PENGENDALIAN MUTU
PENGUKURAN
PEMBAYARAN
DAFTAR ISI i
Divisi 1 Umum 2
Divisi 2 Drainase 25
i
Seksi 4.3 Pemeliharaan dengan Laburan Aspal Satu Lapis (Single Chip
Seal) ..................................................................................................................... 57
Seksi 4.4 Lapis Penutup Bubur Aspal Emulsi (Emulsified Asphalt Slurry
Seal) ..................................................................................................................... 58
Seksi 4.5 Lapis Permukaan Mikro Aspal Emulsi Modifikasi Polimer (Micro
Surfacing) ............................................................................................................. 63
Seksi 4.6 Lapis Tipis Aspal Pasir ........................................................................................ 66
Seksi 4.7 Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) dan Stone Matrix Asphalt Tipis
(SMA Tipis) .......................................................................................................... 67
Seksi 4.8 Penambalan Dangkal Perkerasan Beton Semen Bersambung
Tanpa Tulangan ................................................................................................... 68
Seksi 4.9 Penambalan Penuh Perkerasan Beton Semen Bersambung
Tanpa Tulangan ................................................................................................... 70
Seksi 4.10 Penambahan Penyaluran Beban pada Perkerasan Beton
Semen (Dowel Retrofit) ........................................................................................ 72
Seksi 4.11 Penjahitan Melintang pada Pemeliharaan Perkerasan Beton
Semen .................................................................................................................. 74
Seksi 4.12 Penutupan Ulang Sambungan dan Penutupan Retak Pada
Perkerasan Beton Semen (Joint and Crack Sealings) ....................................... 76
Seksi 4.13 Penstabilan dan Pengembalian Elevasi Pelat Beton dengan
Cara Injeksi pada Perkerasan Beton Semen ...................................................... 78
Seksi 6.1 Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat ........................................................... 116
Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) dan
Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) ....................................................................... 120
Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas ................................................................................. 127
Seksi 6.4 Campuran Beraspal Hangat ................................................................................ 142
Seksi 6.5 Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton ..................................................... 146
Seksi 6.6 Asbuton Campuran Panas Hampar Dingin
(Cold Paving Hot Mix Asbuton) ........................................................................... 151
Seksi 6.7 Lapis Penetrasi Macadam dan Lapis Penetrasi
Macadan Asbuton ................................................................................................ 159
ii
Seksi 7.8 Adukan Mortar Semen ......................................................................................... 194
Seksi 7.9 Pasangan Batu .................................................................................................... 195
Seksi 7.10 Pasangan Batu Kosong dan Bronjong ................................................................ 196
Seksi 7.11 Sambungan Siar Muai (Expansion Joint) ............................................................ 197
Seksi 7.12 Landasan (Bearing) ............................................................................................. 199
Seksi 7.13 Sandaran (Railing) ............................................................................................... 201
Seksi 7.14 Papan Nama Jembatan ....................................................................................... 202
Seksi 7.15 Pembongkaran Struktur ....................................................................................... 203
Seksi 7.16 Drainase Lantai Jembatan .................................................................................. 205
Seksi 7.17 Pengujian Pembebanan Jembatan ..................................................................... 206
iii
2. DETAIL PERBANDINGAN SPEK. UMUM 2018 REVISI 2 DENGAN SPEK. UMUM 2018
DAN SPEK. UMUM 2018 REVISI 1 (Pada Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran, dan
Pembayaran Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan) 264
iv
SPESIFIKASI UMUM 2018
REVISI 2 BINA MARGA
CARA PENGENDALIAN MUTU,
PENGUKURAN, DAN PEMBAYARAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
1
DIVISI 1 - UMUM
DIVISI 1
UMUM
SEKSI 1.1
RINGKASAN PEKERJAAN
1.1.4. PEMBAYARAN PEKERJAAN
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
2
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.2
MOBILISASI
1.2.3. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran
Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Pengawas
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
Pekerjaan atas dasar jadwal kemajuan yang lengkap dan telah disetujui
seperti yang diuraikan dalam Pasal 1.2.2.2 Spesifikasi.
2) Dasar Pembayaran
Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal
pembayaran yang diberikan dibawah, dimana pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan
semua peralatan, dan untuk semua pekerjaan yang diuraikan dalam
Pasal 1.2.1.1 (Uraian Umum Mobilisasi) dari Spesifikasi. Walaupun
demikian Pengawas Pekerjaan dapat, setiap saat selama pelaksanaan
pekerjaan, memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah peralatan
yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum
untuk Mobilisasi.
Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga angsuran
sebagai berikut:
a) 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai (tidak
termasuk instalasi konstruksi), dan fasilitas serta pelayanan
pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi menurut
tahapannya.
b) 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada di
lapangan dan semua fasilitas pengujian laboratorium telah lengkap
dimobilisasi dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
3
DIVISI 1 - UMUM
Pasal 1.2.1.1).a).vi).
Pasal 1.2.1.1).a).vi) Mobilisasi personil inti dan peralatan utama dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan yang
disepakati dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction
Meeting) yang disebutkan dalam Pasal 1.2.2 (Program Mobilisasi)
dalam Spesifikasi ini yang kemudian dituangkan dalam Adendum.
Maka jumlah yang disahkan Pengawas Pekerjaan untuk pembayaran
adalah persentase angsuran penuh dari harga lump sum Mobilisasi
dikurangi sejumlah dari 1 % (satu persen) nilai angsuran tersebut untuk
setiap keterlambatan satu hari dalam penyelesaian sampai maksimum 50
(lima puluh) hari.
Nomor Mata Satuan Pengukuran
Uraian
Pembayaran
4
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.3
KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA
5
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.4
FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN
6
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.5
TRANSPORTASI DAN PENANGANAN
7
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.8
MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALULINTAS
1) Pengukuran
Pengukuran Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas dilakukan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
2) Dasar Pembayaran
Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas dan Pekerjaan
Jembatan Sementara harus dibayar atas dasar lump sum termasuk
pemenuhan kuantifikasi pada Lampiran 1.8.B menurut jadwal
pembayaran yang terdapat dibawah ini. Jumlah ini harus dipandang
sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan, semua bahan, semua
peralatan, pekerja, perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk
pemasangan dan pemeliharaan semua pemasangan sementara, untuk
pengendalian lalu lintas selama Masa Kontrak dan untuk pembersihan
halangan apapun yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diuraikan dalam Pasal 1.8.1.1) (Uraian Umum Manajemen dan
Keselamatan LaluLintas) dan Pasal 1.8.2 (Rencana Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas) dari Spesifikasi. Akan tetapi, selama Masa
Pelaksanaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia Jasa
untuk menyediakan tambahan peralatan sebagaimana yang dianggap
perlu tanpa perubahan harga lump sum untuk Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas.
Tahapan pembayaran biaya Lump Sum untuk Pekerjaan Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas sebagai berikut:
8
DIVISI 1 - UMUM
9
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.9
KAJIAN TEKNIS LAPANGAN (FIELD ENGINEERING)
PENGUKURAN
10
DIVISI 1 - UMUM
11
DIVISI 1 - UMUM
12
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.10
STANDAR RUJUKAN
1) Tahap Pengadaan
Dalam pengadaan seluruh jenis bahan yang digunakan dalam pekerjaan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
13
DIVISI 1 - UMUM
5) Tanggal Penerbitan
Tanggal pada saat penerbitan Dokumen Kontrak harus diambil sebagai
tanggal penerbitan, kecuali bilaman disebutkan tanggal penerbitan
tersebut harus diambil sesuai dengan standar yang berkaitan.
14
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.11
BAHAN DAN PENYIMPANAN
1.11.4. PEMBAYARAN
1) Penyedia Jasa harus melakukan semua pengaturan dengan pemilik atau
pemakai lahan untuk memperoleh hak konsekuensi yang diperlukan
sehingga dapat mengambil bahan yang akan digunakan dalam
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
15
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.14
PEMELIHARAAN JALAN YANG BERDEKATAN DAN BANGUNAN
PELENGKAPNYA
Spesifikasi. Biaya pekerjaan ini harus sudah termasuk dalam Harga Satuan
dari semua Mata Pembayaran lain dalam Kontrak di mana pembayaran itu
harus dianggap kompensasi penuh untuk penyediaan seluruh bahan,
pekerja, peralatan, perkakas dan keperluan sementara lainnya untuk
pemeliharaan jalan yang berdekatan dan bangunan pelengkapnya dengan
Kontrak dan digunakan oleh Penyedia Jasa dalam kegiatan pengangkutan,
termasuk jika perlu, perkuatan jembatan yang ada, pemasangan dan
pemeliharaan jembatan sementara atau pemasangan jenis lainnya.
16
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.16
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Penawaran sebagaimana yang diuraikan dalam Seksi 10.1 dan Seksi 10.2
dari Spesifikasi.
17
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.17
PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP
18
DIVISI 1 - UMUM
2) Pembayaran
Pekerjaan pengamanan lingkungan hidup dibayar atas dasar jumlah
pengujian menurut Daftar Kuantitas yang terdapat di bawah ini. Pengujian
sebelum, sedang dan sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan
semua bahan, peralatan, pekerja, metode, pengujian mutu, dan biaya
lainnya termasuk alat bantu dan biaya pelaporan yang merupakan
rekomendasi hasil pengukuran baku mutu dalam pengamanan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
19
DIVISI 1 - UMUM
1.17.(1i) Pengujian Ddestruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Buah
Co, Mn
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
20
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.19
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
21
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.20
PENGUJIAN TANAH
1) Pengukuran
Pengujian pengeboran harus diukur untuk maksud pembayaran sebagai
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
panjang dari lubang yang dibor tidak peduli bahan apa yang dijumpai.
2) Dasar Pembayaran
Pembayaran akan dilakukan menurut kuantitas yang diukur di atas dan
dengan Harga Kontrak per meter panjang untuk mata pembayaran yang
terdapat dalam daftar di bawah ini serta ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Pembayaran harus sudah termasuk kompensasi
penuh untuk semua pengeboran, casing jika diperlukan, pengujian
penetrasi dan pengambilan benda uji, pencatatan dan penunjukkan hasil
uji, penyimpanan benda uji sampai pembuangan benda uji, laporan hasil
uji, evaluasi serta rekomendasi daya dukung tanah yang disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
22
DIVISI 1 - UMUM
SEKSI 1.21
MANAJEMEN MUTU
1.21.9. PEMBAYARAN
Harga Penawaran Lump Sum untuk Manajemen Mutu haruslah merupakan
kompensasi penuh untuk semua biaya termasuk semua gaji personil dan
kegiatannya yang menghasilkan ketentuan-ketentuan Manajemen Mutu yang
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
23
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
1.21
DIVISI 1 - UMUM
Nomor Mata
Pembayaran
Manajemen Mutu
Uraian
Satuan
Lump Sum
Pengukuran
24
DIVISI 2 - DRAINASE
DIVISI 2
DRAINASE
SEKSI 2.1
SELOKAN DAN SALURAN AIR
1) Pengukuran Galian
Pekerjaan galian selokan dan saluran air harus diukur untuk pembayaran
dalam meter kubik sebagai volume aktual bahan yang dipindahkan dan
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan galian ini diperlukan untuk
pembentukan atau pembentukan kembali selokan dan saluran air yang
memenuhi pada garis, ketinggian, dan profil seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Penggalian yang melebihi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau
yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, tidak boleh diukur untuk
pembayaran.
4) Dasar Pembayaran
Kuantitas galian, ditentukan seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar
berdasarkan Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, di mana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan semua pekerja,
perkakas dan peralatan untuk galian selokan drainase dan saluran air,
25
DIVISI 2 - DRAINASE
untuk semua formasi penyiapan fondasi selokan drainase dan saluran air
yang dilapisi dan semua pekerjaan lain atau biaya lainnya yang
diperlukan atau biasanya diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang
sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam Seksi ini.
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air Meter Kubik
26
DIVISI 2 - DRAINASE
SEKSI 2.2
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
27
DIVISI 2 - DRAINASE
28
DIVISI 2 - DRAINASE
SEKSI 2.3
GORONG-GORONG DAN SELOKAN BETON U
29
DIVISI 2 - DRAINASE
30
DIVISI 2 - DRAINASE
40 cm x 40 cm
31
DIVISI 2 - DRAINASE
32
DIVISI 2 - DRAINASE
SEKSI 2.4
DRAINASE POROUS
33
DIVISI 2 - DRAINASE
akan diukur untuk pembayaran, biaya dari bahan ini sudah harus
dipandang telah termasuk dalam harga penawaran untuk Pekerjaan
Drainase Bawah Permukaan.
5) Galian untuk Bahan Drainase Porous atau Bahan Penyaring (Filters)
Kecuali untuk galian batu, tidak ada pengukuran terpisah untuk
pembayaran galian yang akan dilakukan untuk pengisian bahan-bahan
yang diperlukan pekerjaan ini, biaya untuk pekerjaan ini dianggap
sebagai biaya lain-lain dalam melaksanakan bahan porous untuk
penimbunan kembali atau bahan penyaring (filter) dan sudah termasuk
dalam harga penawaran untuk berbagai macam bahan konstruksi yang
digunakan.
6) Galian untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan
Kuantitas untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan harus diukur dan
dibayar sesuai dengan Seksi 3.1, Galian.
7) Dasar Pembayaran
Pekerjaan yang diukur seperti yang disyaratkan di atas haruslah dibayar
menurut Harga Satuan Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan termasuk dalam dalam Daftar Kuantitas dan Harga, di mana
harga dan pembayaran tersebut telah merupakan kompensasi penuh
untuk seluruh pekerja, bahan, peralatan, dan biaya tambahan lainnya
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang memenuhi
ketentuan seperti yang diuraikan dalam Seksi ini.
34
DIVISI 2 - DRAINASE
35
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
DIVISI 3
PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
SEKSI 3.1
GALIAN
36
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
37
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar
menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran
yang terdaftar di bawah ini, di mana harga dan pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan termasuk
cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian dan pembuangan
bahan galian sebagaimana diuraikan dalam Seksi ini.
38
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
39
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
SEKSI 3.2
TIMBUNAN
40
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
41
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
6) Percobaan Pemadatan
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan
peralatan untuk mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Bilamana
Penyedia Jasa tidak sanggup mencapai kepadatan yang disyaratkan,
prosedur pemadatan berikut ini harus diikuti.
Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan
peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan
tercapai sehingga dapat diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Hasil
percobaan lapangan ini selanjutnya harus digunakan dalam menetapkan
jumlah lintasan, jenis peralatan pemadat dan kadar air untuk seluruh
pemadatan berikutnya.
3.2.5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran Timbunan
a) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan
terpadatkan yang diperlukan, diselesaikan di tempat dan diterima.
Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang
melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum
setiap timbunan ditempatkan dan gambar dengan garis, kelandaian
dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima.
Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang
ujung, dengan menggunakan penampang melintang pekerjaan yang
berselang jarak tidak lebih dari 25 m, dan berselang tidak lebih dari
50 meter untuk daerah yang datar.
b) Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang
yang disetujui, termasuk setiap timbunan tambahan yang diperlukan
42
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
43
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
44
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
e) Drainase porous akan diukur menurut Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini
dan tidak akan termasuk dalam pengukuran dari Seksi ini.
f) Bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Pengawas Pekerjaan
dapat digunakan sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan
oelh Penyedia Jasa sebagai bahan timbunan, maka pekerjaan
timbunan biasa atau pilihan berasal dari sumber galian akan diukur
untuk pembayaran sebagai timbunan biasa atau pilihan berasal dari
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
galian.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak
angkut berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan
pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di bawah, di mana
harga tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk
pengadaan, pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir
dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan
dalam Seksi ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian Meter Kubik
45
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
SEKSI 3.3
PENYIAPAN BADAN JALAN
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas dari pekerjaan Penyiapan Badan Jalan, diukur seperti
ketentuan di atas, akan dibayar per satuan pengukuran sesuai dengan
harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata
Pembayaran seperti terdaftar di bawah ini, di mana harga dan
pembayaran tersebut sudah mencakup kompensasi penuh untuk seluruh
pekerjaan dan biaya lainnya yang telah dimasukkan untuk keperluan
pembentukan pekerjaan penyiapan tanah dasar seperti telah diuraikan
dalam Seksi ini.
46
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
SEKSI 3.4
PEMBERSIHAN, PENGUPASAN, DAN PENEBANGAN POHON
47
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
48
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
SEKSI 3.5
GEOTEKSTIL
49
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
50
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH & GEOSINTETIK
51
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
DIVISI 4
PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.1
PENGABUTAN ASPAL EMULSI (FOG SEAL)
52
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
5) Toleransi:
Toleransi untuk pengabutan adalah sebagai berikut:
Takaran pemakaian yang diambil sebagai nilai rata-rata dari semua
kertas scrap ± 5% dari takaran rancangan, dengan ketentuan takaran
rata-rata yang diukur melintang pada lebar penuh yang telah disemprot
tidak boleh melampaui 15% takaran rancangan untuk permukaan yang
tidak tidak seragam.
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
53
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
54
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.2
LABURAN ASPAL (BURAS)
2) Kecakapan Kerja
Bilamana laburan aspal dilaksanakan setengah lebar jalan, suatu lajur
semprotan aspal selebar 20 cm harus dibiarkan terbuka dan tidak boleh
diberi agregat penutup agar dapat menyediakan bagian tumpang tindih
(overlap) bahan aspal bilamana lajur yang bersebelahan dilaksanakan.
3) Lalu Lintas
Lalu lintas diizinkan melewati permukaan laburan aspal setelah beberapa
jam selesai dilaksanakan, seperti yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan. Periode tipikal berkisar antara 2 sampai 4 jam. Pengendalian
Lalu Lintas harus memenuhi ketentua Seksi 1.8 dari Spesifikasi ini.
55
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
56
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.3
PEMELIHARAAN DENGAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (SINGLE
CHIP SEAL)
57
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.4
LAPIS PENUTUP BUBUR ASPAL EMULSI (EMULSIFIED ASPHALT
SLURRY SEAL)
pemeriksaan kadar air agregat stockpile sesuai SNI 1971:2011 dan untuk
menetapkan mesin penghampar yang sesuai.
Pengujian bahan dilakukan pada benda uji (sample), untuk pengambilan
contoh agregat sesuai SNI 6889:2014 dan untuk pengambilan contoh
aspal sesuai SNI 06-6399-2000. Contoh yang perlu diambil untuk
pengujian harian, sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap produk
hariannya atau dapat ditambahkan frekuensi ujinya atas perintah
Pengawas Pekerjaan apabila ada perubahan jenis bahan yang digunakan
dan atau penambahan kuantitas campuran dari rencana semula, meliputi
uji:
a) Agregat dari tempat penimbunan (stockpile) untuk gradasi agregat;
b) Agregat Campuran untuk penentuan gradasi dengan cara pencucian;
c) Aspal emulsi
Agregat tidak dapat digunakan, jika hasil pengujian agregat dari tempat
penimbunan (stockpile) yang sama, dua kali berturut-turut tidak
memenuhi persyaratan.
2) Campuran
Untuk pengendalian mutu campuran, benda uji campuran lapis penutup
dengan bubur aspal emulsi yang mewakili harus diambil langsung dari
unit pencampur/penghampar. Jenis pengujian yang dilakukan mencakup
konsistensi dan kadar residu aspal emulsi yang dilakukan pengujiannya
secara acak sekurang kurangnya satu kali dalam setiap produk hariannya
atau pengujian harus ditambah frekuensinya untuk setiap terjadi
perubahan pasokan bahan dan atau penambahan kuantitas campuran
dari rencana semula. Pengujian konsistensi tidak berlaku untuk aspal
emulsi yang mengikat lebih cepat (quick setting) atau pada penerapan
campuran lapis penutup untuk kelas jalan sedang.
58
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
59
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
Maksimum 9 13 14
3. Konsistensi, cm*) ISSA TB No. 106 2-3
4. Pengelupasan (wet stripping),% ISSA TB No. 114 Min.90
5. Kohesi: **)
30 menit, kg-cm ISSA TB No. 139 ≥ 12
60 menit, kg-cm ≥ 20
6. Waktu pengikatan, menit 15 - 720
ISSA TB No. 139
7. Waktu Perawatan, menit < 720
8. Pengujian abrasi jalur basah setelah
direndam selama 1 jam, gram/m2 ISSA TB No. 100 ≤ 500
Catatan :
*) Untuk penggunaan aspal emulsi yang mengikat lambat (slow setting)
**) Untuk sistem lalu-lintas cepat atau kelas jalan Sedang sesuai Pedoman yang berlaku
ISSA TB = International Slurry Seal Association, Technical Bulletin.
60
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
5) Toleransi
Toleransi untuk lapis penutup dengan bubur aspal emulsi adalah sebagai
berikut:
a) Setelah kadar residu aspal emulsi ditentukan dari rancangan
campuran, variasi yang diizinkan adalah ± 1% terhadap rata-rata
benda uji agregat kering pada pengujian harian.
b) Konsistensi rata-rata benda uji campuran lapis penutup dengan bubur
aspal emulsi slow setting pada pengujian harian selama pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh berberda lebih dari ± 0,5 cm dari rancangan
campuran.
4.4.9. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran campuran lapis penutup
dengan bubur aspal emulsi harus berdasarkan luas permukaan dalam
meter persegi yang telah terhampar dan dipadatkan (bila ada) di
lapangan, dan diterima/disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang sebagaimana disyaratkan di atas harus dibayar menurut
Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang
tercantum di bawah ini dan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, di mana
harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk pembersihan, pembuangan kotoran, semua bahan termasuk air
bersih, bahan pengisi dan/atau bahan tambah (jika diperlukan),
penghamparan, penggilasan (jika ada) dan pemeliharaan atau
perawatan, termasuk semua tenaga kerja, peralatan utama, alat bantu
61
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
62
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.5
LAPIS PERMUKAAN MIKRO ASPAL EMULSI MODIFIKASI POLIMER
(MICRO SURFACING)
63
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
3) Hasil Penghamparan
Beda tinggi antara lapis permukaan mikro dan sisi bawah mistar ukur
(straight edge) panjang 3 m yang ditempatkan tegak lurus terhadap
sambungan, tidak boleh lebih dari 6 mm.
4.5.9. PENGENDALIAN MUTU
1) Cara Pengukuran
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
64
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
65
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.6
LAPIS TIPIS ASPAL PASIR
66
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.7
LAPIS TIPIS BETON ASPAL (LTBA)
DAN STONE MATRIX ASPHALT TIPIS (SMA TIPIS)
berlaku.
4.7.8. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan pembayaran yang disyaratkam Pasal 6.3.8 (Pengukuran
dan Pembayaran) Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas harus berlaku untuk
Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) dan Stone Matrix Asphalt Tipis. Jika bahan
anti pengelupasan diperlukan untuk LTBA atau SMA Tipis maka Mata
Pembayaran No. 6.3.(8) (Bahan Anti Pengelupasan) akan digunakan.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
67
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.8
PENAMBALAN DANGKAL PERKERASAN BETON SEMEN
BERSAMBUNG TANPA TULANGAN
68
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
69
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.9
PENAMBALAN PENUH PERKERASAN BETON SEMEN BERSAMBUNG
TANPA TULANGAN
70
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
71
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.10
PENAMBAHAN PENYALURAN BEBAN PADA PERKERASAN BETON
SEMEN (DOWEL RETROFIT)
72
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
73
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.11
PENJAHITAN MELINTANG PADA PEMELIHARAAN PERKERASAN
BETON SEMEN
(CROSS STITCHING)
74
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
75
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.12
PENUTUPAN ULANG SAMBUNGAN DAN PENUTUPAN RETAK PADA
PERKERASAN BETON SEMEN (JOINT AND CRACK SEALINGS)
Permukaan hasil penutupan retak harus rata dengan permukaan pelat beton.
76
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
77
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
SEKSI 4.13
PENSTABILAN DAN PENGEMBALIAN ELEVASI PELAT BETON
DENGAN CARA INJEKSI PADA PERKERASAN BETON SEMEN
78
DIVISI 4 – PEKERJAAN PREVENTIF
79
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
DIVISI 5
PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
SEKSI 5.1
LAPIS FONDASI AGREGAT
5.1.3.4) PENGUJIAN
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
80
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase harus diukur sebagai jumlah
meter kubik dari bahan yang sudah dipadatkan, lengkap di tempat dan
diterima. Volume yang diukur harus didasarkan atas penampang
melintang yang ditunjukkan pada Gambar, menggunakan prosedur
pengukuran standar ilmu ukur tanah, bila tebal yang diperlukan merata,
dan pada penampang melintang yang disetujui Pengawas Pekerjaan bila
tebal yang diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara
mendatar sepanjang sumbu jalan.
Pengukuran pemotongan pembayaran untuk pekerjaan yang tidak
memenuhi ketebalan Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase dan/atau
kepadatan Lapis Fondasi Agregat pada harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan berikut ini.
a) Ketebalan Kurang
Tebal minimum Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase yang
diterima tidak boleh kurang dari tebal dan toleransi yang disyaratkan
dalam Pasal 5.1.1.3).c) dan Pasal 5.1.1.3).d).
81
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
82
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
b) Kepadatan Kurang
Jika kepadatan lapangan rata-rata dalam suatu segmen lebih kecil
dari 100% kepadatan kering maksimum modifikasi, tetapi semua
sifat-sifat bahan yang disyaratkan memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini harus
diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat menerima pekerjaan
Lapis Fondasi Agregat dengan harga satuan dikalikan dengan Faktor
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
83
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
84
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
85
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
SEKSI 5.2
PERKERASAN BERBUTIR TANPA PENUTUP ASPAL
5.2.4. PENGUJIAN
1) Jumlah data pendukung pengujian yang dibutuhkan untuk persetujuan
awal dari mutu bahan akan ditentukan Pengawas Pekerjaan namun
harus mencakup semua pengujian yang disyaratkan pada Pasal 5.2.2.3)
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
86
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
87
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
b) Kepadatan Kurang
Jika kepadatan lapangan rata-rata dalam suatu segmen lebih kecil
dari 100% kepadatan kering maksimum modifikasi, tetapi semua
sifat-sifat bahan yang disyaratkan memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini harus
diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat menerima pekerjaan
Perkerasan Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal dengan harga
satuan dikalikan dengan Faktor Pembayaran sesuai Tabel 5.2.5.2).
Tabel 5.2.5.2) Faktor Pembayaran Harga Satuan Kepadatan Kurang
atau Diperbaiki
Faktor Pembayaran
Kepadatan
(% Harga Satuan)
≥ 100 % 100 %
99 -< 100 % 90 % atau diperbaiki
98 -< 99 % 80 % atau diperbaiki
97 -< 98 % 70 % atau diperbaiki
< 97 % harus diperbaiki
88
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
yang sesuai untuk Penyiapan Badan Jalan menurut Seksi 3.3 dari
Spesifikasi ini.
2) Pengukuran dari Pekerjaan yang Diperbaiki
Perbaikan Perkerasan Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal yang tidak
memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan dalam Tabel 5.2.5.1)
dan/atau Tabel 5.2.5.2) dilaksanakan setelah diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan sesuai Pasal 5.2.1.7) (Perbaikan Atas Perkerasan
Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal Yang Tidak Memenuhi Ketentuan),
kuantitas yang akan diukur untuk pembayaran haruslah kuantitas
berdasarkan tebal terpasang yang memenuhi toleransi pada Pasal
5.2.5.1).a) dan tidak melebihi tebal dalam Gambar untuk setiap lapisnya,
serta memenuhi kepadatan pada Pasal 5.2.5.1).b). Pembayaran
tambahan tidak akan diberikan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.
3) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar
pada Harga Satuan Kontrak per satuan pengukuran untuk masing-masing
Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan termasuk dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, yang harga serta pembayarannya harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, pemadatan,
penyelesaian akhir dan pengujian bahan, pemeliharaan permukaan akibat
dilewati oleh lalu lintas, dan semua biaya lain-lain yang diperlukan atau lazim
untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang
diuraikan dalam Seksi ini.
Jumlah penyesuaian akibat kuantitas dan kualitas akan dihitung oleh
Pengawas Pekerjaan untuk setiap segmen Perkerasan Berbutir Tanpa
Penutup Aspal yang mengacu pada tebal dan/atau kepadatan yang
disyaratkan. Jumlah dari semua penyesuaian tersebut akan ditetapkan
89
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
90
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
SEKSI 5.3
PERKERASAN BETON SEMEN
dari dua kali survei elevasi, Pengawas Pekerjaan dapat meminta pengambilan
benda uji inti untuk menetapkan tebal beton aktual pada lokasi tersebut.
Bilamana pengambilan benda uji inti ini diperlukan, tebal perkerasan pada
lokasi ini ditentukan dari hasil rata-rata pengukuran terhadap benda uji inti
yang diambil sesuai dengan SNI 03-6969-2003.
Dalam perhitungan tebal rata-rata perkerasan, pengukuran yang melampaui
lebih dari 5 mm dari tebal yang disyaratkan akan dipandang sebagai tebal
yang disyaratkan ditambah 5 mm.
Lokasi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal yang lebih dari 12,5
mm akan dievaluasi oleh Pengawas Pekerjaan, dan jika keputusannya
terhadap lokasi yang kurang sempurna ini memerlukan pembongkaran, maka
perkerasan tersebut harus dibongkar dan diganti dengan beton yang tebalnya
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
5.3.10. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
Kuantitas yang dibayar dengan mata pembayaran tersebut di bawah ini
adalah jumlah meter kubik Perkerasan Beton Semen, Perkerasan Beton
Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal dan Lapis Fondasi Bawah
Beton Kurus dan Penyesuaian Harga pada pekerjaan yang telah selesai di
tempat untuk pekerjaan permanen dan disetujui. Lebar yang diukur
adalah lebar perkerasan yang ditunjukkan dalam penampangan
melintang tipikal dalam Gambar. Lokasi-lokasi tambahan seperti jalur
ramp, atau sebagaimana diperintahkan tertulis oleh Pengawas
Pekerjaan. Panjang haruslah sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,
91
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
yaitu sepanjang garis sumbu setiap badan jalan. Tebal haruslah tebal
rata-rata aktual yang diterima.
Sambungan, ruji (dowel), batang pengikat (tie bar) dan baja tulangan
yang diperlukan untuk pekerjaan dalam Seksi ini tidak boleh diukur
terpisah untuk pembayaran.
Perkerasan hasil penghamparan percobaan yang dilaksanakan di luar
daerah pekerjaan permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
b) Kekuatan Kurang
Jika kekuatan yang memenuhi perkerasan beton dalam setiap lot tidak
tercapai, tetapi semua aspek lainnya memenuhi spesifikasi,
92
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
Pasal 5.3.2.11).f). : Untuk tujuan dari Pasal 5.3.2 (Bahan) dan Pasal
5.3.10 (Pengukuran dan Pembayaran) ini, suatu lot akan didefinisikan
3
sebagai sampai 50 m untuk yang dibentuk dengan acuan bergerak dan
3
sampai 30 m untuk yang dibentuk dengan acuan tetap.
Untuk setiap lot, minimal dua pasang benda uji balok harus dicetak untuk
pengujian kuat lentur, sepasang yang pertama untuk 7 hari dan sepasang
lainnya pada umur 28hari.
93
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
Bilamana hasil pengujian kuat lentur di atas tidak mencapai 90% dari
kuat lentur yang disyaratkan dalam Tabel 5.3.2.3) (Kuat Lentur Minimum
untuk Perkerasan Beton Semen) maka pengambilan benda uji beton inti
(core) di lapangan, minimum sebanyak 4 benda uji, untuk pengujian kuat
tekan beton inti dapat dilakukan. Jika nilai rata-rata kuat tekan beton inti
(core) dari contoh yang diambil ini mencapai kuat tekan yang setara
dengan kekuatan tekan yang diperoleh dari campuran beton yang sama
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
(dari pengujian kuat tekan silinder yang dicetak), yang digunakan untuk
pengujian kuat lentur sebelumnya, maka produk beton ini dapat diterima
untuk pembayaran.
94
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
95
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
96
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
SEKSI 5.4
STABILISASI TANAH (SOIL STABILIZATION)
97
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
98
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
99
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
100
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
101
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
bahan Lapis Fondasi Tanah Semen yang telah selesai dikerjakan dan
mempunyai kekuatan yang melampaui batas minimum yang
disyaratkan dalam Tabel 5.4.6.1), sebagaimana yang diukur dengan
Skala Penetrometer pada penampang melintang yang sama dan
sebagaimana pengukuran elevasi permukaan. Dalam pengukuran ini,
hitungan tumbukan penetrometer harus dikalibrasikan terhadap
kekuatan dengan cara yang diuraikan pada Pasal 5.4.6.5)
(Pengendalian Kekuatan dan Kehomogenan dari Lapis Fondasi
Tanah Semen) dari Spesifikasi ini dan batas bawah ketebalan efektif
harus diambil sebagai titik pada kurva hitungan tumbukan setelah
dilakukan penghalusan kurva untuk menghilangkan variasi- variasi
yang terjadi berdasarkan pengalaman kesalahan pembacaan, dengan
batas penetrasi (mm/tumbukan) di bawah Scala Penetration
Resistance (SPR) yang disyaratkan dalam Tabel 5.4.6.1) atau seperti
yang ditetapkan Pengawas Pekerjaan berdasarkan percobaan
lapangan. Untuk menghindari terjadinya ketidak-konsistenan, maka
pengujian dengan Skala Penetrometer harus selalu dilakukan dengan
standar yang sama seperti yang diuraikan dalam Lampiran 5.4.A
dari Spesifikasi ini dan kurva hitungan tumbukan harus diplot dengan
asumsi bahwa nilai hitungan tumbukan diperoleh dari setiap aplikasi
tumbukan pada kedalaman yang diukur setelah tumbukan tersebut
diberikan.
102
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
⅔ tebal (pukulan/mm)
Scala Penetration 0,8* - - Lampiran 5.4.A,
Resistance (SPR) yang (1,3+) Spesifikasi
menentukan batas
minimum tebal efektif
(pukulan/mm)
Catatan :
* Angka-angka ini dapat disesuaikan oleh Pengawas Pekerjaan untuk dikalibrasikan dengan angka-angka
UCS yang disyaratkan, mengikuti pengujian kalibrasi untuk setiap jenis tanah baru sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 5.4.6.5).
+ Angka-angka di dalam kurung adalah kemampuan penetrasi ekivalen dalam mm per pukulan.
103
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
104
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
105
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
106
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
107
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
108
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
109
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
110
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
111
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
SEKSI 5.5
LAPIS FONDASI AGREGAT SEMEN
(CTB dan CTSB)
112
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
b) Kepadatan Kurang
Lapis Fondasi Agregat Semen yang diterima harus memenuhi
kepadatan yang disyaratkan, Jika kepadatan lapangan rata-rata
dalam suatu segmen tidak tercapai, tetapi semua sifat-sifat bahan
yang disyaratkan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini harus diperbaiki kecuali
Pengawas Pekerjaan dapat menerima pekerjaan Lapis Fondasi
Agregat Semen dengan harga satuan dikalikan dengan Faktor
Pembayaran sesuai Tabel 5.5.8.2).
113
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
114
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN
115
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6
PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.1
LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT
116
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
117
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
118
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
119
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.2
LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN
LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA)
Pasal 6.2.1.7).a) 5 liter contoh dari setiap bahan aspal yang diusulkan
oleh Penyedia Jasa untuk dipakai dalam pekerjaan dilampiri dengan
sertifikat dari pabrik pembuatnya, dan hasil pengujian seperti yang
disyaratkan dalam Pasal 1.11.1.3).c), harus diserahkan sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai. Sertifikat tersebut harus menyatakan
bahwa bahan aspal tersebut sesuai dengan Spesifikasi dan jenis yang
disyaratkan untuk pelaburan aspal, seperti diberikan dalam Pasal
6.2.2.2) (Bahan Aspal) dari Spesifikasi ini.
2) Dua liter contoh aspal yang akan dihampar harus diambil dari distributor,
masing-masing pada saat awal penyemprotan dan pada saat menjelang
akhir penyemprotan.
3) Jumlah data pendukung yang diperlukan untuk persetujuan awal atas
mutu sumber bahan agregat penutup harus meliputi semua pengujian
seperti disyaratkan dalam Pasal 6.2.2.1).b) dari Spesifikasi ini dengan
minimum tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, dipilih
sedemikian hingga mewakili rentang mutu bahan yang mungkin diperoleh
dari sumber bahan tersebut. Setelah persetujuan mengenai mutu bahan
agregat penutup, selanjutnya pengujian ini harus diulangi lagi, sesuai
petunjuk Pengawas Pekerjaan, bilamana menurut hasil pengamatan
terdapat perubahan mutu pada bahan atau sumbernya.
Pasal 6.2.2.1).b) Sumber agregat yang digunakan untuk memproduksi
agregat penutup harus memenuhi ketentuan berikut:
120
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
4) Distributor aspal harus diperiksa dan diuji sesuai dengan Pasal 6.1.3.6)
(Kinerja Distributor Aspal) dari Spesifikasi ini sebagai berikut:
a. Sebelum dimulainya pekerjaan penyemprotan;
b. Setiap 6 bulan atau setiap penyemprotan bahan aspal sebanyak
150.000 liter, dipilih yang mana lebih dulu tercapai;
c. Bilamana distributor mengalami kerusakan atau modifikasi, perlu
diadakan pemeriksaan ulang terhadap distributor tersebut.
5) Semua jenis pengujian dan analisa saringan agregat tercantum dalam
tabel Pasal 6.2.2.1).c), dan d) dari Spesifikasi ini harus dilakukan pada
setiap tumpukan persediaan bahan sebelum setiap bahan tersebut
dipakai. Minimum satu contoh harus diambil dan diuji untuk setiap 75
meter kubik agregat di dalam tumpukan persediaan bahan.
121
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
122
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
satuan liter sebagai volume nominal yang telah terpakai dan telah
diterima.
b) Untuk pembayaran, bahan aspal pelaburan harus diukur dalam
satuan liter sebagai volume nominal yang telah terpakai dan telah
diterima pada setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan
secara manual.
c) Volume nominal harus didefinisikan sebagai luas permukaan yang
telah disemprot dengan aspal, diukur sesuai dengan Pasal 6.2.5.3).g)
dan Pasal 6.2.5.3).h) dari Spesifikasi ini, dikalikan takaran pemakaian
nominal aspal. Untuk pembayaran, takaran pemakaian nominal aspal
untuk setiap lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara
manual, harus diambil yang lebih kecil dari ketentuan di bawah ini:
i) Takaran pemakaian yang telah diperintahkan Pengawas
Pekerjaan, ditambah toleransi yang diperkenankan dalam Pasal
6.2.5.3).i) dari Spesifikasi ini.
ii) Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan diukur
sesuai dengan Pasal 6.2.5.3).f) sampai 6.2.5.3).i) dari
Spesifikasi ini.
Pasal 6.2.5.3
f) Sisa aspal dalam tangki distributor setelah penyemprotan selesai harus
dijaga tidak boleh kurang dari 10% dari kapasitas tangki atau sebesar yang
ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan, untuk mencegah terperangkapnya
udara (masuk angin) pada sistem penyemprotan dan untuk mencegah
kurangnya takaran penyemprotan.
123
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Pasal 6.2.5.3
g) Jumlah bahan aspal yang telah digunakan dalam setiap lintasan
penyemprotan, atau jumlah yang disemprot secara manual harus
diukur dengan cara memasukkan tongkat celup ke dalam tangki
distributor aspal segera sebelum dan sesudah setiap lintasan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
124
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
125
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Nomor Mata
Uraian Satuan Pengukuran
Pembayaran
Pekerjaan Pelaburan
126
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.3
CAMPURAN BERASPAL PANAS
Catatan:
(1) Simbol ini mencakup semua campuran aspal panas yang menggunakan aspal tipe I (Pen.60-70)
maupun tipe II (aspal modifikasi), semua campuran aspal hangat, semua campuran aspal panas dengan
asbuton.
127
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
128
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
c) Benda uji inti paling sedikit harus diambil dua titik pengujian yang
mewakili per penampang melintang per lajur yang diambil secara
acak dengan jarak memanjang antar penampang melintang yang
diperiksa tidak lebih dari 100 m.
3) Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran beraspal
a) Pengambilan Benda Uji Campuran beraspal
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
129
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
130
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
131
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Maks. 4 6 (3)
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah Min. 90
perendaman selama 24 jam, 60 °C (5)
Rongga dalam campuran (%) pada Min. 2
Kepadatan membal (refusal) (6)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm (7) Min. 2500
Catatan :
1) Penentuan VCAmix dan VCAdrc sesuai AASHTO R46-08(2012).
VCAmix : voids in coarse aggregate within compacted mixture.
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
132
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
tumpukan
- Gradasi agregat dari penampung panas Setiap 250 m³ (min. 2 pengujian per hari)
(hot bin)
- Nilai setara pasir (sand equivalent) Setiap 250 m³
Campuran :
- Suhu di AMP dan suhu saat sampai di Setiap batch dan pengiriman
lapangan
- Gradasi dan kadar aspal Setiap 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
- Kepadatan, stabilitas, pelelehan, Marshall Setiap 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
Quotient (untuk HRS), rongga dalam
campuran Stabilitas Marshall Sisa atau
Indirect tensile Strength Ratio (ITSR).
- Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Setiap 3.000 ton
Membal dan Rasio VCAmix/Vdrc (untuk
SMA)
- Campuran Rancangan (Mix Design) Setiap perubahan agregat/rancangan
Marshall
Lapisan yang dihampar :
- Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk Benda uji inti paling sedikit harus diambil dua titik
partikel ukuran maksimum 1” dan 6” untuk pengujian per penampang melintang per lajur
partikel ukuran di atas 1”, baik untuk dengan jarak memanjang antar penampang
pemeriksaan pemadatan maupun tebal melintang yang diperiksa tidak lebih dari 100 m.
lapisan bukan perata:
Toleransi Pelaksanaan :
- Elevasi permukaan, untuk penampang Paling sedikit 3 titik yang diukur melintang pada
melintang dari setiap jalur lalu lintas. paling sedikit setiap 12,5 meter memanjang
sepanjang jalan tersebut.
133
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
134
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
135
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
136
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
137
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
138
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Kepadatan Kurang
Jika kepadatan rata-rata semua jenis campuran beraspal panas
yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-
6757-2002, kurang dari ketentuan pada Pasal 6.3.7.2), tetapi
semua aspek memenuhi spesifikasi, maka kepadatan yang
kurang ini harus diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat
menerima pekerjaan Campuran Beraspal Panas tersebut dengan
harga satuan dikalikan dengan Faktor Pembayaran sesuai Tabel
6.3.8.2).
Tabel 6.3.8.2) Faktor Pembayaran Harga Satuan untuk Kepadatan
Kurang atau Diperbaiki
Faktor Pembayaran (%
Jenis Campuran Kepadatan
Harga Satuan)
Campuran Beraspal ≥ 98 % 100 %
Lainnya 97 -< 98 % 90 % atau diperbaiki
96 -< 97 % 80 % atau diperbaiki
<96 % Harus diperbaiki
Lataston (HRS) ≥ 97 % 100 %
96 -< 97 % 90 % atau diperbaiki
95 -< 96 % 80 % atau diperbaiki
<95 % Harus diperbaiki
139
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
140
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
141
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.4
CAMPURAN BERASPAL HANGAT
142
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
b) Kepadatan Kurang
Jika kepadatan rata-rata semua jenis campuran beraspal hangat
yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-6757-
2002, kurang dari ketentuan yang mengacu pada Pasal 6.4.7, tetapi
semua aspek memenuhi spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini
harus diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat menerima
pekerjaan Campuran Beraspal Hangat tersebut dengan harga satuan
dikalikan dengan Faktor Pembayaran sesuai Tabel 6.4.8.2).
Tabel 6.4.8.2) Faktor Pembayaran Harga Satuan untuk Kepadatan
Kurang atau Diperbaiki
Jenis Campuran Kepadatan Faktor Pembayaran (%
Harga Satuan)
Laston Hangat (WMAC) ≥ 98 % 100 %
97 -< 98 % 90 % atau diperbaiki
96 -< 97 % 80 % atau diperbaiki
<96 % Harus diperbaiki
Lataston Hangat ≥ 97 % 100 %
(WMHRS) 96 -< 97 % 90 % atau diperbaiki
95 -< 96 % 80 % atau diperbaiki
<95 % Harus diperbaiki
143
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
144
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
6.4.(1a) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Asu (WMAC-WC) Ton
dengan Zeolit
6.4.(1b) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Aus (WMAC-WC) Ton
dengan Wax
6.4.(2a) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Antara (WMAC- Ton
BC) dengan Zeolit
6.4.(2b) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Antara (WMAC- Ton
BC) dengan Wax
6.4.(3a) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Fondasi (WMAC- Ton
Base) dengan Zeolit
6.4.(3b) Laston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Fondasi (WMAC- Ton
Base) dengan Wax
6.4.(4a) Lataston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Aus (WMAC- Ton
WC) dengan Zeolit
6.4.(4b) Lataston Hangat Pen. 60-70, WMAC Lapis Aus (WMAC- Ton
WC) dengan Wax
145
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.5
CAMPURAN BERASPAL PANAS DENGAN ASBUTON
1) Ketentuan Pasal 6.3.8.1) dari Spesifikasi ini harus berlaku kecuali Pasal
6.3.8.1).b). Kuantitas yang diterima untuk pengukuran tidak boleh meliputi
lokasi dengan tebal hamparan kurang dari yang ditunjukkan dalam
Gambar dengan toleransi yang disyaratkan pada Pasal 6.3.1.4).f) kecuali
Pengawas Pekerjaan dapat menerima pekerjaan tersebut dengan
penyesuaian Harga Satuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel
6.5.8.1) atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak atau menipis
(tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat lainnya. Lokasi
dengan kadar aspal total yang tidak memenuhi kadar aspal optimum
yang ditetapkan dalam JMF dengan toleransi yang disyaratkan dalam
Tabel 6.5.3.1), tidak akan diterima untuk pembayaran.
2) Bilamana Pengawas Pekerjaan menerima setiap campuran beraspal
dengan kadar aspal rata-rata yang lebih rendah kadar aspal yang
ditetapkan dalam rumus campuran kerja. Pembayaran campuran
beraspal akan dihitung berdasarkan tonase hamparan yang dikoreksi
dengan menggunakan faktor koreksi berikut ini.
- Campuran yang menggunakan Asbuton Butir B5/20 atau B 50/30 :
Kadar aspal total rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi dikurangi kadar
bitumen asbuton dalam campuran
Cb =
Kadar aspal total yang ditetapkan dalam Rumus Campuran Kerja dikurangi
kadar bitumen asbuton dalam campuran
146
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Kadar aspal total rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi dikurangi kadar
bitumen asbuton dalam campuran
Cb =
Kadar aspal total yang ditetapkan dalam Rumus Campuran Kerja dikurangi
kadar bitumen asbuton dalam campuran
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
Catatan:
k adalah faktor koreksi untuk mengkonversi berat aspal hasil ekstraksi ke berat Asbuton Pra-campur
yaitu 100/(100 - kadar mineral Asbuton)
147
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
Faktor Pembayaran (%
Kekurangan Tebal
Harga Satuan)
0 – 1 kali toleransi 100 %
>1 – 2 kali toleransi 75 % atau diperbaiki
>2 – 3 kali toleransi 55 % atau diperbaiki
>3 kali toleransi Harus diperbaiki
b) Kepadatan Kurang
Jika kepadatan rata-rata semua jenis campuran beraspal panas
dengan asbuton yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan
dalam SNI 03-6757-2002, kurang dari ketentuan dari Pasal 6.5.7
tetapi semua aspek memenuhi spesifikasi, maka kepadatan yang
kurang ini harus diperbaiki atau Pengawas Pekerjaan dapat
menerima pekerjaan Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton
tersebut dengan harga satuan harus dikalikan dengan Faktor
Pembayaran dalam Tabel 6.5.8.2).
Tabel 6.5.8.2) Faktor Pembayaran Harga Satuan untuk Kepadatan
Kurang atau Diperbaiki
Faktor Pembayaran (%
Kepadatan
Harga Satuan)
≥ 98 % 100 %
97 - < 98 % 90 % atau diperbaiki
96 - < 97 % 80 % atau diperbaiki
< 96 % Harus diperbaiki
148
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
149
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
8) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas harus dibayar menurut
Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang
ditunjukkan di bawah ini dan dalam Daftar Kuantintas dan Harga, di mana
harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk mengadakan dan memproduksi dan menguji dan mencampur serta
menghampar semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan,
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
150
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.6
ASBUTON CAMPURAN PANAS HAMPAR DINGIN (COLD PAVING HOT
MIX ASBUTON)
151
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
152
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
153
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
154
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
beraspal yang diukur untuk pembayaran tidak boleh lebih besar dari
tebal rancangan yang ditentukan dalam Gambar.
Pengawas Pekerjaan dapat menyetujui atau menerima suatu
ketebalan yang kurang berdasarkan pertimbangan teknis atau suatu
ketebalan lebih untuk lapis perata seperti yang diizinkan dalam Seksi
ini.
Tidak ada penyesuaian kuantitas untuk ketebalan yang melebihi tebal
rancangan bila campuran beraspal tersebut dihampar di atas
permukaan yang juga dikerjakan dalam kontrak ini, kecuali jika
diperintahkan lain oleh Pengawas Pekerjaan.
d) Bilamana perbaikan pada CPHMA yang tidak memenuhi ketentuan
telah diperbaiki sesuai yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan
dari Seksi ini, maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran
haruslah kuantitas yang akan dibayar bila pekerjaan semula dapat
diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan atau
kuantitas tambahan yang diperlukan untuk perbaikan tersebut.
e) Lebar hamparan campuran beraspal yang akan dibayar harus seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar dan harus diukur dengan pita ukur
oleh Penyedia Jasa di bawah pengawasan Pengawas Pekerjaan.
Pengukuran harus dilakukan tegak lurus sumbu jalan dan tidak
termasuk lokasi hamparan yang tipis atau tidak memenuhi ketentuan
sepanjang tepi hamparan. Interval jarak pengukuran memanjang
harus seperti yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan tetapi
harus selalu berjarak sama dan tidak lebih dari 25 meter. Lebar yang
akan digunakan dalam menghitung luas untuk pembayaran setiap
lokasi perkerasan yang diukur, harus merupakan lebar rata-rata yang
diukur dan disetujui.
155
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
156
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
157
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
158
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
SEKSI 6.7
LAPIS PENETRASI MACADAM DAN
LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON
d) Tebal Lapisan.
Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam
toleransi 1 cm. Pemeriksaan untuk ketebalan lapis penetrasi
macadam harus diukur dari tebal rata-rata batu pokok yang terpasang
seperti yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
e) Kerataan Permukaan Sewaktu Pemadatan.
Pada setiap tahap pemadatan, kerataan permukaan harus dijaga.
Bahan harus ditambah pada tiap tempat di mana terdapat penurunan.
159
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
160
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
161
DIVISI 7 – STRUKTUR
DIVISI 7
STRUKTUR
SEKSI 7.1
BETON DAN BETON KINERJA TINGGI
7.1.6. PENGENDALIAN MUTU DI LAPANGAN
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
1) Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambah bila
diperlukan) harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-
bahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada
Pasal 7.1.2.
Apabila bahan-bahan yang dibutuhkan jumlahnya cukup banyak dengan
pengiriman yang terus menerus, maka dengan perintah Pengawas
Pekerjaan, untuk agregat kasar dan agregat halus Penyedia Jasa harus
melakukan pengujian bahan secara berkala selama pelaksanaan dengan
interval maksimum 1.000 m3 untuk gradasi dan maksimum 5000 m3 untuk
abrasi, sedangkan untuk bahan semen dengan interval setiap maksimum
pengiriman 300 ton. Tetapi apabila menurut Pengawas Pekerjaan
terdapat indikasi perubahan mutu atau sifat bahan yang akan digunakan,
maka Penyedia Jasa harus segera melakukan pengujian bahan kembali
sebelum bahan tersebut digunakan.
2) Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump" atau slump flow, atau lebih sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, harus dilaksanakan pada setiap
adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat sebelum pengecoran,
dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan
oleh Pengawas Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton yang tidak
memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Pengawas Pekerjaan dalam
beberapa hal menyetujui penggunaannya secara terbatas dan secara
teknis mutu beton tetap bisa dijaga. Kelecakan (workability) dan tekstur
campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada
162
DIVISI 7 – STRUKTUR
hasil adalah nilai rata- rata dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam
satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji), yang selisih nilai antara
keduanya ≤ 5% dari rata-rata 2 nilai kuat tekan benda uji tersebut
untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis
komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.
b) Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus
menyediakan benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150
mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan SNI
4810:2013. Pengambilan bahan untuk pembuatan benda uji harus
diambil dari beton yang akan dicor dicetak bersamaan, kemudian
dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium.
c) Untuk keperluan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran
harus menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan
umur yang ditetapkan dalam Spesifikasi. Hasil-hasil pengujian pada
umur yang selain dari yang ditetapkan dalam Spesifikasi hanya boleh
digunakan untuk keperluan selain dari tujuan evaluasi mutu beton
sebagai dasar pembayaran. Nilai-nilai perbandingan kekuatan yang
digunakan untuk keperluan ini harus disesuaikan dengan grafik
perkembangan kuat tekan campuran sebagai fungsi waktu.
d) Pencampuran dengan alat pencampur beton manual, untuk masing-
masing mutu beton dengan volume ≤ 60 m3, setiap maksimum 5 m3
beton minimum diambil 1 set benda uji dan jumlah hasil pengujian
tidak boleh kurang dari empat hasil untuk masing-masing umur dan
rancangan campuran. Apabila volume pekerjaan beton > 60 m 3,
setelah volume 60 m3 tercapai, maka setiap maksimum 10 m3 beton
minimum diambil set benda uji.
e) Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan
beton dengan jumlah masing-masing mutu £ 60 m3 harus diperoleh set
163
DIVISI 7 – STRUKTUR
(fc’i – fc’m)2
S= i=1 adalah deviasi standar
n-1
164
DIVISI 7 – STRUKTUR
telah ditentukan (30 benda uji), maka nilai deviasi standar (S) harus
dikalikan dengan faktor koreksi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.1)
Tabel 7.1.6.1) Faktor Koreksi Deviasi Standar
Jumlah Benda Uji Faktor Modifikasi
< 15 Lihat Tabel 7.1.6.2) atau 7.1.6.3)
15 1,16
20 1,08
25 1,03
> 30 1,00
Intepolasi untuk jumlah pengujian yang berada di antara nilai-nilai di atas, deviasi
standar benda uji yang dimodifikasi S, yang digunakan untuk menentukan kuat tekan rata-
rata yang disyaratkan fcr‘ dari Tabel 7.1.6.2)
Apabila jumlah benda uji < 15 buah dan adanya data hasil uji kuat
tekan di lapangan, maka kuat tekan rata-rata perlu (design average
strength) fcr‘ yang digunakan sebagai dasar pemilihan proporsi
campuran beton ditentukan sesuai dengan Tabel 7.1.6.2), dengan
menggunakan deviasi standar benda uji S yang dihitung sesuai
dengan rumus perhitungan deviasi standar S dalam Pasal
7.1.6.3).g).
165
DIVISI 7 – STRUKTUR
166
DIVISI 7 – STRUKTUR
167
DIVISI 7 – STRUKTUR
tersebut.
7.1.7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran
a) Cara Pengukuran
i) Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik terpasang dan
diterima sesuai dengan yang ditunjukkan pada Gambar oleh
Pengawas Pekerjaan. Tidak ada pengurangan yang akan
dilakukan untuk volume yang ditempati oleh pipa dengan luasan
total secara melintang struktur yang ditinjau dan setara dengan
diameter kurang dari 200 mm atau oleh benda lainnya yang
tertanam seperti "water stop", baja tulangan, selongsong pipa
(conduit) atau lubang sulingan (weephole).
ii) Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang akan
dilakukan untuk acuan, perancah untuk balok dan lantai
pemompaan, penyelesaian akhir permukaan, penyediaan pipa
sulingan, pekerjaan pelengkap lainnya untuk penyelesaian
pekerjaan beton, dan biaya dari pekerjaan tersebut telah
dianggap termasuk dalam harga penawaran untuk pekerjaan
beton.
iii) Kuantitas bahan untuk lantai kerja, bahan drainase porous, baja
tulangan dan mata pembayaran lainnya yang berhubungan
dengan struktur yang telah selesai dan diterima akan diukur untuk
dibayarkan seperti disyaratkan pada Seksi lain dalam spesifikasi
ini.
iv) Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar
sebagai beton struktur atau beton tidak bertulang. Beton struktur
168
DIVISI 7 – STRUKTUR
169
DIVISI 7 – STRUKTUR
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan
sebagaimana yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada harga kontrak
untuk mata pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang
ditunjukkan di bawah dan dalam daftar kuantitas.
Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
170
DIVISI 7 – STRUKTUR
171
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.2
BETON PRATEKAN
2) Pembayaran
a) Penyediaan Unit Beton Pratekan Pracetak
Kuantitas unit beton pratekan yang diterima di tempat, diukur
sebagaimana ditentukan di atas, harus dibayar dengan Harga
Penawaran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
172
DIVISI 7 – STRUKTUR
173
DIVISI 7 – STRUKTUR
174
DIVISI 7 – STRUKTUR
Meter
175
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.3
BAJA TULANGAN
176
DIVISI 7 – STRUKTUR
177
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.4
BAJA STRUKTUR
178
DIVISI 7 – STRUKTUR
179
DIVISI 7 – STRUKTUR
180
DIVISI 7 – STRUKTUR
181
DIVISI 7 – STRUKTUR
182
DIVISI 7 – STRUKTUR
183
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.5
FONDASI TIANG BOR SEKAN (SECANT PILE)
184
DIVISI 7 – STRUKTUR
7.5.(1) Tiang bor sekan primer diameter 80 cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
7.5.(2) Tiang bor sekan primer diameter 80 cm (fc’ ≥ 30 MPa) Meter Panjang
7.5.(3) Tiang bor sekan primer diameter 100 cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
7.5.(4) Tiang bor sekan primer diameter 100 cm (fc’ ≥ 30 MPa) Meter Panjang
7.5.(5) Tiang bor sekan primer diameter 120 cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
7.5.(6) Tiang bor sekan primer diameter 120 cm (fc’ ≥ 30 MPa) Meter Panjang
7.5.(7) Tiang bor sekan primer diameter 150 cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
7.5.(8) Tiang bor sekan primer diameter 150 cm (fc’ ≥ 30 MPa) Meter Panjang
7.5.(9) Tiang bor sekan primer diameter …. cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
7.5.(10) Tiang bor sekan primer diameter …. cm (fc’ ≥ 15 MPa) Meter Panjang
185
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.6
FONDASI TIANG
186
DIVISI 7 – STRUKTUR
Tiang pancang yang disediakan oleh Penyedia Jasa, termasuk tiang uji
tidak diizinkan untuk menggantikan tiang pancang yang telah diterima
sebelumnya oleh Pengawas Pekerjaan, yang ternyata kemudian hilang
atau rusak sebelum penyelesaian Pekerjaan selama penumpukan atau
penanganan atau pemancangan, dan akan yang diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan untuk disingkirkan dari tempat pekerjaan atau
dibuang dengan cara lain.
Bilamana perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang
perpanjangan akan dihitung dalam meter panjang dan akan diukur
untuk pembayaran. Penyetelan, sepatu dan penyambungan bilamana
diperlukan, acuan tidak akan diukur untuk pembayaran.
Bilamana Penyedia Jasa mengecor tiang pancang beton pracetak lebih
panjang dari yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang baja
tulangan untuk memudahkan pemancangan, maka tidak ada pengukuran
untuk bagian beton yang harus dibongkar agar supaya batang baja
tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur yang mengikatnya.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk pasir yang digunakan sebagai
bahan isian tiang pancang pipa baja sebagaimana yang ditunjukkan
dalam Gambar. Beton SCC sebagai isian tiang pancang diukur dan
dibayar sesuai Seksi 7.1. dan baja tulangan dibayar sesuai Seksi 7.3.
d) Pemancangan Tiang Pancang
Tiang pancang kayu, baja dan beton akan diukur untuk pemancangan
sebagai jumlah meter panjang dari tiang pancang yang diterima dan
tertinggal dalam struktur yang telah selesai, termasuk penyambungan
dengan las listrik dan lapisan anti karat pada daerah sambungan tiang
tersebut.
Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang
pancang sampai sisi bawah balok kepala tiang (pile cap) untuk tiang
187
DIVISI 7 – STRUKTUR
188
DIVISI 7 – STRUKTUR
189
DIVISI 7 – STRUKTUR
7.6.(9b) Penyediaan Tiang Pancang Baja H Beam Ukuran ... Meter Panjang
mm x ... mm x ... mm x ... mm
190
DIVISI 7 – STRUKTUR
191
DIVISI 7 – STRUKTUR
192
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.7
FONDASI SUMURAN
7.7.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran
Kuantitas penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang akan diukur
untuk pembayaran, harus jumlah panjang sumuran terpasang dalam
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
meter yang diukur dari tumit sumuran sampai sisi dasar fondasi telapak.
Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang akan dilakukan
untuk penggalian, pemompaan, acuan dan setiap pekerjaan sementara
untuk pembuatan sumuran, di mana semua pekerjaan tersebut
dipandang telah termasuk dalam pengukuran dan pembayaran sumuran.
Isian beton kedap air dan beton siklop pada Fondasi sumuran akan
diukur berdasarkan beton terpasang sesuai dengan ketentuan Seksi 7.1.
dengan mata pembayaran sesuai Seksi 7.1.
2) Dasar Pembayaran
Pembayaran untuk yang disebutkan di atas harus dilakukan dengan
Harga Satuan Kontrak menurut Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, di mana harga
dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan semua pekerja, bahan, peralatan, perkakas, galian untuk
penurunan termasuk pembuangan bahan yang digali, pembongkaran
(jika diperlukan) bagian atas sumuran untuk memperoleh elevasi yang
disyaratkan, penghubung, sambungan dan semua pekerjaan kecil dan
sementara yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Pembayaran untuk beton kedap air dengan mutu fc’ 25 Mpa, beton
siklop, dan beton setinggi satu meter di bawah telapak fondasi dengan
mutu fc’ 20 MPa akan dibayar sesuai dengan mata pembayaran pada
Seksi 7.1. Pembayaran untuk besi ankur yang menghubungkan sumuran
dengan telapak fondasi akan dibayar sesuai dengan mata pembayaran
pada Seksi 7.3.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
7.7.(1) Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter Meter Panjang
……..
193
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.8
ADUKAN MORTAR SEMEN
Adukan mortar atau pasta semen tidak akan diukur untuk pembayaran yang
terpisah. Pekerjaan ini harus dianggap sebagai pelengkap terhadap berbagai
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
jenis pekerjaan yang diuraikan dalam Spesifikasi ini dan biaya dari pekerjaan
telah termasuk dalam Harga Kontrak yang telah dimasukan dalam berbagai
mata pembayaran.
194
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.9
PASANGAN BATU
7.9.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) Pasangan batu harus Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran
dalam meter kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan
penampang yang disyaratkan dan disetujui.
b) Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang
disetujui harus tidak diukur atau dibayar.
c) Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan kembali
dengan bahan porous atau kantung penyaring harus diukur dan dibayar
sebagai Drainase Porous, seperti yang disebutkan dalam Pasal 2.4.4
dari Spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah
yang harus dilakukan untuk penyediaan atau pemasangan lubang
sulingan atau pipa, juga tidak untuk acuan lainnya.
d) Pekerjaan galian untuk menyiapkan fondasi struktur pasangan batu
sebagaimana yang diuraikan pada Pasal 7.9.3.1.).a) tidak diukur untuk
pembayaran secara terpisah.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar dengan
Harga Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, di
mana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk penyediaan dan pemasangan semua bahan, dan penyiapan seluruh
formasi atau fondasi termasuk galian, untuk pembuatan lubang sulingan dan
sambungan konstruksi, untuk pemompaan air, dan pekerjaan akhir dan
untuk semua pekerjaan lainnya atau biaya lain yang diperlukan atau lazim
untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang
diuraikan dalam Pasal ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
7.9.(1) Pasangan Batu Meter Kubik
195
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.10
PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG
196
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.11
SAMBUNGAN SIAR MUAI (EXPANSION JOINT)
197
DIVISI 7 – STRUKTUR
198
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.12
LANDASAN (BEARING)
diterima.
Kuantitas landasan karet elastomer dan stopper akan dihitung berdasarkan
jumlah tiap jenis, ukuran dan ketebalan elastomer yang selesai dikerjakan di
tempat dan diterima. Landasan strip akan diukur sebagai jumlah meter
panjang yang selesai dikerjakan di tempat dan diterima.
2) Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas untuk jenis tertentu
yang ditentukan harus dibayar dengan harga satuan Kontrak untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga. Harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan termasuk pelat
baja penahan getaran, plin beton, bahan dudukan landasan, adukan mortar
semen, lapisan perekat epoxy, dowel, batang ankur, semua tenaga kerja,
perkakas, peralatan, pengujian untuk pengendalian mutu dan biaya lainnya
yang diperlukan atau yang lazim untuk penyelesaian yang memenuhi
ketentuan dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
199
DIVISI 7 – STRUKTUR
200
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.13
SANDARAN (RAILING)
201
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.14
PAPAN NAMA JEMBATAN
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar berdasarkan
Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, di
mana harga dan pembayaran tersebut sudah merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan bahan, pekerja, peralatan, perkakas dan semua
keperluan lainnya atau biaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang
sebagaimana mestinya seperti disyaratkan dalam Seksi ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
202
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.15
PEMBONGKARAN STRUKTUR
203
DIVISI 7 – STRUKTUR
204
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.16
DRAINASE LANTAI JEMBATAN
7.16.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran
Pipa drainase dan pipa penyalur harus diukur untuk pembayaran dalam
jumlah meter panjang pipa seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
205
DIVISI 7 – STRUKTUR
SEKSI 7.17
PENGUJIAN PEMBEBANAN JEMBATAN
7.17.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas Pengujian Pembebanan Jembatan sebagai dasar pembayaran
harus diukur sesuai dengan jumlah elaksanaan pengujian selesai
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
206
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
DIVISI 8
REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.1
PERBAIKAN RETAK DENGAN BAHAN EPOKSI
8.1.4. PENGENDALIAN MUTU
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
1) Penerimaan Bahan
a) Semua bahan epoksi yang terdiri atas 2 komponen dan sesuai dengan
spesifikasi ini harus dipasok dalam 2 kaleng yang tidak reaktif. Jumlah
yang dipasok harus sesuai dengan proporsi yang disarankan untuk
campuran akhir sesuai petunjuk dari pabrik.
b) Semua bahan epoksi yang diterima di lapangan harus diberi tanda
khusus pada kaleng bahan epoksi (yang terdiri atas 2 komponen yaitu
komponen A berisi epoksi resin/base agent dan komponen B berisi
(curing agent /hardener) dan juga untuk bahan penutup (sealant).
c) Semua bahan yang diterima harus dibuat laporan sesuai dengan jumlah
kaleng bahan epoksi (base agent dan hardener) dan bahan penutup
serta jumlah tabung penyuntik yang dilengkapi dengan tanggal kemasan
dan tanggal kadaluwarsanya.
d) Penerimaan bahan tersebut harus dilengkapi dengan dokumen keaslian
produk dari pabrik pembuat berupa jaminan pabrik sesuai dengan jenis
bahan yang akan digunakan serta tanggal kadaluwarsa untuk bahan
epoksi (base agent dan hardener) dan sealant.
2) Penerimaan Hasil Kerja
a) Semua tabung penyuntik yang telah dilepaskan dari permukaan retak
harus terisi penuh dengan bahan perekat epoksi.
b) Semua permukaan telah dibersihkan dan harus dalam kondisi bersih
dan rapi.
3) Perbaikan Atas Pekerjaan Perbaikan Retak Yang Tidak Memenuhi
Ketentuan
a) Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan perbaikan
retak atau adanya keraguan terhadap hasil yang dilaksanakan,
Pengawas Pekerjaan dapat meminta Penyedia Jasa untuk melakukan
207
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
208
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
209
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.2
PERBAIKAN DIMENSI STRUKTUR BETON
210
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
211
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.3
PENGECATAN STRUKTUR BETON
212
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
a) Penerimaan mutu dari uji tidak merusak pada ketebalan cat dengan
acuan SSPC PA2-2012 uji tebal kering harus mencapai minimum
80% dari tebal yang dipersyaratkan, dan maksimum 120% dari tebal
kering yang dipersyaratkan.
b) Jumlah titik uji mengikuti persyaratan yang telah diatur dalam SSPC
PA2-2012
6) Jika terdapat perbedaan pendapat, dapat dilakukan pengujian yang
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
bersifat merusak dengan cara pull off pada lapisan yang mempunyai
ketebalan di atas 150 µm dengan nilai Minimal 1,4 MPa (untuk
permukaan dan pelapis yang akan memiliki paparan minimal terhadap
lalu lintas, bahan kimia, dan perubahan suhu dilakukan 14 hari setelah
selesai curing) dan 2,1 MPa (untuk permukaan dan pelapis yang akan
memiliki paparan signifikan terhadap lalu lintas, bahan kimia, dan
perubahan suhu). Analisa interpretasi dari hasil uji daya Tarik perlu
dicantumkan berkaitan dengan kerusakan adhesi atau kohesi dari lapisan
permukaan beserta antar lapisan permukaan cat dengan acuan ASTM
D4541-17.
7) Ketebalan cat yang dapat diterima, apabila ketebalan cat pada luasan
yang ditentukan mempunyai ketebalan tidak lebih dari 15% dengan
ketebalan tidak kurang dari 90% terhadap ketebalan cat yang
disyaratkan.
8) Perbaikan untuk Hasil Akhir yang Tidak Memenuhi Syarat
Pekerjaan pengecatan struktur beton yang tidak memenuhi syarat sesuai
dengan Pasal 8.3.3 dari Spesifikasi ini harus diperbaiki tanpa adanya
kompensasi apapun dan hasil perbaikan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
8.3.5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Pengukuran hasil akhir pengecatan dilakukan berdasarkan luasan meter
persegi permukaan yang telah memenuhi syarat.
213
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
2) Dasar Pembayaran
Pembayaran dilaksanakan berdasarkan kuantitas pekerjaan pengecatan
yang memenuhi persyaratan, dengan kompensasi penuh termasuk
persiapan pemukaan, pengadaan bahan cat, peralatan, tenaga kerja, dan
lain-lain untuk penyelesaian pekerjaan dengan mempertimbangkan
kompleksitas pekerjaan.
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
214
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.4
PERKUATAN STRUKTUR BETON
plate bonding harus dalam kemasan dengan label produk dan dengan
jelas memperlihatkan nama pabrik atau pemasok, nama jenis produk
dan tercantum tanggal produksi serta masa pakai (tanggal
kadaluwarsa).
b) Material FRP harus dibungkus dengan suatu bahan yang dapat
melindungi FRP dari kerusakan selama pengiriman. Kerusakan dapat
terjadi akibat air, sinar ultra violet, panas dan kotoran. Bungkus
pelindung harus dipelihara selama periode pengiriman dan
penyimpanan.
c) Selama penyimpanan, seluruh material harus diberikan perlindungan
dari sinar matahari, air hujan dan kotoran.
d) Semua material yang digunakan untuk perkuatan eksternal stressing,
harus disimpan pada tempat yang bersih, terlindung serta aman
terhadap cuaca.
2) Penerimaan Bahan
a) Semua bahan yang diterima di lapangan harus diberi tanda dan dibuat
laporan sesuai dengan jumlah penerimaan bahan.
b) Penerimaan bahan tersebut harus dilengkapi dengan dokumen/sertifikat
keaslian produk dari pabrik pembuat berupa jaminan pabrik sesuai
dengan jenis bahan sesuai dengan jenis perkuatan yang akan
dilaksanakan.
3) Penerimaan Hasil Kerja
a) Semua perkuatan yang telah dipasang harus memenuhi ketentuan
seperti yang disyaratkan dalam Gambar.
b) Semua permukaan yang telah diperkuat harus dalam kondisi bersih dan
rapih.
215
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
- tensile modulus
Pengujian dilakukan pada laboratorium yang telah disetujui sebelumnya
oleh Pengawas Pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai, maka harus dipilih
secara acak lokasi yang tidak membahayakan struktur untuk dilakukan
uji pull off untuk menguji kelekatan antara permukaaan beton dengan
FRP minimal dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda. Apabila ada bagian
yang mengalami kegagalan hasil uji tarik pull off < 3 MPa dengan
toleransi 5%, maka bagian yang lain wajib dilakukan pengujian, evaluasi
dan perbaikan. Hasil pengujian minimal sama dengan hasil pengujian
yang tercantum dalam technical data sheet yang digunakan.
b) Pengujian strand harus merujuk pada pengujian dalam SNI 1154:2011
5) Supervisi
Selama pekerjaan pemasangan bahan FRP ini, harus selalu di bawah
pengawasan tenaga yang terlatih dan bersertifikat. Pengawasan dilakukan
dengan cara pengamatan pada kegiatan sebagai berikut:
- Persiapan
- Label pada kemasan material
- Pencampuran epoksi
- Aplikasi epoksi pada bahan FRP
- Pengeringan (curing) bahan FRP
- Pengambilan benda uji
Untuk pekerjaan Steel Plate Bonding, pengawasan dilakukan dengan cara
pengamatan pada kegiatan sebagai berikut :
- Pengawasan terhadap tingkat kerataan dan kebersihan permukaan
beton sebelum dipasang perkuatan
216
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
217
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
218
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
219
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.5
PENGGANTIAN DAN PENGENCANGAN BAUT
220
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
221
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.6
PENGELASAN ELEMEN BAJA
STRUKTUR JEMBATAN
222
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
223
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.7
PENGECATAN STRUKTUR BAJA
224
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
225
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.8
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN ELEMEN BAJA
226
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
227
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.9
PERKUATAN STRUKTUR BAJA
228
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
2) Dasar Pembayaran
Pembayaran berdasarkan hasil pekerjaan yang telah diterima oleh
Pengawas Pekerjaan sesuai dengan mutu yang disyaratkan, dengan
kompensasi penuh.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
229
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.10
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN STRUKTUR KAYU
2) Dasar Pembayaran
Jumlah pekerjaan kayu yang dibayar adalah hasil akhir pekerjaan struktur
kayu terpasang dalam meter kubik dan diterima dengan baik oleh
Pengawas Pekerjaan.
Semua perbaikan dan/atau penggantian struktur kayu harus diberi
lapisan pelindung sesuai dengan Pasal 8.10.3 dan dibayar sebagai
kompensasi penuh terhadap pekerjaan perbaikan/penggantian struktur
kayu.
230
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
231
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.11
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SAMBUNGAN SIAR MUAI
(EXPANSION JOINT)
232
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
233
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
234
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.12
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN LANDASAN (BEARING)
235
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
236
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
237
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.13
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SANDARAN (RAILING)
2) Penerimaan Pekerjaan
Pekerjaan Perbaikan sandaran diterima apabila seluruh pekerjaan telah
memenuhi pelaksanaan pada Pasal 8.4.3 dari Spesifikasi ini.
3) Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketetntuan
Penyedia Jasa wajib untuk melaksanakan perbaikan terhadap pekerjaan
yang tidak memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Pekerjaan perbaikan untuk sandaran baja, sandaran beton dan
sandaran beton-baja yang tidak memenuhi ketentuan mutu bahan dan
dimensi, harus ditolak dan diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas
Pekerjaan.
b) Pekerjaan pengecatan pada sandaran yang tidak memenuhi
ketentuan mutu bahan, ketebalan cat dan keseragaman pengecatan
harus ditolak dan diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.
4) Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua sandaran
jembatan yang telah selesai dan diterima, selama masa kontrak.
8.13.5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Sandaran baja atau beton harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah
meter panjang sandaran dari jenis yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pengukuran harus dilaksanakan sepanjang permukaan elemen-elemen
sandaran antara pusat-pusat tiang tepi dan harus termasuk semua tiang-
tiang bagian tengah, penyangga sandaran, pelat dasar, baut pemegang,
panel-panel, kawat pengisi, perlengkapan ujung.
238
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
tiang-tiang tepi dan bagian tengah, penyangga sandaran, pelat dasar, baut
pemegang, panel-panel, kawat pengisi, perlengkapan ujung, biaya
pengiriman, pemasangan, penanganan permukaan dan upah semua
pekerja, peralatan, perkakas dan seluruh perlengkapan lain yang diperlukan
untuk memperbaiki sandaran.
Untuk pekerjaan pembongkaran sandaran lama dibayar sesuai Seksi 7.15,
“Pembongkaran Struktur”, dan pekerjaan pengecatan sandaran dibayar
sesuai Seksi 8.7 ”Pengecatan Struktur Baja” dan/atau Seksi 8.3 “Pengecatan
Struktur Beton”.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
239
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
SEKSI 8.14
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN DRAINASE LANTAI JEMBATAN
240
DIVISI 8 – REHABILITASI JEMBATAN
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas pipa drainase, pipa penyalur dan deck drain diukur seperti yang
disyaratkan di atas akan dibayar dengan harga kontrak per satuan
pengukuran untuk mata pembayaran yang tercantum di bawah dan
ditunjukkan dalam daftar kuantitas dan harga. Harga dan pembayaran
yang demikian harus dipandang sebagai kompensasi penuh untuk
penyediaan, pengiriman, penyambungan, pemasangan, penanganan
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
241
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
DIVISI 9
PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN
LAIN-LAIN
SEKSI 9.1
PEKERJAAN HARIAN
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
242
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
243
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
244
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
SEKSI 9.2
PEKERJAAN LAIN-LAIN
alat pengendali isyarat lalu lintas dan lampu penerangan jalan haruslah
jumlah aktual rambu jalan (termasuk tiang rambu jalan), patok pengarah,
patok kilometer dan patok hektometer yang disediakan dan dipasang
sesuai dengan Gambar dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
b) Kuantitas yang diukur untuk rel pengaman, beton pemisah jalur dan pagar
pemisah pedestrian haruslah panjang aktual rel pengaman dalam meter
panjang yang disediakan dan dipasang sesuai Gambar dan diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.
c) Kuantitas marka jalan yang dibayar haruslah luas dalam meter persegi
pengecatan marka jalan yang dilaksanakan pada permukaan jalan sesuai
Gambar dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Tidak ada pengukuran
terpisah untuk pembayaran marka jalan sementara (pre-marking) yang
harus dilaksanakan sebagaimana yang disyaratkan dalam Seksi 1.8 dari
Spesifikasi ini sebelum pengecatan marka jalan permanen.
d) Kereb Beton Cor Langsung di Tempat
i) Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang
dilakukan untuk kereb beton cor langsung di tempat dalam Seksi
ini.
ii) Kereb beton cor di tempat akan diukur untuk pembayaran
sebagaimana berbagai bahan yang digunakan seperti yang
ditentukan dalam Seksi- seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini.
e) Kereb Beton Pracetak
i) Kuantitas yang diukur untuk kereb haruslah jumlah aktual kereb
yang dipasang sesuai dengan Gambar dan diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.
ii) Jumlah yang diukur untuk dibayar adalah jumlah meter panjang
komponen kereb pracetak per jenis yang terpasang di tempat yang
245
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
246
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur seperti tersebut di atas, harus dibayar dengan harga
satuan Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan diberikan dalam Daftar Kuantitas, di mana harga dan
pembayaran tersebut sudah merupakan kompensasi penuh untuk
pengadaan semua bahan, tenaga kerja, peralatan, perkakas untuk
penyiapan permukaan, penanganan, penanaman dan pemeliharaan semua
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
247
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
248
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN & LAIN-LAIN
249
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
DIVISI 10
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
SEKSI 10.1
PEMELIHARAAN JALAN
1) Ketentuan Bahan
Ketentuan Bahan yang disyaratkan dalam Seksi 2.2, 3.1, 3.2, 3.3, 4.2,
4.12, 5.1 5.2, 5.3, 6.1, 6.2, 6.3, 6.5, 6.6, 6.7, 7.9, 8.3, 9.2 dan Seksi lainnya
(jika ada) harus berlaku. Aplikasi penggunaan bahan adalah berikut:
a) Perkerasan
Bahan yang digunakan untuk penambalan lubang beraspal (patching)
atau untuk perbaikan permukaan yang retak, harus sama atau lebih tinggi
mutunya dari bahan eksisting, kecuali diperintahkan lain oleh Pengawas
Pekerjaan. Bahan yang digunakan dapat mencakup Timbunan Pilihan,
Lapis Fondasi Aggregat Kelas A, Kelas B, AC-WC, AC-BC, AC-Base,
AC-WC Asb, AC-BC Asb, AC-Base Asb, HRS-Base, HRS-WC, CPHMA,
Lapis Penetrasi Macadam, Lapis Penetrasi Macadam Asbuton, Lapis
Perekat, Lapis Resap Pengikat, Laburan Aspal (BURAS) atau bahan
konstruksi lainnya untuk perkerasan sesuai dengan jenis lapisan
perkerasan yang sedang diperbaiki, bahan-bahan ini harus sesuai
dengan Spesifikasi ini yang berkaitan menurut jenisnya.
Bahan perkerasan hasil galian yang masih baik dapat digunakan
kembali sebagai Lapis Fondasi Bawah (sub-base) dan Timbunan
Pilihan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan,
selanjutnya pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan Seksi 9.1
Pekerjaan Harian.
Untuk bahan yang digunakan sebagai pelaburan setempat atau laburan
aspal pada perkerasan yang retak harus sesuai dengan Tabel 4.2.2.3)
sebagaimana diuraikan dalam Seksi 4.2 dari Spesifikasi ini. Aspal
Pen.60-70 atau Pen.80-100 atau bahan lainnya sebagaimana yang
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan harus digunakan untuk mengisi
retak-retak.
250
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Untuk perkerasan beton semen, mutu beton yang digunakan harus sama
atau lebih tinggi dari mutu beton eksisting di lokasi pekerjaan, jika
penggunaan bahan tambah sebagai bahan campuran beton maka
proporsi campuran dengan bahan tambah harus sesuai dengan
ketentuan dari jenis bahan tambah yang digunakan sebagaimana yang
disyaratkan pada Pasal 5.3.2.8) dari Spesifikasi ini dan terlebih dulu harus
melalui uji mutu sebelum memperoleh persetujuan dari Pengawas
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
251
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
252
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
253
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
254
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
bitumen yang tetap tinggal setelah semua bahan pengencer (cutter oil)
atau bahan emulgator dan air menguap. Kadar residu bitumen harus
ditentukan menurut petunjuk Pengawas Pekerjaan dengan salah satu
cara berikut: dengan pengujian destilasi, atau dari resep pabrik
pembuatnya, atau dari nilai minimum bitumen residu yang disyaratkan
oleh spesifikasi bahan yang sesuai. Pengukuran residu bitumen untuk
pekerjaan pemeliharaan harus mencakup semua pekerjaan dan bahan
yang berkaitan, termasuk pembersihan dan pemasokan, pengiriman dan
penghamparan setiap jenis agregat penutup atau bahan blotter.
g) Pengerikilan kembali bahu jalan eksisting dari jalur lalu lintas
(carriageway) yang bukan perkerasan tanpa penutup aspal, yang
ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan harus diukur dalam meter kubik
untuk pembayaran sebagai kuantitas pekerjaan bahan berbutir yang
telah dipadatkan, yang aktual dihampar dan diterima dalam pekerjaan
pemeliharaan atau perbaikan bahu jalan.
h) Pekerjaan perbaikan atau normalisasi lereng galian atau timbunan pada
tepi selokan dan saluran air serta pembentukan kembali atau normalisasi
selokan yang tidak dilapisi (unlined ditch) harus diukur untuk
pembayaran dalam meter kubik sebagai kuantitas aktual bahan yang
diperlukan dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan galian ini
diperlukan untuk pembentukan kembali selokan dan saluran air yang
memenuhi pada garis, ketinggian dan profil yang benar seperti yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Penggalian yang melebihi dari
yang ditunjukkan yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, tidak
boleh diukur untuk pembayaran.
i) Semua drainase dan pekerjaan pasangan batu dengan mortar, pekerjaan
galian dan timbunan pada saluran atau selokan harus diukur dan
255
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
256
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
257
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
D = 0,01 x H x x Nlp
di mana:
D = Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah.
H = Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan
tingkat layanan jalan, berdasarkan hasil inspeksi
Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran , & Pembayaran Pekerjaan)
lapangan.
Pjc = Panjang jalan yang cacat (tidak memenuhi indikator
kinerja) dalam segmen jalan yang ditetapkan (panjang
segmen minimal 100 meter).
Pjl = Panjang jalan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan.
Nlp = Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
10.1.(1) Galian pada Saluran Air atau Lereng untuk Meter Kubik
Pemeliharaan
258
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
259
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
SEKSI 10.2
PEMELIHARAAN JEMBATAN
1) Bahan
a) Bahan Perbaikan Beton
Bahan patching dan grouting untuk perbaikan dimensi mengacu pada
Seksi 8.2. Perbaikan Dimensi Struktur Beton.
b) Bahan dan Alat Perbaikan Retak pada Beton
Bahan dan alat perbaikan retak pada beton mengacu pada Seksi 8.1.
Perbaikan Retak dengan Bahan Epoksi .
c) Bahan Cat
i) Pengecatan Elemen Utama/Elemen Struktur Jembatan Baja
ii) Pengecatan Elemen Beton
d) Penggantian dan Pengencangan Baut
Bahan, peralatan (alat torsi momen) untuk pelaksanaan penggantian
baut mutu tinggi dan pengencangan baut mutu sedang mengacu pada
Seksi 8.5. Penggantian dan Pengencangan Baut.
e) Pasangan Batu
Persyaratan bahan untuk pasangan batu mengacu pada Seksi 7.9
Pasangan Batu.
2) Pengendalian Mutu
a) Penerimaan Bahan
i) Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan atau pemeliharaan
jembatan harus terlebih dahulu diamati secara visual dan/atau diuji
mutunya sesuai ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.
ii) Dibuat laporan hasil pengujian bahan secara tertulis sebagai
dokumen pengendalian mutu bahan.
iii) Bahan hanya dapat digunakan apabila telah disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Bahan yang tidak memenuhi persyaratan
260
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
261
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
262
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN
263
DETAIL PERBANDINGAN
SPEK. UMUM 2018 REVISI 2
DENGAN
SPEK. UMUM 2018 DAN SPEK UMUM
2018 REVISI 1
PADA CARA PENGENDALIAN MUTU,
PENGUKURAN, DAN PEMBAYARAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN
DAN JEMBATAN
264
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
DIVISI 2
DRAINASE
Seksi 2.3
Gorong-Gorong dan Selokan Beton U
265
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
DIVISI 3
PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
Seksi 3.1
Galian
Seksi 3.2
Timbunan
Pengujian
266
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
DIVISI 5
PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
Seksi 5.1
Lapis Fondasi Agregat
Pengujian
267
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 5.2
Perkerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal
Pengujian
268
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 5.3
Perkerasan Beton Semen
269
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 5.4
Stabilisasi Tanah
Pengujian
270
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 5.5
Lapis Fondasi Agregat Semen (CTB & CTSB)
Pengujian
271
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
DIVISI 6
PERKERASAN ASPAL
Seksi 6.3
Campuran Beraspal Panas
Pengujian
272
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
273
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 6.4
Campuran Beraspal Hangat
274
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 6.5
Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton
Pengujian
275
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
Seksi 6.6
Asbuton Campuran Beraspal Panas Hampar Dingin (CPHMA)
Pengujian
c) Ketebalan kurang :
0 - 1 x toleransi dipotong 0%
>1 - 2 x toleransi dipotong 20% atau Harus Diperbaiki
>2 - 3 x toleransi dipotong 30% atau Harus Diperbaiki
> 3 x toleransi Harus Diperbaiki
d) Kepadatan Kurang :
≥ 98% dipotong 0%
97 - < 98% dipotong 10% atau Harus Diperbaiki
96 - < 97% dipotong 20% atau Harus Diperbaiki
95 - < 96% dipotong 30% atau Harus Diperbaiki
< 95% Harus Diperbaiki
276
DETAIL PERBANDINGAN SPESIFIKASI UMUM 2018
DIVISI 7
Struktur
Seksi 7.3
Baja Tulangan
277
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2020. Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi
Jalan dan Jembatan (Revisi 2), Nomor 16.1/SE/Db/2020. Jakarta : Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
278
Buku Saku ini Dibuat Untuk Memenuhi
Tugas Rancangan Aktualisasi
Latsar CPNS Formasi 2019