Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 SIMULASI DIGITAL

KELOMPOK 11

NAMA ANGGOTA :

- Muhammad Rizalul Haq (20)


- Nofal Ardiansyah (26)
Fakta pertama yang diketahui adalah kesejahteraan petani di Subang
relatif rendah. Hal ini tercermin dari komplain2 di media populer, isu-isu
RPJMD, serta studi-studi terdahulu yang mencoba menjelaskan mengenai
perekonomian pertanian di Subang.

Selain itu, ditemukan pula bahwa mayoritas masyarakat Subang berkerja


sebagai petani atau profesi turunan pertanian, seperti buruh tani dan pedagang
alat tani. Namun, ternyata kontribusi sektor pertanyan pada perekonomian
(produk domestik bruto) Subang masih minim.

Artinya, produktivitas sektor pertanian di Subang tidak terlalu baik. Jika


tingkat pertumbuhannya seperti ini, maka akan sulit bagi Subang untuk bisa
maju, terlebih lagi ketika sektor industrinya masih sangat minim.

Selain itu, ditemukan juga bahwa infrastruktur pertanian yang ada di


Subang masih minim sehingga tidak mampu mendorong produktivitas
pertanian.

Berdasarkan studi awal ini, kita menemukan setidaknya 3 masalah yaitu


kesejahteraan petani yang rendah, produktivitas yang rendah, dan infrastruktur
pertanian yang minim.

Setelah melakukan analisa lebih lanjut dan mencocokkan dengan teori-


teori yang sudah ada mengenai pengembangan wilayah, didapatkanlah sebuah
hipotesa.

Kami berspekulasi bahwa sektor pertanian di Subang belum optimal


dalam mensejahterakan masyarakat pertanian yang ada disana. Artinya, sektor
pertanian tersebut produktivitas dan nilai tambahnya masih belum cukup untuk
membuat masyarakat pertanian (petani, buruh tani, penjual alat tani, dsb) hidup
dengan layak.

Nah, sektor pertanian yang belum produktif ini diduga disebabkan oleh
beberapa hal, yang antara lain adalah investasi pada infrastruktur pertanian yang
kurang oleh pemerintah daerah. Serta investasi pada infrastruktur pendidikan
pertanian yang juga kurang memadai.

Selain itu, ditemukan permasalahan baru yaitu jalur pasok (supply chain)
yang ada masih mengandalkan tengkulak, sehingga merugikan petani. Serta
kelembagaan sosial yang masih lemah, sehingga gapoktan dan poktan kurang
optimal dalam menunjang produktivitas pertanian.

Anda mungkin juga menyukai