Anda di halaman 1dari 28

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor 24/Pid.Prap/2016/PN.Pbr.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Pekanbaru mengadili perkara Praperadilan telah

do
gu
menjatuhkan putusan dalam perkara permohonan Praperadilan yang diajukan oleh:

H. HERU WAHYUDI. SH, Umur 45 Tahun, Pekerjaan Ketua DPRD Kab.Bengkalis,

In
A
agama Islam, Alamat Jl. Bengkalis, Rt.02, Rw.01, Kelurahan
Rimba Sekampung, Kec.Bengkalis, Kab.Bengkalis –
ah

lik
Prov.Riau. Dalam perkara ini diwakili oleh Kuasanya DR.
RAZMAN ARIF NASUTION, SH, S.Ag, MA, (Ph.D), ENOKI
am

ub
RAMON, SH., WAN SUBANTRI ARTI, SH.,MH. Advocates
and Counsellor at Law berdomisili di Jl.Jend.Sudirman
No.180 E Kota Pekanbaru - Riau, berdasarkan Surat Kuasa
ep
k

Khusus tertanggal 22 Desember 2016 (terlampir) bertindak


untuk dan atas nama H. HERU WAHYUDI. SH, Umur 45
ah

R
Tahun, Pekerjaan Ketua DPRD Kab.Bengkalis, agama

si
Islam, Jl. Bengkalis, Rt.02, Rw.01, Kelurahan Rimba

ne
Sekampung, Kec.Bengkalis, Kab.Bengkalis – Prov.Riau,
ng

selanjutnya disebut sebagai: PEMOHON;

do
gu

L A W A N
In
A

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Cq. Kepolisian Daerah Riau Alamat Jalan.
ah

lik

Jend.Sudirman No.235 Pekanbaru, Dalam perkara ini diwakili oleh Kuasanya Denny
Siahaan, SH., Dalfikar, SH. MH., Nerwan, SH.MH., Yudi Krismen SH.MH., Dr.
Arisman, SH.MH., Rubi Sumardi, SH. dan Dedi Ardian, SH., Berdasasrkan Surat
m

ub

Perintah Tugas dan Surat Kuasa Khusus dari POLDA RIAU tanggal 10 Januari 2017,
ka

yang selanjutnya disebut sebagai:TERMOHON;


ep

Pengadilan Negeri Tersebut:


ah

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor


R

24/Pen.Pid.Prap/2016/PN.Pbr, tanggal 27 Desember 2016 tentang Penunjukan


es
M

Hakim untuk mengadili Permohonan Praperadilan Tersebut;


ng

on

Halaman 1 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telah membaca Penetapan Hakim Nomor 24/Pid.Prap/2016/PN.Pbr. tanggal

si
27 Desember 2016 Tentang Penetapan hari Persidangan Praperadilan Tersebut;

Setelah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon;

ne
ng
Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara
ini;

do
gu Setelah mendengar keterangan Ahli dan memeriksa bukti surat yang

In
diajukan di persidangan;
A
Setelah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dipersidangan perkara ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa Pemohon dengan Surat Permohonan PraPeradilan
tertanggal tertanggal 27 Desember 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
am

ub
Pengadilan Negeri Pekanbaru dibawah Nomor 24/Pid.Prap/2016/PN.Pbr., tertanggal
27-12-2016, telah mengajukan permohonana Praperadilan sehubungan penetapan
ep
Pemohon sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:
k

Sprin.Sidik/135/III/2016/Reskrimsus Polda Riau, tanggal 10 Maret 2016, dengan


ah

mengemukakan hal-hal sebagai berikut:


R

si
A. DASAR HUKUM PERMOHONAN PRA PERADILAN

ne
ng

1. Bahwa pada hakekatnya pranata Praperadilan yang diatur dalam Bab X Bagian
Kesatu KUHAP dan Bab XII Bagian Kesatu KUHAP merupakan sarana untuk

do
mengawasi secara horizontal terhadap penggunaan wewenang oleh aparat
gu

penegak hukum (ic.Penyelidik, Penyidik dan Penuntut Umum). Dalam hal


wewenang dilaksanakan secara sewenangwenang oleh aparat penegak hukum,
In
A

dengan maksud atau tujuan lain di luar dari yang ditentukan secara tegas dalam
KUHAP, maka pengujian atas keabsahan penggunaan wewenang tersebut
ah

lik

dilakukan melalui paranata Praperadilan, guna menjamin perlindungan terhadap


hak asasi setiap warga negara (in casu PEMOHON);
2. Bahwa menguji keabsahan penetapan status Tersangka (ic. PEMOHON) adalah
m

ub

untuk menguji tindakan–tindakan penyidik itu apakah bersesuaian dengan


ka

norma/ketentuan dasar-mengenai penyidikan yang termuat dalam KUHAP,


ep

mengingat penetapan status tersangka seseorang adalah “kunci utama” dari


tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum (ic.
ah

Penyelidik, Penyidik dan Penuntut Umum) berupa upaya paksa, baik berupa
es

pencegahan, penggeledahan, penyitaan menjadi alas hukum bagi aparat


M

penegak hukum (ic. Penyelidik, Penyidik dan Penuntut Umum) untuk melakukan
ng

on

Halaman 2 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suatu upaya paksa terhadap seseorang yang telah ditetapkan sebagai

si
tersangka. Artinya, seseorang tidak dapat ditangkap atau ditahan atau dilakukan
pencegahan tanpa adanya keadaan menyangkut status seseorang itu telah

ne
ng
ditetapkan sebagai Tersangka;
3. Bahwa pengujian keabsahan penetapan Tersangka adalah melalui pranata
Praperadilan, karena penetapan sebagai Tersangka ini adalah dasar hukum

do
gu untuk dapat dilakukan upaya paksa terhadap seorang warga Negara, yang
merupakan bagian dari rangkaian tindakan penyidik dalam proses penyidikan,

In
A
sehingga pranata hukum yang berwenang menguji dan menilai keabsahan
“Penetapan Tersangka” adalah Praperadilan;
ah

lik
4. Bahwa dalam praktek peradilan, Hakim telah membuat putusan terkait
penetapan tersangka sebagai obyek praperadilan, antara lain:
i. Putusan Praperadilan Nomor: 67/Pid.Prap/2015/PNJ.KT.Sel, tanggal 4
am

ub
Agustus 2015 (Pemohon Dahlan Iskan), dengan amar putusan, antara lain :
“ Mengabulkan Permohonan Pemohon Paraperadilan untuk seluruhnya,
ep
Menyatakan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung
k

Pidana Khusus Nomor: Print-752/O.1/Fd.1/06/2015 tanggal 5 Juni 2015


ah

yang menetapkan Pemohon sebagai tersangka oleh Termohon terkait


R

si
peristiwa Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 9,
Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

ne
ng

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang–

do
gu

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana


Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah tidak sah dan tidak
berdasar atas hukum, dan oleh karenanya Penetapan a quo tidak
In
A

mempunyai kekuatan mengikat;…dst. (Termohon Kepala Kejaksaan Tinggi


Daerah Khusus Ibukota Jakarta Cq.Asisten Tindak Pidana Khusus);
ah

lik

ii. Putusan Praperadilan dalam perkara Nomor: 32/Pid.Prap/2015/ PN.Jkt.Sel,


tanggal 20 Mei 2015 (Pemohon DR.H.Ilham Arief Sirajuddin, MM), dengan
m

ub

amar putusan, antara lain: “ Mengabulkan permohonan Pra Peradilan


Pemohon untuk sebahagian, Menyatakan tidak sah penetapan Tersangka
ka

Pemohon Dr H Ilham Arief Sirajuddin, MM oleh Termohon. Menyatakan


ep

tidak sah penyitaan dan penggeledahan oleh Termohon dalam perkara


ah

tindak pidana Pemohon.. Menyatakan tidak sah menyatakan pemblokiran


R

rekening atas nama Pemohon, No.Rekening Bank Mega Cabang Makasar


es

085.0020.44433402.267. atas nama Pemohon, No.Rek


M

ng

on

Halaman 3 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
02.0020.44433402.267.00.9988 “;…..dst (Termohon Komisi Pemberantasan

si
Tindak Pidana Korupsi);
iii. Putusan Praperadilan Nomor : 11/Pid.Pra/2015/PN Bgl, tanggal 01

ne
ng
Desember 2015 (Pemohon H.Joresmin Nuryadin, SH), dengan amar
putusan antaralain : Mengabulkan permohonan Pemohon untuk
sebahagian; Menyatakan Surat Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan

do
gu Tinggi Bengkulu No.Print-14/N-7/Fd.1/01/2013 tanggal 15 Januari 2013
sepanjang kemudian menetapkan Pemohon sebagai Tersangka oleh

In
A
Termohon terkait peristiwa pidana dalam perkara tindak pidana korupsi
dalam proyek multiyears pembangunan jalan dengan konstruksi hotmix dan
ah

lik
jembatan dalam Kota Tais Kabupaten Seluma untuk tahun jamak anggaran
2011-2015 adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum dan oleh
karenanya Penetapan aquo tidak mempunyai kekuatan hukum
am

ub
mengikat;….dst.. (Termohon Negara Republik Indonesia Cq. Pemerintah
Republik Indonesia Cq. Kepala Kejaksaan Agung RI Cq. Kepala Kejaksaan
ep
Tinggi Bengkulu);
k

5. Bahwa pranata Praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 77 s/d 83


ah

KUHAP harus dimaknai dan diartikan sebagai pranata untuk menguji perbuatan
R

si
hukum yang akan diikuti upaya paksa oleh penyidik atau penuntut umum,
karena pada dasarnya tuntutan Praperadilan adalah untuk menguji sah

ne
ng

tidaknya perbuatan hukum yang dilakukan oleh penyelidik, penyidik atau


penuntut umum di dalam melakukan penyidikan atau penuntutan sebagaimana

do
gu

dimaksud Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 21/PUU–


XII/2014 tanggal 28 April 2015;
6. Bahwa dengan memperhatikan praktek peradilan melalui putusan Praperadilan
In
A

atas penetapan Tersangka tersebut di atas serta pertimbangan hukum Majelis


Hakim Konstitusi dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
ah

lik

Nomor 21/PUU-XII/2014, tanggal 28 April 2015, yang berbunyi, “Oleh karena


penetapan tersangka adalah bagian dari proses penyidikan yang merupakan
m

ub

perampasan terhadap hak asasi manusia maka seharusnya penetapan


tersangka oleh penyidik merupakan objek yang dapat dimintakan perlindungan
ka

melalui ikhtiar hukum pranata praperadilan. Hal tersebut semata-mata untuk


ep

melindungi seseorang dari tindakan sewenang-wenang penyidik yang


ah

kemungkinan besar dapat terjadi ketika seseorang ditetapkan sebagai


R

tersangka, padahal dalam prosesnya ternyata ada kekeliruan maka tidak ada
es

pranata lain selain pranata praperadilan yang dapat memeriksa dan


M

ng

memutusnya. Namun demikian, perlindungan terhadap hak tersangka tidak


on

Halaman 4 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian diartikan bahwa tersangka tersebut tidak bersalah dan tidak

si
menggugurkan dugaan adanya tindak pidana, sehingga tetap dapat dilakukan
penyidikan kembali sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku secara ideal dan

ne
ng
benar. Dimasukkannya keabsahan penetapan tersangka sebagai objek pranata
praperadilan adalah agar perlakuan terhadap seseorang dalam proses pidana
memperhatikan tersangka sebagai manusia yang mempunyai harkat, martabat,

do
gu dan kedudukan yang sama di hadapan hukum. Berdasarkan pertimbangan
tersebut di atas, menurut Mahkamah, dalil Pemohon mengenai penetapan

In
A
tersangka menjadi objek yang didalili oleh pranata praperadilan adalah
beralasan menurut hukum” (Putusan MK hal 105-106), maka cukup alasan
ah

lik
hukumnya bagi PEMOHON untuk menguji keabsahan penetapan PEMOHON
sebagai Tersangka melalui Praperadilan;
7. Bahwa merujuk amar Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor
am

ub
21/PUU–XII/2014 tanggal 28 April 2015, yang berbunyi antara lain:
Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
ep
Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981, Nomor
k

76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209)


ah

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


R

si
Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka,
penggeledahan, dan penyitaan; Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor

ne
ng

8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik

do
gu

Indonesia Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat


sepanjang tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka, penggeledahan,
dan penyitaan, maka menjadi jelas dan terang bahwa penetapan
In
A

Tersangka menurut hukum adalah merupakan objek Praperadilan;


Maka menjadi jelas dan terang bahwa penetapan tersangka menurut hukum
ah

lik

adalah merupakan objek Praperadilan.


8. Bahwa PEMOHON telah ditetapkan sebagai Tersangka oleh TERMOHON
m

ub

berdasarkan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:


Sprin.Sidik/135/III/2016/Reskrimsus Polda Riau, tanggal 10 Maret 2016;
ka

ep

9. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, sangatlah beralasan dan cukup


alasan hukumnya dalam hal Praperadilan yang dimohonkan PEMOHON ini
ah

diajukan kehadapan hakim, sebab yang dimohonkan oleh PEMOHON untuk


R

es

diuji oleh pengadilan adalah berubahnya status PEMOHON yang menjadi


M

Tersangka dan akan berakibat hilangnya kebebasan PEMOHON, dilangggarnya


ng

on

Halaman 5 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hak asasi PEMOHON akibat tindakan TERMOHON yang diduga dilakukan tidak

si
sesuai prosedur yang ditentukan oleh hukum acara pidana dan dilakukan
dengan prosedur yang salah dan menyimpang dari ketentuan hukum acara

ne
ng
pidana dalam hal ini KUHAP, oleh karenanya Permohonan PEMOHON untuk
menguji keabsahan penetapan PEMOHON sebagai Tersangka oleh
TERMOHON melalui Praperadilan adalah sah menurut hukum;

do
gu
B. ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN

In
B.1. FAKTA – FAKTA.
A
1. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2016 PEMOHON mengetahui PEMOHON
ah

lik
ditetapkan sebagai tersangka dari media elektronik dan cetak yang ada,
Pemohon ditetapkan sebagai tersangka oleh Termohon hasil gelar perkara
berdasarkan 2 (dua) alat bukti yang cukup;
am

ub
2. Bahwa Pemohon diperiksa sebagai tersangka pada tanggal 15 Juni 2016
sehubungan adanya perkara dugaan tindak pidana korupsi atau turut serta
ep
melakukan perbuatan secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau
k

orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau
ah

R
perekonomian Negara atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau

si
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang berakibat

ne
kerugian Negara sebesar Rp. 31.357.740.000,- (tiga puluh satu miliyar tiga
ng

ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus empat puluh ribu rupiah) berdasarkan
Laporan Hasil Audit dalam rangka perhitungan Kerugian keuangan Negara

do
gu

dari BPKP Perwakilan Provinsi Riau dalam kegiatan belanja hibah


dilingkungan Sekretariat daerah Kab. Bengkalis yang dananya bersumber dari
In
APBD Kab.Bengkalis TA. 2012;
A

3. Bahwa sebagaimana kerugian Negara Laporan Hasil Audit dalam rangka


ah

lik

perhitungan Kerugian keuangan Negara dari BPKP Perwakilan Provinsi Riau


dalam kegiatan belanja hibah dilingkungan Sekretariat daerah Kab. Bengkalis
m

yang dananya bersumber dari APBD Kab.Bengkalis TA. 2012, sebesar


ub

31.357.740.000,- (tiga puluh satu miliyar tiga ratus lima puluh tujuh juta tujuh
ka

ratus empat puluh ribu rupiah PEMOHON membaca Putusan Nomor :


ep

66/Pid.Sus-Tpk/2015/PN.Pbr yang didalamnya terurai Surat Dakwaan


an.Jamal Abdillah pada pokoknya halaman 84 - 85 dari 526 seolah-olah
ah

PEMOHON menerima Rp.15.000.000.-(lima belas juta rupiah), berdasarkan


es

hasil Laporan Hasil Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


M

ng

on

Halaman 6 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(BPKP) Perwakilan Provinsi Riau No. SR-250/PW04/5/2015 tanggal 3 Juli

si
2015.
1. Terdakwa Jamal Abdilah Rp. 2.779.500.000,-

ne
ng
2. Hidayat Tagor Rp. 133.500.000,-
3. Rismayeni Rp. 386.000.000,-
4. Purboyo Rp. 752.500.000,-

do
gu 5. Tarmizi Rp. 600.000.000,-
6. Suhendri Asnan Rp. 280.000.000,-

In
A
7. Dani Purba Rp. 60.000.000,-
8. Mira Roza Rp. 35.000.000,-
ah

lik
9. Yudi Rp. 25.000.000,-
10. Heru Wahyudi (PENGGUGAT) Rp. 15.000.000,-
11. Amril Mukminin Rp. 10.000.000,-
am

ub
4. Bahwa PEMOHON saat diperiksa sebagai tersangka tanggal 15 Juni 2016
tidak ada dikonfrontir oleh TERMOHON terkait seolah-olah telah menerima
ep
uang sebesar Rp.15.000.000.- hanya fungsi, kewenangan, Komisi, Bamus,
k

Banggar dan lain sebagainya sebagaimana isi BAP tanggal 15 Juni 2016
ah

tersebut (terlampir) namun tidak ada menyentuh tentang uang Rp.15.000.000.-


R

si
(lima belas juta rupiah);

ne
ng

5. Bahwa PEMOHON merasa hak-hak PEMOHON telah dikebiri serta prinsip-


prinsip KUHAP yaitu asas persamaan di hadapan hukum (equality before
the law) dan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) telah

do
gu

dikesampingkan oleh TERMOHON yang semestinya Hak Asasi PEMOHON


atau setiap orang di Negara hukum wajib untuk ditegakkan dan tidak boleh
In
A

ditinggalkan oleh setiap warganegara, setiap penyelenggara Negara, setiap


lembaga kenegaraaan baik di pusat maupun didaerah;
ah

lik

6. Bahwa kemudian PEMOHON melakukan upaya hukum dengan mengajukan


gugatan pada tanggal 08 – 09 – 2016 ke Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN) Pekanbaru dengan perkara Nomor : 40/G/2016/PTUN.Pbr dimana
m

ub

PEMOHON sebagai PENGGUGAT melawan BPKP Perwakilan Provinsi Riau


ka

sebagai TERGUGAT, bahwa didalam jawaban/Eksepsi BPKP Perwakilan


ep

Provinsi Riau (Tergugat) mengatakan audit yang dilakukan bukan audit


investigative artinya penetapan PEMOHON sebagai tersangka oleh
ah

TERMOHON bukan didasarkan audit investigative melainkan audit


R

es

penghitungan kerugian keuangan Negara jelas bertentangan dengan


M

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara/PERMENPAN Nomor :


ng

on

Halaman 7 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang STANDAR AUDIT APIP dan Peraturan

si
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor : 19 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat

ne
ng
Pengawasan Intern Pemerintah;

7. Bahwa didalam Jawaban/Eksepsi BPKP Perwakilan Provinsi Riau juga

do
gu menyebutkan melakukan audit atas permintaan penyidik Polda Riau dan
bahwa hasil Laporan bersifat ultimum remedium;

In
A
8. Bahwa berdasarkan hukum jika audit dilakukan murni bersumber dari APBD
(Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah) maka berdasarkan Pasal 49 (6)
ah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

lik
Intern Pemerintah ( SPIP ) “Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan
pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas
am

ub
dan fungsi satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang didanai
Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah”;
ep
k

TENTANG HUKUMNYA.
ah

9. Bahwa berdasarkan Bahwa norma Pasal 1 angka 14 KUHAP oleh Mahkamah


R

si
Konstitusi Republik Indonesia telah diputus dalam Putusan Nomor 21/PUU –

ne
XII/2014 tanggal 28 April 2015 dengan amar yang berbunyi:
ng

Frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang
cukup” sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 16, dan

do
gu

Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum


Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981,
In
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
A

3209) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai bahwa “bukti
ah

lik

permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”,dan “bukti yang cukup”


adalah minimal dua alat bukti yang termuat dalam Pasal 184 Undang-
m

ub

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;


Frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang
ka

cukup” sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan
ep

Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum


ah

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981,


R

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


es

3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak


M

ng

dimaknai bahwa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”,dan


on

Halaman 8 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“bukti yang cukup” adalah minimal dua alat bukti yang termuat dalam

si
Pasal 184 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana;

ne
ng
10. Bahwa berdasarkan KUHAP Pasal 1 angka 14 tersangka adalah seorang
yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana”, kemudian pasca Putusan

do
gu Mahkamah Konstitusi bukti yang sah minimal sebagaimana Pasal 184
KUHAP;

In
A
11. Bahwa sebagaimana telah PEMOHON uraikan diatas bahwa penetapan
PEMOHON sebagai tersangka tidak berdasarkan hukum (vide Pasal 184
ah

lik
KUHAP) dimana hak-hak konstitusional PEMOHON yang dilindungi Undang-
undang 1945 Pasal 28D ayat (1) bahwa “Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hokum yang adil serta
am

ub
perlakuan yang sama dihadapan hukum” dan kemudian KUHAP yaitu asas-
asas yang berlaku didalam KUHAP yaitu asas persamaan di hadapan
ep
hukum (equality before the law) dan asas praduga tak bersalah
k

(presumption of innocence) tidak dilaksanakan oleh TERMOHON dan


ah

karena itu penetapan PEMOHON sebagai tersangka tidak bernilai yuridis,


R

si
bertentangan dengan norma hukum maka tidak sah secara hukum;
12. Bahwa didalam norma hukum yang mengikat untuk melakukan audit yang

ne
ng

dilakukan oleh APIP yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara/PERMENPAN Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang STANDAR

do
gu

AUDIT APIP dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 19 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Kendali Mutu Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah diberikan
In
A

kesempatan kepada PEMOHON untuk melakukan klarifikasi hasil audit yang


dilkakukan oleh auditor setelah itu baru bisa digunakan oleh TERMOHON
ah

lik

sebagai alat bukti kerugian Negara bernilai yuridis sebagai alat bukti sah
(vide Pasal 184 KUHAP) dapat dikatakan hasil audit objektif dan independen
m

ub

untuk menetapkan PEMOHON sebagai tersangka dan oleh sebab itu


penetapan PEMOHON sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah
ka

Penyidikan Nomor: Sprin.Sidik/135/III/2016/Reskrimsus, tanggal 10 Maret


ep

2016 tidak sah secara hukum;


ah

13. Bahwa penetapan PEMOHON sebagai tersangka oleh TERMOHON adalah


R

es

bentuk tindakan sewenang-wenang padahal TERMOHON selaku anggota


M

POLRI berkewajiban menegakkan hukum, melindungi dan mengayomi


ng

on

Halaman 9 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana Peraturan Kapolri No.14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik

si
Profesi Kepolisian Republik Indonesia; serta mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Republik Indoneisa dan Undang-undang No. 2

ne
ng
Tahun 2012 Tentang Kepolisian RI;

14. Bahwa PEMOHON dalam proses penyidikan berhak untuk mendapatkan

do
gu penerapan hukum berdasarkan
sebagaimana dimaksud Pasal 95 KUHAP bahwa “Tersangka, terdakwa atau
peraturan perundang-undangan

terpidana berhak menuntut kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan

In
A
diadili atau dikenakan tindakan lain tanpa alasan yang berdasarkan undang-
undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
ah

lik
diterapkan” dan juga bertentangan dengan Undang-undang No 39 tahun
1999 Tentang HAK ASASI MANUSIA (HAM);
am

ub
15. Bahwa hasil audit yang dijadikan sebagai alat bukti kerugian Negara oleh
TERMOHON dalam proses penyidikan menjadikan PEMOHON sebagai
tersangka tidak berdasarkan hukum dan salah dalam penerapan hukum
ep
k

sudah cukup alasan berdasarkan hukum proses penyidikan yang dilakukan


ah

TERMOHON bertentangan dengan Pasal 1 angka 2 dan Pasal 1 angka 14


R

si
KUHAP, oleh sebab itu penetapan PEMOHON sebagai tersangka tidak
berdasar hukum dan tidak sah secara hukum;

ne
ng

16. Bahwa berdasarkan uraian sebelumnya, maka penetapan PEMOHON


sebagai Tersangka tidak sesuai dengan isi dan bunyi Amar Putusan

do
gu

Mahkamah Konstitusi No. 21/ PUU-XII/2014 halaman 109, “Frasa “bukti


permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang cukup”
sebagaimana ditentukan dalam pasal 1 angka 14, Pasal 16 dan pasal 21 ayat
In
A

(1) UU 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
ah

lik

Republik Indonesia Nomor 3209) bertentangan dengan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai
m

ub

kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa “bukti


permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti yang cukup” adalah
ka

minimal dua alat bukti sah yang termuat dalam pasal 184 Undang-undang
ep

nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum acara Pidana;”


ah

17. Bahwa seseorang dapat ditetapkan sebagai Tersangka melakukan tindak


R

pidana korupsi, karena perbuatannya atau keadaannya berdasarkan “bukti


es

permulaan (minimal dua alat bukti yang termuat dalam pasal 184 KUHAP)”
M

ng

patut diduga melakukan perbuatan melawan hukum telah memperkaya diri


on

Halaman 10 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan

si
Negara atau perekonomian Negara sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1)
UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan

ne
ng
Tindak Pidana Korupsi atau dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat

do
gu merugikan Negara atau perekonomian Negara, sebagaimana dimaksud oleh
Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang

In
A
Pemberantasan Tindak Pidana;
18. Bahwa jika hasil audit tersangka sebelumnya yang dijadikan alat bukti oleh
ah

lik
TERMOHON I sebagai alat bukti permulaan yang cukup (vide Pasal 1 angka
14 KUHAP) dalam pengembangan (deelneming) perkara sebelumnya untuk
menetapkan PEMOHON sebagai tersangka adalah cacat hukum dan tidak
am

ub
dapat dinilai, diperlakukan sebagai alat bukti sah sebagaimana Pasal 183
dan 184 KUHAP karena bertentangan dengan peraturan perundang-undang
ep
yang mengikat dan UUD 1945 dan merupakan tindakan sewenang-wenang
k

serta melanggar HAM (Hak Asasi Manusia) PEMOHON;


ah

si
PETITUM
Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, maka sudah seharusnya menurut

ne
ng

hukum PEMOHON memohon agar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Negeri
Pekanbaru berkenan menjatuhkan Putusan sebagai berikut:

do
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Praperadilan untuk seluruhnya;
gu

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan berdasarkan Surat Perintah


Penyidikan Nomor: Sprin.Sidik/135/III/2016/Reskrimsus, tanggal 10 Maret
In
A

2016 adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum, dan oleh karenanya
Penetapan a quo tidak mempunyai kekuatan mengikat;
ah

lik

3. Menyatakan Penetapan PEMOHON sebagai tersangka yang diduga


melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 3 UU Jo Pasal 18 RI No.31 tahun 1999
m

sebagaimana telah diubah dengan UU RI No.20 tahun 2001 tentang


ub

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana


ka

adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum, dan oleh karenanya
ep

Penetapan a quo tidak mempunyai kekuatan mengikat;


4. Menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon yang dilakukan oleh
ah

Termohon adalah tidak sah;


es
M

ng

on

Halaman 11 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan

si
lebih lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan Penetapan Tersangka
terhadap diri Pemohon;

ne
ng
6. Membebankan biaya perkara yang timbul kepada Negara;

Atau apabila Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (exaequo

do
gu
et bono);

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan untuk Pemohon dan

In
A
Termohon masing-masing hadir Kuasanya tersebut diatas;
ah

Menimbang, bahwa pada permulaan persidangan, telah dibacakan

lik
permohonan Praperadilan Pemohon tersebut dan atas pembacaan tersebut, Kuasa
Pemohon menyatakan tetap pada dalil-dalil permohonannya dan tidak ada
am

ub
perubahan apapun juga;

Menimbang, bahwa setelah Pemohon membacakan permohonannya,


ep
k

Termohon telah mengajukan Surat Jawabannya tertanggal 12 Januari 2017,


ah

sebagai berikut :
R

si
A. KRONOLOGIS PERKARA.
1) Bahwa berdasarkan hasil penyelidikan dugaan tindak pidana Korupsi pada

ne
ng

tahun 2012 pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis menganggarkan


dana belanja hibah sebesar Rp. 212.580.760.933,- (dua ratus dua belas

do
gu

milyar lima ratus delapan puluh tujuh ratus enam puluh ribu Sembilan ratus
tiga puluh tiga rupiah) pada APBD murni Tahun Anggaran 2012 kemudian
dicairkan sebesar Rp. 116.164.170.900,- (seratus enam belas milyar
In
A

seratus enam puluh empat juta seratus tujuh puluh ribu Sembilan ratus
rupiah);
ah

lik

2) Bahwa selanjutnya dalam APBD perubahan dianggarkan Rp. 138.


481.730.647,- kemudian dicairkan sebesar Rp. 116.155.302.481,- (seratus
m

ub

enam belas milyar seratus lima puluh lima juta tiga ratus dua ribu empat
ratus delapan satu rupiah) sehingga total keseluruhan dana yang dicairkan
ka

sebesar Rp. 232.319.473.381,-(dua ratus tiga puluh dua milyar tiga ratus
ep

Sembilan belas juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu tiga ratus delapan
ah

satu rupiah);
R

3) Bahwa pengajuan permohonan usulan dana hibah tidak sesuai dengan


es

peraturan yang telah ditetapkan yaitu Peraturan Bupati nomor 55 Tahun


M

ng

2011, dimana dalam penerimaan dana hibah ada dilakukan pemotongan


on

Halaman 12 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh pengurus proposal/orang suruhan anggota DPRD dan selanjutnya

si
uang pemotongan tersebut diserahkan kepada masing-masing anggota
DPRD Bengkalis yang membantu meloloskan proposal dana hibah dari

ne
ng
masing-masing kelompok;
4) Bahwa atas perkara tersebut diatas telah ditetapkan tersangka an. Jamal
Abdillah (Laporan polisi no. : LP / 31 / V / 2014 / Reskrimsus, tanggal 12

do
gu April 2014) yang mana perkaranya telah disidangkan di Pengadilan Negeri
Pekanbaru serta telah divonis 12 (dua belas) tahun penjara termasuk

In
A
tersangka lainnya yaitu Hidayat Tagor Nasution, Herliyan Saleh, Azrafiany
Aziz Raof, Rismayeni, Purboyo dan Tarmizi (dalam berkas yang lain yang
ah

lik
sudah disidangkan PN);
5) Bahwa mekanisme penggaran dana hibah Kabupaten bengkalis T.A 2012
telah diatur dalam Perbup Kabupaten Bengkalis Nomor 55 Tahun 2011
am

ub
Tentang Tata Cara penganggaran, pelaksanaan dan
penatahusaan,pertanggung jawaban dan pelaporan serta monitoring dan
ep
evaluasi Hibah dan Bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Bengkalis T.A
k

2012 salah satu mekanismenya adalah permohonan ditujukan kepada


ah

bupati Bengkalis melalui Bagian kesejahteraan Rakyat untuk dicatat dan


R

si
diseleksi dan diselanjutnya diteruskan ke SKPD setelah direkom baru
dialokasikan dalam anggaran Hibah untuk diteruskan ke DPRD untuk

ne
ng

dibahas dan disetujui;


6) Bahwa Tersangka Heru wahyudi selaku anggota DPRD yang juga anggota

do
gu

Banggar DPRD Kabupaten Bengkalis mengajukan proposal dana Hibah


APBD Kab. Bengkalis TA.2012 yang dikumpulkan dari masyarakat yang
diajukan melalui JAMAL ABDILLAH (Ketua DPRD sekaligus Ketua
In
A

Banggar) yang mana proposal tersebut tidak diajukan melalui tahapan


seleksi oleh Bagian Kesra Setda Kabupaten Bengkalis serta Evaluasi dan
ah

lik

rekomendasi dari SKPD terkait namun tetap diajukan diajukan oleh JAMAL
ABDILLAH di akhir finalisasi pembahasan rancangan Perda tentang APBD
m

ub

TA. 2012 sehingga bertentangan dengan perturan Bupati Kabupaten


Bengkalis Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Tata Cara penganggaran,
ka

pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggung jawaban dan pelaporan


ep

serta monitoring dan evaluasi Hibah dan Bantuan sosial Pemerintah


ah

Kabupaten Bengkalis T.A 2012;


R

7) Bahwa tersangka Heru wahyudi selaku anggota DPRD Kabupaten


es

Bengkalis (terlibat dalam pengurusan proposal) telah menyalahgunakan


M

ng

kewenangannya, mengingat Kapasitas yang bersangkutan sebagai DPRD


on

Halaman 13 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya memiliki wewenang untuk membahas dan menyetujui usulan

si
rancangan APBD bukan dalam kapasitas mengusulkan calon penerima
hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 Undang-undang nomor 32

ne
ng
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan pemerintah
Nomor 16 tahun 2010 Tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD
dan Tata tertip DPRD serta peraturan lainnya;

do
gu 8) Bahwa berdasarkan hasil penyidikan Laporan polisi nomor : LP / 31 / V /
2014 / Reskrimsus, tanggal 12 April 2014 adanya perbuatan turut serta

In
A
melakukan perbuatan melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu Koorporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau
ah

lik
perekonomian Negara dengan menyalahgunakan kewenangan
kesempatan atau sarana yang ada padanya dalam kegiatan penganggaran
dan pemberian belanja hibahdilingkungan sekeretariat daerah Kabupaten
am

ub
Bengkalis,sumber dana Dari APBD Kabupaten Bengkalis T.A 2012.

