Laporan Supervisi Tendik
Laporan Supervisi Tendik
TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa , atas rahmat dan
karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan penyusunan Program Supervisi Tenaga
Kependidikan Tahun 2019/2020 SMA N 1 BUNGKAL
Pada tahun 2007, Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen PMPTK bekerjasama dengan
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah berhasil merumuskan standar kepala
sekolah/madrasah yang ditetapkan melalui Permendiknas No 13 tahun 2007. Untuk
mengoperasionalkan dan mengimplementasikan Permendiknas tersebut, Direktorat Tenaga
Kependidikan telah menetapkan masing-masing komponen kompetensi kepala sekolah yang
diatur dalam Permendiknas No 13 tahun 2007
Program Supervisi Tenaga Kependidikan Tahun 2019/2020 ini disusun untuk memenuhi
implementasi salah satu kompetensi, tugas yang harus dikuasai dan dilaksanakan seorang
Kepala Sekolah yaitu Kompetensi Supervisi. Pogram Supervisi tahun 2019/2020 ini meliputi
supervisi akademik dan supervisi manajerial yang dikelompokkan dalam supervisi 8 standar
nasional pendidikan disekolah.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Program Supervisi
Tahun 2019/2020 sehingga tersusun Program Supervisi ini.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Supervisi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
rangka membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. seorang supervisor
mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah
melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi. Supervisi yang
dilakukan oleh kepala sekolah ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada guru
dan tenaga kependidikan dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif
dan efisien sertamengembangkan mutu kelembagaan pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1,
BAB 1 Ketentuan Umum).
Supervisi Tenaga Kependidikan adalah supervisi yang di laksanakan oleh kepala
sekolah kepada tenaga kependidikan yang terkait dengan pengelolaan dan administrasi
pendidikan sehingga akan menunjang proses pendidikan di sekolah.
2. Landasan Hukum
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas No. 24 tahun 2008 tentang Standar kualifikasi dan kompetensi
TAS
Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 ttg Standar Tenaga Laboratorium Sekolah
dan Madrasah
PP No. 13 tahun 2015 tetang Perubahan Kedua atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
b. Indikator Keberhasilan
1.1. Masing-masing tenaga kependidikan memahami tugas dan pokok yang
telah diberikan
1.2. Masing-masing tenaga kependidikan melaksanakan tugas sesuai dengan
fungsinya
1.3. Masing-masing tenaga kependidikan memiliki dokumen sesuai dengan
tugasnya
BAB II
1.2. Teknik
a. Teknik Individu
1.1. Observasi
1.2. Percakapan Pribadi
b. Teknik Kelompok
1.1. Lokakarya
1.2. Mengikuti kursus / diklat
1.3. Metode
Metode yang digunakan dalam supervisi tenaga kependidikan adalah monitoring/
pengawasan
BAB IV
A. Jadwal Supervisi
Hasil skor
Catatan Khusus,dan
No Nama Guru SASARAN Tindak lanjut Realisasi Tindak lanjut
Kualitas Kuantitas Evaluasi
administrasi
kepegawaian
administrasi
Sumadi, S.Sos peserta didik Belum
2 Ariyan Dwi Wahyu BAIK Pembinaan Terlaksana dengan baik
lengkap
administrasi
Wibowo
kurikulum
administrasi
Ahmad Yani Belum
4 Nasution, S.Sos sarana dan pra BAIK Pembinaan Terlaksana dengan baik
lengkap
Nuryono sarana
Hasil skor
Catatan Khusus,dan
No Nama Guru SASARAN Tindak lanjut Realisasi Tindak lanjut
Kualitas Kuantitas Evaluasi
administrasi Belum
5 Dwi Eryanti, S.Pd BAIK Pembinaan Terlaksana dengan baik
lengkap
Perpustakaan
BAB III
PROGRAM TINDAK LANJUT
Tujuan program tindak lanjut supervisi adalah untuk menginventarisir kelemahan dan
keunggulan program kegiatan dsekolah dan mengetahui materi dan metode pembinaan
yang diperlukan agar tepat sasaran.
Hasil analisis supervisi dimanfaatkan dan ditindaklanjuti dengan pogram pembinaan dan
pemantapan instrumen, sebagai berikut;
1. Pembinaan
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak langsung.
a. Pembinaan Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan
segera dari hasil analisis supervisi.
b. Pembinaan Tidak Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan
perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan kepala sekolah yang mampu memberikan kesan positif sehingga guru yang dibinanya
merasa terbantu untuk melakukan proses pembelajaran sehingga daya serap belajar siswanya
dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Karena mustahil seseorang akan
mengetahui kekurangannya apabila tidak ada yang berani untuk mengoreksinya ataupun karena
tidak siap menerima masukan ataupun kritik dan saran dari siapapun.. Namun dalam supervisi
pendidikan diantara kedua belah pihak harus saling menyadari bahwa kegiatan yang
hal yang mudah. Apalagi melaksanakan program pendidikan. Namun tidak ada suatu pekerjaan
yang tidak bisa diselesaikann dengan baik apabila dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dan kebersamaan. Untuk itu penulis sarankan kepada semua guru untuk siap melakukan kegiatan
ini dengan sebaik – baiknya, dengan berpegang pada sebuah peribahasa berat sama dipikul dan
ringan sama dijinjing, serta sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kemajuan pendidik di
sekolah ini, maka dengan ketulusan dan keikhlasan kita bekerja, mudah-mudahan akan menjadi
Tak ada kata yang paling tepat semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan Mutu
pendidikan sesuai yang diharapkan dan diamanatkan pada undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.