Anda di halaman 1dari 11

PEMBUATAN DAN ANALISIS PERMEN JELLY DARI RUMPUT LAUT

DENGAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA

Dian Marta Fadli1, Putri Rahmawati2


Laboratorium SMK – SMAK Padang
Jl. Alai Pauh V Kel. Kapalo Koto Kec. Pauh – Telp (0751) 777702
e-mail: dianmartafadli@gmail.com , putrirahmawati232321@gmail.com

ABSTRAK
Rumput laut memiliki khasiat untuk kesehatan, terutama untuk melancarkan metabolisme tubuh. Kulit
buah naga memiliki zat warna alami yang pekat jika dijadikan pewarna alami yang mengandung
vitamin dan mineral. Penelitian ini akan mengolah rumput laut dan kulit buah naga menjadi permen
jelly yang memiliki rasa dan warna yang menarik. Pemilihan produk permen jelly dari rumput laut
dengan ekstrak kulit buah naga ini untuk mengoptimalkan pengolahan rumpu laut, menjadikan kulit
buah naga memiliki nilai jual,dan memproduksi permen jelly yang merupakan makanan manis yang
memiliki banyak peminat agar memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis kualitas permen jelly dengan parameter uji kadar air metode
thermovolumetri, uji kadar gula sakarosa, cemaran logam Pb dan Cu dengan metode AAS, cemaran
mikroba dengan metode ALT,analisis bakteri salmonella dan uji organoleptik. Hasil pengujian
didasarkan pada SNI 3547.2-2018 dengan hasil pengujian, yaitu 13,33% untuk kadar air, 29,41 %
untuk kadar gula sakarosa, -37,9658 mg/kg (0 mg/kg) untuk kadar cemaran logam Pb, 0,0315 mg/kg
untuk kadar cemaran logam Cu, 9,6 x 103 untuk ALT, dan negative (-) untuk salmonella.
Kata kunci : Rumput Laut,Kulit Buah Naga,Permen Jelly.

ABSTRACT
Seaweed has properties for health, especially to launch the body's metabolism. Dragon fruit skin has
a natural dye that is concentrated when used as a natural dye that contains vitamins and minerals.
This research will process seaweed and dragon fruit skin into jelly candy that has an attractive taste
and color. The selection of jelly candy products from seaweed with dragon fruit peel extract is to
optimize the processing of seaweed, make dragon fruit peels have a selling value, and produce jelly
candy which is a sweet food that has many enthusiasts so that it has good content for body health.
The purpose of this study was to analyze the quality of jelly candy with parameters of water content
test by thermovolumetric method, test for sugar content of saccharose, metal contamination of Pb and
Cu by AAS method, microbial contamination by ALT method, analysis of salmonella bacteria and
organoleptic test. The test results are based on SNI 3547.2-2018 with test results, namely 13.33% for
water content, 29.41% for saccharose sugar content, -37.9658 mg/kg (0 mg/kg) for Pb metal
contamination levels, 0 .0315 mg/kg for Cu metal contamination levels, 9.6 x 103 for ALT, and
negative (-) for salmonella.
Keywords: Seaweed, Dragon Fruit Skin, Jelly Candy.

