ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan limbah perikanan terbesar. Tulang
ikan merupakan limbah yang dapat dijadikan gelatin melalui proses hidrolisis.
Gelatin adalah molekul polipeptida yang berasal dari kolagen yang merupakan
protein utama penyusun jaringan kulit dan tulang pada hewan. Limbah ikan
merupakan salah satu permasalahan terbesar di industri pengolahan ikan karena
dapat mencemari lingkungan baik di darat maupun diperairan. Tulang ikan
merupakan salah satu limbah dari ikan yang masih mengandung protein cukup
tinggi. Gelatin banyak digunakan dalam industri sebagai bahan tambahan dan
berfungsi sebagai stabilizer dan emulsifier sehingga dapat membuat dan
mempertahankan sistem emulsi. Gelatin dimanfaatkan oleh industri pangan,
farmasi, kosmetika, dan fotografi. Pada studi pustaka ini akan dibahas
optimalisasi gelatin dari limbah tulang ikan berdasarkan parameter nilai pH dan
viskositas sebagai bahan tambahan makanan.
Kata Kunci: gelatin, ikan, pangan, farmasi
ABSTRACT
Indonesia is a country with the largest fishery waste. Fish bone is a waste
that can be made into gelatin through the hydrolysis process. Gelatin is a
polypeptide molecule derived from collagen, which is the main protein that makes
up skin and bone tissue in animals. Fish waste is one of the biggest problems in
the fish processing industry because it can pollute the environment both on land
and in the waters. Fish bone is one of the waste from fish that still contains high
enough protein. Gelatin is widely used in industry as an additive and functions as
a stabilizer and emulsifier so that it can create and maintain an emulsion system.
Gelatin is used by the food, pharmaceutical, cosmetic and photography industries.
This literature study will discuss the optimization of gelatin from fish bone waste
based on parameters of pH value and viscosity as a food additive.
Keywords: gelatin, fish, food, pharmaceutical
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan limbah perikanan terbesar
di dunia. Limbah perikanan tersebut berupa kepala, isi perut, sirip, kulit, duri dan
tulang. Tulang ikan menjadi salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan karena
menghasilkan gelatin.
Gelatin merupakan senyawa turunan dari protein yang diperoleh dengan
cara menghidrolisis kolagen yang terdapat pada kulit atau tulang hewan. Dalam
pembuatannya, gelatin dihasilkan dari hidrolisis kolagen dengan menggunakan
pelarut asam yang dapat menyebabkan terputusnya ikatan hidrogen diantara ketiga
ikatan rantai tropokolagen.
Gelatin banyak digunakan secara luas dalam berbagai industri, yaitu
industri makanan dan minuman, industri fotografi, farmasi, kecantikan, dan
industri kimia lainnya karena memiliki sifat fungsional yang unik. Di dalam
industri makanan, gelatin dimanfaatkan sebagai stabilizer (bahan penstabil),
gelling agent (pembentuk gel), binder agent (pengikat), adhesive (perekat),
emulsifier (pengemulsi), dan viscosity agent (zat peningkat viskositas).
Di industri farmasi, gelatin sering digunakan sebagai plasma expander,
pengikat pastilles dan tablet, surgical powder, pembuat kapsul, dan
mikroenkapsulasi. Di negara tertentu seperti India, terdapat umat Hindu yang
melarang masyarakatnya mengkonsumsi sapi sedangkan umat Islam dilarang
mengkonsumsi babi. Kondisi tersebut membuka alternatif bahan baku pembuatan
gelatin mmenggunakan tulang atau kulit ikan (Budiyati and Haningtyas, 2021).
Salah satu alternatif untuk mengganti gelatin sapi dalam pembuatan
cangkang kapsul adalah gelatin ikan. Penggunaan gelatin ikan untuk bidang
pangan dan farmasi harus memenuhi sifat-sifat reologi yang sesuai dengan
maksud penggunaannya tersebut (Junianto, Haetami and Maulina, 2013).
Pada bab selanjutnya, berdasarkan kajian literatur, kami membahas
penggunaan gelatin tulang ikan yang menjadi bahan tambahan atau penstabil pada
produk pangan maupun farmasi.
BAHAN DAN METODE
Metode penelitian dari sebelas jurnal ini dilakukan secara deskriptif dalam
rentang waktu pemilihan jurnal 2015-2022. Pencarian jurnal dilakukan melalui
website https://scholar.google.co.id/ dengan kata kunci yang digunakan adalah
“gelatin, kandungan gelatin, gelatin pada tulang ikan, viskositas, pH”. Diperoleh
sebanyak sebelas jurnal dengan kriteria sebagai berikut :
1. Full text
2. Berbahasa Indonesia dan Inggris
Rendemen 5% - 7%
Rendemen 0,23% –
2,43%
Rendemen 55,65
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA