TERPADU
PROFIL
SURAT REKOMENDASI
SURAT KEPUTUSAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI TPS 3R GRIYA ASAGUNA TERPADU
STRUKTUR ORGANISASI TPS 3R GRIYA ASAGUNA TERPADU
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Maksud ................................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
D. Ruang Lingkup .................................................................................... 2
E. Peraturan – Peraturan Yang Terkait ...................................................... 2
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SOP
Lampiran 2. Peralatan Yang Digunakan
Lampiran 3. Gambar Sosialisai KSM TPS 3R GAT
Lampiran 4. Gambar Kegiatan
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari 24 kecamatan, merupakan salah satu Kabupaten
di wilayah Provinsi Jawa Timur. Disamping itu, Kabupaten Pasuruan juga salah satu daerah
yang menghasilkan sampah dengan total timbulan sampah pada tahun 2019 mencapai 63.00
ton/hari yang terdiri dari sampah rumah tangga, sampah sejenis dan sampah rumah tangga
(Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2019). Penyumbang sampah terbanyak di
Kabupaten Pasuruan salah satunya dari limbah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga.
Sampah adalah limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal dari
kegiatan pribadi atau badan yang terdiri dari bahan organik dan anorganik yang dapat terbakar
tetapi tidak termasuk buangan biologis/kotoran manusia dan sampah berbahaya dan beracun.
Sampah telah menjadi isu dalam rangka pembangunan di daerah, karena sampah belum ditangani
secara holistik. Saat ini pengelolaan sampah di Kabupaten Pasuruan ditangani oleh pemerintah
daerah dengan segala keterbatasan dalam sarana dan prasarana, belum digunakannya teknologi
yang tepat untuk pengolahan sampah serta mekanime pengelolaan sampah yang masih
konvensional membuat pengelolaan sampah belum dapat optimal dilaksanakan. Apabila hal ini
dibiarkan dapat berdampak kepada masalah lingkungan karena pengelolaan sampah yang tidak
baik menyebabkan sampah menjadi polutan bagi lingkungan dan untuk mengatasi hal tersebut
dibutuhkan optimalisasi pengelolaan sampah.
Berdasarkan tujuan inilah, maka pemerintah Kabupaten Pasuruan berupaya untuk
mengubah pola pikir masyarakat yang masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang sebagi
solusi pengurangan sampah. Pola pikir masyarakat diarahkan pada kegiatan pengolahan sampah
dengan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan 3R yaitu
reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), reduce (mengurangi penggunaan
barang yang menghasilkan sampah), dan recycle (mendaur ulang sampah), sedangkan kegiatan
penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan
pemprosesan akhir.
Disadari bahwa adanya peluang penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar di Kabupaten Pasuruan, maka
Griya Asaguna Terpadu (GAT) berencana mengolah sampah tersebut. GAT merupakan sebuah
organisasi yang sangat peduli dengan masyarakat terutama terkait permasalahan dalam bidang
sosial. Kegiatan Usaha Pengolahan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga direncanakan berada di lahan 2.000 m2 yang proses kegiatannya berlokasi di
Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan utama yang dilakukan
GAT adalah pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dengan
pemilahan sampah yang mempunyai nilai tambah ekonomi.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam
melaksanakan pengelolaan sampah yang dihasilkan secara mandiri sebagai upaya dalam
1
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian masyarakat
khususnya di Kabupaten Pasuruan.
B. MAKSUD
Maksud kegiatan adalah melakukan pemanfaatan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga dengan cara pemilahan sampah 3R dan penerapan prinsip sebagai
upaya dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Melakukan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
2. Melaksanakan upaya pengolahan sampah sehingga mempunyai nilai ekonomis
3. Memanfaatkan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang
dihasilkan dengan prinsip 3R.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pemilihan sampah 3R yang dilakukan oleh GAT, meliputi:
1. Penerimaan sampah
2. Pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang
mempunyai nilai tambah ekonomi
3. Pemanfaatan sampah meliputi :
a. Sampah organik diolah melalui proses pengomposan menjadi pupuk kompos,
didstribusikan ke masyarakat
b. Sampah plastik diolah melalui proses pirolisis untuk mendapatkan produk minyak
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, (jika ada) dijual ke pihak ke-3
c. Sampah kertas diolah (jika ada) dijual ke pihak ke-3
d. Sampah lainnya diolah (jika ada) dijual ke pihak ke-3
2
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A. LOKASI KEGIATAN
Usaha pengolahan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga oleh GAT akan
berada di area seluas 2.000 m 2 yang berlokasi di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten
Pasuruan. Kondisi lokasi kegiatan saat ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
3
Gambar 2.3. Kondisi di Dalam Lokasi Kegiatan
Peta lokasi Usaha Pengolahan Sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga oleh
GAT dapat dijelaskan pada gambar sebagai berik
4
\
5
Gambar 2.5 Foto Udara
6
B. RINCIAN PENGGUNAAN LAHAN
Rincian rencana penggunaan lahan kegiatan pengolahan sampah rumah tangga dan
sejenis sampah rumah tangga oleh GAT meliputi gudang, area pencacahan dan ruang fermentasi.
Secara rinci diuraikan pada tabel berikut ini
Layout Usaha Pengolahan Sampah Rumah Tangga Dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
oleh GAT seperti pada gambar berikut ini.
7
Gambar 2.6 Layout Kegiatan
8
C. SUMBER SAMPAH
Sumber sampah untuk usaha pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga oleh GAT adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga dan sampah yang berasal dari kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
9
E. MEKANISME PELAKSANAAN
Mekanisme pelaksanaa kegiatan pengolahan sampah domestik oleh Usaha Pengolahan
Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dijelaskan sebagai berikut.
Sumber Sampah
(Sampah Rumah Tangga dan Sejenis
Sampah Rumah Tangga)
Tempat Penyimpanan/Tempat
Pengumpulan
Pemilahan (3R)
Gambar 2.7 Mekanisme Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
10
F. PROSES PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS
SAMPAH RUMAH TANGGA
Proses pengolahan sampah rumah tangga yang dilaksanakan di Usaha Pengolahan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga berupa pemilahan sampah
dengan 3R yang dilakukan di lokasi gudang
Mekanisme kegiatan pemilahan sampah dengan 3R diuraikan sebagai berikut:
1. Sumber sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang
ditangani berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga dan sampah yang
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan komersial, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya
2. Sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dari sumber sampah
akan diangkut menuju lokasi kegiatan GAT menggunakan kendaraan pengangkut
3. Sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga kemudian dilakukan
pembongkaran di tempat penyimpanan
4. Pada lokasi tempat penyimpanan kemudian dilakukan pemilahan sampah berdasarkan
kelompok sampah organik (mudah terurai) serta anorganik (kertas, plastik, logam, dan
sampah lainnya)
5. Berdasarkan hasil pemilahan, kemudian dilakukan penanganan pada masing-masing
kelompok sampah, meliputi :
a. Sampah organik (mudah terurai) diolah melalui proses pengomposan menjadi
pupuk kompos. Pupuk kompos selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat
b. Sampah plastik diolah melalui proses pirolisis untuk mendapatkan produk
minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, (jika ada) dijual ke
pihak ke-3
c. Sampah kertas diolah (jika ada) dijual ke pihak ke-3
d. Sampah logam diolah (jika ada) dijual ke pihak ke-3
e. Sampah lainnya diolah (jika ada) dijual ke pihak ke-3
Kegiatan pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
pada Usaha Pengolahan Sampah oleh GAT dengan cara pemilahan sampah dengan 3R secara
komposting.
Komposting adalah proses pengendalian penguraian secara biologi dari bahan organik,
menjadi produk seperti humus yang dikenal sebagai kompos
Sampah yang akan digunakan dalam komposting adalah sampah organik mudah terurai
dari sampah rumah tangga dengan kapasitas produksi sebesar 13,2 ton/hari. Proses pengomposan
dapat menurunkan berat sampah organik hingga mencapai 60 %, sehingga berat kompos yang
dihasilkan adalah 5,3 ton/hari.
12
Proses pengomposan secara garis besar dapat dijelaskan pada bagan berikut ini.
Sampah Organik
(Mudah Terurai)
Pencacahan Sampah
(Ukuran 2-5 cm)
Penambahan Mikroorganisme
(EM4)
Pengadukan (Bolak-Balik)
Secara Merata
Pupuk Kompos
Untuk menangani lindi yang timbul dari proses pengomposan akan digunakan bahan
tertentu yang dapat menyerap lindi, sehingga tidak menimbulkan bau atau limbah ke
lingkungan.
13
Gambar 2.9 Contoh Proses Pencacahan Sampah Organik
14
Lampiran 1
SOP
TERPADU PROSEDUR
PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
1. Latar Belakang dan Tujuan
Standar Operasional Prosedur ini dibuat sebagai pedoman yang mengatur prosedur pemilahan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup standar operasional prosedur ini mencakup aktivitas sejak diterimanya sampah hingga pemilahan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
3. Tanggung Jawab
4. Definisi
2 Cek List
6. Alat
1. Timbangan
7. Prosedur Pelaksanaan
1. Terima sampah
2. Periksa atau ambil form data
3. Periksa atau ambil surat jalan dan catat
4. Pilah sampah
a. Sampah organik
1) Sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
b. Sampah anorganik
1) Sampak plastik
2) Sampah kertas
3) Sampah logam
4) Sampah campuran
5. Catat jumlah sampah yang telah dipilah
6. Angkut ke setiap unit penanganan
7. Laporkan apabila terjadi keadaan darurat
TERPADU PROSEDUR
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK
1. Latar Belakang dan Tujuan
Standar Operasional Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dan panduan dalam pembuatan kompos, sehingga dihasilkan
kompos yang berkualitas tinggi, aman bagi tanah dan tanaman serta tidak menyebabkan masalah bagi lingkungan.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup standar operasional prosedur mencakup aktivitas pengumpulan sampah rumah tangga dan sejenis sampah
rumah tangga hingga proses pengomposan sampah organik
3. Tanggung Jawab
Ketua KSM TPS 3R GAT
4. Definisi
Proses pengomposan adalah hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasi
berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab dan aerobik atau anaerobik
7. Prosedur Pelaksanaan
8. Kumpulkan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
9. Lakukan pencacahan menggunakan mesin pencacahan hingga berukuran 2 - 5 cm
10. Tambahkan mikroorganisme local berupa EM4 sebagai bioaktivator
11. Masukkan bahan formulasi dalam polybag (sampah rumah tangga dan mikroorganisme)
12. Aduk formulasi kompos
13. Simpan polybag di ruang kedap air dan serangga serta beri jarak antar polybag 10-20 cm
14. Simpan selama 2 minggu
15. Periksa kualitas fisik kompos seperti bau, tekstur dan warna kompos
TERPADU PROSEDUR
TEMPAT PENYIMPANAN
8. Latar Belakang dan Tujuan
Standar Operasional Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dan panduan dalam manajemen gudang
9. Ruang Lingkup
Ruang lingkup standar operasional prosedur ini mencakup aktivitas arus keluar masuk material atau barang dari
gudang/tempat penyimpanan
11. Definisi
Gudang adalah ruangan penyimpanan material/barang, pemilahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga, aktivitas pemisahan sampah sesuai dengan karakteristik
Gambar Kegiatan