Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI KE-6

MENGKAJI SEBUAH ARTIKEL ILMIAH TENTANG KURIKULUM MERDEKA


BELAJAR

Dede Surya Atmaja | 11180150000004 | Mata Kuliah Telaah Kurikulum IPS | Kelas 6C

Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka Belajar?

Merdeka Belajar merupakan program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Mendikbud
Nadiem Anwar Makarim. Kebijakan ini berangkat dari fakta penelitian Programme for
International Student Assesment (PISA) tahun 2019 yang menunjukkan hasil penilaian pada
peserta didik Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang
matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 Negara. Dari sini, Menteri
Nadiem yang sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO PT. Gojek Indonesia ini pun ingin
membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan minimum, tiga konsep utama dari merdeka
belajar meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter yang menjadi fokus utama
pembelajaran peserta didik.

Empat pokok kebijakan baru Merdeka Belajar ini antara lain: 1) Ujian Nasional (UN)
akan digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter; 2) Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) akan diserahkan ke sekolah; 3) Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); serta 4) Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB),
sistem zonasi diperluas.

Kelebihan dari Kurikulum Sebelumnya

Kelebihan pertama dari sisi lembaga pendidikan yakni kemerdekaan dan keleluasaan
lembaga pendidikan dalam mengekplorasi secara maksimal kemampuan dan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik yang secara alamiah memiliki kemampuan dan potensi yang
beragam. Kedua, dari sisi guru yakni penyederhanaan RPP, yang dikatakan Nadiem bahwa
RPP cukup dibuat satu halaman saja, diharapkan waktu guru yang selama ini dianggap
menghabiskan waktu dapat dialihkan untuk kegiatan belajar dan peningkatan kompetensi.
Ketiga dari sisi peserta didik, yakni pembelajaran tidak melulu di dalam kelas. Sistem
pengajaran akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas.
Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru,
belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih
membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab,
sopan, berkompetensi. Sistem rangking akan ditinggalkan karena menurut beberapa survei
rangking membuat resah anak dan orang tua, sebab setiap anak memiliki bakat dan
kecerdasannya di bidang masing-masing.

Kekurangan dari Kurikulum Sebelumnya

Bila empat arah kebijakan ini dijalankan tetapi pendidikan siswa tetap wajib tuntas
KKM, artinya empat arah kebijakan ini sama saja dengan sistem pendidikan yang sudah
berjalan sebelum-sebelumnya.

Apakah saya setuju dengan Kurikulum Merdeka Belajar?

Saya setuju atas perubahan kurikulum ke arah yang lebih baik. Kurikulum memang
seyogyanya dievaluasi dan diperbaiki sesuai kondisi yang ada. Seperti kurikulum
sebelumnya, KTSP berlangsung dari tahun 2006 sampai 2013, setelah itu diganti oleh K-13,
artinya KTSP digunakan selama 7 tahun. Lalu K-13 sejak tahun 2013 sampai tahun 2020,
artinya K-13 sudah berlangsung selama 7 tahun. Jadi dilihat dari waktu berlangsungnya
kurikulum yang pernah ada sebelumnya, kurang lebih membutuhkan waktu yang sama untuk
memperbaiki kurikulum.

Kurikulum ini juga berusaha untuk merubah pandangan bahwa pendidikan hanya belajar
di dalam kelas. Permasalahan umum siswa yang selama ini merasa belajar hanya mendengar
ceramah guru saja diharapkan dapat terobati, dengan banyak belajar di luar kelas. Di samping
masih tetap perlunya tenaga pendidik yang lebih profesional lagi dalam mengajar.

***

Anda mungkin juga menyukai