Anda di halaman 1dari 15

ISSN 2579-9258 Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 1, No. 1, Mei 2017. 54-67

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG


BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASISISWA SEKOLAH DASAR

Iis Aprinawati
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Email:aprinawatiiis@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas IV di bawah ketuntasan
yaitu rata-rata kalsikal hanya mencapai 45%. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matemtika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus.Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 003BangkinangTahun Ajaran
2016/2017 dengan jumlah 33siswa.Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis disimpulkan melalui
penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.Penelitian ini
menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif dengan bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan
kelas.Penelitian ini dilaksanakan di SDN 003 Bangkinang dengan subjek penelitian adalah kelas IV
SD.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar, lembar observasi, dan
dokumentasi. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi jenis dan besar
sudut pada setiap siklus dapat terlihat dari nilai rata-rata 74,84 dengan persentase ketuntasan belajar
57,58% pada siklus I dan nilai rata-rata 83,78 dengan persentase 84,84% pada siklus II. Jadi,
pembelajaran Matematika materi Operasi hitung bilangan dengan menerapkan metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 003 Bangkinang.

Kata kunci: Hasil Belajar, Matematika, Metode Demonstrasi

ABSTRACT
The research was motivated by the low of learning result of Math student of class IV under mastery
that is average of kalsikal only reach 45%. The purpose of research to improve student learning
outcomes on subjects matemtika. This research is a classroom action research (PTK) conducted in two
cycles. The research was carried out in the fourth grade of SDN 003 Bangkinang Academic Year
2016/2017 with total 33 students. Based on the results of the discussion and analysis concluded
through the implementation of demonstration methods can improve students' mathematics learning
outcomes. This research was conducted at SDN 003 Bangkinang with the subject of research is class
IV SD. Data collection in this study using learning result test, observation sheet, and documentation.
Data analysis using qualitative data analysis and quantitative data. Improvement of student learning
outcomes in learning mathematics material types and large angles in each cycle can be seen from the
average value of 74.84 with the percentage of learning completeness 57.58% in cycle I and the
average value 83.78 with the percentage of 84.84% In cycle II. So, learning Mathematics material
Operation count numbers by applying demonstration method can improve student learning result of
fourth grade SDN 003 Bangkinang.

Keywords: Learning Outcome, Mathematics, Demonstration Method.

 Corresponding author : ISSN 2579-9258


Address : Bangkinang Kabupaten Kampar Propinsi Riau
Email : aprinawatiiis@gmail.com

54
55 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

PENDAHULUAN kelas kurang hidup pada saat belajar.


Kedua,siswa cenderung diam/pasif.
A. Latar Belakang Masalah Siswa yang diam dan pasif di dalam
Pembelajaran matematika di kelas disebabkan oleh banyak faktor.
SD merupakan salah satu kajian yang Karenasiswa belum memahami materi,
selalu menarik untuk di kemukakan sakit, tertekan, tidak merasa senang di
karena adanya perbedaam karakteristik dalam kelas sampai akhirnya siswa
khususnya antara hakikat anak dan tidak mau bertanya dan memilih untuk
hakikat matematika. Anak usia SD diam. Siswa kelas IV cenderung
sedang megalami perkembangan pada menyukai mata pelajaran lain selain
tingkat berpikirnya. Ini karana tahap matematika. Ketiga, pelajaran
berpikir mereka masih belum formal, matematika menakutkan. Banyak
malahan para siswa SD di kelas-kelas siswa kelas IV yang merasa takut
rendah bukan tidak mungkin belum dengan matematika. Siswa
formal, malahan mereka berpikirnya menganggap pelajaran matematika
masih berada pada tahapan Sensor adalah hal yang sulit untuk dipahami
motorik 0-2 Tahun Operasional karena banyak sekali rumus dan
Kongkrit, Pra Operasional 2-7 Tahun, konsepnya sulit untuk dimengerti.
Operasional Formal 7-12 Tahun. Sehingga siswa tidak fokus dalam
Mata pelajaran matematika adalah belajar dan pembelajaran pun tidak
salah satu mata pelajaran yang tercapai. Keempat, sebelumnya 22 atau
diajarkan dan dikembangkan di 37,5% siswa yang mencapai nilai
Sekolah Dasar.Matematika yang KKM, dari jumlah 33 siswa kelas IV
diajarkan di SD terdiri dari bagian- SD Negeri 003 Langgini nilai
bagian matematika yang dipilih dan matematika materi operasi hitung
dirancangsesuai dengan kemampuan bilangan semester genap masih di
dan kebutuhan siswa agar dapat bawah kriteria ketuntasan minimal
berkembang secara optimal.Operasi (KKM) yaitu 75, dengan demikian
hitung bilangan merupakan salah satu dapat dikatakan bahwa hasil belajar
Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas IV SD Negeri 003
siswa kelas IV Sekolah Dasar. Langgini masih rendah.
Berdasarkan latar belakang
Hal ini dapat dilihat dari
tersebut, peneliti melakukan suatu
wawancara tidak terstruktur dengan
perbaikan pembelajaran yang
guru Tahun Ajaran 2016/2017 kelas
dirancang melalui Penelitian Tindakan
IV di SD Negeri 003Bangkinang
Kelas (PTK), dengan judul:
diperoleh data wawancara mengenai
“Peningkatan hasil belajar matematika
pembelajaran matematika sebagai
materi operasi hitung bilangan dengan
berikut:
menerapkan metode demontrasi siswa
Pertama, guru belum kelas IV di SDN 003 Bangkinang”.
mengoptimalkan penggunaan model
dalam pembelajaran yang pastinya Rumusan Masalah
56 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017,
hal. 54-67

Berdasarkan uraian di atas maka Walaupun dalam proses demonstrasi


dapat dirumuskan masalah sebagai peran siswa hanya sekedar
berikut: Apakah Penerapan Metode memperhatikan, akan tetapi
DemonstrasiDapat Meningkatkan demonstrasi dapat menyajikan bahan
Hasil Belajar MatematikaPada Materi pelajaran lebih konkret. Metode ini
Operasi Hitung bilangan Siswa Kelas cukup efektif untuk membantu siswa
IV Sekolah Dasar Negeri memahami suatu konsep berdasarkan
003Bangkinnag. hasil pengamatan terhadap peragaan
suatu konsep tersebut. Dalam srategi
B. Tujuan Penelitian pembelajaran, demonstrasi dapat
Penelitian yang dilaksanakan digunakan untuk mendukung
bertujuan untuk meningkatkan hasil keberhasilan strategi pembelajaran
belajar matematika pada materi ekspositori dan inkuiri.(Hernawan,
Operasi Hitung Bilangansiswa kelas 2010:81)
IV Sekolah Dasar Negeri 003 Menurut Djamarah dalam
Bangkinnag dengan Menggunakan Muslich (2009:201) Metode
mentode demonstrasi. demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu proses atau cara kerja suatu
KAJIAN TEORI
benda yang berkenaan dengan bahan
Metode Demonstrasi pelajaran
berdasarkan dari pengertian di
Menurut Muhibbin dalam atas maka dapat disimpulkan, bahwa
Shoimin (2014:62) Metode metode demonstrasi adalah
demonstrasi adalah metode mengajar menunjukkkan proses terjadinya
dengan cara memperagakan barang, sesuatu, agar pemahaman siswa
kejadian, aturan, dan urutan terhadap pelajaran akan lebih berkesan
melakukan sesuatu kegiatan, baik secara mendalam sehingga membentuk
secara lansung maupun melalui pengertian dengan baik dan sempurna.
penggunaan media pengajaran yang Dalam demonstrasi siswa dapat
relevan dengan pokok bahasan atau mengamati apa yang diperlihatkan
materi yang sedang disajikan. guru selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi
merupakan metode penyajian pelajaran Hasil Belajar
dengan memperagakan dan Hasil belajar adalah suatu
mempertunjukkan kepada siswa keberhasilan yang dicapai oleh anak
tentang suatu proses, situasi benda selama proses pembelajaran. Secara
tertentu, baik sebenarnya atau sekedar sederhana Susanto (2013:5)
tiruan. Sebagai metode penyajian, mengatakan yang dimaksud dengan
demonstrasi tidak terlepas dari hasil belajar siswa adalah kemampuan
penjelasan secara lisan oleh guru. yang diperoleh anak setelah melalui
57 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

kegiatan belajar, karena belajar itu menerapkannya serta mampu


sendiri merupakan suatu proses dari memecahkan masalah yang timbul
seseorang yang berusaha untuk sesuai dengan apa yang telah
memperoleh suatu bentuk perilaku dipelajarinya.
yang relative menetap.Hasil belajar itu
berupa perubahan tingkah laku, baik
berbentuk kecakapan berfikir, sikap,
METODE PENELITIAN
maupun keterampilan melakukan suatu
kegiatan tertentu (Sumiati & Asra, Penelitian ini akan
2013: 25). dilaksanakan dengan desain penelitian
Hasil belajar merupakan tolak tindakan kelas (PTK). PTK adalah
ukur untuk melihat keberhasilan siswa penelitian tindakan yang dilakukan di
dalam menguasai materi pelajaran Kelas dengan tujuan
yang disampaikan selama memperbaiki/meningkatkan mutu
pembelajaran, hal ini akan ditentukan pratik pembelajaran (Arikunto, dkk
dengan terjadinya perubahan tingkah 2010:58).PTK merupakan suatu
laku pada siswa setelah proses pencermatan terhadap kegiatan belajar
pembelajaran berakhir. berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
Sebagaimana hal yang
kelas.Tindakan tersebut diberikan oleh
dikemukakan oleh Oemar (1997:21)
guru atau dengan arahan dari guru
bahwa “hasil belajar adalah tingkah
yang dilakukan oleh siswa. PTK ini
laku yang timbul, misalnya dari tidak
akan dilakukan secara berpasangan
tahu menjadi tahu, timbulnya
antara pihak yang melakukan tindakan
pertanyaan baru, perubahan dalam
dan pihak yang mengamati proses
tahap kebiasaan, keterampilan,
jalannya tindakan. Istilah untuk cara
kesanggupan menghargai,
ini adalah penelitian kolabaratif.
perkembangan sifat sosial, emosional
Prosedur penelitian tindakan kelas ini
dan perubahan jasmani”.Hal serupa
berbentuk siklus, setiap siklus terdapat
juga diungkapkan oleh Purwanto
2 pertemuan pembelajaran.Terdapat
(1996:18) bahwa “hasil belajar siswa
empat tahapan dalam siklus penelitian
dapat ditinjau dari beberapa hasil
tindakan kelas, yaitu perencanaan
kognitif yaitu kemampuan siswa
(planning), aksi atau tindakan (acting),
dalam pengetahuan (ingatan),
observasi (observing), dan refleksi
pemahaman, penerapan (aplikasi),
(reflection).
analisis, sintesis, dan evaluasi”.
Prosedur penelitian yang
engan demikian, dapat
digunakan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
dilihat melalui bagan di bawah ini:
dapat dilihat dari kemampuannya
dalam mengingat pelajaran yang telah
disampaikan selama pembelajaran dan
bagaimana siswa tersebut bisa
58 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017,
hal. 54-67

1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan peneliti
berkolaborasi dengan guru kelas IV
SDN 003 Bangkinang membuat
persiapan yang terdiri dari rencana
pelaksanaan pembelajaran dan lembar
tugas siswa. Sedangkan instrumen
pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah lembar
observasi aktivitas guru dan lembar
Penelitian ini mengambil lokasi observasi aktivitas siswa dalam
diSekolah Dasar Negeri 003 pembelajaran. Materi pembelajaran
Bangkinang . Sesuai dengan standar yang dilaksanakan pada pertemuan
kompetensi (SK) dan kompetensi pertama siklus I adalah pembelajaran
dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh operasi hitung bilangan dengan
pusat, maka penelitian ini akan menerapkan metode demonstrasi.
dilaksanakan pada semester genap Penilaian terhadap pembelajaran di
tahun ajaran 2016/2017.Objek dalam siklus 1 ini adalah dengan
penelitian ini adalah seluruh siswa melaksanakan evaluasi diakhir
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 003 pembelajaran pada pertemuan II.
Bangkinang yang berjumlah33 orang Evaluasi tersebut untuk menentukan
siswa terdiri dari 17 orang siswa laki- skor akhir yang diperoleh pada siklus
laki dan 16 orang siswa perempuan. 1, dan berguna untuk melihat
Kegiatan penelitian dilaksanakan keberhasilan dari siklus 1 ini.
berdasarkan perencanaan tindakan
yang telah ditetapkan, yaitu b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran dilaksanakan sesuai Peneliti memulai pembelajaran
dengan Rencana Pelaksanaan dengan mengucapkan salam dan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. menyampaikan materi yang akan
Fokus tindakan pada penelitian ini dipelajari yaitu mengenai operasi
adalah Menerapkan metode hitung bilangan. Dengan indikator
demonstrasu yang dioptimalkan untuk yang telah ditentukan pada tahap
meningkatkan pembelajara matematika perencanaan. Selanjutnya peneliti
. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, menyampaikan tujuan yang akan
proses pembelajaran dilaksanakan dicapai. Pada tahap ini, peneliti
dengan menjalankan skenario melaksanakan tindakan berdasarkan
pembelajaran yang telah dirancang dan apa yang telah direncanakan. Tindakan
terdapat dalam RPP. yang peneliti lakukan mencakup
kegiatan sebagai berikut: 1) Guru
mengawali dengan salam seperti biasa.
59 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

2) Guru mencoba menyampaikan yang aktif melakukan tannya


materi dengan jelas dan runtut sebelum jawab.Dari segi siswa yaitu siswa
membagi kelompok. 3) Guru membagi mendengarkan penjelasan guru tentang
siswa dalam kelompok, 4) Guru materi dengan baik namun beberapa
menyampaikan permasalahan yang siswa tidak aktif dalam melaksanakann
akan didiskusikan dengan jelas serta percobaan dan pasif dalam berdiskusi
membagikan LTS terhadap siswa. 5) dan ada beberapa kelompok yang tidak
guru memberikan kesempatan kepada mau melaporkan hasil diskusinya
kelompok untuk menanyakan langkah
kerja yang terdapat dalam LTS yang d. Hasil Tes Siklus I
kurang dipahami. 6) guru menunjuk
Diketahui bahwa rata-rata hasil
kelompok dengan nomor acak untuk
belajar siswa pada siklus
melaporkan ke depan kelas. Hal ini
mencapai74,84dengan kategori Cukup.
dilakukan dengan cara memberikan
Siswa yang mendapatkan kategori
motivasi kepada setiap kelompok agar
sangat baik berjumlah 19orang dengan
mau melaporkan ke depan kelas. 7)
persentase 57,57%, siswa yang
Guru memberikan evaluasi terhadap
mendapatkan kategori baik berjumlah8
siswa secara individu. Dan
orang dengan persentase 24,24%,
pembelajaran ditutup dengan
siswa yang mendapatkan nilai cukup
menyimpulkan pembelajaran serta
berjumlah2 orang dengan persentase
pemberian penghargaan oleh guru
6,06%,siswa yang mendapatkan
terhadap siswa yang memperoleh nilai
kategori kurang berjumlah3orang
yang bagus.
dengan persentase 9,10%, dan siswa
c.Observasi yang mendapat kategori sangat kurang
Berdasarkan hasil observasi berjumlah 1 orang dengan persentase
yang dilakukan guru kelas dan teman 3,03%.
sejawat pada siklus I ini praktisi telah
Rata-rata hasil belajar siswa
melaksanakan pembelajaran yaitu dari
pada siklus I meningkatdengan
segi guru kurang bisa memotivasi
kategori cukup 73,42 menjadi
anggota tiap-tiap kelompok untuk bisa
74,84dengan kategori cukup. Namun
aktif melakukan percobaan bersama
persentase ketuntasan siswa pada
teman-temaan dalam kelompoknya,
siklus I masih mencapai persentase
sehingga kelompok yang dibentuk
57,57% atau 19orang siswa yang
secara heterogen belum bisa
tuntas. Persentase tidak tuntas 42,42%
membentuk kerja sama yang baik.
atau 14 orang siswa yang tidak tuntas.
Dalam memimpin diskusi kelas untuk
Dengan demikian, pada siklus I hasil
menyimpulkan pelajara guru kurang
belajar siswa belum mencapai
bisa menjadi seorang moderator yang
85%.Untuk itu perlu dilakukan
baik sehingga diskusi tidak berjalan
tindakan pada siklus II dengan lebih
dengan baik dan hanya dua kelompok
baik lagi.
1
60 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017,
hal. 54-67

e. Refleksi 2. Siklus II
Kegiatan refleksi dilakukan a. Perencanaan Tindakan
secara kolaboratif antara praktisi dan Hasil analisis refleksi pada
guru kelas (observer) pada setiap siklus I pada pertemuan pertama dan
pembelajaran berakhir. Pada kedua menunjukkan subjek penelitian
kesempatan ini temuan dan hasil belum mencapai tujuan pembelajaran
pengamatan peneliti dibahas bersama. khususnya yang diharapkan. Karena
Refleksi tindakan siklus I ini itu pembelajaran dilanjutkan dengan
mencakup refleksi terhadap siklus II. Pembelajaran siklus II
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi diberikan agar siswa dapat memahami
dan hasil yang diperoleh oleh siswa. lebih lanjut materi yang diberikan guru
Keberhasilan guru pada pertemuan yakni tentang materi magnet alam dan
pertama siklus I, penyampaian materi magnet buatan, dengan indikator 1)
dilakukaan dengan baik, langkah- Mampu Mengalikan bilangan satu
langkah pembelajaran sudah dilakukan angka dengan bilangan dua angka dan
sesuai dengan rencana pembelajaran, tiga angka, 2) Mampu menggalikan
sudah sebagian siswa yang terdorong bilangan 10 secara berulang dan
untuk melaksanakan percobaan dengan bilangan kelipatan 10, 3) Mampu
baik dalam kelompoknya. menggalikan bilangan dua angka
Keberhasilan siswa diantaranya siswa dengan bilangan tiga angka, 4) mampu
mengikuti pembelajaran dengan menghitung pembagian dengan cara
antusias walau masih ada yang tak bersisa dan dengan sisa.
bermain dan tidak serius, siswa Pembelajaran siklus II dilaksanakan
melakukan percobaan dengan teliti dan dalam dua pertemuan. Pada siklus II
seksama dalam kelompoknya. Kendala ini, siswa yang mengikuti sama dengan
yang dihadapi yaitu penggunaan waktu siklus I yakni sebanyak 33 orang
belum maksimal dan belum sesuai dimana perempuan16 orang dan 17
dengan rencana yang telaah laki-laki. Pada siklus II ini, peneliti
ditentukaan dalaam Rencana kembali membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP), Pelaksanaan Pembelajaran.
manajemen kelas kurang baik, Berdasarkan hasil tindakan dari siklus
sehingga masih ada siswa yang tidak I yang telah diuraikan diatas maka
memperhatikan guru sewaktu pada siklus II ini tindakan yang akan
menjelaskan materi, belum seluruh dilaksanakan yakni: 1) memperbaiki
anggota kelompok aktif melakukan cara pembagian kelompok dengan cara
percobaan dalam kelompoknya, belum mengurutkan siswa berdasarkan skor
adanya kepercayaan diri siswa untuk dasar yang telah ada. 2) merancang
maju ke depan kelas. LKS yang mudah dipahami bahasanya
oleh siswa sehingga siiswa tiidak ragu
dalam melaksanakan percobaan. 3)
berusaha memaksimalkan pemakaian
61 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

waktu dalam pembelajaran sesuai dilakukan dengan cara memberikan


dengan rencana pembelajaran. 4) motivasi kepada setiap kelompok agar
Memperbaiki cara memotivasi siswa mau melaporkan ke depan kelas. 7)
agar dapat ikut aktif dalam melakukan Guru memberikan evaluasi terhadap
percobaan dengan memberikan siswa secara individu. Dan
semangat dan dorongan, 5) pembelajaran ditutup dengan
Memperbaiki langkah-langkah yang menyimpulkan pembelajaran serta
tumpang tindih antara kegiatan pemberian penghargaan oleh guru
membagi kelompok dengan terhadap siswa yang memperoleh nilai
menyampaikan materi. Untuk siklus II yang bagus.
ini, peneliti berencana mendahulukan
menyampaikan materi barulah c. Observasi
membagi kelompok. Sebagaimana halnya siklus I,
pembelajaran siklus II juga diamati
b. Pelaksanaan Tindakan bahwa penelitian dalam pembelajaran
Peneliti memulai pembelajaran siklus II telah melaksanakan tugas
dengan mengucapkan salam dan dengan baik. Dari hasil temuan
menyampaikan materi yang akan kolaborator dan peneliti adalah sebagai
dipelajari yaitu mengenai magnet alam berikut, dari segi guru yaitu waktu
dan magnet buatan. Dengan indikator sudah dapat dimanfaatkan dengan
yang telah ditentukan pada tahap baik. Mulai dari awal pelajaran sampai
perencanaan. Selanjutnya peneliti akhir pelajaran. Begitu pula dengan
menyampaikan tujuan yang akan percobaan yang dilakukan oleh siswa.
dicapai. Pada tahap ini, peneliti b) keaktifan siswa sudah terlihat dan
melaksanakan tindakan berdasarkan teratur. Semua siswa nampak antusias
apa yang telah direncanakan. Tindakan dalam melakukan percobaan dalam
yang peneliti lakukan mencakup kelompoknya. c) siswa sudah
kegiatan sebagai berikut: 1) Guru memahami percobaan yang mereka
mengawali dengan salam seperti biasa. lakukan. Hal ini dibuktikan dengan
2) Guru mencoba menyampaikan setiap siswa yang ditunjuk untuk
materi dengan jelas dan runtut sebelum melaporkan ke depan kelas mau
membagi kelompok. 3) Guru membagi melaksanakannya dengan baik. Dari
siswa dalam kelompok, 4) Guru segi siswa yaitu siswa terlihat antusias
menyampaikan permasalahan yang dalam melaksanakan percobaan yang
akan didiskusikan dengan jelas serta dilakukan dalam kelompoknya. b)
membagikan LTS terhadap siswa. 5) siswa yang terpanggil ke depan kelas
guru memberikan kesempatan kepada sudah bersedia untuk melaporkan hasil
kelompok untuk menanyakan langkah percobaan yang mereka diskusikan
kerja yang terdapat dalam LTS yang dalam kelompoknya. c) hasil diskusi
kurang dipahami. 6) guru menunjuk siswa sudah mulai terlihat dengan
kelompok dengan nomor acak untuk baik, d) evaluasi yang diikuti siswa
melaporkan ke depan kelas. Hal ini menampakkan siswa paham dengan
62 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017,
hal. 54-67

percobaan yang mereka lakukan. Hal Rata-rata hasil belajar siswa


ini terbukti dengan meningkatnya hasil pada siklus II meningkat dari siklus I,
evaluasi individual siswa. yaitu dari74,84 dengan kategori baik
menjadi 84,39dengan kategori baik
d. Hasil Teas siklus II baik. Pada siklus II hanya 29 orang
siswa mencapai ketuntasan secara
Hasil belajar siswa pada materi
individu. Sedangkan ketuntasan hasil
jenis dan besar sudut di kelas IV SDN
belajar siswa secara klasikal adalah
003 Bangkinang pada siklus II
87,88%. Sedangkan siswa yang tidak
tergolong baik dengan rata-rata
tuntas secara individu terdapat 4 orang
83,78.Siswa yang mendapatkan
siswa secara klasikal 12,12%.
kategorisangat baik berjumlah 28
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
orang dengan persentase 84,84 %,
keberhasilan siswa telah lebih dari
siswa yang mendapatkan nilai baik
85%
berjumlah 5orang dengan persentase
15,16%.

e. Refleki untuk tampil ke depan kelas


Kegiatan refleksi dilakukan melaporkan hasil percobaanya. Nilai
secara kolaboratif antara praktisi dan yang didapat siswa sudah
guru kelas (observer) pada setiap menampakkan hasil yang memuaskan,
pembelajaran berakhir. Pada baik nilai diskusi kelompok maupun
kesempatan ini temuan dan hasil hasil evaluasi serta ketuntasan belajar
pengamatan peneliti dibahas bersama. siswa.
Refleksi tindakan siklus I ini
mencakup refleksi terhadap Perbandingan Hasil Tindakan Tiap
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi Siklus
dan hasil yang diperoleh oleh siswa.
Perbandingan hasil belajar siswa
Keberhasilan guru pada pertemuan
dari pratindakan siklus I, dan siklus II
pertama siklus I, Keberhasilan guru
pada materi operasi hitung bilangan
yaitu guru sudah lebih leluasa
dengan menggunakan metode
menyampaikan dan menggunakan
demonstrsi. Rata-rata pratindakan
langkah-langkah dalam pembelajaran,
siswa 73,42 pada siklus I meningkat
penggunaan waktu dalam
menjadi 74,84 kemudian pada siklus II
pembelajaran pun sudah maksimal,
mengalami peningkatan menjadi
Setiap kelompok dapat dibimbing
87,88. Sedangkan persentase
dengan baik. Keberhasilan siswa yaitu
ketuntasan hasil belajar sebelum
keaktifan siswa sudah terlihat dengan
tindakan adalah 37,14%, pada siklus I
baik dalam melakukan percobaan
meningkat menjadi 57,58%, kemudian
dalam kelompoknya. Siswa yang
pada siklus II meningkat menjadi
ditunjuk bersedia dengan senang hati
63 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

87,88%. Hal ini menunjukkan bahwa


adanya peningkatan dari siklus I ke
siklus II dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
kelas III SDN 016 Bangkinang
Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
N Keteran Pratind Siklu Siklu
o gan akan sI s II
Nilai
74,8 84,3
1 rata- 73,42
4 9
rata
Persent
ase
ketunta 57,5 87,8
2 37,14%
san 8% 8%
hasil
belajar

100
84.39 87.8
80 73,42 74,84

57,58
60
Rata-rata
37,14
40 KETUNTASAN
20

0
PRATINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.1Perbandingan Hasil


Belajar Siswa Kelas III SDN 016
Bangkinang Sebelum Tindakan,
Siklus I Dan Siklus II
64 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017, hal. 54-67

Berdasarkan grafik di atas ketuntasan hasil Menerapkan Metode Demonstrasi


belajar pada data awal sebelum tindakan,
siklus I dan siklus II di atas, dapat dilihat Hasil pelaksanaan pada siklus I,
bahwa hasil belajar pada siklus II telah pertemuan pertama ini masih tergolong
mencapai 85% mencapai kriteria sangat rendah hal ini kemungkinan
ketuntasan yang telah ditetapkan.Untuk itu disebabkan oleh siswa belum serius untuk
bahwa dengan menerapkan metode memulai materi sehingga tingkat
deomstrasi dapat meningkatkan hasil pemahaman siswa masih kurang,
belajar Matematika materi operasi hitung keberanian siswa saat guru memberikan
bilangan kelas IV SDN 003 Bangkinang. pertanyaan masih kurang hal ini mungkin
karna siswa belum terbiasa dengan metode
PEMABAHASAN demontrasi, adapun penyebab lain nya
yaitu siswa kurang mempunyai
Perencanaan Pembelajaran Matemetika kepercayaan diri.
dengan Menerapkan Metode
Demonstrasi Dilihat dari deskripsi pelaksanaan tindakan
pada pertemuan kedua, beberapa siswa
Dari hasil penelitian, pelaksanaan sudah mulai berani dengan pertanyaan
pembelajaran Matematika dengan materi yang diberikan oleh guru dan pada saat
sifat-sifat bangun ruang pada siswa kelas siswa ditunjuk untuk medemontrasikan
IV SDN 010 Langgini dengan metode apa yang disuruh guru siswa tidak lagi
demonstrasi. Sebelum melaksanakan malu dan ataupun menghindar jika
tindakan peneliti dituntut membuat ditunjuk oleh guru. Pada siklus II
perencanaan, adapun perencanaan yang pertemuan pertama sudah terlaksana
disusun oleh peneliti dalam penelitian ini dengan baik, siswa sudah mulai berani saat
yaitu: menyusun instrumen penelitian menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
berupa silabus, RPP, menyiapkan lembar guru terlihat dari tingkat respon siswa
observasi, LKS, meminta guru kelas dan yang berebut untuk menjawab. siswa
teman sejawat menjadi observer, dan dengan kelompok sudah ada kerjasama
menyiapkan alat evaluasi kemudian sehingga tidak ada yang bermain-main.
menjelaskan kegiatan yang harus Pada saat siklus II sudah lebih baik
dilakukan observer sesuai dengan lembar dibandingkan dengan siklus I karna terlihat
observasi. Pada siklus I Kegiatan juga siswa sudah mulai berani mengajukan
pembelajaran telah jelas pada pertanyaan kepada guru sehingga guru
mengetahui berapa besar tingkat
lembaran RPP dengan beberapa komponen
pemahaman siswa.
antara lain: Standar kompetensi,
Kompetensi dasar, Indikator, Tujuan Setelah penulis membaca dan
pembelajaran, Materi pokok, Model mempelajari beberapa karya ilmiah
pembelajaran dengan menggunakan sebelumnya, ada penelitian yang penulis
metode demonstrasi. Langkah-langkah laksanakan yang sama-sama meningkatkan
pembelajaran, Sumber dan media, dan hasil belajar melalui model
penilaian. pembelajaranyang menggunakan metode
demonstrasi. Adapun penelitian tersebut
sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh
Nurjanah Santi (2010) dari Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Pelaksanaan Metematika dengan Semarang dengan judul “Peningkatan
Pemahaman Siswa Kelas IV Dalam
65 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

Menentukan Sifat-sifat Bangun Ruang pembelajaran siswa mendapat pengalaman


Sederhana Melalui Metode nyata, terdapat adanya siswa lebih terlibat
Demonstrasi di SD Negeri dalam pembelajaran dan aktif dalam
Dukuhbadag 01 Ketanggungan melakukan kegiatan dalam belajar.
Brebes.”. Hasil Penelitian ini
menunjukkan Hasil yang diperoleh
peneliti pada Penelitian Tindakan
SIMPULAN
Kelas (PTK) di siklus I yakni sebagai
berikut jumlah skor maksimal yang Perencanaan Pembelajaran Matematika
diperoleh siswa 360, persentase skor Materi operasi hitung bilangan Dengan
ketercapaiannya adalah 80,5 %, dan Menerapkan Model demonstrasi
jumlah ketuntasan belajar klasikal
diperoleh hasil 92,2 %. Sedangkan Perencanaa pembelajaran terdapat
hasil penelitian pada tes akhir, untuk beberapa hal yang harus dipersiapkan,
jumlah skor maksimal yang diperoleh yaitu terdiri dari bahan ajar berupa silabus,
siswa 360, persentase skor dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
ketercapaiannya adalah 90,8 %, jumlah (RPP), instrumen pengumpulan data yaitu
ketuntasan belajar klasikal diperoleh berupa lembar observasi, LKS dan soal
92,6%. evaluasi. Dalam perencanaan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tatu pembelajaran dengan menerapkan model
Widyati (2014) dari Universitas kooperatif tipe berkirim salam dan soal
Pendidikan Indonesia dengan judul ’’ menggunakan langkah-langkah yang akan
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk dilaksanakan pada proses pembelajaran.
Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Matematis Siswa Pada Pelaksanaan Metematika dengan
Mata Pelajaran Matematika Materi Menerapkan Metode Demonstrasi Proses
Bangun Ruang Pada Kelas V SDN 2 pembelajaran matematika materi sifat-sifat
Cibogo Kecamatan Cikole Lembang bangun ruang yang dilaksanakan guru
Kabupaten Bandung Barat’’. Hasil pada siklus I dan II secara keseluruhan
temuan yang muncul menunjukan telahdilaksanakan sesuai RPP. Pada siklusI
adanya peningkatan kemampuan menerapakan metode demostrasibelum
pemahaman matematis pada materi terlaksana secara efektif,maka
bangun ruang. Pada siklus 1 nilai rata- dilakukanlah perbaikan padasiklus II. Pada
rata siswa mencapai 72,41 dengan siklus II guru telahmelaksanakan proses
ketuntasan belajar siswa sebanyak pembelajarandengan baik.
67% mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Sedangkan pada
siklus 2 nilai rata-rata siswa mencapai Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
80,30 dengan sebesar ketuntasan Matematika Materi Operasi hitung
belajar siswa sebanyak 81% mencapai bilangan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Hasil belajar siswa pada mata
Peningkatan hasil pembelajaran pelajaran Matematika materi operasi
Matematika dengan Metode Demonstrasi hitung bilangan setelah menerapkan
menerapkan metode demonstrasi di kelas
Dari hasil kegiatan selama IV SDN 003 Bangkinang mengalami
penelitian ternyata penerapan metode peningkatan. Sebelum diterapkannya
demonstrasi sangat tepat diterapkan di metode demonstrasi hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 0003 Langgini Tahun hanya mendapat nilai rata-rata 73,42 yaitu
Pelajaran 2015/2016, dalam kegiatan
66 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017, hal. 54-67

jumlah siswa yang tuntas hanya 13 orang Huda,Miftahul.(2014).ModelPengajaran


siswa (37,14%) dari 33 orang siswa. danPembelajaran.Yogyakarta:Pusta
ka Pelajar.
Berdasarkan hasil belajar diatas
dapat disimpulkan bahwa dengan Iskandar. (2011). PenelitianTindakan
menerapkan metode demonstrasi dapat Kelas. Jakarta: GP Perss.
meningkatkan hasil belajar matematika
operasi hitung bilangan pada siswa kelas Kurniasih,I dan Sani,B.
IV SDN 003 Bangkinang. (2015).RagamPengembangan Model
Pembelajaran. Jakarta:Kata Pena
Muslich,Masnur.(2009).
DAFTAR PUSTAKA KTSPPembelajran
BerbasisKompetensi
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2014). danKonstektul.Jakarta:Sinar Grafika
PenelitianTindakanKelas.Jakarta Offset
:BumiAksara.
Sadiman,A.M. (2009). Interaksi
Aunurrahman. (2012). danmotivasi belajar mengajar.
BelajardanPembelajaran.Bandung Jakarta:Radja Grafindo Persada.
:Alfabeta.
Santi,Nurjanah.(2010).
Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Peningkatanpemahaman siswa kelas
UU Republik Indonesia Nomor 20 IVdalam menentuka sifat-
Tahun 2003 Tentang Sistem sifatbangun ruang sederhanamelalui
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1. metode demonstrasidi SD Negeri
Dukuhbadag01
Dimyati dan Modjiono. (2013). Belajar
KetanggunganBrebes.[http:
dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka
lib.unnes.ac.id/9414/Diundu h pada
Cipta.
17 maret 2016].
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi
Shoimin,Aris (2014). 68
Belajar Mengajar. Jakarta: PT
modelpembelajaran inovatifdalam
Rineka Cipta.
kurikulum2013.Yogyakarta:AR-
Ruzz Media. Slameto. (2010).
Belajar dan
Hamalik,Oemar.(2003). Proses belajar FaktorfaktrYangmempengaruhinya.
Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Jakarta:Rineka Cipta.

Hamdani. (2011). Strategi Sumarni.S. (2012). MetodologiPenelitian


belajarmengajar. Bandung:CV Pendidikan. Yogykarta: Insan
Pustaka Setia. Mandiri.
Hernawan,A.H,dkk.(2010). Belajardan
pembelajaran SD. Bandung:UPI
Press. Sumiati, danAsra.(2013).
Metodepembelajaran.Bandung
Heruman. (2013). ModelPembelajaran :Wacana Prima.
MatematikaDi
SekolahDasar.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
67 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Siswa Sekolah Dasar, Iis Aprinawati

Susanto, Ahmad. (2013). Widya.Tatu(2014). PenerapanMetode


TeoriBelajar&Pembelajaran di Demonstrasi Danuntuk meningkatkan
SekolahDasar. Jakarta: Kencana. kemampuan Pemahaman siswa pada mata
pelajaran matematika materi bangunruang
kelas V SDN 2Cibogo kecematan
CikoleLembang Kabupaten Bandung
Suprijono. (2010). CooperativeLearning
Barat.[http//repository.upi.edu.
Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Diunduhpada tangal 17 maret 2016].
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai