Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah belajar
matematika. Kenyataannya, di SD, pembelajaran matematika yang mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah belum mendapat banyak perhatian dari guru-guru. Kurangnya perhatian
guru terhadap pengembangan kemampuan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran
matematika mengakibatkan siswa kurang memiliki kemampuan memecahkan masalah. masalah
non-rutin dalam buku sumber (teks) menjadi salah satu penyebabnya, selain itu guru terbiasa
menerapkan soal-soal yang terdapat pada buku sumber.Selain itu, pendekatan abstrak dengan
metode ceramah dan pemberian tugas rendah dari setiap kegiatan pembelajaran matematika di
SD . diperlukan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran
yang kreatif serta pengalaman dan interaksi siswa secara aktif dalam memecahkan masalah.
Salah satu pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pendekatan pendidikan
matematika realistik.
Definisi masalah menurut (Gilbert, 2003) adalah situasi dimana jawaban atau tujuan belum
diketahui. Moursund (2005:29) mengatakan bahwa seseorang dianggap memiliki dan
menghadapi masalah bila menghadapi 5 kondisi berikut ini:
Memiliki berbagai tujuan untuk menyelesaikan masalah dan dapat mengarahkan menjadi satu
tujuan penyelesaian.
Memahami sekumpulan sumber daya yang dapat dimafaatkan untuk mengatasi situasi yang
terjadi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini meliputi waktu, pengetahuan, keterampilan,
teknologi atau bahan tertentu.
Memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan.
Menurut (Robinson &Lyle, 2001), dalam memecahkan suatu masalah, dibutuhkan perpaduan
antara pengetahuan dasar (base knowledge) dan keterampilan dasar (base skill). Pengetahuan
dasar adalah kumpulan pengetahuan yang tersimpan di dalam memori jangka panjang seseorang
sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari oleh orang tersebut. Keterampilan dasar dalam
memecahkan masalah meliputi beberapa hal, diantaranya keterampilan menganalisa masalah,
keterampilan mengaitkan konsep yang relevan dengan masalah, dan keterampilan merencanakan
alternatif penyelesaian yang tepat.
Pentingnya keterampilan pemecahan masalah juga tertera pada pernyataan Nurdalilah, dkk
(2010) bahwa pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat
penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan
memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang tidak rutin.Selanjutnya Memnun, dkk (2012)
juga mengemukakan bahwa memungkinkan individu untuk mendapatkan keterampilan
pemecahan masalah dan melatih individu yang bisa mengatasi masalah yang dihadapi.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Definisi+memecahkan+masalah&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3Dd36Xpo--9l0J
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Definisi+memecahkan+masalah&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D5NbTODQhpkoJ
(Alghadari & Kusuma, 2018; Mulyati, 2016)
Alghadari, F., & Kusuma, A. P. (2018). Pendekatan Analogi untuk Memahami Konsep dan
Definisi dari Pemecahan Masalah. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan
Matematika II, 113–122.
Mulyati, T. (2016). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar.
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 3(2).
https://doi.org/10.17509/eh.v3i2.2807