Pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Jombang
masih di dominasi oleh komoditas tebu yang pada tahun 2019 ini luas arel tanaman sebesar 9.682 ha, yang membuat tebu menjadi komoditas utama Jombang. Salah satu Budaya Lokal Kab. Jombang adalah Besutan. Besutan adalah kesenian tradisional asli Kabupaten Jombang yang merupakan pengembangan dari Kesenian Lerok dan merupakan cikal bakal Kesenian Ludruk. Pelakunya berpindah dari satu keramaian ke keramaian lain untuk menyuguhkan pertunjukan teater sederhana. Bahasa yang biasa digunakan di Kabupaten Jombang adalah Basa Jawa Jombang disebut juga sebagai Boso Njombangan adalah sebuah dialek bahasa Jawa dalam rumpun dialek Arekan yang dituturkan di wilayah Kabupaten Jombang, sebagian Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan bagian selatan Kabupaten Lamongan. Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis Jawa, di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan. Namun, terdapat minoritas etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa, dan Arab umumnya tinggal di kawasan perkotaan, dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa. Sektor pertanian menyumbang 38,16% total PDRB Kabupaten Jombang. Sedikitnya 42% lahan di Jombang digunakan sebagai area persawahan, yang menjadikan masyarakat Jombang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani.