Tugas
Tugas
LANDASAN TEORI
HASIL
Masalah utama yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber daya genetik
tanaman (SDGT) usaha pertanian adalah cekaman biotik seperti serangga hama,
penyakit, dan nematoda parasit tanaman. Aplikasi teknik rekayasa genetik
memiliki peluang besar untuk perbaikan sifat tanaman, khususnya ketahanan
terhadap serangga hama dan penyakit tanaman. Melalui rekayasa genetik sudah
dihasilkan tanaman produk rekayasa genetik (PRG) yang memiliki sifat baru
seperti ketahanan terhadap serangga
hama dan penyakit atau toleran herbisida. Tanaman PRG tersebut sudah banyak
ditanam dan dipasarkan di beberapa negara. Tanaman PRG yang sudah
dikomersialkan terdiri atas empat kategori sifat, yaitu tahan serangga hama (TSH),
toleran herbisida (TH), gabungan sifat TSH dan TH (stacked genes), serta tahan
virus patogen. Tanaman PRG mulai dikomersialkan luas pada tahun 1996 seluas
1,7 juta ha dan meningkat pesat menjadi 134 juta ha pada tahun 2009. Indonesia
dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan SDGT berlimpah dan bernilai
tinggi. Salah satu teknologi yang ramah lingkungan dan dapat digunakan dalam
pemanfaatan SDG tanaman di Indonesia adalah rekayasa genetik. Di Indonesia,
penelitian rekayasa genetik untuk merakit tanaman PRG sudah dimulai pada tahun
1997-an.