Anda di halaman 1dari 244

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN

Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM


Seni dalam menyelesaikan sesuatu
melalui orang lain (Follet,1997)
Sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-
orang serta sumber daya organisasi
lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,
1997)
Seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan,
2005)
Ilmu dan seni merencanakan,mengorganisasikan,
menggerakkan dan mengawasi orang-orang untuk mencapai
tujuan tertentu melalui kegiatan orang. (George R. Terry)
Fungsi mencapai sesuatu melalui orang-orang ( Kontz dan
O’Donnel
Suatu proses hubungan seseorang dengan orang lainnya
(Brench C H)

3
Pengetahuan (Knowledge)
Keseluruhan dari fakta-fakta, nilai-nilai,, asas-asas dan
keterangan-keterangan yang diperoleh melalui, belajar,
penelaahan, ilham, intuisi dan pengalaman

Ilmu (Science)

Suatu kumpulan pengetahuan yang telah diorganisasikan secara


sistematis dan telah diuji kebenarannya melalui pengamatan atau
percobaan dengan cermat dan teliti
Ciri/syaratnya : Objek Materi
Punya Objek Pengenal Manusia, alam
Punya Metode
Objek Forma
Punya Sistematika
Titik pusat perhatian dari
Bersifat Umum (Universal) objek materi secara khusus
yg akan dapat membedakan
suatu ilmu dengan yang
Metode lainnya

Cara kerja atau alat dan prosedur untuk mengungkapkan


suatu objek sehingga memperoleh pengetahuan yang benar
Semua keterangan/fenomena dari objek yang meterinya
disusun urutannya secara teratur/runtut harmonis dan
terpadu dalam satu kesatuan

Universal

Konsep, teori, prinsif, tekniknya dapat dipakai dan


diterapkan pada setiap organanisasi kerja sama yang
memerlukannya
Ilmu Murni (Pure Science)

Ilmu Terapan (Applied Science)


(The Liang Gie)

Ilmu Murni (Pure Science)


Bersifat menciptakan teori-teori dasar yang merupakan tujuan
pokoknya, sementara kemungkinan pemanfaatannya dalam
kehidupan praktis merupakan persoalan kedua atau bahkan
dianggap berada di luar relevansi ilmu-ilmu jenis ini.c

Ilmu Terapan (Applied Science)

Berpusat pada relevansi teori-teori dasar tersebut dengan bidang


terapan tertentu.

Ilmu Murni (Pure Science)


Mendasari
Ilmu Terapan (Applied Science)
Sebagai suatu disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran yang
disandang dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi, yang harus
diuji dan dibuktikan berdasarkan fakta/data secara objektif akan
kebenaranya.
Oleh karena itu manajemen sebagai ilmu penting untuk
dikembangkan, agar didapatkan kebenaran ilmu.

Sebagai ilmu terapan, manajemen harus peduli dengan fungsi


sosialnya di masyarakat (Mempunyai kegunaan yang dapat dipakai
dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuannya).

Sebagai ilmu, manajemen merupakan objek studi


Ilmu manajemen akan dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan
daya lenting penyesuaiannya sebagai suatu keahlian , kemahiran
atau keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan manusia.

Sebagai suatu seni, manajemen merupakan suatu siasat dan


usaha tata kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi adalah usaha kerjasama manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen adalah upaya mengatur pelaksanaannya
atau dapat pula diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
terutama dari pimpinan dalam usaha untuk mencapai
tujuan melalui kegiatan orang lain.
Organisasi adalah alat untuk melaksanakan tujuan
yang telah ditetapkan atau ditentukan
Fisafat
Philein = cinta (hasrat, kemauan atau keinginan yang
besar, berkobar-kobar, sungguh-sungguh)
Sophia = kebijakan (kebenaran sejati atau kebenaran
yang sungguh-sungguh)

Filsafat = hasrat, kemauan, atau keinginan akan


kebenaran sejati

Filsafat (Moekijat)
Suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan
memberikan serangkaian prinsip-prinsip untukh memecahkan
probelema-problema yang ada berhubungan pencapaian tujuan
tertentu..
Filsafat Manajemen
Adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan
terhadap problem manajerial.

Faktor-faktor dalam Filsafat Manajemen :


1. Kepentingan umum
2. Tujuan usaha
3. Pimpinan pelaksana
4. Kebijakan
5. Fungsi
6. Faktor dasar
7. Struktur organisasi
8. Prosedur
9. Moral kerja
Tujuan Manajemen
Mengapa manajer perlu mengetahui Manajemen ? Maksudnya adalah agar
tujuan organisasi dapat dimengerti dan diterima oleh pegawai, dicamkan
sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Sifat-sifat tujuan :
1. Apa yang menjadi tujuan ditentukan terlebih dahulu titik akhirnya.
2. Tujuan harus dimengerti oleh mereka yang akan melaksanakannya
3. Tujuan harus dinyatakan baik tertulis maupun lisan
Hal lain : Tujuan manajemen organisasi
1. Dinyatakatan tertulis :
2. Dapat diukur 1. Tujuan jasa
3. Dapat menunjukkan waktu spesifik 2. Tujuan laba
4. Dapat dicapai. 3. Tujuan sosial
Tujuan organisasi :
1. Pembuatan keputusan
2. Meningkatkan efisiensi
3. Perwujudan konsistensi
4. Membuat penilaian kinerja
Sasaran Manajemen
Sasaran manajerial : adalah tujuan yang ingin dicapai yang mencakup skup
tertentu yang menunjukkan arah kemana usaha-usaha manajer dikerahkan.
Sasaran
1. Sasaran strategis untuk manajemen puncak
2. Sasaran taktis fungsional untuk manajemen menengah
3. Sasaran operasional untuk manajer bawah.
Maka sasaran dapat digambarkan :
Sasaran perusahaan : untuk memperoleh laba
Sasaran pekerja : tercapainya kepuasan ekonomis, sosial psikologis

Sasaran Manajemen :
1. Mencari laba
2. Kepentingan pekerja
3. Kepentingan masyarakat dan pembeli
4. Kepentingan stake holders.
Adanya penggunaan sumber daya organisasi,
baik sumber daya manusia, maupun faktor-
fakt or produksi lainnya. Sumber daya t ersebut
meliputi sumber daya manusia, sumber daya
alam, sumber daya keuangan, serta informasi
(Griffin,2002)
Adanya proses yang bertahap dari mulai
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengimplement asian, hingga pengendalian
dan pengawasan.
Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

15
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Informasi
Sumber Daya Fisik
Sumber Daya Keuangan
Sumber Daya Alam
dll
Efektif :
mengerjakan pekerjaan yang benar
atau tepat
Efisien :
mengerjakan pekerjaan dengan benar
atau tepat
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Pengarahan dan pengimplementasian
(Directing/Leading)
Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang
dan penentuan strategi dan taktik yang tepat
untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
Menetapkan tujuan dan target bisnis
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan
dan target bisnis tersebut
Menentukan sumber-sumber daya yang
diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan
dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan
organisasi
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan
dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian,
pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia
pada posisi yang paling tepat
proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
Memberikan t ugas dan penjelasan
rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
Planning
Organizing
Penentuan Tujuan dan
Penentuan Bagaimana
Bagaimana Cara
Penyusunan Organisasi dan
Pencapaian yang terbaik
Aktifitas dapat dilakukan

Controlling Leading
Monitoring dan Perbaikan Proses Memotivasi Anggota
Aktifitas yang sedang Organisasi agar Planning
berjalan agar Tujuan dapat dapat dijalankan
tercapai

Keterangan:
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen

Organizing
Planning &
decision
Sumber Daya Organisasi
making Tujuan Organisasi
 Sumber Daya Fisik/Alam
 Informasi Efektif
 Sumber Daya Manusia
Controlling

 Modal Efisien
Leading
Luther George James AF Koontz Nickels, Richard Ernest
Gullick Terry Stoner &O McHugh & W Griffin Dale
’Donnelly Mc Hugh

PLANNING

ORGANIZING

STAFFING STAFFING STAFFING


Actuat ing

Directing
Leading

Leading
DIRECTING DIRECTING DIRECTING

COORDINATING INNOVATING

REPORTING REPRESENTING

CONTROLLING
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Pemasaran
Manajemen Operasi/Produksi
Manajemen Keuangan
Manajemen Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk memperoleh sumber daya
manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama kita
dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran adalah
kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh
konsumen, dana bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan
Manajemen Produksi adalah
penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan st andar
yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik
produksi yang seefisien mungkin,
dari mulai pilihan lokasi produksi
hingga produk akhir yang dihasilkan
dalam proses produksi
Manajemen Keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan
secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha
memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap
mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
Untuk memastikan itu manajemen informasi
ber t ugas unt uk menyediakan seluruh informasi yang
terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi
int ernal maupun ekst ernal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradapt asi dengan perubahan yang t erjadi di
masyarakat
SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU MANAJEMEN
 Ternyata ilmu manajemen telah ada sej
ak ribuan tahun yang lalu. Contohnya :
Piramida di Mesir. Piramida ini tidak b
erhasil tanpa mengikuti tahapan-tahap
an tertentu yang telah disiapkan. Selain
piramida juga ada benteng raksasa, ma
kkah, menara pisa, dll. Semua bukti ters
ebut menunjukkan bahwa sesungguhny
a manajemen bukan merupakan ilmu ba
ru, bahkan dalam konsep yang paling t
randisional sekalipun, telah dikenal da
n dijalankan oleh orang-orang terdahul
u.
Robert Owen (1771-1858)
Seorang pembaru dan industrialis dari
Inggris, diantara tokoh pertama yang
menyatakan :
- Perlunya sumber daya manusia di
dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja.
- Peningkatan kondisi karyawan
(perumahan, jam kerja) dapat
meningkatkan hasil produk dan laba
Fokus : unsur pekerja CRITICAL
POINT dalam proses produksi shg
pekerja à VITAL MACHINES
Charles Babbage
 Charles Babbage (1792-1871)
 Seorang ahli matematika dari
Inggris . Dia yang pertama
kali berbicara mengenai :
 - Pentingnya efesien dalam
proses produksi
- Penerapan prinsip ilmiah
dalam proses kerja dapat
meningkatkan produktivitas,
menekan cost
 Ide kegiatan : pekerja dapat
dilatih keterampilan tertentu
dan bertanggung jawab
terhadap apa yang dikerjakan
Kelompok Manajemen Ilmiah memiliki pandangan
bahwa peningkatan produktifitas organisasi dapat
dicapai ketika produktifitas individu ditingkatkan.

Kelompok Manajemen Administrasi memiliki


pandangan bahwa perubahan produktifitas harus
dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah
organisasi
 1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
 2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
 3. Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat
 4. Adanya kedisiplinan
 5. Diberikannya pemberian kompensasi yang adil
 6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan yang tepat, akurat, dan
terpecaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akun
tansi
 7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan, dan pe
mbagian kerja.
 8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi ku
alitas kerja maupun waktu pengerjaan
 9. Kndisi pekerjaan perlu di standardisasi
 10. Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan
 11. Instruksi-intruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar
 12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberia
n insentif
Kegiatan
Operasi Perencanaan
Perusahaan

Pengorganis
asian
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Teknik Komersial Keamanan Pemberian
Perintah

Pengoordina
sian
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Keuangan Akuntansi Manajerial
Pengawasan
 Perspektif manajemen perilaku (behavorial
management perspective) menekankan pada
pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan
kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam
sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen
melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan
manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi
dapat berjalan dengan baik.
1. Teori Howthorne Studies
- Teori Perhatian (Attention Theory) : Pekerja akan
lebih produktif jika merasa diperhatikan
-Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance
Theory) Pekerja akan menunjukkan produktifitas
berdasarkan faktor penerimaan sosial
2. Teori Relasi Manusia
- Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
- Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
3. Teori Perilaku Kontemporer
- Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan
oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan
lan sebagainya
- Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
 Perspektif manajemen kuantitatif melakukan adopsi
matematika dalam menjalankan prinsip -prinsip
manajemen terdahulu sebagaimana misalnya telah
diperkenankan oleh Frederick W. Taylor dan
diterapkan dalam pengendalian bahan logistik militer
Amerika.
PERSPEKTIF MANAJEMEN PERSPEKTIF MANAJEMEN
SAINS OPERASI
 Perspektif manajemen  Perspektif ini merupakan
sains lebih menekankan salah satu bentuk aplikasi
pada penggunaan model manajemen sains yang
matematika pada dasarnya lebih memfokuskan
merupakan representasi kegiatan tertentu dalam
dari sebuah sistem. kegiatan manajemen secra
Sehingga perspektif ini operasional. Manajemen
mencoba menjelaskan ini sangat membantu agar
realitas dalam kegiatan dapat melakukan kegiatan
manajemen organisasi produksi secara lebih
melalui model. efektif dan efisien.
 Robert Blake, memperkenalkan konsep managerial grid b
ersama Jane Mouton, dimana konsep tersebut begitu p
opuler di tahun 1960-an
 Philip Crosby, merupakan konsultan manajemen bertara
f global yang memperkenalkan konsep bahwa “Kualitas a
dalah sesuatu yang bersifat bebas” (Quality is free)
 Fons Trompenaars, tokoh yang memperkenalkan konsep
diversity management.
PERAN DAN
FUNGSI
MANAJEMEN
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
Definisi
Manajemen
Apa yang dimaksud dengan
manajemen ?

Manajemen dapat diartikan sebagai bekerja


dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber
daya-sumber daya organisasi untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC
(Planning, OrganizingLeading, Controlling).
Prinsip-Prinsip
Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen adalah
dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti
dari keberhasilan sebuah manajemen.

Prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya


bersifat lentur.
Efisiens
i

Tiga prinsip pokok


manajemen Efektivitas
adalah

Rasional
dalam
mengambil
keputusan
Prinsip-Prinsip Umum Manajemen Menurut
Henry Fayol
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung
jawab (Authority and
responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of
command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity
of direction)
6. Mengutamakan kepentingan
organisasi
di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
Fungsi-Fungsi
Manajemen
Perencanaan
(Planning)

Pengorganisasian
(Organizing)

Pengarahan atau kepemimpinan


(Leading/Directing)

Pengawasan
(Controlling)
4 (empat) Tingkat Kemampuan Dasar Dalam Kegiatan
Perencanaan

Insight

Forsight

Studi eksploratif

Doorsight
What
?

When
?

Kita perlu membuat Who


rencana yang lebih ?
5W
terperinci lagi
+
dengan 1H Where
menggunakan ?
bantuan :

Why
?

How ?
Pengklasifikasian
Pengorganisasian dan
Pembagian Pekerjaan
1. Menentukan aktivitas kerja
yang perlu dikerjakan secara
spesifik untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Membagi tugas-tugas
tertentu menurut urutan
atau struktur yang masuk
akal.
3. Memberikan tugas tersebut
pada orang atau bagian
yang tepat.
4 (empat) Kemampuan yang
dibutuhkan
dalam
Masalah Kepemimpinan
1. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan
secara efektif dan penuh dengan rasa
tanggung jawab.
2. Kemampuan untuk memahami bahwa setiap
manusia memiliki berbagai pendorong motivasi
pada setiap waktu dan situasi yang berbeda.
3. Kemampuan untuk memberi inspirasi.
4. Kemampuan untuk menciptakan situasi yang
kondusif bagi peningkatan motivasi.
4(empat) Langkah Dasar
Dalam Pengawasan
1. Menentukan standar.
2. Memonitor kerja.
3. Membandingkan hasil kerja
dengan standar yang telah
dibuat untuk menentukan
adanya penyimpangan .
4. Bila terjadi
penyimpangan,manajer
harus menentukan
penyebabnya dan
memperbaikinya.
Terima Kasih
PERKEMBANGAN
TEORI MANAJEMEN

Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM


SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN
Periode waktu Aliran Manajemen Kontributor

1870 – 1930 Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor


Frank & Lilian Gilberth
Henry Gantt
Harrington Emerson
1900 – 1940 Teori Organisasi Klasik Henry Fayol
James D. Mooney
Mary Parker Follett
Haerbert Simon
Chester I. Banard
1930 – 1940 Hubungan Manusiawi Elton Mayo
Hugo Musternberg
Hawthorne Studies
Fritz Roethlisberger
1940 – sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow
Chris Argryis
Douglas McGregor
Edgar Schien
David McCleland
Robert Blake & Jane Mouton
Ernest Dale
Peter Drucker
Ahli operation resesarch / management
sciense
TEORI MANAJEMEN KLASIK
Dibagi atas 2 aliran :
1. Aliran Manajemen Ilmiah
2. Teori Organisasi Klasik
Manajemen Ilmiah
Metode Manajemen ilmiah diterapkan pada
macam-macam kegiatan organisasi terutama
dalam usaha peningkatan produktifitas.
Manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan
pendekatan rasional untuk pemecahan masalah
organisasi tetapi juga meletakkan dasar
profesionalisasi manajemen.
Kekurangan dari Manajemen ilmiah yaitu tidak
memuaskan kebutuhan sosial karyawan dan juga
mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan
kerja.
Kontributor dalam
Manajemen Ilmiah
Frederick W. Taylor memberikan 4 prinsip dasar
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen yaitu :
• Pengembangan metode-metode ilmiah dalam
manajemen agar metode yang paling baik untuk
pelaksanaan tiap pekerjaan dapat ditentukan
• Seleksi ilmiah untuk karyawan agar setiap karyawan
dapat diberi tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai
dengan kemampuan
• Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
• Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga
kerja
Teknik yang dikembangkan Taylor :
• Studi gerak dan waktu
• Pengawasan fungsional
• Sistem upah per potong diferensial
• Prinsip pengecualian
• Kartu instruksi
• Pembelian dengan spesifikasi
• Standardisasi pekerjaan, peralatan, serta tenaga
kerja
• Frank Gilberth menciptakan berbagai teknik
manajeman yang diilhami dari Taylor, dan sangat
tertarik terhadap masalah efisiansi terutama
untuk menemukan cara terbaik pengerjaan suatu
tugas.
• Lilian Gilberth tertarik pada aspek aspek manusia
dalam bekerja, seperti seleksi, penempatan, dan
latihan personalia. Bagi Lilian, manajemen ilmiah
mempunyai suatu tujuan akhir membantu para
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai
mahluk hidup.
Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan :
• Kerjasama yang saling menguntungkan antara
tenaga kerja dan manajemen
• Seleksi ilmiah tenaga kerja
• Sistem insentif (bonus) untuk merangsang
produktifitas
• Penggunaan instruksi kerja yang terperinci

kontribusi Gantt berupa penggunaan metode grafik


yang dikenal sebagai bagan Gantt
Harrington Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi :
1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staff yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat (sistem informasi dan
akuntansi)
7. Pemberian perintah
8. Adanya standar-standar / schedule ( metode dan waktu setiap kegiatan)
9. Kondisi yang distandardisasi
10. Operasi yang distandardisasi
11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar
12. Balas jasa yang efisiensi ( insentif )
TEORI ORGANISASI KLASIK
Henry Fayol mengemukakan teori dan teknik-teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan
organisasi yang kompleks. Fayol merinci manajemen
menjadi 5 unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian, dan
pengawasan.

James D. Mooney mendefinisikan organisasi sekelompok,


dua atau lebih orang yang bergabung untuk tujuan
tertentu. Untuk merancang organisasi perlu
diperhatikan 4 kaidah dasar, yaitu koordinasi, prinsip
skalar, prinsip fungsional, dan prinsip staff.
Mary Parker Follett memperkenalkan unsur unsur baru
tentang aspek-aspek hubungan manusiawi yang
dihubungkan dengan teori klasik. Dia menguraikan
suatu pola organisasi yang ideal dimana manajer
mencapai koordinasi melalui komunikasi yang
terkendali dengan para karyawan (integrasi).
Chester I. Banard memandang organisasi sebagai sistem
kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi utama
manajemen menurutnya ialah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia/neoklasik)
muncul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan
kerja. Aliran hubungan manusia menekankan
kebutuhan kebutuhan sosial usaha yang melengkapi
pendekatan klasik sebagai usaha peningkatan
produktifitas.

Kelemahan dari teori ini adalah tidak menggambarkan


konsep mahluk sosial secara lengkap sebagai individu
dalam tempatnya bekerja.
Hugo Munsternberg menerapkan peralatan psikologi
untuk membantu pencapaian produktifitas melalui 3
cara yaitu:
• Penemuan best possible person
• Penciptaan best possible work
• Penggunaan best possible effect untuk memotivasi
karyawan
Elton Mayo dalam risetnya menemukan bahwa perhatian
khusus ( seperti perasaan terpilih menjadi partisipan)
mempengaruhi usaha-usaha mereka dan kelompok
kerja informal (lingkungan sosial karyawan) memiliki
pengaruh besar pada produktifitas.
TEORI MANAJEMEN MODERN
Manajemen modern berkembang melalui dua
jalur yang berbeda.
• Perilaku organisasi (pengembangan dari aliran
hubungan manusiawi)
• Aliran kuantitatif (yang dibangun atas
manajemen ilmiah)
PERILAKU ORGANISASI
PRINSIP DASAR:
• Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat
• Manajemen harus sistematik
• Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
pendekatan menejer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi
• Pendekatan motivasional yang menghasilkan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisaai
sangat dibutuhkan
kontributor
• Abraham Maslow
• Douglas McGregor
• Frederick Herzberg
• Robert Blake and Jane Mouton
• Rensis Lickert
• Fred Fiedler
• Chris Argyris
• Edgar Schein
ALIRAN KUANTITATIF
Ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset
operasi dalam pemecahan masalah industri.
Prosedur riset operasi tersebut kemudian
diformalisasikan dan disebut aliran management
science.

Teknik Management Science digunakan dalam


kegiatan : penganggaran modal, manajemen
aliran kas, scheduling produksi, perencanaan
program SDM, penjagaan tingkat persediaan yang
optimal.
Langkah –langkah pendekatan management
science:
• Perumusan masalah
• Penyusunan model matematis
• Mendapatkan penyelesaian dari model
• Pengujian model dan hasil
• Pengawasan atas hasil
• Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
PENDEKATAN SISTEM
Bermaksud untuk memandang organisasi sebagai
suatu kesatuan (keseluruhan / bagian dari suatu
lingkup yang lebih luas).
Meliputi : sistem-sistem umum & khusus, analisis
tertutup (ciri dari teori klasik yang mengabaikan
pengaruh eksternal) dan terbuka
(memperhatikan faktor eksternal namun tidak
terhubung dengan konsep dan teknik manajemen
yang mengarah pada pencapaian tujuan)
PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan yang mengaplikasikan metode yang
sudah ada untuk penyelesaian masalah-masalah
manajemen. Dengan penggunaan pendekatan
kontingensi, penyelesaian masalah dapat menjadi
lebih efektif.

Pendekatan kontingensi berkembang di beberapa


bidang manajemen ( perancangan organisasi,
kepemimpinan, motivasi, perencanaan strategi
dan dinamika kelompok)
Jadiii...
Pendekatan Kontingensi muncul untuk
menjembatani batasan yang ada antara teori
dan praktek, pengombinasian antara
pendekatan klasik dan hubungan manusiawi.
Perkembangan Teori Manajemen Pada
Masa Mendatang
Kemungkinan arah perkembangan :
1. Dominan
2. Divergen
3. Konvergen
4. Sintesa
5. Proliferation
Waren Haynes & Joseph L. Massie
1. Aliran Akuntansi Manajerial
2. Aliran Ekonomi Manajerial
3. Aliran Thesis Organisasi
4. Aliran Hubungan Manusiawi
5. Aliran Kuantitatif
6. Aliran Teknik Industri
HAKEKAT MANAJEMEN
SEBAGAI TEORI
PENGGERAK
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
Actuating (penggerakan)adalah
kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan untuk menggerakan,
membimbing, mengatur segala
kegiatan yang telah diberi tugas
dalam melaksanakan suatu kegiatan
usaha organisasi.
· George R. Terry
Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara
sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan perencanaan dan pola organisasi.
· Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola
organisas yang telah ditetapkan.
· Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA
Kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka
dan dapat bekerja.
· Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA
Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses
pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian
rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
2. Mengembangkan kemampuan dan
keterampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja
yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf
5. Membuat organisasi berkembang lebih
dinamis
1. Mengembangkan rasa tanggung jawab
2. Pemberian komando
3. Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan
aktivitas bawahan langsung
4. Pemeliharaan moral dan disiplin
5. Komunikasi
6. Human Relation
7. Leadership
8. Pengembangan eksekutif
sebagai wadah atau tempat bekerja sama
sebagai proses kerjasama antara dua orang
atau lebih
adanya tugas atau kedudukan yang jelas
mempunyai tujuan tertentu
1. Manajer harus bekerja lebih produktif.
2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi,
komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi.
3. Manajer harus mempunyai tekat untuk
mencapai kemajuan dan peka terhadap
lingkungan
4. Manajer harus bersikap obyektif
1. Memberikan penjelasan kepada setiap orang yang ada dalam organisasi,
mengenai tujuan yang harus dicapai.
2. Setiap orang harus menyadari, memahami serta menerima dengan baik
tujuan tersebut.
3. Pimpinan menjelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh
organisasi dalam usaha pencapaian tujuan.
4. Setiap orang harus mengerti struktur organisasi.
5. Setiap orang harus menjalankan peranan apa yang diharapkan oleh
pimpinan organisasi dengan baik.
6. Menekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan.
7. Memperlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh
pengertian.
8. Memberikan penghargaan serta pujian kepada pegawai yang cakap dan
teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang mempu bekerja.
9. Meyakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi
tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.
1.Sumbangan individu terhadap tujuan organisasi
tergantung pada komunikasi antara yang
diarahkan dan yang mengarahkan.
2.Harmonisasi antara tujuan individu dengan
tujuan organisas.
3. Pengarahan harus efesien untuk mencapai
tujuan.
4.Kesatuan perintah.
5.Teknik pengarahan yang tepat
6. Komunikasi yang baik
7. Kemampuan memimpin yang baik
8. Supervisi langsung
9. Tarap pengertian yang tinggi
10. Informasi yang disampaikan secara langsung
11. Pemanfaatan organisasi tak formal
HAKEKAT MANAJEMEN
SEBAGAI TEORI
PENGGERAK (LANJUTAN)
LULU'UL BADRIYAH, SKM, MKM
Terdapat minimal 4 sumber daya yang dimiliki
organisasi / perusahaan :
• Finansial
• Fisik
• Manusia
• Kemampuan Teknologi dan Sistem

Aset organisasi paling penting  MANUSIA


HAKEKAT MANUSIA
• INDIVIDUAL  setiap manusia mampu menghayati diri sebagai individu
dan menginginkan diperlakukan sebagai individu; menyadari bahwa
masing-masing berbeda secara fisik dan psikis; dan menginginkan
kesamaan dalam harkat dan martabat untuk dihargai dan dihormati secara
wajar dan manusiawi
• SOSIALIS  setiap manusia memerlukan manusia lain. Manusia memiliki
hakekat sosialis (kebersamaan) berupa kecenderungan untuk berada
bersama pada satu tempat dan waktu yang sama dan saling berinteraksi
• MORALIS  manusia memiliki hakekat moralitas berupa kecenderungan
pada norma-norma dan niai-nilai yang memungkinkan hidup sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai manusia.
MANUSIA SEBAGAI SUMBER DAYA BAGI
ORGANISASI
ORGANISASI
• Statis  organisasi adalah wadah berhimpun sejumlah manusia karena
memiliki kepentingan yang sama
• Setiap organisasi memiliki struktur dan kecenderungan tidak berubah
yang terbentuk dari hasil pembagian dan pengelompokan tugas-tugas
yang sejenis menjadi unit-unit kerja yang terpisah-pisah
• Posisi, status atau jabatan setiap individu cenderung permanen dan
tidak setiap saat dapat diganti
ORGANISASI

• Dinamis  organisasi adalah proses Kerjasama sejumlah manusia


(dua orang atau lebih) untuk mencapai tujuan bersama.
• Kerjasama berlangsung secara berkelanjutan, sebagai rangkaian
kegiatan atau proses yang bisa jadi menjadi lebih efektif dan
efisien atau sebaliknya
• Interaksi antar manusia (formal dan informal) tidak pernah sama
dari waktu ke waktu
ORGANISASI
• MANUSIA  dua orang atau lebih yenga menghimpun diri dalam suatu wadah

• FILSAFAT  manusia menghimpun diri dengan hakekat kemanusiaannya, menjalani


kehidupan bersama dengan filsafat yang sama untuk mewujudkan kebersamaan

• PROSES  perwujudan interaksi antar manusia yang menghasilkan kerjasama yang


terus menerus dan tidak terhenti

• TUJUAN  merupakan kesamaan kepentingan baik dalam rangka mewujudkan


hakekat kemanusiaan maupun secara berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhannya
UNSUR ORGANISASI
1. MANUSIA Dua orang atau lebih:
 Pengendali (manajer)
 Yang dikendalikan (pekerja)
2. FILSAFAT  Dasar organisasi
 Norma-norma perilaku
3. PROSES Rangkaian kegiatan bersama (Kerjasama):
 Interaksi sosial formal (prosedur dan mekanisme kerja)
 Interaksi sosial informal (antar individu / pribadi)
 Berkelanjutan
4. TUJUAN Sesuatu yang hendak dicapai:
 Material / finansial
 Non material / non finansial
EKSISTENSI ORGANISASI BISNIS
APAKAH MANAJEMEN ???
• Manajemen merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
• Melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi dalam rangka
mencapai tujuan
• Manajemen adalah pencapai tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan
sebelumnya dengan bantuan pihak lain
• Esensi manajemen  proses pengintegrasian berbagai sumber daya dan
tugas untuk mencapai berbagai tujuan organisasi
SDM
• SDM adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut
juga personil, tenaga kerja, pekerja, atau karyawan)

• SDM adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam


mewujudkan eksistensinya

• SDM adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sbg modal (non
material / non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi
DEFINISI MANAJEMEN SDM
• Manajemen SDM adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan

• Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya

• MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.
HAL PENTING ….
• Hal yang diperhatikan adalah manajemen SDM adalah pendayagunaan penuh
SDM perusahaan sehingga para karyawan bekerja secara efektif dalam mencapai
tujuan perusahaan
• Empat hal penting berkaitan dengan MSDM:
• Penekanan yang lebih terhadap pengintegrasian kebijakan SDM dan
perencanaan bisnis
• Tanggungjawab pengelolaan SDM tidak lagi hanya terletak pada manajer SDM
tapi pada manajer lini senior
• Perubahan focus dari hubungan serikat pekerja dan manajemen dari
kolektivisme menjadi individualisme
• Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih onisiatif dimana manajer
berperan sebagai penggerak dan fasilitator
Fungsi Operasional MSDM

• Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia


merupakan basic (dasar) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan
efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan
5 Fungsi Operasional
• Fungsi Pengadaan, adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai
kebutuhan perusahaan (the right man in the right place)
• Fungsi Pengembangan, adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan masa kini maupun masa depan
• Fungsi Kompensasi, adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa
(output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah
adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut
• Fungsi Pengintegrasian, adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta
Kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana pengintegrasian
adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan
dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan
perusahaan
• Fungsi Pemeliharaan, adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta
hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Terminologi
MANAJEMEN PERSONALIA DAN MSDM
• Terminologi baru mengandung beberapa pokok:
• Menekankan perencanaan
• Implemantasi rencana
• Perhatian pada aspek manajerial
• Pendayagunaan orang sebagai sumber daya organisasi secara lebih baik
• MSDM merupakan terminologi modern yang mengemuka pada 1970-an dan diterima
luar pada 1989  Perhimpunan Amerika untuk Administrasi Personalia (Amarican
Society for Personnel Administration, ASPA) mengganti nama menjadi Perhimpunan
untuk Manajemen SDM (Society for Human Resource Management, SHRM)
Perubahan terminologi menimbulkan perubahan
pandangan pendekatan SDM sejak 1970-an …
• Karyawan dipandang sebagai investasi  jika dikelola dengan efektif  memberi
imbalan jangka panjang kepada organisasi dalam bentuk produktivitas yang besar

• Manajer menyusun berbagai kebijakan, program, dan praktik yang memuaskan


kebutuhan ekonomi dan kebutuhan emosional karyawan

• Manajer menciptakan lingkungan kerja dimana para karyawan dipacu untuk


mengembangkan dan menggunakan keahlian semaksimal mungkin

• Program dan praktik personalia diterapkan dengan tujuan menyeimbangkan kebutuhan


karyawan sekaligus tujuan organisasi
PARADIMA MSDM: model untuk menyusun
berbagai aktivitas MSDM
• Tujuan MSDM dan tipe aktivitas yang ditekankan dalam setiap model
memungkinkan perkembangan arah MSDM ke depan
• Paradigma MSDM:
1. Model Klerikal
2. Model Hukum
3. Model Finansial
4. Model Manajerial
5. Model Humanistik
6. Model Ilmu Perilaku
• Model Klerikal  membuat dan menyimpan laporan, data, catatan dan tugas
rutin
Implikasi  tidak adanya dorongan terhadap peran departemen SDM dalam
proses perencanaan strategis dan menyebabkan depart SDM tidak disertakan
dalam pembentukan kultur organisasi
• Model Hukum  depart SDM memperoleh kekuatannya dari keahlian di bidang
hukum. Berawal dari hubungan perburuhan (negosiasi kontrak, pengawasan,
kepatuhan)
Implikasi  bahwa model ini memposisikan departemen SDM sebagai penilai
aktif terhadap strategi yang terkait dengan hukum. Model ini memacu Depart
SDM lebih aktif mencermati hukum dan aspek etis kultur organisasi
• Model Finansial  terkait dengan semakin kuatnya dampak biaya SDM terhadap
perusahaan (terutama biaya kompensasi tidak langsung)

• Model ini semakin berkembang karena intensitas persaingan menuntut peningkatan


produktivitas

• Model ini menjadikan depart SDM terkait dalam proses anggaran dan analisis biaya dari
berbagai model kultur organisasi

• Model Manajerial  terdapat 2 versi, (1) manajer SDM memahami kerangka acuan kerja
manajer lini ynag berorientasi pada produktivitas. (2) manajer lini melaksanakan beberapa
fungsi SDM (recruitment s.d. pengembangan)

• Implikasi: Pembiatan keputusan strategis perusahaan salah satunya didominasi oleh


depart SDM
• Model Humanistik  depart SDM dibentuk untuk mengembangkan dan
membantu perkembangan nilai dan potensi SDM di dalam organisasi
Implikasi: model ini memampukan depart SDM mempertahankan strategi yang
akan mengembangkan karyawan yang potensial; proaktif dalam perencanaan
SDM dan bertanggung jawab pada pembentukan kultur kondusif yang
menghasilkan pertumbuhan dan kepuasan karyawan
• Model Ilmu Perilaku  menganggap bahwa ilmu perilaku seperti psikologi dan
perilaku organisasi merupakan basis aktivitas SDM. Prinsipnya, persoalan SDM
diselesaikan dengan pendekatan sains terhadap perilaku manusia
Model ini berperan dalam menyediakan data SWOT personalia, membantu
strategi yang memanfaatkan karyawan sesuai karakteristiknya dan berperan
membuat instrument pengukur kultur organisasi secara lebih akurat
PERGESERAN PARADIGMA MSDM
Faktor Paradigma Lama Paradigma Baru
Sasaran  Keuntungan  Kepuasan konsumen
 Produktivitas  Kualitas
 Individual  Team
Desain Pekerjaan  Efisien  Kualitas
 Produktivitas  Costomization
 Standar  Inovasi
Struktur  Sentralisasi  Desentralisasi
 Sedikit keterlibatan
manajer lini
 Persaingan
Komunikasi  Satu arah  Dua arah
 Top Down  Botton Up
 Fokus ke struktur  Fokus ke SDM
 Organisasi
Dasar Kompensasi Kinerja Individual Team atau Group
ORGANISASI DAN ELEMEN
ORGANISASI
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
Definisi Organisasi Menurut Para Ahli
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah pola hubungan di mana orang di bawah
arahan atasan mengejar tujuan bersama.

• James D. Mooney berpendapat bahwa setiap bentuk organisasi serikat adalah manusia
untuk mencapai tujuan bersama.

• Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

• Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sadar


dikoordinasikan sosial, dengan pembatasan relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Elemen-Elemen Organisasi
• Nilai dan Visi
Nilai dan visi yang dimaksud merupakan tujuan besar yang akan dicapai
nantinya. Jika pada organisasi tidak terdapat nilai dan visi maka organisasi
tersebut akan bermasalah/rusak,karena tidak mempunyai pemikiran kedepan.
• Misi
Misi adalah cara dan tujuan yang harus dicapai dalam waktu jangka pendek.
Jika tidak terdapat misi pada organisasi maka akan bingung apa yang akan
dikerjakan dalam organisasi tersebut.
• Aturan
Aturan dalam berorganisasi sangat diperlukan karena jika tidak ada aturan maka
akan terjadi konflik kepentingan karena tidak ada yang mengatur dalam
berorganisasi.
• Profesionalisme
Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam
bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya, jika tidak ada sikap
profesionalisme didalam berorganisasi maka hasilnya pun akan resah.
• Insentif
Jika tidak ada insentif akan lamban organisasi tersebut. Insentif yang dimaksud
adalah insentif kerja dalam organisasi.
• Sumber Daya
Sumber daya merupakan hal terpenting dalam berorganisasi karen sumber daya
yang dimaksud adalah manusia yang akan menjalankan suatu organisasi.
Sumber daya sangat diperlukan karena akan mengacu pada tujuan kerja yang
akan dilakukan kedepannya oleh organisasi tersebut, jika tidak ada sumber daya
makan akan frustasi.
• Rencana Kerja
Didalam suatu organisasi diperlukan rencana kerja untuk menjalan
visi dan misi dalam organiasi jika tidak ada rencana kerja maka akan
salah langkah.
• Partisipasi
Dalam setiap organisasi individu dapat berinteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik secara langsung atau tidak langsung
kepada organisasi yang mereka pilih. Untuk dapat berinteraksi
secara efektif setiap individu dapat berpartisipasi dalam organisasi
pihak terkait. Dengan berpartisipasi oleh setiap individu dapat lebih
mengetahui hal-hal apa yang harus dilakukan.
Elemen Menurut Keith Davis Menuruth
Keith Davis Menuruth ada tiga unsur penting partisipasi :
 Elemen pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sebenarnya
keterlibatan mental dan perasaan, bukan semata-mata atau hanya secara
fisik keterlibatan.
 Elemen kedua adalah kesediaan untuk memberikan apa pun kontribusi
untuk upaya untuk mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa ada rasa
menyenangkan, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
 Elemen ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur adalah fitur yang
menonjol dari rasa solid keanggotaan. Hal ini diakui sebagai anggota
artinya ada rasa “rasa belongingness”.
THANK YOU!
PROSES DAN
PRINSIP
MANAJEMEN
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
I. PENGENALAN DASAR MANAJEMEN

 Arti, batasan, fungsi, proses


 Unsur-unsur dan tujuan
 Ilmu, seni, prinsip-prinsip
 Jenis-jenis
 Kode etik
 Filsafat manajemen
 Perkembangan pikiran-pikiran manajemen
 Pendekatan-pendekatan
II. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
 Perencanaan (Planning)
 Arti, batasan

 aspek-aspek, sifat-sifat, langkah-langkah, jenis-jenis,


sasaran
 Kebaikan-kebaikan & keburukan-keburukan, syarat-
syarat
 Decision making

 Strategy & policy

 Pengorganisasian (organizing)
 Arti, batasan, unsur-unsur

 Proses, ciri-ciri, prinsip-prinsip

 Rentang kendali

 Macam-macam organisasi

 Wewenang & tanggung jawab

 Sentralisasi & desentralisasi


 Staffing
 Pengertian, Fungsi, Tujuan
 Proses
 Masalah-masalah, sumber-sumber tenaga kerja
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
 Directing & Leading
 Arti, batasan, fungsi, prinsip
 Fungsi
 Perilaku manusia
 Motivasi
 Kepemimpinan
 Komunikasi
 Human relation
 Controlling
 Arti, batasan, maksud
 Tujuan, prinsip, langkah
 Jenis-jenis, alat-alat, standard
 Syarat-syarat
SISTEM INFORMASI, PEMANTAUAN,
PENILAIAN
SERTA PENGAWASAN MANAJEMEN

 Sistem Informasi Manajemen


 Sistem Pemantauan dan Penilaian
Manajemen
 Sistem Pengawasan Manajemen
LINGKUNGAN ORGANISASI/BISNIS,
KONFLIK
DAN MANAJEMEN PERUBAHAN

 Lingkungan organisasi bisnis


 Konflik

 Manajemen Perubahan
Kata Dasar : to manage
Manajemen
Mengurus Melaksanaka
Mengatur n

Memperlakukan
Mengelola
Direksi, Pimpinan
Ketatalaksanaan
Tata Pimpinan
Pengelolaan
Managerial : Hal yang berhubungan dengan pengelolaan
Manageable : Dapat diatur/dikendalikan
MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI ILMU MANAJEMEN ??
KARENA MENYENTUH DAN MEMPENGARUHI KEHIDUPAN HAMPIR
SEMUA MANUSIA
 BISNIS

 PEMERINTAHAN

 KEMILITERAN

 KERUMAHSAKITAN

 PENDIDIKAN

 SDM, PRODUKSI, PEMASARAN, KEUANGAN

MANAJEMEN
 Menunjukkan cara ke arah pelaksanaan pekerjaan lebih baik
 Mengurangi hambatan-hambatan
 Memungkinkan mencapai tujuan
DEFINISI MANAJEMEN
GEORGE R. TERRY
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas yang terjadi dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM serta sumber-
sumber lain.

JAMES S STONER
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan

ERNEST DALE
Management is Getting Things DoneThrough Other People
Management is Decision Making

MARY PARKER FOLLET


Management adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain
ILMU MANAJEMEN :
Suatu kumpulan pengetahuan yang diistimatisasikan yang dikumpulkan
dan diterima sehubungan dengan pengertian tentang kebenaran-kebenaran
universal mengenai manajemen

Unsur-unsur Manajemen ( H. FAYOL )


Sebagai fungsi-fungsinya :
 Merencanakan
 Mengorganisasi
 Memimpin
 Mengkoordinasi
 Mengendalikan
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
 P.I.C
 POAC

 PLAN DO CHECK

 POSDCIRB – LUTHER GULICK


Harus memutuskan apa yang ingin dikerjakan
P Menetapkan tujuan; pendek, menengah, panjang
Memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

Menetapkan posisi-posisi yang perlu diisi serta tugas-tugas & tanggung jawab

O
Koordinasi

S Mendapatkan orang yang tepat untuk setiap pekerjaan

D Memperbaiki keterampilan pekerja

Menentukan sejauh mana pekerjaan telah dilaksanakan


C Sejauh mana kemajuan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Tindakan koreksi (bila perlu)

I Harus kreatif

R Mewakili organisasi kelompok luar; pemerintah, serikat pekerja, lembaga masy.


PROSES MANAJEMEN DALAM SELURUH KERANGKANYA
UNTUK MENCARI HASIL

Faktor-faktor Lingkungan

Sosial, Pemerintah, Pendidikan

Sumber- Filsafat Proses efektivitas Hasil-hasil


sumber Dasar Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen
(6 M)  Nilai-nilai  Planning  Pekerjaan  Individual
 Man  Keyakina  Organizing  Tempat  Kelompok
 Money n  Actuating  Waktu  Perusahaan
 Material  Sikap  Controlling  Metode  Masyarakat
 Machine yang
 Method tepat
 Market

Ekonomis Teknologis
• Top Management / Manajemen Puncak
 Bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi
 Menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya.
Contoh : Direktur Utama / Presiden Direktur

• Middle Management / Manajemen Menengah


 Mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijaksanaan organisasi
Contoh : Manajer Pabrik

• Lower Management / Manajemen Rendah / Supervisor


 Bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
 Hanya membawahi pekerja operasional
Contoh : Mandor, Pengawas Produksi

• Operator / Karyawan Operasi


KETERAMPILAN MANAJEMEN
MENURUT ROBERT L KALZ

LOWER MANAGEMENT MIDDLE TOP

KONSEPTUAL
KONSEPTUAL
KONSEPTUAL
MANUSIAWI
MANUSIAWI

MANUSIAWI
TEKNIK
TEKNIK
TEKNIK
• Keterampilan Teknik (Technical Skills)
Kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur, teknik suatu
bidang khusus; Ahli bedah, Teknik, Pemusik, Akuntan

• Keterampilan Manusiawi (Human Skills)


Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain
dan mendorong orang lain baik sebagai perorangan maupun kelompok

• Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)


Kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua
kepentingan dan kegiatan organisasi
 Melihat organisasi secara keseluruhan

 Memahami perubahan pada setiap bagian yang dapat


mempengaruhi organisasi
Pembagian Penugasan Diantara Jenis Pekerjaan
Pada Tiap Tingkatan Manajemen menurut Thomas A Mahoney,
Thomas H Jerdee, dan Stephen J Carroll

Pembagian
Lower Middle Top
Penugasan
 PERENCANA 15 % 18 % 28 %
 PENYELIDIK 8% 8% 6%
 KOORDINATO 5% 7% 8%
R
 EVALUATOR 2% 5% 8%
 PENGAWAS 51 % 36 % 22 %
 NEGOSIATOR 6% 8% 3%
 MULTI 6% 8% 5%
SPECIALIS
 GENERALIS 9% 10 % 20 %
o Para Dokter tanpa pengetahuan akan menjadi Dokter Dukun
o Dengan pengetahuan yang terorganisasi, mereka mempunyai
peluang yang jauh lebih baik untuk menyusun pemecahan yang
baik
o Forbes telah mengadakan penyelidikan terhadap perusahaan
bisnis Amerika; temuannya :
Perusahaan yang melaksanakan manajemen yang baik hampir
selalu berhasil
o Bank of America :
90 % dari kegagalan perusahaan disebabkan oleh kurangnya
kemampuan dan pengalaman dalam manajemen
o Ilmu menerangkan fenomena
Ciri-ciri pokok ilmu :
Pengetahuan telah ditemukan & sistematisasi melalui
penerapan metode ilmiah
Metode keilmuan :
 Penentuan fakta-fakta melalui observasi atas kejadian-
kejadian
TUJUAN MANAJER
Bekerja untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien

Mempunyai nilai sebagai pedoman untuk menerapkan prinsip-


prinsip manajemen

 Kalau prinsip dan teknik manajemen dapat


dikembangkan, dibuktikan dan diterapkan, efisiensi
manajerial pasti akan menjadi lebih baik
 Kurangnya pengertian tentang ; Konsep, prinsip,
teknik
Manajemen akan menyulitkan penganalisisan
pekerjaan manajerial dan pelatihan para manajer
Konsep : Batu bangunan dari teori dan prinsip
Suatu definisi yang jelas tentang suatu kata merupakan
tipe elementer dari konsep
• Prinsip
Kebenaran fundamental atau apa yang dipercaya sebagai kebenaran pada suatu
waktu tertentu, yang menerangkan hubungan antara dua / lebih kumpulan
variabel (independent & dependent)
• Teori
Pengelompokan yang sistematis dari prinsip-prinsip yang saling berhubungan

Tugasnya : mengikat menjadi satu pengetahun yang bermakna dan memberinya


suatu kerangka
• Efisiensi
Kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai
tujuan organisasi
• Efektivitas
Kemampuan untuk menentukan dan mencapai tujuan
• Ilmu
Kumpulan pengetahuan yang terorganisasi
• Seni
Kecakapan untuk mencapai hasil kongkrit yang diinginkan
Ilmu dan seni saling melengkapi
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
( HENRY FAYOL )
1. DIVISION OF WORK
2. AUTHORITY AND RESPONSIBILITY
3. DISCIPLINE
4. UNITY OF COMMAND
5. UNITY OF DIRECTION
6. SUBORDINATION OF INDIVIDUAL TO GENERAL
INTEREST
7. REMUNERATION
8. CENTRALIZATION
9. SCALAR CHAIN
10. ORDER
11. EQUITY
12. STABILITY OF TENURE
13. INISIATIVE
14. ESPRIT DE CORPS
Pelaksanaan Manajemen memerlukan pendekatan sistem

Pengertian sistem menurut Oxford English Dictionary


Adalah sekumpulan hal yang saling berhubungan atau saling
tergantung sehingga membentuk suatu kesatuan yang kompleks;
suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang telah
disusun dengan teratur menurut skema atau rencana tertentu.

Menurut The Random House Dictionary Of The English


Language
Sistem adalah suatu kumpulan fakta, prinsip, doktrin dll,
semacamnya dalam bidang khusus mengenai pengetahuan atau
pemikiran. Kumpulan itu tersusun rapi dan bersifat komprehensif.
KONSEP SISTEM
 Jumlah bagian-bagian harus dilihat secara
keseluruhan
 Sistem; terbuka : saling bertukar informasi, energi
(bukan dengan lingkungan)
Tertutup : tidak berinteraksi dengan lingkungan
 Harus memiliki batas yang memisahkannya dari
lingkungannya
 Lebih banyak input daripada output

 Harus ada feedback

 Memiliki beberapa subsistem

 Sistem terbuka dan sistem sosial, cenderung kepada


perluasan & diferensiasi yang meningkat
 Sistem terbuka dapat mencapai hasil yang diinginkan
PENDEKATAN SISTEM KEPADA MANAJEMEN
INPUT
- Manusia - Pegawai - Pemegang - Variabel luar
- Modal - Konsumen saham dan informasi
- Managerial - Pemasok - Pemerintahan - Kesempatan
- Teknologi (supplier) - Masyarakat - Pembatas
- Lain-lain

PROSES TRANSFORMASI MANAJERIAL


Perencanaan berorganisasi Pengisian jabatan memimpin Pengendalian
 Sifat  Sifat  Sifat  Faktor  Sistem &
MEMPERBARUI SISTEM

perencanaan organisasi penempatan manusia proses


 Kebijaksanaa  Pembagian tenaga  Motivasi pengendalian
dalam  Seleksi para
n strategi  Kepemimpinan  Teknik
departemen manajer
 Objektif  Komunikasi pengendalian
 Lini dan staf  Penilaian
 Berpremis  Desentralisasi terhadap para  Perencanaan
 Pengambilan  Keputusan manajer pengendalian
keputusan panitia dan  Perkembangan operasi
 Perencanaan kelompok organisasi dan  Pengendalian
efektif  Berorganisasi manajer prestasi
efektif

SISTEM KOMUNIKASI

OUTPUT
- Produksi - Kepuasan
- Pelaporan - Integrasi tujuan
- Laba - Lain

PENDEKATAN SISTEM KEPADA MANAJEMEN


POKOK-POKOK ETIKA KERJA
(GEORGE R. TERRY)
1. Hampir semua anggota masyarakat perlu bekerja agar masyarakat
dapat bertahan
2. Kelakuan kerja dicapai daripada pengalaman kerja di rumah, sekolah
dan masyarakat, ditambah dengan evaluasi individu yang bersangkutan
tentang pengalaman-pengalaman tersebut
3. Kerja memungkinkan seseorang untuk membiayai gaya kehidupannya
sendiri dan untuk memuaskan secara berhasil kebutuhan-kebutuhan
psikologis dan emosional.
4. Nilai-nilai kerja yang tepat membantu dalam hal menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi di dalam lembaga-
lembaga kita
5. Peranan kerja dalam kehidupan kita adalah sama penting dan memiliki
keberlakuan dewasa ini, seperti halnya pada masa yang lampau

Sebuah filsafat manajemen dapat dianggap sebagai suatu cara


pemikiran manajemen. Hal ini terdiri dari sikap, keyakinan dan
konsepsi-konsepsi seorang individu atau kelompok tentang
manajemen.
Filsafat Manajemen

 Yang berlaku selama pertengahan abad ke – 20


 Yang baru muncul selama bagian terakhir abad ke - 20
FILSAFAT MANAJEMEN YANG BERLAKU SELAMA PERTENGAHAN ABAD KE 20

MANAJER

1. Menetapkan tugas-tugas
2. Menentukan cara-cara terbaik
OTORITAS untuk melaksanakan masing- PENGAWASAN-
masing tugas PENGAWASAN
3. Menggariskan struktur organisasi
4. Mengusahakan agar pekerjaan
dilaksanakan

Aktivitas-aktivitas oleh para non Manajer

Pelaksanaan Pekerjaan
MANAJEMEN ADALAH :
 Berorientasi pada aktivitas-aktivitas
 Sebuah sistem otoritas dan perintah

Kepuasan pekerja dicapai daripada pelaksanaan


pekerjaan menurut petunjuk-petunjuk
FILSAFAT MANAJEMEN YANG BARU MUNCUL SELAMA BAGIAN TERAKHIR ABAD
KE - 20

MANAJER

1. Tujuan-tujuan yang ditetapkan sendiri oleh


masing-masing non manajer dan disetujui oleh
manajer.
OTORITAS 2. Non manajer menentukan cara untuk mencapai PENGAWASAN-
tujuan-tujuan PENGAWASAN
3. Non manajer memberikan sumbangsih kepada
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
organisasi
4. Kontrol-kontrol yang berorientasi pada hasil
yang digunakan untuk mengevaluasi hasil kerja

Hasil-hasil para non Manajer

Hasil Pekerjaan
MANAJEMEN ADALAH :
 Berorientasi pada hasil-hasil
 Sumber vital untuk mencapai hasil yang
ditetapkan semula

Kepuasan pekerja dicapai daripada motivasi


prestasi
TIMBULNYA PEMIKIRAN MANAJEMEN

 J.D MONEY
Pentingnya pengkomunikasian sasaran & rencana kepada para
pengikut
 A. SMALL

Administrasi sistematis & universalitas manajemen


 JAMES WATT & MATHEW ROBINSON

Mengembangkan penelitian pasar, prakiraan, perencanaan


produksi, tata arus kerja, standarisasi komponen produk, sistem
pengendalian
 ROBERT OWEN

Meningkatkan kondisi kerja karyawan, melatih karyawan,


membangun tempat tinggal karyawan.
 CHARLES BABBAGE

Menemukan mesin yang berbeda : kalkulator mekanis, mesin


analitis
 HENRY VARNUM POOR

Manajemen sebagai sistem dengan struktur organisasi yang jelas,


 FREDERIK WINSLOY TAYLOR
 Meningkatkan produktivitas melalui efisiensi, meningkatkan
bayaran bagi karyawan melalui metoda ilmiah, penciptaan
keharmonisan & kerjasama kelompok, menekankan penerapan
ilmu, Pengembangan karyawan, Pencapaian output yang
maksimum
 HENRY LAURENT GANTT
 Penyeleksian karyawan secara keilmuan
 Kerjasama harmonis buruh dan pimpinan
 Mengembangkan GANTT CHART
 FRANK & LILIAN GILBRETH
 Aspek manusia dari pekerjaan
 Pemahaman kepribadian & kebutuhan karyawan
 HENRY FAYOL
Merumuskan 14 prinsip manajemen
 HUGO MUNSTERBERG
Aplikasi psikologi dalam industri & manajemen
 WALTER DILL SCOTT
Aplikasi psikologi dalam periklanan, pemasaran, personalia
 B. SEEBOHM ROUNTREE
Teknik personalia dalam perusahaan
 MAX WEBER
Teori birokrasi
 VILFREDO PARETO
Pendekatan sistem sosial dalam organisasi dan manajemen
 ELTON MAYO & FJ. ROETHLIS BERGER
Penelitian pengaruh sikap sosial & hubungan kelompok kerja atas prestasi
 CHESTER BARNARD
Pendekatan sistem sosial komprehensif terhadap pengelolaan
Manajemen sebagai :
 Ilmu (science), harus memiliki kerangka dasar
keilmuan yang kokoh kuat :
Badan pengetahuan secara sistematis diciptakan
melalui metode ilmiah : Mengobservasi kejadian,
menjelaskan dan memformulasi peristiwa,
mengemukakan pernyataan berdasarkan
penjelasan untuk meramalkan apa yang akan
terjadi dan membuktikan ramalan berdasarkan
penelitian yang sistematis dan terkendali.
 Seni. Manajemen dipraktikan berdasarkan
keterampilan yang diterapkan untuk mencapai
sesuatu hasil yang diinginkan
 Profesi. Mencakup keanggotaan dari mereka yang
memiliki pengetahuan khusus, diakui dan diatur
oleh kode etik.
BEBERAPA PENDEKATAN TERHADAP MANAJEMEN

1. Empirical/ case approach pendekatan empiris/kasus


Studi tentang keberhasilan & kesalahan para manajer dalam
kasus-kasus individual & upaya mereka menanggulangi berbagai
masalah kasus, para mahasiswa & praktisi paling tidak akan
mengetahui cara mengelola yang efektif dalam situasi yang
serupa
2. Interpersonal Behaviour Approach (Pendekatan Perilaku
antara Pribadi)
Aliran ini memusatkan perhatian pada aspek manusia dari
manajemen dan pada keyakinan, apabila orang-orang bekerja
sama untuk mencapai sasaran, mereka seyogyanya memahami
sesama manusia.
Individual – motivasi – kepemimpinan (psikologi individual)
3. Group Behaviour Approach (Pendekatan Perilaku Kelompok)
Perhatian pada perilaku orang-orang dalam kelompok –
pendekatan sosiologi-psikologi sosial.
.
4. Cooperative Social System (Pendekatan Sistem Sosial Kooperatif)
Sistem sosial sebagai interaksi gagasan kekuatan keinginan dan
pemikiran secara kooperatif antara dua orang/lebih.
Kerjasama yang terorganisasi secara baik
5. Sociotechnical System Approach (pendekatan sistem sosioteknis)
Memandang sistem sosioal dan sistem teknik harus diharmoniskan
apabila kedua sistem dalam keadaan tidak rukun
6. Decision Theory Approach (pendekatan teori keputusan)
Memperhatikan proses pengambilan keputusan pada orang-orang/
kelompok pengambil keputusan yang terorganisasi dan pada analisis
proses keputusan.
7. System Approach (Pendekatan sistem)
Memandang sistem sebagai seperangkat hal yang saling berkaitan /
tergantung sehingga membentuk kesatuan yang kompleks
8. Pendekatan Matematis /Ilmu Manajemen
Apabila pengelolaan, pengorganisasian, perencanaan atau pengambilan
keputusan merupakan proses logis, hal itu dapat diungkapkan dalam
simbol dan hubungan matematis.
9. Pendekatan Kontingensi / Situasional
Hal-hal yang dilakukan para manajer dalam praktek
bergantung pada keadaan tertentu.
10. Pendekatan Peran-peran Manajerial
Untuk mengamati apa yang sebetulnya dilakukan oleh
para manajer.
11. Pendekatan Operasional
Mengumpulkan pengetahuan yang berkaitan dalam bidang
manajemen sambil menghubungkannya dengan pekerjaan
manajerial yakni apa yang dilakukan oleh para manajer.
ORGANISASI DAN
MANAJEMEN
BIROKRASI
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM

1
Pengertian Organisasi
• Sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur
dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian
tujuan tertentu. (Griffin,2002)

• Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki


tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan
tujuannya tersebut melalui kerjasama.
(Ernie&Kurniawan,2005)

2
• Ada sekumpulan orang / manusia
• Ada interaksi dan kerjasama
• Ada tujuan yang hendak dicapai

3
Tinjauan Organisasi

• Sebagai wadah, • Sebagai proses,


dimana kegiatan dimana terjadi
manajemen di interaksi antar orang-
jalankan; orang yang menjadi
– Bersifat statis; anggota organisasi
yang bersangkutan;
– Hubungan formil dan
in/non-formil;
Jenis-jenis Organisasi
• Organisasi Profit
– Perusahaan Besar
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Ritel, dll
– Perusahaan Kecil
– Koperasi
– Perusahaan Multinasional
– dll
• Organisasi Non Profit/Nirlaba
– Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota
– Lembaga Pendidikan
– Yayasan Sosial,
– dll

5
Tipe organsisasi
1. Pure-profit organisation
2. Quasi-profit organisation
3. Quasi-nonprofit organisation
4. Pure-nonprofit organisation
Pure-profit organisation
• Bertujuan untuk menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud utama
untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya
sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik
• Sumber pendanaan: investor, kreditor
Quasi-profit organisation

• Bertujuan menyediakan barang dan/atau


jasa dengan maksud untuk meperoleh laba
dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya
sebagaimana yang dikehendaki para
pemilik

• Sumber pendanaan: investor swasta,


investor pemerintah, kreditor, anggota
Quasi-nonprofit organisation

• Bertujuan menyediakan atau menjual


barang dan/atau jasa dengan maksud
untuk melayani masyarakat dan
memperoleh keuntungan (surplus).

• Sumber pendanaan: investor pemerintah,


investor swasta, dan kreditor
Pure-nonprofit organisation

• Bertujuan menyediakan atau menjual


barang dan/atau jasa dengan maksud
untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

• Sumber pendanaan: pajak, retribusi, utang,


obligasi, laba BUMN/BUMD, penjualan
aset negara
Batasan
• Dalam praktek sering menemui kesulitan
untuk memberikan batasan yang tegas antara
– Pure-profit dan quasi-profit organisation
– Quasi-nonproift dan pure-nonprofit organisation
• Sehingga sering hanya dibedakan:
– Profit organisation
– Nonprofit organisation
Azas- 2 Orgaisasi
• Azas koordinasi
– Agar berjalan dg lancar maka perlu
• Authority
• Mutual service
• Doktrin
• Azas hierarkhi
– Agar berjalan dg lancara maka perlu:
• Leadership
• Delegasi kekuasaan
• Penentuan serta pembatasa tugas (James D. Money, The
Principles of Organization.
Azas- 2 Orgaisasi
• Kesatuan Komando (Unity of command)
– Moto “no man can serve two bosses”
– (tdk seorangpun dpt melayani dua atasansekaligus).
• Rentang Kendali (Span of control)
– Jumlah bawahan yang mampu dikoordinir 5 s/d 8 orang yg dpt diawasi langsung oleh
pimpinan V.A. Graicuma, Relationship in Organization.
– Ruang lingkup tergantung pada beberapa faktor:
a. Perencanaan
b. Jalinan hub di antara orang-2 & pekerjaan yg hrs dikendalikan
c. Kualitas pekerjaan d. Corak pekerjaan e.Tradisi
• Azas Perkecualian (Exception principle)
– Keputusan yg rutin didelegir pd bawahan
• Azas Skalar (Scalar principle)
– Keumuman hierarki yg hormat-menghormati
Koodinasi Orgaisasi yang baik
• Bentuk organisasi di sederhanakan (simplifikasi) supaya fertikal
sependek mungkin;
• Kalau tdk sangat perlu jangan mengadakan bagian baru, ttp lebih
memadatkan bagian-2 yg sdh ada;
• Menyelaraskan antara rencana kerja dg tujuan;
• Prosedur dan metode kerja diatur ygrapi;
• Perlu pengaturan komuikasi vertikal dan horizontal yg
disederhanakan;
• Adanya kehendak untuk koordinasi;
• Dipupuk rasa solidaritas;
• Pengawasan dilakukan secara efektif;
William Newman, Administrative Action, Prentice Hall1951.
Sumber Daya Organisasi
• Sumber Daya Manusia
• Sumber Daya Informasi
• Sumber Daya Fisik
• Sumber Daya Keuangan
• Sumber DayaAlam

15
Dalam Kerangka Pencapaian Tujuan

• memanfaatkan sumber daya organisasi, baik sumber


daya manusia, maupun faktor-faktor produksi
lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya
manusia, sumber daya alam, sumber daya
keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
• melakukan proses yang bertahap dari mulai
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengimplementasian, hingga pengendalian dan
pengawasan.
• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

16
Pengertian Efektif dan Efisien
(Drucker)
Efektif :
• mengerjakan pekerjaan yang benar atau
tepat
Efisien :
• mengerjakan pekerjaan dengan benar atau
tepat

17
Fungsi Pengorganisasian
• proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi

18
Kegiatan dalam Fungsi
Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan
adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada
posisi yang paling tepat

19
KONSEPBIROKRASI
Apa itu birokrasi ?
• Birokrasi berasal dari kata bureaucracy
(bahasa Inggris bureau + cracy), diartikan
sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai
komando dengan bentuk piramida, dimana
lebih banyak orang berada ditingkat bawah
dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada
instansi yang sifatnya administratif maupun
militer.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Birokrasi didefinisikan sebagai :


• Sistem Pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai
pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan
jenjang jabatan.
• Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba
lamban, serta menurut tata aturan (adat dan
sebagainya) yang banyak liku-likunya dan
sebagainya.
Menurut Max Weber (1864-1920)

• Birokrasi mendasarkan diri pada hubungan


antara kewenangan menempatkan dan
mengangkat pegawai bawahan dengan
menentukan tugas dan kewajibannya dimana
perintah dilakukan secara tertulis; ada
pengaturan mengenai hubungan
kewenangan; dan promosi kepegawaian
didasarkan pada aturan2 tertentu.
Karakteristik Birokrasi
• Dennis H. Wrong, mengungkapkan bahwa
setiap organisasi birokratik mempunyai ciri
struktural utama sebagai berikut;
1. Pembagian tugas
2. Hierarki otorita (setiap tingkatanmempunyai

tugas dan wewenang)


3. Pengaturan dan ketentuan yang terperinci
4. Hubungan impersonal (netral/tdk bersifat

hubungan pribadi) diantara pekerja.


6 Ciri Menurut Max Weber
1.Terdapat prinsip yg pasti dan wilayah yurisdiksi resmi,
yg pada umumnya diatur dg hukum atau peraturan2
administrasi
2.Terdapat prisip hierarki dan tingkat otorita ygmengatur
sistem
3.Manajemen didasarkan pada dokumen2 yg dipelihara
dalam bentuk aslinya.
4.Terdapat spesialisasi dan pengembangan pekerja
melalui latihan keahlian.
5.Aktivitas organisasi menuntut kapasitas pekerja secara
penuh.
6. Berlakunya aturan2 umum mengenai manajemen.
Ciri-ciri manajemen di dlm birokrasi
• Pada rantai komando ini setiap posisi serta
tanggung jawab kerjanya dideskripsikan
dengan jelas dalam organigram. Organisasi ini
pun memiliki aturan dan prosedur ketat
sehingga cenderung kurang fleksibel.
• Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak
formulir yang harus dilengkapi dan
pendelegasian wewenang harus dilakukan
sesuai dengan hierarki kekuasaan.
Kesimpulan Ciri2 Birokrasi
• Adanya pembagian kerja yang jelas : Setiap tugas
yang dilaksanakan oleh pekerja secara formal di
buat dan dikenal sebagai tugas pokok : Spesialisasi
• Adanya hirarki Posisi : setiap posisi bawahan di
kontrol dan di awasi oleh atasan; RantaiPerintah.
• Aturan Formal dan Regulasi : mengaturperilaku
pekerja secara samarata.
• Menjamin kelangsungan dan stabilitas lingkungan
kerja.
• Hubungan yang Impersonal : Para manejer tidak
berkepentingan urusan personal karyawan. tidak ada
ikatan emotional antara atasan dan bawahan.
menjamin kejelasan posisi.
• Sepenuhnya memperkerjakan karyawan berdasar
kompetensi tehnikal : kamu memperoleh kerjaan
karena memang kau bisa mengerjakan pekerjaan itu,
bukan karena orang yang kau tahu. kriteria seleksi
ketat. tak ada pengankatan dan pemberhentian secara
suka-suka.
Definisi Birokrasi Ini Mengalami Revisi, dimana
birokrasi selanjutnya didefinisikan sebagai
• Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat,
dan
• Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh
pegawai.
• Berdasarkan definisi tersebut, pegawai atau
karyawan dari birokrasi diperoleh dari
penunjukan atau ditunjuk (appointed) dan
bukan dipilih (elected).
Pengantar Kepemimpinan

Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Arti kepemimpinan:
Suatu seni/proses mempengaruhi
sekelompok orang, shg mereka mau bekerja
dg sungguh2 utk meraih tujuan kelompok
Kemampuan utk mengajak orang lain
mencapai tujuan yg sudah ditentukan dg
penuh semangat
Kegiatan utk mempengaruhi orang2 agar
bekerja dg ikhlas utk mencapai tujuan
bersama
PEMIMPIN & MANAJER
Natural leader = seseorang yg terutama dg
menggunakan nalurinya, sikapnya, kemampuannya
& ciri2 kepribadiannya dpt menciptakan keadaan shg
orang lain yg dipimpinnya dpt saling bekerjasama
utk mencapaitujuan
Management leader = seseorang dgkedudukannya
sbg pemimpin terutama dg melaksanakan tugas
berdasarkan prinsip dasar manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan &
pengendalian shg dpt menciptakan keadaan orang
lain yg dipimpinnya saling bekerjasama utk
mencapai tujuan
Manajer = orang yg bertugas
mengkoordinasikan orang2 ygbekerjasama utk
mencapai tujuan dg melaksanakan fungsi
manajemen
Pemimpin = orang yg mampu/pandai
mempengaruhi & menggerakkan orang lain utk
mencapai tujuan tertentu
Keahlian yang dibutuhkan
a) Keahlian Personal
 Kepemimpinan
 Komunikasi yang baik
 Negosiasi
 Mendengarkan
 Membangun tim
Keahlian yang dibutuhkan
b) Keahlian Teknis
 Manajer proyek harus punya pengetahuan luas
mencakup hal-hal teknis, meski tidak spesifik
menguasai hal teknis tersebut.
 Detail teknis diserahkan kepada level manajer
dibawahnya, seperti manajer pemrograman,
infrastruktur, dsb.
Keahlian yang dibutuhkan
Keahlian Teknis
 Manajemen konfigurasi
 Manajemen data
 Manajemen informasi
 Strategi dan perencanaan sumberdaya informasi
 Keamanan jaringan dan sistem informasi
 Arsitektur teknologi informasi
 Penilaian (assessment)
 Desain infrastruktur
 Integrasi sistem
 Siklus hidup sistem
 Pemahaman teknologi
Keahlian yang dibutuhkan
Keahlian Manajemen
 Perencanaan, inisiasi, dan organisasi proyek
 Perekrutan staff dan mempertahankan mereka yang terbaik
 Negosiasi yang efektif
 Estimasi dan kontrol biaya yang akurat
 Pelaksanaan proyek dan pengendaliannya
 Presentasi dan pelaporan yang komunikatif
 Kepemimpinan dalam proyek dan personalia
 Manajemen resiko dan pengambilan keputusan
 Manajemen penanganan masalah yang efektif
 Meningkatkan dan mempertahankan kinerja tim yang baik
 Manajemen perubahan dalam organisasi
Keahlian yang dibutuhkan
Keahlian Menangani Situasi
 Manajer proyek juga perlu memiliki keahlian menghadapi dan
menangani kemungkinan masalah yang bisa terjadi pada
sepanjang proyek.
 Untuk itu manajer proyek perlu bersikap:
Fleksibel
Keras dan tegas (bila diperlukan)
Kreatif
Menyerap banyak data dari berbagai sumber
Sabar
Mampu menangani banyak tekanan secara terus menerus
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN

Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM


• Leader / Pemimpin adalah orang yg bertindak di
dalam suatu kepemimpinan.
Leadership / Kepemimpinan adalah suatu aktivitas yg
dilakukan oleh seseorang di suatu organinsasi dlm
memengaruhi anggotanya utk bekerja bersama –
sama mencapai keberhasilan organisasi.
Kepemimpinan
• Kepemimpinan menurut Newstrom adalah
proses mempengaruhi & mendorong orang lain
di organisasi untuk bekerja secara bersama –
sama dalam mencapai kesuksesan organisasi
dengan melibatkan elemen – elemen penting
sebagai berikut : dorongan, usaha, dan
pencapain tujuan.
Pemimpin yg Efektif
• Notar berpendapat pemimpin memilki
kemampuan utk menjadi center of attetion yg
menispirasi bahawahan untuk mencapai potensi
mereka dan memiliki penilaian yg baik sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Keefektifan
seorang pemimpin di nilai ketika ia mampu
memberikan benefit dengan segala keputusan yg
ada .
Karekteristik Pemimpin yang Efektif
Membina Menjaga
Memberikan komunikasi yg
dengan baik
reward baik

Ikut terlibat &


Menjadi PEMIMPIN YANG memberikan
inspirasi EFEKTIF dukungan di
kegiatan

Mampu
Mampu
berkolaborasi
memotivasi
dan Teamwork
Efektivitas Kepemimpinan
• Efektivitas kepemimpinan adalah pemimpin
yang mampu menjalankan fungsinya dengan
baik dengan memberikan manfaat bagi
organisasi seperti mejaga reputas organisasi
yang baik, selalu memotivasi bawahannya,
meningkatkan keuntungan (profit) untuk
organisasi
• Tingkat efektivitas Tingkat
kepemimpinan ditrntukan
dari hasil bersama antara efektivitas
pemimpin dan orang – Kepemimpin
orang yang di pimpinnya
dan sangat di pengaruhi oleh an
kepribadian pemimpin
tersebut
Leadership Behavior
Penelitian Ohio tahun 1940an di Penelitian mengenai pendekatan
dapatkan dimensi dari perilaku pemimpin yg dilakukan
perilaku pemimpin yaitu: oleh penelitian di michigan oleh
1. Consideration adalah Likert didapatkan dua dimensi
kepercayaan, respect, nilai yaitu:
yang di punyai seorang 1. Job – Oriented Leader (task
pemimpin ketika membina _oriented behavior) adalah
hubungan baik dengan pemimpin yg menekankan pada
anggotanya aspek pekerjaan dan teknis
2. Initialing Structure adalah dengan melakukan pengawasan
sikap pemimpin untuk yg melekat agar pekerjaan dapat
memastikan kesuksesan di selsaikan dengan tepat waktu
pekerjaan yang dilakukan 2. Employee – Oriented Leader
oleh anggotanya seperti (Relation – oriented behavior)
alokasi pekerjaan, adalah pemimpin yang
perencanaan dan menekankan pada hubungan
pengambilan keputusan. interpersonal dengan
anggotanya dengan
pendelegasian tugas yang tepat
dan pengarahan yang baik
Change – Oriented Behavior
• Yukl menambahkan perilaku pemimpin yang
dapat mendukung kedua dimensi di atas yaitu
change – oriented behavior. Change – oriented
behavior adalah perilaku pemimpin yang fokus
pada pemahaman lingkungan, menemukan cara
– cara yang inovatif untuk beradaptasi dengan
perubahan dan mengemplementasikan pada
strategi, proses dan hasil
Penutup
• Ketika seorang pemimpin melibatkan diri
bersama dengan anggotanya di suatu kegiatan
menjadi suatu inspirasi sehingga mampu
mendorong tingkat komitmenpara anggotanya
untuk menjadi aset yang terbaik dengan
memberikan hasil kerja yang memuaskan.
Disinilah dapat dikatan seorang pemimpin
tersebut adalah pemimpin yang efektif dimana
ia telah memberikan manfaat bagi organisasi
dan anggotanya
Teori dan Gaya
Kepemimpinan
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori genetis
Inti teori : “leader are born & not made”
Seseorang akan mjd pemimpin bila dilahirkan dg
bakat2 kepemimpinan dlm kondisi
bagaimanapun, seseorang ditempatkan, karena
ia telah ditakdirkan sbg seorang pemimpin ,
suatu kelak ia akan mjd pemimpin
1. Teori sosial
Inti teori = “leader are made not born”
Kebalikan dr teorigenetis
Setiap orang “bisa” mjd pemimpin bila diberikan
pendidikan & pengalaman yg cukup
3. Teori ekologis
Teori genetis & sosial tdk seluruhnya mengandung
kebenaran, maka sbg reaksi thd kedua teori tsb
muncul teori ekologis yg pd intinya seseorang
hanya akan berhasil mjd pemimpin yg baik apabila
“ia” waktu dilahirkan telah membawa bakat2, bakat
tsb selanjutnya dikembangkan melalui pendidikan
yg teratur & pengalaman2 yg memungkinkan utk
mengembangkan labih lanjut bakat2 yg dimiliki
GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan = pola tingkah laku


dirancang utk mengintegrasi tujuan individu
utk mencapaitujuan
1. The autocratic leader
Menganggap bahwa semua kewajiban utk
mengambil keputusan, utk menjalankan
tindakan& utk mengarahkan, memberi motivasi
& mengawasi bawahannya terpusat ditangannya
dengan maksud utk meniminumkan
penyimpangan dr arah yg dikerjakan
2. The participate
Pemimpin mendorong kemampuan mengambil
keputusan dr para bawahannya sehingga
pikiran2 mereka akan selalu meningkat & makin
matang
Para bawahan juga didorong agar meningkatkan
kemampuan mengendalikan diri & menerima
tanggungjawab yg lebihbesar
Pemimpin akan mjd lebih supportif dlm kontak
dg para bawahan & bukan mjd bersikap diktator
KONSISTENS I DLM GAYA
KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan yg konsisten = Gaya
kepemimpinan yg berorientasi thd
efektivitas organisasisesuai dgkondisi/situasi
yg dihadapi oleh pimpinan tsb
1. Tingkat kesiapan bawahan
Tingkat kesiapan bawahan utk menerima sikap &
tingkah laku serta gaya kepemimpinan
dipengaruhi 2 faktor :
a. Kemampuan (pengetahuan& ketrampilanyg
dimiliki)
b. Kemauan (kehendak, keinginan &motivasi)

Kedua faktor tsb menimbulkan bermacam2


tingkat kesiapan sbb:
a) Tdk mampu & tdk mau (kesiapan tingkat 1)
b) Tdk mampu tp mau (kesiapan tingkat 2)
c) Mampu tp tdk mau (kesiapan tingkat3)
d) Mampu & mau (kesiapan tingkat 4)
Tingg Menengah Renda
i (K3) (K2) h
(K4) (K1)
Mamp Mamp Tak mampu Tak mampu
u Dan u Tapi Dan
Mau Tapi Mau Tak mau
Tak mau
2. Pemilihan gaya kepemimpinansesuai dg
tingkat kesiapanbawahan
a. Mengatakan/memerintah (telling)
Bg bawahan/kelompok yg memiliki tingkat
kesiapan rendah (K1) maka lebih baik diterapkan
gaya kepemimpinan yg bersifat menugaskan,
memerintahkan/mengarahkan serta terperinci
tugas2 yg harus dilaksanakan oleh bawahan, dg
sedikit memberikan hubungan kemanusiaanya
kepadanya
b. Menjual/menawarkan (selling)
Pd K2 = tingkat kesiapan ini, bawahan tdk
mampu tp berkeinginan kuat & berusaha keras
utk dpt melaksanakannya
Bentuk gaya kepemimpinan yg cocok = kombinasi
antara penugasan tinggi dg hubungan
persahabatan yg tinggi
Hal ini disebabkan karena pd tingkat ini, bawahan
pd dasarnya tdk mampu shg perlu diberikan
perincian /pengarahan tugas yg harus
dilakukannya, tp karena mereka bersedia utk
bekerja keras mk haruslah diberikan
dorongan/motivasi dlm bentuk hubungan
kemanusiaan/persahabatan yg komunikatif &
persuasif
c. Partisipasi (participating)
Kesiapan tingkat tiga = kelompok/orang yg
sebenarnya mampu tp belum siap utk terjun ke
lapangan shg tdk memiliki motivasi yg kuat utk
c. Partisipasi (participating)
Kesiapan tingkat tiga = kelompok/orang yg
sebenarnya mampu tp belum siap utk terjun ke
lapangan shg tdk memiliki motivasi yg kuat utk
melakukannya, biasanya karena rasa takut & was2
Selain itu K3 jg terdiri dr kelompok/orang yg
sebenarnya mampu & sebelumnya telah memiliki
motivasi tinggi tp saat ini karean sesuatu hal
mereka mjd tdk mau/enggan utk menjalankan
tugas2nya.
Dlm kondisi ini, gaya/tingkah laku yg sesuai
adalah prioritas tinggi thd hubungan kemanusiaan
dg teknik komunikasi dua arah yg persuasif & dgn
tingkat penugasan serta pengarahan yg rendah
d. Pendelegasian tugas (delegating)
Kesiapan tingkat empat = kesiapan yg tertinggi
dimana bawahan mampu & bersemangat tinggi
Mereka bekerja dg profesionalisme tinggi tanpa
menunggu adanya pengarahan/perintah2 dr
atasannya
Gaya kepemimpinan yg sesuai= pendelegasian
tugas, tanggungjawab & wewenang yg cukup
besar kpd bawahannya
Pemilihan gaya kepemimpinan yg tepat sesuai dg
tingkat kesiapan yg dimiliki bawahandpt
digambarkan sbb :
Tinggi
K3 = partisipasi K2 = menjual

Mangun Karsa
ing Madya ing

HUBU- TutWuri TINGKAH


Handa
NGAN yani LAKU PIM-
K1 = Memerintah
K4=Pendelegasian PIN PINAN
Tugas

Rendah PENUGASAN Tinggi


K4 K3 K2 K1
Mampu Mampu Tidak mampu Tidak mampu
Dan Tetapi Tetapi Dan
Mau Tidak mau Mau Tidak mau
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM


Pengertian
• Masalah (problem) adalah suatu deviasi
antara yang seharusnya terjadi dengan suatu
yang nyata terjadi, sehingga penyebabnya
perlu ditemukan dan diverifikasi.
• Pengambilan Keputusan (desicion making)
adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan.
• Keputusan diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif.
• Tahapan yang dilalui oleh pembuat keputusan
meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan
sampai pada pengambilan keputusan yang
terbaik
Langkah-langkah dalam Analisis Masalah
1 Menentukan tujuan yaitu menentukan target lebih dahulu tanpa
mencampuradukkan apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin
dilakukan.

2 Mengumpulkan fakta yaitu dengan mempelajari catatan-catatan yang


relevan, peraturan dan kebiasaan yang berlaku, membicarakan dengan
orang yang bersangkutan untuk mengetahui pendapatnya.
3 Mempertimbangkan fakta dan tentukan tindak lanjut yang harus
diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan yang lain.
4 Mengambil tindakan dengan mempertimbangkan: siapa pengambil
keputusan, siapa yang diberi informasi dan menentukan waktu
melaksanakan tindakan.
5 Periksa hasil pelaksanaannya untuk mengetahui apakah tujuan
tercapai dan pelajari perubahan sikap dan hubungan antar satu pihak
dengan pihak lainnya
Keputusan menurut Ahli:
• Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
G. R Terry

• Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh


kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran
Claude S yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
George, Jr

• Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternative


mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
Horold & suatu sumber yang dapat dipercaya, pentunjuk atau reputasi yang
Donnell telah dibuat.
Keputusan…….James A.F. Stoner
• Pemilihan diantara alternatif-alternatif.
• Mengandung 3 pengertian:
a. Ada pilihan dasar logika atau pertimbangan.
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan
dipilih salah satu yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan
itu makin mendekatkan pada tujuan
tersebut.
Pengambilan Keputusan…..Stoner
• Proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
• Secara umum proses pengambilan keputusan
terdiri dari 3 tahap;
a. Penemuan masalah
b. Pemecahan masalah
c. Pengambilan Keputusan
Tipe Keputusan

Keputusan
Terprogram

Keputusan Tidak
Terprogram

Keputusan
dengan kepastian,
resiko dan
ketidakpastian
Fase Pengambilan Keputusan
1 Aktivitas Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang
Intelegensia mengharuskan keputusan dipilih atau tidak
(intelligence)
2 Aktivitas Desain Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas
(design) intelegensia untuk mencapai tujuan: menemukan
cara/metode, mengembangkan metode, menganalisa
tindakan yang dilakukan

3 Aktifitas Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam


Pemilihan pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar
(choice) atas kriteria yang telah ditetapkan: mengidentifikasi
masalah utama, menyusun alternatif, menganalisis
alternatif, mengambil keputusan yang tebaik.
Teknik Pengambilan Keputusan
• Operational Research/Riset Operasi:
Penggunaan metode saintifik dalam analisa
dan pemecahan persoalan.
• Linier Programming: riset dengan rumus
matematis
• Gaming War Game: teori penentuan strategi
• Probability: teori kemungkinan yang
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal
tidak normal.
Proses Pengambilan Keputusan

• Merumuskan
Tahap 2 • Menetapkan
Tahap 4 • Memilih
problem yang • Menganalisa sejumlah • Mengevaluasi alternatif
dihadapi problem alternatif alternatif keputusan

Tahap 1 Tahap 3 Tahap 5


Aspek Internal & eksternal yang mempengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan

Aspek Aspek
Internal Eksternal

Pengetahuan Kultur

Kepribadian Orang Lain


Manajemen Strategis
1 Menyelidiki Situasi Identifikasi masalah,
Identifikasi tujuan,
Mendiagnosis penyebab

2 Mengembangkan alternatif Mencari alternatif yang kreatif

3 Menilai dan memilih alternatif


yang terbaik

4 Mengembangkan dan Merencanakan implementasi,


menindaklanjuti Mengimplementasikan rencana,
Memonitor implementasi dan membuat
penyesuaian yang diperlukan
Keunggulan dan Kelemahan
Pengambilan Keputusan Partisipatif
Keunggulan Kelemahan

Memberikan Jumlah pengetahuan yang Memakan biaya dan waktu


lebih besar

Kelompok lebih menerima resiko Hasil kompromi, bukan keputusan


kelompok

Para anggota lebih termotivasi untuk Salah satu anggota dominan, bukan
melakukan keputusan keputusan kelompok

Kreativitas lebih besar


TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Lulu'ul Badriyah, SKM, MKM
Teori Pengambilan Keputusan
A. Teori Rasional Komprehensif
Teori ini mengedepankan gagasan bahwa
pengambilan keputusan sebagai maximum
sosial gain yang berarti pemerintah
sebagai pembuat kebijakan harus
memilih keputusan yang memberikan
manfaat optimum bagi
masyarakat,maupun organisasi.
B. Teori Inkremental
Teori inkremental dalam pengambilan
keputusan mencerminkan suatu teori
pengambilan keputusan yang menghindari
banyak masalah yang harus
dipertimbangkan (seperti dalam teori
rasional komprehensif) dan juga sering
dikatakan teori pengambilan keputusan
penambahan atau inkrementalisme, pada
saat yang sama, merupakan teori yang lebih
banyak menggambarkan cara yang
ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah
dalam mengambil kepurusan sehari-hari.
C.Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning
Theory)
Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi
organisasi Amitai Etzioni. Amitai Etzioni
mencoba membuat gabungan antara teori
pengambilan keputusan rasional
komprehensif,dan teori inkremetal, dengan
menyarankan penggunanaan mixed-scanning,
karena Amitai Etzioni setuju terhadap kritik-
kritik para teoritisi inkremental yang
diarahkan pada teori rasional komprehensif,
akan tetapi ia juga menunjukkan adanya
beberapa kelemahan yang terdapat pada
teori inkremental.
Implementasi Teori Pengambilan
Keputusan.
Teori Rasional Komprehensif
Untuk konteks negara-negara sedang berkembang,
menurut R’s. Milne (1972), model rasional
komprehensif ini jelas tidak akan mudah
diterapkan. Sebabnya ialah: informasi/data statistik
tidak memadai ; tidak memadainya perangkat teori
yang siap pakai untuk kondisi- kondisi negara
sedang berkembang ; ekologi budaya di mana
sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga
tidak mendukung birokrasi di negara sedang-
berkembang umumnya dikenal amat lemah dan
tidak sanggup memasok unsur-unsur rasionar
dalam pengambilan keputusan.
Teori Inkremental
Dalam masyarakat yang strukturnya majemuk
paham lnkremental ini secara politis lebih
aman karena akan lebih gampang untuk
mencapai kesepakatan apabila masalah-
masalah yang diperdebatkan oleh berbagai
kelompok yang terlibat hanyalah bersifat
upaya untuk memodifikasi terhadap
program-program yang sudah ada daripada
jika hal tersebut menyangkut isu-isu
kebijaksanaan mengenai perubahan-
perubahan yang radikal yang memiliki sifat ”
ambil semua atau tidak sama sekali.
Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning
Theory)
Dalam Teori pengamatan terpadu (Mixed
Scanning Theory) para pembuat
keputusan dapat memanfaatkan teori-
teori rasional komprehensif dan
incremental dalam situasi-situasi yang
berbeda.
ANALISIS KRITIS
Ada banyak teori dalam mengambil
keputusan, tidak ada satupan teori yang lebih
baik dan lebih buruk dari yang lainya. Masing-
masing memilki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, hingga saat ini keberadaan
teori pengambilan keputusan rasional
komprehensif masih umum digunakan karena
Teori ini mengedepankan gagasan bahwa
kebijakan publik sebagai maximum sosial gain
yang berarti sebagai teori pengambilan
keputusan yang memilih keputusan yang
memberikan manfaat optimum bagi
masyarakat maupun organisasi

Anda mungkin juga menyukai