut Usman bin Affan dan Ali bin Ali Thalib. Para khalifah tersebut
memimpin dengan menonjolkan sifat adil mereka. 343 Calon pegawai harus dipilih
344
berdasarkan kepatutan dan kelayakan. Persoalan ini pernah diingatkan
unsur nepotisme, padahal disana terdapat orang yang lebih baik dari orang
tersebut, maka ia tekah menghianati amanah yang telah diberikan Allah, Rasul-
Nya dan kaum Muslimin. Dalam hadis lain Rasul bersabda : “ Barang siapa
mereka terdapat orang yang lebih utama (patut dan layak), maka ia telah menipu
343
Abu Fahmi dkk, Op Cit., h. 104
344
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.106
207
Artinya :
yang tidak mereka ketahui. Dalam Islam, prosesi pengangkatan pegawai harus
berdasarkan kepatutan dan kelayakan calon atas pekerjaan yang akan dijalaninya.
kemampuan, padahal ia terdapat orang yang lebih patut, layak dan lebih baik
346
Profesionalisme dalam pandangan Islam dicirikan oleh tiga hal:
1) Ahliyah (keahlian)
Islam menetapkan bahwa seorang yang akan diangkat untuk posisi jabatan atau
tugas tertentu terlebih lagi jika itu berkaitan dengan keputusan orang banyak, haruslah
345
Dr. Muhammad as-Sayyid al-Dimyathi, Tauliyah al-Wadzaif al-Ammah, 1971, h. 53
346
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebeet Widjajakusuma, Menggagas
Bisnis Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 104
208
orang yang memiliki keahlian dan kecakapan dalam tugas atau jabatan itu. Islam
mengingatkan tindakan mengangkat orang yang bukan ahlinya atau orang yang tidak
tepat dianggap telah melanggar amanah dan berkhianat kepada Allah SWT, Rasul-Nya
tugas. Islam sangat mendorong setiap muslim untuk selalu bekerja keras, bersungguh-
ibadah seorang muslim bekerja keras karena adanya keinginan untuk memperoleh
imbalan atau penghargaan (reward) material dan non material seperti gaji penghasilan
Seorang pekerja yang muslim yang profesional haruslah memiliki sifat amanah,
segala potensi yang dimiliki demi untuk mewujudkan tujuan organisasi dan bukan hanya
menjalankan tugas dan bertanggungjawab atas tugas yang diberikan. Islam menilai
bahwa memenuhi amanah kerja merupakan jenis ibadah yang paling utama.
Adapun ciri spiritual sumber daya manusia bermutu adalah yang memiliki ciri-
209
2. Banyak ibadah, sebagai bukti keyakinan.
4. Amalnya bersih
7. Integritas yang tinggi antara fikiran, ucapan dan tindakan ( hati, akal, jasad)
mujahadah ( bersungguh-sungguh).
210
19. Selalu berdakwah, selalu dalam kebenaran.
22. Sopan.
23. Syukur.
24. Taat.
25. Tawaduk.
26. Tawazun.
27. Tegas.
31. Totalitas.347
a. Kompetisi (Lomba)
347
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 163-168
211
Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah ( dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu
berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesunnguhnya Allah
Mahakuasa atas segala. ( Q.S. Al-baqarah, [2]:(148)).348
ٕٚ َالر َ ٢ِخ كَٜ ْعِٝ "بَٜ ٤ُِّ َٞ ُٓ َٞ ُٛ " خ" هِ ْجَِخَٜ ْعِٝ " َْٓ ُ ٧ ُِ ٌُ ٍَّ" ِٓ ْٖ ْاٝ" َ
ػبد ه ْ
َ اُطب٠َُا اٝ َْواد" َثبك ُِه٤ا اُ َقَُٞب "كَب ٍْز َ ِجوٛ َالْٞ َٓ ِه َوا َءح٢ ِكَٝ
ب َٓخ٤َ ّ ْاُ ِوْٞ ٣َ ْْ ٌُ غْ َٔؼ٣َ " ًؼب٤ِٔ َّللا َع ِ ْ ؤ٣َ اٌُُٞٗٞ َ َْٖ َٓب ر٣َب "أَٜ ُُٞهَجَٝ
د ِث ٌُ ْْ ه
"و٣ء هل٢ّ ًَ ٠ِ ٌُ ْْ ِثؤ َ ْػ َٔب ُِ ٌُ ْْ "إ هللا ػ٣بى ِ ُ َغ٤َك
Artinya :
(Dan bagi masing-masing) maksudnya masing-masing umat (ada arah dan
tujuan) maksudnya kiblat (tempat ia menghadapkan wajahnya) di waktu salatnya.
Menurut suatu qiraat bukan 'muwalliihaa' tetapi 'muwallaahaa' yang berarti
majikan atau yang menguasainya, (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan)
yakni segera menaati dan menerimanya. (Di mana saja kamu berada, pastilah
Allah akan mengumpulkan kamu semua) yakni di hari kiamat, lalu dibalas-Nya
amal perbuatanmu. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu)
a.s menghadap kiblat ke Ka‟bah. Bani Israil menghadap ke Baitul Makdis dan
supaya kaum muslimin menghadap ke Ka‟bah dalam shalat, fitnah dan cemoohan
dari orang-orang yang ingkar itu tidak perlu dilayani, tetapi hendaklah kaum
348
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.23
212
kebajikan. Allah nanti akan menghimpun sekalian manusia untuk menghitung dan
membalas segala amal perbuatanya, dan Allah Maha Kuasa atas segala seasuatu ;
tidak ada yang melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari
pembalasan.
Berkaitan dengan uji loyalitas ini, Allah SWT berfirman dalam Al-qur`an
surah Al-Ma‟idah : 1
Artinya :
ْْ ٌُ ْ٘٤َ ث٢ِك ْاُ ُٔ َئ هًلَح اُهزُٜٞ ُكِ" ْاُؼُٞا ِث ْبُؼُوُٞكْٝ َ ا أَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِب اُهنَٜ ّ٣ََب أ٣"
ََْ٘ ْاُـَٝ ْاُجَوَوَٝ َاإل ِث ْ اُ٘هبً "أ ُ ِؽِهَٝ َّللا
ِ ْ "ّ َ ْٗ َؼب٧ َٔخ ْا٤ِٜ َذ َُ ٌُ ْْ ث ْٖ ه٤َثَٝ
ْْ ٌُ ٤ْ َِػَ ذ ْ َٓ " ُؽ ِ ّو٢ِ كٚٔ٣ ٌُ ْْ" رَؾْ ِو٤ْ َِػ َ ٠َُِْز٣ "اال َٓب أ َ ًْ ًال ثَ ْؼل اُنهثْؼ ه
ْ٣اُزهؾْ ِوَٝ ٖ ًال ِ ٕ ُٓز هٌُٞ ٣َ ْٕ َى أٞ ُغ٣َ َٝ خ َك ِبال ٍْ ِزضَْ٘بء ُٓ ْ٘وَ ِطغ٣َ ٥ز َخ" ْا٤ْ َٔ ُْا
ْ َ أَ ْٗز ُ ْْ ُؽ ُوّ" أَٝ ْل٤ٖ
١ اُ ه٢ِِّ ْو ُٓ ِؾ٤ؿ َ " ٙٞ َْٗؾَٝ دْٞ َٔ ُٗ ِٓ ْٖ ْا َ ػ َو َ ُِ َٔب
349
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.106
213
ٌُْ ْؾ٣َ َّللا
"إ هو َُ ٌُ ْْ ه٤ِٔ ٙ َ ْٖ ِٓ ٍ ْاُ َؾب٠َِػ
َ ْو٤ؿَ ٖت ْ ََٗٝ َُٕٞٓ ُٓؾْ ِو
ِٚ ٤ْ َِػ
َ ٗ َال ا ْػزِ َواْٙو٤ؿَ َٝ َ٤ِِ ْل" ِٓ ْٖ اُزهؾ٣ُ ِو٣ َٓب
Artinya :
(Hai orang-orang yang beriman, penuhilah olehmu perjanjian itu) baik perjanjian yang
terpatri di antara kamu dengan Allah maupun dengan sesama manusia. (Dihalalkan bagi
kamu binatang ternak) artinya halal memakan unta, sapi dan kambing setelah hewan
itu disembelih (kecuali apa yang dibacakan padamu) tentang pengharamannya dalam
ayat, "Hurrimat `alaikumul maitatu..." Istitsna` atau pengecualian di sini munqathi` atau
terputus tetapi dapat pula muttashil, misalnya yang diharamkan karena mati dan
sebagainya (tanpa menghalalkan berburu ketika kamu mengerjakan haji) atau
berihram; ghaira dijadikan manshub karena menjadi hal bagi dhamir yang terdapat
pada lakum. (Sesungguhnya Allah menetapkan hukum menurut yang dikehendaki-Nya)
baik menghalalkan maupun mengharamkannya tanpa seorang pun yang dapat
menghalangi-Nya.
Menurut Muhammad Ali Ash- Shabuny, dalam kitabnya Qabas min Nuril-
setia antara manusia dengan Rabb-nya, juga antara manusia dengan manusia lain,
yang mencakup kewajiban kewajiban yang sejalan dengan syariat yang ditetapkan
Allah atas hamba-hamba-Nya yang mukmin, dan juga mencakup sumpah setia
dalam baiat dan bersekutu, perjanjian pinjam meminjam dan gadai, akad nikah
Hal ini ditegaskan oleh Firman Allah SWT dalam Al-qur`an surah Al-Baqarah : 247
350
Muhammad Ali Asy-Shabuny, Cahaya Al-qur`an, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,
2002), cet. 2, h. 249
214
Artinya :
351
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 40
215
dan tidak pula dari keturunan nabi-nabi. Bahkan ia hanyalah seorang tukang
samak atau gembala, (sedangkan ia pun tidak diberi kekayaan yang mencukupi")
yakni yang amat diperlukan untuk membina atau mendirikan sebuah kerajaan.
(Kata nabi) kepada mereka, ("Sesungguhnya Allah telah memilihnya sebagai
rajamu (dan menambahnya pula keluasan) dan keperkasaan (dalam ilmu dan
tubuh"). Memang ketika itu dialah orang Israel yang paling berilmu, paling
gagah dan paling berakhlak. (Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya) suatu pemberian yang tidak seorang pun mampu untuk
menghalanginya. (Dan Allah Maha Luas) karunia-Nya, (lagi Maha Mengetahui)
orang yang lebih patut menerima karunia-Nya itu.
Adapun harta kekayaan tidak dimasukkan menjadi syarat untuk menjadi raja
karena bila syarat-syarat yang empat tersebut telah dipenuhi, maka mudahlah baginya
untuk mendapatkan harta yang diperlukan sebab Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi
Maha Mengetahui.
Berdasarkan surat Yusuf ayat 55 dan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari penulis
berpendapat bahwa seleksi SDM adalah persoalan yang penting dan yang lebih penting
lagi adalah mengangakat pegawai yang layak dalam Lembaga pendidikan Islam.
pengetahuan sebagaiman yang di gambarkan dalam surah Yusuf ayat 55 bahwa nabi
Yusuf adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan sehingga layak untuk
dijadikan bendahara Mesir. Selain itu Allah menjaga nabi yusuf untuk melakukan dosa.
disesuaikan dengan jabatan yang akan diemban. Selanjutnya berdasarkan hadis Imam
Bukhari, Rasulullah Saw bersabda “ Ketika suatu perkara diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.” Hadis ini menjadi dasar Profesionalisme
dalam jabatan Lembaga Pendidikan Islam, SDM yang profesional dalam lembaga
216
pendidikan Islam akan menjadi aset terbaik bagi Lembaga untuk menjalakan
dari kehancuran, karena SDM yang ada didalam Lembaga Pendidikan Islam adalah SDM
5. Jabatan tidak diberikan kepada yang meminta atau sangat mengingikanya tanpa
pegawai, Rasulullah pernah menolak permintaan sahabat Abu Dzar untuk dijadikan
sebagai pegawai beliau, karena ada kelemahan. Dalam hadis ini (sebagaimana
kelayakan seseorang untuk memikul tanggung jawab pekerjaan yang akan diwakilkan
kepadanya.352
untuk dijadikan sebagai pegawai beliau dalam suatu wilayah, kemudian Rasulullah
bersabda :
َ أ ُ ٍَب َٓخُٞ ُٓ َؾ هٔلُ ث ُْٖ ْاُ َؼالَ ِء هَبالَ َؽلهصََ٘ب أَثَٝ َ َجخ٤ْ ّ
َ ٠ َث ٌْ ِو ث ُْٖ أ َ ِثَُٞؽلهصََ٘ب أَث
ُ هَب ٍَ كَف َِْذ٠ٍ َ ُٞٓ ٠ػ ْٖ أ َ ِث َ َ ثُ ْوكَح٠ػ ْٖ أ َ ِث ػ ْج ِل ه
َ َِّللا َ ِْٖ ِل ث٣ْ ػ ْٖ ثُ َو َ
كَوَب ٍَ أ َ َؽلُ ه٠ِّٔ ػ
ب٣َ ِْٖ ٤َِاُو ُع َ ٠َِ٘ َه ُعالَ ِٕ ِٓ ْٖ ثَٝ أََٗب-ملسو هيلع هللا ىلص- ٠ِّ اُ٘ه ِج٠َِػ َ
ف َُو٥هَب ٍَ اَٝ .َ َع هَٝ ػ هي اله َى هَٝ ٘ َٓب
َ َُّللا ِ ثَ ْؼ٠َِػ َ َّللاِ أ َ ِّٓ ْوَٗب ٍَ هٍٞ ُ َه
َالَٝ ٍََُُٚؤ َ نَا ْاُ َؼ َٔ َِ أ َ َؽلًاَٛ ٠َِػ َ ٠ُِّ َٞ ُٗ ََّللاِ ال هَٝ ِٓضْ ََ مَ ُِ َي كَوَب ٍَ « ِاٗهب
» ِٚ ٤ْ َِػَ ٓ َ أ َ َؽلًا َؽ َو
352
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.107
217
Artinya:
Telah mengabarkan kepada kami abu bakar Ibnu Abi Saibah dan muhammad A’lai
berkata dibakabarkan kepada kami Abu Usamah dari Buroidi Ibnu Abdillah dari Abu
Burdata dari Abu Musa berkata: “Aku dan dua orang lelaki dari keturunan pamanku
datang kepada nabi, salah satu dari lelaki itu berkata, Hai Rasullah, jadikanlah aku
sebagai pejabat atas kekuasaan yang telah diberikan Allah kepadaMu, lelaki lainnya
juga mengakatakan demikian. Kemudian Rasullah SAW bersabda: Demi Allah, wahai
pamanku, aku tidak akan memyerahkan persoalan ini ( pengangkatan pegawai) kepada
seorang pun yang memintanya atau sangat menginginkannya.” Beliau kemudian
memberikan nasehat bahwa jabatan itu bisa menjadi nikmat, tapi juga bisa berubah
menjadi azab. (HR. Muslim)353
Begitu juga dengan sikap yang ditunjukkan Khalifah Umar ketika para sahabat
meminta Ibnu Umar untuk dijadikan sebagai pejabat. Ibnu Umar dipandang sebagai
seorang yang bertakwa dan mampu bertindak adil. Khalifah Umar menolak untuk
Khalifah Umar. Sahabat Umar menjelaskan, cukup satu orang saja dari keluarga Umar r.a
memperkerjakan orang karena ada unsur kecintaan atau kerabat, dan pengangkatannya
hanya berdasarkan unsur tersebut, maka ia telah berkhianat terhadap amanat Allah,
Suatu ketika Khalifah Umar r.a duduk bersama sahabat lainnya, dan berkata : “
Tolonglah aku wahai penduduk kufah, jika aku angkat seorang pemimpin yang lembek,
maka kalian akan melemahkannya. Jika aku angkat seorang pemimpin yang kuat dan
353
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.107
354
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.107
355
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.107
218
tegas, kalian akan melaporkannya. Saya sangat suka jika menemukan orang Muslim,
kuat dan dapat dipercaya, maka akan aku angkat dia sebagai pemimpin kalian.”356
Salah seorang dari sahabat berkata : “ Demi Allah, akan aku tunjukkan
orang yang kuat, dapat dipercaya dan Muslim, “ Sahabat Umar berkata : “ Siapa
dia ?” sahabat berkata : Abdullah bin Umar.” Khalifah Umar r.a berkata : “
Selanjutnya larangan meminta jabatan ini terdapat dalam hadis berikut ini :
larangan Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam yang mulia ini tidak dilanggar, maka
akan menghasilkan kemaslahatan yang sangat besar, baik bagi yang memimpin
yaitu pejabat itu sendiri maupun yang dipimpin yaitu rakyat. Karena dia akan
356
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.107
219
selalu mendapat pertolongan dari Rabbul „alamin dalam melaksanakan tugasnya.
4. Teguran, koreksi dan perbaikan dari kesalahan yang dia lakukan, sehingga dia
tetap berada di jalan yang benar dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin.
pada jabatan
Hadis ini dengan jelas menyatakan bahwa Bahwa pemimpin tidak mengangkat
orang seseorang yang meminta jabatan dan tamak akan jabatan dan kekuasaan.
bersabda:
220
َ ٓ ْاُ َٔ ْو ِء
٠َِػ ِ ب ِٓ ْٖ ِؽ ْوَٜ َُ ََل َ ٢بٕ أ ُ ْه ٍِ ََ ِك
َ ؿ٘ ٍَْ ِثؤ َ ْك ِ بٕ َعب ِئ َؼِ َٓب ِمئْ َج
ِٚ ِ٘٣ْ ف ُِ ِلِ ْ َو اُ هَٝ ٍِ ْاُ َٔب
Artinya :
“Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan kambing
lebih merusak daripada merusaknya seseorang terhadap agamanya karena
ambisinya untuk mendapatkan harta dan kedudukan yang tinggi.” (HR. at-
Tirmidzi no. 2482, disahihkan asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad,
2/178)
Berdasarkan Hadis Bukhari dan Muslim diatas penulis berpendapat bahwa
dalam perspektif Islam jabatan tidak diberikan kepada yang meminta atau sangat
mengingikanya tanpa kompetensi yang layak hal ini sesuai dengan sabda
memintanya dan tidak juga orang yang tamak terhadap jabatan itu”. Kedua
hadis diatas memberikan arahan bahwa dalam perspektif Islam terdapat larangan
meminta jabatan tanpa kompetensi yang layak dan memberikan jabatan pada
Dalam memilih seorang pegawai, beliau senantiasa meminta pendapat dari para
sahabat, bukan hanya berdasarkan pendapat pribadinya. Suatu ketika, Khalifah berkata
yang patut untuk aku jadikan pegawai. Sesungguhnya aku menginginkan seorang
pemimpin. Jika semula ia bukan pemimpin, maka ia seperti pemimpin mereka. Dan jika
ia adalah pemimpin mereka, maka ia adalah bagian dari mereka”. Para sahabat
221
kemudian mengajukan nama sahabat Rabi’ bin Ziyad al-Haritsi. Sahabat Umar r.a
menyetujuinya dan mengangkatnya sebagai pemimpin. Umar r.a berterima kasih kepada
Sahabat Umar r.a memberikan wasiat kepada Ali, Utsman dan Sa’ad bin Abi
Waqqash, “Hai Ali, jika engkau mengangkat pemimpin untuk mengurusi persoalan
manusia, pilihlah dari keluarga Bani Hasyim. Hai Utsman, jika engkau mengangkat
pemimpin untuk mengurusi persoalan manusia, pilihlah dari keluarga Abu Mu’ith. Hai
Sa’ad, jika engkau mengangkat pemimpin untuk mengurusi persoalan manusia, pilihlah
Umar r.a selalu bermusyawarah dan meminta pendapat dari sahabat, ketika akan
menentukan pilihan calon pegawai yang akan mengemban tanggung jawab besar.
pegawai kepada para sahabat setelah memberikan penjelasan tentang karakter pegawai
yang diinginkan.359
Hal ini diindikasikan dengan pekataan Umar r.a kepada para sahabat, “Berikan
isyarat kepadaku, tunjukkan kepadaku orang yang pantas untuk aku jadikan sebagai
semula ia bukan pemimpin, maka ia seperti pemimpin mereka. Dan jika ia adalah
pemimpin mereka, maka ia adalah bagian dari mereka”. Kemudian, para sahabat
357
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.108
358
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.108
359
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.110
222
menentukan seseorang sesuai dengan karakter yang dijelaskan, dan khalifah akan
menentukan pilihannya.360
seleksi bagi calon pegawai, tetapi hanya melalui konsensus pendapat para sahabat. Hal
ini bisa dimaklumi, karena Masyarakat muslim pada saat itu masih relatif kecil. Sehingga,
relatif mudah untuk mengetahui orang-orang shaleh yang layak dan patut menjadi
pegawai. Ketika wilayah kekuasaan Islam meluas, khalifah atau gubenur harus tegas dan
selektif dalam meilih calon pegawai. Di samping itu, penentuan pilihan calon pegawai
tidak bisa dilakukan /berdasarkan pendapat individu, sehingga akan berpotensi terhadap
Berdasarkan pada sikap umar yang selalu meminta pendapat sahabatnya ketika
mengangkat pegawai dan juga Wasiat Umar kepada Ali, Utsman dan Sa’ad bin Abi
bahwa dalam perspektif Islam pemilihan pegawai didasarkan atas dasar kesepakatan
Memberikan ujian seleksi kepada calon pegawai adalah persoalan asasi (pokok)
dalam Islam. Hal ini setidaknya dicerminkan dari sikap Rasulullah ketika mengangkat
360
Jika semula ia bukan pemimpin, maka ia seperti pemimpin mereka. Dan jika ia adalah
pemimpin mereka, maka ia adalah bagian dari mereka”. h.110
361
Jika semula ia bukan pemimpin, maka ia seperti pemimpin mereka. Dan jika ia adalah
pemimpin mereka, maka ia adalah bagian dari mereka”.h.110-111
223
Rasulullah bertanya kepada Muadz : “ Dengan apa engkau akan memutuskan persoalan
hukum ?” Muadz menjawab, “ Dengan kitab Allah. “ Rasulullah bertanya : “ Jika kamu
Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan
ْ َ رَوَل َهّ أ٠َ٘ا" ِٓ ْٖ هَل َهّ ِث َٔ ْؼُٞٓ ّا َال رُوَ ِلَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِب اُهنَٜ ّ٣ََب أ٣"
اُٞٓ ّ َال رُوَ ِل١
َٔبٜٗ ِْو ا ْم٤َ ثِـ١ َ " ْاُ ُٔجَ ِِّؾٍُٚٞ
ْ َ ُ أْٚ٘ ػ ُ َهَٝ َّللا ِ ه١ََل٣ ْٖ٤َ َال كِ ْؼَ "ثَٝ ٍٍ ْٞ َثِو
ُٓ َغبكَ َُخ٢ذ ِك ْ َُ َْ" ِث ِل ْؼ ِِ ٌُ ْْ َٗي٤ِِ ػ َ " ْْ ٌُ ُِ ْٞ َغ" ُِو٤ِٔ ٍ إ ه
َ َّللا ا هُٞارهوٝ"
َّللا ه َ
َْ ٍِهَ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َّللا َ ٢ ّ َٔب ِػ ْ٘ل اُ٘ه ِجُٜ ْ٘ ػ َ َّللا ه٢
َ ٙ ِ ػ َٔو َه ُ َٝ َث ٌْو٢أ َ ِث
َٔ ْٖ َهكَ َغ٤َِٗيَ ٍَ كَٝ ْاُوَ ْؼوَبع ثْٖ َٓ ْؼجَلْٝ َ َ ْه َوع ثْٖ َؽب ِثٌ أ٧و ْا٤ِٓ ْ ر َؤ٢ِك
َْ ٍَِهَٝ ِٚ ٤ْ َِػ
َ َّللا ه٠ِٕه َ ٢ ّ ِ ِػ ْ٘ل اُ٘هجٚرْٞ ٕ
َ
362
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.109-110
224
Artinya : (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului) berasal
dari lafal Qadima yang maknanya sama dengan lafal Taqaddama artinya,
janganlah kalian mendahului baik melalui perkataan atau perbuatan kalian (di
hadapan Allah dan Rasul-Nya) yang menyampaikan wahyu dari-Nya, makna yang
dimaksud ialah janganlah kalian mendahului Allah dan Rasul-Nya tanpa izin dari
keduanya (dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar) semua perkataan kalian (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan
kalian. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan perdebatan antara Abu Bakar r.a.,
dan sahabat Umar r.a. Mereka berdua melakukan perdebatan di hadapan Nabi
saw. mengenai pengangkatan Aqra' bin Habis atau Qa'qa' bin Ma'bad. Ayat
selanjutnya diturunkan berkenaan dengan orang yang mengangkat suaranya
keras-keras di hadapan Nabi saw.
Berdasarkan sikap Rasulullah ketika mengangkat Muadz bin Jabal sebagai pejabat
kehakiman dan firman Allah dalam surah Al-Hujurat ayat 1 penulis berpendapat bahwa
ketika Memberikan Ujian Seleksi dalam pengadaan SDM di Lembaga Pendidikan Islam
yang menjadi poin penting dalam seleksinya adalah berkaitan dengan Aqidah Islam,
dengan menjadikan Aqidah Islam menjadi instrimen seleksinya maka SDM yang terpilih
nantinya adalah SDM Islami yang berjiwa sesuai dengan Alqur’an dan Hadis, hal ini
sesuai dengan surah Al-Hujarat ayat 1 yaitu SDM dalam perspektif Islam yang selalu
merujuk pada Qur’an dan Hadis dalam setiap aktifitasnya termasuk aktifitas kerjanya di
Pernyataan Khalifah Ali bin Abi Thalib kepada Gubenur Mesir Asytar al-Nukhai,
memberikan petunjuk yang jelas tentang mekanisme pemilihan calon pegawai,“ Jika
engkau ingin mengangkat pegawai, maka pilihlah secara selektif. Jangan engkau
hal ini akan menciptakan golongan durhaka dan khianat. Pilihlah pegawai karena
pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, tingkat ketakwannya dan keturunan yang
225
shaleh, serta orang yang memiliki ahlak mulia, argumen yang shahih, tidak mengejar
yang bersifat mengikat. Proses ini diawali dengan menentukan tugas dan tanggung
jawab pekerjaan secara terperinci. Kemudian, dilakukan seleksi terhadap beberapa calon
pegawai yang sedang berkompetisi. Penentuan pilihan dilakukan oleh jamaah, karena
menentukan orang yang lebih patut dan layak. Jika terjadi deadlock dan terdapat
sesuai dengan beban dan tanggung jawab pekerjaanya. Rasulullah dan Khulafaur
Rasyidin senantiasa menerapkan prinsip untuk tidak membebankan tugas dan tanggung
Dalam manajemen berbasis syariah, keahlian saja tidak cukup, tetapi juga harus
diimbangi dengan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Jika salah satu dari aspek
tersebut tidak dimiliki oleh karyawan, maka ketimpangan yang akan terjadi. Maka setiap
muslim dalam beraktifitas apapun harus dilakukan dengan sikap yang profesional.
363
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.111
364
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.111
365
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.111
226
Berdasarkan Pernyataan Khalifah Ali bin Abi Thalib kepada Gubenur Mesir
pegawai karena ada unsur kecintaan dan kemuliaan(nepotisme), karena hal ini akan
pengalaman dan kompetensi yang dimiliki, tingkat ketakwannya dan keturunan yang
shaleh, serta orang yang memiliki ahlak mulia, argumen yang shahih, tidak mengejar
Dalam proses seleksi, harus dilaksanakan secara adil, sebagaimana firman Allah SWT
٠َ٘ َٓ ْؼ٠َِػ َ فٞط ُ ا" َٓ ْؼُٞٔ ٤ِأَهٝ" َ ٍِ " ثِ ْبُ َؼ ْلْٜ ِ َ ثِ ْبُ ِو٢ِّ"هُ َْ أ َ َٓ َو َهث
"ْْ ٌُ ٛٞ ُعٝ" ُ ا ُٓوَل ًههاُِٞ كَب ْه َجِْٚ هَجْٝ َ ا أُٞٔ ٤أَ ِهَٝ اٞط ُ َِ هَب ٍَ أ َ ْه١ ِ َِث ْبُ ِو
ْ َ أْٜ
ُُُٙٝ" ا ُ ْػجُلٙٞػ ُ ا ْكٝ" َ ْْ ًُ كٍٞ ُغ ُ َُُٚ اٖٞ ُ ِِ أ َ ْف١ ْ َ ِ هّلِلِ " ِػ ْ٘ل ًُ َّ ََٓ ِْغل" أ
اٌُُٞٗٞ َ َُ ْْ رَٝ ْْ ٌُ َْ ِْوى " ًَ َٔب ثَلَأ َ ًُ ْْ" َفَِوّ ُٖ" ِٓ ْٖ ا٣ُِّ اُلَُٚ َٖ٤ٖ ِ ِِ " ُٓ ْق
366
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.153
227
ب َٓخ٤َ ّ ْاُ ِوْٞ ٣َ بء٤َ ْل ًُ ْْ أَؽ٤ُ ِؼ٣ ١
ْ َ َٕ " أُٝكُٞئًب "رَؼ٤ْ ّ
َ
Artinya : (Katakanlah, "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan") yaitu
perbuatan yang adil. (Dan luruskanlah) diathafkan secara makna kepada lafal bil
qisthi, yang artinya, Ia berkata, "Berlaku adillah kamu dan luruskanlah dirimu."
Atau diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan menyimpan taqdir yakni:
Hadapkanlah dirimu (mukamu) kepada Allah (di setiap salatmu) ikhlaslah kamu
kepada-Nya di dalam sujudmu (dan sembahlah Allah) beribadahlah kepada-Nya
(dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya) bersih dari kemusyrikan.
(Sebagaimana Dia menciptakanmu pada permulaan) yang sebelumnya kamu
bukanlah merupakan sesuatu (demikian pulalah akan kembali kepada-Nya)
artinya Dia akan mengembalikan kamu pada hari kiamat dalam keadaan hidup
kembali.
Makna Adil diungkapkan dalam Al-qur`an antara lain dengan kata kata al-
adl, al-qisth, al-mizan. „Adl yang berarti “sama” menurut Quraish Shihab
memberi kesan adanya dua pihak atau lebih karena jika hanya satu puhak atau
lebih karena jika hanya satu pihak , tidak akan terjadi persamaan.”367
367
M.quraish Shihab, M.A Wawasan Al-qur`an, (Bandung : Mizan,2000), cet XI, h.111.
368
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 87
228
ْٖ ِٓ ِٚ ٤ْ َِػ َ َِٖٔ ُ َٓب اُإْ ر١ ْ َ َ َٓبَٗبد" أ٧ا ْاُّٝؤ ْ ُٓو ًُ ْْ أ َ ْٕ ر ُ َئك٣َ َّللا إ ه " ه
ُ ِٓ ْلز َبػْٚ٘ ػ َ َّللا ه٢ َ ٙ ِ َه٢ ّ ِِ ػَ َذ َُ هٔب أ َ َفن ْ َُ َب" َٗيَٜ ِْٛ َ أ٠َُم "اُْٞاُ ُؾو
٢ ّ ب هََ ًْوا َُ هٔب هَل َِّ اُ٘ه ِجَٜ ٍِٗبك َ ٢ ِْ َؾخ اُؾغجٛ َ ْٖػضْ َٔبٕ ث ُ ْٖ ِٓ ْاُ ٌَ ْؼجَخ
ُٚػ ِِ ْٔذ أَٗه َ ْٞ َُ ٍَ هَبَٝ َُٚ ََٓ٘ؼَٝ ػبّ ْاُلَزْؼ َ ٍِه َْ َٓ هٌخ َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ َ َّللا ه٠ِٕه َ
ِٚ ٤ْ َُ اِٙ ٍِّه َْ ِث َو ِك
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َّللا َ َّللاٍ هٍٞ ُ ُ كَؤ َ َٓ َو َهَّٚللا َُ ْْ أ َ َْٓ٘ؼ
ٍ هٍٞ ُ َه
َْ ٍَِْ َ خ كَؤ٣َ ٥ ْا٢ ّ ِِ ػَ َُُٚ َ ت ِٓ ْٖ مَ ُِ َي كَوَ َوأ َ َبى فَب ُِلَح ر َب ُِلَح كَ َؼ ِغ َ ٛ ٍَ هَبَٝ
د ْ َ َهكَٝ ْٕ ِاَٝ َخ٣٥ ْاَٝ َُٙلَٝ ٢ِ ك٢ َ جَخ كَجَ ِو٤ْ َّ ِٚ ٤ َ ِف٧ِ ٚرْٞ َٓ ُ ِػ ْ٘لٙطب َ أ َ ْػَٝ
ْٖ٤َاِمَا َؽ ٌَ ْٔز ُ ْْ ثٝ" َ َ٘ ِخ ْاُ َغ ْٔغ٣ب ُٓ ْؼزَجَو ثِوَ ِوَٜ ُٓٞٔ َُبٓ كَؼ ّ ٍجَت ف َ ٠َِػ َ
ْ٤ِٓ ّ ا ْكؿَبِٚ ٤َّللا ِٗ ِؼ هٔب" ِك إ ه ا ِث ْبُ َؼ ْل ٍِ هُٞٔ ٌُ ْؤ ْ ُٓو ًُ ْْ "أ َ ْٕ رَؾ٣َ "ًاُ٘هب
خ٣َ " ر َؤ ْ ِكِٚ ِؼظ ٌُ ْْ ِث٣َ " ئًب٤ْ ّ َ َْ ِٗ ْؼ١ ْ َكَخ إٔٞ ُ ْٞ َٔ ُ َٓب اُ٘ه ٌِ َوح ْا٢ِِٗ ْؼ َْ ك
وا" ِث َٔب٤ ً ٖ ِ َُوَبٍ "ث٣ ؼًب" ُِ َٔب٤ِٔ ٍ َ ََّٕللا ًَب "إ ه ْاُ ُؾ ٌْْ ِث ْبُ َؼ ْل ٍِ هَٝ َ َٓبَٗخ٧ْا
ََُ ْلؼ٣
Artinya :
(Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat) artinya
kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari seseorang (kepada yang berhak
menerimanya) ayat ini turun ketika Ali r.a. hendak mengambil kunci Kakbah dari
Usman bin Thalhah Al-Hajabi penjaganya secara paksa yakni ketika Nabi saw.
datang ke Mekah pada tahun pembebasan. Usman ketika itu tidak mau
memberikannya lalu katanya, "Seandainya saya tahu bahwa ia Rasulullah
tentulah saya tidak akan menghalanginya." Maka Rasulullah saw. pun menyuruh
mengembalikan kunci itu padanya seraya bersabda, "Terimalah ini untuk selama-
lamanya tiada putus-putusnya!" Usman merasa heran atas hal itu lalu
dibacakannya ayat tersebut sehingga Usman pun masuk Islamlah. Ketika akan
meninggal kunci itu diserahkan kepada saudaranya Syaibah lalu tinggal pada
anaknya. Ayat ini walaupun datang dengan sebab khusus tetapi umumnya berlaku
disebabkan persamaan di antaranya (dan apabila kamu mengadili di antara
manusia) maka Allah menitahkanmu (agar menetapkan hukum dengan adil.
Sesungguhnya Allah amat baik sekali) pada ni`immaa diidgamkan mim kepada
ma, yakni nakirah maushufah artinya ni`ma syaian atau sesuatu yang amat baik
(nasihat yang diberikan-Nya kepadamu) yakni menyampaikan amanat dan
menjatuhkan putusan secara adil. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) akan
semua perkataan (lagi Maha Melihat) segala perbuatan.
229
Ketika ingin mengangkat seorang pejabat, Khalifah Umar r.a senantiasa
menyediakan waktu untuk menentukan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang harus
diemban oleh seorang pejabat. Selain itu, Khalifah juga menentukan wewenang ataupun
tanggung jawab terkait dengan jabatan yang diberikan. Setelah itu, Khalifah akan
memberikan tanda tangan dan stempel, serta disaksikan oleh beberapa sahabat Anshar
dan Muhajirin.369
dalam masjid. Kemudian, Khalifah membacakan wewenang dan tanggung jawab yang
harus dipikul pegawai tersebut, dan disaksikan oleh kaum Muslimin. Hal ini dimaksudkan
agar para pegawai mengetahui job description secara jelas, serta memahami batasan
wewenang dan tanggung jawab mereka. Selain itu, jika terjadi tindak penyimpangan,
Jika dianalogikan dengan ilmu manajemen moder, sahabat Umar r.a bisa
yang ditempuh Umar r.a yang menjalankan proses manajemen. Sebelum mengangkat
seorang pegawai, terlebih dahulu, Khalifah Umar r.a menentukan aktivitas-aktivitas dan
tanggung jawab yang harus diemban oleh calon pegawai. Kemudian, didelegasikan
pegawai adalah bukan persoalan gampang. Akan tetapi, harus melewati beberapa tahap
369
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.108
370
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.108
371
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.109
230
Dalam kitab ‘Al-Siyasah al-Syar’iyyah’ Ibnu Taimiyah menjelaskan “ Yang penting
dalam persoalan ini (pengangkatan pegawai) adalah mengetahui yang paling pantas dan
layak. Hal ini bisa disempurnakan dengan mengetahui wilayah dan jalan yang
dimaksudkan untuk menuju ke arah sana. Jika engkau mengetahui maksud dan media
Orang mula-mula memeluk Islam memang sedikit dari segi jumlah. Namun
berkat keterlibatan dan peran mereka, kini umat Islam menjadi salah satu yang
terbesar jumlahnya di muka bumi. Permasalahan Islam saat ini bukan dalam hal
kuantitas, tetapi dari segi kualitas. Secara kuantitas, jumlah umat Islam di dunia
dapat dikatakan lebih dari cukup. Mereka tersebar di segenap penjuru bumi.
Namun, dari segi kualitas, kondisi kaum muslimin tengah mengalami kondisi
kemunduran kronois, bahkan keprihatinan yang tiada akhir. Iman mereka goyah
Kualitas SDM masa Rasulullah Saw dan para sahabatnya sehingga dikenal
372
Ibnu Taimiyah, Op.Cit., h.21
373
Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Ar-Rahiqul Makhtum : Bahtsun Fii Sirati An-
Nabawiyah „Ala Shahibiha Afdalu Shalatu Wa Salam, h.104
231
pembentukannya diawali dengan fondasi tauhid yang sangat kuat. 374 Hal itu
ْْ ُٛ َُٖٞ اره َجؼ٣ِاُهنَٝ به ِ َٖ ْٗ َ ٧ ْاَٝ َٖ٣بع ِو ِ َٜ ُٔ َُٕ َِٖٓ ْاُُٞٝ َ ه٧َٕ ْاَُٞب ِثو اُ هَٝ
١د رَغْ ِو ٍ ْْ َع٘هبُٜ َُ ػله َ َ أَٝ ُْٚ٘ ػ
َ اٞٙ ُ َهَٝ ْْ ُٜ ْ٘ َّللاُ َػ
ه٢ َ ِٙ بٕ َه ٍ َ
َ ِْثبِؽ
ُْ ٤ ُى ْاُؼَ ِظْٞ َب أَثَلًا مَ ُِ َي ْاُلَٜ ٤َِٖ ك٣ِبه فَب ُِل
ُ َٜ ْٗ َ ٧ب ْاَٜ َ رَؾْ ز
Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di dalamnya selama-
lamanya. Mereka kekal didalamnya. Itulah kemenangan yang besar(Q.S.At-
Taubah, [9]:(100)).375
Dalam ayat diatas Allah Swt tidak mengkhususkan rida dan jaminan
jannah (surga)-Nya untuk para Muhajirin dan Anshar (As-Salaf) semata, tetapi
374
Abu Fahmi, Op.Cit., h. 108
375
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.203
232
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik pun mendapatkan rida Allah dan
jaminan seperti mereka. 376 Jada prinsipnya proses rekrutmen dan seleksi dalam
perspektif Islam bertujuan mencari sosok karyawan yang dalam dirinya berpadu
Berdasarkan Al-qur`an surah Al-A’raf ayat 29 dan surah Al-Nisaa ayat 58, penulis
berpendapat bahwa seleksi SDM didalam Lembaga Pendidikan Islam harus dilaksanakan
secara Adil, amanat kepada yang berhak dan pada prinsipnya proses rekrutmen dan
seleksi dalam perspektif Islam bertujuan mencari sosok karyawan yang dalam dirinya
ayat 16, Surah Al-Baqarah ayat 247, Al Imran ayat 28, Al-A‟raf ayat 29 dan
manusia dalam perspektif Islam, diantaranya yaitu Kriteria dalam rekrutmen yaitu
Kuat dan dapat dipercaya, Selektif Memilih Pemimpin, Jabatan Diserahkan pada
Tabel 4.1
376
Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Ar-Rahiqul Makhtum : Bahtsun Fii Sirati An-
Nabawiyah „Ala Shahibiha Afdalu Shalatu Wa Salam, h.104
377
Abu Fahmi dkk., Op Cit., h. 161
233
No Ayat/Hadis Prinsip
Artinya :
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata :
“ Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja ( pada Kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat lagi padat dipercaya. ( Q.S. Al-Qhashas,
[12]:(26)).378
378
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 388
234
Artinya :
379
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 40
235
236
Artinya :
، ٍ٢ ّ ِِ ػَ ُْٖ الَ ٍُ ثِٛ َؽلهصََ٘ب، َٕ َٔب٤ْ ٍَِ ُ ُْٖ ث ahlinya
٢ػ ْٖ أ َ ِث
َ ، به ٍ ََ ٣َ ِْٖ بء ث ِ طَ ػ َ ْٖ ػ َ
ٍَ هَب: ٍَ هَب، ُْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ٙ ِ َه، َ َْوح٣ َوُٛ
ُ َ َٓبَٗخ٧ذ ا ُ ِامَا: ٍُ هللاِ ملسو هيلع هللا ىلصٍٞ
ِ ّ َؼ٤ِ ٙ ُ َه
ب٣َ بَٜ ُ ػزَ بٙ َ ْق ِا َ ٤ًَ ٍَ ػخَ هَب َ َب كَب ْٗز َِظ ِو اُ ه
٠َُ َ ْٓ ُو ِا٧ ٍَ هللاِ هَب ٍَ ِامَا أ ُ ٍِْ٘لَ اٍٞ ُ َه
.َػخ َ َب كَب ْٗز َِظ ِو اُ هِٚ ِِ ْٛ َ ِْو أ٤ؿ َ
Artinya :
237
'Atho' bin yasar dari Abu Hurairah
radhilayyahu'anhu mengatakan: “ Ketika engkau
menyia-nyiakan amanah, maka tunggulah
kehancuran. Dikatakan, hai Rasulullah, apa yang
membuatnya sia-sia ? Rasul bersabda, “ Ketika
suatu perkara diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”
4.
ُ ُٓ َؾ هٔلَٝ َ َجخ٤ْ ّ َ ٠ِ ثَ ٌْ ِو ث ُْٖ أَثَُٞؽلهصََ٘ب أَث Jabatan tidak diberikan
ْٖ ػ َ ٍَب َٓخ َ ُ أُٞث ُْٖ ْاُ َؼالَ ِء هَبالَ َؽلهصََ٘ب أَث kepada yang meminta atau
238
٢
َ ٙ ِ ٍ ُٔ َوح َ َهَ ِْٖ اُوؽْ َٔ ِٖ ث ػ ْج ِل ه َ ْٖ ػ َ
ِ ٍُ هللاٍٞ ُ َه٢ْ ُِ ٍَ هَب: ٍَ ُ هَبْٚ٘ ػ َ َُّللاه
ٍ ُٔ َوح َ َال
َ َْٖاُوؽْ َٔ ِٖ ث ػ ْجلَ ه َ َب٣ : ملسو هيلع هللا ىلص
ْٖ ػ َ بَٜ َ ز٤ ِرُٝبهح َ كَبِٗه َي اِ ْٕ أَ َٓ اإل ِ ْ ٍْ َ ر َ َْؤ
ْٖ ِٓ بَٜ َ ز٤ ِرُٝ ِا ْٕ أَٝ بَٜ ٤ْ َُ ذ ِا
َ ِْ ًِ ُٝ َٓ َْؤََُ ٍخ
ذ َ ِامَا َؽَِ ْلَٝ بَٜ ٤ْ َِػ
َ ذ َ ْ٘ ِْو َٓ َْؤََُ ٍخ أ ُ ِػ٤ؿ َ
بَٜ ْ٘ ِٓ ًْوا٤َب َفٛ َْو٤ؿ َ ْذ َ ٣َٖ كَ َوأ٤ ٍ ِٔ َ٣ ٠َِػ َ
ٌْو٤ َفَٞ ُٛ ١ِد اُهن ِ ْأَٝ ِ٘ َي٤ِٔ َ٣ ْٖ ػ َ كَ ٌَ ِلّ ْو
Artinya :
Dari Abdurrahman bin Samurah dia berkata:
Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam
telah bersabda kepadaku, “Wahai
Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu
meminta jabatan! Karena sesungguhnya jika
diberikan jabatan itu kepadamu dengan
sebab permintaan, pasti jabatan itu
(sepenuhnya) akan diserahkan kepadamu
(tanpa pertolongan dari Allâh). Dan jika
jabatan itu diberikan kepadamu bukan
dengan permintaan, pasti kamu akan ditolong
(oleh Allâh Azza wa Jalla) dalam
melaksanakan jabatan itu. Dan apabila kamu
bersumpah dengan satu sumpah kemudian
kamu melihat selainnya lebih baik darinya
(dan kamu ingin membatalkan sumpahmu),
maka bayarlah kaffârah (tebusan) dari
sumpahmu itu dan kerjakanlah yang lebih
baik (darinya)”. (HR. Bukhari)
239
ْٚ٤َِػ َ الَ َٓ ْٖ َؽ َوَٝ ،ٍََُُٚؤ
َ ٓ َ ْٖ َٓ نَاَٛ
Artinya :
Dari Abu Musa Radhiyallahu anhu dia
berkata, “Saya masuk menemui Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam bersama
dengan dua orang dari kaumku, lalu salah
seorang dari kedua orang itu berkata,
“Jadikanlah (angkatlah) kami sebagai amir
(pejabat) wahai Rasulullâh!” Kemudian yang
seorang lagi juga meminta hal yang sama.
Maka beliau Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya kami tidak akan
mengangkat sebagai pejabat orang yang
memintanya dan tidak juga orang yang tamak
terhadap jabatan itu”(HR.Bukhâri ).
5. Pernyataan Umar RA kepada sahabatnya : Pemilihan pegawai atas
240
6. Pernyataan Khalifah Ali bin Abi Thalib kepada Larangan pengangkatan
Gubenur Mesir Asytar al-Nukhai, memberikan
petunjuk yang jelas tentang mekanisme berdasarkan kecintaan dan
pemilihan calon pegawai,“ Jika engkau ingin
mengangkat pegawai, maka pilihlah secara nepotisme
selektif. Jangan engkau mengangkat pegawai
karena ada unsur kecintaan dan
kemuliaan(nepotisme), karena hal ini akan
menciptakan golongan durhaka dan khianat.
Pilihlah pegawai karena pengalaman dan
kompetensi yang dimiliki, tingkat ketakwannya
dan keturunan yang shaleh, serta orang yang
memiliki ahlak mulia, argumen yang shahih, tidak
mengejar kemuliaan dan memiliki pandangan
yang luas atas suatu persoalan”.
Perspektif Islam.
380
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.153
241
Di dalam Al-qur`an, banyak ayat mengemukakan tentang ciri khas manusia. Ciri khas
manusia tersebut memiliki keistimewaan dan kekurangan. Menurut Taufiq (2004) dalam
Veitzal Rivai Zainal381 terdapat sifat dan ciri khas yang dimiliki oleh kebanyakan manusia,
ٗ َ ْه٧ ْا٢ َعب ِػَ ِك٢ِّٗ ب ُٓ َؾ هٔل ا ْم " هَب ٍَ َهثّي ُِ ِْ َٔ َال ِئ ٌَ ِخ ا٣َ ا ْم ًُ ْوَٝ
بَٜ ٤ِا أَرَغْ َؼ َُ كُُٞ آكَّ "هَبَٞ ُٛ َٝ بَٜ ٤ِ ك٢ٓب ِ ٌَ ْن أَؽ٤ ر َ ْ٘ ِل٢ِ ك٢ِ٘ ْقُِل٣َ "لَخ٤ِِ َف
ََ ب ِث ْبُوَزْ َِ ًَ َٔب كَ َؼَٜ و٣ُ ِو٣ "َ َْ ِلي اُ ِلّ َٓبء٣ٝ" َ ٢ٕب ِ ب" ِث ْبُ َٔ َؼَٜ ٤ُِ ْلَِل ك٣ ْٖ َٓ
ْْ ْاُ َٔ َالئِ ٌَخِٜ ٤ْ َِػ ٍ ََ ه
َ َّللا َ ا أ َ ْهَُٝل
َ ب كََِ هٔب أَ ْكَٜ ٤ِا كُٞٗ ًَبَٝ ٕبّ ْاُ َغَُٞ٘ث
"َٖ " ِث َؾ ْٔلِى٤ََِ ِّجؼ" ُٓزََِ ِّج َ ُٗ ُٖ َْٗؾٝ" َ ٍ ْاُ ِغ َجبَٝ ْاُ َغيَ ا ِئو٠َُ ْْ اُٛ ُٝط َوك َ َك
381
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 231-232
382
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.6
242
ّبُالن ِثي َك ه٤ِِ ٣َ ػ هٔب َال َ يُٛٗوَلًِّ َُي" ُٗ٘ ِ َّيٝ" َ َّللا ٍ ْج َؾبٕ ه ُ ٍُٞ َٗو١ ْ َأ
٢ِّٗ "ا٠َُف هَب ٍَ ر َ َؼب ِ َكَ٘ؾْ ُٖ أ َ َؽ ّن ِث ِبال ٍْ ِز ْق َال١ ْ َ ْاُ ُغ َِْٔخ َؽبٍ أَٝ ىَ ائِلَح
ٚهز٣أ َ هٕ مُ ِ ّهَٝ َّ ا ٍْزِ ْق َالف آك٢َِِٖ َؾخ ك ْ َٔ َُٕ " ِٓ ْٖ ْاُٞٔ َِأ َ ْػَِْ َٓب َال ر َ ْؼ
َ ْقُِن َهثَّ٘ب٣ ْٖ َُ اُُٞ ْْ كَوَبْٜ٘٤َو ْاُؼَ ْلٍ ثَٜ ظ ْ ٤َ َ ك٢ٕب ِ َ ْاُؼَٝ غ٤ ْْ ْاُ ُٔ ِطِٜ ٤ِك
ُ َك َقَِنَ هٙ َو٣َ ْْ َُ زَ٘ب َٓب٣َ ْ ُهإَٝ َُُٚ َ ْج ِوَ٘ب
َّللا َ ّف َِْوًب أ َ ًْ َو
َ ُِ َِْ َال أ َ ْػَٝ ِٓ٘هبِٚ ٤ْ َِػ
ْٖ ِٓ خٚ َ ب ِثؤ َ ْٕ هَ َجَٜ ٜ ْعَٝ ١
َ ب هَ ْجَٜ ْ٘ ِٓ ٘ ْ َ َ ْهٗ أ٧ْ ْا٣ِ آكَّ ِٓ ْٖ أَك٠َُر َ َؼب
ػٝاُو َ َٝ ْاُ ُٔ ْقزَ ِِلَخِٙ َب٤ِٔ َُذ ِث ْب
ُّ ِٚ ٤َِٗلَ َـ كَٝ ُٙاٍٞ ه ْ ٘ػ ِغ ُ َٝ بَٜ ٗاَٞ ُْ َ غ أ٤ِٔ َع
ٍب ثَ ْؼل أ َ ْٕ ًَبَٕ َع َٔبكًا ً َباًٗب َؽ هَٞ َ٤به َؽ َ َك
َ ٖ
Artinya : (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi") yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau
peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata mereka, "Kenapa hendak
Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat kerusakan padanya) yakni
dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah
dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga
mendiami bumi? Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim
malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke
gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan
tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih',
artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu)
membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu. Huruf lam pada 'laka'
itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal'
berfungsi sebagai 'hal' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah,
'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!'" (Allah
berfirman,) ("Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui")
tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di
antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti
dan tampaklah keadilan di antara mereka. Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah
menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami, karena kami
lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya." Maka Allah Taala pun
menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap
corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-
macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk
yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa.
Sejak awal Allah SWT mengajak umatNya untuk belajar dan untuk berlatih
243
2. Manusia itu zalim dalam hal meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya,
berupa sikap mengurangi hak orang lain dan berbuat tidak adil kepadanya
اُّٝ ِا ْٕ رَؼُلٝ" َ ْْ ٌُ ٖب ُِؾ َ َٓ َت َ َؽ٠َِػ َ "ُُٙٞٔ ُ ٍؤ َ ُْزَ آر َب ًُ ْْ ِٓ ْٖ ًُ َّ َٓبَٝ "
ه
ٕ"ا َبٛػله َ اُٞو٤َب" َال ر ُ ِطٖٛٞ َ ٚٓ ا ْٗ َؼب٠ََّ٘للا" ِث َٔ ْؼ
ُ ْ"ال رُؾ ِٗ ْؼ َٔخ ه
ِ ِث ْبُ َٔ ْؼِٚ َِ اُظ ِْْ َُِ٘ ْل
ِخ٤َ ٖ ُّ و٤ّ ًَلهبه" ًَ ِضُِٞظ َ َُ" َبٕ" ْاُ ٌَب ِكو َ ْٗ اإل ِْ
ّٚ ْاُ ٌُ ْلو ُِِ٘ ْؼ َٔ ِخ َهثَٝ
Artinya :
(Dan Dia telah memberikan kepada kalian dari segala apa yang kalian
mohonkan kepada-Nya) sesuai dengan keperluan kalian (Dan jika kalian
menghitung nikmat Allah) pemberian nikmat-Nya kepada kalian (tidaklah dapat
kalian menghitungnya) kalian tidak akan mampu menghitung-hitungnya.
(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah orang kafir (sangat lalim dan
sangat ingkar) artinya banyak berbuat aniaya terhadap dirinya dengan cara
melakukan maksiat dan banyak ingkar terhadap nikmat Rabbnya.
383
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 260
244
Artinya :
Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-
gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak
akan melaksanakannya ( berat), lalu dipikulkan amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu zalim dan sangat bodoh. (Q.S.Al-Ahzab, [33]:(72)).384
اةَٞ ب ِٓ ْٖ اُض هَٜ ِ كِ ْؼ٢َِب ِٓ هٔب كْٛو٤ؿ َ َٝ ادَٞ َِٖ َ َٓبَٗخ" اُ ه٧َ٘ب ْاٙ ْ ػ َوَ "اٗهب
َ ْاُ ِغ َجبٍ" ِثؤ َ ْٕ َفَِنَٝ ٗ َ ْه٧ ْاَٝ ادَٝ َٔ َب اُ ه٠َِػ َ " ب ِٓ ْٖ ْاُ ِؼوَبةَٜ ًر َْوَٝ
ِ َٖأَ ّْلَ ْوَٖ " ِف ْلَٝ بَٜ َِْ٘ ِٔ ْؾ٣َ ْٕ َ َْٖ أ٤طوًب "كَؤ َ َث
بَٜ ََِٔ َؽَٝ بَٜ ْ٘ ٓ" ْ َُٗٝ ًٔبْٜ َ َٔب كِٜ ٤ِك
ََُِٚٔ ِث َٔب َؽِٚ َِ ًٓب" َُِ٘ ْلُِٞظ
َ َُٕ ًَبٚ "اٗهِٚ ٤ْ َِػ َ بَٜ ٙػ ْو َ َبٕ" آكَّ ثَ ْؼل ِْ
َ ْٗ اإل
ِٚ ِال" ثًٞ ُٜ " َع
Artinya :
(Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat) yaitu ibadah salat dan ibadah-
ibadah lainnya, apabila dikerjakan, pelakunya akan mendapat pahala, dan apabila
ditinggalkan, pelakunya akan disiksa (pada langit, bumi dan gunung-gunung)
seumpamanya Allah menciptakan pada masing-masing pemahaman dan dapat
berbicara (maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir)
yakni merasa takut (akan mengkhianatinya lalu dipikullah amanat itu oleh manusia)
oleh Nabi Adam, sesudah terlebih dahulu ditawarkan kepadanya. (Sesungguhnya
manusia itu amat zalim) terhadap dirinya sendiri, disebabkan apa yang telah dipikulnya
itu (lagi amat bodoh) tidak mengerti tentang apa yang dipikulnya itu.
4. Manusia pada dasarnya lemah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
An-Nisa : 28
384
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 427
245
Artinya :
terbentuk undividu-individu yang baik dan sanggup memikul amanah dan beban yang
diberikan. Bahkan dengan kekuatan iman dan karakter individu yang sabar, dengan izin
Allah SWT dapat memenangkan pertempuran386 sebagaimana firman Allah dalam surah
Al-Baqoroh : 249
Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu
dengan sebuah sungai. Maka barang siapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku.
Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku, kecuali menciduk
seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara
mereka. Ketika dia (Talut ) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyebrangi
sungai itu, mereka berkata, “ Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan jalut dan bala
tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa, mereka akan menemui Allah berkata, “
Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan
Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-baqarah, [2]:(249)).387
َٕ ًَبَٝ ًِْذ ْاُ َٔ ْول٤َكِ" ِٓ ْٖ ثُٞ٘د ِث ْبُ ُغُُٞبٛ َ " ٖ ََ" ف ََو َط َ َ"كََِ هٔب ك
ْْ ًُ ٌُ ْْ" ُٓ ْقز َ ِجو٤ِِ َ َّللا ُٓ ْجز
إ ه ُ ْاُ َٔبء "هَب ٍَ هْٚ٘ ِٓ اَُِٞجٛ َ َٝ لًا٣ِّل َ ْاُ َؾ ّو
ٖ٤ْط ِ ََِ ِكَٝ ُّٕ ُ ْهك٧ْٖ ْا٤ َثَٞ ُٛ َٝ ٢ٕب ِ ْاُ َؼَٝ ْْ ٌُ ْ٘ ِٓ غ٤و ْاُ ُٔ ِطَٜ ظ ْ ٤َ ُِ " ٍوَٜ َ٘" ِث
ْٖ َٓ ٝ" َ ٢ ِٓ ْٖ أَرْ َجب ِػ١ ْ َ " أ٢ِّ٘ ِٓ ٌْ َ ٤ََِ "كِٚ ِ ِٓ ْٖ َٓبئ١ ْ َ ُ" أْٚ٘ ِٓ ة
َ "كَ َٔ ْٖ ّ َِو
ّْ ٚاُ هَٝ ِؿ ْوكَخ" ِث ْبُلَزْؼ ُ ف َ هاال َٓ ْٖ ا ْؿز ََو٢ِِّ٘ٓ ُُٚ "كَبِٗهَٚنُ ْه٣ "ُٚٔط َؼ ْ َ٣ ْْ َُ
ُ" َُ هٔبْٚ٘ ِٓ اُٞ "كَْ َِوث٢ِّ٘ ِٓ ُٚب كَبِٗهَٜ ٤ْ َِػ َ َ ِي ْك٣ ْْ ََُٝ بَٜ ِ ث٠َ" كَب ًْزَلِٙ َ ِل٤ِ"ث
بَٜ أَٗه١ َ ِٝ ْاُـُ ْوكَخ ُه٠َِػ َ اٖٝ ُو َ َ ْْ" كَب ْهزُٜ ْ٘ ِٓ ال٤ ِث ٌَضْ َو ٍح هْٙٞ َاكَٝ
ً ِِ َ"اال ه
ػْ ََو َه ُع ًال "كََِ هٔب َ َؼخٚ ْ ِثَٝ صٔبئ َخ ِ ا صَ َالُٞٗ ًَبَٝ ْْ ّٜاثَٝ َكَٝ ْْ ِٜ ْ ْو ِث ُ ُِ ْْ ُٜ ًَْلَز
ْاُـُ ْو َكخ٠َِػ َ اٖٝ ُو َ َ َٖ ا ْهز٣ِ ْْ اُهنُٛ َٝ "ُٚا َٓ َؼَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِاَُهنَٝ َٞ ُٛ ُٙ َىَٝع َب
دُُّٞ ثِ َغبْٞ َ٤ُح "ََُ٘ب ْاٞبهَخ" هُ هٛ َ "الَ اَُٖٞ ّ َِوث٣ِ اُهن١ ْ َ ا" أُُٞ"هَب
387
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.41
247
" َُّٕٞ٘ظ ُ ٣َ َٖ٣ُِ " َهب ٍَ اُهنٙٝ ُىِٝ َغب٣ُ ْْ ََُٝ اُٞ٘ َع ُجَٝ ْْ ِٜ ُِ ِث ِوز َب١ْ َ " أٙكُٞ٘ ُعَٝ
هخ٣ُ " ًَ ْْ" َف َج ِوٙٝ ُىَٖٝ َع َب٣ِ ْْ اُهنُٛ َٝ ش ِ َّللا" ِث ْبُ َج ْؼ
هُٞ ْْ ُٓ َالهُٜ َٕ "أَٗهُِٞ٘هُٞ٣
"َّللاوح ِثب ِ ْم ِٕ ه٤
َ ِذ كِئ َخ ًَضْ ؿَِ َج
َ َِخ٤ِِ َػخ "ه َ "ٓ ْٖ كِئ َخ" َع َٔب ِ و٤ِ ًَض٠َِ٘ث َٔ ْؼ
ٖو ْ اُ٘هَٝ ِٕ ْٞ ََٖ " ثِ ْبُؼ٣ٖبثِ ِو َّللا َٓ َغ اُ ه َ هٝ"
َ ِٚ ِثِب ِ َهاكَر
Artinya :
(Maka tatkala keluar) artinya berangkat (Thalut bersama tentaranya) dari Baitulmakdis,
sedang ketika itu hari amat panas hingga mereka meminta kepadanya agar diberi air,
(maka jawabnya, "Sesungguhnya Allah akan mencoba kamu) atau menguji kamu
(dengan sebuah sungai) terletak antara Yordania dan Palestina, agar jelas siapa di
antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka. "Maka barang siapa di antara
kamu (meminumnya), maksudnya meminum airnya (maka tidaklah ia dari golonganku)
bukan pengikut-pengikutku. (Barang siapa yang tidak merasainya) artinya tidak
meminumnya, (kecuali orang yang hanya meneguk satu tegukan saja, maka ia adalah
pengikutku) 'ghurfah' dengan baris di atas atau di depan (dengan tangannya)
mencukupkan dengan sebanyak itu dan tidak menambahnya lagi, maka ia termasuk
golonganku. (Maka mereka meminumnya) banyak-banyak ketika bertemu dengan anak
sungai itu, (kecuali beberapa orang di antara mereka). Mereka ini mencukupkan satu
tegukan tangan mereka, yakni untuk mereka minum dan untuk hewan-hewan mereka.
Jumlah mereka tiga ratus dan beberapa belas orang (Tatkala ia telah melewati anak
sungai itu, yakni Thalut dengan orang-orang yang beriman bersamanya) yakni mereka
yang mencukupkan satu tegukan (mereka pun berkata) maksudnya yang minum secara
banyak tadi, ("Tak ada kesanggupan) atau daya dan kekuatan (kami sekarang ini untuk
menghadapi Jalut dan tentaranya") maksudnya untuk berperang dengan mereka.
Mereka jadi pengecut dan tidak jadi menyeberangi sungai itu. (Berkatalah orang-orang
yang menyangka), artinya meyakini (bahwa mereka akan menemui Allah), yakni di hari
berbangkit, mereka itulah yang berhasil menyeberangi sungai: ("Berapa banyaknya),
artinya amat banyak terjadi (golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah) serta kehendak-Nya (Dan Allah beserta orang-orang yang
sabar") dengan bantuan dan pertolongan-Nya.
Di sisi lain perlunya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia ini,
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari pada hari ini.
Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, berarti celaka. Barang siapa
yang hari ini sama saja dengan hari kemarin berarti merugi.” Di sini semangat Islam
248
selalu menjadikan yang terbaik, terbaik dan terbaik.388 Umar bin Khattab pernah
mengusir sekelompok umat yang berzikir dan meminta rezeki pada pagi hari dengan
cara berdo’a lama-lama di masjid. Justru kata umar” Engkau harus bekerja dan di situlah
Allah SWT tidak akan mengubah kondisi suatu kaum itu jika kaum itu tidak mau
untuk menjadikan hamba-hamba Allah sebagai khalifah fil ardhi dan salah satunya
diantara sifat manusia adalah bodoh dan lemah, oleh karena itu penulis berpendapat
388
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 233
389
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h.233
390
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen pendidikan Islam,
(Yogyakarta : 2014), h. 125
249
pendidikan Islam terutama madrasah swasta yang saat ini kompetensi SDMnya masing
Serulah( manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (Q.S.An-Nahl, [16]:(125)).391
391
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 281
250
Artinya :
(Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan
hikmah) dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat
yang lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik) seperti
menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-
tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. (Sesungguhnya Rabbmu
Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk)
maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk
memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan
tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah
melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari
mereka sebagai penggantimu."
َ ٍَٗ ِٔ ْؼذُ أ
ٌٍَ ثَْٖ َٓب ُِي َ ٍَ هبػِ هَب٤ اُزه٢ػ ْٖ أ َ ِث َ ُّ ْؼ َجخ
ُ َؽلهصََ٘ب آكَ ُّ َؽلهصََ٘ب
ّ َ٣ َْ ٍِه
َالَٝ اَٝ ُِو َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ ُّ ُ هَبَُوَب ٍَ اُ٘ه ِجْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ٙ ِ َه
اٝ َال رَُ٘ ِلّ ُوَٝ اٌُّٞ٘ ِ ٍ ّ َرُؼ
َ َٝ اَٝ ُِو
Artinya : Dikabarkan kepada kami Adam dikabarkan kepada kami syubahah dari abu
tayah berkata aku mendengar Anas ibnu malik berkata: “ Ajarilah anak-anak kalian,
Mudahkanlah dan jangan engkau persulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat
mereka lari. Jika salah seorang diantara kalian marah, maka hendaklah ia diam.” (HR
Bukhari)392
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia ini perlu dilakukan , karena
dunia ini akan terus berputar, dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin maju.
Kalau kita tidak siap, kita akan tertinggal. Untuk itu dibutuhkan sumberdaya manusia
yang kuat, yang kokoh, manusia-manusia yang mempunyai semangat beramal dan
memiliki etos kerja. Sebab, orang-orang yang didalam jiwanya terdapat gairah untuk
251
beramal dan bekerjalah yang mempunyai jaminan kuat untuk menjadi orang kuat,
terhormat, maju, rajin berusaha yang bermanfaat, percaya akan kemampuan dirinya
dan tidak suka meminta-minta saja, tidak mau terpendam dalam kelemahan dan
Mereka yang demikian itulah yang memenuhi pesan Nabi Muhammad Saw dalam sabda
beliau :
ُْٖ َّللاِ ث
ػ ْجلُ هَ ٍْو هَبالَ َؽلهصََ٘ب٤َٔ ُٗ ُْٖ اثَٝ َ َجخ٤ْ ّ َ ٠ َث ٌْ ِو ث ُْٖ أ َ ِثَُٞؽلهصََ٘ب أَث
ِٖ ػَ َٕ ْث ِٖ َؽجهب٠َ٤ َْؾ٣ ِْٖ ػ ْٖ ُٓ َؾ هٔ ِل ث َ َٕػضْ َٔب ُ ِْٖ َؼخَ ث٤ػ ْٖ َه ِث َ ٌ٣ َ ِا ْك ِه
ُّٟ ِٞ َ « ْاُ ُٔئْ ِٓ ُٖ ْاُو-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا
ٍُ هٍٞ ُ َْوح َ هَب ٍَ هَب ٍَ َه٣ َوُٛ ٠ِػ ْٖ أَث َ َِػ َْوط٧ا
ْٓ ٌْو اؽْ ِو٤ ًُ ٍَّ َف٠ ِكَٝ ق٤ ِ ِؼَّٚللاِ َِٖٓ ْاُ ُٔئْ ِٓ ِٖ اُ ه ه٠َُأ َ َؽتُّ ِاَٝ ٌْو٤َف
َْ ُ ٌء كَالَ رَو٠ْ ّ َ ٕب َث َي َ َ ِا ْٕ أَٝ الَ ر َ ْؼ ِغ ْيَٝ ِبّلِلا ٍْز َ ِؼ ْٖ ِث هَٝ ْ٘لَؼُ َي٣َ َٓب٠َِػ َ
ْٞ َُ ٕ َٓب َّب َء كَ َؼ ََ كَب ِ هَٝ َِّللا َُ ٌِ ْٖ هُ َْ هَلَ ُه هَٝ . ًَنَاَٝ كَ َؼ ِْذُ ًَبَٕ ًَنَا٠َِّٗ أْٞ َُ
.» ٕب ِ طَ ٤ْ ْ َ ر َ ْلز َ ُؼ
ػ َٔ ََ اُ ه
Artinya :
Dikabarkan kepada kami Abu Bakar Ibnu Syaibah dan Ibnu Numair berkata dikabarkan
kepada kami Abdullah Ibnu Idris dari Robiah Ibnu Utsman dari Muhammad Ibnu Yahya
Ibnbu Habban dari A’ Roj dari Abu Hurairah berkata Rasullah SAW: “ Seorang mukmin
yang kuat itu lebih disukai Allah daripada seorang mu’min yang lemah. Rajinlah
melakukan segala yang bermanfaat bagimu ( dunia-akhirat) dan mintalah pertolongan
kepada Allah dan janganlah menjadi orang yang lemah.”( HR. Muslim).
dimaksud dengan orang-orang mukmin yang kuat itu adalah orang yang kuat
melaksanakan apa yang diwajibkan Allah kepadanya, menambah dengan ibadah sunah
dan aktivitas yang bermanfaat lainnya. Bukan sebaliknya, orang yang lemah imannya
393
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h.235
252
tidak kuasa melaksanakan kewajiban dan meninggalkan perbuatan haram sehingga dia
“Perintahkanlah anak-anak kalian mengerjakan sholat di usia tujuh tahun. Dan pukullah
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
dengan Kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan
(Q.S.Al-Isra, [17]:(70)).395
ا ْػزِلَاٍ ْاُق َِْنَٝ طن ْ ُُّ٘اَٝ ِْ ِْ آكَّ" ثِ ْبُ ِؼ٢َِ٘ ْهَِ٘ب "ثََُٚوَ ْل ًَ هو َْٓ٘ب" كٝ"
َ
٠َِػ ْ
َ " اُ َج ّو٢ ْْ ِكُٛ َؽ ََِٔ٘بٝ"ْ ْ
َ دْٞ َٔ ُ ْْ َث ْؼل اٜبهر َ َٜ َٛ ُْٚ٘ ِٓ َٝ ْو مَ ُِ َي٤ؿَ َٝ
ِْ ِبئَٜ و ِٓ هٔ ْٖ َفَِ ْوَ٘ب" ًَ ْبُ َج٤َِلُٖ " ًَض َ " ْاُ َجؾْ وٝ"
ُّ ُ ا٠َِػ َ ّاةٝاُل َه
ر َ ْْ ََٔ ْاُ َٔ َالئِ ٌَخَٝ بَٜ ثَبث٠َِػ َ ْٝ َ َٓب أ٠َ٘ال" كَ َٔ ْٖ ِث َٔ ْؼ٤ً ٚ ِ ُ "ر َ ْلٞ ُؽُٞ ُ ْاَٝ
394
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h.236
395
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.289
253
ِ ِْيَ ّ ر َ ْل٣َ َالَٝ ٌْ٘ َ ْاُ ِغ٤ٚ
َ ْْ أ َ ْكُٛ ا ْمَٙ أ َ ْك َواك٤ٚ
ْٖ ِٓ َٚ ِ ْاُ ُٔ َواك ر َ ْلَٝ
بء٤َ َ ْٗ ِج٧ْو ْا٤ؿ َ ْاُ َجَْو
Artinya :
(Dan sesungguhnya telah Kami muliakan) Kami utamakan (anak-anak Adam) dengan
pengetahuan, akal, bentuk yang paling baik, setelah wafat jenazahnya dianggap suci
dan lain sebagainya (dan Kami angkut mereka di daratan) dengan menaiki kendaraan
(dan di lautan) dengan menaiki perahu-perahu (dan Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan) seperti hewan-hewan ternak dan hewan-hewan liar (dengan kelebihan yang
sempurna.) Lafal man di sini bermakna maa; atau makna yang dimaksudnya menurut
bab yang berlaku padanya. Maknanya menyangkut juga para malaikat; sedangkan
makna yang dimaksud adalah pengutamaan jenisnya, dan tidak mesti semua individu
manusia itu lebih utama dari malaikat karena mereka lebih utama daripada manusia
yang selain para nabi.
Artinya :
396
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 435
254
ِف َوح َك َال٥ ْاَٝ ب٤َ ْٗ ُّ اُل٢ ِك١ ْ َ ًؼب" أ٤ِٔ لِلَف ْاُ ِؼ هيح َع
ِ ل ْاُ ِؼ هيح َ ِ ه٣ُ ِو٣ َٕ" َٓ ْٖ ًَب
َٞ ُٛ َٝ َُِٚٔ ْؼ٣َ "ّت٤ِ اُط ٖ َؼل ْاُ ٌَ ِِْ هْ ٣َ ِٚ ٤ْ َُُ "اُٚ ِط ْؼ٤ِْ َ كِٚ ِطب َػز
َ ُ هاال ِثْٚ٘ ِٓ ٍرََ٘ب
َٖ٣ِاَُهنٝ" َ ََُِٚ ْوج٣ "ُٚ ْوكَؼ٣َ ٖب ُِؼ ْاُ َؼ ََٔ اُ هٝ" َ َبٛٞ َْٗؾَٝ َّللا هاال هََُٚال ا
ْٝ َ أٙل٤ِ٤ح ِٓ ْٖ ر َ ْوَٝ كَاه اُ٘ه ْل٢ ِ ِك٢ّ ِِّئ َبد" ثِبُ٘هج٤َ َٕ " ْاُ َٔ ٌَ َواد "اُ هَٝ ْٔ ٌُ ُو٣
َٓ ٌْوَٝ ل٣ِّل َ ػنَاة َ ْْ ُٜ َُ" ٍ َ ْٗلَب٧ ْا٢ ًَ َٔب مَ ًَ َو ِكٚاف َواع ْ ْٝ َ أِْٚهَز
ِِيْٜ ُ٣ "هُٞج٣َ َٞ ُٛ َُئِ َيُٝأ
Artinya :
(Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu
semuanya) di dunia dan di akhirat, maka kemuliaan itu tidak akan dapat diraih
melainkan dengan jalan taat kepada-Nya, oleh karenanya taatlah kepada-Nya. (Kepada-
Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik) yang telah dipermaklumkan oleh-Nya,
yaitu kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah", dan kalimat-
kalimat yang baik lainnya (dan amal saleh dinaikkan-Nya) diterima oleh-Nya. (Dan
orang-orang yang merencanakan) membuat rencana makar (kejahatan) terhadap diri
Nabi di Darun Nadwah, yaitu untuk mengikatnya, atau membunuhnya atau
mengusirnya, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan dalam surah Al-Anfal
(bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur) yakni akan
berantakan.
255
Artinya : “ Bacalah dengan ( menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia
َفَِنَ " ْاُق ََال ِئن١ِ ِع ْل ْاُ ِو َوا َءح ُٓ ْجز َ ِلئًب " ِثبٍ ِْْ َهثّي اُهنْٝ َ " اِ ْه َوأْ " أ
Artinya :
Secara harfiah kata qara’ yang terdapat pada ayat tersebut berarti menghimpun
huruf-huruf dan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dan membentuk suatu
bacaan.398 Sedangkan menurut al-Marahi scara harfiah ayat tersebut dapat diartikan
jadilah engkau seorang yang dapat membaca berkat kekuasaan dan kehendak Allah
melakukannya.399 Selain itu ayat tersebut juga mengandung perintah agar manusia
memiliki keimanan, yaitu berupa keyakinan terhadap adanya kekuasaan dan kehendak
Allah, juga mengandung pesan ontologis tentang sumber ilmu pengetahuan. Pada ayat
tersebut Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW agar membaca. Sedangkan yang
dibaca itu objeknya bermacam-macam. Yaitu ada yang berupa ayat-ayat Allah yang
tertulis sebagaimana surat al-Alaq itu sendiri dan dapat pula ayat-ayat Allah yang tidak
tertulis seperti yang terdapat pada alam jagad raya dengan segala hukum kausalitas
yang ada di dalamnya, dan pada diri manusia. Berbagai ayat tersebut jika dibaca dalam
397
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.597
398
Al-Raghib al-Asfahani, Mu‟jam Mufradat Al-Fadz Al-qur`an, (Beirut : Dar al-Fikr,
tp.th.), h.414
399
Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghiy, Jilid X, (Beirut ; Dar al-Fikr,
tp.th.), h. 198
256
arti ditelaah, diobservasi, dikategorisasi, dibandingkan, dianalisa dan disimpulkan dapat
berarti potongan dari sesuatu yang agak keras seperti kuku dan kayu dan secara khusus
menjelaskan bahwa Dia-lah Allah yang menjadikan qalam sebagai media yang digunakan
ucapan.402
Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai sukses harus belajar dan mencari
ilmu. Hanya dengan ilmu kesuksesan dapat diraih. Ada tuntunan dari Rasulullah Saw
400
A. Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, (Bandung : Mizan,1998) cet.I, h.34.
401
Al-Raghib al-Asfahani, Mu‟jam Mufradat Al-Fadz Al-qur`an, (Beirut : Dar al-Fikr,
tp.th.), h.427
402
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidian, (Jakarta : Rajawali Perss,2012), h. 49
257
bahwa beliau bersabda : “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib
baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat, maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib
al-„alamin dan alamat yang disebut 76 kali) disebut sebanyak 778 kali. 403 Kata
ilmu berasal dari bahasa Arab „ilm yang berarti pengetahuan, merupakan lawan
kata jabl yang berarti ketidaktahuan atau kebodohan. 404 Sumber lain mengatakan
bahwa kata „ilm adalah bentuk masdar dari „alima, ya‟lamu-„ilman. Menurut Ibn
Zakaria, pengarang buku Mu‟jam Maqayis al-Lughah bahwa kata „ilm mempunyai
arti denotatif “ bekas sesuatu yang dengannya dapat dibedakan sesuatu dari yang
lainnya”. Menurut Ibn Manzur ilmu adalah antonim dari tidak tahu ( naqid al-
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Allah
SAW memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam
403
Ensiklopedia Al-qur`an, Kajian Kosakata dan Tafsirnya, ( Jakarta :Yayasan
Bimantara, 1997), cet. I, h. 150
404
Ensiklopedia Islam, Jilid 2, (Jakarta : Van Hoeve Ichtiar Baru, 1997), cer. Ke-4, h. 201
405
Ensiklopedia Al-qur`an, Kajian Kosakata dan Tafsirnya, ( Jakarta : Yayasan
Bimantara, 1997), cet. I, h. 150
258
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mngetahui apa yang kamu kerjakan
(Q.S.Al-Mujadallah, [58]:(11)).406
"ٌِِ ْ ْاُ َٔغ٢ا " ِكٍُٞؼ هََٞ ا" رٞ ََ َُ ٌُ ْْ رَلَ هَ ُؾ٤ا امَا ِهَُٞ٘ٓ َٖ آ٣ِب اُهنَٜ ّ٣َب أ٣َ "
ْْ ًُ غْ ٌِِ َٓ ْٖ َعب َء٣َ ٠اُ ِنّ ًْو َؽزهَٝ َْ ٍِه َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َّللا َ ٢ ّ َٓغْ ٌِِ اُ ه٘ ِج
ََ ٤ِ ِامَا هٝ" َ ْاُ َغ٘هخ٢َِّللا َُ ٌُ ْْ" ك
َؼ ه َ َ ْل٣ اَٞ ُؾ َ هِ َوا َءح ْاُ َٔ َغب ٌُِ "كَب ْك٢ِكَٝ
٢ِكَٝ "اْٝ ُي ُ ْٗ َْواد "كَب٤َب ِٓ ْٖ ْاُ َقْٛو٤ؿ َ َٝ ٖ َالح اُ ه٠َُا اُٞٓ ُٞا" هْٝ ُي ُ ْٗ ُ ا
٢ػ ِخ ِك ا ِٓ ْ٘ ٌُ ْْ" ِث هَُٞ٘ٓ َٖ آ٣َِّللا اُهن
َ بُطب ْوكَغ ه٣َ " َٔبِٜ ٤ٖ ِك٤ِْ ّ ُ ِ ّْ اٚ
َ ِه َوا َءح ِث
ْاُ َغ٘هخ٢ِا ْاُ ِؼ ِْْ كَ َه َعبد" كُٞرَُٖٝ أ٣ِ ْوكَغ "اُهن٣َ "ٝ" َ مَ ُِ َي
Artinya :
406
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.543
259
beberapa derajat) di surga nanti. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian
kerjakan).
diberikan oleh Ibn Abi Khatim. Menurut riwayatnya yang diteriman dari Muqatil bin
Hibban, bahwa pada suatu ketika di hari jum’at Rasulullah berada di suatu tempat yang
sempit, saat mana ia tengah menerima tamu dari penduduk Badar dari kalangan
Muhajirin dan Anshar, tiba-tiba sekelompok seorang yang di dalamnya termasuk Tsabut
bin Qais datang dan ingin duduk di bagian depan tempat tersebut. Mereka berdiri
kelompok orang tersebut, dan juga kelompok tersebut menjawab salam yang lainnya.
Mereka berdiri di sampingnya dan menunggu agar diberikan tempat yang agak luas.
Namun orang yang datang terdahulu tetap tidak memberikan peluang. Kejadian
diturunkan.407
sebagai berikut. Kata tafassahu pada ayat tersebut maksudnya adalah tawass’u yaitu
Allah akan melapangkan rahmat dan rezeki bagi mereka. Unsuzyu maksudnya saling
merendahkan hati untuk memberi kesempatan setiap orang yang datang. Yarfa’illahu
ladzina amanu, maksudnya Allah akan mengangkat derajad mereka yang telah
407
Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghiy, Jilid X, (Beirut ; Dar al-Fikr,
tp.th.), h. 16.
260
memuliakan dan memiliki ilmu di akhirat pada tempat yang khusus dengan kemuliaan
Pertama, bahwa para sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada di
majelis Rasulullah Saw, dengan tujuan agar ia dapat mudah mendengar wejangan dari
Rasulullah yang diyakini bahwa dalam wejangannya itu terdapat kebaikan yang amat
Kedua, bahwa perintah untuk saling meluangkan dan meluaskan tempat ketika
berada di majelis, tidak saling berdesakan dan berhimpitan dapat dilakukan sepanjang
orang yang berada di dalam majelis dan bersama-sama dapat mendengar wejangan
Rasulullah SAW.
Ketiga, bahwa pada setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah
yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan keluasan
kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan keluasan di dunia dan di akhirat. 409
Singkatnya ayat ini berisi perintah untuk memberikan kelapangan dalam mendatangkan
setiap kebaikan dan memberikan rasa kebahagiann kepada setiap orang Islam. Atas
dasar inilah Rasulullah SAW menegaskan bahwa Allah akan selalu menolong hamban-
408
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidian, (Jakarta : Rajawali Perss,2012), h. 152
409
Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghiy, Jilid X, (Beirut ; Dar al-Fikr,
tp.th.), h. 16.
410
Ibid., h. 16-17
261
penulis berpendapat bahwa wajib bagi SDM dalam lembaga pendidikan Islam
Barang siapa yang mencari ilmu dengan niat beribadah dan melaksanakan
firman Allah, maka para malaikat akan melindungi pencari ilmu itu dengan
Mengabarkan kepada kami Nasr Ibnu Ali Al Jahdhomiu, mengabarkan pada kami
Abdullah Ibnu Daud dari Asim Ibnu Raja’ Ibnu Haiwai, dari Dawud ibnu Jamil dari Kasir
Ibnu Qois berkata aku duduk disamping Abi Darda’ di masjid Damsik maka datang
seorang laki laki maka berkata hai Abu Darda’ aku datang padamu dari madinah, kota
262
Rasulallah SAW untuk suatu hadis ” Sampaikanlah padaku sesungguhnya engkau
menceritakan padanya dari Nabi SAW, dia berkata apakah datang padamu pedagang
dia berkata tidak, dia bertanya lagi dan tidak datang padamu selainnya, dia menjawab
tidak, dia berkata sesungguhnya aku mendengar Rasulallah SAW bersabda “Barang
siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
untuknya jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat menaungi dengan sayapnya
karena ridha kepada orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang menuntut
ilmu dimohonkan ampun baginya oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan-ikan
didalam air. Dan sesungguhnya keutamaan orang alim atas orang yang beribadah
(tetapi tidak ‘alim) adalah seperti bulan purnama atas seluruh bintang-bintang.
Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi itu
tidak mewariskan dinar dan dirhan, hanya saja mereka mewariskan ilmu, maka
barangsiapa yang mengambil bagiannya, berarti ia telah mengambil bagian yang
banyak sekali ”.(HR. Ibnu Majah).
Rasulullah bersabda :
ُوع ُؼ ٓلاك٤اُؼِٔبء ك
ِ لاء ِثٔلا ِكُْٜا
ِ ىٕ كٓب ُءٞ٣ بٓ ِخ٤ ُّ اُوٞ٣ ٕاما ًب
)ٌٗلاء (اثٖ اُ٘غبهػٖ أُْٜاِ ّك
ِ ٠ِاُؼِٔبء ػ
ِ
Artinya :
“ Pada hari kiamat akan ditimbang tinta para ulama dan darah para syuhada”.
“Sesungguhnya yang paling utama diantara kalian adalah yang belajar Al-qur`an dan
mengajarkannya.
Menurut Hujjatul islam, Al-Ghazali ( dalam Veithzal Rivai Zainal) bahwa pada
263
2. Pengajaran yang langsung diberikan Allah kepada seseorang yang disebut
: Ilmu Al- Ta‟lim Al- Rabbani. Ini dibagi menjadi dua, yaitu :
b. Diberikan dengan cara ilhamnya disebut Ilmu laduny ( Ilmu dari sisi
Tuhan). Ilmu laduny ini diperoleh dengan cara langsung dari Allah
tanpa perantara.411
Konsep penguasaan ilmu bagi karyawan muslim sebenarnya sebagai alat untuk
mendekatkan diri pada Allah SWT. Oleh karena itu ilmu sebagai alat yang memiliki fungsi
beramal.412Didalam menuntut ilmu sebagai karyawan, ada beberapa hal yang yang harus
1. Niat.
2. Bersungguh-Sungguh.
3. Terus-menerus.
4. Sabar.
ibadah, niat ibadah inilah yang menjadi motivator terbesar bagi SDM di Lembaga
411
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 251
412
Syaifuddin Bachrun, Buku Induk Manajemen SDM-Human Capital Syariah, (Bekasi
Selatan : Sinar Media Abadi, 2014, h.277
264
5. Terdapat Banyak Metode Pelatiha SDM dalam Islam
1. Metode Tilawah
ayat-ayat Allah SWT. Ayat Al-qur`an di atas menyebutkan makna „ ayat Allah‟
secara luas, dengan kata lain dapat diartikan sebagai ayat Allah yang bersifat
kauniyah (ciptaan, alam) dan juga dalam bentuk qauliyah ( Al-qur`an). Dengan
2. Metode Taklim
413
Al-Qur‟an dan Terjemah, (Jakarta:Al-Fatih, 2009). h.
414
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 260
265
secara langsung, yaitu mengajarkan Al-Kitab. Salah satu tugas Rasulullah SAW
Arkoun yang memaknainya sebagai „ sumber hukum‟. Denga kata lain, kata
„kitab‟ itu bukan hanya dalam arti Al-qur`an, tetapi lebih umum dari itu sebagai
„sumber hukum‟
3. Metode Tazkiyyah
Kata tazkiyyah berasal dari kata “ zakka” yang berarti tumbuh-kembang atau
penyucian. Metode ini dimaknai sebagai salah satu kemampuan memisahkan atau
membersihkan dari yang tidak baik, seperti dalan firman Allah, surah Asy-Syams
: 8-10
Artinya : Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaanya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S.asy-Syams, [91]:(8)).415
pendidikan sumber daya manusia adalah metode Tarbiyah. Allah SWT berfirman
Artinya :
415
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.595
266
Dan sesungguhnya dalam Al-qur`an ini kami telah ulang-ulangi (peringatan-
peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tudak lain
hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (Q.S.Al-Isra, [17]:(41)).416
ل٤ ِػَٞ ُ ْاَٝ ػْلَٞ ُ ْاَٝ ٍ َ ْٓضَب٧نَا ْاُوُ ْوإٓ" ِٓ ْٖ ْاَٛ ٢ِه٘هب "ك٤ٕ هو ْكَ٘ب" َثَ َُوَ ْلٝ" َ
ْٖ ػ
َ "هاٞ ْْ مَ ُِ َي هُٛ ل٣َ ِي٣ ْْ" َٓبُٛ ل٣َ ِي٣ َٓبٝ"
ً ُ"اال ُٗل َ اٞظ ُ َز ه ِؼ٣ "اَٝنه هً ُو٤ُِ "
ْاُ َؾ ّن
Artinya :
(Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan) kami terangkan (di dalam Alquran ini)
misal-misal, janji dan ancaman (agar mereka selalu ingat) maksudnya mengambil
pelajaran darinya (Akan tetapi tidak menambahkan kepada mereka) hal tersebut
(melainkan hanya menambah mereka lari) dari perkara yang hak
Ayat diatas menunjukkan kepada kita bahwa metode tarbiah dalam Islam
dimaksudkan agar karyawan yang telah mengikuti pelatihan tersebut tidak mudah
pelatihan. Ayat tersebut juga memperinci ada dua kemungkinan hasil pengulangan
dari pemantapan, yaitu golongan yang kembali kepada ghirah awal (semangat)
dan khitahnya ( visi dan misi) dan golongan yang tidak ada perubahan atau
ceramah. 418 (2) dialog misalnya dialog antara Rasululloh dengan Mu‟adz Ibn Jabal
416
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 286
417
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 260
418
Mahmud Yunus, Sejarah Peradabab Islam, (Jakarta : Hidakarya Agung, 1989), h.7
267
ketika Mu‟adz akan diutus sebagai Qodi ke negeri Yaman; 419 (3) Diskusi atau
tanya jawab, sahabat sering bertanya kepada Rasulullah tentang suatu hukum dan
420
Rasululloh menjawabnya; (4) Metode Diskusi, misalnya diskusi antara
Rasulullah dan para sahabatnya tentang hukum yang akan diberikan tawanan
419
Khalid Muhammad Khalid, Karakteristik Perilaku Enam Puluh Sahabat, Terj.
Muhammad Syaf, (Bandung : Diponegoro Bandung, 1999), cet. Ke-17, h.166
420
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia,1990), h. 121-
122.
421
Ibid., h. 128
268
dan yang paling dewasa menjadi imam.422
(6) Metode eksperimen, metode sosiodrama dan bermain peranan. 423 Rasulullah
ٍَ َبَٕ هَب٤ٍ ْل ُ ْٖ ػ َ ٍل٤ٍ ِؼ َ ُْٖ ث٠َ٤ َْؾ٣ َِ أ َ ْفجَ َوَٗبٚ ْ َٕلَهَخُ ث ُْٖ ْاُل َ َؽلهصََ٘ب
ه٢
َُّللا َ ٙ ِ َّللاِ َه َ ْٖ ػ
ػ ْج ِل ه َ ٍْْ ٤َغِ ث ِْٖ ُفض٤ِػ ْٖ َهث َ ػ ْٖ ُٓ ْ٘ن ٍِه َ ٢ِ أَث٢ََِ٘ؽلهص
َطبًّ فَٜ ف هَٝ َطب ُٓ َو هث ًؼب ًّ ٍ هِ َْ فَ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ ُّ اُ٘ه ِجَُٜ هَب ٍَ ف هْٚ٘ ػ َ
٢ ِك١ِنَا اُهنَٛ ٠ََُبها ِا ً ٕـ ِ طب ً ط
َ ُفَٜ ف هَٝ ُْٚ٘ ِٓ َبه ًعب ِ فِٜ ٍَ َٞ ُ ْا٢ِك
ُُِٚنَا أ َ َعَٛ َٝ ٕب ُ َ ِ ْ نَاَٛ ٍَ َهبَٝ ِٜ ٍَ َٞ ُ ْا٢ِ ك١ِ هاُنِٚ ِٓ ْٖ َعبِٗ ِجِٜ ٍ
َ ْٗ اإل َ َٞ ُْا
ُ ط
ٜ َ ْاُ ُقِٙ ِنَٛ َٝ َُُِٚٓ َ َبه ٌط أِ فَٞ ُٛ ١ِنَا اُهنَٛ َٝ ِٚ ِثٛ َ هَ ْل أ َ َؽبْٝ َ أِٚ ِثٌٜ ٤ُٓ ِؾ
نَاَٛ َُٙطؤ َ ِا ْٕ أ َ ْفَٝ نَاَٛ ُْٚ َ َٜ َٗ نَاَٛ َُٙطؤ َ اٗ كَب ِ ْٕ أ َ ْف ُ َػ َْو٧َبه ْا ُ ٖـ ّ ِ ُا
نَاَٛ ُْٚ َ َٜ َٗ
Artinya:
Mengabarkan pada kami Shodaqoh Ibnu Fadli, mengabarkan pada kami Yahya
ibnu Sa‟id dari sofyan berkata mengabarkan padaku bapakku dari Mundhir dari
Robi‟ ibnu Khusaim dari Abdullah meriwayatkan : “ Nabi membuat gambar
persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan
keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis
kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya : (persegi yang digambar Nabi). Dan
beliau bersabda : “ Ini adalah manusia, dan ( persegi empat ) ini adalah ajal
yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya.
Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak(terjebak)
dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai
semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari
Juz 8 : 110).
422
Ibid., h. 150
423
Ibid., h. 154-158
269
Gambar 4.3 Visualisasi Hadits Rasulullah
CITA-CITA
. Angan-angan/Cita-cita manusia
Halangan-halangan/kesulitan-kesulitan/
Didalam teks lain, Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam
garis adalah keluar melewati gambar yang merupakan harapan dan angan-
angannya sementara garis-garis yang kecil yang ada disekitar garis lurus dalam
270
gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di
dunia. “Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah,
musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia
selalu membuka lebar atas pengajuan pertanyaan dari sahabat beliau. Rasulullah
Saw senantiasa membuka lebar atas pengajuan pertanyaan dari para sahabat
dan lebar. Hal ini beliau lakukan apabila hal tersebut dianggap penting, dengan
ِ َّللا ث ِْٖ َػ ْج ِل ه
ِْٖ َّللا ث ُ ْٖ َبَٕ َػ
ِ ِل ه٤ْ ػ َج َ ٤ْ ًَ ِْٖ ؼ ث ِ ُِ ٕبَ ْٖ َٓب ُِيٌ َػ٢َِ٘ َُ َؽلهص٤َؽلهصََ٘ب ِا ٍْ َٔب ِػ
ه٠ِٕه
َُّللا َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ ََُ٘ب َه٠ِٕه َ ٍَ ُ هَبٚ ِ أَٗه٢ّ َِٜ٘ ِل ث ِْٖ فَب ُِ ٍل ْاُ ُغ٣ْ َ ٍك َػ ْٖ ىُٞػزْجَخَ ث ِْٖ َٓ َْؼ ُ
فَ ٖ َو َ ْٗ َِ ِخ كََِ هٔب ا٤ْ َذ ِٓ ْٖ اُِه َ ِاصْ ِو٠َِ ِخ َػ٤َ ِج٣ْ َْؼ ِث ْبُ ُؾل
ْ ٍٗ َٔبءٍ ًَب ِ ٖج ُّ ُٕ َالحَ ا َ َْ ٍِهَ َٝ ِٚ ٤ْ ََِػ
إَُُٞ َٓبمَا هَب ٍَ َهثُّ ٌُ ْْ هَبٝ ََْ رَل ُْهٛ ٍَ بً كَوَب ِ اُ٘ه٠ٍَِِه َْ أَ ْهجَ ََ َػ ه٠ِٕه
َ َٝ ِٚ ٤ْ ََِّللاُ َػ َ ٢ ُّ اُ٘ه ِج
ًَبكِ ٌو كَؤ َ هٓب َٓ ْٖ هَب ٍَ ُٓ ِط ْوَٗبَٝ ٢ِ ُٓئْ ِٓ ٌٖ ث١ِٕجَ َؼ ِٓ ْٖ ِػجَبك ْ َُ أَ ْػَِ ُْ هَب ٍَ أٍُُٚٞ ُ َهَٝ َُّللاه
ًَنَاَٝ ِء ًَنَاَْٞ ٘أ هٓب َٓ ْٖ هَب ٍَ ِثَٝ تَ ْ
ِ ًَ ْٞ ٌَ ُ ًَبكِ ٌو ِثب٢ كَنَُِيَ ُٓئْ ِٓ ٌٖ ِثِٚ ِ َه ْؽ َٔزَٝ َّللا ِ َِ هٚ ْ َِثل
ِ ًَ ْٞ ٌَ ُ ُٓئْ ِٓ ٌٖ ثِ ْب٢ِكَنَُِيَ ًَبكِ ٌو ث
ت
Artinya :
Mengabarkan pada kami Ismail, mengabarkan padaku Malik dari Sholih Ibnu
Kaisan dari „Ubaidilah ibnu Abdillah ibnu „Utbah ibnu Masud dari Zaid bin
Khalid al-Juhani ra meriwayatkan : Rasulullah Saw menjadi iman sholat shubuh
du Hudaibiyah, yang semalam turun hujan. Setelah selesai sholat, Nabi Saw
menghadap ke jamaah lalu bersabda :
“ Tahukah kamu sekalian, apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian ? Mereka
menjawab : “Allah dan Rasulnya yang lebih tahu.” Sabda Nabi Saw Saw : “ Allah
berfirman ; Ketika hamba-hamba-Ku bangun pagi-pagi, diantara mereka ada yang
424
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.280
271
mukmin ada yang kafir. Siapa yang berkata bahwa hujan turun karena karunia dan
nikmat Allah Saw, maka dia itu mukmin (iman) kepada-Ku, dan kafir dengan bintang-
bintang. Barang siapa yang berkata hujan turun karena bintang ini dan bintang itu,
maka ia kafir dengan-Ku, dan iman dengan bintang-bintang.” Shahih Bukhari (846,
1038) dan di Adabul Mufrad no : 907
Mengabarkan Qutaibah ibnu Said Mengabarkan pada kami Lais dari Yazid Ibni Abi Habib
dari Abi Aflaha Alhamdani dari Abdillah ibnu Zubair yaitu Ghofiki sesungguhnya ia
mendengar Ali bin Abi Thalib Ra meriwayatkan : Rasulullah Saw memegang sutera di
tangan kanan dan emas di tangan kirinya kemudian bersabda : “Sutera dan emas ini
haram terhadap laki-laki dari umatku.” (HR Imam Abu Dawud).
berkuda, berenang dan memanah. Dalam kilasan zaman ketrampilan berkuda juga
ada rasa takut akan air dan mampu menaklukkan samudra. Memanah adalah
berkonsentrasi dan membidik sasaran dengan tepat dan memilih sasaran yang
425
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.281
426
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.282
272
tepat pula. Terlepas dari ketrampilan tersebut, kekuatan dan kesehatan badan
Artinya :
dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki
kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Q.S.Taha,
[20]:(132)). 428
ْٖ ػَ َُ ٤ َؽلهصََ٘ب ِا ٍْ َٔب ِػ- ٟ ْْ ٌُ ِو ه٤َ ُ ْا٠ِ٘ ْؼ٣َ - ّْ ٍَبِٛ ُْٖ َؽلهصََ٘ب ُٓ َئ هٓ َُ ث
َ َؽ ْٔيَ حُٞكَ أَثٝاه ث ُْٖ كَ ُا َ َٞ ُٛ َٝ َكٝ كَ ُاُٞ هَب ٍَ أَث- َ َؽ ْٔيَ ح٠ ٍاه أ َ ِثٍٞ ه
ُ ٍٞ ه َ
ٍَ هَبِٙ ّػ ْٖ َع ِل َ ِٚ ٤ػ ْٖ أ َ ِث َ ت ُ ِْٖ ثٝػ ْٔ ِو
ٍ ٤ْ ّ َؼ َ ْٖ ػ َ -٠ ُّ ِ َْوك٤ٖ اُ ه٠ ُّ ِٗ َْاُ ُٔي
َ ْْ أ َ ْثَ٘ب ُءُٛ َٝ ِٖالَح
ٍِجْغ الَكَ ًُ ْْ ثِبُ هْٝ َ ا أٝ « ُٓ ُو-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا
ٍُ هٍٞ ُ هَب ٍَ َه
٠ ْْ ِكُٜ َ٘٤ْ ا َثُٞكَ ِ ّوهَٝ َٖ٤ٍِِ٘ ػ ْْ ِو َ ْْ أ َ ْثَ٘ب ُءُٛ َٝ بَٜ ٤ْ َِػ
َ ْْ ُٛ ُٞ ِْوثٙاَٝ َٖ٤ٍِِ٘
»بع ِغ
ِ ٚ َ َٔ ُْا
Artinya :
Mengabarkan pada kami Muammal ibnu Hisyam yaitu Yaskurria Mengabarkan pada
kami Ismail dari Sawarrin Abi Hamzah bekata Abu Dawud dan dia Sawarru ibnu Dawud
Abu Hamzah Al Muzaniu Soiroffi dari Amr Ibnu Syuaib dari bapaknya dari kakeknya
427
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.284
428
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 321
273
berkata, Rasulullah SAW bersabda “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melakukan
shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun dan
pisahkanlah mereka ditempat tidur ”. (HR. Sunan Abu Daud).
berniaga, dari utara (syam) dan keselatan (Yaman). Ke timur China dan ke barat Maroko
perlu memiliki kesehatan yang prima dan memiliki kemampuan mengendarai kendaraan
(kuda,unta). Para wanita yang tidak keluar antar negara untuk berniaga mereka juga
Perilaku atau attitude dikenal dalam Islam sebagai akhlaq. Menurut turunan
kata, manusia memiliki unsur “Khalq” dan “khuluq”. Khalq adalah bentuk fisik
penciptaan dari manusia, dalam penampilan luar. Adapun khuluq adalah sifat, tingkah
ُْٖ َؽلهصََ٘ب َٗبكِ ُغ ث، ٗب ٍ ٤َ ٌَ ث ُْٖ ِػ ُ َٗ َؽلهصََ٘ب أ، به ٍ ٌ ُْو ث ُْٖ َث ه٤اُي َث
ُّ َؽلهصََ٘ب
ِْٖ ػ ِٖ اث َ ، ٍ َهثَبػ٢بء ث ِْٖ أ َ ِث ِ ط َ ػَ ْٖ ػ َ ، ٌٍْ ٤َح َ ث ِْٖ هَٝ ػ ْٖ كَ ْو َ ، ِػ ْج ِل هللا َ
ُٙ َك َغب َء، َْ ٍِه َ ٝ ِٚ ٤ْ ِػ َ هللا٠ِٕ ه َ ِ ٍِ هللاٍٞ ُ ًُ ْ٘ذُ َٓ َغ َه: ٍَ ُ هَبٚ أَٗه، ػ َٔ َو ُ
ْ ص ُ ه، َْ ٍِه
َ ٝ ِٚ ٤ْ ِػَ هللا٠ِٕ ه َ ِ٢ ّ اُ ه٘ ِج٠َِػَ َْ كَ ََِه، به ِ َٖ ْٗ َ ٧َه ُع ٌَ َِٖٓ ا
َ ْ أَؽ: ٍَ َُ ؟ هَبٚ
، ْْ ُفُِوًبُٜ َُ٘ َ َٖ أ َ ْك٤ِِ٘ٓ ْ ْاُ ُٔئ١ ُّ َ أ، ِ ٍَ هللاٍٞ ُ َب َه٣ : ٍَ هَب
، د ِم ًْ ًوا ِ ْٞ َٔ ِْ ُِ ْْ ُٛ أ َ ًْض َ ُو: ٍَ ٌ ؟ هَب ُ َ٤ًْ َ َٖ أ٤ِِ٘ٓ ْ ْاُ ُٔئ١ ُّ َ كَؤ: ٍَ هَب
.ًب ُ ٤َ ًْ َ ٧َُئِ َي اُٝ أ، ُ ا ٍْزِ ْؼلَاكًاَٙ ْْ ُِ َٔب ثَ ْؼلُٜ َُ٘ َ ْأَؽَٝ
429
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.284
430
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.285
274
Artinya :
Mengabarkan pada kami Zubair ibnu Bakar, Mengabarkan pada kami Annas Ibnu Iyad,
Mengabarkan pada kami, Nafi’ ibnu Abdillah dari Farwah ibnu Qois, dari ‘Atho ibni Abi
Rabah, dari Ibnu Umar Ra meriwayatkan : Saya pernah bersama Rasulullah Saw, tiba-
tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau. Ia mengucapkan salam kepada Nabi
Saw dan bertanya ; “ Ya Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama ?” Nabi
menjawab : “ Orang yang paling baik akhlaknya. “ Dia bertanya lagi ; “ Orang mukmin
yang bagaimanakah yang paling bijak ?” Nabi Saw menjawab : “ Orang yang paling
banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian,
merekalah orang-orang yang bijak.” (HR Imam Ibnu Majah ).
penampilan fisik yang sehat, bugar, bersih, rapi adalah penting. Disisi lain memelihara
akhlaq juga sangat penting. Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah SWT untuk
lingkungan sosial dilingkungan sosial atau lingkungan kerja ada pesan dari Rasulullah
Mengabarkan pada kami Adam ibnu Abi Iyas, ia berkata Mengabarkan pada kami
Syu’bah dari Abdillah Ibni Abi Safar dan Ismail, dari Sya’bi dari Abdillah ibnu Amri RA,
dari nabi SAW bersabda “Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman
dari gangguan ucapan dan tangannya, dan orang yang hijrah( tergolong kelompok
Muhajirin) adalah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.” (HR Imam Bukhari )
431
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.285
275
Abu Hurairah meriwayat, dari Nabi Saw, beliau bersabda :
ْٖ ػَ ؼًب٤ِٔ ث ُْٖ ُؽغْ ٍو َع٠ َ ُْٖ جَخُ ث٤ْ َ هُزَٝ ةُّٞ
َ َٝ ٍل٤ٍ ِؼ
ُّ ِِ ػ َ ٣َ ث ُْٖ أ٠َ٤ َْؾ٣ َؽلهصََ٘ب
٠ِٗ هَب ٍَ أ َ ْف َج َو- َُ ٤ة َؽلهصََ٘ب ِا ٍْ َٔب ِػَُّٞ ٣َ هَب ٍَ اث ُْٖ أ- ََ ث ِْٖ َع ْؼلَ ٍو٤ِا ٍْ َٔب ِػ
ٚ٤ِ هللا ػ٠ِٕ- َِّللا ٍَ هٍٞ ُ َْوح َ أ َ هٕ َه٣ َوُٛ ٠ػ ْٖ أ َ ِث َ ْاُ َؼالَ ُء
َ ِٚ ٤ػ ْٖ أ َ ِث
ُ َؤ ْ َٓ ُٖ َع٣ ََ ْل ُف َُ ْاُ َغ٘هخَ َٓ ْٖ ال٣ َ هَب ٍَ « ال-ٍِْٝ
» َُٚائِوَٞ َُ ثٙبه
Artinya :
Mengabarkan pada kami Yahya ibnu Ayub dan Qutaibah ibnu Said dan Ali Ibnu Hujrin,
dari Ismail ibnu Ja’far, berkata ibnu Ayub, mengabarkan pada kami Ismail, ia berkata
Mengabarkan padaku Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah
SAW berdabda “ Tidak kan masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari
gangguannya.” (HR. Imam Muslim )
Imam Abu Nueim, Kitab al-Hilya‟ Juz I :239, membawakan atsar dari
orang yang ahli dibidangnya adalah sebuah pendekatan diri ( kepada Allah). Ilmu
dikala sepi, pengarah ketika menyendiri, penunjuk saat lapang dan sempit. Ilmu
276
senantiasa meminta tambahan ilmu. Dengan bertambahnya Ilmu, akan meningkatkan
pengetahuan seorang Muslim terhadap berbagai dimensi kehidupan, baik urusan dunia
dan agama. Sehingga, ia akan mendekatkan diri dan lebih mengenal Allah, serta
ِْٖ ػ ْٖ فَب ُِ ِل ث َ ، ٍهْٞ َ ػ ْٖ صَ ٠َ َ ٤ أ َ ْف َج َوَٗب ِػ، ٠ٍ َ ُٞٓ ُْٖ ُْ ث٤ِٛ َؽلهصََ٘ب ِاث َْوا
هللا٠ِٕ ِ ٍِ هللاٍٞ ُ ػ ْٖ َه َ ، ُْٚ٘ ػَ َُّللا ه٢ َ ٙ ِ َه، ّػ ِٖ ْاُ ِٔ ْولَ ِا َ ، ََٕٓ ْؼلَا
ْٖ ِٓ ََ ًُ ْ َؤ٣ ْٕ َ ًْوا ِٓ ْٖ أ٤ َفٜ
ُّ َؼب ًٓب َهٛ َ ٌ َٓب أ َ ًَ ََ أ َ َؽل: ٍَ ٍِْ هَبٝ ٚ٤ِػ
َِ َٔ ػَ ْٖ ِٓ َُ ًُ ْ ؤ٣َ َٕ ًَب- ُّ ََال اُ هِٚ ٤ْ َِػَ - َكٝ هللاِ كَ ُا٢ ِا هٕ َٗ ِج هَٝ ِٙ ِل٣َ َِ َٔ ػ َ
.ِٙ ِل٣َ
Artinya :
Mengabarkan pada kami Ibrahim ibnu Musa, Mengabarkan pada kami Isa dari Saurin
dari Kholid ibnu Ma’dan, dari Miqdam RA, dari Rasulallah SAW bersabda “ Tidak ada
makanan yang lebih baik yang dimakan oleh seseorang daripada apa yang ia makan
dari pekerjaan tangannya. Sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s memakan makanan dari
hasil kerja tangannya. ( HR. Bukhari)433
432
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.117
433
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.117
277
aku masih muda belia, dan saya tidak memiliki pengalaman tentang peradilan?”
menetapkan lisanmu. Ketika datang ke hadapanmu dua orang yang sedang berseteru,
penyataan pihak pertama. Hal ini akan lebih hati-hati dan bersih bagimu untuk
menjelaskan keputusan peradilan”. Ali r.a berkata : “ Setelah itu, tidak ada keraguan
Pada musim haji, Khalifah Umar r.a senantiasa mengelar pertemuan tahunan
bagi para gubenur dan pegawai yang tersebar di berbagai wilayah kekuasaan Islam.
Pertemuan ini dijadikan sebagai media untuk melalukan training guna meningkatkan
kemampuan para pegawai dalam menjalankan persoalan umat. Masing- masing gubenur
dan pegawai saling tukar pengalaman dan pendapat untuk mengatasi persoalan
pemerintahan.435
Di samping itu, Khalifah Umar r.a sering mengirimkan surat kepada pegawai dan
gubenur yang berisi petunjuk dan nasehat, serta peringatan kepada mereka tentang
kewajiban yang harus ditunaikan, menegakkan keadilan dan belas kasihan terhadap
kehidupan rakyat. Surat Khalifah Umar r.a yang ditunjukkan kepada Abu Musa al-Asy’ari,
434
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.117
435
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.117
278
pegawai beliau di Irak, merupakan materi pelatihan penting yang dapat dijadikan
Begitu juga surat yang dkirimkan Khalifah Ali r.a kepada Gubenur Mesir, Asytar
al-Nukha’i, yang berisi tentang prinsip-prinsip dan konsep dasar manajemen. Di samping
itu, Khalifah juga berwasiat untuk berlaku lemah lembut dan memperhatikan kehidupan
golongan dan senantiasa bermusyawarah dengan para wakil rakyat, menjauhi sikap
kemampuan teknis, melakukan pengawasan dan audit terhadap kinerja pegawai terkait
urusan rakyat.437
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran. (Q.S.An-Nahl, [16]:(90)). 438
Artinya :
(Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil) bertauhid atau berlaku adil dengan
sesungguhnya (dan berbuat kebaikan) menunaikan fardu-fardu, atau hendaknya kamu
menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya sebagaimana yang telah dijelaskan
oleh hadis (memberi) bantuan (kepada kaum kerabat) famili; mereka disebutkan secara
khusus di sini, sebagai pertanda bahwa mereka harus dipentingkan terlebih dahulu (dan
Allah melarang dari perbuatan keji) yakni zina (dan kemungkaran) menurut hukum
syariat, yaitu berupa perbuatan kekafiran dan kemaksiatan (dan permusuhan)
menganiaya orang lain. Lafal al-baghyu disebutkan di sini secara khusus sebagai
pertanda, bahwa ia harus lebih dijauhi; dan demikian pula halnya dengan penyebutan
lafal al-fahsyaa (Dia memberi pengajaran kepada kalian) melalui perintah dan larangan-
Nya (agar kalian dapat mengambil pelajaran) mengambil pelajaran dari hal tersebut. Di
dalam lafal tadzakkaruuna menurut bentuk asalnya ialah huruf ta-nya diidghamkan
kepada huruf dzal. Di dalam kitab Al-Mustadrak disebutkan suatu riwayat yang
bersumber dari Ibnu Masud yang telah mengatakan, bahwa ayat ini yakni ayat 90 surah
An-Nahl, adalah ayat yang paling padat mengandung anjuran melakukan kebaikan dan
menjauhi keburukan di dalam Alquran.
280
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih ? (yaitu) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (
memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah
keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai ( yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S.As-Saff, [61]:(10)).439
439
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 552
281
bahwasanya hal ini lebih baik bagi kalian, maka kerjakanlah (Niscaya Allah akan
mengampuni) menjadi jawab dari syarat yang diperkirakan keberadaannya;
lengkapnya, jika kalian mengerjakannya, niscaya Dia akan mengampuni (dosa-
dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai dan memasukkan kalian ke tempat-tempat tinggal yang baik di
dalam surga Adn) sebagai tempat menetap. (Itulah keberuntungan yang besar).
282
pergi) ke medan perang (semuanya. Mengapa tidak) (pergi dari tiap-tiap
golongan) suatu kabilah (di antara mereka beberapa orang) beberapa golongan
saja kemudian sisanya tetap tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan
mereka) yakni tetap tinggal di tempat (mengenai agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya) dari
medan perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama
yang telah dipelajarinya (supaya mereka itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan
Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya bahwa
ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana
pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi saw. tidak ikut. Sedangkan ayat
sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak
ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila
Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah.
Salah satu tehnik pengelolaan manajemen training yang dapat dilakukan pada
lembaga pendidikan Islam adalah dengan menggunakan prinsip Plan Do Check Action
(PDCA). PDCA Cycle merupakan model empat langkah untuk menciptakan suatu
perubahan. Ia harus terus menerus diputar atau diulang untuk menghasilkan continus
dalam hadis “ Hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini”.
Konsep ini dapat diterapkan pada manajemen training dalam rangka pembentukan SDM
yang unggul.441
pelaksanaan training itu sendiri dapat dilaksanakan secara in-house atau di luar kantor.
440
Abu Fahmi dkk., HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Syariah, ( Jakarta : Gramedia, 2014), h. 174
441
Ibid., h. 174
283
diperlukan guna membuatnya lebih baik. Selanjutnya roda PDCA dapat diputar sehingga
Berdasarkan pemaparan tafsir surat At-Taubah ayat : 100, An-Nahl :125, Al-Alaq
:1, Al-Mujadallah : 11, Al-Isra : 41 dan hadis menurut kesimpulan penulis terdapat
prinsip pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam perspektif Islam,
yaitu fondasi tauhid yang kuat, Menyeru dengan pengajaran yang baik, Allah
memerintahkan untuk mencari ilmu, Menuntut ilmu diniatkan ibadah, Metode Pelatihan
SDM, Pentingnya memperhatikan Ahlaq dan Penampilan fisik, dan Islam mendorong
Tabel 4.1
Islam
َٖ٣بع ِو ِ َٜ ُٔ َُٕ َِٖٓ ْاُُٞٝ َ ه٧َٕ ْاَُٞب ِثو اُ هَٝ
1. Dilandasi pondasi tauhid
ٕب
ٍ َ َ ْ ْْ ِثبِؽُٛ َُٖٞ اره َجؼ٣ِاُهنَٝ به ِ َٖ ْٗ َ ٧ ْاَٝ yang sangat kuat
ػله َ َ أَٝ ُْٚ٘ ػ َ اٞٙ ُ َهَٝ ْْ ُٜ ْ٘ ػ َ َُّللا ه٢ َ ٙ ِ َه
بهُ َٜ ْٗ َ ٧ب ْاَٜ َ رَؾْ ز١د رَغْ ِو ٍ ْْ َع٘هبُٜ َُ
ُْ ٤ ُى ْاُ َؼ ِظْٞ َب أ َ َثلًا مَ ُِ َي ْاُلَٜ ٤فَب ُِ ِلَٕ ِك
Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi
pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah rida
kepada mereka dan mereka pun ridha kepada
442
Ibid., h. 174
284
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir di dalamnya
selama-lamanya. Mereka kekal didalamnya.
Itulah kemenangan yang besar (Q.S.At-
Taubah, [9]:(100)).443
2. Menyeru dengan
pengajaran yang baik
Artinya :
443
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.203
444
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 281
285
Artinya : “ Bacalah dengan ( menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S.Al-
Alaq, [96]:(1)).445
Artinya :
4.
،٢ َ ْٜ ٍ ْاُ َغ٢
ُّ ِٔ ٚ َ ُْٖ ٖ ُو ث
ّ ِِ ػ ْ َٗ َؽلهصََ٘ب Menuntut ilmu diniatkan
ِْ ٕب
ِ ػ َ ْٖ ػ َ َؽلهصََ٘ب
َ ، َكٝػ ْجلُ هللاِ ْث ُٖ كَ ُا ibadah
ْٖ ػ َ ْش ُ ٤ُِا ٍل َؽلهصََ٘ب ه٤ٍ ِؼ َ ُْٖ َجخُ ث٤ْ َ َؽلهصََ٘ب هُز
أ َ ْكَِ َؼ٠ػ ْٖ أ َ ِث
َ ت ٍ ٤ َؽ ِج٠لَ ث ِْٖ أ َ ِث٣ ِي٣َ
- ٍْو٣َّللاِ ث ِْٖ ُى َه َ ْٖ ػ
ػ ْج ِل ه َ ٠ ِّ ِٗ ْٔلَاَٜ ُْا
٠ِ ثَْٖ أَث٠ ػ ِِ ه
َ ٍ ِٔ َغَ ُٚ أَٗه- ٠ ْاُـَبكِ ِو ه٠َِ٘ ْؼ٣
ٕ ٍُ ِا هُٞو٣َ - ٚ٘ هللا ػ٠ٙ ه- ت ٍ ُِ بٛ َ
٠ُِ كَِٚوا كَ َغ َؼ٣ ً أ َ َفنَ َؽ ِو-ملسو هيلع هللا ىلص- َِّللا
ه٠ َٗ ِج ه
ْ ص ُ هِٚ ُِ ِّ َٔب٠ُِ كَِٚجًب َك َغ َؼَٛ َأ َ َفنَ مَٝ ِٚ ِ٘٤ِٔ َ٣
هِٞ ًُ ُ م٠َِػ َ ٌّ ِْٖ َؽ َوا٣َنَٛ ٕهَب ٍَ « اِ ه
.» ٠أ ُ هٓ ِز
Artinya :
288
tangan kirinya kemudian bersabda : “Sutera dan
emas ini haram terhadap laki-laki dari umatku.”
(HR Imam Abu Dawud).
Artinya :
447
Al-Qur‟an dan Terjemah, (Jakarta:Al-Fatih, 2009). h.
448
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 286
289
ُػ ْجل َ هَب ٍَ َؽلهصََ٘ب٠َ٘ؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ث ُْٖ ْاُ ُٔض َ ه
٢ػ ْٖ أ َ ِث َ ةُّٞ ُ ٣َة هَب ٍَ َؽلهصََ٘ب أ ِ بٛ هَٞ ُْا
ِ٢ ّ اُ ه٘ ِج٠ََُ٘ب ِا٤ْ َ هِ َالثَخَ هَب ٍَ َؽلهصََ٘ب َٓب ُِ ٌي أَر
ٌّجَجَخ َ ُٖ َْٗؾَٝ َْ ٍِه َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ َ َُّللا ه٠ِٕه َ
ًٓبْٞ ٣َ َٖ٣ُ ِػ ْْ ِوَٕٙ كَؤَهَ َْٔ٘ب ِػ ْ٘ َلُٞبهث ِ َُٓزَو
ِٚ ٤ْ َِ ػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ ًَبَٕ َهَٝ ًَِخ٤ْ ََُٝ
ظ هٖ أَٗهب هَ ْل َ وًب َكَِ هٔب٤ِ ًٔب َهك٤ٍِه َْ َه ِؽ َ َٝ
ْٖ ٔػ ه َ ٍؤ َ ََُ٘بَ هَ ْل ا ّْز َ ْوَ٘بْٝ َ ََِ٘ب أْٛ ََ٘ب أ٤ْ َٜ َ ا ّْز
٠َُا ِاُٞاه ِعؼ ْ ٍَ ُ هَبٙر ََو ًَْ٘ب َث ْؼلََٗب كَؤ َ ْف َج ْوَٗب
ْْ ُٛ ُٞٔ ِِّ ػَ َٝ ْْ ِٜ ٤ِا كُٞٔ ٤ِ ٌُ ْْ كَؤَه٤ِِ ْٛ َ أ
َالْٝ َ ب أَٜ ظ ُ ََب َء أَؽْ ل٤ّْ َ مَ ًَ َو أَٝ ْْ ُٛ ٝ ُٓ ُوَٝ
٢ِِّ ٕ َ ُ أ٢ُِٗٞٔ ُ ز٣ْ َ ا ًَ َٔب َهإُِّٔٞ َ َٝ بَٜ ظ ُ َأَؽْ ل
ْْ ٌُ َُ ِْٕ ُّ َئم٤ِْ َٖ َالح ُ ك د اُ ه ْ َوَٚ كَبِمَا َؽ
ْْ ًُ ُئ هٓ ٌُ ْْ أ َ ًْ َج ُو٤َ ُْ َٝ ْْ ًُ ُأ َ َؽل
Artinya :
290
hendaklah salah seorang diantara kalian
melakukan adzan dan yang paling dewasa
menjadi imam.449
ٍل٤ٍ ِؼ َ ُٖ ْث٠٤َ َ ْؾ٣ َِ أَ ْف َج َوَٗبٚ ْ َٕلَهَخُ ْثُٖ ْاُل َ َؽلهصََ٘ب
َ
ِ َػ ْٖ ُٓ ْ٘ن ٍِه َػ ْٖ َه ِث٢ أ ِث٢ََِ٘بَٕ هَب ٍَ َؽلهص٤ٍ ْل
غ٤ ُ ْٖ َػ
ُ هَب ٍَ ف هْٚ٘ َّللاُ َػ
َٜ ه٢ َ ٙ
ِ َّللاِ َه ٍْْ َػ ْٖ َػ ْج ِل ه٤َث ِْٖ ُفض
َٜف هَٝ َطب ُٓ َوثه ًؼب ًّ ٍِه َْ ف َ َٝ ِٚ ٤ْ ََِّللاُ َػ ه٠ِٕه َ ٢ ُّ اُ٘ه ِج
طب ً ط َ ُفَٜ ف هَٝ ُْٚ٘ ِٓ َبه ًعب ِ فِٜ ٍ َ َٞ ُ ْا٢َِطب ك ًّ ف
ِٚ ِٓ ْٖ َعب ِٗ ِجِٜ ٍ َ َٞ ُ ْا٢ ِك١َِنَا اُهنٛ ٠ََُِبها ا ً ٕـ ِ
َُُِٚنَا أ َ َعَٛٝ َُٕب ْ
ِ َنَاٛ ٍَ هَبَٝ ِٜ ٍ
َ ْٗ اإل َ َٞ ُ ا٢ِ ك١ِاُهن
ْ
ط ٌ َبه ِ فَُٞ ٛ ١ِنَا اُهنَٛ َٝ ِٚ ِ ثٛ َ هَ ْل أ َ َؽبْٝ َ أِٚ ِ ثٜ ٌ ٤ُٓ ِؾ
ْٕ ِاٗ كَب ُ َػ َْو٧َبه ْا ُ ٖـ ّ ِ ُ اٜ ُ ط َ ْاُ ُقِٙ ِنَٛ َٝ َُُِٚٓ َأ
َنَاٛ ُْٚ َ َٜ َٗ نَاَٛ َُٙطؤَ اِ ْٕ أَ ْفَٝ نَاَٛ ُْٚ َ َٜ َٗ َنَاٛ َُٙطؤ َ أَ ْف
Artinya:
Mengabarkan pada kami Shodaqoh Ibnu
Fadli, mengabarkan pada kami Yahya ibnu
Sa‟id dari sofyan berkata mengabarkan
padaku bapakku dari Mundhir dari Robi‟ ibnu
Khusaim dari Abdullah meriwayatkan : “
Nabi membuat gambar persegi empat, lalu
menggambar garis panjang di tengah persegi
empat tadi dan keluar melewati batas persegi
itu. Kemudian beliau juga membuat garis-
garis kecil di dalam persegi tadi, di
sampingnya : (persegi yang digambar Nabi).
Dan beliau bersabda : “ Ini adalah manusia,
dan ( persegi empat ) ini adalah ajal yang
mengelilinginya, dan garis (panjang) yang
keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-
garis kecil ini adalah penghalang-
penghalangnya. Jika tidak(terjebak) dengan
(garis) yang ini, maka kena (garis) yang
setelahnya. Jika tidak mengenai semua
(penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa
ketuarentaan.”(HR. Bukhari Juz 8 : 110).
6.
ُْٖ ٌَ ث ُ َٗ َؽلهصََ٘ب أ، به ٍ ٌ ُْو ث ُْٖ َث ه٤اُي َث
ُّ َؽلهصََ٘ب Pentingnya
ْٖ ػ َ ، ِػ ْج ِل هللا َ ُْٖ َؽلهصََ٘ب َٗبكِ ُغ ث، ٗب ٍ َ٤ِػ memperhatikan Ahlaq
293
Abdillah Ibni Abi Safar dan Ismail, dari Sya’bi dari
Abdillah ibnu Amri RA, dari nabi SAW bersabda
“Orang muslim yang baik adalah yang muslim
lainnya aman dari gangguan ucapan dan
tangannya, dan orang yang hijrah( tergolong
kelompok Muhajirin) adalah yang meninggalkan
apa-apa yang dilarang Allah.” (HR Imam Bukhari ).
7.
أ َ ْف َج َوَٗب، ٠ٍ َ ُٞٓ ُْٖ ُْ ث٤ِٛ َؽلهصََ٘ب ِاث َْوا
Islam mendorong
ٌ َٓب أ َ ًَ ََ أ َ َؽل: ٍَ ٍِ هللاِ ملسو هيلع هللا ىلص هَبٍٞ ُ َه meningkatkan kinerja.
َِ َٔ ػَ ْٖ ِٓ ََ ًُ ْ ؤ٣َ ْٕ َ ًْوا ِٓ ْٖ أ٤ َفٜ ُّ َ َؼب ًٓب هٛ
َ
- ُّ ََال اُ هِٚ ٤ْ َِػَ - َكٝ هللاِ كَ ُا٢ ِا هٕ َٗ ِج هَٝ ِٙ َ ِل٣
َ ْٖ ِٓ َُ ًُ ْ َؤ٣ ًََٕب
.ِٙ َ ِل٣ َِ َٔ ػ
Artinya :
294
Kholid ibnu Ma’dan, dari Miqdam RA, dari
Rasulallah SAW bersabda “ Tidak ada makanan
yang lebih baik yang dimakan oleh seseorang
daripada apa yang ia makan dari pekerjaan
tangannya. Sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s
memakan makanan dari hasil kerja tangannya. (
HR. Bukhari)450
menetapkan upah bagi para pegawainya sesui dengan kondisi, tanggung jawab
dan jenis pekerjaan. Proses penetapan gaji pertama kali dalam Islam bisa dilihat
dari kebijakan Rasulullah untuk memberikan gaji pertama kali dalam Islam bisa
dilihat dari kebijakan Rasulullah untuk memberikan gaji satu dirham setiap hari
kepada Itab bin Usaid yang diangkat sebagai gubenur Mekkah. Pada masa
Khalifah Umar ra, gaji pegawai disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan
meningkat, upah para pegawai harus dinaikkan sehingga mereka bisa memenuhi
kebutuhan hidup.
1. Pemberian imbalan yang layak dan tidak memberi beban yang berat
Menurut Tanjung, 452 Upah dalam Islam dikaitkan dengan imbalan yang
diterima seseorang yang bekerja, baik imbalan dunia (finansial maupun non
menegaskan tentang imbalan ini dalam surah At-Taubah :105, An-Nahl : 97 dan
450
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.117
451
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.112
452
Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam praktek pengupahan karyawan
perusahaan, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Ibnu Khaldun, Bogor,2004, h.10
295
Al-Kahfi : 30. Lebih lanjut kita lihat hadits Rasulullah Saw tentang upah yang
،ة ِ ََؽْ ل٧إ ٍَ ا ِ َٝ ْٖ ػ َ ، ُّ ْؼ َجخ ُ َؽلهصََ٘ب: ٍَ ة َهب ٍ بٕ ث ُْٖ َؽ ْو ُ َٔ ٤ْ ٍَِ
ُ َؽلهصََ٘ب
ِٚ ِٓ َؿال ُ ٠َِػ َ َٝ ، ٌ ُؽِهخِٚ ٤ْ َِػ ذُ أ َ َثب مَ ٍ ّه ِث ه٤ه هَب ٍَ َُ ِوٝ
َ َٝ ، ِبُوثَنَح ِ ػ ِٖ ْاُ َٔ ْؼ ُوَ
ٍَ كَوَب، ِٚ ِّٓ ُ ُ ثِؤُٚ ْهور٤ٍَبثَجْذُ َه ُعالً كَؼ َ ٢ِّٗ ِ ا: ٍَ كَوَب، ػ ْٖ مَ ُِ َي َ َُُٚؤ َ ُْز
َ َُؽِهخٌ ك
ٌهخ٤ِِ ِٛ ي َعب٤ َ ِاٗه َي ْآ ُو ٌإ ِكِٚ ِّٓ ُ ُ ِثؤَٚ ْهور٤ػ َ َ ب أ َ َثب مَ ٍ ّه أ٣َ ملسو هيلع هللا ىلص٢ُّ اُ٘ه ِج٢ َ ُِ :
ِٙ ِل٣َ ذَ ُْ رَؾٙٞ ٌُ ْْ كَ َٔ ْٖ ًَبَٕ أ َ ُف٣ِل٣ْ َ ذ أ ُْ هُٜ َُُِ ٌُ ْْ َع َؼََٞ اُٗ ٌُ ْْ فَٞ ِا ْف
َ َّْللاُ رَؾ
ْٕ ِ ْْ كَبُٜ َُ ْـ ِِج٣ ْْ َٓبُٛ ُٞالَ ر ُ ٌَ ِِّلَٝ ، ٌ ُ َ ِْ َج٣ ُ ِٓ هٔبَْٚ ُ ِْ ِج٤ُْ َٝ َُ ًُ ْ َؤ٣ ُ ِٓ هٔبْٚٔ ط ِؼ ْ ُ٤ِْ َك
.ْْ ُٛ ُٞ٘٤ ْْ كَؤ َ ِػُٛ ُٞٔ ُ ًَِه ْلز
Artinya : Mengabarkan pada kami Sulaiman ibnu Harbin berkata, Mengabarkan
pada kami Syu‟bah dari Waasil Alahdab, dari Ma‟rur berkata, aku menemui Abu
Dzar di Zabadah dan ditempat tinggalnya ada anak laki-laki dan aku bertanya
akan hal itu, maka berkata : Sesungguhnya aku mempunyai anak laki-laki, aku
mencelanya, maka berkata padaku Nabi SAW, hai Abu Dzar mengapa engkau
mencelanya, sesungguhnya kamu laki-laki pada masa jahiliyah ( para budak dan
pelayanmu) adalah saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu,
sehingga barang siapa mempunyai saudara di bawah asuhannya maka harus
diberinya makan seperti apa yang dimakannya( sendiri) dan memberi pakaian
seperti apa yang dipaiknya(sendiri); dan tidak membebankan pada mereka
dengan tugas yang berat dan jika kamu membebankannya dengan tugas itu, maka
hendaklah membantu mereka (mengerjakannya).(HR. Bukhari dan Muslim)
bahwa : Upah adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaanya dalam
bentuk imbalan materi (dunia) dan dalam bentuk imbalan pahala ( di akhirat)
dengan moral. Beberapa arahan moral sangat melekat dengan sistem pengupahan
453
Abu Fahmi, Op.Cit., h.187
296
karyawan seperti :
1. Memperhatikan ketentuan jam kerja dan disiplin waktu demi efektivitas dan
2. Adanya hubungan yang harmonis dan iklim kerja yang kondusif serta
3. Pembayaran upah lembur dan kerja ekstra ( HR. Muslim dan Ibnu Hibban).
aspek : kejujuran, kehati-hatian, sikap hormat pada atasan, dan kesetiaan (At-
karena utangnya, jika dia sangat membutuhkan gaji tersebut( Al-Kharaj : 6).
3. Pemberian tunjangan
ayat 77
297
Artinya : “ Maka keduanya ( Nabi Musa As dan Khidir AS) berjalan ; hingga
ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negri, mereka minta dijamu oleh
penduduknya, tetapi mereka( penduduk negri itu) tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh ( di negeri
itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata : “ Jika engkau mau, niscaya
engkau dapat meminta imbalan untuk itu” (Q.S.Al-kahf, [18]:(77)).454
Dari ayat tersebut masalah hubungan kerja dan upah sudah ada sejak
zaman Nabi Musa As. Atau mungki sebelum Nabi Musa. Bentuk hubungan kerja
masih pada taraf pekerjaan jasa, sebagaimana dalam kisah Nabi Musa dan putri
Nabi Syuaib yang kelak wanita ini menjadi pendamping hidup beliau :
454
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.302
298
Artinya :
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan
kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia
memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami".
Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu´aib) dan menceritakan kepadanya
cerita (mengenai dirinya), Syu´aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah
selamat dari orang-orang yang zalim itu"(Q.S.Al-Qasas, [28]:(25)). 455
بَٜ ؼَخ ًُ ّْ ك ِْهػٙا ِ َٝ ١ ْ َ َبء" أ٤ ْ ا ٍْزِؾ٠َِػ َ ٢َِْْٔ َٔب رُٛ ُ اؽْ لَاْٚ"كَ َغب َءر
ي أَعْ و َٓب٣َ غْ ِي٤َ ُِ ىٞػ ُ ْل٣َ ٢إ أ َ ِثذ ه ْ َُُ "هَبْٚ٘ ِٓ بء٤َ ب َؽَٜ ٜ ْعَٝ ٠َِػ َ
دْ َٖل َ َب هَٜ ُعْ َوح ًَؤَٗه٧ أ َ ْفن ْاَٚ َٗ ْل٢ِب ُٓ ْ٘ ٌِ ًوا كَٜ ْذ ََُ٘ب" كَؤ َ َعب َث٤ٍَو َ
ؼ٣اُو ِّ ذ ْ َِ كَ َغ َؼِٚ ٣ْ ََل٣ ْٖ٤ََذ ث ْ َْٔ ََب كٛل٣ُ ِو٣ ْٖ ٔإ ًَبَٕ ِٓ ه ْ ْاُ ُٔ ٌَبكَؤَح
٠َِ ػ َ ٢ِ٘ ٤ُُِّ كَٝ ٢ ف َِْ ِل٢ِْٓ ْا: بَٜ َُ ٍَ ب كَوَبَٜ ٤ْ ٍب َه َ ب َكز َ ٌِْْقَٜ ثْٞ َ ِْوة صَٚر
ٙ ِػ ْ٘لَٝ َّ َال اُ هِٚ ٤ْ َِػَ ْت٤ّ َؼ ُ َٞ ُٛ َٝ َبٛ أ َ ْٕ َعب َء أ َ َثب٠َُذ ا ه
ْ َِن كَلَ َؼ٣اُط ِو
ب ِٓ هٔبٙ ً َٞ ٕ ِػٌُٞ ٣َ ْٕ َ أَفَبف أ: ٍَ هَبَٝ ِ ٌ َكز َ َؼ ه
ْ ِِ ْ اع: ٍَ ػَْبء كَوَب َ
: ٍَ ب هَبٙ ً َٞ ْو ِػ٤ػ ََٔ َف َ ٠َِػ َ َطُِت ْ ٗ ْذ َال٤ََ ثْٛ َ ِاٗهب أَٝ َٔبُٜ َُ ْذ٤ٍَو َ
ُٙأ َ ْفجَ َوَٝ ََ ًَ َ اُطؼَبّ كَؤ ط ِؼْ ه ْ َُٗٝ ْق٤ٚ اُ ه١ ُٗ ْو ِو٢ِػبكَح آثَبئ َ َٝ ٢ِػبكَر َ َال
٠َٖ٘لَه ِث َٔ ْؼ ْ َٓ "ٖٔ َ ْاُ َوِٚ ٤ْ َِٔ َػ هَ هَٝ ُٙ "كََِ هٔب َعب َءِٚ ُِ ِث َؾب
ْٕٞ ػ َ ِٓ ْٖ كِ ْوٚكَْٞ فَٝ ِْٚ ْْ هَزٖٛل ْ َهَٝ ٢ ّ ْطِ ْاُ ِوجِْٚٓ ِٓ ْٖ هِزٖٞ ُ ْاُ َٔ ْو
ْٕٞ ػ َ طبٕ ُِ ِل ْو َ ِْ ٍ
ُ َٖ " ا ْم َال٤ِٔ ُِ اُظبّ هْٞ َد ِٓ ْٖ ْاُوْٞ َق َٗ َغ ْ "هَب ٍَ َال رَق
َٖ٣َ َٓ ْلْٛ َ أ٠َِػ َ
Artinya : (Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita
itu berjalan kemalu-maluan) seraya menutupkan kain kerudung ke mukanya
karena malu kepada Nabi Musa (ia berkata, "Sesungguhnya bapakku memanggil
455
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.388
299
kamu agar ia memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak
kami") Nabi Musa memenuhi panggilannya dan menolak dalam hatinya upah
yang akan diberikan kepadanya, karena seolah-olah wanita itu bermaksud
hendak memberi upah dan menganggap dirinya sebagai seorang upahan.
Kemudian wanita itu berjalan di muka Nabi Musa tiba-tiba angin meniup
kainnya, sehingga terlihat kedua betisnya. Lalu Nabi Musa berkata kepadanya,
"Berjalanlah engkau di belakangku dan tunjukkanlah jalan itu kepadaku". Wanita
itu menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa, sehingga Nabi Musa sampai ke
tempat bapak wanita itu, dia adalah Nabi Syuaib a.s. Ketika Nabi Musa sampai di
hadapannya ternyata telah disiapkan makan malam, maka Nabi Syuaib berkata,
"Duduklah, kemudian makan malamlah". Nabi Musa menjawab, "Aku khawatir
jika makan malam ini sebagai imbalan karena aku telah memberi minum ternak
keduanya, sedangkan aku berasal dari ahlul bait yang tidak pernah meminta
imbalan dari suatu pekerjaan yang baik". Nabi Syuaib berkata, "Tidak, ini
merupakan tradisiku dan tradisi nenek moyangku. Kami biasa menjamu tamu
kami, juga biasa memberi makan". Nabi Musa baru mau memakannya dan
menceritakan kepadanya semua apa yang telah ia alami. Untuk itu maka Allah
swt. berfirman, ("Maka tatkala Musa mendatangi bapak wanita itu dan
menceritakan kepadanya kisah mengenai dirinya) lafal Al Qashash adalah
Mashdar yang bermakna Isim Maf'ul; maksudnya Nabi Musa menceritakan
kepadanya tentang pembunuhannya terhadap seorang bangsa Mesir dan niat
bangsa Mesir untuk membunuhnya, serta kekhawatirannya terhadap Firaun
(Syuaib berkata, 'Janganlah kamu takut! Kamu telah selamat dari orang-orang
yang zalim'.") karena tidak ada kekuasaan bagi Firaun atas negeri Madyan.
untuk menggarap tanah khaibar dengan ketentuan separuh dari hasilnya berupa
kurma atau sayuran untuk gaji para pekerja.” Shahih Bukhari no.: 2165
atau karyawan karena tugas negara.456 Hadits Nabi Saw kepada pejabat publik :
Mengabarkan pada kami Musa ibnu Marwan Roqiyyu, mengabarkan pada kami
Mua‟fa, mengabarkan pada kami Auzaai‟u, dari Haris ibnu Yazid, dari Juabir
Ibnu Nufair dari Mustaurid Ibnu Syaddad berkata, aku mendengar Nabi SAW
berkata“ Siapa yang menjadi pejabat kami, maka milikilah istri jika belum punya
istri. Jika belum punya pembantu, maka milikilah pembantu. Jika belum punya
tempat atau rumah, maka milikilah maka milikilah tempat atau rumah. Abu bakar
berkata : Aku diberitahu bahwa Nabi bersabda, “ Siapa yang mengambil selain
itu maka dia termasuk koruptor atau pencuri.” (HR. Abu Dawud)
Itu adalah basis yang diletakkan oleh Rasulullah Saw Seorang pejabat
harta untuk operasional ini antara lain dari rampasan perang ( Surat Al Anfal ayat
1). Harta dari zakat dan infak yang masuk dalam Baitul Mal. 457
sahabat Nabi SAW dimulai dari peristiwa pertemuan Khalifah Abu Bakar RA dan
458
Umar bin Khathab RA. Suatu hari, Khalifah Abu Bakar Ra dalam
Khathab Ra. Umar Ra bertanya : “ Mau berangkat ke mana engkau, wahai Abu
Bakar ?”. “ Seperti biasa, aku mau berdagang ke pasar”. Jawab sang khalifah.
457
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 324
458
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 324
301
Umar RA kaget mendengar jawaban itu, lalu berkata : “ Engkau sekarang
ditetapkanlah oleh Abu Ubaidah Ra gaji untuk khalifah Abu Bakar RA yang
Sebagai seorang khalifah pada awalnya gaji Abu Bakar RA adalah 2000
Dirham per tahun. Di samping gaji tersebut, masih ada fasilitas 1 kambing per hari
plus sedikit lemak dan susu. Kambing digunakan untuk jamuan para tamu yang
datang. Dan keluarga Abu Bakar RA berhak mendapatkan kepala dan kaki
kambing tersebut.460 2000 Dirham adalah jumlah gaji yang tidak mencukupi
sebagai Menteri Keadilan dan Hukum : “Tambahi untukku ( gajiku) karena aku
Berikut ini yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar RA sebagai konsep
sendiri.”
mendapatkan 20 dirham per tahun. Baik laki-laki atau perempuan, besar atau
kecil, orang merdeka atau budak. Dengan strategi tunjangan semacam ini, terlihat
bahwa gaji Khalifah Abu Bakar RA adalah 200 kali lipat dari tunjangan satu
karena tidak bisa mencari nafkah, sementara masyarakat jauh lebih kecil karena
tunjangan Khalifah Abu Bakar RA, beliau juga melakukan perbaikan. Jumlah tunjangan
yang diberikan negara kepada masyarakat, menjadi jauh lebih besar seiring dengan
yang masih hidup, yang ikut berperang, yang hijrah dari mekah ke
anak.
2. Tunjangan tertinggi sebesar 12.000 Dirham, bagi istri nabi yang masih hidup.
Sedangkan yang terendah adalah 100 Dirham bagi bayi yang baru lahir.
3. Tunjangan barang diberikan dalam bentuk pakaian, bahan pangan atau bentuk
lainnya. 463
Dari uraian di atas, Khalifah Umar ra (13-23 Hijriah) telah meletakkan dasar-
462
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.326
463
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.327
303
dalam hal ini disebut sebagai seimbang atau setara (tawassuth). Setara dengan
Contoh dalam pemberian gaji berbasis “grade” yang dilakukan oleh Khalifah
1. Grade tertinggi dalam hal ini Grade lima (5) yakni kepada Thabaqat al-
dipandang lebih utama dalam perjuangan dan saudara tua kaum Anshar. Jadi
di Grade 5, ada nilai minimum dan maksimumnya yakni 4.000 dirham dan
5.000 dirham.
Kecuali Ibnu „Umar ra, ia hanya mendapat 3.500 dirham, bahkan pernah 350
dirham, karena ia ikut hijrah bersama ayahnya, Umar bin Khatthab ra.
3. Grade Tiga (3) kepada Thabaqat al-Anshar,yaitu para sahabat asli madinah
perang Badar. Memperoleh 3.000 dirham per kepala keluarga per tahun.
464
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.327
304
4. Grade Dua (2) kepada Thabaqat al-Hudaibiyah dan Fathu Makkah.
5. Grade Satu (1) yaitu grade yang terendah untuk Thabaqat al-Fath al-
dirham bagi syuhada dan 1.000 dirham per tahun bagi yang korban luka
berat.465
Kalau diperhatikan dari grading ini, ada minimum dan maksimum dari besarnya gaji.
Kalau ditilik dari segi bentuk struktur skalanya, yang dilakukan Khalifah adalah Struktur
Dari catatan yang Syaifuddin Bachrun dapatkan, Khalifah juga memberikan gaji
kepada pegawai pemerintah, seperti kepada para hakim, dan guru. Gaji guru di zaman
Khalifah Umar ra, Sebesar 15 Dinar. Satu dinar sama dengan 4,25 gram emas. Untuk 15
Upah adalah bentuk imbalan atau jasa yang telah diberikan oleh pekerja/buruh.
Firman Allah SWT di surat At-Taubah : 105 yang artinya : “ Dan katakanlah : Bekerjalah
kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmun akan melihat pekerjaanmu
itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Firman
Allah SWT Surat An-Nahl : 97, yang artinya, “ Barang siapa yang mengerjakan amal soleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
465
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.328
466
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.328
467
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.329
305
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”
Tafsir dari kedua ayat tersebut, penjelasan menurut SHIHAB (2000) : Surat At
Taubah ayat 105 sebagai berikut : “ Bekerjalah kamu demi karena Allah semata dengan
aneka amal yang sholeh dan bermanfaat, baik untuk diri kamu maupun untuk
masyarakat umum, Allah akan melihat yakni menilai dan memberi ganjaran amal kamu
itu.” Ganjaran yang dimaksud adalah upah atau kompensasi. Demikian juga dengan
Surat An-Nahl ayat 97, maksud dari kata “balasan” dalam ayat ini adalah upah atau
kompensasi. Jadi dalam Syariah Islam, jika seseorang mengerjakan pekerjaan dengan
niat karena Allah (amal shaleh), maka ia akan mendapatkan balasan, baik didunia
(berupa upah atau materi lain) maupun di akhirat (berupa pahala), yang berlipat ganda.
Dari dua ayat tersebut dapat kita simpulkan, upah dalam konsep Islam memiliki dua
Proses penentuan upah yang islami berasal dari dua faktor : objektif dan
subjektif. Objektif adalah upah ditentukan melalui pertimbangan tingkat upah di pasar
tenaga kerja.469 Ada beberapa faktor yang menjadikan pekerja diperlakukan manusiawi.
468
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.465
469
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 465
306
3. Pembayaran upah yang adil dan ditingkat upah minimum (terendah) harus
5. Kaum Lemah diberi porsi sebagai orang yang berhak mendapat rizki dari
orang lain
Kaum lemah (Mustadh’afin) selalu diberi porsi oleh Allah SWT sebagai orang yang
berhak mendapatkan rizki dari orang lain. Kaum lemah, dengan spesifikasi kaum pekerja,
Nabi Muhammad Saw pernah memarahi sahabatnya yang berlaku kasar kepada
َب ٍك َؽلهصََ٘ب٣ اثَْٖ ِى٢َِ٘ ْؼ٣ اؽ ِل ِ َٞ ُػ ْجلُ ْاَ َؽلهصََ٘ب١ ُّ بٓ ٍَ ْاُ َغؾْ لَ ِه ِ ًَ َُٞؽلهصََ٘ب أَث
ُّ ٍك ْاُجَ ْل ِهُٞ َٓ َْؼُٞ هَب ٍَ هَب ٍَ أَثِٚ ٤ػ ْٖ أَ ِث
١ َ ِ٢ ّ ِْٔ ٤ْ اُزه٤
َ ِٛ ػ ْٖ ِاث َْوا َ ِ ُ َٔ َ ْػ٧ْا
ا ْػَِ ْْ أ َ َثب٢ر ًب ِٓ ْٖ ف َِْ ِلْٞ ٕ
َ َُ ِٔ ْؼذ َ َ كِٛ ْٞ َ ِثبُ ه٢ُِ ؿ َال ًٓب ُ ة ُ ِْوًَُٙ ْ٘ذُ أ
َٞ ُٛ ِامَا٢ِِّ٘ٓ ت هَب ٍَ كََِ هٔب كََٗب ِ ٚ َ َد ِٓ ْٖ ْاُـ ْْ اُ هَٜ ٍك كََِ ْْ أ َ ْكَُٞٓ َْؼ
َ ْٞ ٖ
ْْ َِ ٍك ا ْػُٞ ٍُ ا ْػَِ ْْ أَثَب َٓ َْؼَُٞو٣ َٞ ُٛ ٍِه َْ كَبِمَا
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ َه
ٍك أ َ هٕ هُٞ كَوَب ٍَ ا ْػَِ ْْ أَثَب َٓ َْؼ١َِل٣ ْٖ ِٓ ٛ
ََّللا َ ْٞ َ ْذُ اُ ه٤َ ٍك هَب ٍَ كَؤ َ ُْوُٞأَثَب َٓ َْؼ
َُٙ ًًب ثَ ْؼلُِْٞٔ َٓ ة ُ ِْوَٙنَا ْاُـُ َال ِّ هَب ٍَ كَوُ ِْذُ َال أَٛ ٠َِػ َ َْي ِٓ ْ٘ َي٤َِػ َ أ َ ْهلَ ُه
أ َ َثلًا
Artinya :
Mengabarkan pada kami Abu Kamil Jahdzariyyu, Mengabarkan pada kami Abdul
Waahid yaitu Ziyad A’masyu dari Ibrahim Taimiyyi dari bapaknya berkata, Abu Mas’ud
al-Badri meriwayatkan : “Aku Pernah memukul pelayan (budak) milikku dengan cemeti,
tiba-tiba aku mendengar suara dari belakangku, ‘ Ketahuilah wahai Abu Mas’ud !
Ketahuilah wahai Abu Mas’ud ! “aku tidak memperhatikan suara tersebut karena terlalu
marahnya.” Abu Mas’ud berkata, “ Ketika telah dekat, ternyata itu adalah Rasulullah
470
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.466
471
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h.395
307
Saw, Dan beliaulah yang mengatakan, “ Ketahuillah wahai Abu Mas’ud”. “Ketahuillah
wahai Abu Mas’ud”, Sesungguhnya Allah lebih kuasa atas dirimu daripada kuasamu atas
budak ini. “ Abu Mas’ud berkata lagi, “ Kemudian aku berkata, “ Aku tidak akan
memukul seorang budakpun setelah itu.”( HR. Imam Muslim).
ٍَ ة هَب ُ ََؽْ ل٧إ ٌَ ْا ِ َٝ ّ ْؼ َجخُ َؽلهصََ٘ب ُ بً َؽلهصََ٘ب ٍ ٣َ ِا٢َؽلهصََ٘ب آكَ ُّ ث ُْٖ أَ ِث
ه٢
َُّللا َ ٙ ِ َه١ به هِ َْذُ أَثَب مَ ٍ ّه ْاُ ِـل٣َ ٍل هَب ٍَ َهأ٣ْ ٍٞ ُ َْٖه ثٝ َ ٍ ِٔ ْؼذُ ْاُ َٔ ْؼ ُو َ
٢ِّٗ ػ ْٖ مَ ُِ َي كَوَب ٍَ ِا َ َُٙؤ َ َُْ٘بَ َ ُؽِهخٌ كِٚ ِٓ ؿ َال ُ ٠َِػ َ َٝ ٌ ُؽِهخِٚ ٤ْ َِػ َ َٝ ُْٚ٘ ػ َ
٢ُِ ٍَ ٍِه َْ كَوَب َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ َ َُّللا ه٠ِٕه َ ِ٢ ّ اُ٘ه ِج٠َُ ِا٢ِْٗ ٌَب َ ٍَبثَجْذُ َه ُع ًال ك َ
ْْ ٌُ ََُُٞ اَٗ ٌُ ْْ فَٞ ص ُ هْ هَب ٍَ اِ هٕ اِ ْفِٚ ِّٓ ُ ُ ثِؤَٚ ْهور٤ػ َ َ ٍِه َْ أ
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ ُّ ِاُ٘هج
َُ ًُ ْ ؤ٣َ ُ ِٓ هٔبْٚٔ ط ِؼ ْ ُ٤ِْ َ كِٙ ِل٣َ ذَ ُْ رَؾٙٞ ٌُ ْْ كَ َٔ ْٖ ًَبَٕ أ َ ُف٣ ِل٣ْ َذ أ ْْ هُٜ ََِع َؼ
َ َّْللاُ رَؾ
ْْ ُٜ َُ ْـ ِِج٣ ْْ َٓبُٛ ُٞٔ ُ ْْ كَب ِ ْٕ ًَِه ْلزُٜ َُ ْـ ِِج٣ ْْ َٓبُٛ ُٞ َال ر ُ ٌَ ِِّلَٝ ٌ ُ ََ ِْج٣ ُ ِٓ هٔبَْٚ ُ ِْ ِج٤ُْ َٝ
ْْ ُٛ ُٞ٘٤كَؤ َ ِػ
Artinya :
Mengabarkan pada kami Aadam ibnu Abi Iyas, Mengabarkan pada kami Syu’bah,
Mengabarkan pada kami Waasil Ahdab, Aku mendengar Ma’rur ibnu Suaid berkata, aku
melihat Abu Dzar Alghifari RA di rumahnya bersama anak laki-lakinya, maka kami
bertanya padanya, sesunggunya aku mempunyai anak laki-laki maka aku mengadukan
pada rasulallah SAW, maka berkata padaku Nabi SAW mengapa engkau mencelanya,
kemudian Rasulullah berkata “Sesungguhnya saudara-saudaramu yang menjadi
pekerjamu, yang (karena) Allah SWT menjadikan mereka di bawah kekuasaanmu. Maka
barang siapa yang sudaranya berada di bawah kekuasaanya maka hendaklah memberi
makan kepadanya dari sesuatu yang ia makan dan mmemberi pakaian kepadanya dari
sesuatu yang ia pakai, serta janganlah ia membebani mereka sesuatu yang tidak
mampu dijalankan oleh mereka. Jika engkau terpaksa membebani mereka sesuatu yang
memberatkan mereka maka bantulah mereka. “ ( HR Imam Bukhari ).
472
Syaifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 396
308
Penilaian kinerja, penempatan dan aktivitas adalah aktifitas penunjang tujuan
kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan
daya manusia, yaitu tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi yang hendak dicapai
dorongan semangat bagi pegawai untuk memulai pekerjaan, dan memberikan rasa
ketenangan.475
Selain itu, cara pemberian gaji kepada pegawai dalam Islam telah digariskan sesuai
َهخ٤ػ ِط
َ ِْٖ ِل ث٤ٍ ِؼ ُ ْٛ َٝ َؽلهصََ٘ب، ٢
َ ُْٖ ت ث ُّ ِل اُ ِلّ َٓ ْْ ِو٤ُِ َٞ ُهبً ث ُْٖ ْا
ُ َؽلهصََ٘ب ْاُ َؼج
َ ، ِٚ ٤ػ ْٖ أ َ ِث
ْٖ ػ َ ، َْ ٍَِْ َ ِل ث ِْٖ أ٣ْ َاُوؽْ َٔ ِٖ ث ُْٖ ى ػ ْجلُ ه َ َؽلهصََ٘ب، ٢ ُّ ِٔ ََِ
ُّ ُا
473
Henry Simamora, Manajemen Sumber daya Manusia, (Yogyakarta : Adiyta Media,
2014), h.40
474
Ibid.
475
Sinn, Op.Cit.,,h. 113.
476
Qomar, Op.Cit.,, h.140.
309
: َْ ٍِ ه َ هللا٠ِٕه
َ ٝ ِٚ ٤ْ ِػ َ ِ ٍُ هللاٍُٞ هَب ٍَ َه: ٍَ هَب، ػ َٔ َو ُ ِْٖ ػ ْج ِل هللاِ ث
َ
,ُٙ َْو أَعْ َو٤ َ ِع٧ا ْاْٞ ط
ُ أ َ ْػ.ُُٚػ َوه ِغ ه٣َ ْٕ َ َه ْج ََ أ، ُٙو أَعْ َو٤
َ ق َ َ ِع٧ا اٞط ُ أ َ ْػ
ُُٚػ َوه
َ ق َ ِغ ه٣ ْٕ َ هَ ْج ََ أ
Artinya:
Mengabarkan pada kami Abbas Ibnu Walid Dimasqi, mengabarkan pada kami Wahab
ibnu Sa’id ibnu ‘Athiyah Assulami, mengabarkan pada kami Abdurrahman ibnu Zaid ibnu
Aslam dari bapaknya, dari Abdillah ibnu Umar berkata, bersabda Rasalallah SAW
“Berikan upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering. (HR. Ibnu Majah)
Artinya :
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
477
Ibid., 113.
478
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h. 504
310
َٖ٤ِِ٘ٓ ْ ْاُ ٌَب ِكو "كَ َه َعبد" كَلَ َه َعبد ْاُ ُٔئَٝ ِٖٓ ْ ُِ ٌُ ٍَّ" ِٓ ْٖ ِع ٌْ٘ ْاُ ُٔئٝ" َ
"اُِِٞٔ ػ َ "ٓ هٔب َ اُ٘هبه٢َِٖ ك٣كَ َه َعبد ْاُ ٌَبكِ ِوَٝ خ٤َ ُِ ػب
ِ ٍبكَِِخ َ ْاُ َغ٘هخ٢ِك
"ْْ ُٜ َ٤ّ ِكَٞ ُ٤ُِ ٝ"
َ ٢ٕبِ َٕ ِٓ ْٖ ْاُ َٔ َؼٝ ْاُ ٌَبكِ ُوَٝ ػبد َ اُطب َٕ ِٓ ْٖ هُِٞ٘ٓ ْ ْاُ ُٔئ١ ْ َأ
ْْ َالُٛ ٝ" َ َبٛ َعيَ ا َء١ ْ َ ْْ" أُٜٕ "أ َ ْػ َٔبٞ ِ ُُّ٘ هِ َوا َءح ثِب٢ِكَٝ َّللا ه١ ْ َأ
ِ ُيَ اك ُِ ِْ ٌُله٣َٝ َٖ٤ِِ٘ٓ ُْ ْ٘ؤَ ُِ ِْ ُٔئ٣ ئًب٤ْ ّ
به ْ ُ٣
َ " َُٕٞٔ َِظ
Artinya :
(Dan bagi masing-masing mereka) bagi masing-masing dari orang mukmin dan orang
kafir (derajat), derajat orang-orang yang beriman memperoleh kedudukan yang tinggi di
dalam surga, sedangkan derajat orang-orang kafir memperoleh kedudukan di dasar
neraka (menurut apa yang telah mereka kerjakan) berdasar pada amal ketaatan bagi
orang-orang mukmin dan kemaksiatan bagi orang-orang kafir (dan agar Dia
mencukupkan bagi mereka) yakni Allah mencukupkan bagi mereka; menurut suatu
qiraat dibaca Walinuwaffiyahum (pekerjaan-pekerjaan mereka) maksudnya balasannya
(sedangkan mereka tiada dirugikan) barang sedikit pun, misalkan untuk orang-orang
mukmin dikurangi dan untuk orang-orang kafir ditambahi.
“Sesungguhnya umat ini telah sepakat untuk menilai adil (terpercaya dan taat)
kepada seluruh para sahabat, begitu pula terhadap orang-orang yang terlibat dalam
fitnah yang ada di antara mereka. hal ini sudah ditetapkan berdasarkan kesepakatan
para ulama yang pendapat-pendapat mereka diakui dalam hal ijma’.” 479
Tingginya moralitas Abu Bakar sebagai khalifah pertama dapat dilihat dari sabda
Rasululloh SAW
“ Ahlak yang baik itu ada tiga ratus enam puluh jumlahnya. Dan jika Allah menginginkan
dari seorang hamba kebaikan maka dia akan menjadikan dalam dirinya satu kebaikan,
479
https://muslim.or.id/2406-inilah-generasi-terbaik-dalam-sejarah.html diunduh
tanggal10 oktober 2016
311
yang dengannya dia akan masuk surga.” Abu bakar berkata, “ Apakah dalam diri saya
Kesejahteraan ini bisa bersifat material dan non material.481Dalam sejarahnya, para
guru, dosen dan pegawai di lembaga pendidikan Islam dan di negara-negara Islam
senantiasa dicukupi dari Bait al- Mal atau dari penghasilan badan-badan waqaf.482
prinsip pemeliharaan sumber daya manusia dalam perspektif Islam, yaitu Pemberian
imbalan yang layak dan tidak memberi beban berat, Upah terkait dengan moral,
kaum lemah diberi porsi sebagai orang yang berhak mendapatkan rizki dari orang lain,
penentuan upah sebelum pekerjaan dimulai dan Upah ditentukan berdasarkan jenis
pekerjaan.
Tabel 4.1
No Alqur’an/Hadis Prinsip
1.
َؽلهصََ٘ب: ٍَ ة َهب ُ َٔ ٤ْ ٍَِ
ٍ بٕ ث ُْٖ َؽ ْو ُ َؽلهصََ٘ب Pemberian imbalan yang
480
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa‟. (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,2003), h.63
481
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen pendidikan Islam,
(Yogyakarta : 2014), h. 134
482
Ibid
312
، ِبُوثَنَح ذُ أَثَب مَ ٍ ّه ثِ ه٤ه هَب ٍَ َُ ِوٝ ِ ْاُ َٔ ْؼ ُو
beban berat
313
iklim kerja yang kondusif serta
komunikasi yang terbuka dan transparan
( Al-Hujurat : 5-13), (Al-A‟raaf :199),
(Ali Imran : 134).
3. Pembayaran upah lembur dan
kerjaekstra ( HR. Muslim dan Ibnu
Hibban).
4. Pemberian hak cuti dan istirahat
sebagaimana lazimnya ( HR. Baihaqi)
5. Penilaian kerja secara objektif,
komprehensif, dan adil yang
mengutamakan 4 aspek : kejujuran,
kehati-hatian, sikap hormat pada atasan,
dan kesetiaan (At-Taubah : 105), (Al-
Zalzalah : 7-8), (An-Nisaa‟ : 58).
6. Pekerja berhak menolak pemotongan
gaji yang dilakukan oleh majikannya
karena utangnya, jika dia sangat
membutuhkan gaji tersebut( Al-Kharaj :
6).
7. Pekerja berhak mendapatkan jaminan
hari tua ( Al-Isra : 23-24).
8. Jaminan keselamatan kerja serta
pemberian kompensasi bagi kecelakaan
dan resiko kerja ( Al-Baqarah : 286),
(An-Nisaa‟ : 28).
3. Pemberian tunjangan
Artinya : “ Maka keduanya ( Nabi Musa As
dan Khidir AS) berjalan ; hingga ketika
keduanya sampai kepada penduduk suatu
314
negri, mereka minta dijamu oleh
penduduknya, tetapi mereka( penduduk
negri itu) tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dinding
rumah yang hampir roboh ( di negeri itu),
lalu dia menegakkannya. Dia (Musa)
berkata : “ Jika engkau mau, niscaya
engkau dapat meminta imbalan untuk itu”
(Q.S.Al-kahf, [18]:(77)).483
٠ُّ اُو ِّه
ه َٕاَٝ ث ُْٖ َٓ ْو٠ٍ َ ُٞٓ َؽلهصََ٘ب
4. Pejabat dijamin
ِٖ ػ َ ٠ ُّ ىَ ا ِػْٝ َ ٧ َؽلهصََ٘ب ا٠ََؽلهصََ٘ب ْاُ ُٔ َؼبك kehidupannya agar dapat
ٍْو٤َ ِْو ث ِْٖ ُٗل٤ػ ْٖ ُع َج َ َل٣ ِي٣َ ِْٖ س ث ِ به ِ ْاُ َؾ berkontribusi penuh
483
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.302
315
termasuk koruptor atau pencuri.” (HR. Abu
Dawud)
َؽلهصََ٘ب١ ُّ بٓ ٍَ ْاُ َغؾْ لَ ِه ِ ًَ َُٞؽلهصََ٘ب أَث
5. Kaum lemah diberi porsi
ب ٍك َؽلهصََ٘ب٣َ اثَْٖ ِى٢ِ٘ ْؼ٣َ اؽ ِل ِ َٞ ُػ ْجلُ ْا َ sebagai orang yang berhak
ْٖ ػ َ ِ٢ ّ ِْٔ ٤ْ اُزه٤ َ ِٛ ػ ْٖ ِاث َْوا َ ِ ُ َٔ َ ْػ٧ْا mendapatkan rizki dari
316
ُّ ْؼ َجخ ُ بً َؽلهصََ٘ب ٍ ٣َ ِا٢َؽلهصََ٘ب آكَ ُّ ث ُْٖ أ َ ِث
ٍُ ِٔ ْؼذ َ ٍَ ة هَب ُ ََؽْ ل٧إ ٌَ ْا ِ َٝ َؽلهصََ٘ب
ْذُ أَثَب مَ ٍ ّه٣َ ٍل هَب ٍَ َهأ٣ْ ٍٞ ُ َْٖه ثٝ َ ْاُ َٔ ْؼ ُو
ٌ ُؽ هِخِٚ ٤ْ َِػ َ َٝ ُْٚ٘ ػ ه٢
َ َُّللا َ ٙ ِ َه١ ِ َْاُ ِـل
به ه
ػ ْٖ مَ ُِ َي َ َُٙؤ َ َُْ٘بَ َ ُؽِهخٌ كِٚ ِٓ ؿ َال ُ ٠َِػ َ َٝ
٠َُ ِا٢ِْٗ ٌَب َ ٍَب َثجْذُ َه ُع ًال ك َ ٢ِّٗ كَوَب ٍَ ِا
٢ُِ ٍَ ٍِه َْ كَوَب َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ َ َُّللا ه٠ِٕه َ ِ٢ ّ ِاُ٘هج
َُٚ ْهور٤ػ َ َ ٍ هِ َْ أ
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ َ َُّللا ه٠ِٕه َ ٢ ُّ اُ٘ه ِج
ْْ ٌُ ََُُٞ اَٗ ٌُ ْْ فَٞ ص ُ هْ هَب ٍَ ِا هٕ ِا ْفِٚ ِّٓ ُ ِثؤ
َٕ ٌُ ْْ كَ َٔ ْٖ ًَب٣ِل٣ْ َ ذ أ َ َّْللاُ رَؾ ْْ هُٜ ََِع َؼ
َُ ًُ ْ َؤ٣ ُ ِٓ هٔبْٚٔ ط ِؼ ْ ُ٤ِْ َ كِٙ َ ِل٣ ذ َ ُْ رَؾٙٞأ َ ُف
ْْ َٓبُٛ ُٞ َال ر ُ ٌَ ِِّلَٝ ٌ ُ ِْ َج٣َ ُ ِٓ هٔبَْٚ ُ ِْ ِج٤ُْ َٝ
ْْ ُٜ ُ ْـ ِِج٣َ ْْ َٓبُٛ ُٞٔ ُ ْْ كَب ِ ْٕ ًَِه ْلزُٜ ُ ْـ ِِج٣َ
ْْ ُٛ ُٞ٘٤كَؤ َ ِػ
Artinya :
318
tiada dirugikan.
hadits Nabi, seseorang dapat diminta menjadi imam shalat dengan beberapa
alasan, yaitu hafalannya, bacaanya dan lain lain. 485 Maka dapat diperkirakan
hadits : “Bahwa nilai dirimu ditentukan dari bacaanmu yang terakhir.” Oleh
karenya, sebagai salah satu kriteria yang dapat dinilai adalah kemampuan
Artinya : “ Maka apabila kamu telah selesai ( dari suatu urusan), kerjakanlah dengan
Dalam surat Al-Qashash ayat 77 dilaskan tentang perintah untuk bekerja dengan
sebaik baiknya :
484
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 183
485
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 183
486
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 174
319
Artinya : “ dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka (bumi).
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. al-
Qashash,[28]:(77)). 487
diinginkan bergantung pada kinerja orang itu sendiri, bukan bergantung dari orang lain,
Artinya : dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
487
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.394
488
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.527
320
Artinya : “bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar-
Rad,[13]:(11)).489
Islam bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga memelihara diri
dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya, bekerja dalam
Islam menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orang yang
Mengabarkan pada kami Abu Abbas : Muhammad Ibnu Ya’kub, Mengabarkan pada
kami Abbas ibnu Muhammad, Mengabarkan pada kami Muhammad ibnu Ubaid,
Mengabarkan pada kami Waail ibnu Abu Daud dari Said ibnu Umair Abu Umamah
Baraau ibnu ‘Azib berkata : Rasulullah Saw pernah ditanya , “ Pekerjaan apakah yang
paling baik ? “ Beliau menjawab, “ Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan
tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik. ” ( HR Ahmad dan
Baihaqi).
489
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.250
321
Sedemikian tingginya penghargaan itu sehingga orang yang bersungguh-
sungguh bekerja disejajarkan dengan mujahid fi sabilillah. Kerja tak hanya menghasilkan
nafkah materi, tetapi juga pahala, bahkan magfirah dari Allah SWT.
Nabi bersabda
،ُّ هٔبَٛ َؽلهصََ٘ب،و٤ ٍ ِ َؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ثٖ ًَض،٢ ُّ َؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ثٖ ُٓ َؼب ٍم ْاُ َؾ َِ ِج
،٠َِ٤ْ َُ ٢ػ ِٖ ثٖ أ َ ِث ُ ٖػ ِٖ ْاُ َؾ ٌَ ِْ ث
َ ،َجَخ٤ْ َ ػز َ ،ٍْ ِِ َْ ُٓ ٖ َُ ث٤َؽلهصََ٘ب ِا ٍْ َٔب ِػ
َْ ٍِهَ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ِ٢ ّ اُ٘ه ِج٠َِػَ َٓ هو:ٍَ هَب،َ ت ثٖ ػُغْ َوح ِ ػ ْٖ ًَ ْؼ َ
ِٙ ٍِه َْ ِٓ ْٖ ِع ِْ ِل َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا ٍِ هٍٞ
َ َِّللا ُ بة َه ُ ٕ َؾ ْ َ أَٟ كَ َوأ،ٌَ َه ُع
ٍَ كَوَب،َّللاِ؟ َِ ه٤ٍ ِجَ ٢ِنَا كَٛ َٕ ًَبْٞ َُ :َِّللا ٍَ هٍٞ ُ ب َه٣َ :اُُٞ كَوَب،ِٚ َٛب ِ ََْٗٝ
ِٙ َُ ِلَٝ ٠َِػ َ ٠َ َْ َؼ٣ " ِا ْٕ ًَبَٕ ف ََو َط:َْ ٍِه َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ َِّللا ٍُ هٍٞ ُ َه
ِْٖ ٣َٞ َ أَث٠َِػ َ ٠َ َْ َؼ٣ ِا ْٕ ًَبَٕ ف ََو َطَٝ ،َّللا ِ َِ ه٤ٍِج َ ٢ِ كَٞ ُٜ ََبها ك ً ٕـ ِ
ِٚ َِ َٗ ْل٠َِػ َ ٠ َْ َؼ٣َ َٕ ِا ْٕ ًَبَٝ ،َّللا ِ َِ ه٤ ٍَ ِج٢ ِكَٞ ُٜ َ ِْٖ ك٣و٤ َ ِْٖ ًَ ِج٤ َق٤ْ ّ َ
٢ِ كَٞ ُٜ َ ُٓلَبف ََوح ً كَٝ ب ًء٣َ ِا ْٕ ًَبَٕ ف ََو َط ِهَٝ ،َّللا ِ َِ ه٤ٍ ِج َ ٢ِ كَٞ ُٜ َب كَٜ ُُّ ِؼل٣
."ٕب
ِ ط َ ٤ْ ْ َِ اُ ه٤ٍ ِج َ
Artinya :
Mengabarkan pada kami Mu’ad Al-Halabi, Mengabarkan pada kami Muhammad ibnu
Kasir, Mengabarkan pada kami Hamam, Mengabarkan pada kami Ismail ibnu Muslim,
dari hakim ibnu ‘Utaibah, dari Abi Laila, dari Ka’ab ibnu ‘Ujrah berkata : seorang laki-laki
lewat di depan Rasulallah, maka sahabat rasullah melihat dari ketabahan dan
kerajinannanya, maka sahabat bertanya : Wahai ya Rasulullah apakah ini termasuk
jihad fi sabilillah, maka Rasulullah Saw bersabda, Jika ada seseorang yang keluar dari
rumah untuk bekerja guna mengusahakan kehidupan anaknya yang masih kecil, maka ia
telah berusaha di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai
meminta-minta pada orang lain, itu pun dijalan Allah. Jika ia bekerja untukuntuk kedua
orang tuanya yang sudah tua maka ia telah berusaha di jalan Allah. Tetapi jika ia
bekerja untuk pamer atau bermegah-megahan, maka itulah di jalan setan atau karena
mengikuti jalan setan. (HR. Thabrani).
Kerja juga terkait dengan martabat manusia. Seorang yang telah bekerja dan
322
Sebaliknya, orang yang tidak bekerja alias menganggur, selain kehilangan martabat dan
harga diri di hadapan dirinya sendiri, juga dihadapan orang lain.Jatuhnya harkat dan
harga diri akan menjerumuskan manusia pada perbuatan hina. Tindakan mengemis,
merupakan kehinaan, baik di sisi manusia maupun di sisi Allah SWT. Orang yang
meminta-minta kepada sesama manusia tidak saja hina di dunia, tetapi juga akan
Artinya :
Mengabarkan pada kami Mua’l ibnu Asad, Mengabarkan pada kami Wuhaib dari
Hisyam dari bapaknya, dari Zubair ibnu ‘Awwam RA, dari Nabi SAW bersabda, Demi
Allah, jika seseorang diantara kamu membawa tali dan pergi untuk mencari kayu
bakar,kemudian dipikul kepasar untuk dijual, dengan bekerja itu Allah mencukupi
kebutuhanmu, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain. ( HR Bukhari
).
Bekerja juga berkaitan dengan kesucian jiwa. Orang yang sibuk bekerja tidak
akan ada waktu untuk bersantai-santai dan melakukan ghibah serta membicarakan
orang lain. Ia akan menggunakan waktunya untuk meningkatkan kualitas kerja dan
usaha. Begitu pentingnya arti bekerja, sehingga Islam menetapkannya sebagai suatu
kewajiban. Setiap muslim yang berkemampuan wajib hukumnya bekerja sesuai dengan
490
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 402
491
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 402
323
Abu Hanifah adalah ulama besar yang sangat dihormati. Ilmunya luas dan
diri untuk bekerja sehingga tidak jelas apakah ia seorang pedagang yang ulama atau
ulama yang pedagang. Baginya, berusaha itu suatu keharusan. Sedangkan berjuang,
belajar dan mengajar ilmu itu juga kewajiban. Tentang nilai usaha ini, Islam tidak hanya
bicara dalam teori, tetapi juga memberikan contohnya. Rasululah Saw adalah
pekerja.Para sahabat yang mengelilingi beliau juga adalah para pekerja. Delapan sahabat
Rasulullah Saw yang dijamin masuk surga adalah para saudagar yang kaya.492
Bekerja dalam konsep Islam merupakan kewajiban atau fardhu. Dalam kaidah
fikih, orang yang menjalankan kewajiban akan mendapatkan pahala, sedangkan mereka
٠َ٤ َْؾ٣ ٖ ث٠َ٤ َْؾ٣ َؽلهصََ٘ب،٢ ُّ ِٗلَ اُ َّ ِِغ َْز َب٣َ ِي٣ َٖؽلهصََ٘ب أَؽْ َٔلُ ث
ْٖ ػَ ،هٞ ٍ ٖ َ ، ََٕب٤ٍ ْل
ُ ْ٘ َٓ ْٖ ػ ُ ْٖ ػ َ ،و٤ ٍ ِػجهبكُ ثٖ ًَضَ َؽلهصََ٘ب،١ ُّ هِٞ ُ ََبث٤ْ اُ٘ه
،َْ ٍِه
َ َٝ ِٚ ٤ْ َِػ ه٠ِٕه
َ َُّللا َ ٢ أ َ ّٕ اُ ه٘ ِج ه،َّللا َ ْٖ ػ
ِ ػ ْج ِل ه َ ،َػ ِْوَ َٔخ
َ ْٖ ػ َ ،ْ٤َ ِٛ ِاث َْوا
َ ٣خٌ َث ْؼلَ ْاُلَ ِوٚ
. ِخٚ َ ٣ت ْاُ َؾال ٍِ كَ ِو ُ َِ ٛ
َ :ٍَ هَب
Artinya :
Mengabarkan pada kami Ahmad ibnu Yazid Sijistaani, mengabarkan pada kami Yahya
Naisyaburi, mengabarkan pada kami A’bad ibnu Kasir dari Sufyan dari Mansur dari
Ibrahim, dari ‘Alqomah dari Abdillah, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, Mencari
rezeki yang halal itu wajib sesudah menunaikan yang fardhu ( seperti shalat, puasa dan
sebagainya). (HR Thabrani dan al-Baihaqi)
492
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 403
324
karena bekerja merupakan kewajiban, maka tak heran jika Umar bin Khaththab pernah
menghalau orang yang pada siang hari tetap asyik duduk di masjid, sementara sang
Seorang muslim boleh bekerha mencari rezeki dengan jalan menjadi pegawai,
baik itu pegawai negri atau swasta, selama ia mampu memikul pekerjaanya dan dapat
menunaikan kewajiban. Tetapi di samping itu seorang muslim tidak boleh mencalonkan
dirinya untuk suatu pekerjaan yang bukan ahlinya.494 Abu Dzar pernah meminta kepada
Nabi untuk diberi suatu jabatan, maka oleh Nabi ditepuknya pundak Abu Dzar sambil
beliau bersabda :
شِ ٤ْ ْت ث ُْٖ اُِه ُ ٤ّ َؼ ُ ٠ أ َ ِث٠َِ٘ش َؽلهص ِ ٤ْ ت ث ِْٖ اُِه
ِ ٤ْ ّ َؼُ ُْٖ ػ ْجلُ ْاُ َٔ ِِ ِي ث
َ َؽلهصََ٘ب
ِْٖ ػ ْٖ ثَ ٌْ ِو ثَ ت ٍ ٤ِ َؽج٠لُ ث ُْٖ أ َ ِث٣َ ِي٣ ٠ٍَِ٘ ْؼ ٍل َؽلهصَ ُْٖ ْش ث ُ ٤ اُِه٠ََِ٘ؽلهص
َ ًْ َج ِو٧ َْوح َ ا٤ػ ِٖ اث ِْٖ ُؽ َغ َ ٠ِّ ِٓ َْوٚلَ ْاُ َؾ٣ ِي٣َ ِْٖ س ث
ِ به ِ ػ ِٖ ْاُ َؾ َ ٝػ ْٔ ٍو َ
ِٙ ِل٤َ ة ِث َ َوٚ َ هَب ٍَ َك٠ُِِِ٘ٔ َّللاِ أَالَ ر َ َْز َ ْؼ
ٍَ هٍٞ ُ ب َه٣َ ُ مَ ٍ ّه هَب ٍَ هُ ِْذ٠ػ ْٖ أ َ ِث َ
َّ ْٞ َ٣ بَٜ ِاٗهَٝ ٌب أ َ َٓبَٗخَٜ ِاٗهَٝ ق٤
ٌ ِؼٙ َ َب أَثَب مَ ٍ ّه ِا هٗ َي٣ « ٍَ ص ُ هْ هَب٠ َٓ ْ٘ ٌِ ِج٠َِػ َ
» بَٜ ٤ِ كِٚ ٤ْ َِػ َ ِٟ اُهنٟأَكهَٝ بَٜ َّب ِث َؾ ِوََٛٗلَا َٓخٌ ِااله َٓ ْٖ أ َ َفنَٝ ٟ ٌ َب َٓ ِخ ِف ْي٤ْاُ ِو
Artinya : Mengabarkan pada kami Abdul Malik ibnu Syuaib ibnu Lais, mengabarkan
padaku Abi Syuaib ibnu Lais, Mengabarkan padaku Lais Ibnu Sa’di, Mengabarkan
padaku Yazid Ibnu Abi Habib dari Abu Bakar ibnu ‘Amr dari Haris ibnu Yazid Alhadromi
dari Hujairah Al-Akbar dari Abu Dzar berkata, aku berkata ya Rasullah mengapa engkau
tidak memperkerjakan aku, berkata maka memukul dengan tangannya pada pada
pundakku, kemudia Rasulallah berrsabda “ Hai Abu Dzar ! Engkau orang lemah,
kekuasaan adalah suatu amanat dan kelak di hari kiamat akan menyusahkan dan
menyesalkan, kecuali orang yang dapat menguasainya karena haknya dan
melaksanakan apa yang menjadi tugasnya.” ( Riwayat Muslim).
493
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 403
494
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h.403
325
َ ُٖ َؽلهصََ٘ب َ بى ٍّ َؽلهصََ٘ب ْاُ َؾ ُ َؿ َؽلهصََ٘ب َع ِوٝبٕ ث ُْٖ كَ ُّو
ِ و ث ُْٖ َؽ٣ ُ َج٤ْ َّ َؽلهصََ٘ب
ٚ٤ِ هللا ػ٠ِٕ- َِّللا ٍُ هٍٞ ُ َه٠ُِ ٍَ ٍ ُٔ َوح َ هَب ٍَ هَب َ ُْٖ اُوؽْ َٔ ِٖ ث ػ ْجلُ ه َ
ْٖ ػَ بَٜ َ ز٤ْطِ بهحَ كَبِٗه َي ِا ْٕ أُػ ِ ٍِ َ اُوؽْ َٔ ِٖ الَ ر َ َْؤ
َ َٓ اإل ػ ْجلَ ه َ َب٣ « -ٍِْٝ
» بَٜ ٤ْ َِ ػ
َ ذَ ْ٘ ِْو َٓ َْؤََُ ٍخ أ ُ ِػ٤ؿَ ْٖ ػ
َ بَٜ َ ز٤ْط ِ اِ ْٕ أُػَٝ بَٜ ٤ْ َُذ ِاَ ِْ ًِ ُ َٓ َْؤََُ ٍخ أ
Artinya : Mengabarkan pada kami Syaiban ibnu Farrugh, mengabarkan pada kami Jarir
ibnu Haazim, mengabarkan pada kami Hasan, mengabarkan pada kami Abdurrahman
ibnu Samarah berkata, berkata padaku Rasulallah SAW “ Hai Abdurrahman ! Jangan
kamu minta untuk menjadi kepala, karena kalau kamu diberinya padahal kamu tidak
minta, maka kamu akan diberi pertolongan, tetapi jika kamu diberinya itu lantaran
minta, maka kamu akan dibebaninya,” ( Riwayat Muslim).
Jika seseorang tahu hanya dialah yang mampu untuk menduduki suatu jabatan,
Artinya :
aku orang yang sangat menjaga dan mengetahui (Q.S.Yusuf, [12]:(55)). 495
495
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.242
326
(Berkatalah ia) Nabi Yusuf ("Jadikanlah aku bendaharawan negeri ini,) yakni negeri
Mesir (sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.")
orang yang mempunyai keahlian dalam hal perbendaharaan. Menurut suatu pendapat
ditakwilkan, bahwa Nabi Yusuf pandai dalam hal menulis dan menghitung.
Setiap muslim harus menjaga dirinya dari hal-hal yang masih syubhat, di mana
syubhat itu dapat menipiskan agama dan melemahkan keyakinan, betapapun besarnya
Mengabarkan pada kami Abu Bakar Ibnu Faruk, Mengabarkan pada kami Abdullah ibnu
Ja’far, Mengabarkan pada kami Yunus ibnu Habib, Mengabarkan pada kami Daawud,
Mengabarkan pada kami Syu’bah, Mengabarkan padaku Yazid ibnu Abi Maryam
berkata, aku mendengar Abu Haura berkata, aku berkata pada Hasan ibnu Ali : Apa
yang kamu ingat dari Nabi SAW – berkata : Beliau bersabda “ Tinggalkanlah sesuatu
yang meragukan, beralih kepada sesuatu yang tidak meragukanmu maka sesungguhnya
kebenaran itu menenangkan dan sesungguhnya kebohongan itu membuat kegelisahan
”.( Riwayat Ahmad, Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Hibban dalam sahihnya dan Hakim, Tirmizi
berkata : hadis ini hasan sahih).
َؽلهصََ٘ب، هٞ
َ ُت ث ِْٖ َّبث ُ ُْٖ َؽلهصََ٘ب ُٓ َؾ هٔلُ ث، به
ِ ٤ْ َّؼ َ ُْٖ َْب ُّ ثِٛ َؽلهصََ٘ب
ٍ ٔػ ه
، ِ١ ُّ ِٖ ػ
ّ ِوْٛ اُي َ ، ََ ٤ ِئَْٞ ٤اُوؽْ َٔ ِٖ ث ِْٖ َؽ ػ ْج ِل ه َ ِْٖ ػ ْٖ هُ هوح َ ث
َ ،٢ ُّ ىَ ا ِػْٝ َ ٧ا
هللا٠ِٕه َ ِ ٍُ هللاٍٞ ُ هَب ٍَ َه: ٍَ هَب، َ َْوح٣ َوُٛ ٢ػ ْٖ أ َ ِث َ ، ٍََِ َٔخَ ٢ػ ْٖ أ َ ِث َ
.ِٚ ٤َِ٘ ْؼ٣ َُ َٓب الًُٚ ِٓ ْٖ ُؽَ ِْٖ ِا ٍْالَ ِّ ْاُ َٔ ْو ِء ر َْو: َْ ٍِه َ ٝ ِٚ ٤ْ ِػ َ
327
Artinya :
Mengabarkan pada kami Hisyam ibnu ‘Ammar, mengabarkan pada kami Syuaib ibnu
Syabur, Mengabarkan pada kami Al-Auzaai’, dari Qurrata ibnu Abdirrahman ibnu
Haiwail, dari Zuhri, dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, Rasulallah SAW
bersabda “ dari kebaikan Islam seseorang sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak
bermanfaat baginya”. (Riwayat Tirmizi)
penilaian terhadap setiap perbuatan manusia. Hal ini tentunya demi kebaikan manusia
Itu adalah umat yang lalu, baginya apa yang telah diusakannya dan bagimu apa yang
sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa
yang telah mereka kerjakan (Q.S.Al-Baqarah, [2]:(134)).496
شِ ٤ِْٗش ُِز َؤ َ أَٗهَٝ َٔبِٜ ٤ِ٘ َثَٝ ةُٞ ْؼو٣َ َٝ ْ٤ِٛ اث َْوا٠ََُبهح ا َ ّاإل ِ ْ َٝ "رِ ِْ َي" ُٓ ْجزَلَأ
ُٙ َعيَ ا ُإ١ ْ َ ذ" ِٓ ْٖ ْاُ َؼ ََٔ أ ْ ََجَ ًَ ب َٓبَٜ َُ" ذ ْ ٍََِل
َ "ذ ْ َِ "أ ُ هٓخ هَ ْل َفَٙفجَو
اُٞٗػ هٔب ًَب َ ََُُٕٞ َال ر ُ َْؤَٝ ْْ ُ َ ْجز َ ًَ ِك " َٓبُٜٞ َ٤ِْ ُِ طبة َ َُ ٌُ ْْ" ْاُ ِقٝ"
َ ا ٍْزِئَْ٘بف
بَٜ ِْل ُِ َٔب هَج٤ًِ ْ ْاُ ُغ َِْٔخ ر َؤَٝ ْْ ٌُ َِٔ ػ
َ ْٖ ػَ ََُُُٕٞ َْؤ٣ َٕ " ًَ َٔب َالَُِٞٔ َ ْؼ٣
496
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.20
328
Artinya :
(Itu) isyarat kepada Ibrahim dan Yakub serta anak cucu mereka, menjadi 'mubtada'
atau subyek dan dipakai kata muannats/jenis wanita disebabkan predikatnya yang
muannats pula, (adalah umat yang telah lalu) (bagi mereka apa yang telah mereka
usahakan) maksudnya balasan atau ganjaran amal perbuatan mereka (dan bagi kamu)
ditujukan kepada orang-orang Yahudi (apa yang kamu usahakan dan kamu tidak akan
diminta pertanggungjawaban tentang apa-apa yang mereka kerjakan) sebagaimana
mereka tidak pula akan diminta pertanggungjawaban tentang amal perbuatanmu.
Kalimat yang di belakang ini memperkuat maksud kalimat di muka.
Artinya :
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian daripada yang mereka usahakan;
497
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.31
329
hadis, Allah melakukan hisab atau perhitungan bagi seluruh makhluk dalam
tempo yang tidak lebih dari setengah hari waktu dunia.
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (
kembali setelah) dibangkitkan. (Q.S.Al-Mulk, [67]:(15)).498
Artinya :
(Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian) mudah untuk dipakai berjalan di
atas permukaannya (maka berjalanlah di segala penjurunya) pada semua arahnya (dan
makanlah sebagian dari rezeki-Nya) yang sengaja diciptakan buat kalian. (Dan hanya
kepada-Nyalah kalian dibangkitkan) dari kubur untuk mendapatkan pembalasan.
Kinerja atau performace merujuk pada penampilan kerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja.499 Penilaian kinerja
merupakan konsep yang sangat penting dalam sistem manajemen kinerja. Karena
498
Al Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.563
499
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h. 410
330
apabila penilaian kinerja dilakukan secara teratur dan terus-menerus pada setiap jenjang
hierarki akan menjadi dasar untuk tersedianya dan mendorong umpan balik, dia
menentukan hal-hal apa saja yang berjalan dengan baikdalam membangun fondasi
kesuksesan organisasi di masa mendatang, dan dia juga sanggup menandai hal-hal apa
jaga yang tidak berjalan dengan baik sehingga tindakan perbaikan dapat diambil. 500
Artinya :
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al-Baqarah,
[2]:(110)). 501
(Dan dirikanlah shalat)Tunaikanlah sholat lima waktu (dan tunaikanlah zakat) bayarlah
Zakat dari harta kamu (Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu)
500
Veitzal Rivai Zainal, Op.Cit., h.410
501
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.17
331
menyimpan untuk diri kamu (Dari kebaikan) dari amal soleh zakat dan sodoqoh (kamu
akan mendapatkannya) mendapatkan dan pahalanya (disisi Allah) dari sisi Allah
(Sesungguhnya Allah Maha pada apa yang kamu kerjakan) kamu nafkakan dari odaqoh
dan zakat (melihat)usahamu.
"ْو٤ َ ْٗلُ َِ ٌُ ْْ ِٓ ْٖ َف٧ِ اُٞٓ ّ َٓب رُوَ ِلَٝ اُي ًَبحا هُٞآرَٝ ٖ َالح ا اُ هُٞٔ ٤أ َ ِهٝ"َ
إ ه
َّللا ِث َٔب " ِػ ْ٘ل هٚاثَٞ َ ص١
َّللا ه ْ َ ُ" إُٔٙٝلَهَخ "ر َِغل َ َٝ َِٖ ٍخ ِ ًَ ػخ
َ بٛ َ
ِٚ ٌُ ْْ ِث٣بى
ِ ُ َغ٤َو" ك٤ٖ ِ ََٕ ثَُِٞٔ ر َ ْؼ
Artinya : (Dan dirikanlah salat serta bayarkanlah zakat dan apa-apa yang kamu
persembahkan buat dirimu berupa kebaikan) artinya ketaatan seperti sedekah dan
menghubungkan silaturahmi, (tentulah kamu akan mendapatinya) maksudnya
pahalanya (di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa-apa yang kamu
kerjakan) sehingga kamu akan menerima balasan daripadanya.
Artinya :
Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab yang durhaka tersimpan dalam
sijjin.Tahukah, kamu apakah sijjin itu ? Ialah kitab tertulis. (Q.S.Al-Mutaffifin, [82]:(7)).
332
٢ ًِز َبة أ َ ْػ َٔبٍ ْاُ ٌُلهبه " َُ ِل١ ْ َ " ًَ هال " َؽوًّب " ِا هٕ ًِز َبة ْاُلُ هغبه " أ
ََ ٤ ِهَٝ , ْاُ ٌَلَ َوحَٝ ٖ٤ٛب
ِ ٤َ ْ َ ْػ َٔب ٍِ اُ ه٧ِ بٓغ
ِ ًِز َبة َعَٞ ُٛ ََ ٤ِٖ " ه٤ٍِ ِ ّغ
َٓبَٝ " ٙكُٞ٘ ُعَٝ ٌ٤ِِ َٓ َؾ َّ ِا ْثَٞ ُٛ َٝ َب ِث َؼخ َ ْهٗ اُ ه٧ َٓ ٌَبٕ أ َ ٍْلََ ْاَٞ ُٛ
ُّٞ ّ " َٓ ْقزُٖٞ " ًِز َبة َٓ ْوه٤ٖ " َٓب ًِز َبة ٍِ ِ ّغ٤أ َ ْك َهاى َٓب ٍِ ِ ّغ
Artinya: (sekali-kali tidak) maksudnya, benarlah (karena
sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka) yakni kitab
catatan amal perbuatan orang-orang kafir (tersimpan dalam
sijjiin) menurut suatu pendapat; sijjiin itu adalah nama sebuah
kitab yang mencatat semua amal perbuatan setan dan orang
kafir. Menurut suatu pendapat lagi sijjiin itu adalah nama tempat
yang berada di lapisan bumi yang ketujuh; tempat itu merupakan
pangkalan iblis dan bala tentaranya.(Tahukah kamu apakah
sijjiin itu?) maksudnya apakah kitab sijjiin itu? (Ialah kitab yang
bertulis) yakni yang mempunyai catatan.
Artinya :
Berdasarkan pemaparan tafsir pada surat Q.S. Al-Qashash :77, An-Najm : 39,
Najm : 39, Ar-Rad :11, Al-Baqarah :134 dan hadis menurut kesimpulan penulis terdapat
502
Muttafaqun‟alaihi.
503
Hadits riwayat At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya, dishahihkan oleh Al-Abani dalam
silsilah shahihah (949) dari Anas bin Malik.
333
prinsip penilaian sumber daya manusia dalam perspektif Islam, yaitu Islam mengajar
tergantung dari kinerja, Bekerja dalam Islam menempati posisi yang mulia, bekerja
disejajarkan dengan Mujahid Fi Sabililah, bekerja dalam Islam adalah suatu kewajiban
Tabel 4.1
No Ayat/Hadis Prinsip
1.
َالَٝ َ ِف َوح٧هاه ۡٱ
َ ٲُلُٜ َٔب َءار َٰى َي ٱُِه٤ِ ۡٱثز َِؾ كَٝ Islam mengajarkan
504
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.394
505
Al-Qur‟an dan Terjemah, Op.Cit., h.527
334
Artinya : “bagi manusia ada malaikat-
malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia. (Q.S. Ar-Rad,[13]:(11)).506
3.
ُْٖ ُٓ َؾ هٔلُ ث: ًهب ِ ْاُ َؼجُٞأ َ ْف َج َوَٗب أَث Bekerja dalam Islam
336
٠َِػ
َ ٠ََ َْؼ٣ َٕاِ ْٕ ًَبَٝ ،َّللا ِ َِ ه٤ٍِجَ
ْٕ ِاَٝ ،َِّللا
َِ ه٤ٍ ِج َ ٢ِ كَٞ ُٜ َب كَٜ ُُّ ِؼل٣ ِٚ َِ َٗ ْل
٢ِ كَٞ ُٜ َ ُٓلَبف ََوح ً كَٝ َب ًء٣ًَبَٕ ف ََو َط ِه
."ٕبِ ط َ ٤ْ ْ
َِ اُ ه٤ٍ ِج َ
Artinya :
5.
،٢ ّ ُلَ ا٣َ ِي٣ َٖؽلهصََ٘ب أَؽْ َٔلُ ث
ُّ َِٗ ِِغ َْز َب
Bekerja dalam Islam adalah
6.
َُ ٌُْ هٓبَٝ َجَ ۡذ َ ًَ ب َٓبَٜ َُ خ هَ ۡل َفَِ ۡذٞ ٓرِ َۡىَ أ ُ ه Allah memberikan penilaian
Artinya :
yang berkembang dalam masyarakat pada waktu tersebut. Berbeda dengan manajemen
338
konvesional, ia merupakan suatu sistem yang aplikasinya bersifat bebas nilai yang hanya
Tauhid adalah landasan bagi manajemen sumberdaya manusia dalam Islam, dalam
hal ini yang dimaksud adalah tauhid Islamiyah.508 Tauhid islamiayah adalah keimanan
yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Swt. Dengan segala pelaksanaannya
rasul-rasulNya, hari akhir, takdir baik dan buruk, dan mengimani seluruh apa-apa yang
kepada apa yang menjadi ijmak (konsensus) dari salafushalih, serta seluruh berita-berita
qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliah yang telah ditetapkan menurut
mencipta, menguasai, memberikan rezeki, mengurusi mahluk, dan lain lain. Semuanya
hanya Allah saja yang mampu. Semua orang meyakini adanya Rabb yang menciptakan,
mengusai, dan lain-lain. Kecuali orang ateis yang berkeyakinan bahwa rabb tidak ada.
Penyimpangan yang lain, yaitu kaum zoroaster yang menyakini adanya pencipata
kebaikan dan pencipta kejelekan, hal tersebut juga bertentangan dengan akidah yang
lurus.510
dilakukan hamba, yaitu mengikhlaskan ibadah kepada Allah, yang mencakup berbagai
macam ibadah, seperti tawakal, nazar, takut, khosyah, pengharapan, dan lain-lain.
507
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 219
508
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 57
509
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 37
510
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 38
339
Tauhid Asma wa Sifat, yaitu mengimani dan menetapkan apa yang sudah ditetapkan
Allah di dalam Al-qur`an dan oleh nabi-Nya di dalam hadist mengenai nama dan sifat
memisalkannya.511
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perspektif nilai-nilai Islami diarahkan pada
dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan yang dinamakan muamalah dan
perbuatan yang termasuk dalam kategori ibadah. Suatu perbuatan ibadah pada
dasarnya tidak boleh dilakukan kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-
qur`an dan Hadist yang menyatakan bahwa perbuatan itu harus atau boleh dilakukan.
Sedang dalam muamalah pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan kecuali ada
manajemen Syariah adalah sebagai suatu ilmu manajemen yang berisi struktur teori
menyeluruh yang konsisten dan dapat dipertahankan dari segi empirisnya yang didasari
a. Penilaian kinerja tidak hanya dilakukan pada saat bekerja, tetapi juga dalam setiap
tingkah laku perbuatan di Dunia selama masa hidup, karena nantinya akan
mendapat penilaian oleh Allah SWT. Oleh karena itu setiap Muslim diajarkan untuk
senantiasa berhati-hati dalam kehidupannya dan tidak hanya pada saat bekerja.
511
Abu Fahmi dkk Op.Cit., h. 38
512
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari‟ah, Jakarta: Alffabet, 2003, h. 91.
513
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Pengawasan dan Manajemen dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 1992, h. 126.
514
Saifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 240.
340
b. Penilaian kinerja berdasarkan aturan Al-qur`an evaluasi penilaian kinerja terdapat
Rasullah Saw telah mendidik dan membina para sahabatnay atas bimbingan
langsung dari Allah Swt. Melalui ayat-ayat Al-qur`an dalam masa kerasulannya. Begitu
juga para sahabat beliau melakukan pendidikan dan pembinaan bagi generasi
berikutnya sedemikian rupa sampai pada generasi ketiga pada awal Islam sehingga
Hal tersebut merupakan sebuah proses yang wajar karena mereka berada dalam
bimbingan langsung Rasullah saw. Dan generasi sahabat yang merupakan pribadi-pribadi
muslim terbaik. Sehingga kemudian dihasilkan pula generasi terbaik, dan itu jelas
dinyatakan dan diisyaratkan oleh Al-qur`an dan sunnah rasul-Nya, yakni dalam surah Ali
kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Sosok SDM perspektif Islam adalah pribadi yang hendaknya memiliki nilai nilai
shidq. Amanah adalah sikap bisa dipercaya dalam mengemban tanggung jawab yang
pekerjaan. Tabligh adalah sikap transparan dan bertanggung jawab terhadap setiap hal
yang merupakan amanah yang diberikan padanya. Terakhir adalah Shidiq atau jujur yang
berarti setiap sumber daya manusia harus terpercaya sehingga bisa diandalkan dalam
melakukan pekerjaanya.515
515
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h.84
342
Artinya :
orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di
dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Dalam hal ini tauhid akan memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya karena
jiwanya penuh harap kepada Allah Swt. Semata, percaya dan tawakal kepada-Nya. Rida
atas qadar (ketentuan)Nya, sabar atau musibah-Nya, serta sama sekali tak mengharap
sesuatu kepada mahluknya. Ia hanya menghadap dan meminta kepada Allah Swt.
Jiwanya kokoh seperti gunung. Apabila ditimpa musibah, ia segera mengharap kepada
Allah Swt. Agar dibebaskan darinya. Ia tidak minta kepada orang-orang mati516. Syiar dan
Bila kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Dan bila kamu memohon maka
mohonlah pertolongan kepada Allah. (HR. Tirmidzi, ia berkata hadist hasan shahih)
516
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 41
343
Islamic approch to human resource management are based on three major aspects ;
(1) Taqwa which can be explained as piety, uprightness, devotions, God-fearing among
others. (2) Itqan which means that the person does things in the righ order and of the
desired quality. And (3) ahlak referts to attitudes, feeling, dispotions among others which
employees posses.517 Good human resource management that are disintegrated into
1. Trust ( Amanah)
2. Sicerity ( Ikhlas)
3. Appointment of leaders
4. justice ( Adl)
5. Equality
6. Accountability
7. Consultation ( Shura)
8. Patience ( Sabar)
10. Humbleness
11. Humulity
517
Aisha Salim Juma Alarimy, “Islamic and western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach” Inter nasional Journal of Information and
Busines Managemen, vol.39 No.1.( July 2015), http : // www. Jitbm.com (accesed April 10, 2016),
h. 5
344
16. Hierarchical distribution of leadership518
Tujuan manajemen dalam Islam tidak berbeda dengan tujuan yang ingin
diwujudkan oleh masyarakat Muslim, yang bermuara untuk beribadah kepada Allah,
6. Membentuk masyarakat dan negara Islam yang adil dan sejahtera, masyarakat yang
daya manusia terbagi atas 3 tahap perkembangan. Menurut Miles (1975), ada tiga
(Human Relation Theory) 3. Sumber Daya Manusia (Human Resources). Perbedaan dasar
berdasarkan aspek asumsi, kebijakan, dan harapan. Pada aspek asumsi kelihatan bahwa
pegawai pada masa manajemen tradisional hanya berfungsi sebagai alat atau mesin
518
Aisha Salim Juma Alarimy, “Islamic and western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach” Inter nasional Journal of Information and
Busines Managemen, vol.39 No.1.( July 2015), http : // www. Jitbm.com (accesed April 10, 2016),
h. 5-8
519
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Manajemen Syariah sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h. 250
345
sehingga kedudukan mereka tidak begitu disukai oleh pegawai lainnya, hal itu
berkembang lagi pada model human relation keadaan itu diperbaiki menjadi pegawai
diakui sebagai sebuah individu yang bekerja untuk sebuah organisasi sehingga dari
keadaan itu keinginan pegawai agar dianggap berguna dan penting dapat terwujud,
belum ada. Sehingga pada model human resources, peran tersebut benar-benar
kelihatan dan terwujud. Hal ini tampak dari kebijakan pada model tersebut yang
menjelaskan bahwa tugas pokok manajer pada model human resources adalah
memperbesar self direction dan self control pada bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa
pada model human resources lah peran dan partisipasi pegawai diakui, baik sebagai
resources in organizations are managed efficiently and effectively. There ara varios
commonly used theories of human resource management include ; (1) Classical theories
which comprises of the (a) Weber’s theory of bureaucracy, (b) Taylor’s theory of scientific
management, and (c) Fayol’s administrative theory. On the other hand, there are ( 2)
humanistic theories which comprise of (a) human relations theory and ( b) McGregor’s
Theory X and Theory Y that can explain human resource management in organizatios. 520
520
Aisha Salim Juma Alarimy, “Islamic and western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach” Inter nasional Journal of Information and
346
Teori manajemen ilmiah dibangun dengan idiologi kapitasis Amerika, dan dijadikan
standar dalam merumuskan teori.521 Falsafah manajemen ilmiah ini dapat ditemukan
dalam bukunya Fredrick Taylor dan Henry Fayol,522dan dapat disarikan sebahai berikut
hanya akan termotivasi dengan nilai materi. Jika mengharapkan mereka mampu
mencapai target yang ada, maka harus ada insentif gaji. Gaji yang diterima akan
2. Karyawan tidak peduli dan tidak konsen terhadap tujuan perusahaan, mereka
atasan, mereka tidak lari dari kerja, atau tidak maksimal ketika tidak ada
pengawasan.
Teori Manajemen Ilmiah ini menuai kritikan diantaranya dituliskan oleh Abu
a. Teori manajemen ilmiah bersifat parsial dan melihat manusia merupakan unsur
Busines Managemen, vol.39 No.1.( July 2015), http : // www. Jitbm.com (accesed April 10, 2016).
h. 2
521
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h.222
522
Fredrick W. Taylor, Principles of Scientifik Management, New York, Harper &
Brother, 1947,1947, h. 57
523
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h 223
347
untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi, teori ini menutup mata
serikat buruh yang memiliki pengaruh dalam interaksi sosial dan kinerja mereka.
b. Teori ini tidak mengindahkan unsur kemanusian yang melekat dalam diri karyawan
( the human side of enterprise). Falsafah teori ini hanya memandang manusia
sebagai mahluk ekonomi, dan hanya memikirkan kebutuhan yang bersifat materi.
teori manajemen ilmiah.524 Teori ini memandang bahwa karyawan merupakan makhluk
sosial dan bagian dari sistem sosial yang saling berinteraksi dengan masyarakat. Strategi
manajemen yang menganut aliran ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan sosial
dan psikologi seorang karyawan.525 Teori ini dikenalkan oleh Elthon Mayo dengan
Konsen teori ini adalah bagaiman bisa meningkatkan produktivitas dengan mengakui sisi
Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori manajemen ilmiah yang juga konsen
Menurut Mouzelis528 teori ini mengubah teori manajemen ilmiah yang bersifat kapitalis,
lahir menjadi teori kemanusiaan yang bersifat kapitalis baru (New-capitalist) karena,
teori ini juga konsen untuk meningkatkan produktivitas karyawan yang berujung pada
nilai materi.
524
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h.224
525
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h.224
526
Elton Mayo, The Human of An Industrial Cilivization, Boston, 1945
527
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h.225
528
Nicos P. Mouzelis, Organization and Burcaucracy : an Analysis of Modern Theories,
Chicago, Aldine Publishing Company, 1973, h. 168
348
Adapun Islam memberikan petunjuk agar berlemah lembut dan menghormati
nilai nilai kemanusiaan yang melekat pada diri seorang pekerja.529 Islam mendorong
semangat kekeluargaan dan saling tolong menolong, Allah berfirman : “Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong
terbentuk diantara mereka, harus dibangun dengan sikap untuk saling menghormati dan
menjauhi untuk saling menghina serta memperlakukan orang lain dengan buruk. Allah
berfirman :
Artinya :
529
Ahmad Ibrahim Abu Sin, Op.Cit., h.239
349
Dalam Islam penetapan upah bagi pekerja sebagaimana yang dicontohkan
Rasululloh mendorong para majikan untuk membayarkan upah para pekerja ketika
mereka telah usai menunaikan tugasnya. Rasulullah bersabda : “Berikan upah pekerja
sebelum keringatnya kering.” Pemberian upah untuk meningkatkan dalam konsep Islam
ini relevan dengan konsep manajemen ilmiah bahwa karyawan diberi insentif gaji
berdasarkan hasil produksi yang mampu ia lakukan dan kompetensi karyawan perlu
ditingkatkan dengan training, agar kinerja mereka optimal dan menaikkan produktivitas.
Yang membedakan adalah Teori manajemen Ilmiah konsen terhadap variable ekonomi.
531
Teori manajemen ilmiah ini dibangun dengan idiologi kapitalis Amerika dan dijadikan
standar dalam merumuskan teori532 sedangkan dalam Islam dibangun oleh Tauhid
islamiyah sebagai Asas.533 Profesionalisme dalam Islam bukanlah “ bebas nilai” dalam
530
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 112-113.
531
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 222
532
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 222
533
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 37
534
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 52
535
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 187
350
1. Keterkaitan erat antara Upah dan Moral Tidak Ya
memberikan rasa tenang dan tentram dalam menunaikan tugas pekerjaanya dengan
kinerja yang optimal. 536 konsep ini jika disandingkan dengan teori Manajemen sumber
daya manusia aliran hubungan kemanusian, maka ditemukan adanya relevansi konsep
Islam dengan konsep modern dalam hal memanaj sumberdaya manusia, yaitu
memperhatikan sisi sosial dan memperlakukan karyawan dengan baik.537 Hanya saja
teori ini bersifat parsial karena hanya konsen pada individu karyawan dalam
satu sama lain. Perbedaan mendasar antara konsep Islam dan konsep manajemen
moderen adalah pada tujuan dalam meningkatkan produktivitas karyawan yang pada
konsep modern berujung pada nilai materi yang bersifat kapitas,538 sedangkan dalam
Islam terdapat konsep tauhid bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah kepada Allah
yang pada akhirnya berujung pada investasi kebahagian akhirat.539 Bekerja dalam
536
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 119
537
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 225
538
Ahmad Ibrahin Abu Sinn, Op.Cit., h. 225
539
Abu Fahmi dkk., Op.Cit., h. 37
351
pandangan Islam begitu tinggi derajatnya.540 Allah dalam Al-qur`an surah (
Muzzamil [73] : 20) menggandengkannya dengan jihad memerangi orang-orang kafir. 541
C. Pembahasan
meciptakan keteraturan di jagad raya dan isinya, semuanya diatur oleh ritme
diantaranya adalah pengaturan tentang manusia yang dalam istilah modern disebut
untuk mencapai keberhasilan diri dan organisasinya yang tidak hanya berorientasi pada
kehidupan dunia tapi juga terutama untuk kehidupan akhirat. Semua aturan tentang
manajemen sumber daya manusia bersumber dari Al-qur`an dan Hadis. Dengan anugrah
Allah yaitu kelebihan dalam kemampuan proses berfikir (ulul Albab), Allah
pesan Allah dalam wahyunya diantaranya dalam hal manajemen sumber daya manusia
karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bodoh seperti tertuang dalam
540
Saifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 97.
541
Saifuddin Bachrun, Op.Cit., h. 97.
352
surah Al-Ahzab ayat : 72 sehingga manusia membutuhkan petunjuk dan bimbingan dari
diantara yaitu Perencanaan sumber daya manusia, pengadaan sumber daya manusia,
manusia dan penilaian sumber daya manusia. Dalam perspektif Islam semua aktivitas
MSDM ini telah Allah atur mekanismenya. Aturan Allah tentang aktivitas MSDM
perspektif Islam yang dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan Islam adalah
sebagai berikut :
Bagian yang sangat penting dari Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Lembaga
fungsi organisasi yang sangat fudamental sifatnya bagi organisasi, hal ini disebabkan
karena perencananaan SDM merupakan bagian yang integral dari perenncanaan jangka
panjang. Perencanaan SDM yang baik dan benar akan menghasilkan SDM yang
ini dalam Islam terdapat dalam Al-qur`an surat Al Hasr ayat 18, dalam surat ini Allah
perbuatannya untuk hari esok yakni untuk menghadapi hari kiamat. Perencanaan
Sumber Daya Manusia dibuat dengan niat yang baik karena segala amal perbuatan
berdasarkan konsep pembelajaran dan hasil musyawah orang orang orang yang
353
berkompeten, orang yang cermat dan luas pandangannya, mereka sangat visioner
untuk menentukan langkah terbaik atas persoalan yang dihadapi. Orientasi Perencanaan
SDM dalam perspektif Islam selain untuk kehidupan dunia tapi juga berorientasi pada
kehidupan akhirat. Konsep tawakal menjadi bagian yang Allah ajarkan dalam
perencanaan SDM Islam. Dengan menghayati tawakal ini maka muncullah sikap ikhlas
bagi SDM di lembaga pendidikan Islam sehingga semua aktivitas SDM dalam lembaga
pendidikan Islam ini dimaknai menjadi ibadah kepada Allah. Selai itu perencanaan SDM
harus memperhatikan budaya organisasi, pola kerja dan ciri khas lemaga pendidikan
tersebut.
Prinsip- prinsip yang penulis sarankan untuk yang dapat dijadian dasar dalam
perencanaan SDM dilembaga pendidikan Islam yaiti bahwa Allah Maha Membuat
rencana, Rencana Allah sangat teguh, merujuk pada petunjuk Allah dalam membuat
hasil perencanaan dipetik kemudian hari, perencanaan yang dibuat adalah perencanaan
yang baik, perencanaan berdasarkan konsep pembelajaran dan hasil musyawarah orang-
orang yang berkompeten, cermat, luas pandangannya dan orientasi perencanaan untuk
kualifiasi pekerja yang baik sesuai dengan konsep Islam dalam surah Al-Qhashas ayat
26. Orang yang paling baik untuk dijadikan SDM di lembaga pendidikan Islam adalah
SDM yang kuat dan dapat dipercaya. Kuat disini di analogikan dengan ketrampilan dan
kualifikasi tertentu yang diisyaratkan oleh jabatan sehingga menjadi pekerja yang
354
profesional dan pada akhirnya menjadi exspert pada bidangnya dan mampu memahami
kemudian menerapkan prinsip prinsip Islam. Kompetensi yang diseleksi dari SDM di
Seleksi SDM ini sangat penting dalam lembaga pendidikan Islam mengingat tugas
yang dilakukan membutuhkan komitmen lahir dan batin. SDM yang terutama harus
diseleksi dengan ketat adalah SDM yang terlibat dalam menyelenggarakan proses
pendidikan Lembaga pendidikan Islam baik yang dalam tanggung jawab pemerintah
ataupun oleh pihak swasta. Saat ini jumlah lembaga pendidikan Islam lebih banyak
diselenggarakan oleh pihak swasta oleh karena itu SDM Yayasan yang menyelengarakan
pendidikan pada lembaga pedidikan Islam haruslah diseleksi secara ketat ketika akan
mendirikan izin operasional Lembaganya. Melalui mekanisme seleksi yang ketat inilah
maka akan terlahir SDM penyelenggaran pendidikan yang terbaik dan terpilih. Melalui
yayasan dengan SDM terbaik dengan komitmen tinggi maka terlahirlah lembaga
lembaga pendidikan Islam yang unggul, inovatif, kompetitif dan bermutu. Mutu SDM
pendidikan Islam akan lahir dari lembaga pendidikan Islam yang bermutu.
kompetensi lahiriah.
Guru dan dosen yang terekrut di dalam lembaga pendidikan Islam dengan mutu
yang terbaik dengan standar tinggi. Guru dan dosen ini dilahirkan dari lembaga
penyelenggara pendidikan terbaik dengan Akreditasi terbaik. Guru dan dosen mengajar
sesuai dengan bidang kompetensinya sehingga menjadi guru yang profesional dan
355
expert dalam mengajar. Guru guru dan dosen terbaik inilah yang akan memberikan
kualitas terbaik dalam proses pembelajaran. Guru dan dosen melalui proses rekrutmen
terbaik inilah yang adapat mentransfer ilmu dan nilai moral (ahlaq) secara efektif dan
efisien. Sehingga pada akhirnya melalui guru guru yang terbaik inilah akan lahir outpun
SDM di lembaga pendidikan Islam yang lain yang menunjang Proses pendidikan
Satpam dan Petugas kebersihan. Semua SDM ini diseleksi sesuai dengan kompetensinya
dan hanya SDM yang kompeten dan sesuai dengan asas MSDM perspektif Islam yang
berasas tauhid yang direkrut menjadi bagian dalam SDM di lembaga Islam. Semua
unsur dari SDM di lembaga pendidikan Islam mejalankan fungsinya secara sinergi guna
Rekrutmen SDM lembaga pendidikan Islam tidak cukup dengan model Adatif
dengan mengkonversikan skor-skor tes yang diperoleh peserta tes keberbagai angka
biasa, lalu menjumlahkannya menjadi skor kumulatif. Model pencocokan profil yaitu
mengidentifikasi profil ideal dari pegawai lembaga pendidika Islam. Profil pegawai yang
paling sesuai dengan variabel ideal yang dibuat oleh lembaga pendidikan Islamlah yang
paling memenuhi kriteria untuk dijadikan pegawai yaitu diantaranya adalah SDM yang
356
Kualitas manusia terbaik dalam Islam merujuk pada era saat manusia-manusia
terbaik sebagai buah dari proses pendidikan, pembinaan dan pelatihan dari Insan terbaik
yaitu Rasululloh. Yaitu tiga generasi pada masa rasululloh dan sesudahnya, tidak ada
generasi berikutnya yang mampu menyamainya. Allah SWT memerintahkan kita untuk
mengikuti generasi terbaik ini, berjalan diatas jalan yang mereka tempuh. Berperilaku
Aspek tauhid menjadi perkara pertama dan utama yang ditanamkan pada SDM
terbaik dimasa Rasulullah dan sahabat. Dengan mengikuti jalan yang ditempuh oleh nabi
dalam mendidik dan melatih sahabat inilah yang menjadi Fondasi penumbuhan
yang pertama dan utama dalam kurikulum pendidikan maupun pelatihan dan
pembinaan mereka. Tauhid ini akan memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya.
Dalam proses pendidiak dan Pelatihan tauhid menjadi unsur pertama dan utama
sebelum materi yang lain. Tauhid menjadi fondasi dan dasar pembelajaran. Materi
keimanan kepada Allah akan menanamkan kecintaan dan pengagungan pada Allah yang
menuntun SDM di lembaga Pendidikan Islam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya. Dengan materi ini maka terbentuklah SDM Lembaga pendidikan Islam
yang mendapatkan ketenangan, ketentraman dan kedamaiian. Hal ini lahir karena
keyakinan adanya Allah sebagai pecipta, pemberi rizki, Maha Melihat dan Mendengar.
Materi keimananan pada Malaikat bagi SDM di lembaga pendidikan Islam akan
menjadi bagian dari pengawasan melekat pada SDM lembaga pendidikan Islam. Kinerja
SDM ini didasari oleh keimanan bahwa produktivitas kerjanya senantiasa dalam
357
pantauan para malaikat. Materi keimanan kepada kitab Allah akan menambah
keyakinan SDM dilembaga pendidikan Islam bahwa Allah telah memberikan pedoman
terbaik untuk aktivitas SDM di lembaga pendidikan Islam, keyakinan ini akan menjadikan
Materi Iman kepada hari akhir akan memberi pemahaman pada SDM lembaga
pendidikan Islam bahwa aktivitasnya di lembaga pendidikan Islam tidak semata mata
berorientasi kepada dunia dengan memperoleh gaji, insentif dan kepuasan didunia.
Dimana orientasi ini akan melahirkan pribadi yang kapitalis yang mengukur beragam
hari akhir akan mendorong kesadaran SDM di lembaga pendidikan Islam bahwa amanah
jabatan yang diembannya akan dimintai pertanggung jawaban di hari akhir nanti.
Materi Keimanan kepada qadar akan melahirkan SDM lembaga pendidikan Islam
yakin bahwa semua yang menimpa manusia sudah menjadi takdir-Nya, bukan beraarti
harus pasrah namun sebaliknya harus berusaha semaksimal mungkin mendapatkan yang
diimpikannya. Manusia harus berusaha setelah itu bertawakal kepada Allah akan hasil
pekerjaanya di lembaga pendidikan Islam. Dengan bertawakal ini maka akan lahirlah
SDM lembaga pendidikan Islam yang selalu optimis dan penuh semangat.
amanah amanahnya.Seorang mukmin yang kuat lebih Allah cintai daripada mukmin yang
lemah. Pada lembaga pendidikan Islam maka SDM yang ada haruslah kuat secara
358
Allah mengajarkan mukmin yang kuat harus belajar dan mencari ilmu, Sejak awal
Allah SWT mengajak umatNya untuk belajar dan berlatih meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan dengan cara membaca. Mencari ilmu bagi SDM di lembaga pendidikan
Islam diniatkan beribadah kepada Allah. Para pencari ilmu ini mendapat perlindungan
dari malaikat dengan membentangkan sayapnya dan dido’akan ikan ikan di lautan. Islam
memandang ilmu menjadi dasar penentu martabat dan derajat seseorang dalam
dapat dilakukan melaui proses training, pendidikan dan pelatihan, simposium, seminar
terbukan dan lain lain. Pendidikan dan pelatiha semua unsur SDM yang di lembaga
pendidikan Islam bermuara pada outpun SDM lembaga pendidikan Islam yang bermutu
tinggi dan memiliki karakter keislamam yang kuat. Pendidikan dan pelatihan SDM
perspektif Islam inilah yang akan menjawab probematikan kelemahan SDM di lembaga
pendidikan Islam yang harus terus tumbuh dan berkembang, bersaing secara
akhirnya lahirlah SDM lembaga pendidikan dengan mutu terbaik dan melahirkan
Secara konsep dasar pemeliharaan sumber daya manusia dalam perspektif Islam
didasarkan pada surah Al-Maidah ayat 1, Al-Hujurat ayat 10, At-Taubah ayat 105 dan
Surah Al-Qhasas ayat 26. Konsep pola perilaku manajemen pemeliharaan sumber daya
manusia yang dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan Islam didasarkan pada
359
penghormatan setiap individu sebagai potensi kapabilitas, pengalaman, hak dan
kewajiban masing masing. Adanya kondisi saling menghormati antara pimpinan dengan
didasari kebijakan dan ketakwaan, komunikasi yang baik (shalih), sikap mendahuluka
disiapkan sistem perlindungan kerja agar tidak ada praktik pelanggaran hak dan ketidak
adilan dengan ketentuan Akad kerja yang jelas, transparan dan adil sebagaimana firman
Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 282 dan surah Almaidah ayat 1. Hak hak pekerja
harus diperhatikan dalam lembaga pendidikan Islam begitu juga dengan profesionalisme
dan standarisasi kerja, gaji dan tunjangan. Pekerja dalam lembaga pendidikan Islam juga
Penilaian sumber daya manusia pada lembaga pendidikan Islam harus dilakukan
secara teratur dan terus menerus pada setiap jenjang hierarkri akan menjadi dasar
untuk tersedianya dan mendorong umpan balik, dia menentukan hal-hal apa saja yang
pendidikan Islam dan juga menandai hal-hal apa saja yang tidak berjalan dengan baik
Penilaian sumber daya manusia pada lembaga pendidikan Islam menjadikan taqwa
menjadi barometer penilaiannya. Takwa inilah yang menentukan derajat kualitas SDM
360
pendidikannya meyakini bahwa Allah sangat tepat dan cepat perhitungannya dalam
manusia sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 134 dan juga dalam
surah Al-Baqarah 202. Jika digambarkan maka Manajemen sumber daya manusia
1. Perencanaan I 1. Abdullah
Sumber daya Al-Hasyr: 18 2. Insan Kamil
manusia 3. Khalifah fil al-
2. Pengadaan ardhi
Sumber Daya II 4. Rahmatal Lil
Al-Baqarah:
Manusia V Al –Qhashas: alamin
134
3. Pelatihan dan 26
Pengembanga
n Sumber Daya
Manusia
Asas Al Mujadilah :
4. Pemeliharaan
11
Sumber Daya
Akidah Islam /
Manusia
5. Penilaian Tauhid IV
Sumber Daya
Manusia An-Nisa : 28
Al –Baqarah :185
III
Relevansi
361
Teori Manajemen Sumberdaya Manusia Modern
Islam/ tauhid sebagai asas aktivitasnya SDMnya. Tauhid yang benar menjadi syarat
sempurnya amal. Asas tauhid ini menjadi nilai tambah bagi SDM lembaga pendidikan
Islam yang lebih berorientasi pada misi mengharap keridaan Allah, mengutamakan
tujuan jangka panjang (akhirat) dibandingkan keuntungan jangka pendek (akhirat) dan
menjadikan sumber daya manusia sebagai aset utama di dalam lembaga pendidikan
Islam.
Dengan tauhid yang benar akan melahirkan SDM di lembaga pendidikan Islam
memiliki hati yang salim yaitu hati yang bersih dan suci, penuh keimanan, hati yang
tawaduk kepada Rabb-nya dan selalu mengingat-Nya. Implementasi tauhid bagi SDM di
lembaga pendidikan Islam tercermin dari pandangannya bahwa bekerja adalah bagian
dari ibadah kepada Allah. Ruh jihad ini menjadi etos kerja bagi SDM di lembaga
pendidikan Islam. Ruh ini bermuara pada pada Iman dan berhubungan langsung dengan
kekuatan Allah. Keimanan inilah yang menjadikan SDM dilembaga pendidikan Islam
ikhlas dalam bekerja dengan tujuan akhir adalah mendapakan ridho Allah SWT.
362
Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan Islam dengan motivasi
tertingginya adalah berorientasi untuk akhirat akan terus berkomitmen kuat dalam
produktivitas kerjanyan dengan apapun kondisi lembaga pendidikan Islam yang ada,
tidak hanya tergantung dengan insentif dan gaji. Konsep Ikhlas beramal menjadi kunci
Aktivitas MSDM yang berasaskan tauhid dan bersumber dari Alqur’an dan hadis
melahirkan Manajemen sumber daya manusia perspektif Islam yang grand teorinya
tergambar dalam kudaran I, II, III, IV, dan V. Dimana kuadran I adalah Perencanaan
Sumberdaya Manusia perspektif Islam yang bersumber dari Al-Quran Surah Al-Hasyr
ayat 18. Kuadran II adalah Pengadaan sumberdaya manusia perspektif islam dengan
gran teorinya adalah surah Al –Qhashas ayat 26. Kuadran III adalah Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia perspektif Islam yang digali dari surah Al
Mujadilah : 11, Kuadran IV Pemeliharaan Sumber Daya Manusia perspektif Islam dengan
gran teorinya surah An-Nisa : 28 dan Al –Baqarah :185 dan terakhir kuadran V adalah
Penilaian Sumber Daya Manusia perspektif Islam dengan gran teorinya adalah surah Al-
Baqarah: 134
digali dari Alqur’an dan hadis dan direlevansikan dengn teori manajemen modern akan
melahirkan SDM lembaga pendidikan Islam yang sebagai khalifah, Insan Kamil dan
Muara dari semua aktivitas manajemen Sumber daya manusia perspektif Islam
adalah pada petunjuk Allah tentang MSDM yaitu pada surah Surah As-Saff ayat 10-11.
Petunjuk dari Allah tentang perdagangan yang menyelematkan manusia dari siksa pedih
363
yaitu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
penolong agama Allah, sehingga Allah memberikan kekuatan dan menjadikan orang
yang beriman menjadi orang-orang yang menang. Iman dan Jihad dijalan Allah menjadi
penolong agama Allah adalah kunci kemenangan bagi SDM di lembaga pendidikan Islam
diantara lembaga pendidikan lain yang bersifat Umum. Ruh Iman dan Jihad lah yang
unggul” untuk itu dalam lembaga pendidikan Islam, kompetensi dan dan perilaku
karyawan bermoral tinggi dan termotivasi jika ingin lembaga pendidikan Islam unggul.
Dan pada lembaga pendidikan Islam, SDMnya melalui proseses MSDM perspektif Islam
terlahir insan kamil, khalifah di organisasi dan insan yang rahmatal lil alamin dan
berkinerja tinggi dimana sistem ini adalah sekumpulan kebijakan dan praktek
karyawan yang unggul. Sistem kerja berkinerja tinggi ini merujuk pada Alqur’an dan
praktek manajemen SDM ala Rasululloh dan juga teori manajem SDM modern yang
Islam menerapkan Praktek SDM lembaga pendidikan Islam yang berkinerja tinggi yang
364
dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan penguatan Aqidah Islam, memberi
pelatihan yang lebih, upah yang lebih besar, mengunaka praktek perekrutan yang lebih
canggih dengan kompetensi ruhiah menjadi ruh utamanya, dan lebih banyak
menggunakan tim kerja dalam bingkai ukhuwah Islamiyah. Sistem dan Praktik kerja
berkinerja tinggi ini pada akhirnya akan membawa Lembaga pendidikan Islam menjadi
unggul dan menjadi pilihan utama diantara lembaga pendikan lain di Indonesia.
manajemen mutu terpadu pendidikan, dengan filosofi perubahan secara terus menerus
yang mata air konsep tersebut adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah
Saw : Hendaklah aktivitas seorang muslim hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan
esok hari lebih baik daripada hari ini. Konsep ini relevan dengan konsep perbaikan
terus menerus yang oleh orang jepang disebut konsep gemba kainzen yang merupakan
model dari teori Z. Dimana esensi kaizen adalah memperbaiki yang kecil-kecil dan yang
dilembaga pendidikan Islam dapat dilakukan dilakukan dengan bertahap dan dengan
biaya yang rendah. Dengan keberhasilan timbul rasa percaya diri untuk memperbaiki
yang besar. Misi utama lembaga pendidikan Islam adalah memenuhi kepuasan
terpadu perspektif Islam maka akan akhirnya Lahirlah lembaga lembaga pendidikan
Islam yang bermutu tinggi dan menerapkan konsep pendidikan Islam dengan SDM
365
Fondasi semua disiplin ilmu dan teori-teori dari barat diantaranya ilmu
dari agama. Semua tindakan manusia dikaitkan dengan tujuan hidup dan pandangan
hidupnya. Manajemen dalam Islam tidak hanya sebagai metode untuk mengejar
keuntungan yang bersifat materi, tapi juga bersifat sosial, manajemen dalam Islam
manajemen Modern pada periode Periode Behavioral diantaranya pada teori William
Ochi dengan teori Z-nya (1981) dan Deming dengan teori mutu PDCAnya (1982).
Dalam Teori Z rasa aman ( security) memiliki arti penting, pegawai membutuhkan
sehingga memperoleh rasa aman, betah, dan nyaman dalam organisasi dalam masa
kerja yang panjang, menekankan hubungan kepercayaan antara pemimpin dan yang
loyalitas karyawan tanpa batas, sehingga para pegawai diharapkan mau bekerja dalam
sikap integritas untuk meningkatkan kinerja organisasi. Teori Z yang lahir ditahun
1981an ini telah ada dalam konsep Pemeliharaan SDM dalam perspektif Islam yang
tertuang dalam Alqur`an dan hadis yaitu Pemberian imbalan yang layak, tidak memberi
beban berat, Upah terkait dengan moral, Pemberian tunjangan, pejabat dijamin
kehidupannya agar dapat berkontribusi penuh, kaum lemah diberi porsi sebagai orang
yang berhak mendapatkan rizki dari orang lain, penentuan upah sebelum pekerjaan
dimulai dan upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. Konsep dasar pemeliharaan
366
sumberdaya manusia perspektif Islam dalam Alqur`an dan hadis ini telah ada sebelum
Demikian juga halnya pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
perspektif Islam yaitu Allah memerintahkan untuk mencari ilmu, menuntut ilmu
diniatkan ibadah, pendidikan dan pelatihan SDM dilandasi dengan fondasi tauhid yang
kuat, menyeru dengan pengajaran yang baik, adanya metode pelatihan dan
Pendidikan dan Pelatihan SDM perspektif Islam secara terus menerus menuju perbaikan
yang tertuang dalam hadis Rasululloh “Hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih
baik dari hari ini, relevan dengan teori Mutu W. Edwards Deming yang dipublikasikan
tahun 1982 dengan filosofi perbaikan secara terus menerus. Salah satu poin Mutu
Deming adalah mengenai Adopsi Falsafah baru, sebuah organisasi tidak mampu
bersaing jika terus mempertahankan penundaan waktu, kesalahan dan cacat produk,
Sehingga ide Deming yang dikembangkan di jepang oleh Kauro Ishikawa kedalam yang
mereka sebut TQC ( Total Quality Control) yang menjadi revolusi mutu di Jepang dimulai
dari, pabrik, diikuti industri jasa, bank dan keuangan yang membuat Jepang menjadi
singa pasar dunia. Hal yang paling mendasar yang menbedakan MSDM perspektif Islam
dan Modern adalah pada Aspek Idiologinya dimana Teori MSDM modern dibangun
dengan idiologi Kapitalis sedangkan Islam dibangun oleh Aqidah Tauhid Islam.
spiritual sebagai dasar filosofis, bukan paradigma kapitalisme dan sekularisme seperti
halnya pada manajemen modern. Perbedaan paradigma ini tentu menghasilkan banyak
perbedaan sudut pandang. Dalam memanaj sumber daya manusia perspektif Islam,
367
Rasululloh Saw adalah role modelnya. Karakteristik SDM Islam mengikuti karakter
Berdasarkan analisis penulis mengenai konsep MSDM Perspektif Islam maka Penulis
tawarkan suatu Model Continus Improvmen SDM Perspektif Islam yaitu suatu model
peningkatan mutu SDM Pendidikan Islam secara menerus dalam perspektif Islam yaitu
Model SDM Insan Kamil. Model ini meliputi 5 tahap aktifitas MSDM yaitu Perencanaan
SDM, Pengadaan SDM, Pendidikan dan Pengembangan SDM, Pemeliharaan SDM dan
Penilaian SDM. Model ini adalah sebuah Siklus yang harus terus diputar sehingga
368
Perencanaan SDM
- Perencanaan
teliti
- Orientasi dunia
dan akhirat
Peilaian SDM
Pengadaan SDM
Bekerja di nilai
sebagai Mujahid Fi Kriteria :
Sabilillah
- Kuat
- Dapat
dipercaya
Pemeliharaan SDM
Pendidikan dan
- Diberi imbalan Pelatihan SDM
layak
didasari Aqidah
- tidak memberi
Islam yang kuat
beban berat
berorientasi pada kehidupan dunia dan akhiran, selanjutnya dalam pengadaan SDM,
369
kriteria rekrutmennya adalah orang orang yang kuat dan dapat dipercaya (amanah).
Ibadah dan kemampuan membaca atau menghafal Al-Qur’an. Selain itu Materi
tesnyanya memuat materi Aqidah Islam dan ilmu keislaman lainnya. selanjutnya dalam
pendidikan dan pelatihannya didasari Aqidah yang kuat dan pemeliharaan SDM
bahawa bekerja dalam Islam dengan diniatkan ibadah disejajarkan dengan Mujahid
Fisabilillah. Jika SDM perspektif Islam ini dijalankan dan ini diputar terus sebagai siklus
maka terlahirlah SDM Insan Kamil dilembaga pendidikan Islam, yaitu Sosok SDM yang
370
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
371
jabatan tidak diberikan kepada yang meminta atau sangat menginginkannya
tanpa kualifikasi yang layak, pemilihan pegawai atas dasar kesepakatan,
memberikan ujian Seleksi berkaitan dengan Akidah Islam, larangan
pengangkatan berdasarkan kecintaan dan nepotisme dan seleksi dilaksanakan
secara adil.
372
pejabat dijamin kehidupannya agar dapat berkontribusi penuh, kaum lemah
diberi porsi sebagai orang yang berhak mendapatkan rizki dari orang lain,
penentuan upah sebelum pekerjaan dimulai dan upah ditentukan berdasarkan
jenis pekerjaan.
B. Saran
Tulisan ini hanya memaparkan sebagian kecil dari konsep sumber daya manusia
dalam perspektif Islam dengan segala keterbatasan penulis dalam bidang ilmu
tafsir dan hadis sehingga masih banyak kajian lain yang bisa digali dari
manajemen sumber daya manusia dalam perspektif Islam dengan lebih mendalam
dan tajam lagi dengan lebih fokus pada kajian tafsir maudhû‟i yaitu manajemen
sumberdaya manusia perspektif Al-qur`an ataupun manajemen sumberdaya
manusia perspektif hadis.
373
1. Saran secara praktis, disertasi ini dapat menjadi pedoman bagi para
penyelengara pendidikan dalam mengelola Sumberdaya manusia di lembaga
pendidikannya yang didasari oleh prinsip-prinsip Islam serta sebagai buku
panduan bagi akademisi manajemen pendidikan Islam di perguruan tinggi.
2. Saran dalam dunia akademik, karena manajemen sumber daya manusia dalam
perspektif Islam ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenjang pendidikan dan
dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi peningkatan kualitas pendidikan
Islam melalui kristalisasi prinsip-prinsip Islam serta dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi para pemikir manajemen pendidikan Islam dalam
menyusun dan mengembangkan manajemen Sumberdaya Manusia pendidikan
Islam dengan perspektif Islam.
3. Saran terhadap usaha dan peran penting institusi pendidikan dalam turut
merumuskan, mengembangkan serta mewujudkan masyarakat yang Islami
dengan kecerdasan spritual yang tinggi melalui lembaga pendidikan sebagai
pilar utama.
C. Penutup
Namun demikian, sebagai sebuah karya tulis yang masih jauh dari kesempurnaan
sesuai dengan keterbatasan keilmuan penulis dengan banyaknya kekurangan dan
kesalahan. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca agar
tulisan ini dapat lebih sempurna dan memberi manfaat yang lebih besar. Semoga
karya ini dapat berkontribusi dalam bidang ilmu Manajemen pendidikan Islam
dan keilmuan Islam, selanjutnya menjadi bagian yang dinilai sebagai amal ibadah
yang mendatangkan manfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Âmîn.
374
Daftar Pustaka
Al-Dimasqa, Abu al-Fida‟ Isma‟il ibn Umar Tafsir al-qur‟an Adzim, Juz 8
(Mauqi‟u al-Islam : Dalam Software Maktabah Syamilah, 2005).
Alarimy, Aisha Salim Juma, “Islamic and western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach” Inter nasional Journal of
Information and Busines Managemen, vol.39 No.1.( July 2015), http : // www.
Jitbm.com (accesed April 10, 2016).
Al-Khasawneh, Akil Lutfi and others, “Human resources stature from the Islamic
perspective, Internasional Jurnal of Academic Research in Buness and Social
Sciences, vol, no 12 ( Dec 2015) , http : // www.hrmars.com / (accesed April 10,
2016).
375
Arief Furhan, Pengantar penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar :
Yogyakarta ,2004.
Bogdan dan Biklen. Qualitative Research For Education, an Introduction To Theory and
Methods. Allyn and Bacon Inc. 1982.
Condro Triono, Dwi. “Pendidikan di Indonesia”, Makalah yang disajikan dalam Konferensi
Pendidikan Momentum Seabad Kebangkitan Nasional, Banjarmasin, 25 Mei 2008.
Ensiklopedia Islam, Jilid 2, (Jakarta : Van Hoeve Ichtiar Baru, 1997), cer. Ke-4.
376
Fahmi, Abu, dkk., HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber
Daya Manusia Berbasis Syariah, Jakarta : Gramedia, 2014.
http://elibrary.sb.ipb.ac.id/files/disk1/24/mbipb-12312421421421412-popynovita-
1170-s5-1dm-05-p-n.pdf di unduh 25 April 2016
http://irep.iium.edu.my/23273/2/Human_Capital_Development_from_an_Isl
amic_Perspectie. pdf (accesed April 10, 2016).
Ibrahim Abu 2006. Sinn, Ahmad. Manajemen Syariah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Isman, Husaini. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan),Jakarta : Bumi Aksara.
2013.
377
Juli 2005.
Junaidah Hasyim, “ The quran-based human resource management and its effects
on organisational justice, job satisfaction and turnover intention,” The
Journal of Internasional Managemen Studies, Volume 3, number 2, August,
2008. http://www.jimsjournal.org/21%20Junaidah%20Hashim.pdf (accesed
April 12, 2016).
Klaus Krippendorff, Analisis Isi : Pengantar teori dan dan metodologi, Rajawali
Press, 1993.
Mohd Syahrir Bin Ahmad Razimi and others, “ The concept of dimension in
human resource management from Islamic management perspectiv.” Jurnal
378
Middle-East Journal of Scientific Reseach 20(9) : 117582,2014.
http://www.idosi.org/mejsr/mejsr20(9)14/31.pdf (accesed April 12, 2016).
Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2005.
Muhaimin, Arah baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung, : Nuansa Baru, 2003.
Mustafa al-Maragi, Ahmad. t.t. Tafsir al-Maragi, juz I. Beirut Dar al-Fikr.
379
R. Terry, George. Principle of Managemen, New York : Irwin, 1956.
Rafiu Wasiu Kehinde and Ahmad Abdul Malik, “ Islamic management perspective of
human and material resource,” online Journal of Humanities and Social Science ,
Volume 19, issue 6, Ver.IV (jun.2014), PP 42-50. http : // www.iosrjournals.org
(accesed April 11, 2016).
Randall S, Sculer. Dowling, Peter J Smart, John P & Huber, Vadral, Human
Resource Management in Australia. Anatarmom-wsw: Harper Education
Publiser. 1992.
Rivai, Veithzal dan Sylviana Murni, Education Management ( analisis teori dan praktik),
Jakarta : Rajawali Pers. 2012.
Rivai, Veitzal dan Eva J. Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
perusahaan : Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern, Jakarta : P3M.
1986.
380
Samsudin, Sadili. Manajemen Sumberdaya Manusia, Bandung : Pustaka
Siti Akmar Samah, and others “ Prophetic Best Practices in business for human
capital development,” GJAT/Desember/Vol Issue ISSN : 2232-0474/e-
ISSN :2232-048,www.gjat.my (accesed April 12, 2016).
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
organisasi publik dan bisnis Bandung : Alfabeta, 2014.
Suyatno, M. Muhammad Business Strategy &Ethics : Etika dan Strategi Bisnis Nabi
Muhammad SAW. Yogyakarta : Andi Offset. 2008.
Syukur, Fatah. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, Semarang: PT. Pustaka
rizki putra. 2012.
381
Ulfiatun, Nurul. dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia
Bidang pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers. 2016.
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, Jakarta : Rajawali Pers, 2014.
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, Jakarta : Rajawali Pers,
2014.
Zen, Abdurrohman, Ilham Keberanian Umar bin Khatab, Jogjakarta : DIVA Press. 2014.
382