Anda di halaman 1dari 38

KUNCI JAWABAN

BRILIAN
Buku Ringkasan Materi dan Latihan

BAHASA INDONESIA
SMA/SMK/MA/MAK Kelas XI
BAB 1 Menyusun Teks Prosedur
A. Pilihan Ganda
1. B 18. E 35. B 52. C 68. C
2. D 19. A 36. D 53. A 69. B
3. E 20. B 37. D 54. A 70. E
4. C 21. A 38. D 55. D 71. A
5. A 22. B 39. A 56. C 72. E
6. E 23. C 40. A 57. E 73. A
7. D 24. E 41. D 58. C 74. E
8. B 25. C 42. B 59. A 75. E
9. C 26. D 43. A 60. D
10. A 27. E 44. A 61. C
11. A 28. C 45. B 62. E
12. B 29. D 46. E 63. E
13. D 30. B 47. C 64. E
14. E 31. D 48. C 65. A
15. B 32. D 49. C 66. A
16. E 33. A 50. A 67. B
17. A 34. D 51. A

B. Essay
1. Teks prosedur merupakan teks yang berisi langkah-langkah mengerjakan sesuatu
yang dijelaskan secara berurutan.
2. Teks prosedur kompleks berisi langkah-langkah mengerjakan sesuatu yang harus
dilakukan secara berurutan (misalnya: cara membuat KTP), sedangkan teks
prosedur dapat dilakukan tanpa mengikuti urutan yang telah ditentukan
(misalnya: cara menggambar yang baik dan benar).
3. Teks prosedur disusun oleh beberapa bagian berikut ini.
a. Tujuan yang berisi pengantar dari sesuatu yang akan dijelaskan dalam teks
prosedur tersebut.
b. Langkah-langkah yang berisi perincian prosedur tentang topik yang dibahas
dalam teks tersebut.
c. Penegasan ulang (penutup) yang merupakan manfaat yang akan dicapai jika
petunjuk atau langkah-langkah dalam teks prosedur tersebut dilakukan.
4. Berikut ini beberapa ciri kebahasaan dari teks prosedur.
a. Menggunakan kalimat imperatif (kalimat yang menggunakan kata kerja
perintah). Kalimat imperatif menggunakan kata kerja perintah dan akhiran –
kan, -i, dan -lah.
b. Menggunakan kalimat interogatif (kalimat yang berisi pertanyaan dan
penyataan persuasif (kalimat yang mengajak).
c. Menggunakan bilangan urutan (angka yang menunjukkan urutan)
d. Menggunakan verba material (kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik)
dan verba tingkah laku (verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan
dengan ungkapan verbal).
e. Menggunakan konjungsi pengurutan, misalnya e. sesudah, sebelum,
kemudian, dan lalu.
f. Prosedur membuat sesuatu atau petunjuk menggunakan gambaran
terperinci tentang alat dan bahan yang digunakan.
5. Berikut ini langkah-langkah dalam mengembangkan teks prosedur.
a. Menentukan topik.
b. Menentukan sumber informasi.
c. Mengumpulkan informasi penting.
d. Mengembangkan informasi dalam bentuk langkah atau prosedur.
e. Menyusun teks berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks prosedur.
6. Tujuan dari teks prosedur tersebut adalah agar kandidat yang dipanggil untuk
wawancara kerja dapat melakukan wawancara dengan baik.
7. Berikut ini kalimat-kalimat yang menggunakan konjungsi temporal dalam teks
tersebut.
a. Perusahaan besar biasanya akan menghubungi Anda untuk membuat janji
wawancara jauh hari sebelum wawancara dilaksanakan.
b. Datanglah sedikit lebih awal (boleh 30 menit sebelumnya) sambil membawa
semua yang Anda butuhkan.
8. Wawancara kerja yang baik merupakan hasil dari persiapan yang baik. Dalam
wawancara tersebut Anda harus menunjukkan kepada pemberi kerja bahwa Anda
adalah kandidat terbaik yang paling tepat untuk diterima bekerja. Persiapkan diri
sebaik mungkin agar Anda sukses menjalani wawancara dan bisa mendapatkan
pekerjaan baru dengan menerapkan langkah-langkah berikut.
9. Kalimat imperatif:
a. Dalam wawancara tersebut Anda harus menunjukkan kepada pemberi kerja
bahwa Anda adalah kandidat terbaik yang paling tepat untuk diterima bekerja.
b. Persiapkan diri sebaik mungkin agar Anda sukses menjalani wawancara dan bisa
mendapatkan pekerjaan baru dengan menerapkan langkah-langkah berikut.
c. Mintalah bantuan orang lain.
d. Mintalah dukungan dari beberapa sumber yang dapat dipercaya, misalnya bertemu
dengan orang berpengalaman atau teman yang juga sedang menyiapkan diri untuk
melakukan wawancara.
e. Catat dan berlatihlah mengajukan pertanyaan kepada pewawancara untuk
menunjukkan kepedulian Anda pada pekerjaan ini.
f. Tanyakan hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang perusahaan, tanggung jawab
Anda, dan kesempatan yang tersedia.
g. Tulislah jawaban dari pertanyaan yang mungkin ditanyakan.
h. Jadi, ada baiknya Anda persiapkan dahulu jawaban lengkap dan jujur sebelum
menjalani wawancara.
i. Gunakan pakaian yang sesuai untuk bekerja.
j. Datanglah sedikit lebih awal (boleh 30 menit sebelumnya) sambil membawa
semua yang Anda butuhkan. Jangan sampai datang terlambat, terburu-buru,
penampilan acak-acakan, napas tersengal-sengal, dan semuanya sia-sia.
10. Membuat Kipas Cantik
Cuaca yang panas tentu membuat kita kepanasan. Saat di ruangan kita
dapat menggunakan kipas angin atau AC jika tersedia. Salah satu alat
yang dapat digunakan untuk mengurangi gerah yang dirasakan adalah
kipas. Mari kita membuat kipas sederhana yang dapat kita buat sendiri.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan. Siapkan satu buah kertas duplek, 1 lembar kertas kado, lem UHU,
gunting, pensil, stik eskrim, dan hiasan. Setelah itu, ikuti langkah-langkah
pembuatannya berikut ini.
1. Guntinglah kertas duplek sehingga menjadi bentuk lingkaran dengan
diameter 30 cm (dua buah).
2. Tempelkan kertas kado pada salah satu sisi dari kedua duplek yang
telah digunting.
3. Gunting kertas kado mengikuti ukuran lingkaran kertas duplek.
4. Lalu, rekatkan kedua duplek yang telah dilapisi kertas kado tersebut.
5. Masukkan stik eskrim sepanjang jari-jari lingkaran duplek.
6. Hiaslah kipas angin yang telah kamu buat seindah mungkin.
7. Kipas angin sederhana namun bermanfaat siap digunakan.
BAB 2 Mempelajari Teks Eksplanasi
A. Pilihan Ganda
1. C 15. C 29. C 43. B 57. D
2. D 16. C 30. D 44. C 58. A
3. E 17. A 31. B 45. D 59. C
4. B 18. B 32. D 46. B 60. C
5. C 19. D 33. E 47. D 61. C
6. C 20. D 34. B 48. B 62. E
7. E 21. A 35. A 49. C 63. A
8. A 22. A 36. A 50. C 64. B
9. C 23. A 37. A 51. E 65. C
10. B 24. E 38. A 52. B 66. D
11. B 25. C 39. B 53. B 67. B
12. C 26. D 40. C 54. B 68. C
13. A 27. A 41. E 55. A 69. B
14. E 28. D 42. A 56. A 70. E

B. Essay
1. Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi tentang proses terjadinya
peristiwa alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan peristiwa lainnya.
Teks eksplanasi terdiri atas paragraf yang berisi fakta-fakta tentang sebuah
peristiwa. Suatu peristiwa, baik peristiwa alam maupun peristiwa sosial
yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan
memiliki proses. Setelah membaca teks eksplanasi, pembaca diharapkan
dapat mengetahui dan memahami proses terjadinya peristiwa tersebut.
2. Topik teks eksplanasi dapat diambil dari berbagai masalah di sekitar,
seperti peristiwa sosial, politik, ekonomi, atau budaya.
3. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari teks eksplanasi.
a. Identifikasi fenomena merupakan latar belakang sesuatu yang
diterangkan, misalnya berkaitan dengan fenomena alam, budaya, atau
sosial.
b. Rangkaian kejadian (proses) berisi rincian proses kejadian yang
berkaitan dengan fenomena yang terdapat dalam teks berupa
jawaban dari pertanyaan bagaimana (uraian kronologis) dan mengapa
(kausalitas).
c. Ulasan merupakan komentar terhadap peristiwa yang diuraikan.
4. Tujuan teks eksplanasi yaitu menjelaskan suatu peristiwa dan sebab-akibat
peristiwa tersebut terjadi. Teks eksplanasi memuat informasi berdasarkan
fakta (faktual). Fakta informasi tersebut bersifat keilmuan. Dalam teks
eksplanasi terdapat gagasan umum. Gagasan umum tersebut dapat
diletakkan di awal, di akhir, atau di awal-akhir paragraf.
5. Sama halnya dengan teks lain, teks eksplanasi memiliki kaidah kebahasaan.
Berikut ini beberapa ciri kebahasaan teks eksplanasi.
a. Sebagai teks yang faktual, teks eksplanasi menggunakan kata yang
bermakna denotasi.
b. Teks eksplanasi menggunakan konjungsi kausalitas dan kronologis.
Beberapa konjungsi kausalitas antara lain sebab, oleh sebab itu, oleh
karena itu, karena, dan sehingga. Adapun konjungsi hubungan
waktu/kronologi misalnya kemudian, setelah itu, lalu, dan pada
akhirnya.
c. Kalimat-kalimat dalam teks eksplanasi kronologis banyak
menggunakan keterangan waktu.
d. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
e. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata
kerja aktif).
6. (Identifikasi/pernyataan umum)
Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan
lain dengan lebat. Hampir semua wilayah di dunia terdapat kawasan
hutan. Kita dapat menemukan hutan yang tersebar di seluruh baian dunia,
baik di wilayah tropis maupun daerah dengan iklim dingin.

(Ulasan/interpretasi)
Hutan merupakan ekosistem yang tidak hanya menyimpan berbagai
sumber daya alam, tetapi juga masih banyak potensi yang bermanfaat
untuk masyarakat. Hutan menjadi temapt hidup berbagai flora dan fauna.
Selain itu, hutan juga berperan sebagai penyeimbang alam. Oleh karena
itu, sudah seharusnya kita menjaga hutan kita agar tetap lestari.
7. Teks eksplanasi dapat dibuat dengan menggunakan pola pengembangan
sebab-akibat atau pola pengembangan proses.
a. Pola pengembangan sebab akibat
Gagasan umum dalam teks dengan pola pengembangan sebab-akibat
dapat berupa sebab, sedangkan akibat menjadi perincian
pengembangan dari gagasan umum tersebut. Bisa juga sebaliknya,
akibat yang menjadi gagasan umum, dan sebab menjadi perincian
pengembangan dari gagasan umum.
b. Pola pengembangan proses
Dalam pola pengembangan proses, peristiwa atau suatu kejadian
disusun secara berurutan. Hal pertama yang harus dilakukan dalam
membuat teks eksplanasi dengan pola pengembangan proses yaitu
mengetahui semua perincian. Lalu, bagilah proses tersebut menjadi
tahapan-tahapan kejadian. Kemudian, jelaskan urutan-urutan
tersebut menjadi rincian yang jelas dan tegas. Hal tersebut dilakukan
agar pembaca dapat melihat dan memahami seluruh proses yang
dijelaskan dalam teks eksplanasi dengan baik dan benar.
8. Teks eksplanasi menggunakan konjungsi kausalitas dan kronologis.
Beberapa b. konjungsi kausalitas antara lain sebab, oleh sebab itu, oleh
karena itu, karena, dan sehingga. Adapun konjungsi hubungan
waktu/kronologi misalnya kemudian, setelah itu, lalu, dan pada akhirnya.
9. Adapun langkah-langkah menyusun teks eksplanasi antara lain sebagai
berikut.
a. Menentukan topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
b. Menyusun kerangka teks sesuai struktur teks eksplanasi.
c. Mengembangkan kerangka teks dengan memperhatikan bagian-
bagian teks eksplanasi, yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian,
dan ulasan.
d. Sunting kembali teks tersebut barangkali terdapat kesalahan yang
berkaitan isi teks, struktur, kaidah kebahasaan, dan ejaan/tanda baca.
10. Saat Bencana Banjir Terjadi
Banjir merupakan peristiwa terendamnya daratan akibat aliran air yang
berlebihan. Banjir biasa datang mendadak, mengalir dengan deras, dan
menghanyutkan benda-benda di sekitar. Beberapa masalah yang biasa
muncul akibat datangnya banjir yaitu masalah ekonomi, sosial, serta
kerusakan sarana dan prasarana.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya banjir. Banjir dapat terjadi karena
curah hujan yang tinggi di suatu daerah dan menyebabkan air sungai tidak
bisa menampung kapasitas air seperti biasanya. Sampah yang dibuang
sembarangan oleh manusia ke sungai juga bisa mengakibatkan terjadinya
banjir. Hal itu terjadi karena aliran air sungai terhalang oleh sampah yang
menumpuk dan membuat saluran sungai menjadi mampet. Selain curah
hujan dan sampah, hutan yang gundul akibat penebangan liar juga dapat
menyebabkan datangnya banjir karena tidak ada akar pohon yang
berfungsi menyerap air hujan. Air tidak terserap dan akan menggenang di
daratan, sehingga banjir pun datang.
Banyak dampak yang muncul sebagai akibat datangnya banjir, seperti
kerusakan mobil, bangunan, jembatan, dan jalan raya. Masyarakat dapat
mengalami krisis air bersih. Selain itu, muncul juga berbagai macam
penyakit. Dampak jangka panjangnya, masalah ekonomi dapat terjadi.
Oleh karena itu, jagalah lingkungan dengan baik. Banyak hal sederhana
yang dapat dilakukan, misalnya tidak membuang sampah sembarangan ke
sungai dan tidak menebang pohon secara liar.
BAB 3 Mengelola Informasi dalam Ceramah
A. Pilihan Ganda
1. D 15. D 29. B 43. C 57. D
2. A 16. D 30. C 44. C 58. C
3. C 17. B 31. B 45. A 59. B
4. C 18. E 32. A 46. A 60. C
5. A 19. C 33. E 47. C 61. A
6. E 20. B 34. A 48. A 62. A
7. C 21. D 35. E 49. D 63. E
8. D 22. D 36. E 50. A 64. D
9. A 23. B 37. C 51. C 65. B
10. A 24. B 38. A 52. B 66. B
11. B 25. B 39. B 53. B 67. D
12. A 26. E 40. E 54. C 68. B
13. E 27. B 41. A 55. C 69. B
14. C 28. E 42. D 56. C 70. E

B. Essay
1. Ceramah merupakan penyampaian informasi atau pengetahuan tentang
suatu hal di depan umum oleh orang-orang yang menguasai hal tersebut.
Ceramah biasanya didengarkan oleh banyak orang secara langsung atau
melalui suatu media, seperti televisi, radio, atau media sosial. Ceramah
bisa diadakan di mana saja dan kapan saja, misalnya ceramah dari pembina
upacara saat upacara bendera. Adapun tujuan dari ceramah adalah
memberi informasi, motivasi, pengetahuan, atau hiburan kepada
pendengar.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat teks ceramah
adalah isi ceramah, struktur teks ceramah, dan kaidah kebahasaan teks
ceramah.
3. Berikut ini langkah-langkah dalam menyusun teks ceramah.
a. Menentukan topik.
Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah misalnya
pengalaman pribadi, keterampilan, peristiwa yang aktual, masalah
pendidikan, kebersihan lingkungan, atau masalah keagamaan.
b. Menentukan tujuan.
Setelah menentukan topik ceramah, hal selanjutnya yang harus
dilakukan yaitu menentukan tujuan dari ceramah tersebut. Terdapat
dua jenis tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
biasanya bersifat persuasif (mengajak), informatif (memberitahu), dan
rekreatif (menghibur). Adapun tujuan khusus memaparkan tujuan
umum.
c. Menyusun kerangka.
Kerangka teks ceramah mengandung garis-garis besar dari topik
ceramah yang akan disampaikan. Kerangka teks ceramah harus
memuat tiga struktur penting, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Selain itu, bagian-bagian tersebut harus disusun secara logis dan
tujuan dari ceramah harus diungkapkan dengan jelas.
d. Menyusun teks ceramah dengan mengembangkan kerangka.
Setelah menyusun kerangka, hal selanjutnya yaitu mengembangkan
kerangka tersebut menjadi sebuah teks ceramah. Perhatikan pula
bahan yang digunakan untuk mengembangkan teks ceramah tersebut.
Kaji bahan tersebut secara kritis, susunlah sistematika bahan ceramah
tersebut dengan baik. Selain itu, pahami dan kuasai bahan ceramah
tersebut secara logis.
4. Berikut ini bagian-bagian dari teks ceramah.
a. Pembukaan atau pendahuluan yang berisi tentang pengenalan topik
yang akan dibahas dalam ceramah. Di bagian pembuka ini juga
penceramah memulai ceramah dengan menyapa dan menyampaikan
salam pembuka.
b. Isi berupa rangkaian fakta, pendapat, dan argumen yang disampaikan
pembicara berkaitan dengan topik.
c. Penutup berisi penegasan ulang dan simpulan dari isi ceramah.
5. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menanggapi ceramah adalah
pemahaman terhadap isi ceramah yang disampaikan.
6. Berikut ini kaidah kebahasaan teks ceramah.
a. Menggunakan kata ganti orang kedua jamak, seperti hadirin, bapak-
bapak, ibu-ibu, atau saudara-saudara.
b. Menggunakan kata ganti orang pertama, seperti saya, kami, atau kita.
c. Menggunakan pernyataan-pernyataan berupa definisi.
d. Menggunakan istilah yang berkenaan dengan topik ceramah.
7. Ciri-ciri kerangka ceramah yang baik adalah memiliki bagian pembukaan,
isi, dan penutup.
8. Berikut ini langkah-langkah dalam menyunting teks ceramah.
a. Siapkan naskah yang akan disunting.
b. Siapkan kamus atau Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia sebagai
pemandu dalam menyunting.
c. Cermati setiap bagian dalam teks, baik dari segi isi maupun
penyajiannya.
d. Perbaiki kesalahan dengan benar dan sesuai pedoman.
9. Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menyampaikan
ceramah.
a. Teknik impromptu atau disebut juga cara spontanitas (tanpa
persiapan).
b. Teknik menghafal, yaitu menghafal kata per kata dari awal sampai
akhir teks ceramah.
c. Teknik naskah, yaitu membaca naskah ceramah yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
d. Teknik ekstemporan, yaitu mencatat poin-poin penting, sedangkan
bagian lainnya dikembangkan sendiri saat melakukan ceramah.
10. Berikut ini beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam
panggung saat menyampaikan ceramah.
a. Relaksasi atau pelemasan otot-otot yang tegang, misalnya dengan
menggoyangkan kaki atau memutar-mutar leher dan bahu.
b. Menarik napas dalam-dalam.
c. Mengambil segelas air ke podium jika memungkinkan.
d. Menggoyang-goyangkan tangan yang bergetar secara perlahan dan
meletakkannya di atas mimbar.
e. Ucapkan sesuatu kepada seseorang sekadar mengecek dan
meyakinkan e. bahwa suara Anda tidak bermasalah.
BAB 4 Meneladani Kehidupan dalam Cerita Pendek
A. Pilihan Ganda
1. C 15. B 29. E 43. C 57. C
2. B 16. C 30. D 44. B 58. C
3. E 17. E 31. B 45. A 59. A
4. A 18. D 32. A 46. C 60. C
5. C 19. C 33. C 47. A 61. D
6. E 20. A 34. C 48. C 62. B
7. D 21. D 35. E 49. A 63. A
8. E 22. A 36. B 50. C 64. E
9. A 23. C 37. A 51. A 65. B
10. C 24. C 38. C 52. E 66. A
11. A 25. A 39. C 53. A 67. E
12. E 26. D 40. D 54. A 68. C
13. B 27. B 41. A 55. C 69. B
14. A 28. E 42. A 56. C 70. A

B. Essay
1. Cerita pendek atau cerpen merupakan karangan bersifat fiktif yang
menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya yang relatif
singkat, tetapi padat. Dalam cerpen terdapat tokoh. Dari karakter tokoh
tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan, misalnya perbuatan baik yang
harus diteladani atau perbuatan buruk yang harus dihindari.
2. Berikut ini ciri-ciri cerita pendek.
a. Jumlah kata lebih kurang 500-5000 kata.
b. Bentuk tulisan yang singkat, lebih pendek dari novel.
c. Isi cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
d. Penokohan sederhana.
e. Bersifat fiktif.
3. Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang banyak dibaca. Dengan
membaca cerpen kita dapat merasakan seolah-olah kita hidup bersama
tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Meskipun ceritanya bersifat fiktif, kita
dapat merasakan kenikmatan batin setelah membaca cerpen. Oleh karena
itu, salah satu manfaat cerpen secara langsung yaitu sebagai sarana
hiburan.
4. Contoh tema yang dapat digunakan sebagai gagasan pokok dalam menulis
cerpen antara lain persahabatan, percintaan, misteri, komedi, dan horor. .
5. Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen antara lain sebagai berikut.
a. Tema.
Cerpen dibangun oleh gagasan atau ide pokok yang terjalin menjadi
struktur cerita. Gagasan tersebut merupakan tema dari cerita yang
biasanya diungkapkan secara tersirat. Untuk mengetahui tema dari
sebuah cerpen, kita harus membaca seluruh isi cerpen tersebut dan
menentukan rangkaian ceritanya.
b. Alur.
Alur atau plot merupakan pola pengembangan cerita atau susunan
peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Beberapa
jenis alur yang biasa digunakan dalam cerita misalnya alur maju, alur
mundur, dan alur maju-mundur (campuran).
c. Tokoh dan penokohan.
Tokoh adalah orang-orang yang diceritakan dalam cerita. Terdapat
beberapa jenis tokoh, yaitu tokoh protagonis (tokoh utama pada
cerita), tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama), dan tokoh
tritagonis (penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan). Adapun
watak dari tokoh dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain dialog
tokoh dan penjelasan tokoh lain.
d. Latar.
Latar merupakan tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita,
waktu berlangsungnya cerita, dan suasana atau keadaan ketika cerita
berlangsung.
e. Amanat (nilai).
Amanat (nilai) merupakan pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.
f. Gaya bahasa.
Gaya bahasa merupakan cara pengarang menggunakan bahasa
sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang
terpendam di dalam jiwanya menjadi sebuah cerita yang menarik.
g. Sudut pandang.
Sudut pandang merupakan teknik penulis dalam 7) menyampaikan
cerita. Terdapat beberapa sudut pandang yang biasa digunakan
penulis dalam cerita, misalnya sudut pandang orang pertama, sudut
pandang orang ketiga, sudut pandang campuran, dan sudut pandang
pengamat serba tahu.
6. Cerpen bersifat rekaan karena cerita di dalamnya tidak nyata dan bersifat
imajinatif.
7. Adegan dan cerita dalam cerpen disusun berdasarkan alur tanpa gambar,
sedangkan setiap adegan dalam komik diceritakan dengan gambar.
8. Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur cerita yang berada di luar cerita
tersebut. Secara tidak langsung unsur ini memengaruhi proses pembuatan
suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain latar belakang
masyarakat dan biografi atau latar belakang pengarang.
a. Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan yang
mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen, misalnya kondisi
ekonomi, politik, dan sosial.
b. Biografi atau latar belakang pengarang merupakan faktor dari dalam
diri penulis yang mendorong penulis dalam membuat cerpen, misalnya
riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, dan aliran sastra penulis.
9. Beberapa jenis alur yang biasa digunakan dalam cerita misalnya alur maju,
alur mundur, dan alur maju-mundur (campuran).
10. Kerangka Cerpen
Saina Gadis Desa
A. Keadaan di sebuah desa yang sepi
B. Cerita tentang keadaan sebuah rumah di ujung desa
C. Cerita tentang datangnya Reisa anak kota yang sombong ke desa
untuk berlibur di rumah neneknya.
D. Reisa bertemu Saina yang rumahnya berdampingan dengan rumah
neneknya.
E. Reisa iri dan tidak menyukai Saina yang banyak dipuji tetangga
karena dia baik hati dan senang membantu orang tua.
F. Reisa jatuh ke sawah saat sedang berjalan menyusuri pematang
sawah.
G. Saina membantu Reisa.
H. Reisa dan Saina berteman.
Soal Semester 1
A. Pilihan Ganda
1. B 11. B 21. A 31. A 41. C
2. E 12. E 22. A 32. B 42. A
3. A 13. A 23. A 33. D 43. B
4. B 14. B 24. A 34. B 44. C
5. B 15. B 25. A 35. E 45. B
6. C 16. B 26. D 36. E 46. D
7. D 17. C 27. D 37. C 47. A
8. D 18. A 28. A 38. A 48. C
9. B 19. D 29. E 39. E 49. B
10. D 20. A 30. C 40. B 50. B

B. Essay
1. Teks prosedur merupakan teks yang berisi langkah-langkah mengerjakan
sesuatu yang dijelaskan secara berurutan. Dalam teks prosedur terdapat
pernyataan umum dan tahapan-tahapan melakukan kegiatan. Pernyataan
umum merupakan pembukaan teks prosedur yang berisi informasi tentang
tujuan yang akan dicapai setelah melakukan tahapan-tahapan dalam teks
prsedur tersebut. Adapun tahapan-tahapannya merupakan prosedur yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan teks tersebut. Tahapan-
tahapan tersebut dijelaskan secara terperinci, bersifat objektif, dan logis.
Teks prosedur disusun oleh beberapa bagian berikut ini.
a. Tujuan yang berisi pengantar dari sesuatu yang akan dijelaskan dalam
teks prosedur tersebut.
b. Langkah-langkah yang berisi perincian prosedur tentang topik yang
dibahas dalam teks tersebut.
c. Penegasan ulang (penutup) yang merupakan manfaat yang akan
dicapai jika petunjuk atau langkah-langkah dalam teks prosedur
tersebut dilakukan.
2. Berikut ini beberapa ciri kebahasaan dari teks prosedur.
a. Menggunakan kalimat imperatif (kalimat yang menggunakan kata
kerja perintah). Kalimat imperatif menggunakan kata kerja perintah
dan akhiran –kan, -i, dan -lah.
b. Menggunakan kalimat interogatif (kalimat yang berisi pertanyaan dan
penyataan persuasif (kalimat yang mengajak).
c. Menggunakan bilangan urutan (angka yang menunjukkan urutan).
d. Menggunakan verba material (kata kerja yang mengacu pada tindakan
fisik) dan verba tingkah laku (verba yang mengacu pada sikap yang
dinyatakan dengan ungkapan verbal).
e. Menggunakan konjungsi pengurutan, misalnya sesudah, sebelum,
kemudian, dan lalu.
f. Prosedur membuat sesuatu atau petunjuk menggunakan gambaran
terperinci tentang alat dan bahan yang digunakan.
3. Adapun langkah-langkah menyusun teks eksplanasi antara lain sebagai
berikut.
a. Menentukan topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.
b. Menyusun kerangka teks sesuai struktur teks eksplanasi.
c. Mengembangkan kerangka teks dengan memperhatikan bagian-
bagian teks eksplanasi, yaitu identifikasi fenomena, proses kejadian,
dan ulasan.
d. Sunting kembali teks tersebut barangkali terdapat kesalahan yang
berkaitan isi teks, struktur, kaidah kebahasaan, dan ejaan/tanda baca.
4. Teks eksplanasi dapat dibuat dengan menggunakan pola pengembangan
sebab-akibat atau pola pengembangan proses.
a. Pola pengembangan sebab akibat
Gagasan umum dalam teks dengan pola pengembangan sebab-akibat
dapat berupa sebab, sedangkan akibat menjadi perincian
pengembangan dari gagasan umum tersebut. Bisa juga sebaliknya,
akibat yang menjadi gagasan umum, dan sebab menjadi perincian
pengembangan dari gagasan umum.
b. Pola pengembangan proses
Dalam pola pengembangan proses, peristiwa atau suatu kejadian
disusun secara berurutan. Hal pertama yang harus dilakukan dalam
membuat teks eksplanasi dengan pola pengembangan proses yaitu
mengetahui semua perincian. Lalu, bagilah proses tersebut menjadi
tahapan-tahapan kejadian. Kemudian, jelaskan urutan-urutan
tersebut menjadi rincian yang jelas dan tegas. Hal tersebut dilakukan
agar pembaca dapat melihat dan memahami seluruh proses yang
dijelaskan dalam teks eksplanasi dengan baik dan benar.
5. Contoh Teks Eksplanasi
Masalah Banjir di Jakarta
Banjir di Indonesia merupakan masalah yang kompleks, terutama di kota
besar seperti Jakarta. Masalah banjir harus dicarikan solusi sehingga efeknya
tidak merusak dan merugikan masyarakat. Namun, kita tidak dapat
menyerahkan tanggung jawab hanya kepada pemerintah karena masyarakat
memiliki peran besar dalam menyelesaikan masalah banjir.
Banjir di Jakarta disebabkan lokasi geografis Jakarta yang lebih rendah dari
kota-kota di sekitarnya. Selain itu, kepadatan penduduk di Jakarta juga
tergolong tinggi. Hal tersebut mengakibatkan lahan kosong diubah menjadi
lahan perumahan sehingga tidak ada tempat penyerapan air. Tidak hanya itu,
warga masih banyak yang membuang sampah ke sungai sehingga menghalangi
aliran air sungai. Poin tersebut merupakan penyebab utama banjir di Jakarta
saat hujan datang.
Pencegahan dan penanggulangan banjir harus dilakukan dengan
kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Dibutuhkan
komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta
dan kota-kota lain di Indonesia dari banjir. Beberapa tindakan yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Membuat lubang serapan air.
2. Menambah ruang terbuka hijau.
3. Mengubah perilaku masyarakat agar membuang sampah pada
tempatnya.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan dengan koordinasi
yang baik agar usaha menghindarkan Jakarta dari musibah banjir dapat
berjalan efektif. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, mulai dari
pencegahan, penanganan selama banjir, dan pemulihan pascabanjir
6. Beberpa hal yang harus dilakukan sebelum menyampaikan ceramah
antara lain sebagai berikut.
a. Menguasai materi ceramah.
b. Berlatih terlebih dahulu agar tidak kaku.
c. Mengetahui audiens yang akan mendengarkan ceramah.
7. Kerangka Teks Ceramah
Disiplin dalam Belajjar
A. Apa yang dimaksud dengan disiplin dan disiplin dalam belajar?
B. Manfaat disiplin
C. Manfaat disiplin dalam belajar
D. Cara melatih kedisiplinan dalam belajar.
8. Cara analitik merupakan penggamabran watak tokoh secara langsung
(disebutkan dalam cerita), sedangkan cara dramatic merupakan
penggmabaran watak tokoh secara tidak langsung atau melalui berbagai
macam cara, misalnya melalui percakapan antartokoh.
9. Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen antara lain sebagai berikut.
a. Tema.
Cerpen dibangun oleh gagasan atau ide pokok yang terjalin menjadi
struktur cerita. Gagasan tersebut merupakan tema dari cerita yang
biasanya diungkapkan secara tersirat. Untuk mengetahui tema dari
sebuah cerpen, kita harus membaca seluruh isi cerpen tersebut dan
menentukan rangkaian ceritanya.
b. Alur.
Alur atau plot merupakan pola pengembangan cerita atau susunan
peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Beberapa
jenis alur yang biasa digunakan dalam cerita misalnya alur maju, alur
mundur, dan alur maju-mundur (campuran).
c. Tokoh dan penokohan.
Tokoh adalah orang-orang yang diceritakan dalam cerita. Terdapat
beberapa jenis tokoh, yaitu tokoh protagonis (tokoh utama pada
cerita), tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama), dan tokoh
tritagonis (penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan). Adapun
watak dari tokoh dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain dialog
tokoh dan penjelasan tokoh lain.
d. Latar.
Latar merupakan tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita,
waktu berlangsungnya cerita, dan suasana atau keadaan ketika cerita
berlangsung.
e. Amanat (nilai).
Amanat (nilai) merupakan pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.
f. Gaya bahasa.
Gaya bahasa merupakan cara pengarang menggunakan bahasa
sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang
terpendam di dalam jiwanya menjadi sebuah cerita yang menarik.
g. Sudut pandang.
Sudut pandang merupakan teknik penulis dalam 7) menyampaikan
cerita. Terdapat beberapa sudut pandang yang biasa digunakan
penulis dalam cerita, misalnya sudut pandang orang pertama, sudut
pandang orang ketiga, sudut pandang campuran, dan sudut pandang
pengamat serba tahu.
10. Buatlah sebuah kerangka cerpen tentang pengalaman pribadimu.
Saina Gadis Desa
A. Keadaan di sebuah desa yang sepi
B. Cerita tentang keadaan sebuah rumah di ujung desa
C. Cerita tentang datangnya Reisa anak kota yang sombong ke desa
untuk berlibur di rumah neneknya.
D. Reisa bertemu Saina yang rumahnya berdampingan dengan rumah
neneknya.
E. Reisa iri dan tidak menyukai Saina yang banyak dipuji tetangga
karena dia baik hati dan senang membantu orang tua.
F. Reisa jatuh ke sawah saat sedang berjalan menyusuri pematang
sawah.
G. Saina membantu Reisa.
H. Reisa dan Saina berteman.
BAB 5 Mempersiapkan Proposal
A. Pilihan Ganda
1. A 16. D 31. E 46. B 61. B
2. E 17. C 32. E 47. B 62. A
3. D 18. A 33. D 48. A 63. E
4. D 19. B 34. D 49. A 64. C
5. C 20. D 35. C 50. E 65. C
6. A 21. D 36. B 51. D 66. B
7. A 22. B 37. B 52. A 67. B
8. C 23. A 38. D 53. B 68. D
9. A 24. A 39. B 54. C 69. E
10. E 25. B 40. C 55. A 70. B
11. A 26. E 41. E 56. C
12. E 27. D 42. C 57. B
13. C 28. C 43. D 58. B
14. A 29. D 44. E 59. C
15. B 30. B 45. A 60. B

B. Essay
1. Proposal adalah rencana yang dituangkan ke dalam bentuk rancangan
kerja. Rencana dirancang secara sistematis, matang, dan teliti. Rancangan
tersebut dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik
penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan
(library research). Jika mengamati pengertian proposal tersebut, inti dari
proposal adalah rancangan dari usulan sebuah penelitian yang kemudian
akan dilaksanakan oleh peneliti.
2. Berdasarkan bentuknya, terdapat dua jenis proposal, yaitu proposal
formal dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian penutup.
Adapun proposal nonformal tidak selengkap proposal formal dan biasanya
disampaikan dalam bentuk memo atau surat. Proposal nonformal
mengandung masalah, saran, pemecahan masalah, dan permohonan.
3. Berikut ini fungsi praktis dari proposal.
a. Proposal sebagai media untuk melakukan penelitian yang berkenaan
dengan agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
b. Proposal sebagai alat mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar
yang berkaitan dengan pengajuan modal usaha.
c. Proposal sebagai alat mengajukan tender dari lembaga-lembaga
pemerintah atau swasta, misalnya proposal proyek.
d. Proposal sebagai media mengajukan kredit kepada bank terkait
pengajuan modal usaha.
e. Proposal sebagai pendukung dalam mengadakan acara seminar,
diskusi, atau pelatihan.
4. Sistematika Proposal.
- Nama kegiatan/Judul
- Latar belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
- Pelaksana
- Waktu dan tempat kegiatan
- Jadwal kegiatan
- Anggaran biaya
- Daftar Pustaka
5. Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat, berupa pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Rumusan masalah disusun
secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang
diteliti dan dapat diuji secara empiris.
6. Proposal Penelitian
- Dasar pemikiran
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Asumsi
- Hipotesis
- Metode penelitian
- Tempat dan sample penelitian
- Jadwal penelitian
- Personalia penelitian
- Biaya penelitian
- Daftar pustaka
7. Berikut ini kaidah kebahasaan proposal.
a. Menggunakan kalimat efektif.
b. Menggunakan kalimat argumentatif dan persuasif.
c. Menggunakan istilah ilmiah yang berkaitan dengan isi proposal atau
bidang keilmuan tertentu.
d. Menggunakan keterangan modalitas.
e. Menggunakan kata kerja tindakan, misalnya berlatih, mencari,
mencampurkan, dan membaca.
f. Menggunakan kata yang bermakna lugas (denotatif) dan tidak ambigu.
g. Menggunakan kata perincian, misalnya pertama, kedua, dan ketiga.
h. Menggunakan kata pendefinisian, misalnya h. adalah, merupakan,
yaitu, dan yakni.
8. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian
pendahuluan, isi proposal, dan bagian penutup.
9. Latar belakang masalah berisi informasi tentang munculnya masalah yang
harus dipecahkan. Dalam latar belakang masalah juga dicantumkan teori
dan logika yang mendasari gagasan dalam memecahkan masalah tersebut.
Selain itu, di bagian latar belakang masalah juga dipaparkan secara ringkas
tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan diskusi
ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok
masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
10. Contoh Proposal
a. Proposal bisnis (proposal pendirian usaha)
b. Proposal proyek (proposal proyek pembangunan gedung olahraga)
c. Proposal penelitian (penelitian untuk menyusun skripsi)
BAB 6 Merancang Karya Ilmiah
A. Pilihan Ganda
1. D 16. D 31. W 46. D 61. E
2. C 17. D 32. D 47. D 62. C
3. B 18. C 33. D 48. B 63. C
4. E 19. B 34. B 49. C 64. D
5. C 20. E 35. D 50. C 65. C
6. C 21. C 36. C 51. B 66. B
7. A 22. C 37. B 52. D 67. D
8. E 23. A 38. D 53. B 68. C
9. C 24. C 39. A 54. C 69. E
10. A 25. B 40. C 55. C 70. A
11. D 26. C 41. C 56. E
12. C 27. D 42. B 57. C
13. C 28. E 43. B 58. A
14. B 29. C 44. B 59. B
15. B 30. C 45. B 60. A

B. Essay
1. Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan
hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Karya ilmiah memuat hasil dari pemecahan
masalah dari sebuah penelitian atau kajian. Dapat dikatakan juga bahwa
karya ilmiah merupakan laporan dari kegiatan ilmiah.
2. Beberapa tujuan dari karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
a. Syarat menyelesaikan tahap pendidikan, misalnya skripsi sebagai
syarat memperoleh gelar sarjana.
b. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas, misalnya artikel
dalam koran atau jurnal ilmiah.
c. Bahan diskusi dalam diskusi ilmiah, misalnya makalah dalam seminar.
d. Dokumen ilmiah.
e. Sumber rujukan atau kaidah keilmuan suatu bidang ilmu.
3. Karakteristik karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
a. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan
masalah.
b. Lugas, tidak emosional, bermakna tunggal, dan tidak menimbulkan
interprestasi lain.
c. Logis dan disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
d. Efektif, ringkas, dan padat.
e. Efisien dan hanya menggunakan kata atau kalimat yang penting dan
mudah dipahami.
f. Objektif berdasarkan fakta, setiap informasi dalam kerangka ilmiah
selalu apa adanya, yang sebenarnya tidak mengada-ngada, dan
konkret.
g. Penulisan dan pembahasan disusun secara sistematis sesuai dengan
prosedur dan sistem yang berlaku.
4. Berikut ini kaidah kebahasaan yang digunakan dalam karya ilmiah.
a. Menggunakan ragam bahasa baku.
b. Menggunakan kalimat yang pendek, lugas, tidak bermakna ganda,
atau ambigu.
c. Menggunakan kata yang bermakna denotatif.
d. Menggunakan kata ganti impersonal, misalnya penulis atau peneliti.
e. Menggunakan kalimat fakta atau kalimat yang berisi informasi faktual.
f. Menggunakan istilah keilmuan sesuai bidang keilmuan yang dibahas
dalam karya ilmiah tersebut.
g. Menggunakan kalimat yang tidak emotif atau melibatkan aspek
perasaan penulis.
5. Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan
hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Adapun karya tulis nonilmiah merupakan karya
tulis yang bersifat subjektif, berisi fakta pribadi, dan menggunakan Bahasa
tidak baku.
6. Daftar Pustaka
a. Hawari, Dadang. 2002. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:
Balai Bahasa.
b. Notoatmojo, Anwar. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit
Rineka.
7. Krakteristik karya ilmiah dapat dikenali dari struktur atau sistematika
penyajian, isi atau substansi karya ilmiah, serta penggunaan hahasa dari
karya ilmiah tersebut.
8. Artikel di koran berisi opini penulis yang bersifat subjektif dan
menggunakan ragam bahasa populer. Adapun artikel di jurnal ilmiah
merupakan hasil penelitian dari penulis dan menggunakan ragam bahasa
formal.
9. Secara garis besar karya ilmiah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian
inti dan pelengkap. Bagian inti terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan
penutup. Adapun bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar pustaka, dan lampiran-lampiran
(jika ada). Adapun karya tulis nonilmiah memiliki sistematika isi yang lebih
longgar dibandingkan dengan karya tulis ilmiah.
10. Karya ilmiah menggunakan ragam Bahasa formal, sedangkan karya
nonilmiah menggunakan ragam bahasa nonformal.
BAB 7 Menilai Karya Melalui Resensi
A. Pilihan Ganda
1. D 15. E 29. C 43. A 57. C
2. D 16. B 30. B 44. B 58. A
3. C 17. A 31. C 45. D 59. D
4. B 18. B 32. D 46. C 60. B
5. E 19. D 33. A 47. D 61. B
6. A 20. C 34. B 48. E 62. B
7. C 21. C 35. A 49. D 63. B
8. C 22. B 36. A 50. D 64. A
9. E 23. C 37. B 51. D 65. C
10. D 24. B 38. B 52. D 66. E
11. D 25. B 39. B 53. C 67. B
12. E 26. C 40. C 54. B 68. B
13. B 27. C 41. C 55. C 69. B
14. B 28. C 42. C 56. D 70. C

B. Essay
1. Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere
atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang, atau
menilai. Dalam bahasa Belanda resensi dikenal dengan istilah recensie,
sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Adapun
dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara
garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai
sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara
memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
2. Berikut ini beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun
sebuah resensi.
a. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih topik
yang akan dibahas, menentukan jenis buku yang akan diresensi.
Buatlah gambaran umum tentang resensi yang akan disusun.
b. Tahap Pengerjaan
1) Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum
membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi
hingga tuntas. Lalu, catatlah kutipan dan kata-kata penting di
dalamnya.
2) Membuat isi resensi.
- Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
- Menentukan judul resensi.
- Membuat ringkasan secara garis besar.
- Memberikan penilaian buku, menyukai atau tidak menyukai.
- Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
- Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
- Penilaian dari segi kelengkapan karya, PUEBI, dan sistematika resensi.
3) Gunakanlah bahasa yang baik dan benar. Perhatikan juga sistematika
c. penulisan resensi yang benar.
3. Keunggulan buku dalam sebuah resensi dapat dilihat dari isinya,
sistematika penulisan buku tersebut, serta Bahasa yang digunakan.
4. Sistematika Resensi Buku Nonfiksi
Judul Resensi
Data Buku
- Judul buku
- Penulis
- Penerbit
- Tahun terbit
- Kota terbit
- Tebal buku
- Jenis buku
Pendahuluan
- Kepengarangan
- Latar belakang buku
Isi Nonfiksi
- Tujuan penulisan buku
- Ikhtisar buku
- Keunggulan dan kelemahan buku
Penutup
- Simpulan
- Rekomendasi
5. Manfaat dari resensi buku dan karya lain yaitu sebagai berikut.
a. Membantu pembaca atau penikmat karya seni untuk mengetahui
gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya
lainnya secara ringkas.
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku atau karya yang
diresensi.
c. Mengetahui latar belakang dan alasan sebuah karya dilahirkan.
d. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari
penulis yang sama atau penulis lainnya.
e. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran
terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku.
6. Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan
kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka
buku, dan penggunaan bahasa.
7. Terdapat beberapa jenis teks resensi, yaitu resensi buku, resensi film,
resensi pertunjukan, dan resensi karya seni. Resensi buku berisi ulasan
tentang kelebihan dan kekurangan sebuah buku. Resensi film mengulas isi
dari sebuah film, baik tentang ceritanya, akting para pemainnya, maupun
sinematografinya. Lain halnya dengan resensi pertunjukan. Resensi
pertunjukan berisi ulasan tentang sebuah pertunjukan, misalnya teater,
drama, tari, atau musik. Dalam resensi pertunjukan terdapat ulasan
tentang tata panggung, tata cahaya, dan reaksi penonton saat menonton
pertunjukan tersebut. Adapun resensi karya seni mengulas hal-hal filosofis
dan artistik dari sebuah karya seni, misalnya lukisan atau patung.
8. Pada bagian penutup biasanya berisi alasan buku tersebut ditulis dan
kepada siapa buku tersebut ditujukan.
9. Kutipan tersebut merupakan bagian isi dari resensi yang berisi keunggulan
dari buku. Hal itu terlihat pada kalimat berikut ini.
Secara keseluruhan, buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak
mengangkat hal yang berkenaan dengan sosok masyarakat kecil dalam
kehidupan yang sesungguhnya. Dengan demikian, kisah yang diungkapkan
serasa hadir di tengah-tengah pembaca, hidup, dan dapat dirasakan.
10. Kerangka resensi buku
Data Buku
Api Sejarah
- Penulis
- Penerbit
- Tahun terbit
- Kota terbit
- Tebal buku
- Jenis buku
Pendahuluan
- Kepengarangan
- Latar belakang buku
Isi Nonfiksi
- Tujuan penulisan buku
- Ikhtisar buku
- Keunggulan dan kelemahan buku
Penutup
- Simpulan
- Rekomendasi
BAB 8 Bermain Drama
A. Pilihan Ganda
1. C 16. E 31. A 46. D 61. B
2. D 17. B 32. D 47. D 62. D
3. B 18. A 33. C 48. C 63. B
4. A 19. C 34. D 49. D 64. B
5. C 20. A 35. E 50. E 65. C
6. C 21. D 36. D 51. D 66. C
7. E 22. C 37. C 52. D 67. A
8. D 23. A 38. A 53. C 68. C
9. A 24. B 39. B 54. E 69. C
10. C 25. B 40. A 55. B 70. D
11. C 26. D 41. E 56. B 71. C
12. E 27. C 42. D 57. C 72. C
13. E 28. C 43. E 58. C 73. B
14. A 29. B 44. B 59. D 74. C
15. C 30. B 45. C 60. B 75. D

B. Essay
1. Drama memiliki bagian-bagian tertentu yang disusun secara sistematis,
dibangun oleh struktur fisik dan batin (makna), dan terdapat alur yang
mengandung konflik tertentu. Selain itu, drama disusun oleh babak dan
adegan. Babak berisi rangkuman sebuah peristiwa yang terjadi dalam
urutan waktu tertentu. Adapun adegan menunjukkan perubahan peristiwa
tersebut. Hal tersebut membedakan antara drama dan puisi atau cerpen.
2. Unsur-unsur-unsur dari sebuah drama.
a. Tema merupakan pikiran pokok atau gagasan yang mendasari sebuah
drama. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga
menjadi cerita yang menarik.
b. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca atau penonton drama.
c. Plot merupakan jalinan cerita yang berisi konflik dalam sebuah drama.
Drama yang baik selalu mengandung konflik sebagai “roh”. Dalam drama
memang selalu terdapat konflik atau pertentangan. Adanya konflik
menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi sebab-akibat.
d. Karakter atau perwatakan yaitu keseluruhan ciri jiwa seorang tokoh dalam
lakon drama.
e. Dialog merupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang
dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan. Dialog harus
menunjang tingkah laku tokohnya. Dalam dialog sebuah drama terdapat
tiga bagian utama.
f. Latar merupakan tempat, ruang, waktu, suasana terjadinya adegan. Karena
semua adegan dimainkan di panggung, panggung harus dapat
menggambarkan tempat adegan yang sedang terjadi.
g. Tokoh merupakan unsur drama yang menggerakkan cerita. Berdasarkan
perannya dalam cerita, terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), tokoh
antagonis (penentang tokoh protagonis), dan tokoh tritagonis (tokoh
pembantu). Adapun berdasarkan peran dan fungsinya dalam cerita,
terdapat tokoh tokoh sentral (penentu gerak-gerak lakon), tokoh utama
(penentang tokoh sentral), dan tokoh pembantu (tokoh pelengkap).
h. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang
biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke
atas panggung oleh para seniman.
3. Prolog merupakan pembukaan dari sebuah drama yang berisi latar
belakang cerita. Epilog yaitu penutup yang berisi simpulan atas isi dari
drama yang dipaparkan dalam bentuk dialog. Adapun dialog merupakan
perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang dilakukan harus
mendukung karakter tokoh yang dimainkan. Dialog harus menunjang
tingkah laku tokohnya. Dalam dialog sebuah drama terdapat tiga bagian
utama.
4. Berikut ini tahapan-tahapan perkembangan plot dalam sebuah drama
a. Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan. Di bagian ini penonton
mulai diperkenalkan dengan tokoh atau lakon drama.
b. Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Dalam insiden inilah plot drama
sebenarnya dimulai karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar
sebuah drama.
c. Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin
banyak, kait-mengait dan masih menimbulkan tanda tanya.
d. Krisis, tahap berbagai konflik mencapai puncaknya.
e. Resolusi merupakan tahap penyelesaian konflik.
f. Keputusan, tahap terakhir ini semua konflik berakhir dan cerita akan f)
segera berakhir.
5. Berikut ini latihan yang dapat dilakukan aktor sebelum mementaskan sebuah
drama.
a. Latihan sikap, gerak, atau perbuatan agar tidak canggung dan kaku.
b. Latihan blocking (perpindahan dari satu tempat ke tempat lain).
c. Latihan dialog (pembicaraan dengan tokoh lain) secara tepat,
d. Latihan gestur (gerakan tangan dan kaki) secara wajar,
e. Latihan vokal dengan artikulasi yang tepat.
f. Latihan menggambarkan watak secara wajar,
g. Latihan mimik (ekspresi wajah).
h. Latihan pantomimik (gerakan tubuh).
i. Latihan memanfaatkan segala properti dan situasi pentas dengan baik.
6. Cara menentukan watak tokoh dalam drama.
a. Melihat tempat atau lingkungan tokoh berada.
b. Melalui cara berbicara atau dialog dengan tokoh lain.
c. Melalui keterangan tokoh lain.
d. Melalui penampilan tokoh.
7. Berdasarkan perannya dalam cerita, terdapat tokoh protagonis (tokoh
utama), tokoh antagonis (penentang tokoh protagonis), dan tokoh
tritagonis (tokoh pembantu). Adapun berdasarkan peran dan fungsinya
dalam cerita, terdapat tokoh tokoh sentral (penentu gerak-gerak lakon),
tokoh utama (penentang tokoh sentral), dan tokoh pembantu (tokoh
pelengkap).
8. Sebutkan langkah-langkah membuat pengalaman pribadi ke dalam bentuk teks
drama.8
a. Pilihlah pengalamanmu yang paling menarik.
b. Pilihlah cerita dengan konflik yang menarik, berkesan, dan melibatkan
banyak tokoh.
c. Susunlah nama-nama tokoh beserta karakter dan latarnya (waktu, tempat,
dan peristiwa).
d. Pilihlah topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
e. Kembangkan topik tersebut menjadi dialog-dialog.
9. Tata rias dan tata busana dalam pementasan drama berfungsi sebagai pendukung
pertunjukan drama.
10. Perlengkapan panggung merupakan salah satu unsur pementasan drama. Terdapat
beberapa perlengkapan panggung dalam pementasan drama, misalnya tata cahaya, tata
panggung, tata busana, dan tata rias.
Soal Semester 2
A. Pilihan Gand
1. B 11. A 21. E 31. E 41. A
2. A 12. E 22. E 32. D 42. A
3. E 13. E 23. C 33. B 43. A
4. D 14. B 24. B 34. B 44. A
5. B 15. D 25. C 35. D 45. B
6. D 16. C 26. C 36. D 46. A
7. B 17. D 27. E 37. E 47. B
8. E 18. A 28. E 38. A 48. B
9. E 19. A 29. E 39. A 49. D
10. E 20. C 30. B 40. A 50. E

B. Essay
1. Proposal Penelitian
- Dasar pemikiran
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Asumsi
- Hipotesis
- Metode penelitian
- Tempat dan sample penelitian
- Jadwal penelitian
- Personalia penelitian
- Biaya penelitian
- Daftar pustaka
Kaidah Kebahasaan
a. Menggunakan kalimat efektif.
b. Menggunakan kalimat argumentatif dan persuasif.
c. Menggunakan istilah ilmiah yang berkaitan dengan isi proposal atau
bidang keilmuan tertentu.
d. Menggunakan keterangan modalitas.
e. Menggunakan kata kerja tindakan, misalnya berlatih, mencari,
mencampurkan, dan membaca.
f. Menggunakan kata yang bermakna lugas (denotatif) dan tidak ambigu.
g. Menggunakan kata perincian, misalnya pertama, kedua, dan ketiga.
h. Menggunakan kata pendefinisian, misalnya h. adalah, merupakan,
yaitu, dan yakni.
2. Proposal Kegiatan
Nama kegiatan: Penggalangan Dana untuk Anak Yatim
- Latar belakang
Latar belakang diadakannya kegiatan tersebut.
- Tujuan
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut.
- Jenis kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Panitia pelaksana
Ketua, sekretaris, bendahara, seksi acara, seksi logistic, dan lain-lain.
- Waktu dan tempat kegiatan
Waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan.
- Jadwal kegiatan
Rincian acara.
- Anggaran biaya
Rincian anggaran biaya.
3. Beberapa tujuan dari karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
a. Syarat menyelesaikan tahap pendidikan, misalnya skripsi sebagai
syarat memperoleh gelar sarjana.
b. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas, misalnya artikel
dalam koran atau jurnal ilmiah.
c. Bahan diskusi dalam diskusi ilmiah, misalnya makalah dalam seminar.
d. Dokumen ilmiah.
e. Sumber rujukan atau kaidah keilmuan suatu bidang ilmu.
4. Secara garis besar karya ilmiah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian
inti dan pelengkap. Bagian inti terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan
penutup. Adapun bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar pustaka, dan lampiran-lampiran
(jika ada).
5. Perbaikan karya ilmiah.
Internet merupakan icon dari perkembangan teknologi di era globalisasi
saat ini. Semua orang didunia telah mengenal dan menggunakan internet
dengan baik. Hal tersebut telah membuat setiap individu terus berusaha agar
bisa dapat mengikuti setiap perkembangan tehnologi yang ada, sehingga
pengetahuan semakin bertambah dan maju seiring dengan perkembangan
zaman.
Dari perkantoran hingga ke sekolah-sekolah kini telah menggunakan
kecanggihan internet untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan sekolah-
sekolah di Indonesia pun telah menjadikan internet sebagai bahan dan sarana
belajar. ”Apalagi sekarang banyak sekali warung internet (warnet) dan game
center yang menjadi pusat bermain anak muda.” Selain itu, jasa internet dapat
membantu setiap pelajar Indonesia untuk mencari informasi apa pun dari
seluruh dunia, di luar dari fasilitas internet di sekolah.
6. Terdapat beberapa hal berikut ini yang harus diperhatikan dalam
membuat resensi.
a. Pengetahuan terhadap karya yang akan diresensi. Penulis harus
memiliki pengetahuan tentang teori karya yang dibahas dalam resensi
tersebut.
b. Kemampuan menganalisis unsur-unsur dalam karya yang dibahas
dalam resensi.
c. Kemampuan dalam membandingkan karya sejenis. Dengan
kemampuan tersebut penulis akan mampu menemukan kelemahan
dan kelebihan karya tersebut dibandingkan dengan karya lain.
7. Drama memiliki bagian-bagian tertentu yang disusun secara sistematis,
dibangun oleh struktur fisik dan batin (makna), dan terdapat alur yang
mengandung konflik tertentu. Selain itu, drama disusun oleh babak dan
adegan. Babak berisi rangkuman sebuah peristiwa yang terjadi dalam
urutan waktu tertentu. Adapun adegan menunjukkan perubahan
peristiwa tersebut.
8. Beberapa jenis drama antara lain sebagai berikut.
a. Drama tragedi merupakan drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-
tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini
disebut tragic hero artinya pahlawan yang mengalami nasib tragis.
b. Drama komedi merupakan drama yang bersifat menghibur, di
dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir dan biasanya
berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini
biasanya konyol, bijaksana, dan lucu.
c. Drama tragekomedi merupakan perpaduan antara drama tragedi dan
komedi.
d. Drama opera merupakan drama yang dialognya dinyanyikan dengan
diiringi musik.
e. Melodrama merupakan cerita yang sentimental, tokoh dan cerita yang
disuguhkan mendebarkan serta mengharukan. Tokoh dalam jenis
drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat
digambarkan serba jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat
sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan
sedikit pun.
9. Jika kita akan menggunakan pengalaman sendiri sebagai bahan cerita, kita
perlu melakukan beberapa langkah berikut.
a. Pilihlah pengalamanmu yang paling menarik.
b. Pilihlah cerita dengan konflik yang menarik, berkesan, dan melibatkan
banyak tokoh.
c. Susunlah nama-nama tokoh beserta karakter dan latarnya (waktu,
tempat, dan peristiwa).
d. Pilihlah topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut.
e. Kembangkan topik tersebut menjadi dialog-dialog.
10. Unsur yang terdapat dalam teks antara lain latar, tokoh, dan alur.

Anda mungkin juga menyukai