Pendahuluan
Luka traumatik sering terjadi di masyarakat. Berbagai macam masalah seperti kecelakaan lalu
lintas dan korban penyerangan; kasus percobaan bunuh diri; orang-orang yang mengalami
cedera yang lama akibat peristiwa yang tidak disengaja pada saat bekerja , selama rekreasi,
atau oada saat di rumah; dan orang-orang dengan penyakit medis ringan, yang seharusnya
mendatangi dokter umum mereka.
1. Abrasi:
Cedera kulit dengan ketebalan superficial dan parsial yang sering kali terjadi akibat
gesekan yang menyimpang dan/atau friksi permukaan kulit dengan permukaan yang lebih
keras atau lebih kasar, misalnya cedera superficial pada lutut, wajah, atau tangan dari
seorang pejalan kaki atau pengendara sepeda yang mengalami kecelakaan lalu lintas;
luka tersebut umumnya terkontaminasi oleh batu kerikil, kotoran, atau kaca.
2. Laserasi Sederhana:
Luka insisi yang melibatkan seluruh ketebalan kulit dan satu variable kedalam jaringan
yang mendasarinya serta merupakan hasil dari kontak dengan suatu benda tajam,
contohnya pisau, potongan logam, atau kaca.
6. Kontusio:
Luka dengan jaringan yang mengalami devitalisasi akibat cedera yang bertumbukan
dengan rentang keparahan mulai dari memar kecil atau pembengkakakn jaringan
subkutan sampai destruksi jaringan massif akibat tertabrak kendaraan yang sedang
melaju. Luka tersebut sering sekali diserrta dengan laserasi dan abrasi. Cedera akibat
benturan tersebut dapat menutupi cedera dalamm yang serius.
7. Luka bakar:
Kerusakan jaringan akibat panas, bahan kimia korosif, listrik, atau radiasi, dengan
rentang keparahan mulai dari luka superficial yang menyangkut kerusakan epidermis
sampai luka bakar yang mengalami seluruh ketebalan kulit dimana elemen kulit
mengalami kehancuran.
8. Luka Gigit:
Luka tembus, seringkali merupakan luka yang tercabik-cabik, yang dapat juga berupa
memar, yang disebabkan oleh gigitan binatang atau manusia.
9. Fraktur majemuk:
Tulang menembus kulit dari dalam dan dapat merusak jaringan lunak serta membentuk
lintasan yang mengakibatkan infeksi dalam, termasuk osteomielitis.
Kunci untuk keberhasilan bagi pasien yang mengalami luka traumatik berat adalah:
Pertama: Pengkajian yang cepat dan akurat mengenai kondisi pasien serta patologi yang
mendasarinya.
Kedua: Memperoleh akses tercepat yang memungkinkan pasien untuk memperoleh setiap
fasilitas spesialis serta pengobatan yang dieprlukan.
Luka yang memerlukan pengkajian dan penatalaksanaan spesialis (Webstaby, 1985a, hal.99):
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan infeksi luka secara klinis setelah trauma
yaitu: