Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOHEMATOLOGI DAN

BANK DARAH

DISUSUN OLEH :

WICHA TANTRI SIAHAAN (P07534020079)

TLM 3B

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

2022/2023
Judul : Pemeriksaan Darah ABO, Rhesus, Dan Crossmatching

Hari/Tanggal : Jumat, 05 Agustus 2022

Tujuan :

1. Menentukan jenis golongan darah pada manusia


2. Untuk menentukan golongan darah negatif atau positif
3. Untuk mengetahui kecocokan darah untuk mengetahui kecocokan datah melalui
pencocokan sistem golongan darah yang berbeda

Prinsip :

Reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang
terdapat dalam sel darah merah yang membentuk aglutinasi atau gumpalan.

Prinsip pemeriksaan adalah apabila sel darah merah mengandung antigen yang sesuai
dengan jenis antibodi yang ditambahkan pada reagen, maka akan terjadi aglutinasi atau
hemolisis. Aglutinasi adalah penggumpalan sel darah merah yang disebabkan oleh ikatan
antibodi dengan antigen pada sel darah merah sehingga menghasilkan ikatan yang
menggandeng beberapa sel secara bersama-sama. Ada 2 tahapan untuk pembentukan
aglutinasi, yaitu:

Tahap 1: Antibodi mengikat antigen sel darah merah segera setelah terjadi kontak antigen
antibodi, ikatan tersebut belum menimbulkan aglutinasi. Hanya sebatas melapisi atau
mensensitisasi sel.

Tahap 2: Pembentukan lattice yang menghasilkan gumpa

Prinsip pemeriksaan crossmatch metode tabung adalah sel donor dicampur dengan
serum penerima (mayor crossmatch) dan sel penerima dicampur dengan serum donor (minor
crossmatch) dalam bovine albumin 20% akan terjadi aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis
bila golongan darah tidak cocok.

Dasar Teori :

Tinjauan Golongan Darah ABO Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanyaperbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO danRhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selainantigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Transfusi darah dari golonganyang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi
transfusi imunologis yangberakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Ilmuwan Austria, KarlLandsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi
dan Kedokteranpada tahun 1930 untuk jasanya untuk jasanya menemukan cara penggolongan
darah ABO.

Transfusi (pindah tuang darah) ini harusmemperhatikan masalah aglutinin-


aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas(ketidakkcocokan) golongan darah,
maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi(penggumpalan) darah, dan bisa
menyebabkan kematian sang resipien (Kalsum, 2011).C. Tinjauan Golongan Darah
RhesusJenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah
denganmemanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet
jenisRhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl
Landsteiner.Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya
memilihigolongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan
sel darahmerahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini
seringdigabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang
palingumum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan
adapula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Crossmatch merupakan pemeriksaan utama yang dilakukan sebelum transfusi yaitu


memeriksakecocokan antara darah pasien dan donor sehingga darah yang diberikan benar-
benar cocok (Setyati, 2010) dan supaya darah yang ditranfusikan benar-benar bermanfaat
bagi kesembuhan pasien

Alat dan Bahan :

 Alat :
1. Slide
2. Pipet tetes
3. Batang pengaduk

 Bahan :
1. Anti A
2. Anti B
3. Anti AB
4. Anti D
5. sel darah merah
6. Serum / plasma
7. Suspensi 10%
8. Suspensi 40%

Cara Kerja :

Pemeriksaan sel darah ABO

1. Disiapkan alat dan bahan.


2. Teteskan masing – masing tetes Anti A, Anti B, Dan Anti AB pada slide sebelah kiri
3. Tambahkan pada masing – masing tetesan reagen satu tetes sel darah merah yang
sudah di suspensi 10 %
4. Homogenkan reagen dan sel darah merah suspensi 10% menggunakan batang
pengaduk . Jangan menempatkan slide di atas permukaan panas
5. Mirikan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang dari 2 menit. Jangan
menempatkan slide pada permukaan panas
6. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi

Pemeriksaan Rhesus

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Testeskan Anti D pada slide
3. Teteskan sel darah merah yang sudah di suspensi 40%
4. Homogenkan Anti D dan sel darah merah suspensi 40%
5. Mirikan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang dari 2 menit. Jangan
menepatkan slide pada permukaan panas
6. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi

Pemeriksaan Crossmatching

1. Disiapkan alat dan bahan.


2. Teteskan masing – masing serum/plasma pada slide sebelah kanan
3. Tambahkan pada masing – masing tetesan golongan darah A,B,O pada permukaan
serum / plasma
4. Homogenkan serum / plasma dan golongan darah A,B,O menggunakan batang
pengaduk. Jangan menempatkan slide di atas permukaan panas
5. Mirikan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang dari 2 menit. Jangan
menempatkan slide pada permukaan panas
6. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi

Hasil :

Golongan darah A , rhesus positif (+), antibodi B

Medan, 05 Agustus 2022

Dosen Pembimbing Praktikan,

Nelma, S.Si, M.kes Wicha Tantri Siahaan

Anda mungkin juga menyukai