Anda di halaman 1dari 9

Naskah Film Pendek

“IMAGINARY”

Diajukan Sebagai Tugas Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Produksi Media Kreatif Film

Dosen Pengampu:
DODI ISKANDAR, S.Sos., M.I.Kom

Oleh :

Handy Maulana Yusuf 10080019388

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2021
NASKAH FILM PENDEK
“IMAGINARY”
Written by
Handy Maulana Yusuf

Cast
Axel : Pemeran Utama

Ayah : Ayah Axel

Ibu : Ibu Axel

Eza : Teman Axel(Khayalan)

Vino : Teman Axel(Khayalan)

Anonim : Dokter

Sinopsis

Menceritakan seorang laki-laki yang hidup sendiri dan


menjalankan hidup layaknya kebanyakan orang dan nama laki laki
itu adalah Axel.
Axel berumur 20 tahun, dan Axel adalah seorang mahasiswa
biasa layaknya mahasiswa lain yang terkadang mengalami hal
Bahagia maupun hal yang sedih.
Pada suatu waktu dikampus, disaat Axel sedang menyebrang
jalan ia tertabrak oleh motor dan tiba-tiba ia tersadar di rumah
sakit. Dan saat itu pun Axel tersadar, ia tidak hidup sendiri, ia
memiliki ayah dan ibu dan ia pun mengetahui bahwa ia mengidap
suatu penyakit yang tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan
khayalannya dan selama ini ia hanya berkhayal tentang
kehidupannya.
Script

SCENE 1. INT. Kamar Axel, Pagi.

CAST : Axel.

Jam alarm Axel berbunyi dan Axel pun terbangun dari tidurnya ia
membereskan kamar tidurnya dan bergegas pergi ke kamar mandi dan
bersiap siap pergi ke kampus.

SCENE 2. EXT. Rumah Axel, Pagi.

CAST : Axel.

Axel pun memakai sepatu dan menyalakan motornya dan pergi dari
rumah.

CUT TO.

SCENE 3. EXT. Kampus, Pagi.

CAST : Axel.

Lalu Axel pun sampai ke kampus dan memarkirkan motornya, dan ia


bergegas pergi menemui teman teman nya yaitu Eza dan Vino.

Scene 4. INT. Warkop dekat Kampus, Pagi.

CAST : Axel, Eza, Vino.

--DIALOG--

Eza : “Eh vin tuh Axel datang”.

Vino : “Iya nih baru juga diomongin, Panjang umur lu”.

Axel pun bersalaman dengan Eza dan Vino.


Axel : “Dah nungguin lama lu pada disini?”.

Vino : “Dari jam 8 xel kita disini nungguin lu,”.

Eza : “Iya nih heran, ngapain aja sih lu daritadi. Kita kan
janjian jam 8 disini, sekarang dah jam 9 nih bentar lagi kita
kelas”.

Axel : “Ya maaf, tadi gua telat bangun sama macet dijalan. Hehe”.

Eza : “Yaudah deh kita langsung cuss aja, daripada telat nanti ga
dibolehin masuk kelas lagi”.

Axel & Vino : “Skuyy!”.

Setelah itu mereka pun bergegas pergi ke kelas.

CUT TO.

Scene 5. Ext Kampus, Siang.

CAST : Axel, Eza, Vino.

--DIALOG--

Vino : “Beres nih kuliah, mau langsung kemana nih kita?”.

Axel : “Yang pasti nongkrong dong!”.

Vino : “Tapi gua ga ada duit kalo ke kafe”.

Eza : “Yaelah vin, emang gua ama axel punya duit juga buat ke
kafe? Udah lah biasa kita nongkrong di warkop.”.

Axel : “Iya nih gegayaan bilang kafe, biasa abis kuliah nongkrong
di warkop juga. Udah ayoo!”.

Vino : “Ya kirain mau ke kafe hehe”.

Mereka pun pergi ke warkop yang tadi pagi.


Scene 6. INT. Warkop dekat Kampus, Siang-Sore.

CAST : Axel, Eza, Vino.

Mereka pun sampai di warkop yang biasa mereka singgahi, disana


mereka berbincang-bincang dan bermain game online Bersama.

--DIALOG--

Axel : “Eh udah sore nih, gua balik duluan ya”.

Eza : “Ah gaasik lu, masih jam 4 udah pulang”.

Axel : “Bosen cuy dari tadi main ama lu pada lose streak mulu”.

Vino : “Baru 5 kali lose streak, belum 10 kali nih”.

Axel : “Ah bacot, gua balik duluan ya!”.

Eza : “Yaudah hati hati”.

Vino : “Yo, tiati”.

Cut To

Scene 7. INT. Rumah Axel, Maghrib.

CAST : Axel.

Axel pun sampai di rumah nya, iya pun pergi makan dan mandi.
Setelah itu ia pergi untuk tidur.

Scene 8. INT. Kamar Axel, Pagi.

Cast : Axel.

Jam alarm Axel pun kembali berbunyi dan Axel pun terbangun dari
tidurnya. Dan seperti biasa dia membereskan kamar tidurnya dan
bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap siap pergi ke kampus.
SCENE 9. EXT. Rumah Axel, Pagi.

CAST : Axel.

Lalu Axel pun memakai sepatu dan menyalakan motornya dan pergi
dari rumah.

CUT TO.

SCENE 10. EXT. Kampus, Pagi.

CAST : Axel.

Axel pun sampai ke kampus dan memarkirkan motornya ditempat biasa


ia parkir, dan seperti biasa ia bergegas pergi menemui teman
teman nya yaitu Eza dan Vino.

Namun disaat ia hendak menyebrang jalan ia tersandung batu dan


kemudian ada motor yang menabraknya.

FADE IN.

SCENE 10. INT. Rumah Sakit, Pagi.

CAST : Axel, Ayah, Ibu, dokter.

Akhirnya Axel pun terbangun dari pingsan nya.

--DIALOG--

Ibu : “Yah, Ayah Axel bangun tuh. Cepet panggilkan dokter!”.

Ayah : “Tunggu bentar bu. Dok, dok, anak saya sudah bangun dok”.

Axel pun diperiksa oleh dokter dan setelah dokter memeriksanya,


ia pun keluar.

--DIALOG--
Ayah : “Nak apakah kamu tidak apa-apa?”.

Axel : “Tunggu! Kalian siapa? Tunggu, tunggu sepertinya aku


mengingat kalian. Wajah Kalian terlihat familiar!”.

Ibu : “Axel, apakah kau bisa melihat kamu? Apakah kau ingat
dengan kami?”.

Ayah : “Iya Axel apakah kau mengingat kami? Kami adalah Orang
tuamu”.

Axel : “Orang tuaku? Bukannya aku yatim piatu dan selalu hidup
sendiri. Aghh kepalaku”.

Axel pun mengingat kembali kenangan masa kecil nya.

Axel : “Ah aku sekarang ingat! Kalian berdua adalah ayah dan ibu
ku!”.

Ibu : “Akhirnya kau bisa melihat dan ingat kami nak”(Menangis).

Ayah : “Iya nak akhirnya kau bisa melihat dan mengingat kami”.

Axel : “Melihat? Memang selama ini aku tidak bisa melihat


kalian?”.

Ayah : “Nak apakah kau ingat kejadian sebelum kau pingsan?”.

Axel : “Ah aku ingat. Aku disaat itu hendak menyebrang jalan,
lalu aku tersandung dan jatuh. Kemudian ada motor yang
menabrakku”.

Ayah : “Nak, tapu tidak ada motor yang menabrakmu”.

Axel : “Tapi yah, jelas jelas disaat aku hendak menyebrang jalan
dan ingin menemui kedua temanku aku tersandung dan ditabrak oleh
motor”.
Ayah : “Nak, ayah tanya, apakah kau merasa sakit, atau ada luka
akibat kau ditabrak motor?”.

Axel : “Ehhh, k- kok aku merasa baik baik saja ya? Lalu jika aku
tidak tertabrak oleh motor. Lalu bagaimana aku bisa pingsan?”.

Ibu : “Nak, kau hanya tersandung di halaman rumah saja”.

Axel : “T-tapi bukannya-”.

Ayah : “Nak, jadi seperti ini. Disaat kau beranjak 15 tahun, kau
mengalami kecelakan dan akhirnya kau mengidap penyakit yang tidak
bisa membedakan antara dunia nyata dan khayalan”.

Axel : “Lalu, semua hal yang kujalani selama 5 tahun terakhir


itu..”.

Ayah : “Itu hanya khayalan mu saja”.

Axel : “Lalu bagaimana dengan kuliah ku? Teman-teman ku, Vino dan
Eza?”.

Ibu : “Teman teman mu itu hanyalah khayalan yang kau buat. Disaat
kamu kecelakaan, dokter mendiagnosis kamu mengalami geger otak,
dan tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan khayalan. Jadi
selama 5 tahun terakhir ini kamu selalu bertindak seolah kami
tidak ada, dan selalu berada di dunia khayalan mu”.

Lalu ayah dan ibu nya menceritakan keseharian Axel di rumah.


Disaat dia pergi berangkat ke kampus menggunakan motor, padahal
dia hanya bermain-main dengan sapu yang didudukinya saja. Dan
disaat ia bermain atau berbincang dengan kawan-kawannya, dia
hanya bermain dan berbicara sendiri.
“Kita tidak pernah tau apakah kita hidup di dunia nyata atau di
dunia khayalan. Pada akhirnya, kita harus menyadari, ada banyak
bayangan dan khayalan yang sebenarnya sering kali bertolak
belakang dengan kenyataan yang kita temui. Hidup dalam khayalan
atau hidup dalam kenyataan tak ada bedanya, karena khayalan
dinyatakan, dan kenyataan dikhayalkan.”

------------------------------END-------------------------------

Anda mungkin juga menyukai