Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) INOVATIF


MELALUI KERJA PRAKTEK DENGAN TEKNIK UMPAN BALIK
DI SD NEGERI 165726 TEBING TINGGI

Betti
Surel : betti165726@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri
165726 Tebing Tinggi dalam menyusun RPP Inovatif. Peneliti/supervisor
mengumpulkan masing-masing sebuah RPP yang telah dibuat guru. Kemudian
dikaji dan dinilai, diberikan umpan balik berdasarkan 8 (delapan) komponen
sesuai dengan format penilaian RPP dalam Panduan Penyusunan Perangkat
Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, Direktorat Jnderal Pendidikan
Tinggi (2007:36). Dari hasil-hasil yang dipaparkan, dapat dibuat simpulan
bahwa hipotesis tindakan telah terbukti, Kegiatan Kerja Praktek dengan teknik
Umpan Balik, terbukti dapat meningkatkan komitmen guru-guru SD Negeri
165726 Tebing Tinggi dalam menyusun RPP Inovatif. Indikator kinerja:
Sekurang-kurangnya 85% guru menunjukkan komitmen yang baik dalam
menyusun RPP Inovatif (nilai rata-rata 4,00-5,00) dalam skala 1-5, tercapai
pada akhir siklus III dengan pencapaian 94%.

Kata Kunci : Strategi Praktek Kerja , RPP Inovatif, Teknik Umpan


Balik

PENDAHULUAN
Pendidikan yang mampu tingkah laku ke arah yang lebih baik/
mendukung pembangunan di masa lebih maju).
mendatang adalah pendidikan yang Berlakunya Peraturan
mampu mengembangkan potensi Menteri Pendidikan Nasional No.18
peserta didik, sehingga yang tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru
bersangkutan mampu memiliki dan Dalam Jabatan mewajibkan guru
memecahkan problema pendidikan untuk memiliki Sertifikat Pendidik
yang dihadapinya. Sekolah sebagai melalui ujian Sertifikasi. Salah satu
suatu institusi atau lembaga kompetensi yang dituntut adalah
pendidikan idealnya harus mampu kompetensi pedagogik, dari
melakukan proses edukasi, merencanakan pembelajaran,
sosialisasi, dan transformasi. Dengan melaksanakan pembelajaran,
kata lain, sekolah yang bermutu melaksanakan evaluasi dan analisis
adalah sekolah yang mampu hasil evaluasi serta tindak lanjut.
berperan sebagai proses edukasi Dari puluhan guru yang berada di
(proses pendidikan yang menekankan bawah binaan penulis tak seorangpun
pada kegiatan mendidik dan mampu menunjukkan dan
mengajar), proses sosialisasi (proses menggunakan RPP sesuai dengan
bermasyarakat terutama bagi anak pedoman penilaian sertifikasi.
didik), dan wadah proses Khusus di SD NEGERI 165726
transformasi (proses perubahan tebing Tinggi mayoritas sudah
Guru SD Negeri 165726 Tebing Tinggi

115
Betti: Peningkatan Kinerja Guru ...

mendapatkan tunjangan sertifikasi. pengajaran menjadi pembelajaran


Namun tak satupun mampu dan mengubah strategi ekspositori
menunjukkan RPP yang sesuai menjadi diskoveri inkuiri, diperlukan
dengan pedoman sertifikasi.
model RPP baru yang selanjutnya
Pembuatan RPP adalah sangat
penting dilakukan oleh seorang guru, dalam penelitian ini disebut “RPP
menurut Hamzah B. Uno (2006:4) : INOVATIF”. Alasan khusus bahwa
Perbaikan kualitas pembelajaran penelitian ini dilakukan di SD
haruslah diawali dengan perbaikan NEGERI 165726 Tebing Tinggi
desain pembelajaran. Perencanaan karena sekolah tersebut adalah
Pembelajaran dapat dijadikan titik sekolah binaan penulis. Lain dari
awal dari upaya perbaikan kualitas
pada itu profil guru di sekolah ini
pembelajaran.
memiliki beberapa keterbatasan
Beberapa faktor yang diduga
dalam standar pendidik, yaitu
sebagai penyebab terjadinya hal itu
antara lain : sebanyak 31% guru-guru disini
adalah guru non PNS.
1) Kurangnya tuntutan
supervisor (Kepala Sekolah dan Masalah-masalah pokok
dalam penelitian ini adalah :
Pengawas Sekolah), karena masih
memperkenankan penggunaan RPP 1. Apakah Kerja Praktek dengan
buatan Instansi atau orang lain, Teknik Umpan Balik dapat
dengan anggapan bahwa karya meningkatkan komitmen guru-
bersama dan dalam tingkat yang guru SD NEGERI 165726
lebih tinggi pasti lebih baik. Walau Tebing Tinggi menyusun RPP
dalam kenyataan tidak selalu sesuai Inovatif ?
dengan kondisi sekolah masing-
2. Apakah Kerja Praktek dengan
masing.
Teknik Umpan Balik dapat
2) Selama ini guru-guru sudah meningkatkan kemampuan guru-
memiliki kenyamanan tersendiri , guru SD NEGERI 165726
karena telah ada RPP buatan Tim Tebing Tinggi menyusun RPP
Dinas Kota Tebing Tinggi. Walau Inovatif ?
RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) itu hanya ditunjukkan Penelitian ini bertujuan untuk
kepada pengawas sebagai bukti fisik. mengetahui :
Namun, pelaksanaan di depan kelas 1) Peningkatan komitmen guru-
berbeda dengan skenario yang guru SD NEGERI 165726
tertulis dalam RPP tersebut. Untuk Tebing Tinggi menyusun RPP
memenuhi tuntutan Peraturan Inovatif dalam kegiatan Kerja
Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Praktek dengan teknik Umpan
tahun 2007 yang mengubah Balik.
paradigma proses pendidikan dari

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
116
ESJ VOLUME 6, NO. 2, DESEMBER 2016

2) Peningkatan kemampuan guru- berdasarkan 8 (delapan) komponen


guru SD NEGERI 165726 sesuai dengan format penilaian RPP
Tebing Tinggi menyusun RPP dalam Panduan Penyusunan
Inovatif dalam kegiatan Kerja Perangkat Portofolio Sertifikasi Guru
Praktek dengan teknik Umpan Dalam Jabatan, Direktorat Jnderal
Balik. Pendidikan Tinggi (2007:36) yaitu :
a) Kejelasan rumusan tujuan
METODE PENELITIAN pembelajaran;
Desain penelitian ini adalah b) Pemilihan materi ajar;
Penelitian Tindakan model Stephen c) Pengorganisasian materi ajar;
Kemmis. Penelitian dilaksanakan d) Pemilihan sumber/media
dalam enam bulan yaitu bulan Juli pembelajaran ;
sampai dengan Desember 2015 .
Lokasi Penelitian adalah di 2) Siklus I
SD NEGERI 165726 Tebing Tinggi. Siklus I ini terdiri dari
Subjek Penelitian adalah semua guru beberapa tahapan yaitu :
mata pelajaran di SD NEGERI
165726 Tebing Tinggi sebanyak 21 a) Perencanaan, siklus pertama ini
orang. direncanakan terdiri dari :
Objek penelitian ini adalah - Pembentukan kelompok :
kemauan dan kemampuan guru-guru Kelompok Rumpun Mata
membuat RPP Inovatif. Sebagai Pelajaran (Bahasa, MIPA, IPS
variabel bebas adalah “strategi Kerja dan lainnya), serta jadwal
Praktek dengan teknik Umpan pertemuan ;
Balik”, dan variabel terikat adalah - Informasi : Tentang teknik
“komitmen” dan “kemampuan” guru perumusan langkah-langkah
menyusun RPP Inovatif. pembelajaran RPP Inovatif
dengan pola konvensional, oleh
Penelitian ini direncanakan
dalam 3 (tiga) siklus. Perencanaan supervisor (peneliti) ;
penelitian dibagi dalam langkah- - Diskusi : Diskusi terbimbing
langkah sebagai berikut : dalam rumpun mata pelajaran.
1) Observasi dan Refleksi Awal Bahan diskusi adalah RPP
Kegiatan ini dimaksudkan pertama yang telah dinilai dan
diberi umpan balik ;
untuk mengetahui kemampuan awal
guru-guru menyusun RPP sebelum - Praktek : tugas terpantau
dilaksanakan tindakan. (ditentukan batas waktunya)
Peneliti/supervisor mengumpulkan untuk merevisi RPP pertama,
masing-masing sebuah RPP yang menjadi RPP yang lengkap
telah dibuat guru. Kemudian dikaji sesuai format penilaian dalam
dan dinilai, diberikan umpan balik sertifikasi ;

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

117
Betti: Peningkatan Kinerja Guru ...

b) Pelaksanaan tindakan, sesuai - Presentasi : beberapa pertemuan


dengan jadwal dan rencana lanjutan untuk memberikan
kegiatan yang telah ditentukan kesempatan tiap-tiap guru
dalam perencanaan siklus I. mempresentasikan hasil
c) Observasi, berlangsung selama kerjanya;
kegiatan (dalam proses) untuk: b) Pelaksanaan tindakan, sesuai
- mengumpulkan data tentang dengan jadwal dan rencana
komitmen guru dalam kegiatan yang telah ditentukan
melaksanakan kegiatan, dalam perencanaan siklus II.
- melakukan penilaian c) Observasi, Sama seperti
kemampuan guru dalam pelaksanaan pada siklus I,
melakukan revisi RPP, melalui - Mengumpulkan data tentang
koleksi dokumen. komitmen guru dalam
d) Refleksi, mengkaji hasil-hasil melaksanakan kegiatan merevisi
yang dicapai selama pelaksanaan RPP.
tindakan, serta usaha dan
rencana perbaikannya. - Melakukan penilaian
kemampuan guru dalam
3) Siklus II menyusun RPP yang Inovatif
melalui koleksi dokumen.
Siklus kedua ini, akan
dilaksanakan seandainya hasil-hasil d) Refleksi, mengkaji hasil-hasil
pada siklus I belum mencapai yang dicapai selama pelaksanaan
indikator kinerja. Kegiatan
tindakan, serta usaha dan
direncanakan terdiri dari beberapa rencana perbaikannya jika masih
tahapan yaitu : dipandang perlu.
a) Perencanaan, suklus kedua
direncanakan terdiri dari : 4) Siklus III
- Informasi : Tentang teknik Siklus III akan dilaksanakan
perumusan langkah-langkah seandainya hasil-hasil pada siklus II
pembelajaran RPP dengan pola belum mencapai indikator kinerja,
Inovatif (mengadopsi model- dengan bentuk kegiatan :
model pembelajaran Inovatif) a) Perencanaan, siklus ketiga
oleh peneliti ; adalah pemberian tugas dengan
- Diskusi: terbimbing dalam target (ditentukan jumlah) RPP
rumpun mata pelajaran; yang harus diselesaikan. Guru-
- Praktek : terpantau (ditentukan guru secara mandiri dalam
batas waktunya) untuk merevisi kelompok melaksanakan diskusi
RPP perbaikan menjadi sebuah tak terbimbing. Diharapkan tiap
RPP yang Inovatif ; guru menghasilkan 1 (satu) buah
RPP Inovatif ;

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
118
ESJ VOLUME 6, NO. 2, DESEMBER 2016

b) Pelaksanaan tindakan, sesuai baik dalam menyusun RPP


dengan jadwal dan rencana Inovatif (nilai rata-rata 4,00-
kegiatan yang telah ditentukan 5,00) dalam skala 1-5.
dalam perencanaan siklus III. 2. Sekurang-kurangnya 85% guru
menunjukkan kemampuan yang
c) Observasi,
baik dalam menyusun RPP
- Penilaian komitmen guru-guru Inovatif (nilai rata-rata 4,00-
melaksanakan kegiatan, 5,00) dalam skala 1-5.
- Penilaian kemampuan guru
dalam menyusun RPP yang HASIL DAN PEMBAHASAN
Inovatif melalui koleksi
Kemampuan guru menyusun
dokumen.
RPP sebelum tindakan dapat dinilai
d) Refleksi, mengkaji hasil-hasil dari RPP awal yang dikumpulkan
yang dicapai selama pelaksanaan guru-guru. Rata-rata kemampuan
tindakan, dan melakukan seluruh guru (21 orang) adalah 1,52
analisis data untuk dapat dalam skala 1-5. Guru yang mampu
menarik kesimpulan umum dari
meraih nilai 4,00-5,00 tidak ada
kegiatan siklus pertama, siklus
(0%) berdasarkan pedoman penilaian
kedua dan siklus ketiga.
RPP dalam Panduan Penyusunan
Perangkat Portofolio Sertifikasi Guru
Dengan memperhatikan
kondisi awal guru-guru di SD Dalam Jabatan (Direktorat Jenderal
NEGERI 165726 Tebing Tinggi : Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional).
1. Dari 3 orang guru senior SD
NEGERI 165726 Tebing Tinggi Sesuai dengan Gleackman,
yang mengikuti uji sertifikasi, komitmen mengandung komponen
bahwa ketiganya belum dorongan, usaha dan penyediaan
memiliki kemampuan menyusun waktu yang cukup banyak.
RPP sesuai pedoman yang Selanjutnya dalam penelitian ini
berlaku. komitmen dijabarkan menjadi :
2. Masih banyak guru (sekitar Dorongan (D1 = antusias, ingin tahu,
90%) tidak mampu menyusun tekun, dan D2 = konsentrasi,
RPP atau tidak menggunakan perhatian), Usaha (U1 = konfirmasi
RPP buatan sendiri dan mumnya dan kontribusi, U2 = eksplorsi dan
RPP yang digunakan kurang elaborasi, U3 = kooperatif dan
Inovatif. kolaboratif, U4 = aktifitas dalam
tugas/praktek/ presentasi),
Maka, indikator kinerja
dalam penelitian ini : Penyediaan Waktu (W1 = hadir
dalam setiap kegiatan, W2 =
1. Sekurang-kurangnya 85% guru
menunjukkan komitmen yang hadir/pulang tepat waktu, U3 =
menyelesaikan tugas tepat waktu).

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

119
Betti: Peningkatan Kinerja Guru ...

Pada siklus I ada 2 orang mengapa guru-guru kurang


guru pindah tugas, sehingga jumlah antusias dan dorongan kurang
subjek menjadi 19 orang. Dari tabel kuat. Alasannya karena RPP
terlihat guru-guru belum antusias dan sesuai dengan format sertifikasi
dorongan belum kuat. Fakta itu guru dianggap bukan hal baru
terlihat dari lampiran 1d, yaitu : dan guru tidak merasa mendapat
sesuatu yang baru.
Dorongan : Usaha
2. Komponen komitmen yang
- D1 rata-rata 2,5
nilainya baik pada siklus I
- U1 rata-rata 2,6
adalah komponen waktu, yaitu
- U3 rata-rata 3,4
hadir setiap kegiatan,
- D2 rata-rata 2,5
hadir/pulang tepat waktu dan
- U2 rata-rata 2,6
menyelesaikan tugas tepat waktu
- U4 rata-rata 3,4
dengan nilai : W1 rata-rata 4,9 ;
W2 rata-rata 4,6 dan W3 rata-
1. Nilai Rata-rata Komitmen dan rata 3,9. Guru-guru yang dengan
Persentase dengan nilai 4,00 – 5,00 nilai komitmen 4,00-5,00
BHS 3,17 = 20%
mencapai 26%.
MIPA 3,77=33% Kemampuan guru-guru :
IPS 3,1 9 = 25%
1. Terjadi peningkatan nilai
TTL 3,36 = 26%
kemampuan dengan rata-rata
nilai mencapai 3,02. Dari
2. Nilai Rata-rata Kemampuan dan lampiran 6d, terlihat bahwa ada
Persentase dengan nilai 4,00 – 5,00 2 orang guru (=11%) yang telah
BHS 2,46 = 20%
mampu mencapai nilai lebih dari
MIPA 3,54=17% 4,00.
IPS 2,99 = 10%
TTL 3,02 = 11% 2. Dengan Pola Konvensional :
pendekatan → strategi →
Keterangan : BHS = rumpun bahasa metode → teknik, guru
mengalami kesulitan
MIPA = rumpun Matematika dan menentukan metode untuk
IPA mendukung strategi diskoveri
IPS = rumpun IPS inkuiri. Ceramah, tanya jawab,
TTL = total demonstrasi, penugasan adalah
metoda-metoda konvensional
Pembahasan
yang selalu digunakan guru.
Komitmen guru-guru :
1. Dari hasil wawancara dengan 3. Dari hasil wawancara diketahui
guru-guru, diketahui alasan penyebabnya, karena guru-guru

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
120
ESJ VOLUME 6, NO. 2, DESEMBER 2016

belum paham dengan model- MIPA 4,48=80%


model pembelajaran Inovatif. IPS 4,06 = 63%
Akibatnya guru-guru masih TTL 4,22 = 76%
kesulitan mengubah strategi
“ekspositori” manjadi “diskoveri Keterangan :
inkuiri”. BHS = rumpun bahasa
MIPA = rumpun MIPA
4. Lain dari pada itu, seluruh RPP IPS = rumpun IPS
belum memunculkan Tugas TTL = total
Terstruktur dan Kegiatan
Mandiri tak terstruktur, sehingga Pada sikkus II ada 2 orang
rata-rata untuk kelengkapan RPP lagi guru pindah tugas, sehingga
baru mencapai 1,5. jumlah subjek menjadi 17 orang.

Refleksi : Pembahasan
Dari hasil-hasil siklus I, Komitmen guru-guru Setelah
tampak ada peningkatan baik disajikan model-model pembelajaran
komitmen maupun kemampuan Inovatif (cooperatif learning,
namun indikator kinerja belum contextual teaching and learning,
tercapai. Maka diputuskan dll), komitmen guru pada komponen
melaksanakan perencanaan siklus II. dorongan dan usaha menunjukkan
Memperhatikan hasil-hasil peningkatan yang cukup tinggi,
wawancara dengan guru, maka dalam mencapai nilai rata-rata lebih dari 3,6
siklus II akan lebih dimantapkan (lihat lampiran 2d). Guru-guru yang
model-model pembelajaran Inovatif. memperoleh nilai 4,00-5,00
mencapai 68%.
Dari hasil wawancara, bahwa
Komitmen dan Kemampuan Guru guru-guru baru mengetahui bahwa
pada Siklus II begitu banyak model-model
pembelajaran yang harus dipahami
1. Nilai Rata-rata Komitmen dan untuk berubah dari pendekatan
Persentase dengan nilai 4,00 – 5,00 ekspositori ke pendekatan diskoveri
BHS 4,01= 75% inkuiri.
MIPA4,13=83%
Menurut guru-guru, ada
IPS 3,69 = 63%%
peningkatan rasa ingin tahu yang
TL 3,89 = 68%
mendorong mereka terus belajar.
Alasannya, bahwa penerapan model-
2. Nilai Rata-rata Kemampuan dan model pembejaran sangat
Persentase dengan nilai 4,00 – 5,00 memudahkan guru membuat RPP
BHS 4,20 = 100% Inovatif karena syntax tiap-tiap

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

121
Betti: Peningkatan Kinerja Guru ...

model pembelajaran sudah sangat Memperhatikan hasil-hasil


jelas. Guru-guru sangat terbantu wawancara dengan guru, bahwa
dalam upaya membuat strategi motivasi mulai meningkat dan guru-
pembelajaran yang berpusat pada guru merasakan telah menemukan
siswa (student centre oriented) pola dalam menyusun RPP Inovatif,
dengan pendekatan diskoveri inkuiri. maka kegiatan dilaksanakan secara
Motivasi guru-guru mulai mandiri, dengan waktu hanya 1
tumbuh, karena model-model minggu.
pembelajaran andragogi dengan Kunci keberhasilan pada
bentuk kerja praktek sangat disukai siklus II adalah penggunaan Pola
oleh guru-guru. Menurut guru, itu Inovatif : Strategi → Model
jauh berbeda dengan model-model Pembelajaran, untuk mendukung
sebelumnya yang mengandalkan strategi diskoveri inkuiri.
bentuk-bentuk ekspos fakto/ceramah.
Komitmen dan Kemampuan Guru
Kemampuan guru-guru pada Siklus III
Terjadi peningkatan nilai
kemampuan yang cukup tinggi dari 1. Nilai Rata-rata Komitmen dan
Persentase dengan nilai 4,00 –
Siklus I ke Siklus II. Pada lampiran
5,00 BHS 4,36= 100%
7d, terlihat rata-rata kemampuan
guru meningkat menjadi 4,22 dan MIPA 4,70= 100% IPS 4,05 = 88%
hanya 4 orang dari 17 orang guru
TTL 4,31 = 94%
yang nilainya masih kurang dari
4,00. Pada akhir siklus II, guru-guru
yang memperoleh nilai 4,00 – 5,00 2. Nilai Rata-rata Kemampuan dan
meningkat tajam mencapai 76%. Hal Persentase dengan nilai 4,00 – 5,00
BHS 4,29 = 100%
itu didukung oleh hasil-hasil
wawancara dengan guru, bahwa MIPA 4,53 = 100% IPS 4,16 = 75%
guru-guru merasa sangat mudah
menyusun RPP Inovatif karena telah TTL 4,30 = 88%
memahami model-model
pembelajaran dengan syntax- Keterangan :
syntaxnya. BHS = rumpun bahasa
MIPA = rumpun MIPA
Dari hasil-hasil siklus II,
IPS = rumpun IPS
tampak ada peningkatan yang tajam
TTL = total
baik komitmen maupun kemampuan
namun indikator kinerja belum Komitmen guru-guru
tercapai. Maka diputuskan
Kegiatan pada siklus III
melaksanakan perencanaan siklus III. adalah kegiatan mandiri. Bimbingan
yang dilakukan adalah individual,

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
122
ESJ VOLUME 6, NO. 2, DESEMBER 2016

lebih banyak kepada guru-guru yang menyusun RPP Inovatif (nilai rata-
mengalami kesulitan. Pada siklus III rata 4,00-5,00) dalam skala 1-5,
peningkatan komitmen terus terjadi, tercapai pada akhir siklus III dengan
bahkan guru-guru yang mencapai pencapaian 94%.
nilai 4,00-5,00 meningkat menjadi
94%. Atas hasil-hasil yang dicapai
dalam penelitian ini, penulis
Jadi indikator kinerja:
rekomendasikan kepada pihak-pihak
sebanyak 85% guru memperoleh
yang terkait dengan upaya
nilai komitmen 4,00-5,00 tercapai
peningkatan mutu pendidik yaitu :
pada siklus III dengan pencapaian
94%.
a. Para Kepala Sekolah, untuk
merevisi cara-cara peningkatan mutu
Kemampuan guru-guru
pendidik, dari model ekspos fakto
Peningkatan kemampuan juga menjadi bentuk kerja praktek nyata
terjadi walau tidak sebesar siklus II. secara berkelanjutan. Model-model
Bahkan, ada 6 orang guru ( = 32 %) ekspos fakto yang banyak dilakukan
tidak mengalami peningkatan. sebelumnya, terbukti tidak mampu
Tetapi, sejak siklus II guru-guru memberdayakan guru-guru.
tersebut telah mencapai nilai 4,00-
5,00 pada skala 1-5. Guru-guru b. Para Pengawas Pendidikan,
dengan nilai 4,00-5,00 mencapai bahwa peningkatan mutu pendidik
88%. bukan suatu hal yang sederhana.
Jadi indikator kinerja : sebanyak 85% Perlu upaya berkelanjutan untuk
guru memperoleh nilai kemampuan melaksanakan supervisi, agar pola
4,00-5,00 tercapai pada siklus III pembelajaran guru-guru tidak
dengan pencapaian 88%. kembali lagi pada pola konvensional,
karena pola tersebut tidak sesusai
SIMPULAN dengan Peraturan Menteri
Dari hasil-hasil yang Pendidikan Nasional No.41 tahun
dipaparkan pada Bab IV, dapat 2007.
dibuat simpulan bahwa hipotesis
tindakan telah terbukti, Kegiatan DAFTAR RUJAKAN
Kerja Praktek dengan teknik Umpan Badan Standar Nasional Pendidikan.
Balik, terbukti dapat meningkatkan 2006. Panduan Penyusunan
komitmen guru-guru SD NEGERI Kurikulum
165726 Tebing Tinggi dalam Tingkat Satuan Pendidikan.
menyusun RPP Inovatif. Jakarta : BSNP.
Indikator kinerja : Sekurang- Bulletin Kent Mathematics Project
kurangnya 85% guru menunjukkan (1990). Depdikbud. 1992.
komitmen yang baik dalam Buku Pedoman

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

123
Betti: Peningkatan Kinerja Guru ...

Penyelenggaraan Direktorat Dikmenum. 1999.


Musyawarah Guru Mata Manajemen Peningkatan
Pelajaran. Jakarta : Mutu Berbasis Sekolah.
Depdikbud. Jakarta : Depdiknas.

Depdikbud. 1993. Dengan Direktorat Pembinaan SMA. 200X.


Pemantapan Kerja Guru Kita Perangkat Penilaian KTSP.
Siapkan Sumber Daya Jakarta : Depdiknas.
Manusia yang Berkualitas
Direktorat Pembinaan SMA. 200X.
Untuk Menyongsong
Perangkat Pembelajaran
Pembangunan Jangka
KTSP. Jakarta : Depdiknas.
Panjang Tahap II. Jakarta :
Depdikbud. Siagian, H. (2016). Peningkatan
Hasil Belajar Tematik Mode
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis
Pembelajaran Contextual
Kompetensi. Jakarta :
Teaching And Learning
Depdiknas. Depdiknas. 2005.
Siswa Kelas II SD Negeri
Peraturan Pemerintah Nomor
163086 Tebing
19 tahun 2005 tentang Standar
Tinggi. ELEMENTARY
Nasional Pendidikan. Jakarta :
SCHOOL JOURNAL PGSD
Depdiknas.
FIP UNIMED, 5(1), 107-115.
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 16
tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta :
Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional No.41
tahun 2007 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta :
Depdiknas.

Dirjen Pendidikan Tinggi. 2007.


Panduan Penyusunan
Perangkat Portofolio

Sertifikasi Guru Dalam


Jabatan. Jakarta : Depdiknas.

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
124

Anda mungkin juga menyukai