NIP. 196212151989032002 PEMAHAMAN MSDM DEFINISI MSDM ADALAH PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PENGARAHAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN - KEGIATAN, PENGADAAN, PENGEMBANGAN, PEMBERIAN KOMPENSASI, PENGINTEGRASIAN, PEMELIHARAAN DAN PELEPASAN SDM AGAR TERCAPAI BERBAGAI TUJUAN INDIVIDU, ORGANISASI, DAN MASYARAKAT ( FLIPO, 1989 ) MSDM adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan SDM dan organisasi ( French dalam Soekidjo,1991 )
MSDM adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsi untuk
memperoleh SDM yang terbaik lagi pelaksanaan tugas organisasi ( publik maupun privat ) dan bagaimana SDM yang terbaik dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. KONSEPSI TENTANG SDM
Pekerja dianggap sebagai barang dagangan.
Pekerja dianggap sebagai SDM Pekerja dianggap sebagai Mesin Pekerja dianggap sebagai Manusia Pekerja dianggap sebagai Partner PENDEKATAN SDM Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah-masalah. Untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya.
Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru
ditinjau dari segi waktunya. Ada tiga pendekatan diantaranya : 1. Pendekatan Mekanis 2. Pendekatan Paternalisme 3. Pendekatan Sistem Sosial. PENDEKATAN MEKANIS Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. PENDEKATAN PATERNALISME Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantunggan manajemen.
Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap
manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan. PENDEKATAN SISTEM SOSIAL Manajemen SDM atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kompleksitas kegiatan manajemen SDM, maka pemimpin perusahaan mulai mengarah pada pendekatan lain yaitu pendekatan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah tersebut selalu memperhitungkan faktor-faktor lingkungan. FUNGSI – FUNGSI MSDM
Fungsi Pokok MSDM
Fungsi Operasional MSDM
FUNGSI POKOK Perencanaan ( Planning )
Fungsi planning yaitu menyusun rancangan sekitar kebutuhan
SDM organisasi. Perencanaan SDM menyangkut penetapan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua program kerja dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi Pengorganisasian ( Staffing )
Fungsi staffing yaitu mendisain struktur organisasi yang
menggambarkan interkorelasi antar pekerjaan, antar personil, dan faktor – faktor fisik lainnya, yang kesemuanya dijadikan dasar untuk menempatkan orang-orang didalam struktur tersebut sesuai keahlian masing-masing Penggerakan ( directing )
Fungsi directing yaitu menggerakkan orang-orang untuk bekerja
dan berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya secara efektif dan efesien, menuju arah yang diinginkan organisasi.
Dalam implementasinya fungsi ini didukung oleh program
Fungsi controlling diarahkan untuk mengukur dan menilai sejauh
mana rencana dapat dilaksanakan dan tujuan dapat direalisasikan. Melalui fungsi ini manajer SDM dapat menentukan dimana tindakkan perbaikan dilakukan dan bagaimana cara terbaik untuk menyerpunakannya. FUNGSI OPERASIONAL MSDM Pengadaan tenaga kerja ( SDM ) Pengembangan tenaga kerja Penilaian tenaga kerja Pemberian kompensasi Pemeliharaan tenaga kerja Pemberhentian tenaga kerja PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENGELOLA MSDM Budaya organisasi merupakan nilai atau asumsi dasar yang membentuk pola pikir atau cara pandang kita dalam melihat sesuatu atau melakukan tindakkan. DAMPAK GEJALA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DAYA GUNA ORGANISASI DAN KEPUASAN INDIVIDU Budaya organisasi terhadap strategi, penerapan strategi baru yang kurang atau tidak sejalan dengan asumsi pertama yang biasanya dilandasi visi dan misi organisasi Kegagalan dalam mengadakan merger atau akuisis atau diversifikasi karena tidak sejalan dengan pola pikir, nilai, perilaku, dan lain-lain Kegagalan dalam melakukan keterpaduan teknologi baru yang teknologinya belum dapat diterima dalam budaya usaha atau belum dapat dicerna seperti seharusnya Konflik antar unit atau kelompok dalam organisasi disebabkan terjadinya perbedaan persepsi atau pelaksanaan nilai, perilaku, kebiasaan dan sebagainya. DAMPAK GEJALA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DAYA GUNA ORGANISASI DAN KEPUASAN INDIVIDU Pertemuan yang tidak berdaya guna dan / atau putusannya komunikasi yang disebabkan terjadinya salah pengertian, penghargaan dan nilai-nilai yang berbeda dan lain sebagainya. Kegagalan sosialisasi budaya organisasi dapat menyebabkan kegagalan koordinasi dn intergrasi kegiatan. Kegagalan ini dapat merupakan kegagalan dalam mensosialisasikan ide, prosedur kerja dan teknologi baru yang berbeda dari nilai-nilai dan tradisi yang ad dan sebagainya. Akibat budaya organisasi dapat juga mempengaruhi produktivitas disebabkan nilai atau kebiasaan kerja yang berbeda pemberian nilai atau imbalan terhadap personil yang lebih senior atau yang telah lama bekerja sebagai karyawan tetap tanpa memperhatikan produktivitas dan prestasi kerja akan menghambat dan menurunkan prestasi kerja individu karyawan produktif PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN Rasionalisme (Doktrin / Kebenaran) Sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal (rasio) Pengalaman (empiri) berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh oleh akal sehat Akal dapat menurunkan kebenaran bagi dirinya sendiri Yang inderawi (sensual) harus disikapi secara ragu-ragu, tidak pasti, relatif, dan berubah-ubah Akal tidak memerlukan pengalaman inderawi (sensual)
( Rene Descartes & Cogito Ergo Sum )
Empirisme ( Pengetahuan dari pengalaman )
Dunia merupakan keseluruhan sebab akibat
Perkembangan akal ditentukan oleh pengalaman empiris (sensual) Sumber pengetahuan adalah kebenaran nyata (empiris) Pengetahuan datang dari pengalaman (rasio pasif pada saat pertama pengetahuan didapatkan) Akal tidak melahirkan pengetahuan dari dirinya sendiri Mengajukan kritik terhadap pengetahuan yang tidak membawa kemajuan Awal digunakan prosedur ilmiah
( John Locke & David Hume)
Kritisisme ( Mengritik )
Menjembatani faham rasionalisme dan empirisme
Pengetahuan diperoleh berasal dari pengalaman (empiri) yang berupa impresi (kesan) kemudian diolah oleh akal Pengetahuan terdapat hubungan sebab akibat sebagai hasil pemikiran manusia Positivisme ( Positif )
Menolak metafisika( kenyataan dan
keberadaan ) dan teologi( bhs Yunani wacana) Ilmu pengetahuan harus nyata dan tidak boleh abstrak, bermanfaat dan diarahakan untuk mencapai kemajuan (suatu zaman yang diatur oleh cendekiawan dan industri) Menuju generalisasi fakta dengan bersandar pada pengetahuan nyata dan pandangan- pandangan ilmiah Membatasi diri pada hukum-hukum objektif (berbeda dengan empirisme yang mengakui hukum-hukum subjektif) Fenomenologi ( Fenomena ) Fenomena : gejala yang tampak; yang bercahaya Pengamatan bertujuan menemukan hakikat Menghubungkan kesadaran dengan objek (bersatunya subjek dengan objek penelitian) Untuk menemukan hakikat melalui 3 reduksi a)Reduksi fenomenologis : yang ada di balik penampakan b)Reduksi eidetis : mencari arti diantara tanda- tanda yang nampak c)Reduksi trasendental : mencari yang transenden bergerak dari sensual----logis----etis----trasenden FUNGSI ILMU PENGETAHUAN Menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol Penjelasan Deduktif Penjelasan Probalistik Penjelasan Fungsional dan Teologis Penjelasan Genetik Penjelasan Deduktif Penjelasan dengan cara berfikir untuk memahami suatu gejala dengan menarik kesimpulan secara logis dari premis-premis yang telah ditetapkan sebelumnya Penjelasan Probabilistik Penjelasan yang ditarik dari sejumlah kasus namun tidak pasti dan bersifat peluang, kemungkinan-kemungkinan terbesar / hampir dapat dipastikan Penjelasan Fungsional / Teologis Penjelasan dengan cara meletakkan unsur dalam hubungannya dengan sistem secara keseluruhan yanng mempunyai arah perkembangan tertentu Penjelasan Genetik Penjelasan yang mempergunakan faktor-faktor yang timbul sebelumnya untuk menjelaskan gejala yang muncul kemudian RAGAM PENELITIAN Penelitian itu bermacam – macam ragamnya, antara lain dilihat dari : Macam bidang ilmu Macam pembentukan ilmu Macam bentuk data Macam paradigma keilmuan yang dianut Macam strategi (esensi alamiah data, proses pengumpulan dan pengolahan data).
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Manajemen Sumber Daya Manusia Merupakan Bagian Dari Ilmu Manajemen Yang Memfokuskan Perhatiannya Pada Pengaturan Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Kegiatan Suatu Organisasi