Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PROYEK

PERAN CHARLES PROSPER WOLFF SCHOEMAKER


TERHADAP KOTA BANDUNG

Disusun oleh:
1. Alia Balqis Hermansyah
2. Arsel Fahri Kadafi
3. Audrey Gracelynn Christoval Dasa
4. Naura Shaliha Zainab
5. Pradityo Deril Gradioso
6. Rafi Faza Hakim
KELAS X-G

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga karya
tulis ilmiah yang berjudul Schoemaker dapat tersusun hingga selesai. Karya tulis
ilmiah ini merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan kurikulum merdeka.
Kami berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan
bagi para pembaca.
Kelancaran kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya kepada kami. Oleh karena itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada segenap pihak yang membantu
1. Ibu Heru Ekowati, S.Pd. M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 5
Bandung
2. Ibu Dra.Hj.Rahmawati,M.Ag selaku fasilitator
3. Bapak Erlangga Agung Putra.S.Pd
4. Bapak Agus Kusmawan, S.S selaku wali kelas X-G
5. Komunitas aleut dan Teman-teman sekelompok
Kami berharap Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dapat berjalan
dengan lancar dan kami juga mengetahui jika karya ilmiah ini memiliki banyak
kekurangan. Kami juga menharapkan saran dan kritik dari pembaca agar karya
ilmiah ini dapat di kembangkan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan
dari karya ilmiah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Operasional
B. Kajian Teori
1. Sejarah Kota Bandung
2. Sejarah bangunan di Kota Bandung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Prosedur Poyek
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan Bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Proyek
B. SIMPULAN DAN SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kota Bandung adalah kota metropolitan terbesar di provinsi Jawa Barat, dan
terbesar ke tiga di indonesia sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat.
Geografisnya dikelikingi oleh pegunungan yang membuat udara yang
menyelimuti kota ini terasa sejuk. Bandung bukan hanya sebuah kota yang
menjadi rumah bagi jutaan warganya. Lebih dari itu, Bandung adalah kisah dan
sejarah yang telah bergulir lebih dari dua abad silam. Bandung menyimpan
banyak sekali tempat indah. Gedung merdeka, De Majestic, Villa Isola merupakan
beberapa dari ribuan tempat indah yang ada di Kota Bandung.

Keindahan Kota Bandung menjadi pertanyaan bagi warga Kota Bandung.


Siapakah sosok dibalik indahnya Kota Bandung ? Charles Prosper Wolff
Schoemaker atau kerap disebut Wolff Schoemaker merupakan salah satu sosok
dibalik indahnya Kota Bandung. Wolff Schoemaker adalah

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang tersebut, munculah beberapa rumusan masalah, yakni


1. Apa saja bangunan yang dibangun oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker ?
2. Apa peran Charles Prosper Wolff Schoemaker terhadap Kota Bandung ?
3. Bagaimana cara menghargai Charles Prosper Wolff Schoemaker yang telah
berjasa bagi Kota bandung

C. Tujuan Penelitian

1. Mengenalkan Charles Prosper Wolff Schoemaker kepada para pembaca


2. Memberikan edukasi kepada para pembaca tentang peran Charles Prosper
Wolff Schoemaker
3. Mengetahui bangunan apa saja yang dibangun oleh Charles Prosper Wolff
Schoemaker di Kota Bandung
4. Mengedukasi para pembaca cara menghargai Charles Prosper Wolff
Schoemaker yang telah berjasa bagi Kota Bandung
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi operasional

Art Deco adalah sebuah gaya desain arsitektur yang bersifat dekoratif modern.
Terdapat aliran Kubisme, Futurisme, dan Konstruktivisme serta mengambil ide
desain dari Mesir, Siria dan Persia pada gaya art deco. Karakter atau bentuk khas
dari art deco tidak hanya pada arsitektur bangunan tapi juga pada karya, furniture
hingga produk elektronik. Karakter yang ditonjolkan pada arsitektur art deco yaitu
memiliki ciri khas terdapat garis lurus, kaku, visual simetris, geometris dan
cenderung mengikuti proporsi.

Dalam kamus Oxford, tertulis bahwa desain diartikan sebagai rencana atau
gambar yang dibuat untuk memperlihatkan tampilan dan fungsi dari bangunan,
pakaian, atau objek lainnya sebelum benar-benar dibuat.

Arsitek adalah seorang profesional yang bertugas untuk merencanakan dan juga
merancang sebuah desain bangunan, seorang arsitek adalah orang yang sangat
terlatih di bidang seni serta desain dan juga umumnya akan memainkan peran
kunci dalam membuat sebuah konstruksi dan menjadi seorang pemimpin bagi
pekerja yang lain. Arsitek memiliki kaitan erat dengan dunia seni rupa dan juga
teknik dan juga berhubungan dengan seni karena harus membuat struktur
bangunan yang tampak unik serta memiliki unsur estetik di dalamnya.

Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang


didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut
dengan rumah atau gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan
memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian
sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan,
kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk pada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.

Dalam buku Bukit-bukit Perhatian (2004) karya Agus Dermawan T dijelaskan,


dekoratif memiliki arti yakni bekerja dan pekerjaan seni rupa yang hasilnya
bersifat menghias. Dalam artian, menghias yang dimaksud adalah bisa
menciptakan sebuah gambar yang memiliki nilai seni.

Gaya arsitektur adalah ciri khas yang muncul dalam wajah fisik penampilan suatu
arsitektur bangunan, akibat dipilihnya suatu wujud bentuk, rupa, teknik desain,
dan teknik pengerjaan tertentu yang mengacu pada satu periode masa budaya
arsitektur.

Langgam arsitektur dapat diartikan sebagai gaya yang ada pada suatu bangunan.
Langgam arsitektur sendiri mencakup berbagai elemen, seperti bentuk, metode
konstruksi, bahan bangunan, dan karakter daerah. Kebanyakan langgam arsitektur
mencerminkan adanya perubahan mode, kepercayaan dan agama atau munculnya
ide, teknologi dan bahan baku baru yang memungkinkan lahirnya langgam baru.

B. Kajian teori
1. Sejarah Kota Bandung
2. Sejarah bangunan di Kota Bandung
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Prosedur proyek
1. Persiapan

No Tanggal Keterangan
1. 10 Januari 2023 Pembagian tema proyek P5
2. 11 Januari 2023 Penentuan topik yang akan dibahas
3. 13 Januari 2023 Penentuan judul proyek P5
4. 17 Januari 2023 Persiapan wawancara ke Komunitas Aleut
Bandung
5. 18 Januari 2023 Persiapan pertanyaan wawancara ke Komunitas
Aleut Bandung
6. 24 Januari 2023 Persiapan dalam membuat majalah
7. 3 Februari 2023 Persiapan observasi ke makam Charles Prosper
Wolff Schoemaker di Ereveld Pandu

2. Pelaksanaan

No Tanggal Keterangan
1. 21 Januari 2023 Wawancara dengan Komunitas Aleut Bandung
2. 25 Januari 2023 Pembuatan majalah
3. 9 Februari 2023 Observasi makam Charles Prosper Wolff
Schoemaker di Ereveld Pandu

3. Pengumpulan bahan
a. Instrument pertanyaan
1. Siapakah Wolff Schoemaker?
2. Bangunan apa saja yang dibangun Wolff Schoemaker?
3. Apa ciri khas bangunan yang dibangun oleh Wolff Schoemaker?
4. Apakah bangunan yang dibuat Wolff Schoemaker memiliki aliran art
deco?
5. Siapa saja tokoh Indonesia yang pernah bekerja sama dengan Wolff
Schoemaker?
6. Apa yang membuat Wolff Schoemaker ingin menjadi arsitek?
7. Apa peran Wolff Schoemaker terhadap Kota Bandung?
8. Apa arti penting Wolff Schoemaker untuk pelajar dan Kota Bandung?
9. Seberapa banyak orang yang mengenal Wolff Schoemaker?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Charles Prosper Wolff Schoemaker merupakan salah satu arsitek yang berjasa
besar dalam pembuatan bangunan ikonik di Kota Bandung. Dalam buku
Arsitektur Tropis Modern karya C.J. Van Dullemen disebutkan bahwa Charles
Prosper Wolff Schoemaker meninggalkan 21 karya arsitektur di Kota Bandung.
Berikut ini adalah beberapa bangunan karya Charles Prosper Wolff Schoemaker

1. Gedung merdeka
Gedung merdeka yang terletak di jalan Asia Afrika, Kota Bandung ini
merupakan Gedung bersejarah yang pernah digunakan sebagai tempat
konferensi tingkat tinggi asia afrika tahun 1955. Kini Gedung ini digunakan
sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto
konferensi asia afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan non blok pertama
yang pernah digelar disini tahun 1966

Gambar 1.1. Gedung merdeka

Bangunan Gedung merdeka ini dirancang pada tahun 1926. Salah satu arsitek
Gedung merdeka adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker. Gedung merdeka
sangat kental dengan nuansa art deco dan Gedung megah ini terlihat dari
lantainya yang terbuat dari marmer buatan italia yang mengkilap, ruangan-
ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout.
Untuk penerangan Gedung merdeka, menggunakan lampu-lampu bias kristal
yang tergantung gemerlapan
Gambar 1.2 Gedung Merdeka
2. Bioskop De Majestic
Bioskop De Majestic merupakan bangunan karya Charles Prosper Wolff
Schoemaker yang telah berdiri sejak 1925. Dalam rancangan bangunan ini,
Charles Prosper Wolff Schoemaker menggunakan aliran indo europesschen
architectuur stijl, sebuah aliran yang menggabungkan elemen-elemen arsitektur
tradisional dengan Teknik konstruksi modern dari barat. Ini terlihat dari seni
ukiran dan ornament barong yang terpampang di depan bangunan.
Bangunannya mengandung garis-garis vertical dan horizontal. Namun ciri yang
paling menonjol dari Gedung ini adalah bentuknya yang seperti kaleng biscuit.

Gambar 1.3 Bioskop De Majestic


Saat awal pendiriannya, pihak bioskop menyediakan orkes mini juga seorang
komentator untuk mengiringi film-film bisu kala itu. Promosi film pun
dilakukan dengan menggunakan kereta kuda yang berkeliling kota bagaikan
selebaran. Tempat duduk di bioskop ini pun diatur agar penonton pria dan
Wanita dipisahkan dalam deretan yang berbeda. Meskipun demikian, bioskop
de majestic menjadi saksi sebagai bioskop yang menayangkan film pertama
karya pribumi di akhir tahun 1926 yang berjudul “Loetoeng Kasaroeng”

3. Villa Isola
Dikutip dari buku "Dari Villa Isola Ke Bumi Siliwangi" Lulus Abadi dan
Sudarsono Katam, rancangan dari villa ini diprakarsai oleh D.W. Beretty,dan
menggunakan arsitek yaitu C.P.Wolff Schoemaker. Rancangan villa isola
dibuat oleh wolff schoemaker pada tahun 1932. Pada tanggal 12 Maret 1933,
merupakan peletakan batu pertama pembangunan Villa Isola di Desa Tjidadap.
Villa isola memulai pembangunan pada bulan oktober 1932 dan selesai di
bulan Maret 1933. Namun, villa ini baru diresmikan ketika 8 bulan kemudian
yaitu pada 17 desember 1933.

4. Lapas Sukamiskin
Lapas Sukamiskin merupakan salah satu penjara yang masih berdiri di Kota
Bandung dari zaman kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1918 dengan
gaya khas Eropa hasil rancangan arsitek ternama, Prof. C.P. Wolff
Schoemaker. Bangunan ini memiliki bentuk yang unik, yakni berbentuk
trapesium jika dilihat dari udara. Bangunan kokoh lapas Sukamiskin dibentengi
oleh dinding yang tinggi dan kuat. Setiap harinya sejumlah petugas selalu
mengamati kondisi 4 blok lapas dari menara pengawas. Tak heran jika
semenjak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini, hanya tercatat satu kali
peristiwa pembobolan oleh napi. 

Gambar 1.4 Lapas Sukamiskin

Lapas dengan arsitektur Eropa ini dulunya memang dikhususkan untuk penjara
kaum intelektual. Pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia sendiri
sempat menamai lapas ini “Straft Gevanangenis Intelectuelen”. Memiliki 552
kamar sel, lapas Sukamiskin terbagi atas empat blok, yaitu timur, barat, utara,
dan selatan.
Di masing-masing blok ini terdapat aula tempat narapidana berkumpul untuk
mendapatkan informasi baik yang berkaitan dengan program pembinaan,
kegiatan pendidikan, maupun kegiatan yang lainnya. 

5. SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5 Bandung

Gedung SMAN 3 dan 5 dibangun pada 1916 di lahan seluas 14.240 meter
persegi. Arsiteknya tak lain adalah C.P Wolff Schoemaker, yang sudah banyak
mendesain gedung-gedung bersejarah di wilayah Bandung. Setelah dijadikan
gedung HBS pada 1916-1942, bangunan ini digunakan oleh sekolah
Voortgezer Hoger Onderwys (VHO) yang dipimpin oleh Buchresen pada
1947-1952. Pada pagi hari, gedung digunakan oleh siswa Belanda dan pada
siang harinya gedung digunakan oleh siswa Indonesia.

Batas SMA 3 dan SMA 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang
memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi
sebagai pemersatu antara SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua
sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di antara para
siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.
Jauh sebelum julukan Kota Kembang, Bandung punya identitas lain. Seorang
arsitektur yang sangat berjasa menjadikan Bandung sebagai identitasnya,
Schoemaker. Pesona Bandung tercipta bukan hanya karena alamnya. Sentuhan art
deco pada bangunannya juga membuat identitas Bandung. Banyak sekali gedung
peninggalan Charles Prosper Wolff Schoemaker terutama di Bandung dengan ciri
khas dari design beliau adalah sangat kental dengan Art Deco yang kemudian
memasukkan pengaruh budaya Nusantara ke hampir setiap design bangunan nya,
mulai dari bentuk atap, ornamental yang menempel di dinding atau facade dan
seterusnya.
Selama puluhan tahun, Charles Prosper Wolff Schoemaker telah meraih nama
besar dalam pembangunan Kota Bandung. Arsitek Belanda dan guru besar
arsitektur Technische Hogerschool Bandoeng (sekarang menjadi ITB) ini
memiliki peran besar dalam perancangan masterplan Kota Bandung kuno.
Sejumlah bangunan tercatat sebagai karyanya diantaranya Villa Isola, Gedung
Merdeka, Bioskop De Majestic, dan lain-lain.
Oleh Belanda, Kota Bandung dipersiapkan untuk menjadi kota para orang elite
yang pasti lebih modern dibanding kota lain masa itu karena untuk memenuhi
kebutuhan orang Eropa itu sendiri. Tak heran mengapa “wajah” Bandung menjadi
indah dan bernuansa vintage dengan peninggalan gedung era kolonial yang
tersisa. Semua tak lepas dari jasa Wolff Shoemaker melalui karyanya yang
sekarang sudah menjadi cagar budaya Kota Bandung.
Ia tutup Usia pada 22 Mei 1949 diusia 66 tahun.  Dikebumikan di Ereveld Pandu
Bandung. Ia layak disebut sebagai “perias” wajah Kota Bandung. Karena berkat
tangannyalah lahir karya yang sangat legendaris dan ikonik bagi Kota Bandung
yang modern seperti sekarang. Namun karyanya masih berdiri kokoh di antara
gegap gempita kesibukan hidup metropolitan hingga sekarang.
Jasa Charles Prosper Wolff Schoemaker patut kita hargai dengan cara menjaga
dan tidak merusak bangunan yang telah dibuat oleh Charles Prosper Wolff
Schoemaker seperti tidak melakukan vandalism. Kita juga bisa mengenalkan
bangunan-bangunan yang dibuat oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker kepada
orang lain agar orang lain mengetahui siapa sosok dibalik bangunan yang ikonik
di Kota Bandung. Hendaknya kita merawat makam Charles Prosper Wolff
Schoemaker yang terletak di Ereveld Pandu sebagai bentuk penghormatan kita
kepada Charles Prosper Wolff Schoemaker.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Charles


Prosper Wolff Schoemaker merupakan seorang arsitek yang berperan besar dalam
merias Kota Bandung dengan langgam artdeco nya yang berciri dekoratif modern.
Bangunan yang dirancangnya pun kini menjadi bangunan yang dilindungi karena
memiliki nilai sejarah dan nilai guna yang berarti bagi Indonesia. Peran
Schoemaker juga menjadikan Kota Bandung sebagai daya tarik wisatawan karena
arsitekurnya yang unik, menjadikan Bandung berpotensi sebagai salah satu kota
yang dijadikan tempat wisata karena sejarahnya.

Anda mungkin juga menyukai