Ada banyak cara dalam mencintai seseorang. Ada yang memilih untuk menunjukkannya dan ada juga yang memilih untuk mencintai dalam diam. Itulah yang kini dirasakan oleh Langit. Lelaki itu sudah lama memiliki perasaan kepada teman sekelasnya. Tetapi tak pernah sekali pun Langit terlihat berbincang berdua dengan Senjani. Langit lebih memilih diam, langit lebih suka memandanginya dari jauh. Diam-diam langit sering kali memandangi indah lekuk wajah Senjani. Indah mata Senjani tak mampu senja lawan. Terkadang ketika sedang memandangi wajah Senjani, Senjani balik menatap Langit yang membuat Langit langsung mengalihkan pandangannya. Hampir setiap hari mata mereka saling bertemu namun anehnya tidak ada satu kata pun yang terucap. Setiap hari Langit selalu berusaha terlihat tidak apa- apa ketika melihat Senjani akrab berbincang dengan temannya, Langit selalu berusaha tersenyum walau terkadang itu menyakiti hatinya. Namun yang terpenting bagi Langit adalah kebahagiaan Senjani walau bukan Langit alasan Senjani berbahagia. Langit tak tahu ingin sampai kapan akan menunggu Senjani yang jelas Langit saat menyukai Senjani. Pada jam istirahat sekolah Langit mendengar Senjani sudah punya pacar dari temannya. “Lo udah tau belom? si senjani udah punya pacar” ucap temannya. “Kalo ngomong yang bener” ucap Langit yang seakan tak percaya. Dan pada keesokan harinya ia melihat story instagram Senjani yang menampilkan ia sedang bersama seseorang di sebuah Cafe. Seketika hati Langit hancur berkeping-keping, ia tak pernah menyangka wajah semanis itu bisa memberikan luka yang teramat perih. Berhari-hari Langit tidak bisa tidur memikirkan Senjani yang kini sudah memiliki pacar. Rasa sakit itu yang membuat Langit bertekad ingin melupakan perasaannya kepada Senjani. Langit ingin mengikhlaskan Senjani yang yang kini sudah bahagia bersama pacarnya. “Pokoknya gw harus move on dari senjani” ujar Langit dengan penuh kekecewaan. Kini sedikit demi sedikit Langit mulai sudah biasa saja ketika melihat Senjani. Kini langit sudah sadar akan arti cinta yang sesungguhnya. Cinta tak perlu memiliki, karena ujung dari kasih sayang bukan kepemilikan, tapi keikhlasan. Dan tepat pada hari kelulusan sekolah Langit memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya. Mengungkapkan semua yang selama ini Langit pendam untuk Senjani. “Senjani, bisa kita ngobrol berdua? “ ucap langit dengan lembut. “Eh iya, mau ngomong apa memangnya? “ jawab senjani dengan heran. “Udah ikut aja” ucap langit sembari menarik tangan senjani. Setelah mengungkapkan isi hatinya pada hari kelulusan itu Langit tak pernah mencoba untuk menghubungi atau mencari tahu tentang kehidupan Senjani. Langit akan selalu indah seindah jingga tenggelam dimatamu. Langit selalu berdoa untuk kebahagiaan Senjani dimanapun dan bersama siapa pun. Pada akhirnya Langit dan Senjani melanjutkan perjalanannya sendiri-sendiri, mereka kembali pada garis takdirnya masing-masing. Kini Langit sadar bahwa Senjani dipertemukan Tuhan untuk sekadar singgah tidak untuk sungguh. Langit akan selalu mengenang Senjani sebagai seseorang yang pernah membuat Langit merasakan perasaan yang selama ini tak pernah Langit rasakan. Langit akan rindu dengan suara tawa senjani yang merdu dan senyum manisnya yang membuat langit candu. Langit berterima kasih kepada orang-orang yang selama ini telah menjadi saksi kisah langit dengan senjani. Terutama untuk ibu yang selalu ada ketika langitnya sedang sedu. Hadiah Kecil Dari Tuhan Oleh: Muhamad Aril