B. TENTANG PENYIDIKAN.
ep
k

1) Bahwa penyidikan perkara an. tersangka Heru Wahyudi, SH berdasarkan


ah

R
laporan Polisi nomor : LP/136/III/2016/Reskrimsus tanggal 10 Maret 2016

si
selanjutnya penyidik DitReskrimsus Polda Riau mennindak lanjutinya

ne
ng

dengan menerbitkan surat Perintah Penyidikan Nomor : SP.Sidik


/135/III/2016/Reskrimsus, tanggal 10 Maret 2016 dan menerbitkan Surat
Pemberitahuan dimulainya penyidikan kepada Kejaksaan Tinggi Riau

do
gu

(SPDP), dengan Nomor surat : SPDP/27/VI/2016/Reskrimsus tanggal 17


Mei 2016 sebagaimana dimaksud dalam pasal 109 ayat 1 KUHAP dan
In
A

Pasal 25 Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2012;

2) Bahwa berkas perkara tindak pidana Korupsi an. tersangka Heru Wahyudi,
ah

lik

SH bin Chairum Nosa telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Riau dengan


nomor : B/57/XI/2016/Reskrimsus tertanggal 17 Nopember 2016,
m

ub

berdasarkan hasil penelitian oleh Jaksa Penutut Umum Berkas perkara


hasil penyidikan dinyatakan lengkap (P.21) berdasarkan surat nomor : B-
ka

104/N.4.5/Ft.1/12/2016 tanggal 14 Desember 2016;


ep

3) Bahwa berdasarkan surat Kejaksaan Tinggi Riau tersebut penyidik telah


ah

mengirmkan tersangka dan barang bukti atas nama tersangka HERU


R

es

WAHYUDI, S.H BIN CHAIRUM NOSA kepada Kejaksaan Tinggi Riau


M

dengan surat R/01/2017/Reskrimsus tanggal 3 Januari 2016 dan berita


ng

on

Halaman 14 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
acara serah terima tersangka dan barang bukti pada tanggal 4 Januari

si
2017, dengan demikian tanggung jawab tersangka dan barang bukti sudah
tidak lagi berada di penyidik Ditreskrimsus Polda Riau/termohon;

ne
ng
4) Bahwa berdasarkan surat Kejaksaan Negeri Bengkalis Nomor : TAR-
06/N.4.14.4/Ft.1/01/2017 tanggal 11 Januari 2017, berkas perkara dengan

do
gu nomor : BP/25/IX/2016 atas nama terdakwa HERU WAHYUDI, SH BIN
CHAIRUM NOSA telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Pekanbaru
untuk ditetapkan tanggal dan hari persidangan sebagaimana tanda terima

In
A
surat pelimpahan oleh Panitera tipikor Deni Sembiring, S.H;
ah

lik
C. TENTANG PENETAPAN TERSANGKA.
am

ub
Bahwa penetapan tersangka yang dilakukan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda
Riau terhadap pemohon / tersangka (HERU WAHYUDI, SH ) didasari oleh
adanya bukti-bukti / fakta-fakta hukum materil bukti permulaan yang cukup
ep
k

yaitu bukti untuk menduga adanya tindak pidana yang meliputi :


ah

1. Laporan Polisi No. Pol.: LP / 136 / III / 2016 / Reskrimsus, tanggal 10 Maret
R

si
2016, tentang dugaan tindak pidana korupsi dan atau Penyalahgunaan
Wewenang sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 2 ayat (1) Jo

ne
ng

Pasal 3 UU RI No. tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU RI No. 20


tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat

do
gu

(1) ke-1 KUHpidana yang dilakukan oleh tersangka H. Heru Wahyudi, SH.

2. keterangan saksi-saksi sebagaimana dalam BAP yaitu :


In
A

- Saksi ISNIZAR Als ATIK BIN ABDUL MANAN.;

- Saksi FAISAL BACHRI BIN SYAHRIL BAKAR (alm);


ah

lik

- Saksi Ir. H. JONDI INDRA BUSTIAN, MCRP, Bin H. BUSTAMI PALMA;

- Saksi Drs. H. TUAH HASRUN SAILY, M.M;


m

ub

- Saksi Drs. ERRY IBRAHIM, S.Sos, MH Bin IBRAHIM HADI;


ka

- Saksi JONNAIDI, S.H, M.H Bin DAMANHURI;


ep

- Saksi H. IMAM HAKIM, SP, M.Si;


ah

- Saksi ARLYS SUHATMAN, S.E.T Bin SYAHRUM MAADIN;


R

es

- Saksi WAN HERMANTO , SE.;


M

ng

- Saksi YUNI HARMONISARI, S.Si;


on

Halaman 15 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi IRWANTO, SE Bin UNTUNG MULYONO;

si
- Saksi Ir. ZULFADLI Bin ABDUL GANI;

- Saksi JAMAL ABDILLAH Bin ABU ZAKIR;

ne
ng
- Saksi IR.H. HERLIYAN SALEH, M.Sc;

- Saksi RISMAYENI S. Pd Binti NAZARUDIN MUNCANG;

do
gu - Saksi PURBOYO, SE Als BENGKA Bin RASANTO;

- Saksi BOBI SUGARA Bin NASRUN;

In
A
- Saksi ROZALI, S.Pd.I.;
ah

- Saksi GUNTUR OKTA REZA PUTRA.;

lik
- Saksi DEDI ZULFIKAR;
am

ub
- Saksi H. YUDI FEBRIANTO. SE.;
3. Adanya alat bukti Surat:

- Surat BPKP Nomor : SR-250 /PW04/5/2015 tanggal 3 Juli 2015 perihal


ep
k

laporan hasil Audit dalam rangka perhitungan kerugian Keuangan negara


ah

atas perkara dugaan tindak pidana Korupsi kegiatan pemberian bantuan


R

si
Dana Hibah dan bantuan osial kepada kelompok/
lembaga/grup/Organisasi masyarakat yang menggunakan dana

ne
ng

bersumber dari DPA Sekretriat Daerah Kabupaten Bengkaslis Tahun


Anggaran 2012, dengan hasil perhitungan Kerugian Negara dengan

do
gu

Rincian Rp. 6.578.500.000,- (Enam Milyar lima ratus tujuh puluh delapan
juta lima ratus ribu rupiah),- diminta dan diserahkan kepada oknum
anggota DPRD, 17.548.500.000,-(Tujuh belas milyar lima ratus empat
In
A

puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah)- diminta dan diserahkan kepada
perantara/calo, Rp.7.230.740.000,- (Tujuh milyar dua ratus tiga puluh juta
ah

lik

tujuh ratus empat puluh ribu rupiah) yang digunakan untuk kepentingan
pribadi pengurus kelompok masyarakat, total kerugian keuangan Negara
m

ub

Rp. 31.357.740.000,- ( tiga puluh satu milyar tiga ratus lima puluh tujuh
juta tujuhratus empat puluh ribu rupiah). Yang didalam rincian ada
ka

diterima oleh tersangka Heru Wahyudi.SH;


ep

- Adanya surat pernyataan dari :


ah

1) Sdr Rosali ketua yayasan pendidikan Mutiara Rupat STAI Al-Azhar


R

yang menyatakan menyerahkan uang Rp. 180.000.000,-(seratus


es
M

ng

on

Halaman 16 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
delapan puluh juta) kepada sdr. Heru Wahyudi, SH karena membantu

si
proses pengajuan dana hibah;

2) sdr. Dedi Zulfikar dari kelompok Usaha perabot sungkai menyerahkan

ne
ng
uang sebanyak Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan
kelompok jamu tradisonal segar bugar Rp.25.000.000,- (dua puluh

do
gu lima juta rupiah);

3) Sdr. Faisal Bachri dari kelompok sanggar yari anak negeri Desa
Dompas bukit batu menyerahkan uang sebanyak Rp. 15.000.000,-

In
A
(lima belas juta rupiah),- dan kelompok Kompang kreasi Seni anak
Dompas Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);
ah

lik
4) Sdr. Bobi Sugara dari grup Rebana Aulia Hultomah menyerahkan
kepada tersangka Heru Wahyudi, SH melalui Yudi Veriyantoro
am

ub
sebanyak Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dari kelompok
kompang AL-Khoirot Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dari
ep
Kelompok Marhaban Masjid Raya Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima
k

juta rupiah) dari Grup Kompang Suara Desa Rp. 25.000.000,-. (dua
ah

puluh lima juta rupiah);


R

si
- Bukti Surat yang disita yang berhubungan dengan tindak pidana yang

ne
ng

dilakukan oleh tersangka sebagaimana tertera pada surat Perintah


Penyitaan No. Pol. : Sp. Sita / 15 / III / 2016 / Reskrimsus tanggal 11
Maret 2016 dan telah mendapatkan penetapan dari Pengadilan Negeri

do
gu

Pekanbaru nomor : 91/pen. Pid. Sus.TPK/2016/PN.Pbr tanggal 7 Oktober


2016.
In
A

4. Adanya keterangan ahli sebagaimana dalam BAP yaitu :

- DEDDY YUDISTIRA, Ak, dari Auditor BPKP Perwakilan propinsi Riau;


ah

lik

- Dr. MOCH. ARDIAN NOERVIANTO, SSTP, M.Si dari Direktorat Jenderal


Bina Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri yang memberikan
m

ub

pendapat tentang mekanisme dan prosedur penganggaran Hibah bansos


pada Kabupaten Bengkalis TA. 2012;
ka

ep

5. Adanya Keterangan tersangka HERU WAHYUDI bin Chairum Nosa yang


di BAP tanggal 15 Juni 2016.
ah

6. Adanya bukti petunjuk yaitu kesesuaian antara perbuatan atau keadaan


es

dengan keterangan saksi-saksi,bukti surat dan keterangan tersangka, barang


M

ng

on

Halaman 17 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukti serta tindak pidana itu sendiri yang menandakan telah terjadi tindak

si
pidana yang dilakukan oleh tersangka Heru Wahyudi, S.H.

Bahwa sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 14 KUHAP menyebutkan

ne
ng
tersangka adalah “seseorang yang karena perbuatanya atau keadaanya,
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

do
gu Bahwa berdasarkan fakta-fakta yuridis diatas antara lain keterangan saksi -saksi
yang berhubungan dengan perkara tersebut, bukti surat yang disita penyidik,

In
A
keterangan tersangka, bukti petunjuk yang bersesuaian dengan keterangan
saksi-saksi lainnya penyidik berkesimpulan telah terpenuhi 2 (dua) alat bukti
ah

lik
untuk menduga adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Sdr. HERU
WAHYUDI sebagaimana tertera dalam Berita acara pemeriksaan tersangka
tanggal 15 Juni 2016, hal tersebut Sesuai dengan kewenangan yang diberikan
am

ub
oleh Undang-undang kepada Penyidik pasal 7 ayat 1 huruf g Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana yang berbunyi “ Penyidik sebagaimana
ep
dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a (POLRI) mempunyai wewenangan
k

memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.”
ah

R
Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan fakta hukum tersebut diatas, jelas bahwa

si
secara yuridis materil unsur bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan

ne
pemohon sebagai tersangka sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 16
ng

KUHAP, walaupun KUHAP tidak memberikan batasan yang jelas mengenai


bukti permulaan untuk itu kita harus mencari dari sumber yang lain

do
gu

termasuk dalam Pasal 1 angka 21 Perkap No. 14 Tahun 2012 Tentang


Managemen penyidikan tindak Pidana yang menyebutkan :
In
“ Bukti Permulaan adalah alat bukti berupa Laporan Polisi dan 1 (satu) alat
A

bukti yang sah, yang digunakan untuk menduga bahwa seseorang telah
melakukan tindak pidana jadi, berdasarkan laporan polisi dan satu alat bukti
ah

lik

yang sah maka seseorang dapat ditetapkan sebagai tersangka, sebagaimana


juga putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor : 21 / PUU-XII / 2014 yang
m

ub

menyebutkan bukti permulaan atau bukti permulaan yang cukup adalah 2


(dua) alat bukti yang sah, sesuai dengan pasal 184 KUHAP, bahkan menurut
ka

Mahkamah Konstitusi keterangan terdakwa tidak mungkin diperoleh pada saat


ep

penyidikan maka keterangan tersangka dapat dijadikan bukti, dengan demikian


ah

bukti yang ada tersebut diatas tentunya sudah terpenuhi, bahkan sudah
R

melebihi syarat minimal 2 (dua) alat bukti yang sah;


es
M

ng

on

Halaman 18 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
D. Mengenai dalil pemohon yang menyatakan meragukan legalitas audit yang

si
dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembanganan (BPKP)
perwakilan Propinsi Riau bertentangan dengan Permenpan nomor:

ne
ng
PER/05/m.PAN/03/2008 tentang standar audit APIP dan Permenpan dan
Reformasi Birokrasi nomor 19 Tahun 2009 Tentang Kendali mutu Audit Aparat
Pengawasan intern pemerintah adalah tidak beralasan hukum karena

do
gu berdasarkan Keputusan Presiden nomor 103 Tahun 2001 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intren

In
A
Pemerintah (APIP) BPKP memiliki kewenangan antara lain :

1) Audit pada Pemerintah Daerah dan satuan kerjanya atas permintaan


ah

lik
Pemerintah Daerah yang sumber dana dari APBN /APBD dan BUMD;
2) Audit pada instansi Pemerintah Pusat;
am

ub
3) Audit pada BUMN dan badan usaha lainnya;
4) Audit investigative dilakukan berdasarkan surat permintaan dari aparat
penegak hukum yaitu Kejaksaan, Kepolisian Negara RI, Komisi
ep
k

Pemberantasan Korupsi dan Bantuan Penghitungan Kerugian negara


ah

kepada aparat penegak hukum yaitu (Kejaksaan, Polri, KPK);


R

si
Bahwa kewenangan BPKP tersebut telah diperkuat oleh putusan Makamah

ne
ng

Konsitusi RI (MK) Nomor : 31/PUU-X/2012 tanggal 23 Oktober 2012, yang


putusan menguatkan kewenangan BPKP melakukan audit Investigasi
berdasarkan Kepres 103 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah Nomor 60

do
gu

Tahun 2008 Tentang Sistem Pengawasan intren Pemerintah dalam melakukan


pengawasan keuangan dan pembangunan dalam rangka audit penyidikan
In
A

tindak pidana Korupsi;


Bahwa kewenangan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan lainnya,
ah

saling bersinergi dan melengkapi,sebagaimana dipertegas kembali oleh


lik

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 secara tegas


menugaskan BPKP untuk melakukan Audit Investigatif dan Penghitungan
m

ub

Kerugian Keuangan Negara disamping penugasan lainnya;


ka

E. Bahwa adanya dalil pemohon yang menyatakan hasil Audit BPKP yang
ep

sebelumnya dipakai sebagai alat bukti pada tersangka sebelumnya (Jamal


ah

Abdillah) juga dipakai dalam pengembangan (delneming) terhadap pemohon


R

sebagai tersangka adalah cacat hukum tidak berdasarkan hukum dan patut
es

ditolak karena alat bukti surat berupa Hasil Audit perhitungan kerugian negara
M

ng

tersebut juga menyebutkan keterlibatan atau peran pemohon/tersangka HERU


on

Halaman 19 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
WAHYUDI, SH dalam Penerimaan uang pencairan Dana Bansos tersebut

si
secara bersama-sama, karena audit tersebut tidak hanya diperuntukan untuk
satu orang saja juga tersangka lain, karena perkara tersebut di Splitsing dalam

ne
ng
delik penyertaan, apalagi alat bukti tersebut telah diperoleh secara sah
berdasarkan permintaan aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dalam
perkara tindak pidana Korupsi sebagaimana surat Kapolda Riau nomor :

do
gu R/400/V/2015/Reskrimsus tanggal 15 Mei 2015 perihal permintaan
penghitungan kerugian Keruangan Negara, hal tersebut sesuai dengan Tupoksi

In
A
dan Kewenangan BPKP (vide PP. No.60 Tahun 2008). Perlu pemohon pahami
hasil Audit BPKP tersebut adalah alat bukti yang sah yaitu alat bukti surat yang
ah

lik
dibuat oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-
undangan (pasal 187 KUHAP);
am

ub
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas kami mohon kepada yang mulia Hakim
yang mengadili perkara ini untuk menolak seluruh permohonan pemohon atau
setidak-tidaknya menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima;
ep
k

Berdasarkan uraian fakta hukum tersebut diatas, dimohon kepada Hakim yang
ah

R
terhormat berkenan memutuskan sebagai berikut :

si
1. Menolak seluruh permohonan para pemohon atau setidak-tidaknya

ne
menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima;
ng

2. Menyatakan Surat perintah penyidikan nomor :

do
gu

Sprin.sidik/135/III/Reskrimsus tanggal 10 Maret 2016 adalah sah secara


hukum;
In
A

3. Menyatakan Penetapan Tersangka an. Heru Wahyudi, S.H. yang


dilakukan oleh penyidik atas diri pemohon adalah sah menurut hokum;
ah

lik

4. Menyatakan segala tindakan penyidik yang berhubungan dengan perkara


a quo adalah sah secara hokum;
m

ub

5. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada


ka

pemohon;
ep

Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah


ah

mengajukan Replik secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan permohonannya
R

semula, dan atas Replik Pemohon tersebut Termohon telah pula mengajukan Duplik
es
M

secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan jawabannya semula;


ng

on

Halaman 20 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon

si
telah mengajukan bukti surat/tertulis, yaitu Bukti P.1. s.d P.13., bukti mana telah
diberi materai secukupnya, yaitu:

ne
ng
1. Surat Gugatan Pemohon padda PTUN Pekanbaru Melawan Tergugat BPKP
Perwakilan Propinsi Riau, diberi tanda P.1.;

do
gu
2. Surat Jawaban/Eksepsi BPKP Perwakilan Propvinsi Riau, diberi tanda P.2.;

3. Pemohon mengetahui penetapan Tersangka dari media cetak/elektronik yang

In
A
langsng diberitakan, diberi tanda P.3.;
ah

4. Berita acara pemeriksaan sebagai tersangka hari rabu tanggal 15 juni 2015,

lik
diberi tanda P.4.;
am

ub
5. Putusan Praperadilan Nomor 67/Pid.Prap/2015/PN. JKT.Sel. tanggal 4
Agustus 2015, diberi tanda P.5.; ep
6. Putusan Praperadilan Nomor 32/Pid.Prap/2015/PN. JKT.Sel. tanggal 20 Mei
k

2015, diberi tanda P.6.;


ah

R
7. Putusan Praperadilan Nomor 11/Pid.Prap/2015/PN. Bgl. tanggal 1 Desember

si
2015, diberi tanda P.7.;

ne
ng

8. Putusan Praperadilan Nomor /Pid.Prap/2015/PN. Bgl. tanggal 1 Desember


2015, diberi tanda P.8.;

do
gu

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang STANDAR AUDIT
In
A

APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH, diberi tanda P.9.;

10. SURAT PERINTAH PENAHANAN PEMOHON di Polda Riau tanggal 30


ah

lik

Desember 2016, diberi tanda P.10.;

11. Surat Dakwaan an. Terdakwa Jamal Abdillah dalam Putusan Nomor: 66/Pid-
m

ub

SusTPK/2015/PN.Pbr tanggal 11 Pebruari 2016, diberi tanda P.11.;


ka

12. Berita Media Online bukti masih kurang, diberi tanda P.12.;
ep

13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


ah

Nomor: 19 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kendali Audit Aparat Pengawasan


R

Intern Pemerintah, diberi tanda P.13.;


es
M

ng

on

Halaman 21 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa disamping mengajukan bukti surat Pemohon juga telah

si
menghadirkan 1 (satu) orang ahli yaitu Dr. Muzakkir SH.MH., dibawah sumpah telah
didengar keterangannya dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng
o Bahwa ukuran yang objektif menurut ahli tentang 2 (dua) alat bukti pokok, yaitu 2
(dua) alat bukti Primer;

do
o
gu
Bahwa dalam pasal 2 dan 3 Undang-undang tindak pidan Korupsi, harus ada
kerugian negara, dan sesuai dengan SEMA MA Nomor 4 tahun 2016 untuk

In
A
menghitung kerugian negara adalah hanya dari hasil dari perhitungan (audit)
BPK;
ah

lik
o Bahwa hasil audit BPKP tidak bisa digunakan untuk menentukan kerugian
negara, karena BPKP tidak mempunyai Kompeten untuk menghitung jumlah
am

ub
kerugian negara;

o Bahwa tentang rugi atau tidak rugi dalam suatu audit hanya audit dari BPK yang
ep
menentukan, dan audit dari BPKP tidak bisa dipakai sebagai perhitungan
k

kerugian negara;
ah

R
o

si
Bahwa dalam hukum pidana keterangn saksi saja tidak cukup, harus didukung
dengan alat bukti yang lain. Dan alat bukti yang mempunyai kekuatan

ne
ng

pembuktian hanyalah alat bukti yang frimer, jika 2 (dua) alat bukti primer
terpenuhi ditambah lagi dengan keyakinan;

do
gu

o Bahwa dalam penetapan tersangka, penyidik harus memperhatikan tentang hak-


hak tersangka, dan merupakan kewajiban dari penyidik untuk memenuhi hak
tersangka, seperti menerangkan haknya untuk mengajukan saksi maupun ahli;
In
A

o Bahwa laporan sifatnya hanyalah pemberitahuan dan tidak bisa membuktikan


ah

adanya tindak pidana, akan tetapi keterangan saksi dan alat bukti lainlah yang
lik

membuktikannya;
m

ub

o Bahwa menurut ahli dalam suatu tindak pidana bukan ditentukan oleh banyaknya
alat bukti, akan tetapi ditentukan oleh kwalitas alat bukti tersebut, untuk itu semua
ka

harus diuji di Lembaga Peradilan;


ep

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya Termohon


ah

telah mengajukan bukti surat-surat, berupa foto copy bermaterai cukup, bukti T.1. s.d
R

T.40, yaitu:
es
M

ng

on

Halaman 22 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Foto Copy Laporan Polisi Nomor: LP/31/V/2014/Reskimsus, tanggal 12 April

si
2014, an. Tersangka Jamal Abdillah, diberi tanda . T.1;
2. Foto Copy Laporan Polisi Nomor: 135/III/2016/ Reskimsus, tanggal 10 Maret

ne
ng
2016, diberi tanda. T.2;
3. Foto copy Surat Pemberitahuan Penyidikan Nomor:
SP.Sidik/135/III/2016/Reskimsus tanggal 10 Maret 2016, diberi tanda. T.3.;

do
gu
4. Foto copy Surat Pemberitahuan dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada
Kejaksaan Tinggi Riau Nomor Surat: SPDP/27/VI/2016/Reskimsus, tanggal 17

In
A
Mei 2016, diberi tanda. T.4.;
5. Foto copy Surat Nomor: B-104/N.4.5/FL.1/12/2016 tanggal 14 Desember 2016
ah

lik
perihal pemberitahuan penyidikan perkara tindak pidana Korupsi an.Tersangka
Heru Wahyudi, SH. diberi tanda. T.5.;
6. Foto copy Surat R/01/I/2017/Reskimsus tanggal 3 Januari 2016, perihal
am

ub
pengiriman tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan Tinggi Riau, diberi
tanda. T.6.;
ep
7. Foto copy Surat Kejaksaan Negeri Bengkalis Nomor: TAR-
k

06/N.4.14.4/Ft.1/01/2017 tanggal 11 Januari 2017, tentang Pelimpahan perkara


ah

an. Heru Wahyudi, SH. Bin Chairum Nosa ke Pengadilan negeri Pekanbaru,
R

si
diberi tanda. T.7.;
8. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Isnizar als Atik Bin Abdul Rahman,

ne
ng

tanggal 04 Juni 2015, diberi tanda. T.8.;


9. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Faisal Bachri Bin Syahril Bakar ,

do
gu

tanggal 04 Juni 2015, diberi tanda. T.9.;


10. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Ir. H. Jondi Indra Bustian, tanggal
03 Agustus 2016, diberi tanda. T.10.;
In
A

11. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Drs. H. Tuah Sahrun Saily, tanggal
03 Agustus 2016, diberi tanda. T.11.;
ah

lik

12. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Drs. Erry Ibrahim, S.Sos.MH.
tanggal 10 Agustus 2016, diberi tanda. T.12.;
m

ub

13. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. JONNAIDI, SH.MH, tanggal 30
September 2014, diberi tanda. T.13.;
ka

14. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. H. Imam Hakim, SP.M.Si, tanggal
ep

12 Agustus 2016, diberi tanda. T.14.;


ah

15. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Arlys Suhatman, S.E.T, tanggal
R

03 Agustus 2016, diberi tanda. T.15.;


es

16. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Wan Hermanto, SE., tanggal 04
M

ng

Juni 2015, diberi tanda. T.16.;


on

Halaman 23 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Yuni Harmonisari, S,SI., tanggal

si
03 Agustus 2016, diberi tanda. T.17.;
18. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Irwanto, SE., tanggal 03 Agustus

ne
ng
2016, diberi tanda. T.18.;
19. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Ir. Zulfadli, tanggal 03 Agustus
2016, diberi tanda. T.19.;

do
gu
20. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Jamal Abdillah, tanggal 19
Agustus 2016, diberi tanda. T.20.;

In
A
21. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Ir. H. Herliyan Saleh, M.Sc.,
tanggal 19 Agustus 2016, diberi tanda. T.21.;
ah

lik
22. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Rismayeni, S.Pd., tanggal 03
Agustus 2016, diberi tanda. T.22.;
23. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Purboyo, SE., tanggal 11 Agustus
am

ub
2016, diberi tanda. T.23.;
24. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Bobi Sugara, tanggal 07
ep
September 2016, diberi tanda. T.24.;
k

25. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Rozali, S.Pi., tanggal 16 Maret
ah

2016, diberi tanda. T.25.;


R

si
26. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Guntur Okta Reza Putra, tanggal
02 Agustus 2016, diberi tanda. T.26.;

ne
ng

27. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. Dedi Zulfikar, tanggal 01 Agustus
2016, diberi tanda. T.27.;

do
gu

28. Foto copy Berita Acara pemeriksaan saksi an. H. Yudhi Veryantoro, SE., tanggal
10 Nopember 2016, diberi tanda. T.28.;
29. Foto copy Berita Acara pemeriksaan Tersangka an. Heru Wahyudi, SH., tanggal
In
A

15 Juni 2016, diberi tanda. T.29.;


30. Foto copy Berita Acara pemeriksaan Ahli an. Dedy Yudistira, Ak., tanggal 13 Juli
ah

lik

2015, diberi tanda. T.30.;


31. Foto copy Berita Acara pemeriksaan Ahli an. Dr. Moch. Ardian Noervianto,
m

ub

SSTP,M.Si., tanggal 26 Oktober 2016, diberi tanda. T.30.;


32. Foto copy Surat Perintah Penyitaan Nomor: Sp.sita/15/III/2016/Reskimsus,
ka

tanggal 11 Maret 2016, diberi tanda. T.32.;


ep

33. Foto copy surat penetapan penyitaan dari Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor:
ah

91/Pen.Pid/Sus.TPK/PN Pbr, tanggal 17 Oktober 2016, diberi tanda.T.33.;


R

34. Foto copy Surat Nomor: R/400/V/2015/Reskimsus tanggal 15 Mei 2015 Perihal
es

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, diberi tanda. T.34.;


M

ng

on

Halaman 24 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Foto copy Laporan hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi Riau Nomor: SR-

si
250/PW/04/5/2015 tanggal 3 Juli 2015, diberi tanda. T.35.;
36. Foto copy Surat Pernyataan an. Rozali Yayasan Pendidikan Mutiara Rupat

ne
ng
tanggal 2 Nopember 2016, diberi tanda. T.36.;
37. Foto copy satu bundel surat Pernyataan penerimaan bantuan dana Hibah APBD
T.A 2012 Kab. Bengkalis, diberi tanda.T.37.;

do
gu
38. Foto copy notulen gelar perkara Ditreskrimsus Polda Riau tentang Dugaan
Tindak Pidana Korupsi APBD Tahun Anggaran 2012 Kabupaten Bengkalis,

In
A
tanggal 2 Mei 2016, diberi tanda.T.38.;
39. Foto copy Penetapan Sidang Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor: 04/Pid.Sus-
ah

lik
TPK/2017/PN.Pbr tanggal 12 Januari 2017, an. Tersangka Heru Wahyudi, SH.
Bin Chairum Nosa tanggal 18 Januari 2017, diberi tanda. T.39.;
40. Foto copy Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 102/PUU-XII/2015 tanggal 9
am

ub
Nopember 2016, diberi tanda. T.40.;

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan kesimpulannya secara tertulis


ep
k

tertanggal 20 Januari 2017, sedangkan Termohon mengajukan kesimpulan secara


ah

lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap dengan dalil-dalil dalam surat
R

si
jawabannya semula;

ne
Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak tidak mengajukan sesuatu hal lagi
ng

ke persidangan dan mohon putusan;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala


sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
In
A

TENTANG HUKUMNYA
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan yang


m

ub

diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;


ka

Menimbang, bahwa pada pokoknya permohonan praperadilan yang diajukan


ep

oleh Pemohon agar Pengadilan Negeri menyatakan:


1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Praperadilan untuk seluruhnya;
ah

2. Menyatakan Surat Perintah Penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan


R

es

Nomor: Sprin.Sidik/135/III/2016/Reskrimsus, tanggal 10 Maret 2016 adalah tidak


M

ng

on

Halaman 25 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sah dan tidak berdasar atas hukum, dan oleh karenanya Penetapan a quo tidak

si
mempunyai kekuatan mengikat;
3. Menyatakan Penetapan PEMOHON sebagai tersangka yang diduga melanggar

ne
ng
Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 3 UU Jo Pasal 18 RI No.31 tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU RI No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana adalah tidak sah dan tidak

do
gu
berdasar atas hukum, dan oleh karenanya Penetapan a quo tidak mempunyai
kekuatan mengikat;

In
A
4. Menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon yang dilakukan oleh
Termohon adalah tidak sah;
ah

lik
5. Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih
lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan Penetapan Tersangka terhadap diri
Pemohon;
am

ub
6. Membebankan biaya perkara yang timbul kepada Negara;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon


ep
k

telah mengajukan bukti surat-surat berupa fotokopi masing-masing diberi tanda: P-1
ah

sampai dengan P-13 dan 1 (satu) orang ahli yang nama dan keterangannya seperti
R

si
tersebut di atas;

ne
ng

Menimbang, bahwa Termohon menolak dalil-dalil permohonan Pemohon


tersebut dengan alasan bahwa Penetapan Pemohon sebagai Tersangka sudah
melebihi syarat minimal 2 (dua) alat bukti yang sah, untuk itu memohon agar

do
gu

Pengadilan Negeri menyatakan:


1. Menolak seluruh permohonan para pemohon atau setidak-tidaknya menyatakan
In
A

permohonan pemohon tidak dapat diterima;


2. Menyatakan Surat perintah penyidikan nomor : Sprin.sidik/135/III/Reskrimsus
ah

tanggal 10 Maret 2016 adalah sah secara hukum;


lik

3. Menyatakan Penetapan Tersangka an. Heru Wahyudi, S.H. yang dilakukan oleh
penyidik atas diri pemohon adalah sah menurut hukum;
m

ub

4. Menyatakan segala tindakan penyidik yang berhubungan dengan perkara a quo


adalah sah secara hukum;
ka

ep

5. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada pemohon;
ah

Menimbang, bahwa untuk mendukung alasan-alasan penolakannya tersebut


R

Termohon telah mengajukan bukti surat berupa foto copy bermaterai cukup, yang
es

masing-masing diberi tanda: T-1 sampai dengan T-40;


M

ng

on

Halaman 26 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti dengan seksama surat

si
permohonan Pemohon dan jawaban Termohon serta bukti surat dan ahli yang
diajukan ke persidangan oleh Pemohon dan Termohon, maka selanjutnya Hakim

ne
ng
akan mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.39. tentang Penetapan Sidang

do
gu
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor:
04/Pid.Sus-TPK/2017/PN.Pbr tanggal 12 Januari 2017, an. Tersangka Heru Wahyudi,

In
SH. ternyata berkas perkara An. Pemohon telah dilimpahkan ke Pengadilan Tindak
A
Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 12 Januari 2017 dengan
Register Nomor 04/Pid.Sus-TPK/2017/PN Pbr, dan oleh Ketua Pengadilan Tindak
ah

lik
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru telah ditunjuk Majelis Hakim
untuk menyidangkan Perkara tersebut, dan Majelis yang ditunjuk tersebut telah
am

ub
menetapkan hari persidangan Pertama pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2017;

Menimbang, bahwa ternyata pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2017


ep
k

Persidangan pertama perkara Pemohon tersebut telah dilaksanakan dan Pemohon


ah

selaku Terdakwa telah dihadapkan dan hadir dipersidangan;


R

si
Menimbang, bahwa dengan telah digelarnya persidangan dalam perkara
Pemohon tersebut, berarti Pemeriksaan dalam perkara Pemohon telah dilaksanakan,

ne
ng

maka berdasarkan Pasal 82 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 102/PUU-

do
gu

XIII/2015 (vide bukti T.40.) permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon
gugur;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan praperadilan yang diajukan


oleh Pemohon gugur maka biaya yang timbul dalam perkara dibebankan kepada
ah

lik

Pemohon;

Memperhatikan, Pasal 82 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 8 Tahun


m

ub

1981 tentang Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
ka

ep

MENGADILI:
ah

1. Menyatakan permohonan praperadilan Pemohon gugur;


es

2. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Rp. 5.000,-(lima ribu


M

ng

rupiah);
on

Halaman 27 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 23 Januari 2017 oleh Elfian,

si
SH.MH. Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim tersebut dan dibantu oleh Dita

ne
ng
Triwulany, SH. selaku Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan
Kuasa Termohon;

do
gu Panitera Pengganti, Hakim,

In
A
ah

lik
Dita Triwulany, SH. Elfian, SH.MH.
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 28 dari 28 Putusan Nomor 24/Pra.Pid/2016/PN Pbr.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Anda mungkin juga menyukai