Naskah Film Pendek
Naskah Film Pendek
“IMAGINARY”
Dosen Pengampu:
DODI ISKANDAR, S.Sos., M.I.Kom
Oleh :
2021
NASKAH FILM PENDEK
“IMAGINARY”
Written by
Handy Maulana Yusuf
Cast
Axel : Pemeran Utama
Anonim : Dokter
Sinopsis
CAST : Axel.
Jam alarm Axel berbunyi dan Axel pun terbangun dari tidurnya ia
membereskan kamar tidurnya dan bergegas pergi ke kamar mandi dan
bersiap siap pergi ke kampus.
CAST : Axel.
Axel pun memakai sepatu dan menyalakan motornya dan pergi dari
rumah.
CUT TO.
CAST : Axel.
--DIALOG--
Eza : “Iya nih heran, ngapain aja sih lu daritadi. Kita kan
janjian jam 8 disini, sekarang dah jam 9 nih bentar lagi kita
kelas”.
Axel : “Ya maaf, tadi gua telat bangun sama macet dijalan. Hehe”.
Eza : “Yaudah deh kita langsung cuss aja, daripada telat nanti ga
dibolehin masuk kelas lagi”.
CUT TO.
--DIALOG--
Eza : “Yaelah vin, emang gua ama axel punya duit juga buat ke
kafe? Udah lah biasa kita nongkrong di warkop.”.
Axel : “Iya nih gegayaan bilang kafe, biasa abis kuliah nongkrong
di warkop juga. Udah ayoo!”.
--DIALOG--
Axel : “Bosen cuy dari tadi main ama lu pada lose streak mulu”.
Cut To
CAST : Axel.
Axel pun sampai di rumah nya, iya pun pergi makan dan mandi.
Setelah itu ia pergi untuk tidur.
Cast : Axel.
Jam alarm Axel pun kembali berbunyi dan Axel pun terbangun dari
tidurnya. Dan seperti biasa dia membereskan kamar tidurnya dan
bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap siap pergi ke kampus.
SCENE 9. EXT. Rumah Axel, Pagi.
CAST : Axel.
Lalu Axel pun memakai sepatu dan menyalakan motornya dan pergi
dari rumah.
CUT TO.
CAST : Axel.
FADE IN.
--DIALOG--
Ayah : “Tunggu bentar bu. Dok, dok, anak saya sudah bangun dok”.
--DIALOG--
Ayah : “Nak apakah kamu tidak apa-apa?”.
Ibu : “Axel, apakah kau bisa melihat kamu? Apakah kau ingat
dengan kami?”.
Ayah : “Iya Axel apakah kau mengingat kami? Kami adalah Orang
tuamu”.
Axel : “Orang tuaku? Bukannya aku yatim piatu dan selalu hidup
sendiri. Aghh kepalaku”.
Axel : “Ah aku sekarang ingat! Kalian berdua adalah ayah dan ibu
ku!”.
Ayah : “Iya nak akhirnya kau bisa melihat dan mengingat kami”.
Axel : “Ah aku ingat. Aku disaat itu hendak menyebrang jalan,
lalu aku tersandung dan jatuh. Kemudian ada motor yang
menabrakku”.
Axel : “Tapi yah, jelas jelas disaat aku hendak menyebrang jalan
dan ingin menemui kedua temanku aku tersandung dan ditabrak oleh
motor”.
Ayah : “Nak, ayah tanya, apakah kau merasa sakit, atau ada luka
akibat kau ditabrak motor?”.
Axel : “Ehhh, k- kok aku merasa baik baik saja ya? Lalu jika aku
tidak tertabrak oleh motor. Lalu bagaimana aku bisa pingsan?”.
Ayah : “Nak, jadi seperti ini. Disaat kau beranjak 15 tahun, kau
mengalami kecelakan dan akhirnya kau mengidap penyakit yang tidak
bisa membedakan antara dunia nyata dan khayalan”.
Axel : “Lalu bagaimana dengan kuliah ku? Teman-teman ku, Vino dan
Eza?”.
Ibu : “Teman teman mu itu hanyalah khayalan yang kau buat. Disaat
kamu kecelakaan, dokter mendiagnosis kamu mengalami geger otak,
dan tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan khayalan. Jadi
selama 5 tahun terakhir ini kamu selalu bertindak seolah kami
tidak ada, dan selalu berada di dunia khayalan mu”.
------------------------------END-------------------------------