Pendahuluan penambahan hidrokoloid seperti agar,


Permen jelly adalah salah sat jenis
gum, pectin, pati, karegenan, gelatin
kembang gula yang disukai karna
dan lain lain yang digunakan untuk
memiliki sifat yang khas. Kekhasan
modifikasi tekstur sehingga
tersebut terletak pada rasa,bentuk,
menghasilkan produk yang kenyal.
kekenyalan dan elastisitas produk.
Permen Jelly merupakan permen yang
Karna hal tersebut permen jelly banyak
terbuat dari sari buah-buahan,bahan
digemari oleh anak-anak maupun orang
pembentuk gel atau dengan
dewasa. Menurut SNI 3547.2-2008
penambahan agensia flavoring untuk
Permen Jelly adalah permen bertekstur
menghasilkan berbagai macam rasa
lunak yang dip roses dengan
1
dengan bentuk fisik jernih dan kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium,
transparan (Atmaka et al; 2013). tembaga, seng, vitsmin B2, vitamin C.
Permen Jelly yang dibuat dari Namun cara tersebut belum cukup
buah ataupun sayuran memiliki optimal untuk mengolah potensi sumber
kelebihan akan nilai nutrisi dibandingkan daya alam yang cukup besar itu,kita
dengan yang ada di pasaran yang butuh suatu inovasi dalam pengolahan
hanya berasal dari penambahan rumput laut yang bisa meningkatkan
essence dari bahan kimia. Produk ini nilai jual dan memperbesar penggunaan
juga memiliki masa simpan yang lama rumput laut tersebut,salah satunya yaitu
hal ini disebabkan produk kaya akan diolah kenjadi permen jelly,Kandungan
gula sehingga tidak mudah dirusak oleh dietary fiber dan gizi rumput laut
mikroorganisme, namun untuk menjaga bermanfaat sebagai antioksidan,
kualitas selama penyimpanan sebaiknya antimutagenik, anti koagulan, antii
produk dikemas dengan baik agar tumor, dan metabolisme lipid. Rumput
terhindar dari air atau kelembaban laut juga sebagai sumber iodium alami
karena akan mempercepat kerusakan yang baik. Kandungan serat (diatery
permen. Permen Jelly termasuk fiber) pada rumput laut bersifat untuk
kedalam makanan semi basah yang mengenyangkan dan memperlancar
dibuat dari sari buah dan bahan proses metabolisme tubuh, sehingga
pembentuk gel dengan kenampakan sangat baik dikonsumsi penderita
jernih dan transparan, serta mempunyai obesitas.
tekstur dan kekenyalan tertentu. Kulit buah naga merupakan limbah
Rumput Laut merupakan organik yang memiliki kandungan
tumbuhan berklorofil dan digolongkan antosianin, pektin, dan serat yang tinggi
sebagai tanaman tingkat rendah yang (Sengkhamparn, et al., 2013).
tidak memiliki akar, batang maupun Keunggulan dari kulit buah naga yaitu
daun, melainkan hanya menyerupai kaya polifenol dan merupakan
batang yang disebut thallus. Kandungan antioksidan, kulit buah naga juga
nutrisi dalam rumput laut cukup mengandung vitamin C, vitamin E,
beragam berdasarkan Data Komposisi vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid,
Pangan Indonesia, diketahui dalam tiamin, niasin, piridoksin, kabolamin,
rumput laut mentah terdapat beberapa fenolik, karoten dan fitoalbumin (Jaafar
nutrisi dan mineral seperti air, energi, et al., 2009). Kulit buah naga memiliki
protein, lemak, karbohidrat, serat abu, warna merah yang menarik sehingga
2
kandungan dan warnanya dapat memiliki aktifitas sebagai antioksidan,
dimaksimalkan dengan mengolah kulit yaitu betasianin, flavonoid dan fenol.
buah naga menjadi permen jelly.Selain Flavonssoid berperan dalam
itu kandungan pektin yang cukup tinggi meningkatkan glikogenesis sehingga
juga membantu dalam pembentukan tidak terjadi penimbunan glukosa dalam
permen jelly. Pembuatan permen jelly darah (Sudarsono, 2000).
biasanya menggunakan bahan Manfaat buah naga merah Buah
pembentuk gel, bahan pembuat yang naga selain rasanya nikmat dan segar,
umumnya digunakan adalah gelatin. diyakini banyak memberikan manfaat
Gelatin dapat berubah secara reversible bagi kesehatan karena memiliki
dari bentuk sol menjadi gel.Keadaan kandungan unsur-unsur yang
inilah yang membedakan gel dari alginat bermanfaaat untuk menjaga kesehatan.
dan pati karena bentuk gelnya bersifat Bagian-bagian buah naga terdiri dari
irreversible (Herutami, 2002). Kulit buah kulit buah naga, daging buah naga dan
naga merah mengandung senyawa biji buah naga. Kulit buah naga dapat
seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin dimanfaat sebagai pewarna makanan,
B3 dan vitamin C, protein, lemak, daging buahnya dikonsumsi sebagai
karbohidrat, serat kasar, tiamin, niasin, produk pangan, dan bijinya
pyridoxine, kobalamin, glukosa, fenol, dimanfaatkan dalam pengembang
betasianin, polifenol, karoten, fosfor, biakan biit secara generatif (Emil, 2011).
besi dan flavonoid yang beberapa Manfaat lain buah naga merah yang
diantaranya merupakan senyawa tidak kalah pentingnya bagi kesehatan
antioksidan. Antioksidan merupakan jasmani adalah bahan antioksidan yang
senyawa pemberi elektron, antioksidan dikandungnya. Antioksidan adalah zat
mampu meredam dampak negatif yang bisa menghambat proses penuaan
oksidan dalam tubuh dengan cara atau kematian sel atau jaringan. Oleh
mendonorkan satu elektronnya kepada karenya mengosumsi buah-buahan
senyawa yang bersifat oksidan. Tubuh akan terjaga kulitnya dari keriput dan
manusia memiliki antioksidan yang awet muda.
diproduksi secara berlanjut untuk Berdasarkan uraian diatas,penulis
menangkal atau meredam senyawa tertarik membuat produk permen jelly
radikal bebas. Menurut Saneto (2008), dari olahan rumput laut dan kulit buah
terdapat beberapa senyawa dalam naga tersebut,dimana produk yang
ekstrak kulit buah naga merah yang dihasilkan akan di pastikan kandungan
3
gulanya baik dan sesuai standar,juga 2. Teknik Sampling
kandungan mineral dan mikroorganisme Teknik pengambilan sampel
yang tidak melebihi standar dengan menggunakan Simple Random
parameter uji penentuan kadar air Sampling. Menurut Sugiyono (2001: 57)
metode thermovolumetri, uji kadar gula teknik simple random sampling adalah
sakarosa, cemaran logam Pb dan Cu teknik teknik pengambilan sampel dari
dengan metode AAS, cemaran mikroba anggota populasi yang dilakukan secara
dengan metode ALT,analisis bakteri acak tanpa memperhatikan strata yang
salmonella dan uji organoleptik. ada dalam populasi itu.Alasan memilih
teknik ini dikarenakan setiap unit atau
Metodologi Penelitian anggota mempunyai peluang yang
A. Jadwal dan Tempat Penelitian sama untuk mewakili populasi.
Penelitian telah dilaksanakan pada
tanggal 19 Agustus s.d. 9 September Metode Penelitian
2022 di Laboratorium SMK-SMAK Metode penelitian yang akan digunakan
Padang.
adalah Penetapan kadar air metode
B. Rancangan Penelitian
thermovolumetri, Penetapan kadar gula
Rancangan penelitian yang
dimaksud pada penelitian ini adalah sakarosa, Penetapan kadar cemaran
persiapan kerja pembuatan permen jelly
logam timbale (Pb) dan tembaga (Cu)
dari rumput laut dengan ekstrak kulit
metode SSA, Penetapan kadar cemaran
buah naga yang terdiri atas (1)
pengumpulan bahan baku dan (2) teknik mikroba bakteri salmonella metoda
sampling.
SSA, Pengujian jumlah angka lempeng
1. Pengumpulan Bahan Baku
total (ALT), Pengujian organoleptik
Bahan baku rumput laut yang akan
digunakan untuk membuat permen jelly metode discriminative/ different test (tes
ini di dapat dengan cara dibeli dari
pembedaan, effective test (tes efektif),
pedagang rumpu laut di pasar
dan descriptive test (tes deskripsi).
tradisional (pasar Bandar Buat).
Sedangkan untuk bahan baku kulit buah
naga, akan memanfaatkan kulit buah Alat
naga dari penjual jus buah yang Labu didih, Pendingin Lurus, Lampu
sebelumnya sudah di pesan. Spritus, Gelas Ukur, Selang Air, Neraca
4
analitik, Standar dan klem, Spatula, %,Larutan natrium hidroksida, NaOH 30
Batu didih, AAS dengan lampu katoda %,Larutan indikator fenolftalein,Larutan

Pb dan Cu, Furnace, Gelas piala 250 timbal asetat setengah basa,Larutan
amonium hidrogen fosfat, ()2 10 %.,Kalium
mL, Kompor dan gas, Batang pengaduk,
dikromat 0.1N, Larutan asam nitrat, HNO3
Kaca arloji, Cawan porselen, Pipet
pekat, Larutan asam nitrat, HNO30,1N,
tetes, Oven, Gelas ukur 25 mL, Labu
Larutan asam klorida, HCl 6N,Larutan
ukur 1000 mL, 100 mL dan 25 mL, Buret
Mg(NO3)2.6H2O 10% dalam alcohol,
25 mL, Corong, Kertas saring, Botoll Larutan baku 1000 µg/ml Cu. ,Larutan
semprot, Desikator, Kuvet, Pipet takar baku100 µg/ml Cu. ,Larutan baku 10 µg/ml
1ml, Rak tabung reaksi, Cawan petri, Cu,Aquabidest, Pepton 10 g ,Natrium
Autoclave, Erlenmeyer, Neraca analitik, klorida 5 g ,Disodium hydrogen phosphate
Gelas piala steril, Labu, Erlenmeyer 3,5 g ,Kalium dihydrogen,phosphate 1,5
steril, Cuvet, Pipet takar g ,Air suling 1000 ml,Buffered Pepton Water

10ml,1ml,Tabung reaksi,Hot plate, (BPW).

Lampu spiritus ,Oven, Autoclave,Cawan Cara Pembuatan Produk


petri, Neraca analitik,Cawan porselin, a. Pembuatan ekstrak kulit buah naga
Hot plate, Kertas whatman No. 41,Buret 1) Kulit buah naga sebanyak 250gram
25ml, Labu ukur 50 ml, ,Gelas ukur 10 dipisahkan dari daging buahnya
ml, Penangas air, Tabung reaksi, 2) Kulitnya di cincang kecil-kecil
Corong, Batang pengaduk, Pipet tetes, 3) Tambah 100ml air,lalu blender
Pipet gondok 10 ml, 25 ml, Labu ukur 4) Saring kulit buah naga yang sudah di
100 ml, 250 ml dan 500 ml,Buret 50 blender
ml,Hot plate, Gelas ukur 100ml, b. Pembuatan Permen Jelly
Pendingin tegak,Termometer, Batu 1) Rendam 250gram rumput laut kering
didih, Corong, Pipet tetes. hingga lunak dan mengembang
2) Timbang 500gram rumput laut basah
Bahan 3) Haluskan rumput laut dengan 1L air
Xylene, aquabidest, HCL 6 N, dan blender
HNO3 0,1 N, Titrisol Timbal (Pb), silica 4) Pindahkan ke dalam panci bersama
gel, media SSA, Larutan Luff air dan 750 gram gula pasir
Schoor,Larutan kalium iodida, KI 20 5) Tambahkan 50gram gelatin yg sudah
%,Larutan asam sulfat, 25 %,Larutan di cairkan dan 6gram asam sitrat
natrium tio sulfat, 0,1N,Larutan asam
klorida, HCl 25 %,Indikator amilum 1
5
6) Tambahkan 5gram vanilla dan Pengujian kadar air berperan
pewarna yang sudah dibuat penting dalam industri pangan untuk
7) Masak sampai mendidih hingga menentukan kualitas dan ketahanan
mengental bahan pangan terhadap kerusakan yang
8) Matikan kompor mungkin terjadi. Analisis kadar air pada
9) Tuang kedalam Loyang, tunggu percobaan kali ini menggunakan
hingga dingin metode thermovolumetri, yaitu
10) Keluarkan dari Loyang dan potong penentuan kadar air secara destilasi
kecil sesuai selera dimana air dalam pangan diuapkan
11) Lumuri dengan campuran pelapis bersamaan dengan bahan kimia cair
(75 gram tepung tapioca dan 100 yang berperan sebagai zat pembaca.
gram gula halus) Dari hasil analisis diperoleh kadar
12) Jemur selama 1-2 hari sampai air dalam Permen Jelly sebesar 13,33
kering dan keras %. Berdasarkan baku mutu SNI 3547.2-
13) Simpan dalam wadah bertutup rapat 2008 tentang Permen Lunak, hasil yang
Catatan: Kulit buah naga hanya bagian diperoleh sudah memenuhi standar
dalamnya saja. yaitu maks 20 % . Tinggi reandahnya
kadar air dalam suatu bahan pangan
Hasil dan pembahasan memengaruhi umur atau masa simpan
1. Pengujian Kadar Air bahan. Air yang yang tinggi dalam suatu
bahan menyebabkan bahan tersebut
Berdasarkan praktikum Analisis
cepat busuk karena cepat ditumbuhi
Terpadu II yang telah dilakukan untuk
oleh jamur atau bakteri. Tempat yang
pengujian kadar air metode
lembab merupakan media yang sangat
thermovolumetri , didapatkan data hasil
cocok untuk mikroorganisme tumbuh.
analisis sebagai berikut :
Dari hasil kadar air yang diperoleh,
permen jelly yang dibuat dapat disimpan
Berat Volu Bera Kada Standar
Sampel me t Air r Acuan dan dikonsumsi dalam jangka waktu
Air SNI
yang lama.
3547.2-
2008

3,0000 0,4 0,4 13,33 Maks. 2. Pengujian Kadar Logam Pb


g ml gram % 20,0 %
Berdasarkan praktikum Analisis
Terpadu II yang telah dilakukan untuk

6
pengujian kadar Pb metode Atomic minimal keterbacaan alat dalam
Absorbtion Spectrophotometry (AAS), mendeteksi logam Pb sebesar 0,4 ppm.
didapatkan data hasil analisis sebagai Dikarenakan kandungan logam Pb
berikut : dalam sampel jauh lebih kecil dari nilai
LOQ nya menyebabkan kekeliruan dari
hasil yang diperoleh dari alat sehingga

Standar diperoleh hasil yang negatif.


Acuan
SNI
Pen
3547.2- 3. Pengujian Cemaran Bakteri
gula Abso Konsent
2008
ngan rban rasi Kadar
-2,2186 -
Salmonella
-
mg/L 36,976
I 0,018
6 Berdasarkan praktikum Analisis
6
mg/kg
- -2,3373 -
maks. 2
Terpadu II yang telah dilakukan untuk
II 0,019 mg/L 38,955
mg/kg pengujian cemaran bakteri Salmonella
3 mg/kg
-2,2780 -
Rata -
mg/L 37,965
secara kualitatif didapatkan hasil
– 0,019
8 analisis sebagai berikut :
rata 0
mg/kg
Standar
Bakteri
Dari hasil analisis yang telah Cawa yang
Acuan
n (10- Tumbu SNI 354.2-
dilakukan diperoleh kadar logam Pb 1 2008
) h Hasil
(Timbal) dalam permen jelly sebesar - Negati
A 0
f (-)
37,9658 mg/kg. Menurut SNI 01-6683- B 0
Negati Negatif (-)
f (-)
2002 kadar maksimal logam Pb dalam Rata – Negati
0
rata f (-)
nugget yang diperbolehkan adalah 2
mg/kg. Hasil analisis dari sampel yang
Uji cemaran bakteri Salmonella
diperoleh memenuhi syarat karena jauh
dilakukan dengan menggunakan media
di bawah batas maksimal standar.
SSA (Salmonella Shigella Agar) sebagai
Kadar logam Pb yang diperoleh
media pertumbuhan bakteri. Media yang
adalah negatif, hal ini terjadi karena
yang digunakan adalah media selektif
keterbatasan kemampuan alat yang
dimana khusus untuk pertumbuhan
digunakan dalam membaca atau
bakteri Salmonella dan Shigella Sp. Dari
mendeteksi kandungan logam Pb dalam
hasil analisis dan pengamatan cawan
sampel. Alat AAS yang digunakan untuk
setelah diinkubasi tidak ada satu pun
penentuan logam Timbal (Pb) memiliki
bakteri yang tumbuh, sehingga dapat
Limit of Detection (LOQ) atau batas
dinyatakan sampel permen jelly

7
“negatif” (-) bakteri Salmonella. Hasil disimpulkan kadar gula permen jelly ini
yang diperoleh memenuhi standar sesuai dengan standar.
acuan SNI 3547.2-2008 tentang permen
lunak. Standarnya cemaran mikroba 5.Pengujian Kadar Cemaran Logan
bakteri Salmonella dalam permen jelly Cu
harus “negatif”, karena bakteri Dari praktikum AT II yang sudah
Salmonella dalam makanan sangat dilakukan yaitu pengujian kadar logam
tidak baik untuk kesehatan tubuh Cu pada permen jelly didapatkan hasil
.4. Pengujian Kadar Gula Sakarosa sebagai berikut :
Berdasarkan praktikum Analisis Pengula Hasil Standar
Terpadu II yang telah dilakukan untuk
ngan Acuan
pengujian kadar gula sakarosa pada
permen jelly didapatkan hasil sebagai 1 0,0345ppm SNI 3547-2-
berikut :
2008
Pengulanga Kadar Standar 2 0,0286ppm

n Acuan Maksimal
Rata- 0,0315ppm
2ppm
1 28,84% SNI 3547- rata

2-2008
2 29,99%
Minimal Cemaran logam Cu pada produk
Rata-rata 29,41% bisa berasal dari bahan baku rumput
27%
laut atau alat-alat yang digunakan saat
Uji kadar gula sakarosa dalam pembuatan produk permen jelly
permen jelly juga mempengaruhi ini,semakin sedikit cemaran Cu maka
kualitas permen jelly,karna permen jelly semakin baik kualitas produk. Jika
yang mengandung banyak gula akan dibandingka dengan standar acuan SNI
lebih awet dan memiliki rasa yang pas. 3547.2-2008 yaitu maksimal kadar Cu
Jika dibandingkan dengan standar dalam permen jelly 2ppm,dan hasil
acuan SNI 3547.2-2008 yaitu minimal analisis yang didapatkan 0,0315 maka
kadar gula pada permen jelly yaitu disimpulkan kadar cemaran logam cu
27%,sedangkan kadar gula yang pada produk ini sesuai dengan standar.
didapat yaitu 29,41% maka dapat
6.Pengujian Cemaran Mikroba ALT
8
Dari praktikum AT II yang telah
dilakukan pada permen jelly didapatkan 7.Uji Organoleptik
hasil sebagai berikut : Jumla
Indikato h
Pengenc Hasil Standar No Parameter
r Paneli
s
eran Acuan
14
Sangat Suka
orang
10² 102 a = 98 SNI 3547-2- 16
Suka
orang
1 Rasa 0
koloni 2008 Kurang Suka
Tidak Suka 0
Maksimal Tidak Suka 0
102 b = 94 Sekali
5×10⁴ 28
koloni Sangat Suka
orang
2
Suka
10³ 103 a = 30 Orang
2 Warna 0
Kurang Suka
koloni Tidak Suka 0
Tidak Suka 0
Sekali
103 a 34 12
Sangkat Suka
orang
koloni 18
Suka
orang
3 Bau 0
HASIL 9,6×103 Kurang Suka
Tidak Suka 0
Pengujian mikroba ALT yaitu untuk Tidak Suka 0
Sekali
mrnghitung pertumbuhan koloni bakteri
5
Sangat Suka
aerob mesofil pada sampel,untuk Orang
25
mengetai mutu produk,karna jika Suka
orang
banyak bakteri ALT maka bisa 4 Tekstur 0
Kurang Suka
menyebabkan sakit perut. Jika Tidak Suka 0
Tidak Suka 0
dibandingkan dengan standar acuan Sekali
SNI 3547.2-2008 yaitu maksimal
cemaran mikroba ALT dalam permen Simpulan
Berdasarkan beberapa pengujian
jelly yaitu 5×104, dan hasil yang didapat
yang telah dilakukan pada permen jelly
9,6× 103koloni/gram maka dapat
dari rumput laut dengan ekstrak kulit
disimpulkan kualitas permen jelly ini
buah naga didapatkan hasil sebagai
sesuai dengan standar.
berikut:
9
1. Kadar Air metoda Daftar Rujukan
Thermovolumetri pada permen jelly Atmaka, W., E Nurhartadi., M.M. Karim.
yaitu 13,33%
2013. Pengaruh Penggunaan
2. Kadar Cemaran logam Pb
Campuran Karaginan dan Konjak
dengan mrtoda AAS -37,9658 mg/Kg
(0mg/kg) terhadap Karakteristik Permen
3. Kadar cemaran logam Cu
Jelly Temulawak ( curcuma
dengan metode AAS sebesar 0,0315
xanthorrhiza Roxb). Jurnal
mg/kg.
4. Tidak ada bakteri salmonella Teknosains Pangan, Vol. 2 No.2:
dalam permen jelly(Negatif).
66-74
5. Kadar cemaran mikroba dengan
Emil S. 2011. Untung Berlipat dari
metode Angka Lempeng Total (ALT)
sebesar 9,6x 103 koloni/g. Bisnis Buah Naga Unggul. Lily
6. Kadar gula sakarosa sebesar
Publisher. Jakarta. 132 hal.
29,41%.
Berdasarkan analisis yang telah Herutami, R. 2002. Aplikasi Gelatin Tipe
dilakukan dapat disimpulkan bahwa A dalam Pembuatan Permen Jelly
semua parameter yang diujikan pada Mangga (Mangifera indica L).
permen jelly dari rumput laut dengan [Skripsi] Fakultas Teknologi
ekstrak kulit nuah naga ini sudah Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
memenuhi standard SNI 3547.2-2008. Bogor.
Saran Jaafar, Ali, R., Nazri, M., dan
Pada pengujian kualitas permen Khairuddin, W.,2009, Proximate
jelly dari rumput laut dengan ekstrak Analysis of Dragon Fruit
kulit buah naga ini perlu ditambahkan (Hylecereus polyhizus). American
pengujian lainnya seperti kadar abu, Journal of Applied Sciences, 6 :
cemaran logam Sn,cemaran logam Hg, 1341-1346
cemaran logam As,gula reduksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008)
cemaran bakteri coliform, E.coli, serta Pratiwi, Sylvia., T., 2008, Mikrobiologi
kapang/khamir, untuk meningkatkan Farmasi. Jakarta, Erlangga.
mutu permen jelly dari rumput laut Saneto, Budi. 2008. Karakterisasi Kulit
dengan ekstrak kulit nuah naga yang Buah Naga Merah. AGRIKA,2 (2):
143-149.
dibuat .
10
Sengkhamparn N., Chanshotikul, N., Sugiyono, 2001. Metode Penelitian
Assawajitpukdee, C. and Khamjae, Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
T. 2013. Effects of blanching and
Bandung: CV Alfa Beta.
drying on fiber rich powder from
pitaya (Hyloce reus undatus) peel. Sulardjo dan Agus Santoso. 2012.
InternationalFood Research Pengaruh Konsentrasi Gula Pasir
Journal 20(4): 1595-1600.
Terhadap Kualitas Jelli Buah
SNI 3547-2-2008 Kembang Gula
Rambutan.Jurnal MagistraNo. 82
Th. XXIV Desember 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai