Anda di halaman 1dari 3

Jingga Tenggelam Di Matamu

Oleh: Muhamad Aril Fauzan Rijki


Ada banyak cara dalam mencintai seseorang. Ada yang memilih untuk
menunjukkannya dan ada juga yang memilih untuk mencintai dalam diam.
Itulah yang kini dirasakan oleh Langit. Lelaki itu sudah lama memiliki perasaan
kepada teman sekelasnya. Tetapi tak pernah sekali pun Langit terlihat
berbincang berdua dengan Senjani. Langit lebih memilih diam, langit lebih suka
memandanginya dari jauh. Diam-diam langit sering kali memandangi indah
lekuk wajah Senjani. Indah mata Senjani tak mampu senja lawan. Terkadang
ketika sedang memandangi wajah Senjani, Senjani balik menatap Langit yang
membuat Langit langsung mengalihkan pandangannya.
Hampir setiap hari mata mereka saling bertemu namun anehnya tidak ada
satu kata pun yang terucap. Setiap hari Langit selalu berusaha terlihat tidak apa-
apa ketika melihat Senjani akrab berbincang dengan temannya, Langit selalu
berusaha tersenyum walau terkadang itu menyakiti hatinya. Namun yang
terpenting bagi Langit adalah kebahagiaan Senjani walau bukan Langit alasan
Senjani berbahagia. Langit tak tahu ingin sampai kapan akan menunggu Senjani
yang jelas Langit saat menyukai Senjani.
Pada jam istirahat sekolah Langit mendengar Senjani sudah punya pacar dari
temannya.
“Lo udah tau belom? si senjani udah punya pacar” ucap temannya.
“Kalo ngomong yang bener” ucap Langit yang seakan tak percaya.
Dan pada keesokan harinya ia melihat story instagram Senjani yang
menampilkan ia sedang bersama seseorang di sebuah Cafe. Seketika hati Langit
hancur berkeping-keping, ia tak pernah menyangka wajah semanis itu bisa
memberikan luka yang teramat perih. Berhari-hari Langit tidak bisa tidur
memikirkan Senjani yang kini sudah memiliki pacar.
Rasa sakit itu yang membuat Langit bertekad ingin melupakan perasaannya
kepada Senjani. Langit ingin mengikhlaskan Senjani yang yang kini sudah
bahagia bersama pacarnya.
“Pokoknya gw harus move on dari senjani” ujar Langit dengan penuh
kekecewaan.
Kini sedikit demi sedikit Langit mulai sudah biasa saja ketika melihat
Senjani. Kini langit sudah sadar akan arti cinta yang sesungguhnya. Cinta tak
perlu memiliki, karena ujung dari kasih sayang bukan kepemilikan, tapi
keikhlasan. Dan tepat pada hari kelulusan sekolah Langit memberanikan diri
untuk mengungkapkan semuanya. Mengungkapkan semua yang selama ini
Langit pendam untuk Senjani.
“Senjani, bisa kita ngobrol berdua? “ ucap langit dengan lembut.
“Eh iya, mau ngomong apa memangnya? “ jawab senjani dengan heran.
“Udah ikut aja” ucap langit sembari menarik tangan senjani.
Setelah mengungkapkan isi hatinya pada hari kelulusan itu Langit tak pernah
mencoba untuk menghubungi atau mencari tahu tentang kehidupan Senjani.
Langit akan selalu indah seindah jingga tenggelam dimatamu. Langit selalu
berdoa untuk kebahagiaan Senjani dimanapun dan bersama siapa pun. Pada
akhirnya Langit dan Senjani melanjutkan perjalanannya sendiri-sendiri, mereka
kembali pada garis takdirnya masing-masing.
Kini Langit sadar bahwa Senjani dipertemukan Tuhan untuk sekadar singgah
tidak untuk sungguh. Langit akan selalu mengenang Senjani sebagai seseorang
yang pernah membuat Langit merasakan perasaan yang selama ini tak pernah
Langit rasakan. Langit akan rindu dengan suara tawa senjani yang merdu dan
senyum manisnya yang membuat langit candu. Langit berterima kasih kepada
orang-orang yang selama ini telah menjadi saksi kisah langit dengan senjani.
Terutama untuk ibu yang selalu ada ketika langitnya sedang sedu.
Hadiah Kecil Dari Tuhan
Oleh: Muhamad Aril

Anda mungkin juga menyukai