Anda di halaman 1dari 3

A.

Jenis-jenis Dokumen Administrasi, Teknis dan Operasional

Dalam pengajuan teknis perusahaan, ada beberapa hal yang harus disiapkan terkait
dokumen administrasi, antara lain:

a. Dokumen Administrasi
1) Data organisasi perusahaan
2) Daftar pengalaman kerja sejenis selama 10 tahun terakhir
3) Uraian pengalaman kerja sejenis selama 10 tahun terakhir
b. Pendekatan dan Metodologi
1) Tanggapan dan saran terhadap kerangka acuan kerja.
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja.
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4) Komposisi tim dan penugasan.Jadwal penugasan tenaga ahli
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar riwayat hidup Tenaga Ahli yang diusulkan.
2) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang
diusulkan.
3) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari Tenaga Ahli yang
diusulkan.

Adapun yang menjadi dokumen teknis dalam perusahaan terbagi menjadi IV (empat) teknis,
antara lain sebagai berikut.

a. Data Teknis I: Pengalaman Perusahaan. Di dalam Data Teknis I, di dalamnya meliputi


1) Data Organisasi: gambaran umum, profil perusahaan, struktur organisasi
perusahaan.
2) Daftar Pengalaman Kerja 10 tahun terakhir
3) Uraian Pengalaman Kerja selama 10 tahun terakhir
b. Data Teknis II: Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan Personil/Fasilitas
Pendukung dari KAK. Adapun dalam data teknis ini terdiri dari;
1) Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK): gambaran
umum, ruang lingkup kegiatan dan keluaran yang dihasilkan.
2) Tanggapan dan Saran terhadap Personil dan Fasilitas Pendukung: personil inti
dan tenaga penunjang serta fasilitas pendukung.
c. Data Teknis III: Pendekatan dan Metodologi ini meliputi:
1) Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja: pendekatan pelaksanaan
dan metodologi penyusunan.
2) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan: rencana pelaksanaan kegiatan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan.
3) Jadwal penugasan tenaga ahli
d. Data Teknis IV: data ini hanya berisi data untuk Kualifikasi Tenaga Ahli.
A. Dampak Kegiatan Pariwisata Pariwisata terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan
Budaya Masyarakat
1. Pariwisata Perairan

Pariwisata adalah pergerakan manusia yang bersifat sementara ke tujuan-


tujuan wisata yang berada di luar tempat kerja dan tempat tinggalnya sehari-
hari dimana aktivitas dilaksanakan selama tinggal dalam daerah tujuan
wisata dan disediakannya fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan
mereka (Shantika & Mahagganga, 2018). Pariwisata saat ini telah menjadi kegiatan
industri karena mampu meningkatkan perekonomian dengan cepat terutama dalam
penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup dan stimulus pada
sektor lainnya. Selanjutnya pariwisata juga meliputi industri klasik yang sebenarnya
seperti halnya adalah cindera mata (Laksono dan Musadun, 2014)

Pada beberapa negara dalam Laksono & Musadun (2014) telah mengembangkan
pariwisata yang bertujuan untuk; (1) Memperluas kesempatan kerja dan lapangan
usaha serta penerimaan devisa; (2) Negara Memperkenalkan budaya
bangsa,memelihara kepribadian, kebudayaan nasional serta memupuk rasa cinta tanah
air; (3) Mendorong pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan. Sedangkan perairan adalah wilayah di mana daerah tersebut
penuh dengan sumber daya air seperti sungai, danau, waduk, dan laut yang dapat
dimanfaatkan untuk menjadi sumber mata pencaharian atau kawasan konservasi.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa Pariwisata perairan merupakan pemanfaatan
sumber daya yang dilakukan oleh manusia di sektor perairan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan ekonomi masyarakat yang bertujuan pula mengembangkan wilayah sekitar
ke khalayak luas.

2. Dampak Sosial Ekonomi

Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan


melibatkan masyarakat, sehingga membawa dampak terhadap masyarakat setempat.
Dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat
dikategorikan menjadi delapan kelompok besar (Cohen, 1984 dalam Pitana dan
Gayatri, 2005), yaitu: dampak terhadap penerimaan devisa,dampak terhadap
pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap harga-
harga, dampak terhadap distribusi manfaat atau keuntungan, dampak terhadap
kepemilikan dan kontrol, dampak terhadap pembangunan pada umumnya,dampak
terhadap pendapatan pemerintah (Laksono & Musadun, 2014)

3. Dampak Budaya

Pizam dan Milman (1984) dalam Pitana dan Gayatri (2005) mengklasifikasikan
dampak pariwisata terhadap sosial-budaya menjadi enam, yaitu: dampak terhadap
aspek demografis (jumlah penduduk, umur,perubahan piramida kependudukan),
dampak terhadap mata pencaharian (perubahan pekerjaan, distribusi pekerjaan),
dampak terhadap aspek budaya (tradisi, keagamaan, bahasa), dampak terhadap
transformasi norma(nilai, norma, peranan seks), dampak terhadap modifikasi pola
konsumsi(infrastruktur, komoditas) dan dampak terhadap lingkungan (polusi,
kemacetan lalu lintas) (Laksono & Musadun, 2014)

Anda mungkin juga menyukai