Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 4

FIKIH

Nama Anggota :
1. DWI OCTA ERLYNA W. (6)
2. M.AGUNG RISQI (14)
3. MUHAMMAD ANWAR SHODIQ (23)
4. RITMA LESTARI (28)

 Pengertian mahram
Secara bahasa mahram berasal dari makna haram, lawan kata halal. Artinya
adalah sesuatu yang terlarang dan tidak boleh dilakukan.Di dalam kamus Al-
Mu’jam Al-Wasith disebutkan bahwa al-mahram itu adalah dzulhurmah yaitu
wanita yang haram dinikahi.

Sedangkan secara istilah di kalangan ulama fiqih, kata mahram di definisikan


sebagaiPara wanita yang diharamkan untuk dinikahi secara permanen, baik
karena faktor kerabat, penyusuan ataupun berbesanan.Perlu kita cermati kembali
perbedaan kalimat mahram dan muhrim. Dalam keseharian banyak orang sering
menyebut kata mahram ini sama makna nya dengan muhrim.

Muhrim dalam bahasa Arab (‫)أحرم – يحرم – إحراما‬


َ berarti orang yang sedang
mengerjakan ibadah ihram (haji atau umrah).

 Dalil Mahram

Al-Qur’anul Kariem telah menyebutkan sebagian dari wanita yang haram dinikahi
antara lain :

QS. An-Nisa Ayat 23


ٰ ٰ ‫ُح ِّر َم ۡت َعلَ ۡي ُكمۡ اُ َّم ٰهتُ ُكمۡ َوبَ ٰنتُ ُكمۡ َواَخ َٰوتُ ُكۡ(م َو َع ٰ ّمتُ ُكمۡ َو ٰخ ٰلتُ ُكمۡ َوبَ ٰن ُ اۡل‬
ۡ‫ض ۡعنَ ُكم‬ ِ ‫ت ااۡل ُ ۡخ‬
َ ‫ت َواُ َّم ٰهتُ ُك ُم الّتِ ۡۤى اَ ۡر‬ ُ ‫خ َوبَ ٰن‬ ِ ‫تا‬
‫ت نِ َس ِٕٓاٮ ُكۡ(م َو َربَ ِٕآٮبُ ُك ُ(م ٰالّتِ ۡى فِ ۡى ُحج ُۡو ِر ُكۡ(م ِّم ۡن نِّ َس ِٕٓاٮ ُك ُ(م ٰالّتِ ۡى َدخَ ۡلتُمۡ بِ ِه َّن فَاِ ۡن لَّمۡ تَ ُك ۡونُ ۡوا‬
ُ ‫ضا َع ِة َو اُ َّم ٰه‬ َ ‫خَوتُ ُكۡ(م ِّمنَ ال َّر‬ٰ َ‫َوا‬
‫صاَل ب ُكمۡۙ واَ ۡن ت َۡجمع ُۡوا ب ۡينَ ااۡل ُ ۡخت َۡين ااَّل ما قَ ۡد سلَفَ‌ؕ ا َّن هّٰللا‬
َ ِ َ َ ِ ِ َ َ َ ِ ۡ َ‫َاح َعلَ ۡي ُكمۡ َو َحاَل ۤ ِٕٮ ُل اَ ۡبن َِٕٓاٮ ُك ُم الَّ ِذ ۡينَ ِم ۡن ا‬ َ ‫َدخَ ۡلتُمۡ بِ ِه َّن فَاَل ُجن‬
‫َّح ۡي ًما‬ ِ ‫َكانَ َغفُ ۡورًا ر‬
Artinya: "Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan; saudarasaudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anakanak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang
dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu
belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak
berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak
kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Q.S. An Nisa ayat
23).

 Pembagian mahram

1.) Mahram muabbad ( ‫ ) محرم المؤبد‬adalah golongan mahram yang tidak boleh
dinikahi selamanya.

2.)Mahram muaqqot ( ‫ ) محرم المؤقت‬adalah golongan mahram yang tidak boleh


dinikahi pada kondisi tertentu saja (tidak boleh dinikahi bersamaan dengan suami
atau istri) dan jika kondisi ini hilang maka menjadi halal.

 Mahram muabbad

Mahram karena keturunan :

1. Ibu, nenek dan seterusnya ke atas, baik jalur laki-laki maupun perempuan

2. perempuan (putri), cucu perempuan, dan seterusnya, ke bawah baik dari jalur
laki-laki-laki maupun perempuan

3. Saudara perempuan (kakak atau adik), seayah atau seibu

4. Saudara perempuan bapak (bibi), saudara perempuan kakek (bibi orang tua)
dan seterusnya ke atas baik sekandung

5.Saudara perempuan ibu (bibi), saudara perempuan nenek (bibi orang tua) dan
seterusnya ke atas baik sekandung

6.Putri saudara perempuan (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu


perempuannya dan seterusnya ke bawah, baik dari jalur laki-laki maupun wanita

7.Putri saudara laki-laki (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu


perempuannya dan seterusnya ke bawah baik dari jalur laki-laki maupun wanita.

Seluruh perempuan saudara adalah mahram terkecuali perempuan yang masuk di


bawah mulai dari anak paman atau bibi yang biasa disebut sepupu (dari ayah) dan
anak paman atau bibi yang biasa disebut sepupu (dari ibu) sampai ke bawah.
Mahram karena pernikahan:

1. Istri bapak (ibu tiri), istri kakek dan seterusnya ke atas

2. Istri anak (menantu), istri cucu dan seterusnya ke bawah

3. Ibu mertua, ibunya (nenek) dan seterusnya ke atas

4. Anak perempuan istri dari suami lain (anak tiri, jika sudah sang ayah tiri sudah
berhubungan badan dengan istrinya atau ibu tiri sudah berhubungan badan
dengan suaminya)

5. Cucu perempuan istri baik dari keturunan rabibah maupun dari keturunan rabib
(anak lelaki istri dari suami lain).

Mahram karena sepersusuan:

1. Perempuan yang menyusui dan ibunya

2. Anak perempuan dari perempuan yang menyusui (saudara persusuan)

3. perempuan dari perempuan yang menyusui (bibi persusuan)

4. Anak perempuan dari anak perempuan dari perempuan yang menysusui (anak
dari saudara persusuan)

5. Ibu dari suami dari perempuan yang menyusui

6. Saudara perempuan dari suami dari perempuan yang menyusui

7.Anak perempuan dari anak laki-laki dari perempuan yang menyusui (anak dari
saudara persusuan)

8. Anak perempuan dari suami dari perempuan yang menyusui Istri lain dari
suami dari perempuan yang menyusui.

 Mahram muaqqot

1. Kakak atau adik ipar (saudara perempuan dari istri atau istri dari saudara laki-
laki)
2. Bibi (ayah atau ibu mertua) dari istri

3. Istri yang telah bersuami dan istri orang nonislam jika ia masuk Islam

4. Perempuan yang telah ditalak tiga, maka ia tidak boleh dinikahi oleh suaminya
yang dulu sampai ia menjadi istri dari laki-laki lain

5. Perempuan musyrik sampai ia masuk Islam

6. Perempuan muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki ahli kitab atau laki-
laki kafir

7. Perempuan pezina sampai ia bertaubat dan melakukan istibro’ (pembuktian


kosongnya rahim)

8. Perempuan yang sedang ihrom sampai ia tahallul

9. Perempuan dijadikan istri kelima sedangkan masih memiliki istri yang keempat.

Anda mungkin juga menyukai