Anda di halaman 1dari 23

MODUL KELAS XI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


(SMK)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AQIDAH
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
BALITBANG DAN PERBUKUAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

AQIDAH

UNTUK SMK KELAS XI

2022

REVIEWER: DISUSUN OLEH:

EMA RAHMAWATI S.PD

SMK 45 LEMBANG
2022
TUJUAN PEMBELAJARAN
FASE E
Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran
Akidah
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis
cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman,
Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan
manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang
cabang-cabang iman, dasar-dasar, tujuan dan
manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa cabang-
cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan
ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu
kalam adalah ajaran agama; membiasakan sikap
tanggung jawab, memenuhi janji, menyukuri
nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain,
jujur, peduli sosial, ramah, konsisten, cinta damai,
rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat.
INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL
Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Judul Modul : Akidah
Kode Modul Ajar :
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 4 X 6 JP
Pertemuan :1-4

KOMPETENSI AWAL
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini
Peserta didik sudah memiliki kemampuan dasar tentang materi keimanan.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia.
Dimensi 2. Berkebinekaan Global
Dimensi 3. Mandiri
Dimensi 4. Bergotong Royong
Dimensi 5. Bernalar Kritis
Dimensi 6. Kreatif
INFORMASI UMUM

SARANA /PRASARANA
Sarana:
Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal
pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah,
televisi, teks iklan di ruang publik.
Video pembelajaran di internet
Prasarana
Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset)
Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Whatsapp, Zoom, Kelas
Maya, Google
Classroom, Media Sosial: Youtube, IG, dll)
Jaringan internet

TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI
(Sebelas) Semua Program Keahlian.
INFORMASI UMUM

METODA PEMBELAJARAN
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati,
menyimak, membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi,
bermain peran, menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif,
afektif dan psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
Membaca buku dan dokumen , menuliskan hasilnya secara mandiri
melalui proses daring atau luring
Mengamati Proses bisnis (dalam berita, jurnal, Tayangan media,)
dan menuliskan dalam dokumen
Penugasan proyek sederhana secara berkelompok
Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam
gambar.
INFORMASI UMUM

SARANA /PRASARANA
Sarana:
Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal
pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah,
televisi, teks iklan di ruang publik.
Video pembelajaran di internet
Prasarana
Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset)
Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Whatsapp, Zoom, Kelas
Maya, Google
Classroom, Media Sosial: Youtube, IG, dll)
Jaringan internet

KATA KUNCI :
Cabang-cabang iman
Keterkaitan Antara Iman, Islam Dan Ihsan
Tujuan dan manfaat ilmu kalam
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Judul Elemen 5 : Cabang cabang iman
Deskripsi

: Elemen ini berhubungan dengan cabang cabang keimanan yang


meliputi keyakinan, amalan anggota badan, dan perkataan lisan.
Kelas : XI Semua program keahlian
Alokasi W aktu : 3x 45 menit
Jumlah P er temuan : 3 JP
Fase Ca paian :F
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia.
Profil P elajar Pancasila
Model Pembelajaran :Problem Based learning
Metod e Pembelajaran : Penugasan,ceramah, tanya jawab
Bentu k Penilaian : Asesmen,Non Kognitif, dan Kognitif
Sum ber Pembelajaran : Buku Paket, Modul, Internet, dan lainnya
Alat & Bahan Pembelajaran : Al Quran, buku paket, modul
Me dia Pembelejaran : LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet
Tu juan Pembelajaran : Siswa mampu menganalisis cabang-cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat
ilmu kalam
Siswa mampu mempresentasikan tentang cabang-cabang iman,
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam
Siswa mampu meyakini bahwa cabang- cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat
ilmu kalam adalah ajaran agama;
1. PERTEMUAN 1
DARING/LURING/JP

KEGIATAN AWAL (30 Menit )


Peserta didik memberi salam, dan berdoa bersama
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice
breaking)
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
Peserta Didik bersama Guru membahas tentang kesepakatan yang akan di terapkan
dalam pembelajaran
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik
 Siapa yang tahu, pengertian iman ?
 Apa saja cabang cabang keimanan ?
 Menurut kalian, apa perbedaan iman, islam dan ihsan ?

KEGIATAN INTI (30 Menit )


Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang iman (10 menit)
Dengan metode Tanya jawab guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan materi umum mengenai iman, islam dan ihsan.
Guru membagi kelompok untuk memperdalam materi tentang keimanan.
Peserta didik diminta laporan dari hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan
kelas
Dibawah bimbingan guru, siswa secara bergantian mengungkapkan pendapat dari
hasil presentasi dari setiap kelompok
Dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil capaian pembelajaran
Melaksanakan doa penutup pembelajaran

LEMBAR KERJA
Lembar aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi dan hasil diskusi siswa
Soal-soal latihan
Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini mari kita merefleksikan diri tentang
pemahaman pembelajaran yang telah didapatkan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan sederhana di bawah ini:
 Apa perbedaan iman, islam dan ihsan ?
 Apa saja yang termsuk cabang-cabang keimanan ?
LKPD 1

Setelah melakukan pembelajaran, guru menanyakan tentang “apa hubungan


keimanan dengan pohon yang baik ?”.

Kemudian guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang diberikan :


LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK
Intruksi Tugas Kelompok
Nama Siswa : ________________________________________
________________________________________
________________________________________
Kelas : ________________________________________
Lembar aktivitas siswa dalam kegiatan Diskusi dan hasil Diskusi Siswa

Soal-Soal Latihan
Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini mari kita merefleksi diri tentang pemahaman
pembelajaran yang telah di dapatkan dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan sederhana
di bawah ini :
 1) Apa perbedaan iman, islam dan ihsan ?
 2) Bagaimana hubungan iman, islam dan ihsan ?
 3) Apa pentingnya keimanan dalam kehidupan sehari-hari ?

Untuk menambah informasi kalian juga bias mencari informasi di internet atau
perpustakaan atau sumber lain yang relevan
Catat pelajaran penting yang kalian temukan
LEMBAR JAWABAN LKPD
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI
HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 1

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten (10)


(0-6) (6-7) (8- 9)
Hasil Proses Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Presentasi mampu mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
mempresentasikan hasil observasi hasil observasi hasil observasi
hasil observasi namun dengan sikap dengan sikap yang dengan sikap yang
yang kurang baik baik namun tidak baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi

Hasil Pencarian Peserta didik hanya Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Informasi mampu mendapatkan mendapatkan menjelaskan menjelaskan
terkait dengan informasi mengenai informasi mengenai perbedaan iman, perbedaan iman,
pengertian pengertian iman materi keimanan islam, ihsan islam, ihsan. Serta
iman, islam, hubungannya.
ihsan

*INSTRUMEN PENILAIAN: Iman, Islam, Ihsan

Keterangan :
 Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
 Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.
PERTEMUAN 2 DARING/LURING/JP
KEGIATAN AWAL (30 Menit )
 Peserta didik memberi salam, dan berdoa bersama
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
 Guru Mengingatkan kembali hasil capaian pada pertemuan sebelumnya
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topic lanjutan dari
pertemuan sebelunya
 Peserta Didik bersama Guru membahas tentang kesepakatan yang akan di terapkan
dalam pembelajaran
 Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pematik
Ϫ Bagaimana kabar kalian hari ini, apakah kalian senang mempelajari materi
keimanan ?mengapa ?
Ϫ Apa harapan kalian setelah mempelajari materi iman, islam dan ihsan ?

KEGIATAN INTI (240 MENIT )


 Peserta didik mendapatkan pemaparan lanjutan minggu sebelumnya secara umum
tentang dasar-dasar ilmu kalam (10 Menit)
 Menayangkan video lanjutan Minggu sebelumnya (30 Menit)
 Dengan Metode Tanya Jawab guru memberikan peranyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan video yang telah di tayangkan untuk menggali pemahan dari video
yang ditayangkan (40 Menit)
 Guru membagi Kelompok untuk memperdalam pemahaman tentang dasar-dasar ilmu
kalam, tujuan dan manfaat ilmu kalam.
 Peserta didik diminta laporan dari hasil diskusi dan mempresentasikan nya di depan
kelas (50menit)
 Dibawah bimbingan guru Secara bergantian siwa mengungkapkan pendapat dari hasil
presentasi dari setiap kelompok (40 Menit)
 Dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil Capaian Pembelajaran (10 menit)
 Melaksanakan Doa penutup Pembelajaran
PERTEMUAN 2 DARING/LURING/JP
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Lembar Aktivitas siswa dalam kegiatan Diskusi dan hasil Diskusi Siswa
o Soal-Soal Latihan
o Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini mari kita merefleksi diri tentang
pemahaman pembelajaran yang telah di dapatkan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan sederhana di bawah ini :
 Sebutkan dasar-dasar ilmu kalam, !
 Apa tujuan dan manfaat mempelajari ilmu kalam ?
RINGKASAN MATERI
Pengertian Iman
Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan
meyakinkan dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi,
pengertian iman kepada Allah yaitu dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah Swt
itu benar-benar ada (Wujud) dengan segala sifat-sifatnya dan kesempurnaan-Nya,
kemudian pengakuan itu diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan
secara nyata yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
Seseorang dikatakan memiliki iman yang sempurna apabila orang tersebut bisa
memenuhi 3 unsur keimanan, yakni membenarkan atau meyakinkannya dengan hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan atau perbuatan.

Perbedaan Iman, islam, dan ihsan


Iman, Islam, dan Ihsan adalah pokok-pokok ajaran Islam. Trilogi Iman-Islam-
Ihsan disebut juga Akidah-Ibadah-Akhlak. Iman adalah percaya dengan cara
membenarkan sesuatu dalam hati, kemudian diucapkan oleh lisan, dan dikerjakan dengan
amal perbuatan. Iman tersebut meliputi enam perkara yang disebut dengan rukun iman. Di
antarany ada percaya kepada Allah, malaikat, hari akhir, kitab-kitab, nabi atau rasul. dan
takdir yang baik maupun buruk.
Adapun pengertian Islam berarti ketundukan (taslim), kepasrahan, menerima, tidak
menolak, tidak membantah, dan tidak membangkang. Artinya, penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah SWT. Lima poin penting yang membentuk kerangka Islam atau
biasa disebut dengan rukun Islam adalah bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali
Allah dan rasulNya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan
mengerjakan haji bila mampu.
Sedangkan pengertian ihsan adalah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah
SWT dengan dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah tersebut
dapat berupa berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun sesama
manusia.

Hubungan Iman, islam, dan ihsan


Menurut Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah, ihsan disebut sebagai hasil
akhir dari sebuah proses keimanan dan keislaman seseorang. Sebab itu, hubungan antara
iman, Islam, dan ihsan diibaratkan sebagai segitiga sama sisi. Segitiga tersebut tidak akan
terbentuk bila ketiga sisinya tidak saling terkait. Pengertian iman, Islam, dan ihsan juga
dapat disebut sebagai suatu bangunan bagi umat muslim. Iman menjadi pondasi diri, Islam
yang menjadi tiang-tiangnya, dan ihsan sebagai atapnya. Pondasi (iman) yang kuat akan
membantu bangunan (Islam dan ihsan) berdiri tegak dan kokoh.

Baca artikel detikedu, "Pengertian Iman, Islam, & Ihsan: Segitiga


Sama Sisi Umat Islam"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5793226/pe
ngertian-iman-islam--ihsan-segitiga-sama-sisi-umat-islam.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


Judul Elemen
5 : Berkomunikasi Dengan Pelanggan
RINGKASAN MATERI
Cabang cabang keimanan

Ibarat sebuah pohon, iman itu memiliki cabang-cabang. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw

bersabda: “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi

adalah perkataan 'La ilaha illallah' (tauhid), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri

(gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman." [HR. Bukhari, Muslim]

Diantara yang bisa kita pahami dari hadits tersebut adalah, bahwasanya cabang-cabang iman itu

amat banyak. Angka-angka dalam hadits tersebut bisa kita pahami - tentu saja - secara literal, namun

bisa juga kita pahami dengan makna "banyak". Wallahu a'lam. Hal lain yang bisa kita pahami dari

hadits diatas adalah, bahwa cabang-cabang iman itu bertingkat-tingkat. Ada yang tinggi dan ada

yang rendah.

Imam Al-Baihaqi, salah seorang terkemuka, mendaftar 77 cabang iman. Anda tinggal mencocokkan

apakah semuanya ada dalam diri Anda. Ataukah masih banyak yang belum melekat pada diri

Anda. Mari kita lihat apa sajakah ketujuh puluh tujuh cabang tersebut.

1. Iman kepada Allah Azza wa Jalla


2. Iman kepada para rasul Allah seluruhnya
3. Iman kepada para malaikat
4. Iman kepada Al-Qur’an dan segenap kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya
5. Iman bahwa qadar – yang baik ataupun yang buruk – adalah berasal dari Allah
6. Iman kepada Hari Akhir
7. Iman kepada Hari Berbangkit sesudah mati
8. Iman kepada Hari Dikumpulkannya Manusia sesudah mereka dibangkitkan dari kubur
9. Iman bahwa tempat kembalinya mukmin adalah Surga, dan bahwa tempat kembali orang kafir
adalah Neraka
10. Iman kepada wajibnya mencintai Allah
11. Iman kepada wajibnya takut kepada Allah
12. Iman kepada wajibnya berharap kepada Allah
RINGKASAN MATERI
13. Iman kepada wajibnya tawakkal kepada Allah
14. Iman kepada wajibnya mencintai Nabi saw
15. Iman kepada wajibnya mengagungkan dan memuliakan Nabi saw
16. Cinta kepada din, sehingga ia lebih suka terbebas dari Neraka daripada kafir
17. Menuntut ilmu, yakni ilmu syar’i
18. Menyebarkan ilmu, berdasarkan firman Allah : “Agar engkau menjelaskannya kepada
manusia dan tidak menyembunyikannya”
19. Mengagungkan Al-Qur’an, dengan cara mempelajari dan mengajarkannya, menjaga
hukum-hukumnya, mengetahui halal haramnya, memuliakan para ahli dan huffazh-nya,
serta takut pada ancaman-ancamannya.
20. Thaharah
21. Sholat lima waktu
22. Zakat
23. Puasa
24. I’tikaf
25. Haji
26. Jihad
27. Menyusun kekuatan fii sabilillah
28. Tegar di hadapan musuh, tidak lari dari medan peperangan.
29. Menunaikan khumus
30. Membebaskan budak dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
31. Menunaikan kaffarat wajib : kaffarat pembunuhan, kaffarat zhihar, kaffarat sumpah,
kaffarat bersetubuh di bulan Ramadhan ; demikian pula fidyah.
32. Menepati akad
33. Mensyukuri nikmat Allah
34. Menjaga lisan
35. Menunaikan amanah
36. Tidak melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap jiwa manusia
37. Menjaga kemaluan dan kehormatan diri
38. Menjaga diri dari mengambil harta orang lain secara bathil
39. Menjauhi makanan dan minuman yang haram, serta bersikap wara’ dalam masalah
tersebut
40. Menjauhi pakaian, perhiasan, dan perabotan yang diharamkan oleh Allah
41. Menjauhi permainan dan hal-hal sia-sia yang bertentangan dengan syariat Islam
42. Sederhana dalam penghidupan (nafkah) dan menjauhi harta yang tidak halal.
RINGKASAN MATERI
43. Sederhana dalam penghidupan (nafkah) dan menjauhi harta yang tidak halal
44. Tidak benci, iri, dan dengki
45. Tidak menyakiti atau mengganggu manusia
46. Ikhlas dalam beramal karena Allah semata, dan tidak riya’
47. Senang dan bahagia dengan kebaikan, sedih dan menyesal dengan keburukan
48. Segera bertaubat ketika berbuat dosa
49. Berkurban : hadyu, idul adh-ha, aqiqah
50. Menaati ulul amri
51. Berpegang teguh pada jamaah
52. Menghukumi diantara manusia dengan adil
53. Amar ma’ruf nahi munkar
54. Tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa
55. Malu
56. Berbakti kepada kedua orang tua
57. Menyambung kekerabatan (silaturrahim)
58. Berakhlaq mulia
59. Berlaku ihsan kepada para budak
60. Budak yang menunaikan kewajibannya terhadap majikannya.
61. Menunaikan kewajiban terhadap anak dan isteri
62. Mendekatkan diri kepada ahli din, mencintai mereka, dan menyebarkan salam diantara
mereka
63. Menjawab salam
64. Mengunjungi orang yang sakit
65. Mensholati mayit yang beragama Islam
66. Mendoakan orang yang bersin
67. Menjauhkan diri dari orang-orang kafir dan para pembuat kerusakan, serta bersikap tegas
terhadap mereka
68. Memuliakan tetangga
69. Memuliakan tamu
70. Menutupi kesalahan (dosa) orang lain
71. Sabar terhadap musibah ataupun kelezatan dan kesenangan
72. Zuhud dan tidak panjang angan-angan
73. Ghirah dan Kelemahlembutan
74. Berpaling dari perkara yang sia-sia
75. Berbuat yang terbaik
76. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
77. Mencintai sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia juga mencintainya untuk dirinya
sendiri, dan membenci sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia juga membencinya untuk
dirinya sendiri
RINGKASAN MATERI
Pentingnya keimanan dalam kehidupan sehari hari
Iman memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa iman kehidupan manusia
seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari. Orang yang tidak beriman hidupnya akan
kacau tidak terarah. Dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang hakiki. Untuk
memperbaiki kehidupan manusia yang centang perenang dan hanya menggunakan hukum
rimba, diturunkanlah oleh Allah aturan yang menjaga keutuhan manusia dan keberadaannya di
muka bumi. Dengan aturan yang diberikan oleh Allah itu manusia mengetahui bahwa
kehidupan itu mempunyai tujuan.
Ada akhir perjalanan kehidupan manusia di muka bumi. Semua amal perbuatan di dunia
akan dihadapkan dengan pengadilan ilahi. Siapa yang baik amal perbuatan di dunia maka dia
akan mendapat imbalan yang baik di akhirat. Siapa yang buruk amalnya di dunia imbalannya
adalah neraka. Agar manusia tidak terjerumus kepada kemaksiatan, perbuatan buruk maka
iman akan mengontrol kehidupan manusia. Iman itu adalah cahaya yang menerangi hati, jiwa
dan jantung manusia. Meteran hidup orang yang beriman selalu berada di daerah hijau. Jika dia
berada dalam zona merah, iman akan mengembalikannya ke daerah hijau. Itulah posisi iman
dalam kehidupan.
Sebagai seorang muslim patutnya kita memiliki keimanan yang tinggi, Rasulullah SAW
mengatakan iman itu naik turun dan para ulama mengatakan iman seseorang itu bertambah dan
berkurang, pada tabiatnya iman seseorang tidak selalu stabil, akan ada masanya iman tersebut
berada diposisi nyaman dan ada masanya iman seseorang berada diposisi jenuh sedangkan
seseorang membutuhkan iman setiap waktu. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan,
keimanan adalah pondasi yang menopang bangunan diatasnya. Kokoh tidaknya bangunan
tersebut tergantung pada kuat tidaknya pondasi tersebut, jika pondasi tersebut rapuh maka
bangunannya akan roboh.
RINGKASAN MATERI
Dasar dasar ilmu kalam
Ilmu kalam adalah salah satu pembahasan mengenai dasar-dasar dalam agama islam. Ilmu
kalam tentu menjadi hal yang cukup penting untuk dibahas bagi mereka yang ingin memperdalam
mengenai agama islam serta menjadi dasar untuk mengetahui perkembangan ilmu-ilmu islam.
Untuk kiranya perlu dibahas mengenai ilmu kalam dalam islam, agar tidak salah memahami dan
menjadi pijakan yang benar untuk mempelajari islam secara utuh dan menyeluruh.

Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan
sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang
tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu
pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat. Orang yang telah mempelajari dan membahas
tentang ilmu kalam bukan berarti ia sudah pasti kuat keimanannya. Karena keimanan seseorang
tentu akan turun dan naik, bergantung kepada dinamika dan kondisi diri. Hal ini sebagaimana ayat
Allah, dalam QS Al Isra : 36.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.”
Hal ini tentu menjadi alasan bahwa manusia harus mengetahui pengetahuan atau alasan
alasan mengenai keimanannya. Segala hal tentang apa yang di yakini, di amalkan, dan juga
dijalankan dalam hidup manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.

Mempelajari ilmu kalam yang berkaitan dengan dasar-dasar islam tentu saja akan
berhubungan pula dengan masalah-masalah rukun islam , rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab
Allah, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia, juga masalah
lainnya dalam ajaran islam.
RINGKASAN MATERI
Manfaat dan mempelajari ilmu kalam

Mempelajari ilmu pengetahuan tentu saja akan ada manfaatnya. Tidak ada ilmu yang sia-sia dan
tidak ada gunanya jia dipelajari dengan benar dan objektif. Berikut adalah manfaat mempelajari
ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan islam.

1. Memperkuat Dasar Pengetahuan tentang Islam

Dengan mempelajari ilmu kalam salah satu manfaatnya adalah kita dapat mengetahui
dasar-dasar ilmu atau ajaran islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah universal
ajarannya. Ilmu kalam tentu ilmu yang harus sesuai dengan realitas secara objektif. Untuk itu, tidak
perlu khawatir atau takut jika memang mampu dipertanggungjawabkan data-data yang disampaikan
mengenai permasalahan ketauhidan jika memang linier dengan Wahyu atau AL Quran. “Dan
sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah
menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.” (QS Al A’raf:52).

Dengan mempelajari ilmu kalam maka tidak akan tercampur atau menjadi tercampur
antara keimanan dan kesyirikan, karena kita telah mengetahui apa perbedaan antara seorang muslim
yang beriman dan kesyirikan dan kekafiran yang tidak meyakini hukum Allah. Hal ini sebagaimana
ayat berikut. “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’Am : 82).

Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut. Bahwa nantinya walaupun kita
mempelajari ilmu kalam tentu tetap membutuhkan data lewat wahyu Allah atau Al-Quran sebagai
informasi mutlak mengenai islam. Tanpa adanya wahyu Al Quran tentu manusia tidak akan dapat
menangkap data yang valid dan mutlak sebagai informasi langsung dari Allah SWT. “Dan
demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya
kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami
kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus. “ (QS Asy Syuara :52).
2. Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada
cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”  (QS Al Baqarah :
257). Dengan mempelajari ilmu kalam pula, sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas, tentu seseorang tidak mudah
melenceng dari ajaran agama. Hal ini sebagaimana Allah sebagai pelindungnya dan juga terdapat jelas perbdaan antara
perilaku kekafiran dan kemusyrikan. Tinggal manusia saja mau melaksanakannya atau tidak.

3. Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS Al Ahqaf : 13). Mempelajari ilmu
kalam dalam islam juga tentu membuat kita tetap istiqamah dalam jalan Allah, hal ini karena telah dipekrkuat dengan ilmu
islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu tidak akan mudah retak dibanding yang hanya
sekedar meyakini tanpa dasar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai