Anda di halaman 1dari 33

KERAJAAN

SINGASARI
Presentasi oleh Kelompok 7
NAMA KELOMPOK

WHAT TO BRING TO CLASS


I GUSTI NGURAH KADEK RAHAYU
TAJRANATA ALIT MENDALA DAMAYANTI

KADEK ARIEL ANANDA


NI MADE PURNAMA WATI
PUTRA
WHAT WE'LL DISCUSS

TODAY'S TOPICS
Latar Belakang Kerajaan Singasari
Raja Raja yang Berperan Penting
Penyebab Keruntuhan Kerajaan Singasari
Peninggalan
LATAR BELAKANG
KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singosari berdiri diakibatkan oleh Ken Arok yang saat itu menjabat sebagai Bupati Tumapel
memenangkan perang dengan Kerajaan Kediri dan membunuh rajanya bernama Kertajaya. Di wilayah
kekuasaan Kerajaan Kediri, Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singosari. Lokasi dari kerajaan
ini sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur..

Menurut kitab Pararaton yang mengisahkan raja-raja Singosari, Ken Arok dianggap sebagai pendiri
kerajaan Singosari. Sebelum menjadi raja, Ken Arok merupakan pengawal dari akuwu (camat) Tumapel
bernama Tunggul Ametung. Namun, Ken Arok jatuh cinta pada istri Tunggul Ametung, yaitu Ken
Dedes. Keinginan Ken Arok untuk merebut Ken Dedes semakin kuat ketika ia mendapat Keris dari
Mpu Gandring atau dikenal Keris Mpu Gandring. Dengan menggunakan keris Mpu Gandring, Ken Arok
membunuh Tunggul Ametung, kemudian menggantikan Tunggul Ametung dan memperistri Ken
Dedes. Tumapel saat itu masih dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Kondisi internal Kediri sedang
dalam konflik antara raja Kertajaya dengan kaum Brahmana. Kaum Brahmana meminta perlindungan
Ken Arok. Ken Arok memutuskan membela kaum Brahmana dan berperang dengan raja Kertajaya.
Perang tersebut dikenal dengan nama Perang Ganter, karena terjadi di desa Ganter. Ken Arok berhasil
membunuh raja Kertajaya, serta merebut wilayah kekuasaan Kediri. Kemudian, Ken Arok mendirikan
kerajaan Singosari di wilayah bekas kerajaan Kediri dan menjadi raja pertamanya pada 1222 M.
Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/forum/jelaskan-latar-belakang-berdirinya-kerajaan-singasari-_FRM-RHVIUDPO
RAJA RAJA YANG
BERPERAN PENTING
pendiri, masa kejayaan, dan keruntuhan
1. Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi (1222–1247)
2. Anusapati (1247–1249)
3. Tohjaya (1249–1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272)
5. Kertanagara (1272–1292).

KITAB PARARATON

1. Sri Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra (1222–1227)


2. Anusapati (1227–1248)
3. Wisnuwardhana (1248–1254)
4. Kertanagara (1254–1292).

KAKAWIN NEGARAKERTAGAMA
SRI RANGGAH BHATARA SANG AWURBHUMI
KEN AROK ATAU RANGGAH RAJASA
BHATARA SANG AMURWABHUMI
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok yang sekaligus menjabat sebagai
raja pertama dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada 1222
masehi. Ken Arok lahir di Jawa Timur pada tahun 1182 dan Wafat di Jawa
Timur pada tahun 1247. Ken Arok adalah pendiri dari Wangsa Rajasa dan
Kerajaan Tumapel atau yang lebih dikenal dengan nama Singhasar. Ia
memerintah sebagai raja pertama bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang
Amurwabhumi pada tahun 1222 - 1247 masehi.

Ken Arok awalnya hanya seorang pengawal Tunggul Ametung, seorang


akuwu (camat) di Tumapel. Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung
dan menikahi istrinya yang bernama Ken Dedes. Setelah itu, Ken Arok
menaklukkan Kerajaan Kediri dan mendirikan Kerajaan di Singasari. Ken
Arok hanya memerintah Kerajaan Singasari selama lima tahun, karena ia
dibunuh pada 1227 oleh orang suruhan Anusapati, anak Ken Dedes dan
Tunggul Ametung. Anusapati membunuh Ken Arok dengan Keris Mpu
Gandring, yang sebelumnya digunakan untuk membunuh Tunggul Ametung.
ANUSAPATIH
Anusapati atau disebut Panji Anusapati adalah raja kedua Kerajaan Tumapel dengan
gelar Bathara Anusapati yang memerintah pada tahun 1247 - 1249. Anusapati atau
disebut juga Panji Anusapati adalah putra pasangan Tunggul Ametung dan Ken Dedes.
Ayahnya dibunuh oleh Ken Arok sewaktu dirinya masih berada dalam kandungan. Ken
Arokkemudian menikahi Ken Dedes dan mengambil alih jabatan Tunggul Ametung
sebagai akuwu Tumapel. Kemudian pada tahun 1222 Ken Arok mengumumkan

ANUSAPATI
berdirinya Kerajaan Tumapel. Ia bahkan berhasil meruntuhkan Kerajaan Kadiri di
bawah pemerintahan Kertajaya.

Sepeninggal Ken Arok, Anusapati naik takhta pada tahun saka 1170 (tahun 1248 M).
Pemerintahannya dilanda kegelisahan karena cemas akan ancaman balas dendam
anak-anak Ken Arok. Puri tempat tinggal Anusapati pun diberi pengawalan ketat,
bahkan dikelilingi oleh parit dalam. Meskipun demikian, Panji Tohjaya putra Ken Arok
dari selir bernama Ken Umang tidak kekurangan akal. Suatu hari ia mengajak
Anusapati keluar mengadu ayam. Anusapati menurut tanpa curiga karena hal itu
memang menjadi kegemarannya. Saat Anusapati asyik menyaksikan ayam bertarung,
tiba-tiba Tohjaya menusuknya dengan menggunakan keris Mpu Gandring. Anusapati
pun tewas seketika. Peristiwa itu terjadi pada tahun saka 1171 (tahun 1249 M).

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Anusapati
TOHJAYA
Apanji Tohjaya adalah raja Kerajaan Tumapel atau Singasari yang
memerintah tahun 1249 - 1250 menurut Pararaton. Akan tetapi menurut
Nagarakretagama ia sama sekali tidak pernah menjadi raja di Kerajaan
Tumapel. Tohjaya adalah putra Ken Arok yang lahir dari selir bernama Ken
Umang. Setelah Ken Arok tewas, anak tirinya yang bernama Anusapati naik
takhta di Tumapel. Tohjaya mengetahui kalau pembunuh ayahnya tidak lain

TOHJAYA
adalah Anusapati sendiri. Maka, ia pun menyusun rencana balas dendam.

Tohjaya kemudian menjadi raja Tumapel. Karena hasutan pembantunya yang


bernama Pranaraja, ia pun berniat membunuh kedua keponakannya, yaitu
Ranggawuni (putra Anusapati), dan Mahisa Campaka (putra Mahisa Wonga
Teleng) yang dianggapnya berbahaya terhadap kelangsungan takhta. Yang
ditugasi untuk membunuh adalah Lembu Ampal. Namun Lembu Ampal justru
berbalik mendukung kedua pangeran yang hendak dibunuhnya. Ia bahkan
berhasil menghimpun dukungan dari angkatan perang Tumapeluntuk
bersama mendukung Ranggawuni - Mahisa Campaka. Maka terjadilah
pemberontakan terhadap Tohjaya di istana Tumapel. Tohjaya tertusuk
tombak namun berhasil melarikan diri. Karena lukanya itu, ia akhirnya
meninggal dunia di desa Katang Lumbang. Peristiwa ini terjadi tahun 1250.
WISNUWARDHANA
Wisnuwardhana atau Jayawisnuwardhana, bernama asli Seminingrat, adalah raja Kerajaan Tumapel yang
kemudian terkenal dengan nama Kerajaan Singhasari. Ia memerintah pada tahun 1248 - 1268 bergelar Sri
Jayawisnuwarddhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana.

Pada tahun 1250 Tohjaya dihasut pembantunya yang bernama Pranaraja supaya menyingkirkan kedua

WISNUWARDANA
keponakannya, Ranggawuni dan Mahisa Campaka, yang dianggap bisa menjadi musuh berbahaya.
Tohjayakemudian memerintahkan pengawalnya, bernama Lembu Ampal untuk melaksanakan eksekusi.
Lembu Ampal gagal melaksanakan tugas karena kedua pangeran tersebut dilindungi oleh seorang pegawai
istana bernama Panji Patipati. Karena takut mendapat hukuman dari Tohjaya, Lembu Ampal memilih
bergabung dengan kelompok Ranggawuni. Lembu Ampal kemudian melakukan adu domba di dalam tubuh
angkatan perang Singhasari sehingga tercipta kekacauan. Karena tidak mampu mendamaikan kerusuhan
tersebut, Tohjaya berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya. Mendengar keputusan itu, para
perwira segera bergabung dengan kelompok Ranggawuni, tentu saja atas ajakan Lembu Ampal. Setelah
mendapat dukungan dari kaum tentara, Ranggawuni dan Mahisa Campaka memberontak terhadap
kekuasaan Tohjaya. Tohjaya terluka parah dan akhirnya meninggal dalam pelariannya di desa Katang
Lumbang. Setelah pemberontakan tersebut, Ranggawuni naik takhta menjadi raja Tumapel (raja Singhasari)
bergelar Wisnuwardhana, sedangkan Mahisa Campaka menjadi Ratu Angabhaya (raja Kadiri) bergelar
Narasinghamurti. Adapun Mahisa Campaka adalah putra Mahisa Wonga Teleng, atau cucu Ken Arok.
Pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti diibaratkan dua ular dalam satu liang,
dan dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian antara keluarga Tunggul Ametung dan keluarga Ken
Arok.
Pemerintahan Wisnuwardhana berakhir tahun 1272, setahun setelah peresmian pelabuhan Canggu di
daerah Mojokerto sekarang.
KERTANEGARA
Kertanagara atau disebut Sri Maharaja Kertanagara, meninggal tahun 1292) adalah raja
terakhir yang memerintah Kerajaan Singhasari dengan gelar Sri Maharajadhiraja
Kertanagara Wikrama Dharmmottunggadewa. Masa pemerintahan Kertanagara dikenal
sebagai masa kejayaan Singhasari. Ia sendiri dipandang sebagai penguasa Jawa pertama
yang berambisi menyatukan wilayah Nusantara. Menantunya, Raden Wijaya, kemudian

KERTANEGARA
mendirikan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1293 sebagai penerus dinasti Rajasa dari
Singhasari.

Kertanagara adalah putera Wisnuwardhana, raja Singhasari tahun 1248-1268. Ibunya


bernama Waning Hyun yang bergelar Jayawardhani. Waning Hyun adalah putri dari
Bhatara Parameswara (putra sulung Ken Arok, pendiri Singhasari, dari Ken Dedes). Istri
Kertanagara bernama Sri Bajradewi. Dari perkawinan mereka lahir beberapa orang
putri, yang dinikahkan antara lain dengan Raden Wijaya putra Dyah Lembu Tal, dan
Ardharaja putra Jayakatwang. Nama empat orang putri Kertanagara yang dinikahi
Raden Wijaya menurut Nagarakretagama adalah Tribhuwaneswari, Narendraduhita,
Jayendradewi, dan Gayatri. Berdasarkan prasasti Mula Malurung, Prasasti Pakis Wetan,
sebelum menjadi raja Singhasari, Kertanagara lebih dulu diangkat sebagai yuwaraja di
Kadiri tahun 1254. Nama gelar abhiseka yang ia pakai ialah Sri Maharaja Sri Lokawijaya
Purusottama Wira Asta Basudewadhipa Aniwariwiryanindita Parakrama Murddhaja
Namottunggadewa.
PENYEBAB RUNTUHNYA
KERAJAAN SINGASARI
Faktor dari runtuhnya Kerajaan Singasari
adalah adanya pemberontakan yang
dilakukan oleh Jayakatwang pada 1292.
Pemberontakan itu terjadi ketika pada masa
pemerintahan Kertanegara, raja Kerajaan
Singasari yang terakhir. Melalui serangan ini,
Jayakatwang berhasil menguasai kerajaan
Singasari serta membunuh Kertanegara.
Pada akhirnya, Kerajaan Singasari runtuh
pada tahun 1292 bersama wafatnya
Kertanegara.
PRASASTI, ARCA DAN CANDI

PENINGGALAN
KERAJAAN
SINGASARI
PRASASTI
Prasasti Singasari
Prasasti yang dibuat pada 1352 Masehi
ini ditemukan di Singasari, Malang.
Prasasti Singasari sengaja ditulis untuk
mengenang pembangunan candi
pemakaman di bawah pimpinan Gajah
Mada.
Prasasti Wurare
Prasasti Wurare ditulis dengan Bahasa
Sanskerta, di mana isinya berupa penghormatan
untuk Raja Kertanegara yang oleh keturunannya
dianggap telah mencapai derajat Jina atau
Buddha Agung. Prasasti ini juga mengisahkan
tentang Arya Bharad yang membelah tanah Jawa
menjadi dua kerajaan, yaitu Jenggala dan Panjalu,
untuk menghindari terjadinya perang antara dua
pangeran yang memperebutkan kekuasaan.
Prasasti Mula Malurung
Prasasti Mula Malurung adalah piagam
pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa
Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja.
Prasasti ini berupa lempengan-lempengan
tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada
tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas
perintah ayahnya Wisnuwardhana raja
Singhasari.

Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri yaitu manuskrip yang dipahatkan
pada bagian belakangan Arca Manjusri, bertarikh
1343, pada awalnya diletakkan di Candi Jago
(sekarang tersimpan di Museum Nasional dengan
nomor inventaris D. 214). Candi Jago atau Candi
Tumpang atau Candi Jinalaya (pura) yaitu tempat
asalnya patung Manjusri ini. Candi tersebut mula-
mula didirikan atas perintah raja Kertanagara untuk
menghormati ayahandanya, raja Wisnuwardhana
yang mangkat pada tahun 1268.
ARCA
CANDI
CANDI KANGENAN

Candi Kangenan adalah


peristirahatan terakhir
untuk Ken Arok, pendiri
Kerajaan Singasari.
CANDI SINGASARI

Candi berbentuk bujur sangkar ini


terletak di Desa Candirenggo,
Kecamatan Singasari, Malang.
Seluruh candi terdiri dari tingkat
bawah setinggi dua meter, kaki yang
tinggi, tubuh yang ramping, dan atap
berbentuk limas. Candi Singasari
adalah tempat peristirahatan Raja
Kertanegara.
CANDI JAWI
Candi Jawi yang diperkirakan
dibangun pada abad ke-13 ini terletak
di Desa Candi Wates, Kecamatan
Prigen, Pasuruan. Dalam Kitab
Negarakertagama, dikatakan bahwa
Candi Jawi didirikan atas perintah
Kertanegara sebagai tempat ibadah
bagi umat Siwa-Buddha.
CANDI JAGO
Dari Kitab Negarakertagama dan
Kitab Pararaton, diketahui bahwa
Candi Jago dibangun atas perintah
Raja Kertanegara. Kertanegara
membangun candi ini sebagai
penghormatan terhadap ayahnya, Sri
Jaya Wisnuwardhana alias
Ranggawuni.
CANDI KIDAL
Candi Kidal adalah salah satu
peninggalan Kerajaan Singasari yang
dibangun sebagai bentuk
penghormatan atas jasa Anusapati,
rajanya yang kedua. Secara
arsitektur, candi ini kental dengan
budaya Jawa Timuran.
CANDI SUMBERAWAN
Candi Sumberawan terletak di Desa
Toyomarto, Kecamatan Singasari,
Malang.
Candi ini memiliki kaki juga badan
berbentuk stupa, dan tidak dilengkapi
dengan tangga seperti pada candi
pada umumnya.
CANDI KATANG
LUMBANG
Candi Katang Lumbang
dibangun untuk
peristirahatan terakhir
Raja Tohjaya, yang
berkuasa pada 1248 M.
ANY QUESTION?
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai