Anda di halaman 1dari 10

Nama : Tria Setiawati

Kelas : 2C
NIM : P1337421021140
HIPERTENSI

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg dan Diastoliknya 90 mmHg.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan karena menjadi faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskular dan stroke.
Komplikasi hipertensi yang utama adalah penyakit kardiovaskular yang dapat berupa penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, penyakit
ginjal kronik, kerusakan retina mata, maupun penyakit vaskular perifer.

No. Terapi farmakologi Dosis Rute Indikasi Monitoring

Jenis obat / Nama Obat


Golongan
Obat
1. Diuretik Klortalidon 12,5-25 PO (per- Untuk mengobati fluid • Lebih disukai berdasarkan paruh waktu.
Mg/Hari oral) retention (edema) pada • Pantau adanya hiponatremia dan hipokalemia,
penderita gagal jantung kadar asam urat dan kalsium.
kongestif (CHF), cirrhosis • Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
hati, gangguan ginjal, atau riwayat akut.
edema yang disebabkan
oleh penggunaan steroid
dan estrogen.
Untuk mengobati tekanan
darah tinggi (hipertensi)
Hidroklortiaz 25- PO (per- Hirdoklorotiazid atau HCT
id 50Mg/Har oral) merupakan obat diuretik
i yang digunakan untuk
mengobati hipertensi
atau tekanan darah
berlebih serta untuk
mengobati edema atau
penumpukan cairan pada
area tertentu di tubuh.
Indapamid 1,25- PO (per- pengobatan hipertensi,
2,5Mg/Ha oral) baik digunakan tunggal
ri atau dikombinasikan
dengan obat
antihipertensi lainnya.
Obat ini juga diindikasikan
untuk pengobatan retensi
garam dan cairan yang
terkait dengan penyakit
gagal jantung kongestif.
Metolazon 2,5- PO (per- Untuk mengobati fluid
10Mg/Har oral) retention (edema) pada
i penderita gagal jantung
kongestif (CHF), atau
gangguan ginjal seperti
sindrom nefrotik.
Untuk mengobati tekanan
darah tinggi (hipertensi).
2. ACE Benazepril 10-40 Po (per- Benazepril digunakan • .Jangan gunakan dalam kombinasi dengan
Inhibitors oral) untuk menurunkan ARBS atau inhibitor renin langsung
tekanan darah • Peningkatan risiko hiperkalemia, terutama
(hipertensi) baik secara
tunggal atau dalam pada pasien dengan CKD atau pada mereka
kombinasi dengan anti yang mengonsumsi suplemen K+ atau obat
hipertensi lain terutama hemat K+
diuretik golongan tiazid. • Dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada
Untuk pengobatan gagal pasien dengan stenosis arteri ginjal bilateral
jantung kongestif. yang parah.
Pengobatan ini mampu • Jangan gunakan jika riwayat angioedema
mengurangi gejala, dengan ACE
meningkatkan daya tahan Inhibitor
pasien saat beraktivitas • Hindari dalam kehamilan.
atau berolah raga,
mengurangi insiden
kekambuhan dan
menurunkan frekuensi
rawat inap bahkan
menurunkan tingkat
kematian.
Mengobati pasien pasca
infark miokard akut yang
memiliki tanda-tanda
klinis gagal jantung
kongestif.
Pencegahan (profilaksis)
serangan penyakit
kardiovaskular seperti
infark miokard dan stroke.
Captopril 12,5-150 PO (per- untuk menangani
oral) hipertensi esensial
maupun hipertensi
sekunder agar untuk
menghindari presipitasi
penurunan tekanan darah
Enalapril 5-40 PO (per- hipertensi; pengobatan
oral) gagal jantung
simptomatik (tambahan);
pencegahan gagal jantung
simtomatik dan
pencegahan kejadian
iskemia koroner pada
pasien dengan disfungsi
ventrikel kiri.
Fosinopril 10-40 PO (per- Untuk mengobati tekanan
oral) darah tinggi (hipertensi)
atau gagal jantung.
Lisinopril 10-40 PO (per- untuk menurunkan
oral) tekanan darah pada
penderita hipertensi dan
untuk membantu
mengendalikan hipertensi
dan mencegah terjadinya
komplikasi akibat
hipertensi
Perindopril 4-16 PO (per- hipertensi; gagal jantung
oral) kongestif (menurunkan
kambuhan stroke dalam
kombinasi dengan
indapamid pada pasien
dengan riwayat penyakit
serebrovaskuler).
Quinapril 10-80 PO (per- Untuk mengobati tekanan
oral) darah tinggi (hipertensi)
atau gagal jantung.
Ramipril 2,5-10 PO (per- hipertensi ringan sampai
oral) sedang; gagal jantung
kongestif (tambahan);
setelah infark miokard
pada pasien dengan gagal
jantung yang terbukti
secara klinis; pasien
rentan usia diatas 55
tahun, pencegahan infark
miokard, stroke, kematian
kardiovaskular atau
membutuhkan
revaskularisasi.
Trandolapril 1-4 PO (per- Indikasi : Inhibitor
oral) angiotensin - converting
enzyme (ACE) untuk
tekanan darah tinggi dan
serangan jantung.
3. ARBs Azilsartan 40-80 PO (per- untuk menurunkan • Jangan gunakan dalam kombinasi dengan ACE
oral) tekanan darah dengan inhibitor atau inhibitor renin langsung
cara menghambat • Peningkatan risiko hiperkalemia pada CKD atau
pengikatan angiotensin II pada mereka yang mengonsumsi suplemen K+
ke reseptornya, sehingga atau obat hemat
pembuluh darah yang • Dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada
sebelumnya menyempit pasien dengan stenosis arteri ginjal bilateral
dapat melebar. berat
Candesartan 8-32 PO (per- untuk menangani • Jangan gunakan jika riwayat angioedema
oral) hipertensi pada orang dengan ARB. Pasien dengan riwayat
dewasa dan anak berusia angioedema dengan ACEI dapat menerima ARB
≥ 1 tahun, serta untuk mulai 6 minggu setelahnya ACEI dihentikan.
menangani gagal jantung
pada orang dewasa. Dosis • Hindari dalam kehamilan
candesartan yang
digunakan akan bervariasi
tergantung indikasi
pengobatan, usia pasien,
dan respons tekanan
darah terhadap terapi.
Eprosartan 600-800 PO (per- Obat untuk mengatasi
oral) tekanan darah tinggi
(hipertensi).
Irbesartan 150-300 PO (per- untuk menurunkan
oral) albuminurea mikro dan
makro pada pasien
hipertensi
Losartan 50-100 PO (per- Hipertensi
oral)
Olmesartan 20-40 PO (per- obat yang digunakan
oral) untuk mengobati tekanan
darah tinggi, gagal
jantung, dan penyakit
ginjal diabetes. Ini adalah
pengobatan awal yang
masuk akal untuk tekanan
darah tinggi
Telmisartan 20-80 PO (per- Hipertensi essensial.
oral)
Valsartan 80-320 PO (per- Hipertensi (dapat
oral) digunakan tunggal
maupun dikombinasi
dengan obat
antihipertensi lain); gagal
jantung pada pasien yang
tidak dapat mentoleransi
obat penghambat ACE
(penghambat enzim
pengubah angiotensin).
4. CCB- Amlodipine 2,5-10 PO (per- Hipertensi,profilaksis • Hindari penggunaan pada pasien dengan
dihydropyri oral) angina. HFFEF; amlodipine atau felodipine dapat
dines Felodipine 5-10 PO (per- Hipertensi,profilaksis digunakan jika diperlukan
oral) angina. • Terkait dengan edema pedal terkait dosis, yang
Isradipine 5-10 PO (per- Hipertensi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
oral)
Nicardipine 5-20 PO (per- hipertensi, angina
SR oral) pektoris stabil, stroke
iskemik akut, preeklamsia
berat dan diseksi aorta
Nifedipine 60-120 PO (per- Profilaksis, dan
LA oral) pengobatan angina,
hipertensi
Nisoldipine 30-90 PO (per- Untuk mengobati tekanan
oral) darah tinggi ( hipertensi )
5. CCB- Diltiazem SR 180-360 PO (per- pengobatan angina • Hindari penggunaan rutin dengan beta blocker
nondihydro oral) pektoris; profilaksis karena peningkatan risiko bradikardia dan blok
pyridines angina pektoris varian; jantung.
hipertensi esensial ringan • Jangan gunakan pada pasien dengan HFrEF.
sampai sedang. • Interaksi obat dengan diltiazem dan verapamil
Diltiazem ER 120-480 PO (per- pengobatan angina (substrat utama CYP3A4 dan inhibitor sedang).
oral) pektoris; profilaksis
angina pektoris varian;
hipertensi esensial ringan
sampai sedang.
Verapamil IR 40-80 PO (per- dapat digunakan pada
oral) aritmia supraventrikular,
hipertensi, angina
pektoris, dan profilaksis
sekunder infark miokard
akut.
Verapamil 120-480 PO (per- digunakan pada aritmia
SR oral) supraventrikular,
hipertensi, angina
pektoris, dan profilaksis
sekunder infark miokard
akut.
Verapamil- 100-480 PO (per- dapat digunakan pada
delayed oral) aritmia supraventrikular,
onset ER hipertensi, angina
(Various pektoris, dan profilaksis
forms) sekunder infark miokard
akut.

Terapi non farmakologis yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah adalah:
No. Terapi Non Farmakologi Keterangan
1. Diet DASH DASH menganjurkan untuk mengonsumsi sayur-sayuranan, buah-buahan,
daging segar, produk susu dan makanan kaya akan mikronutien dalam
menu makan. DASH menekankan pada konsumsi makanan yang diproses
secara minimal dan dalam keadaan segar, untuk tetap menjaga kandungan
gizinya metode DASH dapat membantu menurunkan tekanan darah sistol
5,5-6,7 mmHg dan diastole 3-3,5 mmHg.
2. Diet Asupan Sodium Garam kaya akan kandungan sodium, tingginya asupan garam
berhubungan dengan gangguan keseimbangan cairan sehingga
menyebabkan tekanan darah naik, Diet asupan sodium 2.400 mg/hari
dapat menurunkan tekanan darah sebesar 2 mmHg, sedangkan asupan
sodium 1.500mg/hari dapat menurunkan tekanan darah 2-8 mmHg,
3. Mindfulness-based stress-reduction program (MBSRP) Manajemen stres setiap orang berbeda-beda, orang yang mengalami stres
akan cenderung berperilaku maladaptif. Tujuan program MBSR untuk
membantu mengelola stres dengan cara memodifikasi proses kognisi dan
afeksi sehingga berpengaruh terhadap control emosi, sensasi fisik, dan
keyakinan diri.
4. Aktivitas Fisik, Aerobik dan Immersed Ergocycle (Sepeda Statis) Olahraga dapat memberikan banyak manfaat terutama bagi kesehatan,
seperti vasodilatasi pembuluh darah, peningkatan elastisitas dan tidak
terjadi penumpukan plak lemak pada dinding arteri. Arteri memiliki
peranan dalam fluktuasi tekanan setiap denyut jantung, yang dapat
mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi. Aktivitas fisik minimal
30 menit/ hari, dilakukan selama 5-7 hari/minggu dapat menurunkan 4-9
mmHg, aerobic seperti jalan, lari, menari, renang idealnya 40-50 menit
dilakukan 3-5 hari/minggu dapat menurunkan 8,3 mmHg sistol / 5,2 mmHg
diastol, sedangkan latihan dengan menggunakan sepeda statis dilakukan
24 menit dalam 3 kali per minggu selama 2 minggu dapat menurunkan 5,1
mmHg sistol dan 2,9 mmHg diastol.
5. Terapi masase (pijat) Menurut Dalimartha (2008), pada prinsipnya pijat yang dilakukan pada
penderita hipertensi adalah untuk memperlancar aliran energi dalam
tubuh sehingga gangguan hipertensi dan komplikasinya dapat
diminimalisir, ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi
terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka risiko hipertensi
dapat ditekan.

Anda mungkin juga menyukai